MEDIA PEMBELAJARAN
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah Pengembangan Bahan Ajar dan Media Biologi
yang dibina oleh Dr. Susriyati Mahanal, M.Pd
Disusun oleh
Fatma Rahmadhani 180341863030
Helsa Rahmatika 180341863055
Jessy Damayanti 180341663070
M. Amien Rais 180341663060
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan mengambil pendekatan logis dan terstruktur untuk proses
pengembangan, penyampaian, dan evaluasi instruksi dan materi pengajaran telah
populer di kalangan sarjana dan pascasarjana maupun praktisi selama hampir
seabad. Sejumlah model telah dikembangkan untuk membantu menjelaskan
proses pengajaran serta proses merancang dan mengembangkan bahan untuk
pengajaran (Brown, 2016).
Pada awalnya belum ada organisasi yang mengabdikan diri untuk
mempelajari bagaimana orang belajar atau bagaimana mempelajari metode
penyampaian instruksi. Meskipun ada upaya yang tersebar untuk meningkatkan
pengajaran sepanjang sejarah, tidak ada disiplin khusus yang muncul untuk
memandu upaya ini. Organisasi yang berorientasi pendidikan ada untuk
melindungi dan mengarahkan kurikulum dan isi pengajaran, tetapi sangat sedikit
perhatian diberikan pada bagaimana pengajaran dapat dibuat lebih efektif (Gagne,
2004).
Seiring berjalannya abad dan semakin banyak ilmuwan dan akademisi yang
memusatkan perhatian mereka pada ilmu untuk merancang instruksi. Psikologi
pendidikan berkembang menjadi departemen universitas dan organisasi
internasional yang melaporkan dan membahas penelitian mengenai
pengembangan instruksi di lapangan. Disiplin desain pembelajaran langsung
diturunkan dari psikologi pendidikan. Meskipun beberapa ahli berpendapat bahwa
sebenarnya hal tersebut adalah bukan bidangnya sendiri tetapi lebih merupakan
subaktivitas dalam psikologi pendidikan, desain instruksional dapat menunjuk ke
departemen universitas sendiri dan organisasi internasional sebagai indikator
bahwa itu memang termasuk kedalam disiplin yang berbeda (Brown, 2016).
Instruksi (dalam bahasa inggris instruction) adalah suatu usaha yang
disengaja untuk memfasilitasi proses pembelajaran guna mencapai tujuan belajar
yang diinginkan. (Smith & Ragam, 2005). Desain instruksional (DI),
1
2
juga dikenal sebagai desain sistem instruksional (DSI), adalah praktik merancang,
mengembangkan, dan memberikan produk dan pengalaman pembelajaran secara
sistematis, baik digital maupun fisik, secara konsisten dan andal ke arah yang
efisien, efektif, menarik, akuisisi pengetahuan yang menarik dan menginspirasi.
(Merrill, 1966). Proses ini secara luas terdiri dari menentukan keadaan dan
kebutuhan pelajar, menentukan tujuan akhir dari pengajaran, dan menciptakan
beberapa "intervensi" untuk membantu dalam transisi. Hasil dari instruksi ini
dapat secara langsung diamati dan diukur secara ilmiah atau sepenuhnya
tersembunyi dan diasumsikan (Wagner, 2012). Banyak model desain
pembelajaran tetapi banyak didasarkan pada model ADDIE dengan lima fase:
analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
Selain model pengembangan ADDIE juga terdapat banyak model
pengembangan yang dapat digunakan untuk mengembangkan suatu produk
pendidikan, diantaranya adalah model Plomp, Borg and gall, dan model Ragan
and Smith. Model-model tersebut penting untuk dipelajari mahasiswa sarjana
maupun pascasarjana di bidang pendidikan. Dalam penyelesaian tugas akhir
mahasiswa, penelitian pengembangan adalah salahsatu jenis penelitian yang
sering dilakukan oleh mahasiswa. Penelitian tersebut mengembangkan beragam
produk pendidikan seperti bahan ajar, modul, buku ajar dan sebagainya. Pemilihan
model pemgembangan tentunya akan disesuaikan dengan produk yang akan
dikembangkan sehingga penting untuk mengetahui berbagai macam model
pengembangan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan media dan bahan ajar dengan menggunakan
Model pengembangan Borg and Gall
2. Bagaimana mengembangkan media dan bahan ajar dengan menggunakan
Model pengembangan Plomp
3. Bagaimana mengembangkan media dan bahan ajar dengan menggunakan
Model pengembangan Ragan and Smith
3
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui cara mengembangkan media dan bahan ajar dengan
menggunakan Model pengembangan Borg and Gall
2. Untuk mengetahui cara mengembangkan media dan bahan ajar dengan
menggunakan Model pengembangan Plomp
3. Untuk mengetahui cara mengembangkan media dan bahan ajar dengan
menggunakan Model pengembangan Ragan and Smith
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai referensi untuk akademisi dalam mengembangkan media/bahan ajar
dengan menggunakan model yang sesuai
2. Sebagai sumber bacaan bagi mahasiswa pendidikan yang ingin dan akan
melakukan penelitian pengembangan
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
Operational
Main Product Main Field Operational
Product
Revision Testing Field Testing
Revision
Menurut Borg & Gall (1989) dalam Silalahi (2017), pendekatan research
and development(R&D) dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah, sebagai
berikut.
1. Research and Information Collection (Melakukan Penelitian dan Pengumpulan
Informasi)
Tahap ini merupakan penelitian awal terkait dengan produk pendidikan
yang akan dikembangkan, termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur
yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, pengukuran kebutuhan,
penelitian dalam skala kecil, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja
penelitian.
2. Planning (Membuat Perencanaan)
Termasuk dalam langkah ini menyusun rencana penelitian yang meliputi
merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan,
menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, desain atau langkah-
langkah penelitian dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan
secara terbatas.
3. Develop Preliminary Form of Product (Mengembangkan Bentuk Awal
Produk)
Mengembangkan bentuk awal produk yang dimaksud yaitu
mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan, termasuk
7
c. Mendorong proses inovasi produk/ model yang tiada henti sehingga diharapkan
akan selalu ditemukan produk/ model yang selalu aktual dengan tuntutan
kekinian.
d. Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan lapangan.
Gambar 1. Model Umum untuk Memecahkan Masalah Bidang Pendidikan (Sumber: Plomp, 1997)
11
rencana kerja dengan format titik keberangkatan dari tahap ini adalah pemecahan
direalisasikan atau dibuat.
3. Tahap realisasi/konstruksi (realization/construction)
Titik awal pada fase ini adalah realisasi pemecahan masalah dengan kegiatan
konstruksi atau produksi (Plomp, 1997), seperti perkembangan kurikulum atau
produksi materi audio-visual.
4. Tahap tes, evaluasi dan revisi (test, evaluation and revision)
Suatu pemecahan yang dikembangkan harus diuji dan dievaluasi dalam
praktik. Evaluasi adalah proses pengumpulan, memproses dan menganalisis
informasi secara sistematik, untuk memperoleh nilai realisasi dari pemecahan.
Plomp dan van den Wolde (1992) menyatakan: Tanpa evaluasi tidak dapat
ditentukan apakah suatu masalah telah dipecahkan dengan memuaskan
Berdasarkan pada data evaluasi yang telah terkumpul dapat ditentukan pemecahan
yang memuaskan dan yang masih perlu pengembangan. Hal ini berarti ada
tambahan yang mungkin diperlukan dalam fase-fase sebelumnya yang disebut
siklus balik (feedback cycle). Siklus dilakuan berulang kali sampai pemecahan
yang diinginkan tercapai.
Lebih lanjut Plomp dan Nieveen (2013) mengemukakan bahwa terdapat
beberapa pendekatan yang dapat dipilih dalam melakukan evaluasi formatif
seperti berikut ini.
yang lebih, sedangkan kelebihaan dari model Plomp yaitu dikembangkan melalui
tahapan yang tidak sederhana, sehinggi hasil dari pengembangannya lebih
bermutu dan teliti serta tahapan evaluasi sebelum implementasi yang dilakukan
dapat menjamin keefisiensian penerapan pengembangan yang dilakukan.
Gambar 3. Representasi visual dari model Smith dan Ragan (Smith & Ragan, 2005)
16
2. Strategi Pengajaran
a. Strategi Organisasi
Individu belajar melalui operasi mental, proses yang disebut persepsi
selektif. Smith dan Ragan merekomendasikan dengan hati-hati
mempertimbangkan jenis dan jumlah perancah yang disediakan oleh instruksi dan
/ atau oleh pelajar. Strategi organisasi perancang harus menjawab tiga pertanyaan
berikut: (1) konten apa yang dibutuhkan? (2) bagaimana seharusnya konten
disajikan? (3) bagaimana seharusnya diurutkan?
b. Strategi pengiriman
Smith dan Ragan memberikan contoh dan saran terperinci untuk
mengembangkan penyampaian instruksi khusus pengetahuan. Menurut Gustafson
dan Branch (2002), sifat detail dan preskriptif dari strategi pengajaran yang
disediakan oleh Smith dan Ragan adalah unik untuk model mereka.
A. Kesimpulan
1. Menurut Borg & Gall (1989) dalam Silalahi (2017), pendekatan research and
development (R&D) dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah, sebagai
berikut. 1. Research and Information Collection (Melakukan Penelitian dan
Pengumpulan Informasi) 2. Planning (Membuat Perencanaan) 3. Develop
Preliminary Form of Product 4. Preliminary Field Testing (Melakukan Uji
Lapangan Awal) 5. Main Product Revision 6. Main Field Testing 7.
Operational Product Revision 8. Operational Field Testing 9. Final Product
Revision 10. Disemination and Implementation
2. Menurut Plomp Model Pengembangan meliputi fase investigasi awal
(prelimenary investigation), fase desain dan pembuatan prototipe (design or
prototyping phase), fase realisasi/konstruksi (realization /construction), dan
fase tes, evaluasi dan revisi (test, evaluation and revision), dan implementasi
(implementation).
3. Model Smith dan Ragan telah diringkas dan terdiri dari tiga langkah sebagai
berikut (1) Analisis dan penilaian, (2) Strategi pengajaran, dan (3)
Implementasi, manajemen, dan evaluasi
B. Saran
Saran kepada pembaca terutama calon pendidik diharapkan mampu
menerapkan model pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran yang
sesuai dengan kebuuhan siswa dalam pembelajaran.
23
DAFTAR RUJUKAN
Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. 1989. Educational Research : An Introduction,
Fifth Edition. New York: Longman.
Brown, Abbie H. Timothy D. Green. 2016. The Essentials of Instructional Design
Connecting Fundamental Principles with Process and Practice Third
Edition. New York : Routledge
Dabbagh, N. (2002). Scaffolding: An Important Teacher Competency in Online
Learning. TechTrends , 47 (2), 39‐44.
Gagne, Robert M., Walter W Wager., Katharine C Golas., John M.Keller. 2004.
PrinciplesOf Instructional Design 5 th Edition. USA : Thomson Publisher
Gustafson, K. L., & Branch, R. M. (2002). Survey of instructional development
models. (Fourth Edition ed.). Syracuse, New York, Syracuse University.
Jonassen, D. H. (1997). Instructional Design Models for Well‐Structured and
Ill‐Structured Problem‐Solving Learning Outcomes. Educational
Technology Research and Design , 45, 65‐94.
Merrill, M. D.; Drake, L.; Lacy, M. J.; Pratt, J. (1996). "Reclaiming instructional
design" (PDF). Educational Technology. 36 (5): 5–7
Plomp, Tj. 1997. Educational Design: Introduction. From Tjeerd Plomp (eds).
Educational & Training System Design: Introduction. Design of Education
and Training (in Dutch).Utrecht (the Netherlands): Lemma.
Netherland.Faculty of Educational Science and Technology, University of
Twente.
Plomp, Tj & Wolde, J. van den. 1992. The General Model for Systematical
Problem Solving. From Tjeerd Plomp (Eds.). Design of Educational and
Training (in Dutch). Utrecht (the Netherlands): Lemma. Netherland.
Faculty of Educational Science and Technology, University of Twente.
Enschede the Netherlands.
Plomp, T. 2013. An Introduction to Educational Design Research. Netherland:
SLO.
Plomp, T; Nieven, N; Gustafon, K; Branch, R.M; dan van den Akker, J (eds).
1999. Design Approach and Tools in Education and Training. London:
Kluwer Academic Publisher.
Rochmat. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika. Jurnal Kreano, ISSN : 2086-2334 Diterbitkan Oleh Jurusan
Matematika FMIPA UNNES Volume 3 Nomor 1, Juni 2012 (Online)
(http// ipi.136826.pdf), diakses tanggal 29 Januari 2019
Ragan, T. J., & Smith, P. L. (1994). Opening the black box: instructional
strategies examined. USA : Assocation for Educatonal Communications
and Technology.
Silalahi, A. Development Research (Penelitian Pengembangan) dan Research &
Development (Penelitian & Pengembangan) dalam Bidang Pendidikan/
Pembelajaran. Disampaikan pada Seminar & Workshop Penelitian
Disertasi Program Doktoral Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. (3-
4 Februari 2017).
Smith, P. L., & Ragan, T. J. (2001). Conditions‐based models for designing
instruction. (Jonassen, Ed.) The Handbook for Educational
Communications and Technology , 623‐ 644.
Smith, P. L., & Ragan, T. J. (1996). Impact of R.M. Gagne's work on instrctional
theory. Assocation for Educatonal Communications and Technology.
Smith, P. L., & Ragan, T. J. (2005). Instructional Design (Third ed.). Hoboken,
NJ: John Wiley & Sons, Inc.
Willis, J., & Wrigth, K. E. (2000, March‐April). A General Set of Procedures for
Constructivist Instructional Design. Educational Technology , 5‐20.
Wagner, Ellen (2011). "Essay: In Search of the Secret Handshakes of ID". The
Journal of Applied Instructional Design. 1 (1): 33–37.