Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

LANGKAH-LANGKAH MERENCANAKAN DAN


MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun Oleh :
Yazid Zidane Zade Alqhoniyyu (20020067)
Yunisa Silvi Darmawanti (20020069)

Dosen Pengampu :
Drs. Yusron Wikarya, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA


DEPARTEMEN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu
halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat beriring salam penulis tercurahkan kepada
junjungan nabi besar nabi besar kita Muhammad SAW. Adapun tujuan dari penyusunan
makalah yang berjudul “Langkah-langkah Merencanakan dan Melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas“ ini adalah sebagai salah satu pemenuhan tugas yang diberikan, demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang tujukan kepada pihak-pihak yang
turut mendukung terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Dan semoga dengan
hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian Penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman penulis. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, September 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas ...................................................... 3
B. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas....................................................... 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugas mengajar, guru pasti pernah dihadapkan pada
berbagai permasalahan baik yang terjadi dalam proses pembelajaran maupun di
luar proses pembelajaran tetapi masih dalam konteks pendidikan di sekolah.
Banyak masalah pembelajaran yang dihadapi guru di sekolah misalnya; siswa
tidak mau memperhatikan pelajaran (minat belajar rendah atau motivasi belajar
rendah), siswa pasif, tidak berani bertanya, prestasi belajar rendah, dan
sebagainya. Sedangkan yang bersifat non-pembelajaran misalnya perkembangan
personal siswa tidak optimal, efektivitas hubungan guru dan siswa yang kurang
baik dan sebagainya. Selain permasalah di atas, sarana prasarana pendukung
pembelajaran yang tidak optimal, dibutuhkan inovasi dari para guru.
Permasalahan-permasalahan seperti itu ibarat penyakit yang kalau tidak
segera disembuhkan akan berdampak sistemik pada proses alamiah pada tubuh
manusia. Oleh karena itu hal di atas menuntut segera diatasi agar tidak berlarut-
larut dan berdampak sistemik pada proses pembelajaran selanjutnya. Peningkatan
kualitas pembelajaran harus selalu diupayakan semaksimal mungkin oleh semua
komponen pelaku-pelaku pendidikan, terutama oleh guru yang memiliki
tanggungjawab yang paling besar dalam pembelajaran. Karena pada hakikatnya
guru sebagai manusia memiliki keingintahuan yang besar tentu saja guru ingin
agar permasalahan tersebut tidak berlarut larut terjadi.Guru yang baik harus
memiliki rasa keingintahuan yang besar "mengapa masalah-masalah tersebut
terjadi.
Oleh karenanya, guru harus diberi kesempatan untuk menyelesaikan
masalah-masalah pembelajaran dan non-pembelajaran secara profesional dan
kolaboratif lewat sebuah penelitian tindakan secara terkendali. Upaya
meningkatkan kompetensi guru untuk menyelesaikan masalah-masalah
pembelajaran akan berdampak positif ganda. Pertama, kemampuan dalam
menyelesaikan masalah pembelajaran akan meningkat. Kedua, penyelesaian
masalah pembelajaran melalui sebuah investigasi terkendali akan dapat

1
meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, sarana/prasarana, dan hasil belajar.
Ketiga, peningkatan kedua kemampuan tadi akan bermuara pada peningkatan
kualitas lulusan.
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan dampak logis dari tuntutan
perkembangan ipteks yang pesat. Perkembangan ipteks menuntut penyesuaian
dan peningkatan proses pembelajaran secara terus menerus. Disamping itu perlu
juga pemuthakiran pilihan atas konsep-konsep pembelajaran yang mendidik dan
diperlukan untuk meningkatkan kualitas lulusan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan Penelitian Tindakan Kelas?
2. Bagaimana Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas


Rencana merupakan satu kebutuhan pokok dalam melaksanakan setiap
kegiatan, namun ada kalanya rencana harus dibuat secara khusus lebih- lebih jika
ada keperluan (kebutuhan) khusus untuk melakukan satu kegiatan. Langkah-
langkah dalam PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang melalui
4 tahap yaitu:
1. Merencanakan kegiatan sehingga kegiatan yang akan kita lakukan menjadi
terarah.
2. Melakukan tindakan, jika rencana yang telah kita buat sudah di anggap benar.
3. Mengamati kembali untuk menentukan apakah ada hal- hal dalam rencana
yang perlu di perbaiki agar rencana mencapai tujuan yang di inginkan.
4. Melakukan refleksi, untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang
dilakukan belum berhasil di perbaiki atau belum terpecahkan masalahnya.
Jika ke 4 tahap ini sudah dilaksanakan secara baik dan benar berarti
seorang guru sudah bisa mengembangkan kemampuan profesinya secara
professional. Dalam kegiatan belajar merencanakan dan melakukan tindakan
dapat dilakukan dengan 4 langkah utama, yaitu:
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
3. Merencanakan penelitian tindakan kelas
4. Melaksanakan penelitian tindakan kelas
Terdapat empat komponen penting yang selalu ada pada tiap siklus dan
menjadi ciri khas penelitian tindakan yaitu Plan, Act, Observe, dan reflect,
Semuanya harus dilakukan secara intensif dan sistematis.
a. Perencanaan ( plan )
Perencanaan ( plan ) merupakan serangkaian rancangan tindakan
sistematis untuk meningkatkan apa yang hendak terjadi. Dalam penelitian
tindakan, rencana tindakan tersebut harus berorientasi kedepan.

3
b. Tindakan (Act)
Komponen kedua yang perlu diperhatikan adalah tindakan. Tindakan
yang dilakukan harus hati-hati, dan merupakan kegiatan praktid terencana.
c. Observasi (Observe)
Pada penelitian tindakan kelas ini observasi mempunyai arti
pengamatan terhadap treatment yang telah diberikan pada kegiatan tindakan.
Observasi mempunyai fungsi penting, yaitu melihat dan mendokumentasi
implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek yang diteliti.
d. Reflektif (Reflect)
Komponen reflektif ini merupakan langkah dimana peneliti menilai
kembali situasi dan kondisi, setelah subjek/objek yang diteliti memperoleh
treatment secara otomatis. Langkah reflect biasanya direalisasikan melalui
diskusi bersama antara sesama peneliti, seminar antara subjek yang teliti.

PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri atas 4


tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi
(Gambar 1). Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akan digunakan
kembali untuk merevisi rencana, jika ternyata tindakan yang dilakukan belum
berhasil memperbaiki praktek atau belum berhasil menyelesaikan masalah yang
menjadi kerisauan guru.

Perencanaan

Refleksi dan Pelaksanaan


revisi Tindakan

Pengamatan

Gambar 1. Tahap-tahap dalam Pelaksanaan PTK


Setelah menetapkan focus penelitian, selanjutnya dilakukan perencanaan
mengenai tindakan apa yang akan dilakukan untuk perbaikan. Rencana akan
menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Pelaksanaan tindakan adalah
merupakan realisasi dari rencana yang telah dibuat. Tanpa tindakan, rencana

4
hanya merupakan angan-angan yang tidak pernah menjadi kenyataan.
Selanjutnya, agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitas dan
keberhasilannya perlu dilakukan pengamatan. Berdasarkan pengamatan ini akan
dapat ditentukan hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tujuan yang telah
dirumuskan dapat tercapai. Pengamatan dilakukan selama proses tindakan
berlangsung. Langkah berikutnya adalah refleksi, yang dilakukan setelah
tindakan berakhir. Pada tahap refleksi, peneliti: (1) merenungkan kembali apa
yang telah dilakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar siswa, (2)
merenungkan alasan melakukan suatu tindakan dikaitkan dengan dampaknya,dan
(3) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang dilakukan.
Selanjutnya adalah mengembangkan rancangan (desain) PTK. Rancangan
tersebut adalah:
a) Judul
Judul PTK dinyatakan dengan jelas dan mencerminkan tujuan, yaitu
mengandung maksud, kegiatan atau tindakan, dan penyelesaian masalah.
b) Latar Belakang
Berisi informasi tentang pentingnya penelitian dilakukan, mengapa Anda
tertarik dengan masalah ini? Apakah masalah tersebut merupakan masalah riil
yang Anda hadapi sehari-hari? Apakah ada manfaatnya apabila diteliti
dengan PTK? Untuk ini perlu didukung oleh kajian literatur atau hasil-hasil
penelitian terdahulu yang pernah dilakukan baik oleh Anda sendiri maupun
orang lain.
c) Permasalahan
Masalah dalam PTK harus diangkat dari pengalaman sehari-hari. Anda
perlu mengkaji masalah tersebut, melakukan analisis, dan jika perlu
menanyakan kepada para siswa Anda tentang masalah tersebut. Setelah Anda
yakin dengan masalah tersebut, rumuskan ke dalam bentuk kalimat yang jelas.
Biasanya rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat Tanya.
d) Cara Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah dilakukan setelah Anda melakukan analisis dan
pengkajian terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga ditemukan cara
pemecahannya. Untuk menemukan cara pemecahan terhadap suatu masalah,

