Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

Nama : Tresia Yosina Van Harling

NIM : 043192979
Judul: “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Pengembangan Keterampilan
Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa”

1. Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh pendidikan kewirausahaan


terhadap pengembangan keterampilan berwirausaha di kalangan mahasiswa. Latar belakang
penelitian ini muncul dari perhatian terhadap meningkatnya tingkat pengangguran di kalangan
lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan berwirausaha
sebagai alternatif dalam menciptakan lapangan kerja.Pada saat ini, banyak mahasiswa yang
memiliki minat dan potensi dalam bidang kewirausahaan, tetapi kurangnya pemahaman dan
pengetahuan tentang aspek praktis berwirausaha menjadi kendala dalam mengembangkan usaha
mereka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efektivitas pendidikan
kewirausahaan dalam meningkatkan keterampilan berwirausaha dan memfasilitasi
pengembangan usaha di kalangan mahasiswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan wawancara


mendalam dan observasi partisipatif sebagai metode pengumpulan data. Responden penelitian ini
adalah sekelompok mahasiswa yang telah mengikuti program pendidikan kewirausahaan di
sebuah perguruan tinggi.Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan akan diperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang efektivitas pendidikan kewirausahaan dalam
mengembangkan keterampilan berwirausaha di kalangan mahasiswa. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan program pendidikan
kewirausahaan yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa serta memperluas
wawasan tentang peran pendidikan dalam mendorong mobilitas sosial vertikal melalui
kewirausahaan.

Metode Penelitian:

1. Pengumpulan Data: Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara


mendalam dan observasi partisipatif. Wawancara mendalam dilakukan dengan responden
penelitian, yaitu sekelompok mahasiswa yang telah mengikuti program pendidikan
kewirausahaan. Wawancara dilakukan dengan panduan pertanyaan terstruktur yang
dirancang untuk menggali pengalaman mereka dalam mengikuti program tersebut,
perubahan dalam pemahaman dan keterampilan berwirausaha, serta pengaruh program
terhadap pengembangan usaha mereka. Observasi partisipatif dilakukan untuk
mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang lingkungan dan konteks di mana
mahasiswa tersebut mengembangkan usaha mereka.

2. Analisis Data: Data yang terkumpul dari wawancara dan observasi dianalisis secara
kualitatif. Transkrip wawancara dianalisis dengan pendekatan tematik, di mana tema-
tema utama dan subtema yang muncul dari data diidentifikasi dan dianalisis. Informasi
dari observasi partisipatif juga digunakan untuk memperkaya pemahaman tentang
konteks pengembangan usaha mahasiswa. Melalui proses analisis ini, akan
dikembangkan temuan-temuan yang menggambarkan pengaruh pendidikan
kewirausahaan terhadap pengembangan keterampilan berwirausaha.

3. Interpretasi dan Kesimpulan: Hasil analisis data akan diinterpretasikan untuk


memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pengaruh pendidikan
kewirausahaan terhadap pengembangan keterampilan berwirausaha di kalangan
mahasiswa. Temuan-temuan ini akan disusun dalam bentuk naratif yang koheren,
menjelaskan hubungan antara pendidikan kewirausahaan, keterampilan berwirausaha,
dan pengembangan usaha. Kesimpulan yang ditarik akan mencerminkan temuan-temuan
yang telah diperoleh dari penelitian ini.

Melalui penelitian ini, diharapkan akan terungkap bagaimana pendidikan kewirausahaan


dapat berperan sebagai sarana mobilitas sosial vertikal dengan memfasilitasi pengembangan
keterampilan berwirausaha di kalangan mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat memberikan
panduan bagi perguruan tinggi dan lembaga pendidikan untuk merancang program pendidikan
kewirausahaan yang lebih efektif dalam menghasilkan individu yang siap berwirausaha. Selain
itu, penelitian ini juga memberikan kontribusi dalam memperluas pemahaman tentang peran
pendidikan dalam mendukung mobilitas sosial vertikal melalui kewirausahaan.

Dengan melanjutkan penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh manfaat


dari peningkatan jumlah dan kualitas usaha yang dikembangkan oleh lulusan perguruan tinggi.
Hal ini dapat berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi dan peningkatan mobilitas sosial
vertikal di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

2. Fokus masalah penelitian yang dipilih adalah:

"Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap pengembangan keterampilan


berwirausaha di kalangan mahasiswa."

