Anda di halaman 1dari 17

CONCEPT ATTAINMENT MODELS (CAM)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PAKEM SAINS


Dosen Pengampu : Ratri Rahayu, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

1. Putra Aji Pangestu (201733048)


2. Eko Prabowo (201733056)
3. Nikmawati (201733083)
4. Nurul Fitri Shofiah (201733118)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2019
PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul "Concept Attainment Models". Makalah
ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah PAKEM Matematika.

Didalam makalah ini kami membahas mengenai Model Pembelajaran Concept


Attaiment Models. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ratri Rahayu, M.Pd selaku dosen pembimbing Universitas Muria Kudus


(UMK) dengan mata kuliah PAKEM Matematika, yang telah memberikan
tugas ini kepada kami sehingga wawasan dan pengetahuan kami
bertambah.
2. Anggota kelompok yang telah meluangkan kesibukannya untukn
menyusun dan mempelajari makalah ini serta rekan-rekan yang telah turut
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan
dalam waktu yang tepat.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kudus, Oktober 2019

Tim Penyusun

Concept Attainment Models| i


DAFTAR ISI
Prakata ................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................................3
1.4 Manfaat............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Concept Attainment Model (CAM)..................................................5
2.2 Prinsip-prinsip Concept Attainment Model (CAM).......................................6
2.3 Sintaks/langkah-langkah Concept Attainment Model (CAM).......................7
2.4 Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Concept Attainment............8
2.5 Karakteristik Model Pembelajaran Concept Attainment Model (CAM).......10
2.6 Kelebihan dan Kekurangan concept Attainment Model (CAM)....................11
2.7 Kesulitan dalam penerapan Concept Attainment Model ...............................12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

Concept Attainment Models| ii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berkembangnya
suatu negara atau bangsa, salah satu faktornya ditentukan oleh kualitas
pendidikan yang diterapkan di dalamnya. Pendidikan yang mulanya
merupakan benteng utama dalam mencerdaskan anak bangsa, ternyata tidak
mampu berjalan secara optimal dan sangat jauh dari harapan bersama. Semua
orang tahu bahwa sesungguhnya pendidikan pada dasarnya merupakan proses
untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu
menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan.
Saputra (2016:1) menyatakan bahwa pendidikan merupakan faktor
utama dalam pembentukan pribadi manusia. Menyadari akan hal tersebut,
pemerintah sangat serius dalam menangani bidang pendidikan, sebab dengan
sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang
berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Beberapa hal berbicara mengenai pendidikan,
sekarang ini banyak sistem yang digunakan pemerintah dalam mengupayakan
peningkatan mutu pendidikan, tak terkecuali pendidikan formal yang menjadi
sorotan utama. Dari dasar itu pula banyak pendidikan dan pelatihan yang
ditujukan untuk para pendidik agar lebih terampil dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan Pasal 2 Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 untuk mencapai
tujuan pembelajaran, guru harus melaksanakan pembelajaran berbasis
aktivitas yang memuat karakterikstik sebagai berikut:
a. Interaksi dan inspiratif
b. Menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif3. Kontekstual dan kolaboratif
c. Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik, dan
d. Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik
serta psikologis siswa.

Concept Attainment Models| 1


Dengan melaksanakan pembelajaran seperti tersebut di atas, peserta didik
diharapkan dapat mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
Kurikulum 2013, menjelaskan "proses pembelajaran diharuskan
menerapkan lima kegiatan pembelajaran, yakni mengamati (observasi), menanya
(questioning), mengumpulkan data (experimenting), mengasosiasi (associating),
dan mengomunikasikan (communicating), dan kegiatan tersebut dikenal dengan
istilah pendekatan saintifik (scientific)". Kompetensi lulusan yang harus dicapai
oleh peserta didik usia sekolah menengah pada ranah pengetahuan adalah
memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahu tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Kualitas dan kemampuan guru
sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, dan seyogyanya guru
berkemampuan untuk memilih strategi, teknik, pendekatan, metode, sumber
belajar serta tak terkecuali pula dalam penggunaan model pembelajaran yang tepat
sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menguasai
konsep salah satunya adalah model pembelajaran Concept Attainment Model
(CAM). Model pembelajaran Concept Attainment Model (CAM) dikembangkan
dari penelitian Jerome Bruner, Jacqueline Goodnow, dan George Austin.
Penelitian mereka, yang berjudul A Study of Thinking (Studi Mengenai Pemikiran)
menyimpulkan riset bertahun-tahun dalam sebuah proses bagaimana manusia
memahami konsep-konsep.
Menurut Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009) dalam Martomidjojo
(2011:318), model CAM atau pencapaian konsep dapat mempertajam
keterampilan-keterampilan berpikir dasar. Dari pernyataan Joyce tersebut
menunjukkan bahwa model pembelajaran pencapaian konsep di dalamnya
terkandung pengajaran berpikir. Model pembelajaran concept attainment ini
relatif berkaitan erat dengan model pembelajaran induktif. Baik model
pembelajaran concept attainment dan model pembelajaran induktif, keduanya
didesain untuk menganalisis konsep, mengembangkan konsep, pengajaran konsep

Concept Attainment Models| 2


dan untuk menolong siswa menjadi lebih efektif dalam mempelajari konsep-
konsep. Model pembelajaran concept attainment merupakan metode yang efisien
untuk mempresentasikan informasi yang telah terorganisir dari suatu topik yang
luas menjadi topik yang lebih mudah dipahami untuk setiap stadium
perkembangan konsep. Model pembelajaran concept attainment ini dapat
memberikan suatu cara menyampaikan konsep dan mengklarifikasi konsep-
konsep serta melatih siswa menjadi lebih efektif pada pengembangan konsep.
Sehingga model pembelajarn ini dapat digunakan oleh guru sebagai upaya
melaksanakan pembelajaran dengan baik dan sebagai suatu alternatif dalam usaha
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran
concept attainment diharapkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif,
sederhana, bermakna dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi concept attainment model (CAM)?
1.2.2 Apa saja prinsip-prinsip dalam concept attainment model (CAM)?
1.2.3 Bagaimana sintaks/fase-fase/langkah-langkah pembelajaran concept
attainment model (CAM)?
1.2.4 Apa saja kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran concept attainment
model (CAM)?
1.2.5 Apa saja karakteristik pembelajaran concept attainment model (CAM)?
1.2.6 Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran concept attainment
model (CAM)?
1.2.7 Bagaimana hasil penelitian menurut jurnal tentang penerapan
pembelajaran concept attainment model (CAM)?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi concept attainment model (CAM)
1.3.2 Untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip dalam concept attainment model
(CAM)

Concept Attainment Models| 3


1.3.3 Untuk mengetahui sintaks/fase-fase/langkah-langkah pembelajaran
concept attainment model (CAM)
1.3.4 Untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran concept
attainment model (CAM)
1.3.5 Untuk mengidentifikasi karakteristik pembelajaran concept attainment
model (CAM)
1.3.6 Untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pembelajaran concept
attainment model (CAM)
1.3.7 Untuk mengetahui hasil penelitian menurut jurnal tentang penerapan
pembelajaran concept attainment model (CAM)

1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan pembelajaran antara lain:
a. Bagi mahasiswa, dapat menambah pengalaman, mengembangkan
kebiasaan berpikir ilmiah dan dapat menambah wawasan tentang
model CAM.
b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model
pembelajaran yang inovatif dan kreatif guna meningkatkan hasil
belajar siswa dan meningkatkan kreatifitas dan profesionalitas guru.

Concept Attainment Models| 4


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Concept Attainment Model (CAM)
Menurut Dadang (2015: 212) dalam Putri, D. P. (2017), model
pembelajaran Concept Attainment merupakan model pembelajaran proses
mencari dan mendaftar sifat-sifat yang dapat digunakan untuk
membedakan contoh-contoh yang tepat dengan contoh-contoh yang tidak
tepat dari berbagai kategori. Pencapaian konsep itu juga harus dijelaskan
dan diilustrasikan bagaimana model pencapaian konsep itu berlangsung.
Selanjutnya, Menurut Bruner yang dikutip Dahar (1996) dalam
Munir, Afriyansyah, D. dan Sundari, D.,(2017) menyatakan bahwa model
percapaian konsep (Concept Attainment Model) di bangun berkaitan
dengan studi berpikir siswa. Hal ini senada dengan pendapat Joyce, B.,
Weil, (2009) menyatakan bahwa, “model pembelajaran pencapaian konsep
(Concept Attainment Model) mempertajam keterampilan berpikir dasar.”
Dari pernyataan Joyce tersebut menunjukan bahwa model pencapaian
konsep di dalamnya terkandung pelajaran berpikir siswa.
Selanjutnya, Menurut (Nivera, 2013) dalam Syaspasbandah, E. J.,
Syarifuddin, H. dan Jasrial (2018) menyatakan bahwa CAM merupakan
salah satu model pembelajaran dalam matematika yang dapat digunakan
ketika guru ingin peserta didik menemukan ciri-ciri dari suatu konsep,
menemukan pola dan generalisasi, serta mendefiniskan dan menjelaskan
suatu konsep. Hal ini didukung oleh Mustamin (2005) yang
mengemukakan bahwa CAM sangat relevan dalam mengajarkan
matematika yang bahwasannya proses pembelajaran matematika
merupakan proses yang dapat membantu perkembangan pemahaman dan
penghayatan peserta didik terhadap konsep, prinsip sehingga tumbuh daya
nalar, berpikir logis, kritis, sistematis, dan lain-lain.
Sedangkan menurut Joyce & Weil (2011) dalam Angraini, L. M.,
(2019) menyatakan bahwa “Process of study was presented by Bruner is
in line with theory of concept attainment model according, concept

Concept Attainment Models| 5


attainment model is more focused on ways to strengthen the internal
human impulses on understanding by digging and organizing as well as
developing language for expressing it. Bruner, Goodnow, and Austin
reveal that concept attainment model deliberately designed for helping
students to learn the concepts that can be used for organizing information,
so it makes easy for students to learn concepts in more influenceive way
(Anjum, 2014; Jones & Hilaire, 2014). Proses pembelajaran yang
disampaikan yang oleh Bruner sejalan dengan teori konsep model
pencapaian menurut Joyce & Weil (2011), model pencapaian konsep lebih
berfokus pada cara untuk memperkuat impuls internal manusia pada
pemahaman sains, oleh menggali dan mengorganisasi, serta
mengembangkan bahasa untuk mengekspresikannya. Bruner, Goodnow,
dan Austin mengungkapkan bahwa model pencapaian konsep sengaja
dirancang untuk membantu siswa untuk mempelajari konsep-konsep yang
dapat digunakan untuk mengatur informasi, jadi itu membuat mudah bagi
siswa untuk mempelajari konsep dengan cara yang lebih berpengaruh
(Anjum, 2014; Jones & Hilaire, 2014).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa concept attainment model
(cam) merupakan pembelajaran pada peserta didik untuk menemukan ciri-
ciri dari suatu konsep dan mempertajam keterampilan berpikir dasar serta
dapat membantu perkembangan pemahaman dan penghayatan peserta
didik terhadap konsep, prinsip, berpikir logis, kritis dan sistematis.

2.2 Prinsip-prinsip Concept Attainment Model (CAM)


Menurut Klausmeier, H.J.(1980) prinsip-prinsip model
pembelajaran concept attainment adalah sebagai berikut: (1) memberikan
dukungan hipothesis yang diajukan siswa melalui diskusi terlebih dahulu;
(2) memberikan bantuan kepada siswa dalam mempertimbangkan
keputusan hipothesisnya; (3) memusatkan perhatian siswa kepada contoh-
contoh yang khusus; dan (4) memberikan bantuan kepada siswa dalam
menilai strategi berpikirnya.

Concept Attainment Models| 6


2.3 Sintaks/langkah-langkah Concept Attainment Model (CAM)
Menurut Joyce dan Weil (2009) dalam Munir, Afriyansyah, D. dan
Sundari, D.,(2017), Sintak/langkah-langkah model pencapaian konsep
adalah tahap-tahap kegiatan dari model pembelajaran konsep. Model
pembelajaran konsep memiliki tiga fase, yaitu:
1. Tahap Penyajian Data dan Identifikasi Konsep
Guru memberikan contoh-contoh kepada siswa, contoh tersebut
merupakan data “contoh positif” dan “contoh negatif”konsep
terpisah. Data tersebut dapat berupa kejadian, manusia, objek,
cerita, gambar atau lainnya yang dapat dibedakan satu sama
laindan belum diberi nama konsep. Siswa diberitahu oleh guru
mengenai contoh positif yang memiliki satu gagasan umum.Tugas
siswa adalah mengembangkan satu hipotesis tentang sifat atau ciri-
ciri darikonsep tersebut dengan cara membandingkansifat dan ciri
dalam contoh positif dan negatif. Contoh-contoh disajikan dalam
suatu instruksi yang telah diatur sebelumnya dan dilabeli dengan
“Ya” atau “Tidak”.Pada akhirnya, siswa diminta untuk menamai
konsep-konsep mereka dan menyampaikanaturan-aturan atau
definisi konsep menurut sifat yang paling esensial.
2. Pengujian Pencapaian Konsep
Siswa menguji penemuan konsep mereka dengan cara
mengidentifikasi secara tepat contoh-contoh tambahan yang tidak
dilabeli dari konsep dan kemudian siswa membuat contoh-contoh
menurut mereka. Langkah selanjutnya guru dan siswa mengoreksi
contoh positif dan contoh negatif kemudian merevisi contoh mana
saja yang benar, kemudian siswa mencari contoh lain yang sesuai
dengan konsep
3. Analisis Strategi Berpikir
Pada tahap analisis strategi berpikir, siswa mendeskripsikan
pemikiran- pemikiran mereka, mendiskusikan peran sifat-sifat dan
hipotesis serta mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis. Siswa
menganalisis strategistrategi berpikir mereka untuk mencapai

Concept Attainment Models| 7


konsep yang dimaksud. Strategi berpikir siswa bervariasi, ada yang
mencoba dan mengkerucutkan konsep, dan ada pula yang
memperluas konsep. Siswa diminta mengungkapkan alasan-alasan
yang berkenan dengan membuat contoh tambahan, merumuskan
konsep dengan kata-kata sendiri dan menjabarkan langkah
penyelesaian suatu konsep.
2.4 Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Concept Attainment
Model (CAM)

Kegiatan Awal
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Guru membimbing berdoa 1. Siswa mengikuti arahan
sesuai dengan agama dan guru
keyakinan masing-masing 2. Siswa mendengarkan guru
untuk mengawali pelajaran. 3. Siswa mendengarkan gur
2. Guru memberikan apersepsi
untuk memotivasi siswa
dalam mengikuti materi
pelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan inti
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Fase 1: Penyajian data dan
identifikasi konsep 1. Siswa membandingkan
1. Guru memperlihatkan sifat-sifat dan ciri-ciri
sebuah tabel yang berisi bangun datar dan bangun
contoh-contoh bangun datar ruang dalam tabel
dan bangun ruang 2. Siswa dibimbing oleh guru
2. Guru memberikan untuk memberikan definisi
penjelasan dan meluruskan dari contoh-contoh yang
informasi diberikan

Concept Attainment Models| 8


Fase 2 : Pengujian Pencapaian
Konsep
1. Guru memperlihatkan 1. Siswa mengidentifikasi
contoh-contoh yang contoh-contoh yang tidak
tidak diberi label, diberi label, dengan tanda
dengan tanda YA dan YA dan TIDAK
TIDAK 2. Siswa memberikan contoh-
2. Guru meminta siswa contoh selain yang disajikan
untuk membuat contoh- oleh guru
contoh yang baru
Fase 3 : Analisis Strategi Berpikir
1. Guru meminta siswa 1. Siswa mengikuti arahan dari
untuk membentuk guru
kelompok 4-5 siswa 2. Setiap kelompok
2. Guru meminta siswa mendiskusikan bangun datar
untuk berdiskusi dengan dan bangun ruang yang ada
kelompoknya disekitarnya
3. Guru meminta siswa 3. Siswa dari perwakilan tiap
untuk mempresentasikan kelompok
hasil diskusinya mempresentasikan hasil
4. Guru memperlihatkan diskusinya
peta konsep mengenai 4. Siswa mengamati peta
bangun datar dan bangun konsep yang ditunjukkan
ruang oleh guru
5. Guru menjelaskan 5. Siswa
mengenai bangun datar mendengarkan/memberi
dan bangun ruang tanggapan pada guru

Concept Attainment Models| 9


Kegiatan Akhir
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Guru dan siswa 1. Guru dan siswa menarik
menyimpulkan materi kesimpulan secara bersama-
yang telah dipelajari. sama.
2. Guru memberikan 2. Siswa mendengarkan.
evaluasi dengan 3. Guru dan siswa berdoa-
mengerjakan soal latihan. bersama-sama
3. Guru dan siswa berdoa
sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing
untuk mengakhiri
pelajaran

2.5 Karakteristik Model Pembelajaran Concept Attainment Model (CAM)


Pembelajaran concept attainment model banyak melibatkan operasi
mental siswa. menurut Bruce, dkk (2011) pengajaran konsep menyediakan
kemungkinan-kemungkinan untuk menganalisis proses-proses berpikir
siswa dan membantu mereka mengembangkan strategi-strategi yang lebih
efektif. dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran
concept attainment menekankan pada proses mengembangkan keterampilan
berpikir siswa.
Dalam concept attainment model dikenal beberapa istilah seperti
contoh (exemplar) merupakan bagian kecil dari koleksi data atau perangkat
data dan sifat (attribute) merupakan karakteristik yang melekat pada contoh-
contoh. Penggunaan model pembelajaran concept attainment diawali
dengan pemberian contoh-contoh aplikasi konsep yang akan diajarkan,
kemudian dengan mengamati contoh-contoh dan menurunkan definisi dari
konsep-konsep tersebut.

Concept Attainment Models| 10


2.6 Kelebihan dan Kekurangan Concept Attainment Model (CAM)
a. Kelebihan Concept Attainment Model (CAM) (textbook)
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Concept
Attainment yang dikemukakan Widoko (2001). Kelebihan model
Concept Attainment, sebagai berikut:
1. Guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi
yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang
kan diajari oleh siswa, sehingga siswa mempunyai parameter
dalam pencapaian tujuan pembelajaran
2. Concept Attainment melatih konsep siswa, menghubungkan
pada kerangka yang ada, dan menghasilkan pemahaman materi
yang lebih mendalam
3. Concept Attainment meningkatkan pemahaman konsep
matematika siswa
b. Kekurangan Concept Attainment Model (CAM) (textbook)
Adapun kekurangan model Concept Attainment adalah sebgai
berikut:
1. Siswa yang memiliki kemampuan pemahaman rendah akan
kesulitan untuk mengikuti pembelajaran, karena siswa akan
diarahkan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
diajukan.
2. Tingkat keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh
penyajian data yang disajikan oleh guru
c. Kelebihan Concept Accaiment Model (CAM) (berdasarkan
jurnal)
Adapun kelebihan dalam menggunakan Concept Attainment model
dalam proses pembelajaran :
a. Meningkatkan kemampuan untuk belajar dengan cara yang
lebih mudah dan efektif di masa depan.
b. Lebih mengaktifkan keterlibatan mental, sehingga konsep
yang diperoleh siswa lebih lama dapat diingat dan akhirnya
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Concept Attainment Models| 11


d. Kekurangan Concept Accainment Model (berdasarkan jurnal)
Adapun kekurangan menggunakan Concept Attainment model
dalam proses pembelajaran:
1. Dibutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama untuk
pembuatan dan pengembangan perangkat pembelajaran
2. Bila jumlah siswa dalam satu kelas sangat besar, maka
pengajaran akan kesulitan dalam membimbing siswa yang
butuh bimbingan.

2.7 Kesulitan dalam penerapan Concept Attainment Model


berdasarkan jurnal
Berdasarkan jurnal yang telah kami amati, peneliti mengalami
kesulitan dalam penerapan Concept Attaiment Model, diantaranya :
1. Peserta didik kesulitan dalam mengingat, menghafal, dan kurang
memahami konsep yang diberikan
2. Peserta didik belum mempuntai gambaran umum tentang materi
yang akan diajarkan

Concept Attainment Models| 12


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Concept Attainment model (CAM) merupakan pembelajaran pada
peserta didik untuk menemukan ciri-ciri dari suatu konsep dan
mempertajam keterampilan berpikir dasar serta dapat membantu
perkembangan pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap
konsep, prinsip, berpikir logis, kritis dan sistematis. Dalam concept
attainment model dikenal beberapa istilah seperti contoh (exemplar)
merupakan bagian kecil dari koleksi data atau perangkat data dan sifat
(attribute) merupakan karakteristik yang melekat pada contoh-contoh.
Prinsip-prinsip concept attainment model diantaranya : (1)
memberikan dukungan hipothesis yang diajukan siswa melalui diskusi
terlebih dahulu; (2) memberikan bantuan kepada siswa dalam
mempertimbangkan keputusan hipothesisnya; (3) memusatkan perhatian
siswa kepada contoh-contoh yang khusus; dan (4) memberikan bantuan
kepada siswa dalam menilai strategi berpikirnya. Selain itu
sintaks/langkah-langkah dari Concept attainment model meliputi 3 fase,
diantaranya : 1) tahap penyajian data dan identifikasi konsep, 2) pengujian
pencapaian konsep, dan 3) analisis strategi berpikir.

Concept Attainment Models| 13


DAFTAR PUSTAKA
Bruce,dkk.(2011).Model Of Teachings.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Klausmeier, H.J.(1980). Learning and Teaching Concepts:A Strategy for


Testing Applications of Theory. San Francisco: Academic Press.

Widoko.2001.Model pembelajaran konsep.Surabaya:University Press


IKIP Surabaya

Angraini, L. M., (2019) The Influence Of Concept Attainment Model In


Mathematical Communication Ability At The University
Students, Journal of Mathematics Education .Vol 8(2).189-198

Munir, Afriyansyah, D. dan Sundari, D., (2017). Pengaruh Pembelajaran


Concept Attainment Model (CAM) Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Di SMA Nahdlatul Ulama (NU)
Palembang, Jurnal Edubiotik. Vol. 2 (2). 52-60

Putri, D. P.(2017). Model Pembelejaran Concept Attainment Dalam


Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika, Jurnal
Pemikiran dan Penelitian Pendidikan.Vol 15.(1). 97-130

Syaspasbandah, E. J., Syarifuddin, H. dan Jasrial (2018). Pengembangan


Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Concept
Attainment Model (CAM) Untuk Peserta Didik Kelas VIII SMP,
Journal of Medives .Vol. 2(1).87-98

Concept Attainment Models| 13

Anda mungkin juga menyukai