5
Anda dapat melakukannya dengan mengacu pada pengalaman Anda selama
ini, pengalaman teman Anda, mencari dalam buku literatur dan hasil
penelitian, atau dengan berkonsultasi dan berdiskusi dengan teman sejawat
atau para pakar. Cara penyelesaian masalah yang Anda tentukan atau pilih
harus benar-benar “applicable”, yaitu benar-benar dapat dan mungkin Anda
laksanakan dalam proses pembelajaran.
e) Tujuan dan manfaat PTK
Berdasarkan masalah serta cara penyelesaiannya, Anda dapat
merumuskan tujuan PTK. Rumuskan tujuan ini secara jelas dan terarah, sesuai
dengan latar belakang masalah dan mengacu pada masalah dan cara
penyelesaian masalah. Sebutkan pula manfaat dari PTK ini, yaitu nilai tambah
atau dampak langsung atau pengiring terhadap kemampuan siswa Anda.
f) Kerangka Teoritis dan Hipotesis
Dalam bagian ini, Anda diminta untuk memperdalam atau memperluas
pengetahuan teoritis Anda berkaitan dengan masalah penelitian yang akan
diteliti. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan hasil
penelitian yang berkaitan dengan masalah tersebut. Kajian teoritis ini sangat
berguna untuk memperkaya Anda dengan variabel yang berkaitan dengan
masalah tersebut. Selain itu, Anda juga akan memperoleh masukan yang dapat
membantu Anda dalam melaksanakan PTK, terutama dalam merumuskan
hipotesis.
g) Rencana Penelitian
Mencakup penataan penelitian, faktor-faktor yang diselidiki, rencana
kegiatan (persiapan, implementasi, observasi dan interpretasi, analisis, dan
refleksi), data dan cara pengumpulan data, dan teknik analisis data penelitian.
h) Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian berisi bentuk aktivitas terkait dengan penelitian dan
rancangan waktu kapan dilaksanakan dan dalam jangka berapa lama. Untuk
membuat jadwal penelitian Anda harus menginventarisasi jenis-jenis kegiatan
yang akan dilakukan dimulai dari awal perencanaan, penyusunan proposal
sampai dengan selesainya penulisan laporan. Jadwal PTK umumnya ndisusun
dalam bentuk bar chart.

6
i) Rencana Anggaran
Cantumkan anggaran yang akan digunakan dalam PTK Anda, terutama
jika PTK ini dibiayai oleh sumber dana tertentu. Rencana biaya meliputi
kegiatan sebagai berikut: persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan.
Pada tiap-tiap tahapan diuraikan jenis-jenis pengeluaran yang dilakukan serta
berapa banyak alokasi dana yang disediakan untuk tiap-tiap kegiatan.

B. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas


Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah
layak, kini guru perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan.
1) Menyiapkan Pelaksanaan
Ada beberapa langkah yang perlu disiapkan sebelum merealisasikan
rencana tindakan kelas.
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk skenario
tindakan yang akan dilaksanakan. Skenario mencakup langkah-langkah
yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan tindakan atau
perbaikan.
Terkait dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, guru tentu perlu
menyiapkan berbagai bahan seperti tugas belajar yang dibuat sesuai
dengan hipotesis yang dipilih, media pembelajaran, alat peraga, dan buku-
buku yang relevan.
b) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan, misalnya
gambar-gambar, meja tempat mengumpulkan tugas, atau sarana lain yang
terkait.
c) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan
proses dan hasil perbaikan. Dalam hal ini guru harus menetapkan apa
yang harus direkam, bagaimana cara merekamnya dan kemudian
bagaimana cara menganalisisnya. Agar dapat melakukan hal ini, guru
harus menetapkan indikator keberhasilan. Jika indikator ini sudah
ditetapkan, guru dapat menentukan cara merekam dan menganalisis data.
d) Jika perlu, untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu
mensimulasikan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, guru dapat

