Anda di halaman 1dari 13

MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI


PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF WARGA BELAJAR KEJAR
PAKET C DI PKBM YALATIF JOMBANG

INCREASE ENTREPRENEURIAL MOTIVATION THROUGH IMPLEMENTATION APLICATIVE


ENTREPRENEURIAL LEARNING STRATEGY LEARNING PEOPLE PACKET C
IN PKBM YALATIF JOMBANG

Puri Yenita Nugraha


Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Email (puri.yenitan@yahoo.com)
Widodo, S.Pd., M.Pd.
Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Dalam proses pembelajaran kemampuan tutor menggunakan strategi pembelajaran adalah penting.
Tutor perlu menerapkan suatu strategi pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir
warga belajar secara optimal.Salah satunya adalah strategi pembelajaran wirausaha aplikatif yang
digunakan PKBM Yalatif Jombang untuk mening-katkan motivasi berwirausaha warga belajar kejar paket C,
dalam strategi pembelajaran wirausaha aplikatif terdapat lima tahapan pembelajaran yaitu kegiatan
pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi siswa, tes, dan kegiatan lanjutan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
PKBM Yalatif Jombang, dengan teknik pengumpulan data observasi partisipatif, wawancara mendalam dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah koleksi data, reduksi data, display data dan
verifikasi data. Sedangkan dalam uji keabsahan data peneliti menggunakan kredibilitas, dependabilitas,
konfirmabilitas, dan transferabilitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggara strategi belajar wirausaha aplikatif telah
berhasil di terapkan pada pendidikan kewirausahaan warga belajar kejar paket C di PKBM Yalatif Jombang,
dimana dapat dilihat dari terselesainya tahap kegiatan belajar pendahuluan, penyampaian informasi,
partisipasi siswa, tes dan kegiatan lanjutan serta terbentuknya rintisan usaha warga belajar. Motivasi
kewirausahaan dibuktikan dengan tumbuh serta meningkatnya semangat dalam berwira-usaha,
kepemimpinan dalam berwirausaha, kepemimpinan dalam berwirausaha, pantang menyerah dalam
berwirausaha serta komitmen dalam berwirausaha. Kelebihan stretegi belajar wirausaha aplikatif adalah
memiliki tahapan yang runtut dan sistematis sehingga menghasilkan warga belajar yang terampil dan
memiliki semangat tinggi dalam berwirausaha serta strategi pembelajaran wirausaha apikatif ini dapat
diterapkan kepada semua warga belajar yang memiliki minat dan potensi yang berbeda secara maksimal
karena jenis wirausaha yang dipilih di sesuaikan dengan minat warga belajar sendiri-sendiri, serta dalam
program proses pembelajaran warga belajar mendapatan bimbingan yang dilakukan oleh tutor kepada
warga belajar dalam aplikasi usaha. Sedangan kelemahan strategi pembelajaran wirausaha aplikatif adalah
proses tidak akan maksimal jika warga belajar tidak mengikuti tahapan-tahapan yang diberikan oleh tutor.
Kata kunci : Pendidikan Kewirausahaan, Strategi pembelajaran, Wirausaha Aplikatif, Motivasi wirausaha.

Abstract
In the learning process tutor’s ability to use learning strategy is crucial. Tutor need to implement a learning
strategy that is able to develop the ability to think of learning people optimally. One is a strategy used to learn
entrepreneurial applicative PKBM Yalatif Jombang to increase motivation of citizens to learn entrepreneurship Packet

1
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

C, in the entrepreneurial learning strategy applied are six stages of learning, namely the identification of business
interest, business management, theory application, mentoring test stage/final task and evaluation stage.
The research approach used is qualitative descriptive. This research was conducted in PKBM Yalatif
Jombang,using technique of data collection participative observation, deep interview and documentation. Data analysis
technique uses data collection, data reduction, data display and data verification. While the researcher used data
validity tests of credibility, dependability, conformability, and transferability.
The result of this study indicate that the organizers of entrepreneurial learning strategy has been
applied successfully in entrepreneurship education for learning people Packet C in PKBM YalatifJombang,
which can be seen from stage Motivation is evidenced by the growing entrepreneurial spirit as well as the
increase in berwira-business, leadership in entrepreneurship, leadership in entrepre-neurship, unyielding in
entrepreneurship and commitment in entrepreneurship and the formation of the pioneering efforts of
learning people. Evidenced by growing entrepreneurial motivation and increased self-confidence, more
willing to take risks, have the leadership, originality, and oriented to the future. Excess applicative entrepre-
neurial learning strategy is to have a coherent and systematic stages so as to produce skilled learning people
and high spirit of entrepreneurship as well as the entrepreneurial learning strategy is applicable can be
applied to all learners who have different interests and potential to the fullest because type of entrepreneur
who been adapted to the interests of citizens to learn on their own, as well as in the learning process learners
program guidance conducted by the tutor to the participants in the business application. While the
weaknesses of applied entrepreneurial learning strategy is the process will not be maximized if people learn
not to follow the steps given by tutor.
Keywords : Entrepreneurship Education, Learning Strategy, Applicative Entrepreneurship Entrepreneurship
Motivation.

PENDAHULUAN untuk membuat sebuah terobosan usaha oleh karena itu


Maraknya masyarakat urbanisasi dari desa ke di perlukan pembelajaran yang tepat dan efisien yang
kota dikarenakan tidak mengertinya potensi daerah dan dapat memberikan pengetahuan tentang dunia kerja bagi
minimnya lapangan pekerjaan di pedesaan yang masyarakat. Salah satunya pen-didikan nonformal yang
menciptakan problem baru. Hal ini akan menjadi sebuah memberikan pendidikan bagi masyarakat.
masalah besar jika tidak ditindak lanjuti, karena salah Pendidikan merupakan suatu investasi yang
satu efek buruk dari urbanisasi adalah membuat sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa untuk
kepadatan penduduk di kota besar semakin tak ter- meningkatkan kualitas hidup manusia. Dengan pen-
kendali. Yang nantinya akan mengakibatkan bermuncul- didikan, seseorang dapat memperoleh sejumlah penge-
an pemukiman kumuh di kota besar yang mempeng- tahuan dan keterampilan, untuk itu pembangunan di
aruhi tata letak kota dan meningkatkan volume ke- bidang pendidikan merupakan bagian yang penting
padatan penduduk sehingga memicu beberapa bencana dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas
dan menciptaan kesenjangan sosial yang berdampak Sumber Daya Manusia menuju masyarakat mandiri.
akan banyak patologi sosial yang terjadi di masyarakat. Pendidikan merupakan syarat mutlak dalam
Salah satu untuk mengatasi masalah urbanisasi peningkatan sumber daya manusia Indonesia. Pendidik-
adalah ketersediaan lapangan pekerjaan di daerah pe- an merupakan harapan mutlak dalam terciptanya kuali-
desaan, dengan adanya lapangan pekerjaan di daerah tas yang ideal bagi kebutuhan pembangunan dimasa
pedesaan maka akan semakin meminimalisir yang akan datang, untuk itu pendidikan harus mencetak
masyarakat untuk bekerja di daerah lain, sehingga tenaga-tenaga penerus yang berkualitas. Pen-didikan
masyarakat dapat meng-optimalisasikan potensi yang dapat melalui pendidikan formal, informal dan non-
dimiliki oleh daerah tempat tinggalnya. formal.
Lapangan pekerjaan yang sesuai dengan ke- Pendidikan nonformal diadakan sebagai salah
butuhan masyarakat akan sangat mudah diterima. satu jalur pendidikan pada sistem pendidikan nasional
Namun terkadang ada kendala yang dihadapi yaitu yang mempunyai tujuan melayani kebutuhan msaya-
kurangnya skill dan pengetahuan yang dimiliki masya- rakat yang memerlu-kan pendidikan yang berfungsi
rakat terhadap dunia kerja pengalaman yang kurang dan sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidik-
wawasan yang sedikit membuat masyarakat tidak berani an formal dalam rangka mendukung pendidikan se-