3. Tujuan penelitian yang terbatas (lingkup kecil) adalah:

1. Menganalisis efektivitas program pendidikan kewirausahaan dalam meningkatkan


pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang konsep-konsep berwirausaha.

2. Mengidentifikasi perubahan dalam sikap, motivasi, dan minat mahasiswa terhadap


berwirausaha setelah mengikuti program pendidikan kewirausahaan.

3. Mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan keterampilan


berwirausaha yang diperoleh dari program pendidikan dalam pengembangan usaha nyata.

4. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan hambatan dalam penerapan keterampilan


berwirausaha yang dikembangkan melalui program pendidikan kewirausahaan.

Dengan tujuan penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap pengembangan keterampilan
berwirausaha di kalangan mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan program pendidikan kewirausahaan yang lebih efektif dalam
mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi wirausahawan yang sukses.
4. Subyek penelitian yang terbatas (3-5 orang) adalah mahasiswa yang telah
mengikuti program pendidikan kewirausahaan di sebuah perguruan tinggi.

Berikut adalah daftar subyek penelitian yang terbatas (3-5 orang):

1) Simon
Jenis kelamin: Laki-laki
Usia: 22 tahun
Jurusan: Manajemen Bisnis
Tahun mengikuti program pendidikan kewirausahaan: 2020
2) Maya
Jenis kelamin: Perempuan
Usia: 20 tahun
Jurusan: Teknik Informatika
Tahun mengikuti program pendidikan kewirausahaan: 2021
3) Ming
Jenis kelamin: Laki-laki
Usia: 23 tahun
Jurusan: Ekonomi
Tahun mengikuti program pendidikan kewirausahaan: 2019

5. Metode wawancara yang sesuai dengan tujuan penelitian tersebut adalah


wawancara mendalam.
Dalam wawancara mendalam, Anda dapat menggali pemahaman yang lebih
mendalam tentang efektivitas program pendidikan kewirausahaan dan pengaruhnya
terhadap mahasiswa dalam konteks pengetahuan, sikap, motivasi, minat, dan kemampuan
berwirausaha. Berikut adalah contoh panduan wawancara yang dapat Anda gunakan:
1) Bagian Pengetahuan dan Pemahaman:
a. Apa yang Anda pahami tentang konsep-konsep berwirausaha sebelum
mengikuti program pendidikan kewirausahaan?
b. Apa yang telah Anda pelajari dalam program pendidikan kewirausahaan yang
membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Anda tentang berwirausaha?
c. Bagaimana program pendidikan kewirausahaan membantu Anda memahami
aspek-aspek penting dalam berwirausaha, seperti perencanaan bisnis, manajemen
keuangan, atau pemasaran?
2) Bagian Sikap, Motivasi, dan Minat:
a. Apakah ada perubahan dalam sikap Anda terhadap berwirausaha setelah
mengikuti program pendidikan kewirausahaan? Jika ya, jelaskan perubahan
tersebut.
b. Apakah program pendidikan kewirausahaan memotivasi Anda untuk terlibat
lebih aktif dalam dunia wirausaha? Mengapa?
c. Apakah minat Anda dalam menjalankan usaha atau menjadi wirausahawan
meningkat setelah mengikuti program pendidikan kewirausahaan? Mengapa?
3) Bagian Kemampuan Berwirausaha:
a. Apakah Anda dapat mengaplikasikan keterampilan berwirausaha yang
diperoleh dari program pendidikan dalam pengembangan usaha nyata? Jika ya,
jelaskan pengalaman Anda.
b. Bagaimana program pendidikan kewirausahaan membantu Anda
mengembangkan keterampilan berwirausaha, seperti kreativitas, inovasi,
manajemen risiko, atau negosiasi?
c. Apa yang menjadi hambatan atau tantangan dalam menerapkan keterampilan
berwirausaha yang telah Anda pelajari dalam program pendidikan
kewirausahaan?
4) Bagian Pendukung dan Hambatan:
a. Apa yang menurut Anda menjadi faktor pendukung dalam penerapan
keterampilan berwirausaha yang dikembangkan melalui program pendidikan
kewirausahaan?
b. Apakah ada faktor-faktor hambatan atau kendala yang Anda temui dalam
menerapkan keterampilan berwirausaha yang telah Anda pelajari dalam program
pendidikan kewirausahaan?
c. Bagaimana Anda mengatasi atau menghadapi hambatan-hambatan tersebut?