7
bekerjasama dengan teman sejawat atau berkolaborasi dengan dosen
LPTK.
2) Melaksanakan Tindakan
Setelah persiapan selesai, kini tiba saatnya guru melaksanakan tindakan
dalam kelas yang sebenarnya.
a) Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu, metode penelitian
yang sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu komitmen guru dalam
mengajar. Ini berarti, guru tidak boleh mengorbankan siswa demi
penelitian yang sedang dilaksanakannya. Tambahan tugas guru sebagai
peneliti harus disikapi sebagai tugas profesional yang semestinya
memberi nilai tambah bagi guru dan pembelajaran yang dikelolanya.
b) Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita
waktu pembelajaran di kelas. Esensi pelaksanaan PTK memang harus
disertai dengan observasi, pengumpulan data, dan interpretasi yang
dilakukan oleh guru.
c) Metode yang diterapkan haruslah reliabel atau handal, sehingga
memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan situasi kelasnya.
d) Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan
komitmen guru.
e) Sebagai peneliti, guru haruslah memperhatikan berbagai aturan dan etika
yang terkait dengan tugas-tugasnya, seperti menyampaikan kepada kepala
sekolah tentang rencana tindakan yang akan dilakukan, atau
menginformasikan kepada orang tua siswa jika selama pelaksanaan PTK,
siswa diwajibkan melakukan sesuatu di luar kebiasaan rutin.
f) PTK harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat sekolah.
3) Observasi dan Interpretasi
Pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berlangsung simultan.
Artinya, data yang diamati saat pelaksaanaan tindakan tersebut langsung
diinterpretasikan, tidak sekedar direkam. Jika guru memberi pujian kepada
siswa, yang direkam bukan hanya jenis pujian yang diberikan, tetapi juga
dampaknya bagi siswa yang mendapat pujian. Apa yang harus direkam dan

8
bagaimana cara merekamnya harus ditentukan secara cermat terlebih dahulu.
Salah satu cara untuk merekam atau mengumpulkan data adalah dengan
observasi atau pengamatan. Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip
dasar atau karakteristik kunci observasi, yaitu:
a) Perencanaan Bersama
Observasi yang baik diawali dengan perencanaan bersama antara
pengamat dengan yang diamati, dalam hal ini teman sejawat yang akan
membantu mengamati dengan guru yang akan mengajar. Perencanaan
bersama ini bertujuan untuk membangun rasa saling percaya dan
menyepakati beberapa hal seperti fokus yang akan diamati, aturan yang
akan diterapkan, berapa lama pengamatan akan berlangsung, bagaimana
sikap pengamat kepada siswa, dan di mana pengamat akan duduk.
b) Fokus
Fokus pengamatan sebaiknya sempit/spesifik. Fokus yang sempit
atau spesifik akan menghasilkan data yang sangat bermanfaat begi
perkembangan profesional guru.
c) Membangun Kriteria
Observasi akan sangat membantu guru, jika kriteria keberhasilan
atau sasaran yang ingin dicapai sudah disepakati sebelumnya.
d) Keterampilan Observasi
Seorang pengamat yang baik memiliki minimal 3 keterampilan,
yaitu: (1) dapat menahan diri untuk tidak terlalu cepat memutuskan dalam
menginterpretasikan satu peristiwa; (2) dapat menciptakan suasana yang
memberi dukungan dan menghindari terjadinya suasana yang
menakutkan guru dan siswa; dan (3) menguasai berbagai teknik untuk
menemukan peristiwa atau interaksi yang tepat untuk direkam, serta
alat/instrumen perekam yang efektif untuk episode tertentu. Di dalam
suatu observasi, hasil pengamatan berupa fakta atau deskripsi, bukan
pendapat atau opini.
Dilihat cara melakukan kegiatannya, ada empat jenis observasi yang dapat
dipilih, yaitu: observasi terbuka, pengamat tidak menggunakan lembar
observasi, melainkan hanya menggunakan kertas kosong untuk merekam

9
proses pembelajaran yang diamati. Observasi terfokus secara khusus
ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran.
Observasi terstruktur menggunakan instrumen observasi yang
terstruktur dengan baik dan siap pakai, sehingga pengamat hanya tinggal
membubuhkan tanda cek (V) pada tempat yang disediakan. Observasi
sistematik dilakukan lebih rinci dalam hal kategori data yang diamati.
e) Balikan (Feedback)
Hasil observasi yang direkam secara cermat dan sistematis dapat
dijadikan dasar untuk memberi balikan yang tepat. Syarat balikan yang
baik: (i) diberikan segera setelah pengamatan, dalam berbagai bentuk
misalnya diskusi; (ii) menunjukkan secara spesifik bagian mana yang
perlu diperbaiki, bagian mana yang sudah baik untuk dipertahankan; (iii)
balikan harus dapat memberi jalan keluar kepada orang yang diberi
balikan tersebut.

4) Analisis Data
Agar data yang telah dikumpulkan bermakna sebagai dasar untuk
mengambil keputusan, data tersebut harus dianalisis atau diberi makna.
Analisis data pada tahap ini agak berbeda dengan interpretasi yang dilakukan
pada tahap observasi. Analisis data dilakukan setelah satu paket perbaikan
selesai diimplementasikan secara keseluruhan. Jika perbaikan ini
direncanakan untuk enam kali pembelajaran, maka analisis data dilakukan
setelah pembelajaran tuntas dilaksanakan. Dengan demikian, pada setiap
pembelajaran akan diadakan interpretasi yang dimanfaatkan untuk melakukan
penyesuaian, dan pada akhir paket perbaikan diadakan analisis data secara
keseluruhan untuk menghasilkan informasi yang dapat menjawab hipotesis
perbaikan yang dirancang guru.
Analisis data dapat dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, data
diseleksi, difokuskan, jika perlu ada yang direduksi karena itu tahap ini sering
disebut sebagai reduksi data. Kemudian data diorganisaskan sesuai dengan
hipotesis atau pertanyaan penelitian yang ingin dicari jawabannya. Tahap
kedua, data yang sudah terorganisasi ini dideskripsikan sehingga bermakna,

10
baik dalam bentuk narasi, grafik, maupun tabel. Akhirnya, berdasarkan
paparan atau deskripsi yang telah dibuat ditarik kesimpulan dalam bentuk
pernyataan atau formula singkat.

5) Refleksi
Saat refleksi, guru mencoba merenungkan mengapa satu kejadian
berlangsung dan mengapa hal seperti itu terjadi. Ia juga mencoba
merenungkan mengapa satu usaha perbaikan berhasil dan mengapa yang lain
gagal. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai,
serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam
pembelajaran berikutnya.

6) Perencanaan Tindak Lanjut


Sebagaimana yang telah tersirat dalam tahap analisis data dan refleksi,
hasil atau kesimpulan yang didapat pada analisis data, setelah melakukan
refleksi digunakan untuk membuat rencana tindak lanjut. Jika ternyata
tindakan perbaikan belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan
guru, maka hasil analisis data dan refleksi digunakan untuk merencanakan
kembali tindakan perbaikan, bahkan bila perlu dibuat rencana baru. Siklus
PTK berakhir, jika perbaikan sudah berhasil dilakukan. Jadi, suatu siklus
dalam PTK sebenarnya tidak dapat ditentukan lebih dahulu berapa banyaknya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri
dari merencanakan perbaikan, melaksanakan tindakan, mengamati, dan
melakukan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang
sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan
dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak yang
terlibat (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran
melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau
memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya
untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar
berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi


Aksara. Masnur Muslich. 2009. Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
. Jakarta: Bumi Aksara. Mukhlis, A. 2001. Penelitian Tindakan Kelas Konsep
Dsar dan Langkah-langkah. Surabaya: Unesa.

Anda mungkin juga menyukai