2
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

panjang hayat yang sesuai dengan perkembangan dan masyarakat. Membentuk jiwa wira-usahawan baru
tuntutan perkembangan zaman. Hal ini berlandaskan dirasa sangat efektif untuk mengentas angka kemiskinan
pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional di suatu daerah, karena masyarakat akan dapat
(SISDIKNAS) No. 20 tahun 2003 pasal 26 ayat 1 yang menciptakan dan membuka lapangan kerja baru
menyebutkan bahwa pendidikan nonformal di seleng- sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di
garakan bagi warga masyarakat yang memmerlukan suatu daerah.
layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, Menurut Suryana (2006:2) wirausaha adalah
penambah dan pelengkap pendidikan formal dalam kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
Pendidikan bertujuan untuk meningkat-kan sukses. Sehingga untuk membentuk seorang wirausaha-
kualitas hidup manusia yang secara teknis-operasional an di masyarakat, dibutuhkan suatu usaha yang dapat
dilakukan melalui pembelajaran. Program pembelajaran menggali motivasi wirausaha. Gerungan (dalam
yang baik akan menghasil-kan efek berantai pada ke- Suryana dan Bayu, 2010:87) menyatakan bahwa
mampuan warga belajar atau individu untuk belajar motivasi merupa-kan dorongan dalam diri manusia yang
secara terus nemerus melalui lingkungannya menyebabkan ia berani berbuat sesuatu. Sehingga untuk
(lingkungan alam dan lingkungan sosial) sebagai memunculkan motivasi wirausaha dapat dimulai dengan
sumber belajar yang tak terbatas (Anwar, 2006:12) memberikan pendidikan wirausaha.
melalui proses pembelajar-an dari lingkungan, individu Pendidikan kewirausahaan tidak hanya
dapat menemukan jati dirinya, dapat melakukan sesuatu memberikan landasan teoritis mengenai konsep kewira-
yang baru, merasakan hubungan yang lebih akrab usahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola
dengan alam dan sesamanya dan dapat memperluas pikir (mindset) seorang wirausahawan. hal ini
kapasitas pribadi dalam rangka kehidupan yang luas. merupakan investasi modal untuk mempersiapkan
melalui pendidikan dan pelatihan akan ditemukan suatu seseorang dalam memulai sebuah usaha. penyelenggara
bentuk keterampilan khusus (vokasional skill) yang pendidikan kewirausahaan kini telah dilaksanakan oleh
sesuai dengan bakat dan minat serta dapat di gunakan beberapa satuan pendidikan, diantaranya pendidikan
sebagai basic untuk memperoleh penghasilan yang formal dan nonformal, dalam pendidikan formal
layak. penyelenggaraan pendidikan kewirusahaan mulai
Saat ini program pengentasan kemiskinan dan diberikan pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah
mengurangi pengangguran masih menjadi prioritas Atas (SMA) hingga pada jenjang yang lebih tinggi
pemerintah, jumlah penduduk pengangguran terbuka Perguruan Tinggi (PT). Pendidikan kewirausahaan
menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Tinggkat sudah dicanangkan agar pendidikan kewirausahaan
Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Agustus tahun diterapkan diperguruan tinggi untuk upaya menciptakan
2015 mencapai 6,18%, jumlah ini meningkat wirausaha-wirausaha muda berstatus sarjana yang
dibandingkan TPT pada bulan februari 2015 yang berkompeten untuk membantu pemerintah dalam
mencapai 5,81% dan TPT pada bulan agustus yang mengurangi angka pengangguran. Sedangkan didalam
mencapai 5,94%. menurut data Deputi Neraca dan pendidikan non-formal, pendidikan kewirausahaan
Analisis Badan Pusat Statistik (BPS) tingat digunakan untuk membekali masyarakat yang memiliki
pengangguran terbuka per Agustus 2015 mencapai 7,56 problem khusus-nya perekonomian sehingga tidak dapat
juta orang. Jumlah ini meningkat 320 ribu orang atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
0,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 7,24 serta men-dapatkan pekerjaan yang layak. Maka
juta orang atau 5,94%.(http://indonesianindustry.com pendidikan ke-wirausahaan perlu diberikan untuk warga
diakses pada: 7 April 2016 ) belajar pada pendidikan nonformal sehingga mereka
Dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa dapat mandiri dan berdaya.
tinggat pengangguran khususnya di Jawa Timur masih Didalam mencapai tujuan belajar di butuhkan
sanggat tinggi yakni mencapai 7,56 juta jiwa. strategi belajar agar peserta didik dapat dengan mudah
Pemerintah telah berupaya untuk mengentaskan memahami materi pembelajaran yang diberikan. Ber-
kemiskinan dan pengangguran. Salah satu upaya kenaan dengan tujuan pembelajaran, strategi pendidikan
pemerintah di antara-nya adalah memberikan merupakan salah satu apsek yang perlu dipertimbangkan
pendidikan dan pelatihan kewira-usahaan, Pendidikan termasuk dalam merencanakan pembelajaran hingga
dan pelatihan wirausaha bagi masyarakat merupakan pada pelaksanaan pembelajaran. Maka untuk mencapai
kesadaran dari pemerintah bahwa dalam masyarakat tujuan dari pendidikan kewirausahaan, dibutuhan
terdapat potensi besar yang dapat digali, dimanfaatkan strategi belajar yang efektif untuk menciptakan seorang
dan ditumbuhkan, guna untuk menumbuhkan ekomoni wirausahawan di masyarakat. Menurut Slameto