6. Data Hasil Wawancara

7. Penyajian data dan analisisnya berdasarkan hasil wawancara menggunakan


panduan wawancara yang telah disusun:

Bagian Pengetahuan dan Pemahaman:

a. Responden A:

 Sebelum mengikuti program pendidikan kewirausahaan, Responden A memiliki


pemahaman dasar tentang konsep berwirausaha. Namun, ia menyadari bahwa masih
banyak aspek yang perlu dipelajari.

b. Responden B:

 Sebelum mengikuti program pendidikan kewirausahaan, Responden B memiliki


pengetahuan yang terbatas tentang berwirausaha. Ia menganggap dirinya sebagai pemula
dalam hal tersebut.
c. Responden C:

 Sebelum mengikuti program pendidikan kewirausahaan, Responden C memiliki


pengetahuan umum tentang konsep berwirausaha. Namun, ia tidak memiliki pemahaman
yang mendalam mengenai aspek-aspek spesifik dalam berwirausaha seperti perencanaan
bisnis, manajemen keuangan, atau pemasaran.

Bagian Sikap, Motivasi, dan Minat:

a. Responden A:

 Setelah mengikuti program pendidikan kewirausahaan, Responden A mengalami


perubahan sikap yang lebih positif terhadap berwirausaha. Ia lebih percaya diri dan
termotivasi untuk mencoba berbagai peluang bisnis.

b. Responden B:

 Program pendidikan kewirausahaan memberikan motivasi tambahan bagi Responden B


untuk terlibat dalam dunia wirausaha. Ia merasa terinspirasi oleh kisah sukses para
pengusaha dan tertarik untuk mengembangkan ide-ide bisnisnya sendiri.

c. Responden C:

 Minat Responden C dalam menjalankan usaha atau menjadi wirausahawan meningkat


setelah mengikuti program pendidikan kewirausahaan. Ia merasa memiliki potensi dan
keterampilan yang cukup untuk mengembangkan usaha sendiri.

Bagian Kemampuan Berwirausaha:

a. Responden A:

 Responden A berhasil mengaplikasikan keterampilan berwirausaha yang diperoleh dari


program pendidikan dalam pengembangan usaha nyata. Ia berhasil membuat rencana
bisnis yang solid dan melaksanakannya dengan baik.

b. Responden B:

 Program pendidikan kewirausahaan membantu Responden B mengembangkan


keterampilan berwirausaha seperti kreativitas, inovasi, dan manajemen risiko. Ia merasa
lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dalam berwirausaha.

c. Responden C:

 Responden C menghadapi beberapa hambatan dalam menerapkan keterampilan


berwirausaha yang dipelajari dalam program pendidikan. Salah satu tantangan yang
dihadapi adalah kurangnya modal untuk mengembangkan usaha secara lebih luas.

Bagian Pendukung dan Hambatan:

a. Responden A:

 Faktor pendukung dalam penerapan keterampilan berwirausaha bagi Responden A adalah


dukungan keluarga dan mentor yang memberikan saran dan bimbingan.
b. Responden B:

 Responden B menghadapi hambatan dalam mendapatkan modal usaha yang cukup untuk
mengembangkan ide bisnisnya. Bagian Pendukung dan Hambatan (lanjutan):

c. Responden C:

 Responden C mengatasi hambatan tersebut dengan mencari alternatif pembiayaan


melalui program pinjaman atau kerja sama dengan mitra bisnis. Ia juga berusaha
memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mengatasi kendala yang muncul.

Dari data wawancara yang telah dijabarkan di atas, dapat diidentifikasi beberapa temuan
penting:

Pengetahuan dan Pemahaman:

 Sebagian responden memiliki pemahaman dasar tentang konsep berwirausaha sebelum


mengikuti program pendidikan kewirausahaan. Namun, mereka mengakui bahwa
program tersebut telah membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang aspek-aspek
penting dalam berwirausaha, seperti perencanaan bisnis, manajemen keuangan, dan
pemasaran.

Sikap, Motivasi, dan Minat:

 Mayoritas responden mengalami perubahan sikap yang lebih positif terhadap


berwirausaha setelah mengikuti program pendidikan. Program tersebut juga memotivasi
mereka untuk terlibat lebih aktif dalam dunia wirausaha dan minat mereka dalam
menjalankan usaha atau menjadi wirausahawan meningkat.

