Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGEMBANGAN SILABUS DANRPP / MODUL AJAR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran


DosenPengampu : Prof. Drs. Nizwardi Jalinus, M. Ed.D dan Dr. Bambang Heriyadi, M.T

Disusun Oleh :

Arifatul yanti : 23138083


Tia yunita : 23138098

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


(S2)FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI ADANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami telah panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sang Pencipta alam
semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya,karena, berkat limpahan
rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
tema “Pengembangan Silabus, RPP / Modul ajar” yang sederhana ini dapat terselesaikan tidak
kurang dari pada waktunya.

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah
satu dari sekian kewajiban mata kuliah, serta merupakan bentuk tanggung jawab kami sebagai
penulis pada tugas yang telah diberikan.

Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana kami pun sadar
bahwasannya kami hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,
sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan yang maha Esa, sehingga dalam penulisan dan
penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif akan senantiasa penulis nanti dalam upaya evaluasi diri.

Sarolangun, 19 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ i

Daftar Isi ...................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ........................................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1

C. Tujuan Masalah ........................................................................................................ 2

BAB II Pembahasan ........................................................................................................... 3

A. Pengembangan Silabus ............................................................................................. 3

B. Pengembangan RPP ................................................................................................. 5

C. Penyusunan Program Tahunan (PROTA) ................................................................ 6

D. Penyusunan Program Semester (PROSEM) ............................................................. 7

E. Silabus Dan RPP dalam Kurikulum Merdeka .......................................................... 8

BAB III Penutup ............................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 7

B. Saran ......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam


pembangunan suatu negara. Agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan
efisien, perlu adanya perencanaan yang matang. Dalam konteks itu, silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), atau modul ajar merupakan tiga komponen yang
tidak terpisahkan dalam pengembangan kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran di
institusi pendidikan
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran.
Baik rencana pembelajaran untuk satu SK maupuan satu KD. Silabus juga
bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara kelompok atau pembelajaran secara
individu.
Silabus merupakan dokumen yang merinci tujuan pembelajaran, materi yang
akan diajarkan, metode pembelajaran, penilaian, serta indikator pencapaian
kompetensi peserta didik dalam suatu mata pelajaran. RPP, sebagai dokumen yang
lebih rinci, menguraikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan oleh
guru, termasuk tujuan pembelajaran, strategi pengajaran, alokasi waktu, dan evaluasi
pembelajaran. Sedangkan modul ajar adalah materi pembelajaran yang terstruktur
dan disajikan dalam bentuk panduan atau buku pegangan bagi peserta didik
Demikian pula, silabus dan RPP sangat beranfaat untuk mengembangkan sistem
penilaian. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian
selalu mengacu pada SK, KD, dan indikator yang terdapat didalam silabus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Silabus?
2. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan RPP?
3. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Program Tahunan (PROTA)?
4. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Program Semester (PROSEM)?
5. Bagaimana Silabus dan RPP dalam Kurikulum Merdeka

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang Pengembangan Silabus
2. Untuk mengetahui tentang Pengembangan RPP
3. Untuk mengetahui tentang Program Tahunan (PROTA)
4. Untuk mengetahui tentang Program Semester (PROSEM)
5. Untuk Mengetahui Silabus dan RPP dalam Kurikulum Merdeka
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Silabus

Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai “Garis besar, ringkasan, pokok utama,
atau materi pelajaran”. Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk
pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang ingin dicapai. Silabus juga merupakan rancangan
pembelajaran yang berisi rencana pembelajaran tertentu pada tingkat dan kelas
tetentu.
Dalam kurikulum 2013 dikatakan bahwa Silabus merupakan penjabaran
kompetensi inti dan kompetensi dasar kedalam materi pokok, proses pembelajaran,
serta indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
1. Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus
1) Ilmiah
Semua materi dan kegiatan yang mejadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuwan
2) Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesulitan dan penyajian urutan materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosionl, dan spiritual peserta didik.
3) Sistematis
Bagian-bagian silabus saling berkaitan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.

4) konsisten
Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5) Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, dan sistem penilaian cukup untuk
menunjang pencapaian kompetensi dasar.

2. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana


pelaksanaan pembelajaran. Silabus paling sedikit memuat :
a. Identitas mata pelajaran
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan Pendidikan dan kelas
c. Kompetensi inti, adalah gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik.
d. Kompetensi dasar, adalah kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keteranpilan yang terkait mata pelajaran
e. Tema (dikhususkan untuk SD/MI)
f. Materi pokok, yaitu memuat fakta prinsip, dan prosedur yang relevan dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
g. Kegiatan pembelajarn, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan
siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Penentuan
pelaksanaan pembelajaran merupakan panduan untuk mengatur suasana
pembelajaran sehingga berjalan dengan efektif.
h. Penilaian, adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
i. Penentuan alokasi waktu yaitu perkiraan berapa lama peserta didik harus
menyelesaikan mata pelajaran yang telah ditentukan.
j. Sumber atau materi ajar, adalah referensi atau rujukan yang digunakan
pendidik untuk mendukung penyampaian materi pokok dan pencapaian
kompetensi dasar.
B. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Setiap guru harus menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar kegiatan
pembelajaran berlangsung secara interaktif, insipratif, menyenangkan, menantang,
serta memotivasi para murid untuk bertisipasi aktif. RPP merupakan penjabaran yang
lebih rinci dari silabus dalam upaya mencapai kompetensi dasar(KD).
RPP juga disusun untuk setiap KD atau subtema yng dapat dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap kali
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan disatuan Pendidikan.
1. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
Dalam penyusunan RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut :

1) Memperhatikan perbedaan indvidu peserta didik, seperti perbedaan motivasi


belajar, minat bakat peserta didik, latar belakang sosial budaya, serta potensi
belajar peserta didik.
2) Partisipasi aktif peserta didik
3) Mengutamakan peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
inisiatif, dan kemandirian.
4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang diatur untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman ragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut, yaitu memuat rancangan program
(RPP), pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan dan remedial.
6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan, , yakni RPP disusun dengan
memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi nelajar,
kegiatan belajar, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhn pengalaman belajar.
7) RPP disusun dengan menampung pembelajaran tematik, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan perbedaan budaya.
8) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai situasi dan kondisi.

2. Langkah-langkah Menyusun RPP


Untuk dapat membuat kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien, seorang
guru perlu mengetahui nsur-unsur persiapan pembelajaran, sebagaimana yang
dikatakan Garge dan Briggs (1974) bahwa rencana pembelajaran yang baik
hedaknya mengandung 3 komponen yang disebut anchor point yaitu : 1) Tujuan
pengajaran 2) Materi pembelajaran
3) Evaluasi keberhasilan.
Dari uraian tersebut, setidaknya ada empat Langkah dalam merancang
pembelajaran, yaitu :
1. Perencanaan untuk mengapresiasi keragaman
2. Merumuskan tujuan atau komponen

3. Menyusun rencana implementasi kegiatan belajar dalam kelas

4. Menentukan model penilaian (evaluasi)

C. Penyusuan Program Tahunan (PROTA)


Penyusunan program tahunan yang merupakan bagian dari pengembangan
silabus itu dalag membuat alokasi waktu untuk setiap topik bahasan dalam satu tahun
pelajaran. Pengalokasian waktu pada Program Tahunan ini ditetapkan besarannya
sevara global pada setiap topik bahasan sesuai cakupan lingkup pembahasan SK dan
KD berdasarkan kalender Pendidikan, jumlah inggu efektif dalam satu tahun
pelajaran.
Dalam mencermati kalender Pendidikan untuk alokasi waktu perlu diperhatikan
beberapa hal yang terkait yaitu :
1. Permulaan tahun pelajaran, adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran disetiap satuan Pendidikan
2. Minggu efektif belajar, adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu.
Meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
local, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur, adalah waktu yang ditentukan untuk tidak diadakan proses
pembelajaran terjadwal pada saham Pendidikan yang dimaksud.

a. Langkah-langkah Penyusunan Program Tahunan (PROTA)


1) Menelaah kalender Pendidikan dan ciri khas sekolah berdasarkan kebutuhan
tingkat suatu Pendidikan.
2) Menandai hari-hari libur, permulaan tahun ajaran minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif (perminggu). Hari-hari libur meliputi, jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan,
hari libur nasional, dan hari libur khusus.
3) Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun
4) Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk satu mata pelajaran,ada
setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup
cakupan materi, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan dan review
materi.

D. Penyusunan Program Semester (PROSEM)


PROSEM adalah salah satu bagian dari program pembelajaran yang memuat
alokasi waktu untuk setiap topik satuan bahasan pada setiap semester.
Pengalokasian waktu pada Program Semester diberikan secara lebih rinci dari
pengalokasian waktu pada PROTA. Pada PROSEM setiap topik satuan bahasan
dikembankan menjadi sub-sub topik dan ditentukan alokasi waktunya.
Selanjutnya dibuat distribusi waktu disetiap minggu efektif pada setiap buln selam
satu semester.
Pengalokasian jam pembelajaran tersebut sebagaiman tertera dalam struktur
kurikulum, berikut ini dikemukakan alokasi waktu.
1. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri terstruktur
dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0% - 40%, SMP/MTS/SMPLB 0% -
50%, dan SMA/SMK/MAK 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.
2. Alokasi waktu untuk praktik, 2 jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan 1
jam tatap muka. 4 jam praktik diluar ssekolah setara dengan satu jam tatap
muka.
3. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dn kegiatan mandiri
tidak terstruktur untuk SMP/MTS dan SMA/SMK/MAK yang menggunakan
sistem SKS sesuai aturan.

a. Langkah-langkah Penyusunan PROSEM


1) Memasukkan KD, topik, dan sub topik bahasan dalam format program
semester

2) Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap
mukaper minggu untuk mata pelajaran PAI
3) Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik dengan
membubuhkan tanda (check list) pada kolom minggu dan bulan
4) Membuat catatan atau keterangan untuk bagian- bagian yang mebutuhkan
penjelasan.