3
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

(1991:90) strategi adalah suatu rencana tentang cara- langkah usaha, 4) Pengamatan Pasar, 5) Mengenali
cara pendaya-gunaan dan penggunaan potensi dan Pesaing, 6)Mengjiting Laba dan Rugi, 7) Pembukuan
sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan Usaha, 8) Mengenali resiko Usaha dan Penyelesaian, 9)
efisiensi (pengajar-an). Demikian juga pada penerapan Legalitas Usaha, 10) Promosi dan Pemasaran, 11)
pembelajaran wira-usaha dalam pendidikan nonformal, Permodalan, 12) Produk Kreatif, 13) Contoh-contoh
strategi belajar sangat diperlukan untuk membantu usaha. Tahap Tahap ketiga partisipasi siswa,
proses belajar pendidikan kewirausahaan agar partisipasi siswa merupakan tahap pengaplikasian
pendidikan kewirausahaan dapat dengan mudah di langsung minat usaha ke dalam materi manajemen
pahami oleh warga belajar. usaha yang sebelumnya telah di dapatkan. Tahap Tes,
Pelaksanaan pendidikan wirausaha oleh pen- Tes merupakan tahap untuk mengetahui sejauh mana
didikan nonformal biasanya diberikan pada program pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki
kesetaraan. Program kesetaraan adalah program pen- warga belajar dari proses yang telah dilaksanakan
didikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan sebelumnya dalam pembelajaran wirausaha aplikatif
setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang yakni dari tahap identifikasi sampai dengan tahap
mencakup program Paket A setara SD/MI, B setara pendampingan. Tahap keenam Kegiatan lanjut, kegiatan
SMP/MTs, dan C setara SMA/MA (penjelasan Pasal 26 lanjutmerupakan tahap akhir dan sebagai tahap lanjutan
Ayat (3) UU Sisdiknas No 20 tahun 2003). Akan tetapi dari tahap-tahap sebelumnya yakni dengan melakukan
pada pemberian kurikulum pendidikan wirausaha pada evaluasi, evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui
pen-didikan kesetaraan diberikan pada program paket C apakah warga belajar secara bersungguh-sungguh
yang setara SMA/MA dengan tujuan agar lulusan maupun tidak dalam menjalankan usahanya.
peserta didik paket C yang memiliki kesiapan dan Uniknya dalam penerapan strategi belajar
menghadapi persaingan dunia kerja. wirausaha aplikatif pada pendidikan kesetaraan kejar
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) paket C di PKBM Yalatif Jombang menurut bapak
Yalatif Jombang yang merupakan satuan penyelenggara zainudin selaku pengelola PKBM menyatakan bahwa
pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan warga belajar tidak di tuntut untuk mempelajari
kewirausahaan bagi warga belajar pendidikan wirausaha yang telah ditentukan sebelumnya yang
kesetaraan pada jenjang paket C, tujuan pendidikan seperti halnya pada pendidikan kewirausahaan lainnya
kewirausahaan yang diberikan oleh PKBM Yalatif yang menentukan bidang usahanya, akan tetapi pada
Jombang sama dengan tujuan pendidikan penerapan strategi belajar aplikatif di PKBM yalatif
kewirausahaan pada umunya, pendidikan membebaskan warga belajar dalam memilih usaha yang
kewirausahaan yang diberikan guna untuk membekali di inginkannya sesuai dengan potensi yang dimiliki.
warga belajar agar dapat mandiri serta berdaya. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka
Pendidikan Kewirausahaan di PKBM Yalatif dalam peneliti tertarik untuk mengetahui secara mendalam
proses pembelajarannya menggunakan penerapan tentang penerapan strategi belajar wirausaha aplikatif di
strategi pembelajaran wirausaha aplikatif. PKBM Yalatif Jombang dalam meningkatkan motivasi
Strategi belajar wirausaha aplikatif menurut wirausaha warga belajar pada pendidikan kewirausahan
Bapak Zainudin selaku pengelola dan pamong PKBM program paket C di PKBM Yalatif jombang dengan
Yalatif jombang dalam observasi sang sebelumnya telah judul “Meningkatkan Motivasi Wirausaha Melalui
saya lakukan, strategi pembelajaran wirausaha aplikatif Strategi Pembelajaran Wirausaha Aplikatif Warga
merupakan merupakan suatu cara yang di gunakan tutor Belajar Kejar Paket C di PKBM Yalatif Jombang”.
guna untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
(pembelajaran) kewirausahan dengan tidak hanya METODE PENELITIAN
memberikan materi-materi tentang kewirausahaan tetapi Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
dengan mengaplikasikan langsung dalam dunia nyata. ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong
Terdapat beberapa tahapan dalam penerapan (2005:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang
strategi belajar wirausaha aplikatif pada pembelajaran bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
wirausaha di PKBM Yalatif Jombang. Yaitu Tahap yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku
pertama Kegiatan pembelajaran pendahuluan, Tahap persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara
kedua Penyampaian informasi, tahap penyampaian holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
informasi merupakan tahap penyampaian materi kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
kewirausahaan, terdapat tahapan materi yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
disampaikan dalam pembelajaran wirausaha aplikatif 1) alamiah. Alasan pendekatan kualitataif ini adalah
Ayo Usaha mandiri, 2) Identifiasi Usaha, 3) Langah- pendekatan kualitataif lebih mudah dihadapkan dengan