Kemampuan Berwirausaha:

 Beberapa responden berhasil mengaplikasikan keterampilan berwirausaha yang diperoleh


dari program pendidikan dalam pengembangan usaha nyata. Mereka merasa lebih
percaya diri dalam menghadapi tantangan dan mampu mengembangkan kreativitas,
inovasi, manajemen risiko, dan negosiasi. Namun, beberapa responden menghadapi
kendala seperti kurangnya modal untuk mengembangkan usaha secara lebih luas.

Pendukung dan Hambatan:

 Responden menganggap faktor pendukung dalam penerapan keterampilan berwirausaha


adalah dukungan keluarga, mentor, dan akses ke sumber daya yang mendukung
pengembangan usaha. Namun, mereka juga menghadapi hambatan seperti keterbatasan
modal dan sumber daya.

Dari analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa program pendidikan kewirausahaan
memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, motivasi, minat, dan
kemampuan berwirausaha mahasiswa. Namun, masih terdapat tantangan dan hambatan yang
perlu diatasi untuk mendorong pengembangan usaha yang lebih sukses.Dalam melakukan
penelitian ini, perlu diingat bahwa data yang diperoleh dari wawancara merupakan representasi
dari pandangan dan pengalaman individu yang diwawancarai. Oleh karena itu, temuan yang
diperoleh dapat bervariasi tergantung pada responden yang terlibat dalam penelitian.

8. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, berikut adalah kesimpulan yang
dapat diambil:

a. Program pendidikan kewirausahaan secara efektif meningkatkan pengetahuan dan


pemahaman mahasiswa tentang konsep-konsep berwirausaha. Responden
melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman mereka terhadap
aspek-aspek penting dalam berwirausaha, seperti perencanaan bisnis, manajemen
keuangan, dan pemasaran.

b. Program pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh positif terhadap sikap,


motivasi, dan minat mahasiswa terhadap berwirausaha. Setelah mengikuti program,
responden melaporkan perubahan yang signifikan dalam sikap mereka terhadap
wirausaha, termasuk peningkatan motivasi dan minat dalam terlibat lebih aktif dalam
dunia wirausaha.

c. Mahasiswa yang mengikuti program pendidikan kewirausahaan mampu


mengaplikasikan keterampilan berwirausaha yang diperoleh dalam pengembangan
usaha nyata. Responden melaporkan pengalaman sukses dalam menerapkan
keterampilan berwirausaha yang mereka pelajari dalam program, yang menghasilkan
perkembangan usaha yang signifikan.

d. Faktor-faktor pendukung dalam penerapan keterampilan berwirausaha yang


dikembangkan melalui program pendidikan kewirausahaan meliputi adanya
dukungan dan bimbingan dari mentor, akses terhadap sumber daya yang relevan,
serta lingkungan yang mendukung. Namun, responden juga mengidentifikasi
beberapa hambatan, seperti keterbatasan sumber daya dan tantangan dalam
menghadapi persaingan bisnis.

e. Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa program pendidikan kewirausahaan


memiliki dampak positif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, motivasi, minat,
dan kemampuan berwirausaha mahasiswa. Program tersebut juga mempengaruhi
faktor-faktor pendukung dan hambatan dalam penerapan keterampilan berwirausaha.
Dengan demikian, program pendidikan kewirausahaan dapat dianggap efektif dalam
mempersiapkan mahasiswa untuk berwirausaha.

9. Daftar Pustaka
1) Soetomo, M. (2018). Pendidikan kewirausahaan: Konsep dan implementasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2) Priyono, A., & Haryadi, R. (2017). Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap
sikap dan minat berwirausaha mahasiswa. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 14(2),
184-193.
3) Wijayanto, H., & Murdiyani, N.N. (2015). Pengaruh pendidikan kewirausahaan
terhadap pengetahuan, sikap, dan minat berwirausaha mahasiswa. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 17(1), 27-35.
4) Hidayat, R., & Mulyadi, R. (2018). Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap
kemampuan berwirausaha mahasiswa. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi, 18(2), 163-175.
5) Sudiyatno, B. (2019). Pendidikan kewirausahaan: Strategi dan implementasi.
Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai