Anda di halaman 1dari 7

Refleksi Pembelajaran:

Langkah Awal Menuju Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

A. Refleksi Pembelajaran

Sebagai seorang pendidik yang senantiasa belajar, guru seyogianya melakukan tindakan
reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator
dalam kompetensi pedagogik yang tertuang dalam Permendiknas no 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pedagogilk, yang menyatakan bahwa pendidik perlu
melakukan tindakan reflektif. Pembelajaran reflektif merupakan metode pembelajaran yang
selaras dengan teori konstruktivisme yang memandang bahwa pengetahuan tidak diatur dari
luar diri seseorang tetapi dari dalam dirinya. Konstruktivisme mengarahkan untuk menyusun
pengalaman dalam pembelajaran sehingga baik siswa ataupun guru mampu membangun
pengetahuan baru. Pembelajaran reflektif sebagai salah satu tipe pembelajaran yang
melibatkan proses refleksi tentang apa yang dipelajari, apa yang dipahami, apa yang
dipikirkan, termasuk apa yang akan dilakukan kemudian.

Menurut Bassott (2013), refleksi adalah sebuah proses reviu pengalaman pembelajaran
dengan cara mendeskripsikan, menganalisa, dan mengevaluasi pembelajaran. Definisi ini
sejalan dengan Bain, et al (2002) yang menyatakan bahwa praktek reflektif merupakan dasar
pengembangan kompetensi professional yang tertinggi dalam praktik pengajaran. Hasil
refleksi dapat menjadi bahan evaluasi dan pengambil keputusan perbaikan pembelajaran.
Aspek yang menjadi objek dalam pelaksanaan refleksi dapat berupa metode atau model
pembelajaran yang sudah digunakan, bahkan dapat juga materi ajar yang disampaikan, media
yang digunakan, evaluasi pembelajaran yang diberikan oleh pendidik. Pelaksanaan refleksi
dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran akan berakhir atau pada kegiatan penutup
pembelajaran.
Dalam sebuah kegiatan refleksi pembelajaran, guru hendaknya melakukan beberapa langkah
berikut: (i) kegiatan menyusun perencanaan; (ii) melaksanakan pembelajaran; (iii) melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan (iv) tindak lanjut. Keempat
kegiatan ini dilaksanakan secara terus menerus sehingga pada akhirnya siswa mencapai hasil
yang diharapkan.

Dalam kegiatan reflektif, guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik
di kelasnya dan guru dapat memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, dengan
demikian tidak dapat disanggah, bahwa refleksi dalam pendidikan itu sangat penting, tetapi
memang lebih penting lagi adalah untuk melakukannya.

B. Tindak Lanjut Refleksi Pembelajaran sebagai Langkah Awal Penelitian Tindakan


Kelas (PTK)

Pelaksanaan refleksi perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran tingkat keberhasilan


rencana pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil
refleksi sangat penting dilaksanakan untuk menentukan langkah selanjutnya yang terkait
dengan pembelajaran.

Untuk dapat melaksanakan refleksi yang baik dan benar dibutuhkan data-data yang telah
dianalisis dan diinterpretasikan, dijelaskan berdasarkan berbagai informasi yang diperoleh
dari pelaksanaan pembelajaran. Data atau informasi yang terkumpul perlu dianalisis, dicari
kaitan antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman
pembelajaran sebelumnya atau dengan menggunakan standar penilaian atau evaluasi
tertentu. Berdasarkan hasil analisis, interpretasi, evaluasi tersebut selanjutnya dicari
penyebab ketidakberhasilan pembelajaran.
Ada berbagai tindak lanjut refleksi yang dapat dilakukan oleh guru terkait dengan hasil reviu
pembelajaran. Tindak lanjut tersebut dapat berupa pembelajaran atau pengajaran remedial
(remedial learning atau teaching) dan penelitian tindakan kelas/PTK (classroom action
research).

Setelah ditemukan berbagai faktor yang menjadi penyebab belum berhasilnya pembelajaran,
maka langkah selanjutnya adalah membuat rencana perbaikan pembelajaran untuk
menghilangkan berbagai faktor yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pembelajaran
pada pertemuan pembelajaran selanjutnya.

PTK merupakan kegiatan penelitian berbasis kelas yang dilaksanakan untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran oleh guru atau pendidik. Oleh karena itu sangat penting bagi guru
untuk dapat melaksanakan refleksi dan memilih tindak lanjut yang tepat untuk meningkatkan
kualitas atau mutu pembelajaran.

C. Teknik Pembelajaran Reflektif

Ada beberapa teknik pembelajaran reflektif yang dapat digunakan sebagai alat bantu proses
refleksi.

1. Teknik 5R: Reporting, Responding, Relating, Reasoning, Reconstructing

Reporting
Mendeskripsikan situasi, insiden, atau hal-hal yang terjadi selama pembelajaran.
Panduan Pertanyaan:
1. Apa yang terjadi?
2. Siapa saja yang terlibat?
3. Apa yang saya lakukan?

Responding
Merespon secara pribadi (perasaan) dari situasi, insiden atau hal-hal yang terjadi selama
pebelajaran.
Panduan Pertanyaan:
1. Bagaimana perasaan saya pada saat hal tersebut terjadi?
2. Apa yang saya pikirkan pada saat itu?
3. Apa yang membuat saya berpikir dan merasa demikian?

Relating
Menghubungkan kejadian/ hal yang terjadi pada saat ini dengan kejadian sebelumnya.
Panduan Pertanyaan:
1. Apakah saya pernah mengalami hal ini sebelumnya?
2. Hal apa saja yang sama dan berbeda dari kejadian sebelumnya?
3. Apakah saya memiliki keterampilan yang mumpuni untuk menyelesaikan hal ini?

Reasoning
Menjabarkan mengapa situasi dan kejadian ini perlu diangkat.
Panduan Pertanyaan:
1. Hal penting apa yang terjadi pada situasi ini dan mengapa?
2. Bagaimana saya melihat hal ini dari sudut pandang yang berbeda?

Reconstructing:
Mengembangkan sebuah kesimpulan agar dari kesimpulan tersebut dapat terbentuk sebuah
rencana berikutnya sehingga situasi dan insiden yang pernah terjadi dapat diminimalisir.
Panduan pertanyaan:
1. Bagaimana saya dapat melakukan ini secara lebih baik?
2. Hal apa yang mungkin berhasil dan mengapa hal itu terjadi? Apakah ada opsi berbeda?
3. Dapatkah saya melakukan perubahan yang memberikan manfaat lebih kepada orang lain?

2. Teknik CARL: Context, Action, Results, Learning


Context:
Context merujuk pada situasi yang terjadi. Pada teknik pembelajaran ini, pelaku refleksi perlu
menentukan tujuan refleksi dan kemudian menentukan sudut pandang yang sesuai dengan tujuan.
Contoh sudut pandang: Apakah saya menempatkan diri sebagai guru? Apakah saya menempatkan
diri sebagai peer coach/ rekan sebaya bagi teman saya yang kelasnya sedang saya observasi? Dengan
menentukan sudut pandang, maka kita dapat menganalisa hal yang perlu diperbaiki dengan lebih
baik.

Panduan Pertanyaan:
1. Bagaimana situasinya?
2. Dimanakah kejadian tersebut terjadi?
3. Siapa saja yang berada di sana?
4. Apa yang saya rencanakan untuk dicapai?

Action
Tindakan yang dilakukan pada sebuah konteks tertentu. Agar dapat menghasilkan refleksi
kritis, maka kita perlu menganalisa mengapa kita melakukan tindakan tersebut.

Panduan Pertanyaan:
1. Apa yang saya lakukan?
2. Apa saja yang terjadi?
3. Mengapa saya mengambil tindakan ini?
4. Tindakan lain apa sajakah yang saya ambil?

Results
Menjabarkan hasil dari tindakan yang diambil beserta implikasinya.

Panduan Pertanyaan:

1. Apakah tujuan saya tercapai?


2. Apakah upaya saya membantu saya mencapai tujuan?
3. Apakah tindakan yang berbeda dapat memberikan saya hasil yang sama?

Learning
Menarik kesimpulan terhadap hal yang terjadi berdasarkan refleksi atas Context, Action, dan
Results.

PanduanPertanyaan:

1. Apa yang saya pelajari?


2. Apakah saya akan melakukan hal yang sama atau berbeda di kesempatan mendatang?
3. Perbaikan apa saja yang perlu dilakukan?

3. Siklus Refleksi Gibbs


Mendeskripsikan situasi yang terjadi
Panduan Pertanyaan:
1. Apa yang terjadi?
2. Kapan dan dimana terjadinya?
3. Siapa saja yang hadir?
4. Apa yang saya dan orang lain lakukan?
5. Apa hasil yang diharapkan dari situasi tersebut?
6. Apa yang ingin saya harapkan terjadi?

Merasakan apa yang terjadi dan bagaimana perasaan mempengaruhi kejadian yang telah
terjadi.

Panduan Pertanyaan:

1. Apa yang saya rasakan pada saat situasi tersebut berlangsung?


2. Apa yang saya rasakan sebelum dan sesudah kejadian?
3. Apa yang orang lain pikir dan rasakan atas situasi tersebut?

Mengevaluasi hal-hal yang baik dan yang perlu diperbaiki berdasarkan kejadian yang terjadi.

Panduan Pertanyaan:
1. Apa hal baik dan buruk terkait pengalaman tersebut?
2. Hal apa yang berhasil? Hal apa yang kurang berhasil?

Menganalisa hal yang terjadi

Panduan Pertanyaan:

1. Apa yang menyebabkan beberapa hal dapat berjalan dengan baik?


2. Apa yang menyebabkan beberapa hal tidak dapat berjalan dengan baik?
3. Pengetahuan apa saja yang dapat membantu saya memahami situasi tersebut?

Menarik Kesimpulan berdasarkan kejadian yang terjadi dan tindakan yang dilakukan.

Panduan Pertanyaan:

1. Apa yang saya pelajari dalam situasi ini?


2. Bagiaman hal ini dapat menjadi hal yang lebih positif bagi orang banyak?
3. Keterampilan apa saja yang pelru saya kembangkan untuk mengatasi situasi tersebut?
4. Hal lain apa sajakah yang perlu saya lakukan?
Menyusun Tindak Lanjut berdasarkan situasi serupa atau berbeda.
Panduan Pertanyaan:
1. Jika saya harus mengerjakan hal yang sama kembali, hal berbeda apa saja yang akan saya
lakukan?
2. Bagaimana saya mengembangkan keterampilan yang diperlukan?
Daftar Pustaka

Bassot, B (2013). The Reflective Journal. Basingstoke: Palgrave


Gibbs G (1988). Learning by Doing: A guide to teaching and learning methods. Further
Education Unit. Oxford Polytechnic: Oxford.
The CAR model of interview techniques, for example BlueSteps (2011) CAR interview
Technique
Bain, J.D., Ballantyne, R., Mills, C. & Lester, N.C. (2002). Reflecting on practice: Student
teachers' perspectives, Post Pressed: Flaxton, Qld

Anda mungkin juga menyukai