4
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

kenyataan, menyajikan secara langsung hubungan digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
peneliti dengan subjek penelitian, lebih peka dan lebih melakukan pengamatan. Peneliti ikut melakukan
dapat menyesuaikan diri dengan banyak apa yang dikerjaan oleh sumberdata. Dalam
penajaman penaruh bersama terhadap pola-pola observasi partisipan ini maka data yang diperoleh
nilai yang dihadapi (Moleong, 2005:32). akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang
Subyek penelitian/informan adalah sesuatu atau nampak.
orang yang akan di teliti oleh peneliti. Yang menjadi 3. Studi Dokumentasi
subyek informan penelitian ini adalah 6 orang wara Metode dokumentasi yaitu mencari data
belajara kejar paket C PKBM Yalatif Jombang serta mengenai hal-hal variable yang berupa catatan,
tutor PKBM Yalatif Jombang transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, pasasti,
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana notulen rapat, agenda, dan sebagainya. (Sugiyono,
peneliti akan melakukan penelitian. Penelitian ini 2012:227).
dilaksanakan di Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Sedangan menurut Yatim Riyanto (2001:103)
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Yalatif yang Metode Doumentasi berarti mengumpulkan data
terletak di Dusun Babatan, RT/RW 014/007, Desa sengan mencatat data-data yang sudah ada. Metode
Kedawong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. ini lebih mudah dibandingkan dengan metode
Dengan alasan bahwa, Sanggar Kegiatan Belajar pengumpulan data yang lain.
Masyarakat Yalatif Jombang sebagai penyelenggara Jadi yang dimaksud metode dokumentasi disini
pembelajaran kewirausahan yang menerapkan strategi ialah metode pengumpulan data dengan cara
pembelajaran wirausaha aplikatif. mengambil bahan dari benda-benda tertulis seperti
Dalam penelitian ini penulis menggunakan buku-buku, dokumen atau arsip yang ada kaitannya
beberapa teknik atau alat pengumpul data, sebagai dengan masalah yang dibahas
pendukung dalam proses pencarian dan penggalian data
penelitian. Berikut uraian tentang gambaran teknik atau Analisis data adalah proses mencari dan menyusun
alat pengumpul data yang digunakan: secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
1. Metode Wawancara wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
Wawancara adalah percakapan dengan cara mengorganisasikan data kedakam kategori,
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
oleh dua orang pihak, yaitu pewawancara menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
dan terwawancara (interview) yang mem- sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun
orang lain. ( Sugiyono, 2012:244)
berikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,
Dalam Penelitian ini, analisis data dilakukan selama
2005:168).
proses pengumpulan data karena dalam penelitian
Metode wawancara ini digunakan untuk
kualitatif analisis data lebih difokuskan selama proses
memperoleh data-data atau informasi dari Kepala
kegiatan dilapangan bersama dengan pengumpulan data
PKBM Yalatif Jombang, Pamong, serta warga
dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu
Belajar tentang pelaksanaan penerapan strategi
(dalam Sugiyono, 2010:246).
pelajar wirausaha aplikatif untuk mengetahui
Teknik analisis data tersebut dapat diuraikan
adanya perubahan motivasi wira-usaha warga
sebagai berikut:
belajar kejar paket C di PKBM Yalatif Jombang
1. Reduksi data.
2. Obeservasi
Menurut Miles dan Huberman (1992:16)
Observasi merupakan teknik pengum-pulan
reduksi data dartikan sebagai proses pemilihan,
data yang menggunakan pengamatan terhadap
pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
objeck penelitian (dalam Riyanto, 2007:26). Untuk
mengabstrakkan dan transformasi data “kasar” yang
memperoleh data dalam penelitian perlu pengama-
muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.
tan secara detail terhadap obyek penelitian.
Artinya, mengurangi data yang menyimpang dari
Observasi di-lakukan untuk mengetahui peristiwa-
fokus penelitian untuk memempermudah proses
peristiwa yang terjadi dengan sendirinya (tanpa
analisis. Dengan mereduksi data-data yang telah
rekayasa).
dikumpulkan dapat memberikan gambaran yang
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam
jelas dari data-data tersebut.
kegiatan pada subye yang diamati atau yang
2. Display Data.

5
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

Menurut Milles dan Huberman (dalam Riyanto, berinisiatif untuk menjadikan TBM MALABAR
2007:33) Display data merupakan proses menjadi lembaga resmi yang diakui oleh
menampilkan data secara sederhana dalam bentuk pemerintah yaitu menjadi PKBM.
kata, kalimat, naratif, tabel, matrik dan grafik Pada tanggal 16 mei 2009 TBM MALABAR
dengan maksud agar data yang telah dikumpulkan menjadi PKBM Sanggar Belajar Yalatif, namanya
dikuasai oleh peneliti sebagai dasar untuk yang mulai dikenal oleh warga masyarakat tidak
mengambil kesimpulan yang tepat. hanya di ling-kungan Diwek saja, namun sudah
3. Verifikasi Data. dikenal luas oleh warga masyarakat, oleh
Verifikasi data adalah melakukan pencarian kecamatan-kecamatan lain lain, di kota, bahkan
makna dari kata-kata yang dikumpulkan secara lebih setelah satu tahun PKBM Sanggar Belajar Yalatif
teliti. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencari diresmikan, tepatnya yaitu di tahun 2010. PKBM
pola, tema, bentuk, hubungan persamaan dan Sanggar Belajar Yalatif sudah banyak menoreh
perbedaan, factor-faktor yang mempengaruhi dan prestasi. Sehingga saat ini PKBM Sanggar Belajar
sebagainya (dalam sujana, 2006:215). Yalatif menjadi PKBM terbaik se-kabupaten
Jombang bahkan se-Indonesia.
HASIL DAN PEMBAHASAN Program kegiatan yang dilaksanakan di
Hasil pengumpulan data yang ditemukan PKBM Sanggar Belajar Yalatif terdiri dari 5
merupakan data hasil penelitian, yakni: Meningkatkan program antara lain Pendidikan Kesetaraan yang
motivasi wirausaha melalui penerapan strategi meliputi Paket B setara SMP, dan Paket C setara
pembelajaran wirausaha aplikatif warga belajar kejar SMA IPS, Pendidikan Keaksaraan yang meliputi
paket C di PKBM Yalatif Jombang. keaksaraan fungsional, keaksaraan media dan
Data hasil penelitian ini berasal dari teknologi, keaksaraan wirausaha, Pendidikan
wawancara, observasi dan dokumentasi, dibawah ini Kewirausahaan Masyarakat yang terdiri dari
peneliti jelaskan data yang telah diperoleh peneliti makanan olahan kripik gadung dan tape ketan hijau
secara spesifik, yakni sebagai berikut : “Tjap Sanggar”, SPTB, produksi furniture berbahan
bambu dan Kelompok Belajar Usaha Service
A. Gambaran Umum PKBM Sanggar Belajar Komputer, Pendidikan Vokasional yang meliputi
Yalatif komputer dasar, teknisi computer, dan kerajinan
1. Profil Lembaga yang berbahan bambu, kajian ilmiah.
Nama Lembaga : PKBM Sanggar Belajar
Yalatif B. Hasil Penelitian
Alamat Lembaga : Babatan RT/RW: 14/07 Ds. 1. Penerapan Strategi Belajar Wirausaha
Kedawong Kec.Diwek Aplikatif dalam Penyelenggaraan
Kab. Pendidikan Kewirausaha-an Warga Belajar
Jombang Provinsi Jawa Kejar Paket C di PKBM Yalatif Jombang.
Timur Data hasil observasi mengenai
Tahun Berdiri : 2009 penerapan strategi pembelajaran wirausaha
No. Telp/E-mail : 08155156200 / aplikatif dalam penyelenggaraan pendidikan
sanggarbelajaryalatif@gm kewira-usahaan warga belajar kejar paket C di
ail.com PKBM Yalatif Jombang. Terdapat lima
komponen utama yang menjadi acuan dalam
PKBM sanggar belajar yalatif dulunya penerapan strategi pembelajaran wirausaha
bernama TBM MALABAR, dimana TBM aplikatif. yakni :
MALABAR ini muncul berawal dari gagasan a. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
bapak Akhmad Zainuddin dan para pemuda sekitar Dari hasil wawancara tutor serta
TBM MALABAR ingin membentuk komunitas observasi yang dilakukan peneliti dengan
yang bisa mengangkat warga masyarakat warga belajar kejar paket C tersebut dapat
disekitarnya lebih baik dan layak. Seiring dengan peneliti simpulkan bahwa pada tahap
berjalannya waktu TBM MALABAR kegiatan pembelajaran pendahuluan,
mendapatkan banyak respon dari masyarakat, terlebih dahulu tutor membangun motivasi
peningkatan demi peningkatan yang positif awal para peserta didik dalam berwira-
menjadi TBM MALABAR semakin berkualitas usaha dengan cara memberikan
dengan baik, sehingga bapak Akhmad Zainuddin pengetahuan awal kewirausahaan kepada

6
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

warga belajar yang kemudian dilanjut-kan yang dilakukan secara tidak langsung
dengan mengidentifikasi minat usaha terhadap warga belajar dalam artian jika
warga belajar dengan cara memberikan ke- warga belajar menjumpai permasalahan-
bebasan warga belajar untuk mengem- permasalahan didalam menjalan-kan
bangkan diri sesuai dengan potensi yang usahanya maka tutor memberikan arahan-
dimiliki dengan fakta pemilihan bidang arahan kepada warga belajar untuk
usaha yang diminati warga belajar berbeda menemu-kan sendiri solusi yang dihadapi,
satu dengan yang lain, sehingga warga hal ini memberikan fakta bahwa
belajar diharapkan mampu berkembang pendampingan yang diberikan tutor dalam
serta mandiri dalam berwirausaha sesuai strategi ini. Selain itu pendampingan yang
dengan potensi wirausaha yang di miliki dilakukan dengan cara tidak nyata juga
oleh warga belajar. Potensi tersebutlah sejalan dengan tujuan strategi belajar
yang nantinya akan di kembangan dalam wirausaha aplikatif yakni membuat warga
proses pembelajaran wirausaha dengan belajar dapat benar-benar mandiri serta
menggunakan strategi berlajar wirausaha berkembang dalam berwirausaha.
aplikatif. d. Tahap Tes
b. Penyampaian Informasi Berdasarkan hasil wawancara serta
Berdasarkan pernyataan yang dikemuka- observasi yang dilakukan peneliti dapat
kan oleh tutor dan warga belajar peneliti simpulkan bahwa tahap tes yang
memberikan fakta bahwa bahan ajar yang diberikan kepada warga belajar oleh tutor
di gunakan dalam tahap penya,paian yaitu pada saat setelah warga belajar
informasi materi menggunakan bahasa menyelesaikan tahap partisipasi siswa atau
yang dapat dengan mudah dipahami dan melakukan wirausaha nyata, tes diberikan
dimengerti warga belajar. pemahaman dengan menggunakan metode tes tulis
tentang pendidikan kewira-usahaan yang dengan tujuan untuk mengukur seberapa
dilakuan oleh tutor tidak hanya besar kesungguhan siswa dalam
menggunakan materi tetapi juga dengan menjalankan kewirausahaan yang
aplikasi secara nyata dengan cara kemudian tes tersebut akan diolah lagi
memberikan tugas-tugas aplikatif yang ada pada tahap berikutnya.
disetiap bab buku ajar sehingga warga e. Kegiatan Lanjutan
belajar diharapkan mampu dan memahami Dari hasil penelitian yang dilakukan
setiap proses dalam berwirausaha. Sikap peneliti kepada tutor dan warga belajar
wirausahawan juga diselipkan dalam tahap dapat disimpulkan bahwa penerapan
manajemen, dengan tujuan warga belajar kegiatan lanjut yang dilakukan oleh tutor
diharapkan memiliki sikap-sikap kepada warga belajar pada waktu
wirausahawan yaitu kreatif, proaktif, dan pembelajaran kewira-usahaan dengan
risktaker (berani mengambil resiko). menerapkan strategi pem-belajaran
c. Partisipasi Siswa. wirausaha aplikatif dilakukan pada saat
Dari hasil penelitian tersebut dapat tahapan terakhir pembelajaran pendidi-kan
disimpulkan bahwa sebagai upaya untuk kewirausahaan. Kegiatan dilaksanakan
membentuk seorang wirausahawan yang dengan melakukan evaluasi hasil tes warga
mandiri, pihak PKBM Yalatif jombang belajar dengan keadaan lapangan kewira-
benar-benar memfasilitasi warga belajar usahaan warga belajar sehingga dengan
untuk meng-aplikasikan minat usaha yang begitu tutor dapat menilai sungguh atau
inginkan warga belajar supaya usaha yang tidaknya warga belajar dalam menjalankan
diminati dapat terealisasikan, jika warga kewirausahaannya.
belajar dalam meng-aplikasikan usaha 2. Motivasi Wirausaha
terkendala permodalan tutor memeberikan Dalam penelitian kali ini selain
bantuan modal melalui salah satu hasil memperoleh data-data hasil observasi
program PKBM Yalatif yaitu Simpan mengenai strategi pembela-jaran wirausaha
Pinjam Tanpa Bunga yang dapat aplikatif, juga memperoleh data-data mengenai
digunakan warga belajar dalam memulai aspek-aspek motivasi berwirausaha pada warga
usahanya serta memberikan pendampingan belajar Kejar Paket C di PKBM Yalatif

7
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

Jombang. Data temuan lapangan yang luar warga belajar sepertti keluarga di
dikmasud adalah sebagai berikut: tambah dengan usaha yang dilakuakan
a. Semangat Dalam Berwirausaha. oleh tutor untuk membentuk motivasi
Dari beberapa hasil wawancara serta warga belajar agar lebih giat dalam
observasi peneliti dapat me-narik belajar hususnya berwirausaha untuk
kesimpulan bahwa ada peningkatan rasa menjawab tantangan ekonomi masa
semangat warga belajar dibuktikan depan.
dengan adanya perubahan sikap dari malu 3. Kelebihan dan kelemahan strategi belajar
menjalankan berwirausaha kemudian wira-usaha aplikatif dalam penyeleng-garaan
tumbuh rasa semangat karena jika tidak program pendidikan kewira-usahaan bagi
penjualan akan tidak maksimal, kemudian warga belajar kejar paket C di PKBM Yalatif
fakta lainnya yang ditunjukkan oleh Jombang.
warga belajar memiliki semangat yang Kelebihan Stategi Belajar Wirausaha
me-ningkat terlihat dari yang awalnya Aplikatif Dari wawancara diatas, dapat peneliti
usahanya sepi karena semangatnya untuk simpulkan bahwa kelebihan strategi belajar
berkembang maka warga belajar wirausaha aplikatif dalam penyelenggaraan
melakukan promosi melalui facebook dan pendidikan kewira-usahaan adalah tahapan-
usaha yang dijalaninya mengalami tahapan sistematia pembelajaran yang mudah
perembangan menjadi ramai. dipahami warga belajar kejar paket C di PKBM
b. Kepemimpinan Yalatif Jombang, bahasa yang digunakan dalam
Berdasarkan hasil wawancara yang proses belajar mengajar mudah dipahami warga
dilakukan peneliti terhadap warga belajar belajar dengan tidak menggunakan teori terlalu
dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan banyak namun di tekankan pada proses apli-
kepemimpinan warga belajar, terlihar dari katif, serta pada penerapan strategi belajar wira-
awalnya hanya memiliki angan-angan usaha aplikatif terdapat tahapan yang mungkin
berwirausaha kemudian setelah tidak pernah ada dalam ilmu manajemen
melakukan kewirausahaan dengan me- kewirausahaan lainnya adalah proses pendam-
nerapkan strategi belajar wirausaha pingan yang dilakukan tutor kepada warga
aplikatif kini telah memiliki dan belajar dalam menjalankan usaha, proses pen-
menjalankan sebuah usaha bahkan sampai dampingan dilakukan dengan cara tidak mem-
memiliki anak buah dalam menjalan-kan berikan solusi untuk permasalahan yang di-
kewirausahaannya. hadapi warga belajar aan tetapi pendampingan di
c. Pantang Menyerah Dalam Berwira-usaha lakukan dengan cara mengarahkan warga belajar
Berdasarkan hasil wawancara tersebut untuk menemukan solusi dari permasa-lahan
dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan usaha mereka sendiri.
sikap pantang menyerah warga belajar Sedangkan kelemahan pada penerapan
terhadap menjalakan kewirausahaannya, strategi belajar wirausaha aplikatif adalah
pantang me-nyerah tersebut terlihat pada strategi ini tidak akan maksimal jika di terapkan
tahap partisipasi siswa dalam bagi warga belajar yang tidak disiplin atau
menjalankan kewirausahaannya proses dengan kata lain tidak selalu mengikuti proses
dalam penerapan strategi belajar wira- setiap tahapan dalam pembelajaran wirausaha
usaha aplikatif yang diterapkan PKBM aplikatif dengan penerapan staregi belajar
Yalatif dalam pembelajaran wirausaha aplikatif.
kewirausahaan.
d. Komitmen Dalam Berwirausaha C. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara yang 1. Penerapan Strategi Belajar Wirausaha
dilakukan oleh peneliti dengan tutor Aplikatif dalam Penyelenggaraan Pendidi-
maupun warga belajar, dapat disimpulkan kan Kewira-usahaan Warga Belajar Kejar
bahwa ada peningkatan komitmen dari Paket C di PKBM Yalatif Jombang.
warga belajar kejar paket C, komitmen a. Kegiatan Pembelajaran Pendahulu-an
warga belajar terbentuk tida hanya dari Dari hasil penelitian tutor serta warga
dalam diri warga belajar akan tetapi belajar kejar paket C tersebut sesuai
komitmen juga bisa berasal dari dorongan dengan pendapat Walter Dick dan Carrey

8
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

(dalam Komalasari, 2011:21) yang Semangat merupa-kan salah satu hal yang
menyebutkan bahwa kegiatan pen- terpenting dan salah satu indikator untu
dahuluan memiliki peran yang penting mengukur minat seseorang yang ingin
dalam proses pembelajaran. Pada berwirausaha.
kegiatan ini guru mampu menarik minat
dan perhatian terhadap materi yang akan b. Kepemimpinan Dalam Berwirausaha
disampaikan dalam proses pem- Berdasarkan hasil penelitian yang
belajaran. dilakukan oleh peneliti mengenai motivasi
b. Penyampaian Informasi kepemimpinan dalam berwirausaha warga
Hasil Penelitian tentang tahapa belajar Hal tersebut sesuai dengan
penyampaian materi Hal tersebut sesuai (Marbun, dalam Alma. 2005:45) orang
dengan teori yang diungkapkan Walter memiliki jiwa kepemimpinan.Tetapi hal
Dick dan Carrey (dalam Komalasari, ini tergantung kepada individu dalam
2011:21) yang menyebutkan salah satu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
komponen pembelajaran yaitu partisipasi Orang yang memiliki jiwa kepemimpinan
siwa. Partisipasi siswa sangat mem- dalam berwira-usaha akan mudah diikuti
pengaruhi proses pembelajaran. Pem- dan dipercayai orang lain seperti
belajaran akan lebih hidup berakna pelanggan, mitra usaha, sesama teman
apabila siswa mampu menemukan sen- pengusaha dan lain sebagainya
diri tentang suatu konsep pengalaman c. Pantang menyerah dalam
c. Tahap Tes Berwirausaha
Berdasarkan hasil penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti mengenai dilakukan oleh peneliti mengenai motivasi
tahapan tes Hal tersebut sesuai dengan pantang menyerah dalam berwirausaha
yang diungkapkan oleh Walter Dick dan warga belajar Hal tersebut sesuai dengan
Carrey, (dalam komalasari, 2011:21) yang diungkapan Hendro (2011 : 184)
bahwa Tes merupakan alat yang Pantang menyerah merupakan salah satu
digunakan untuk mengetahui sejauh kunci untuk sukses menjalani hidup.
mana pengetahuan, sikap, dan keteram- Pantang menyerah juga merupakan kunci
pilan yang dimiliki oleh siswa dari utama dalam meraih kesuksesan baik
proses pembelajaran yang telah dilak- dalam prestasi maupun dalam
sanaan berwirausaha lebih lanjut Hendro
d. Kegiatan Lanjut menjelaskan bahwa selain modal
Berdasarkan hasil penelitian yang uang.Modal lain yang bisa digunakan
dilakukan oleh peneliti mengenai untu menjadi wirausahawan adalah
tahapan kegiatan lanjut. Hal tersebut pantang menyerah.
sesuai dengan yang diungkapkan Sujana d. Komitmen Dalam Berwirausaha
(2000:267) menge-mukakan bahwa, Berdasarkan hasil penelitian yang
penilaian dapat diatikan sebagai kegiatan dilakukan oleh peneliti mengenai motivasi
yang dilakukan secara sis-tematik untuk komitmen dalam berwirausaha warga
mengumpulkan, mengolah dan belajar Hal tersebut sesuai dengan
menyajikan data atau informasi yang pernyataan Menurut Hendro (2011:184)
diperlu-kan sebagai masukan untuk faktor untuk membangun sebuah
mengambil keputusan. komitmen dari dalam membangun
2. Semangat Dalam Berwirausaha kesuksesan adalah kompetensi,
a. Motivasi Wirausaha. kompetensi dilihat dari pola kerja,
Berdasarkan hasil penelitian yang semangat inovasi serta tingkah laku dalam
dilakukan oleh peneliti mengenai motivasi melaksanakan suatu pekerjaan. Ada
berwirausaha warga belajar hal tersebut beberapa jenis komitmen yang dapat
sesuai dengan (Buchari, Alma 2011:41) dibesakan dalam kewirausahaan.Adapun
Semangat yang tinggi di-ungkapkan jenis komitmen tersebut adalah komitmen
dalam bentuk antusiasme, minat, dan terhadap diri sendiri, keluara, bisnis dan
dedikasi yang tinggi terhadap tugas. lingkungan

9
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

3. Kelebihan dan kelemahan strategi belajar dipahami bagi warga belajar, bahasa
wirausaha aplikatif dalam penyeleng- dibuat secara sederhana dengan tujuan
garaan program pendidikan kewira- agar warga belajar agar informasi serta
usahaan bagi warga belajar kejar paket c tujuan belajar dapat diterima baik oleh
di PKBM Yalatif Jombang. warga belajar. Walter dan Carrey (dalam
Sebagai upaya untuk mengetahui Komalasari, 2011:21) mengata-kan bahwa
kelebihan dan kelemahan dalam penerapan penyampaian informasi dianggap sebagai
strategi belajar wirausaha aplikatif, maka perlu suatu yang penting dalam proses
untuk melakukan analisis, analisa yang akan pembelajaran, seorang guru mampu me-
digunakan untuk mengetahui kelemahan dan nyampaikan informasi dengan baik, guru
kelebihan staregi belajar wirausaha aplikatif harus memahami situasi dan kondisi yang
dalam penelitian ini adalah menggunakan disampai-kan dapat diterima oleh siswa,
analisis SWOT. Umumnya analisis SWOT ada beberapa hal yang harus diperhatikan
digunaan untuk menanalisis sebuah keadaan dalam menyampaikan informasi adalah
bisnis, namun kali ini peneliti ingin urutan ruang lingkup dan materi
mengunakan analisis tersebut dalam penelitian Dalam penerapan strategi belajar
pendidikan, karena pendidikan juga wira-usaha aplikatif terdapat tahapan yang
membutuhkan sebuah rencana strategisi untuk mungkin tidak pernah ada dalam ilmu
mengevalusai kekuatan kelemahan, peluang manajemen kewirausahaan lainnya adalah
dan ancaman terhadap komponen-komponen proses pendam-pingan yang dilakukan
pendidi-kan yang ada didalam pelaksanaan tutor kepada warga belajar dalam
penerapan strategi belajar wirausaha aplikatif menjalankan usaha, proses pen-
di PKBM Yalatif Jombang. Berikut adalah dampingan dilakukan dengan cara tidak
penjelasan mengenai analisis-analisis tersebut. mem-berikan solusi untuk permasalahan
a. Strengths yang sedang dihadapi warga belajar akan
Merupakan hal positif yang menjadi tetapi pendam-pingan di lakukan dengan
kekuatan dari dalam perapan strategi cara mengarahkan warga belajar untuk
belajar wirausaha aplikatif. menemukan solusi dari permasalahan
Kekuatan dalam strategi belajar usaha mereka sendiri. Hal ini merupakan
wirausaha aplikatif yang pertama adalah sebuah kekuatan yang membedakan
tahapan-tahapan sistematis pembelajaran dengan strategi belajar lainnya.
yang mudah dipahami warga belajar kejar b. Weaknesses.
paket C di PKBM Yalatif Jombang Merupakan hal negatif dari dalam yang
sehingga warga belajar dapat memahami menjadi kelemahan dalam penerapan
dan memiliki karakter wirausahawan. strategi belajara wirausaha aplikatif pada
Karena menyangkut kurikulum yang di pendidikan kewira-usahaan warga belajar
kembangkan, maka Peraturan Peme-rintah kejar paket C di PKBM Yalatif Jombang.
Nomor 73 tahun 1991 pasal 12 menjelas- Kelemahan yang ada pada penerapan
kan bahwa kurikulum merupakan suatu strategi belajar wirausaha aplikatif adalah
pedoman kegiatan bimbingan pengajaran strategi ini tidak akan maksimal jika di
dan/pelatihan yang dilaksanakan untu terapkan bagi warga belajar yang tidak
men-capai kemapuan tertent. Selanjutnya disiplin atau dengan kata lain tidak selalu
dari urikulum tersebut dapat dijabaran mengikuti proses setiap tahapan dalam
menjadi seperangat bahan ajar yang pembelajaran wirausaha apli-katif dengan
dibutuhkan untuk dapat mencapai penerapan staregi belajar wirausaha
kompetensi-kompetensi wira-usaha yang aplikatif.
harus dicapai. c. Opportunities.
Selain pada tahapan-tahapan Merupakan hal positif dari luar yang
sistematis pembelajaran yang mudah memberikan peluang yang berhubungan
dipahami, strategi belajar wirausaha dengan penerapan strategi belajar
aplikatif juga diterapkan dengan wirausaha aplikatif.
menggunakan bahasa yang mudah Hal positif yang menjadi peluang dari
luar adalah warga belajar dapat memiliki

10
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

usaha yang dapat diterima dengan baik wirausaha aplikatif menggunakan konsep
oleh masya-rakat karena pada saat serta bahasa yang sederhana sehingga mudah
pembelajaran mereka telah diberikan dipahami oleh warga belajar dalam proses
bimbingan bagaimana men-ciptakan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari
sebuah prodak yang lain dari pada yang pemahaman warga belajar mengenai karakter
lain, bagaimana cara menproduksi, dis- seorang wirausahawan sampai dengan
tribusi, dan pemasarannya. Serta PKBM pengaplikasian dalam usaha nyata. Dalam
Yalatif jombang juga bekerjasama dengan penerapan strategi belajar wirausaha aplikatif
pihak lain terdapat 5 tahapan penting yang digunakan
d. Threats. dalam pembelajaran meliputi 1) kegiatan
Merupakan hal negative dari luar yang pembelajajaran pendahuluan, 2) penyam-
mem-pengaruhi dan dapat menjadi paian informasi 3) partisipasi siswa, 4) tes
ancaman dalam penerapan strategi belajar dan 5) kegiatan Lanjutan. Semua tahapan
wirausaha aplikatif pada pembelajaran tersebut harus diberikan dan dilalui oleh
kewirausaan warga belajar kejar paket C warga belajar secara runtut sehingga dengan
di PKBM Yalatif Jombang. melalui tahapan-tahapan pembela-jaran
Hal negative yang menjadi dengan menggunakan strategi belajar
ancaman dalam penerapan strategi belajar wirausaha aplikatif dapat merubah mindset
wirausaha aplikatif adalah persaingan dan meningkatkan motivasi warga belajar
dengan competitor diluar sehingga warga dalam berwirausaha.
belajar harus memiliki kreatifitas yang 2. Motivasi Wirausaha.
lebih serta inovasi produk sehingga Dalam penerapan strategi belajar
produk lebih unik dan memiliki ciri khas wirausaha aplikatif pada penyelenggara
sehingga produk berbeda dengan prosuk pendidikan kewirausahaan warga belajar
yang ada dipasaran. Ancaman tersebut kejar paket C di PKBM Yalatif Jombang,
harus disikapi dengan baik oleh warga salah satu hal terpenting dalam memulai
belajar, misalnya dengan menarik minat sebuah usaha maka seorang wirausahawan
pembeli dengan megemas prodak harus memiliki motivasi untuk berwirausaha,
sedemikian rupa hingga menarik minat setelah mendapatkan motivasi atau
konsumen, menjaga kualitas produk ketertarikan dalam dunia usaha maka seorang
sehingga konsumen tetap setia menjadi wirausahawan akan dapat dengan mudah
pelanggan, memperluas jaringan pema- mendalami kewirausahaan, kemudian
saran yang dapat dilakukan dengan media seorang wirausahawan yang telah memiliki
internet. motivasi berwirausaha lambat laun juga akan
memiliki sikap usaha pada dirinya, karena
PENUTUP seseorang akan mencapai suatu hal yang
A. Kesimpulan diinginkan dengan upaya-upaya yang
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakuan, dilakukan untuk mencapai
maka dapat disimpulkan mengenai: tujuan/keinginanya. Motivasi kewira-usahaan
1. Penerapan strategi belajar wirausaha apliatif yang tumbuh serta meningkat setelah
dalam pe-nyelenggaraan pendidikan kewira- penerapan strategi belajar wirausaha aplikatif
usahaan pada warga belajar kejar paket C di adalah meningkatnya semangt dalam
PKBM Yalatif Jombang. Penerapan strategi berwirausaha, dibukti-kan dengan kegigihan
belajar wirausaha aplikatif dalam dalam memasarkan produk. Meningkatnya
penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan motivasi Kepemimpinan, hal ini dibuktikan
pada warga belajar kejar paket C di PKBM dengan kesungguhan warga belajar dalam
Yalatif Jombang telah berhasil diterapkan menjalankan usahanya. meningatnya
kepada warga belajar dengan baik, terlebih motivasi pantang menyerah, hal ini terlihat
tutor dalam proses pembelajaran mene- dari warga belajar yang memiliki kreatifitas
kankan warga belajar untuk memahami dan dalam memasarkan produknya, menarik
memiliki tiga karakter seorang wirausahawan minat pembeli, meningatkan pelayanan, serta
yakni kreatif, proaktif dan ristaker (berani meningkatnya motivasi untuk komitmen, hal
mengambil resiko), strategi pembelajaran ini di buktikan dengan warga belajar yang

11
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

memiliki komitmen dalam melakukan b. Kelemahan dari penerapan strategi


kewira-usahaan terhadap diri sendiri maupun belajar wirausaha aplikatif dalam
komitmen terhadap keluarga. penyelenggaraan pen-didikan
3. Kelebihan dan kelemahan strategi belajar kewirausahaan warga belajar kejar
wirausaha aplikatif pada penyelenggaraan paket C di PKBM Yalatif Jombang
pendidikan kewira-usahaan warga belajar adalah strategi ini tidak akan
kejar paket C di PKBM Yalatif Jombang. maksimal jika di terapkan bagi warga
a. Kelebihan dari penerapan strategi belajar belajar yang tidak disiplin atau dengan
wirausaha aplikatif pada penyelenggaraan kata lain tidak selalu mengikuti proses
pendidikan kewirausahaan warga belajar setiap tahapan dalam pembelajaran
kejar paket C di PKBM Yalatif Jombang. wirausaha aplikatif dengan penerapan
1. Staretgi belajar wirausaha aplikatif staregi belajar wirausaha aplikatif.
memiliki tahapan-tahapan sistematis
pembelajaran yang mudah dipahami B. Saran
warga belajar kejar paket C di Berdasarkan kenyataan yang berkaitan
PKBM Yalatif Jombang selain dengan adanya penelitian diatas, maka ada
memberikan kemudaham warga beberapa saran yang diajukan peneliti, untuk
belajar untuk memahami membuat jadwal khususnya dalam proses
kewirausahaan juga meminimalisir pembelajaran di PKBM karena mengingat
kegagalan warga belajar dalam stategi belajar wirausaha aplikatif yang
mengaplikasikan usaha. diterapkan oleh PKBM dalam pendidikan
2. Bahasa yang digunakan dalam kewirausahaan pada warga belajar kesetaraan
proses belajar mengajar mudah karena dirasa sangat baik dalam mecapai
dipahami warga belajar dengan tidak tujuan belajar, sehingga akan lebih baik jika
menggunakan teori terlalu banyak pembelajaran dapat dimaksimalkan. Memiliki
namun di tekankan pada proses semangat yang tinggi dalam belajar harus slalu
aplikatif. dibina dalam diri warga belajar sebab
3. Terdapat tahapan yang mungkin keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan
tidak pernah ada dalam ilmu hidup salah satunya melalui pendidikan.
manajemen kewira-usahaan lainnya
adalah proses pen-dampingan yang DAFTAR PUSTAKA
dilakukan tutor kepada warga belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
dalam menjalankan usaha, proses
Alma, Buchari. 2005. Kewirausahaan untu Mahasiswa
pendampingan dilakukan dengan
dan Umum. Bandung: Alfabeta
cara tidak memberikan solusi untuk
per-masalahan yang dihadapi warga Anwar, 2006. Pendidikan Kecaapan Hidup (Life Skill
belajar akan tetapi pendampingan di Education). Bandung: Alfabeta.
lakukan dengan cara mengarahkan
Djamarah, Syaiful Bahari dan Zain, Aswan. 2010.
warga belajar untuk menemukan
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
solusi dari permasalahan usaha Cipta.
mereka sendiri
4. Strategi belajar wirausaha aplikatif Hendro, 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaaan. Jakarta:
dapat diterapkan kepada seluruh Erlangga.
warga belajar yang memiliki minat
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual:
serta potensi yang berbeda-beda Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika
tanpa harus menyamakan minat Aditama,
usaha. Sehingga warga belajar dapat
dengan mudah memahami materi Lutfi. 2014. Motivasi Wirausaha Mahasiswa
karena usaha yang dipilih sesuai Administrasi Pendidikan. Skripsi: Tidak di
terbitkan.
dengan minatnya, serta warga
belajar dapat lebih mengeksplor diri Milles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1992.
karena tidak ada paksaan dalam Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber tentang
menjalankan usaha.

12
MENINGKATKAN MOTIVASI WIRAUSAHA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN WIRAUSAHA APLIKATIF

Metode Baru). Jakarta: Universitas Indonesia


(UI-Press).

Moleong, Lexi J. 2005. Metodologi Penelitian


Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Riyanto, Yatim. 2007. Metodologi Penelitian


Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif.
Surabaya: Unesa University Press

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistim


Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.

Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka


Setia

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif


Kualitataf dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sujana, Djuju. 2004. Pendidikan Luar Sekolah,


Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah,
Teori perembangan Asas. Bandung: Falah
Production

___________. 2006. Pendidikan Luar Sekolah,


Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah,
Teori perembangan Asas. Bandung: Falah
Production

Sunarya, Abas. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta:


Penerbit Andi.

Sunarya, Abas. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif


Kualitataf dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suryana, 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat


dan Proses Menuju Sukses, Edisi ke 3, Jakarta:
Salemba

Suryana,2010. Kewirausahaan: Pendekatan


Karakteristik Wirausahawan Sukses, Edisi
Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

http://indonesianindustry.com (diakses pada 7 April


2016)

13

Anda mungkin juga menyukai