1585
ABSTRAK
Penelitian ini dirancang dengan desain Research and Development yang diadaptasi
dari model pengembangan pengajaran Sugiyono yang termodifikasi. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui kelayakan, keefektifan, dan tanggapan siswa dan guru terhadap modul larutan
penyangga berorientasi chemoentrepreneurship (CEP) yang dikembangkan. Pengumpulan data
menggunakan metode wawancara, observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Data hasil
penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Secara kuantitatif, data hasil penelitian
dianalisis dengan cara menghitung rerata skor dan menentukan kriteria pada interval kelas
tertentu. Hasil analisis menunjukkan bahwa modul memperoleh skor validasi sebesar 3,24
sehingga dinyatakan valid, modul dinyatakan efektif karena penumbuhan minat wirausaha
siswa dalam kriteria tinggi dengan skor 3,07 dan peningkatan pemahaman konsep siswa
sebesar 0,65 dalam kriteria sedang. Selain itu, data angket menunjukkan bahwa modul
dinyatakan mendapat respon baik dari penggunanya. Berdasarkan hasil analisis data dapat
disimpulkan bahwa modul larutan penyangga berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
dinyatakan valid, efektif, dan dapat diterima dengan baik oleh pengguna sehingga dapat
digunakan sebagai sumber belajar siswa yang mampu meningkatkan pemahaman konsep dan
menumbuhkan minat wirausaha siswa.
ABSTRACT
This study was designed with a Research and Development, which was adapted from
the model of development Sugiyono teaching has been modified. This study aims to determine
the feasibility, effectiveness, and student and teacher responses to the buffer solution-oriented
modules chemoentrepreneurship (CEP). Collecting data using interviews, observations,
questionnaires, tests, and documentation. Data were analyzed by descriptive quantitative. In
quantitative terms, the data were analyzed by calculating the mean scores and determining the
criteria at intervals of a certain class. The analysis showed that the module validation scored
3.24 that is valid, the module is declared effective because of growing interest in entrepreneurial
students in high criteria with a score of 3.07 and increase students' understanding of concepts
of 0.65 in the criteria. In addition, questionnaire data indicate that the module is declared
received good response from the users. Based on the results of data analysis can be concluded
that the buffer solution-oriented modules chemoentrepreneurship (CEP) is valid, effective, and
well received by the user so that it can be used as a source of student learning that can improve
understanding of concepts and foster interest in entrepreneurship students.
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (CEP) yang dikaitkan dengan objek nyata,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, maka diharapkan pula siswa akan menjadi
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara lebih paham terhadap pelajaran kimia yang
yang demokratis serta bertanggung jawab. cenderung abstrak dan memberi
Oleh karena itu perkembangan di bidang kesempatan pada siswa untuk
pendidikan pada hakikatnya mencerdaskan mengoptimalkanpotensinya agar
dan meningkatkan kualitas sumber daya menghasilkan produk. Bila siswa sudah
manusia. Hal ini dapat tercapai salah terbiasa dengan kondisi belajar yang
satunya dengan meningkatkan pem- demikian, tidak menutup kemungkinan sikap
belajaran. Pembelajaran sains pada wirausaha siswa akan tumbuh (Supartono,
hakikatnya terdiri atas produk, proses, dan et al., 2009).
sikap yang menuntut siswa melakukan Materi larutan penyangga sangat
penemuan dan pemecahan masalah tepat bila dikembangkan dengan
(Widyaningrum, et al., 2014). Penggunaan berorientasi pada chemoentrepreneurship
bahan ajar merupakan salah satu (CEP), mengingat banyak larutan
pemanfaatan media dalam sebuah proses penyangga yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran. Modul adalah bahan ajar pembuatan produk. Modul materi larutan
cetak yang dapat digunakan sebagai penyangga berorientasi chemoentrepre-
fasilitator menyampaikan materi dalam neuship (CEP) selain dapat meningkatkan
proses pembelajaran. Penggunaan modul pemahaman konsep, modul ini dapat
sebagai bahan ajar mempermudah siswa menumbuhkan minat wirausaha dan
untuk memahami materi kimia yang abstrak meningkatkan keterampilan dalam kegiatan
menjadi konkrit (Mansyur, et al., 2012). inovatif dan kewirausahaan. Modul
Untuk memaksimalkan modul maka modul berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
dirancang dengan desain yang berwarna dapat dijadikan sebagai salah satu upaya
dan bergambar agar siswa lebih tertarik mengurangi pengangguran akibat adanya
untuk mempelajari materi. aspek kewirausahaan dalam pendidikan
Modul berorientasi chemoentrepre- (Askun dan Yildirim, 2011). Selain itu
neurship (CEP) merupakan modul yang chemoentrepreneurship (CEP) dapat mem-
dapat mengembangkan keterampilan siswa. bantu siswa memperoleh keterampilan dan
Modul chemoentrepreneurship (CEP) pengetahuan yang sangat penting untuk
dikembangkan dengan mengaitkan lang- pengembangan pola pikir kewirausahaan,
sung pada obyek nyata atau fenomena di karena wirausaha dapat meningkatkan
sekitar kehidupan manusia. Modul ini pertumbuhan ekonomi (Guardia, et al.,
memungkinkan siswa dapat mempelajari 2014).
proses pengolahan suatu bahan menjadi Berdasarkan hasil observasi peneliti
produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi selama PPL di suatu MAN di Magelang
dan memotivasi untuk wirausaha. Dengan menunjukkan bahwa tahun 2014 hanya 62
modul berorientasi chemoentrepreneurship dari 303 siswa yang melanjutkan ke
Ita Masithoh Wikhdah, dkk., Pengembangan Modul Larutan Penyangga Berorientasi …. 1587
perguruan tinggi, berarti lebih dari 50% sehingga minat wirausaha siswa dapat
siswa tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. tumbuh.
Hal itu terjadi karena adanya faktor ekonomi Rumusan masalah dalam penelitian
keluarga siswa Suatu MAN di Magelang. ini, antara lain: 1)apakah modul yang
Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah dikembangkan valid digunakan sebagai
Atas (SMA) bertujuan mempersiapkan siswa sumber belajar yang berorientasi chemo-
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang entrepreneurship (CEP)?, 2) apakah modul
yang lebih tinggi. Namun kenyataannya yang dikembangkan efektif menumbuhkan
banyak siswa SMA yang tidak dapat minat wirausaha dan meningkatkan
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang pemahaman konsep siswa? , 3) bagaimana
lebih tinggi sehingga berpotensi untuk tanggapan guru dan siswa terhadap modul
menjadi pengangguran. Maka perlu adanya larutan penyangga berorientasi chemo-
upaya mempersiapkan lulusan SMA untuk entrepreneurship (CEP)?. Penelitian ini
memenuhi lapangan kerja (Supartono et al., bertujuan untuk mengetahui kelayakan,
2009). Salah satu upaya perlu adanya keefektifan, dan tanggapan siswa dan guru
pembelajaran yang dapat mengembangkan terhadap modul materi larutan penyangga
keterampilan siswa yaitu pembelajaran yang berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
berorientasi chemoentrepreneurship (CEP). untuk meningkatkan pemahaman konsep
Data observasi peneliti menunjuk- siswa dan menumbuhkan minat wirausaha.
kan bahwa tidak banyak guru yang
memanfaatkan serta mengembangkan METODE PENELITIAN
bahan ajar khususnya sebagai penyampai-
Penelitian ini dilaksanakan di Suatu
an materi pembelajaran.. Guru lebih banyak
MAN di Magelang tahun pelajaran 2014-
mempergunakan buku paket dan LKS
2015. Desain pengembangan yang
selama proses pembelajaran yang diperoleh
digunakan untuk mengembangkan modul
dari penerbit. Kekurangsesuaian antara
larutan penyangga berorientasi chemo-
kondisi siswa dengan tujuan materi
entrepreneurship (CEP) dalam penelitian ini
yangterdapatdalambahan ajar lain yang
adalah desain yang diadaptasi dari model
diperoleh dari penerbit dapat diatasi dengan
pengembangan pengajaran yang didesain
mengembangkan bahan bahan ajar berupa
Sugiyono yang termodifikasi (Sugiyono,
modul oleh guru. Oleh karena itu, peneliti
2010), meliputi: 1) Identifikasi potensi dan
mengembangkan modul larutan penyangga
masalah; 2) pengumpulan data; 3) desain
berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
produk; 4)validasi desain; 5) revisi desain; 6)
yang dapat membantu memberikan
uji coba produk skala kecil; 7) revisi produk;
informasi yang lebih jelas dan sistematis
8) uji coba produk skala luas; 9) revisi
kepada siswa dan pada akhirnya dapat
produk; 10) laporan penelitian.
dijadikan sumber belajar mandiri yang
Teknik pengumpulan data yang
mampu menampilkan kompetesi tertentu
digunakan yaitu wawancara untuk
1588 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 9, No. 2, 2015, hlm 1585 - 1595
dan memotivasi untuk wirausaha. dengan tujuan materi yang terdapat dalam
Pembelajaran berorientasi LKS atau bahan ajar lain yang diperoleh dari
chemoentrepreneurship (CEP) yang penerbit dapat diatasi dengan
dikaitkan dengan objek nyata, maka mengembangkan bahan bahan ajar berupa
diharapkan pula siswa akan menjadi lebih modul oleh guru. Modul mempermudah
paham terhadap pelajaran kimia yang siswa untuk memahami materi kimia yang
cenderung abstrak dan memberi abstrak menjadi konkrit, sehinga siswa lebih
kesempatan pada siswa untuk mudah memahami materi modul (Mansyur,
mengoptimalkanpotensinya agar et al., 2012). Oleh karena itu, peneliti
menghasilkan produk. Bila siswa sudah mengembangkan modul larutan penyangga
terbiasa dengan kondisi belajar yang berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
demikian, tidak menutup kemungkinan sikap yang dapat membantu memberikan
wirausaha siswa akan tumbuh (Supartono, informasi yang lebih jelas dan sistematis
et al., 2009). Hal ini sesuai dengan pidato kepada siswa dan pada akhirnya dapat
presiden Nasional Summit tahun 2010 yang dijadikan sumber belajar mandiri yang
telah mengamanatkan perlunya mampu menampilkan kompetesi tertentu
penggalakkan jiwa kewirausahaan dan sehingga minat wirausaha siswa dapat
metodologi pendidikan yang lebih tumbuh.
mengembangkan kewirausahaan (Dzulkifli, Modul larutan penyangga
2010). berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
Data observasi peneliti disusun berdasarkan acuan penyusunan
menunjukkan bahwa tidak banyak guru yang modul. Modul larutan penyangga
memanfaatkan serta mengembangkan berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
bahan ajar khususnya sebagai ini berisi materi yang dilengkapi dengan uji
penyampaian materi pembelajaran. pemahaman setiap kegiatan pembelajaran,
Berdasarkan wawancara terhadap guru gambar-gambar terkait
kimia SMA yang mengajar kimia di suatu chemoentrepreneurship (CEP), info terbaru
MAN di Magelang menunjukkan bahwa tidak yang berkaitan dengan materi, kolom
ada guru kimia yang menulis bahan ajar motivasi yang berisi karakter sikap
sendiri. Guru lebih banyak mempergunakan berwirausaha, dan kolom kewirausahaan.
buku paket dan LKS selama proses Modul larutan penyangga berorientasi
pembelajaran yang diperoleh dari penerbit. chemoentrepreneurship (CEP) tersaji dalam
Kekurangsesuaian antara kondisi siswa Gambar 1.
1590 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 9, No. 2, 2015, hlm 1585 - 1595
Keterangan:
1 1 Keterangan:
1. Identitas
2 1. Kolom motivasi
pengembangan
karakter
CEP 2 wirausaha
3 2. Judul materi
2. Uji pemahaman
3. Gambar yang
4 kegiatan belajar
relevan dengan
3. Info produk CEP
materi 3
5 4. Ikon modul industri
5. Identitas kelas
coba skala kecil sesuai saran dan komentar antara materi yang diajarkan dengan
siswa, maka dilakukan tahap pengem- kehidupan sehari-hari dan diarahkan untuk
bangan selanjutnya yaitu uji coba skala mandiri terjun dalam dunia usaha. Sesuai
besar. Pada tahap ini kegiatan pem- hasil pengamatan diperoleh persentase 48%
belajaran dilakukan sesuai dengan RPP siswa dengan kriteria baik dan 52% siswa
menggunakan modul yang sudah di uji skala dengan kriteria sangat baikdalam sikap
kecil, kegiatan pembelajaran dimulai dengan wirausaha. Ditinjau dari aspek sikap
perencanaan dan pembuatan produk yang nilai yang disajikan pada Gambar 2.
4
3.5 Keterangan:
A. Percaya Diri
3
B. BerorientasiTugas dan
Skor 2.5 Hasil
2 C. Pengambil Resiko
1.5 D. Kepemimpinan
1 E. Keorisinilan
0.5 F. Berorientasi ke Masa
0 Depan
A B C D E F
Aspek Sikap Wirausaha
sebagai evaluasi kemampuan siswa setelah Seluruh aspek memperoleh skor tanggapan
kegiatan pembelajaran. Penggunaan modul baik, berarti siswa banyak yang terlibat
larutan penyangga berorientasi secara aktif dalam penggunaan modul
chemoentrepreneurship (CEP) dalam larutan penyangga berorientasi chemo-
proses belajar kimia memberikan entrepreneurship (CEP). Hal ini menunjuk-
kesempatan kepada siswa untuk lebih kan bahwa modul larutan penyangga
memahami materi dengan mempelajari teks berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
karena modul memberikan kesempatan dapat diterima dengan baik untuk digunakan
siswa untuk belajar mandiri. Dengan sebagai modul dalam mempelajari materi
demikian siswa dapat mengetahui konsep larutan penyangga.
atau informasi yang ada dan secara Berdasarkan penelitian ini dapat
langsung mengaplikasikan pada uji diketahui bahwa pembelajaran dengan
pemahaman (Kusuma, et al., 2009). Modul menggunakan modul larutan penyangga
larutan penyangga berorientasi chemo- berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
entrepreneurship (CEP) itu bertujuan untuk layak digunakan sebagai sumber belajar
mempelajari proses pengolahan suatu yang dapat menumbuhkan minat wirausaha
bahan alam menjadi suatu produk yang siswa dan meningkatkan pemahaman
bermanfaat sehingga siswa dapat tertarik konsep siswa. Selain itu, siswa memberikan
untuk wirausaha. Pembelajaran CEP ini padangan positif terhadap modul larutan
dikembangkan ke konsep-konsep kimia penyangga berorientasi chemoentre-
yang berkaitan dan proses kimia yang preneurship (CEP). Adanya modul yang
melandasi sehingga siswa dapat mengingat dibuat semenarik mungkin membuat siswa
lebih banyak konsep (Supartono et al., semangat membaca bahan materi larutan
2009). Hal ini sesuai dengan temuan yang penyangga apalagi pembelajaran
menyatakan bahwa pembelajaran dengan berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
pendekatan CEP memberikan pengaruh membuat siswa lebih antusias belajar
positif terhadap pemahaman konsep siswa (Lestari dan As'ari, 2013). Hal ini sesuai
(Sa'adah & Supartono, 2013). dengan temuan Agustini bahwa model
pembelajaran kimia dengan pendekatan
Tanggapan Siswa dan Guru chemoentrepreneurship (CEP) mampu
meningkatkan motivasi belajar, minat
Tanggapan siswa dan guru
wirausaha, dan hasil belajar siswa (Agustini,
terhadap modul larutan penyangga
2007).
berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
Keterbatasan dari pembelajaran
pada penelitian ini menunjukkan bahwa
berorientasi chemoentrepreneurship (CEP)
siswa dan guru memandang positif terhadap
ini adalah membutuhkan waktu yang lebih
modul yang dikembangkan. Hal ini
banyak untuk mengerjakan tugas-tugas
ditunjukkan dari rerata skor yang diperoleh
pada modul dan waktu untuk melaksanakan
siswa sebesar 3,00 dan guru sebesar 3,47.
praktik wirausaha. Salah satu alternatif
1594 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 9, No. 2, 2015, hlm 1585 - 1595
Dzulkifli, F., 2010, Perlunya Kebijakan Prastowo, A., 2011, Panduan Kreatif
Kewirausahaan, Harian Jurnal Membuat Bahan Ajar Inovatif,
Nasional, 11 Mei. Yogyakarta: Diva Press.
Guardia, D.L., 2014, A Game Based Sa'adah, N. dan Supartono, 2013,
Learning Model for Entrepreneurship Pendekatan Chemoentrepreneurship
Education, Procedia-Social and Pada Materi Larutan Penyangga
Behavioral Sciences, Vol 141, Hal: Untuk Meningkatkan Life Skill Siswa,
195-99. Jurnal Chemistry in Education, Vol 2,
No 1, Hal: 111-17.
Kusuma, E., Sukirno & Kurniati, I., 2009,
Penggunaan Pendekatan Sugiyono, 2010, Metode Penelitian
Chemoentrepreneurship Berorientasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Green Chemistry Untuk Meningkatkan
Supartono, Saptorini dan Asmorowati, D.S.,
Kemampuan Life Skill Siswa SMA,
2009, Pembelajaran Kimia
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol
Menggunakan KOlaborasi Konstruktif
3, No 1, Hal: 336-72.
dan Inkuiri Berorientasi
Lestari, E. & As'ari, A.R., 2013, Chemoentrepreneurship, Jurnal
Pengembangan Modul Pembelajaran Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 3, No 2,
Soal Cerita Matematika Kontekstual Hal: 476-83.
Berbahasa Inggris Untuk Siswa Kelas
Supartono, Wijayani, N. dan Sari, A.H.,
X, Malang: Universitas Negeri
2009, Kajian Prestasi Belajar Siswa
Malang.
SMA dengan Metode Student Teams
Mansyur, M., Rahamma, T. & Fatimah, J.M., Achievement Divisions Melalui
2012, Literacy Vicual Media Student Pendekatan Chemoentrepreneurship
Success Learning and Information (CEP). Vol 3, No 2.
and Communication Technology (Ict)
Suryana, 2003, Kewirausahaan, Pedoman
In The Junior High School 11
Praktis, Kuat dan Proses Menuju
Parepar.
Sukses. Jakarta: Salemba Empat.
Muljono, P., 2007, Kegiatan Penilaian Buku
Sutomo, R., 2012, Kewirausahaan Dari Sisi
Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan
Kebijakan Pendidikan, Jakarta:
Menengah, Buletin BSNP, Januari,
Penerbit Buku Kompas.
Hal: 21.
Widyaningrum, R., Sarwanto dan Puguh,
Mulyani, E., 2011, Model Pendidikan
2014, Pengembangan Modul
Kewirausahaan di Pendidikan Dasar
Berorientasi POE (Predict, Observe,
dan Menengah, Jurnal Ekonomi dan
Explain) Pada Materi Pencemaran
Pendidikan, Vol 8, No 1.
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa, Jurnal Inkuiri, Vol 3, No 2,
Hal: 97-106.