E. Silabus dan RPP dalam Kurikulum Merdeka


Kurikulum Merdeka menjadi topik hangat yang sedang diperbincangkan di
dunia pendidikan. Kurikulum ini merupakan langkah dari pemerintah untuk
mengatasi krisis pembelajaran. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim.
Meskipun pada saat ini sekolah masih diberikan pilihan kurikulum yang
diimplementasikan di sekolahnya, namun berbagai seminar dan pelatihan seputar
Kurikulum Merdeka sudah gencar diadakan, baik secara offline maupun online.
Dengan demikian semua sekolah dan pihak-pihak terkait di dalamnya sudah siap
menerapkan kurikulum ini pada tahun 2024.
Seiring dengan makin gencarnya program pemerintah dalam
mensosialisasikan Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2022, terdapat beberapa
istilah baru di kurikulum merdeka ini yang sebelumnya belum pernah diperkenalkan
pada kurikulum-kurikulum sebelumnya. Istilah populer di kurikulum merdeka ini
harus kita ketahui supaya tidak gagap saat menerapkan Kurikulum Merdeka di
satuan pendidikan masing-masing. Berikut ini beberapa istilah baru dalam
kurikulum Merdeka:
1. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran adalah Kompetensi Pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap tahap perkembangan ( Fase) sesuai waktu yang
ditentukan untuk setiap mata pelajaran. Capaian Pembelajaran ini juga menjadi
pengganti KI KD dalam kurikulum 2013. Dalam format Capaian pembelajaran
tidak ada lagi pemisah antara aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap seperti
KI dan KD. Semua aspek tersebut digabung dan di Integrasikan kedalam satu
paragraf utuh. Capaian Pembelajaran dibuat berdasarkan fase. Dalam CP di
setiap Fase dapat dilihat deskripsi yang mencakup pengetahuan keterampilan
serta kompetensi umum yang kemudian diturunkan menjadi Capaian
pembelajaran menurut elemen yang dipetakan berdasarkan perkembangan
siswa.
2. Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran ( TP /ATP)
Dalam Kurtilas dikenal adanya silabus. Istilah dalam ilmu keguruan serta
relevansinya dari silabus dalam Kurikulum Merdeka adalah Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP). Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian
tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis, menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur tujuan pembelajaran
(ATP) ini memiliki fungsi yang sama dengan Silabus pada kurikulum 2013
(Kurtilas), yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran. Penyusunan ATP
dalam kurikulum Merdeka dilakukan dengan menganalisis Capaian
Pembelajaran. ATP ini kemudian dijadikan sebagai panduan guru dan siswa
untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut. Komponen
Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek, yaitu: Kompetensi, konten, dan
variasi. Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase dapat memberikan gambaran
tentang cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir
fase. Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan
dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan
kompetensi antar fase dan jenjang pendidikan
3. Modul Ajar
RPP di kurikulum merdeka dikenal dengan Modul Ajar (MA). Seperti RPP,
Modul ajar ini dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar
aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran
dicapai siswa. Modul ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap
dibandingkan dengan RPP dalam Kurikulum 2013. Terdapat 2 macam modul
ajar dalam Kurikulum Merdeka, yaitu Modul Ajar Umum untuk proses
pembelajaran yang diwajibkan untuk semua guru mapel dan Modul Ajar
Khusus Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikhususkan untuk
mengembangkan projek Profil Pelajar Pancasila.
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan
alur tujuan pembelajaran. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat
sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan
konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. Pemerintah menyediakan
contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan
pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau
menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah sesuai dengan
karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik. Oleh karena itu
pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu
lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap guru harus menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar kegiatan
pembelajaran berlangsung secara interaktif, insipratif, menyenangkan, menantang,
serta memotivasi para murid untuk bertisipasi aktif. RPP merupakan penjabaran yang
lebih rinci dari silabus dalam upaya mencapai kompetensi dasar (KD).
Kegunaan Silabus, RPP, PROTA, dan PROSEM ialah untuk memudahkan para
guru dan sutu madrasah dalam merancang kegiatan pembelajaran agar sistematis,
efektif, dan efisien. Serta untuk memudahkan peserta didik dalam proses belajar dan
memahami materi.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan dan referensi. Penulis
berharap kepada para pembaca yang Budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Farida Jaya, M. (2019). Perencanaan Pembelajaran PAI. medan.


Soekartiwi. (1995). Mengajar yang Efektif. jakarta: Pustaka Jaya.
Sudjana, N. (1991). dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Bar
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
262/M/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/istilah-baru-yang-ada-di-kurikulum-merdeka

Anda mungkin juga menyukai