Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM TINDAK LANJUT

Disusun Oleh:
Muhammad Nuh
2020100159

Dosen Pengampu:
Desi Rahmayanti Hasibuan, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SYEKH ALI HASAN AHMAD AD-DARIY
PADANGSIDIMPUAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahbatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat memyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonga-Nya
tentu kami tidak akan sanggup umtuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan nikmat


sehatNya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “PROGRAM TINDAK
LANJUT”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Kami juga mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Pembimbing yang telah


membimbing kami dalam menulis makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan dan Manfaat Pembehasan ...................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................3


A. Pengertian Progam Tindak Lanjut .....................................................................3
B. Tujuan Progam Tindak Lanjut ...........................................................................3
C. Cara-Cara Masalah-Masalah Belajar .................................................................4
D. Faktor-Faktor Masalah Belajar ........................................................................ 4
E. Langkah-Langkah Kegiatan dalam Program Tindak Lanjut ............................ 6
F. Program Tindak Lanjut Hasil Belajar Siswa .................................................... 9

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 18


A. Kesimpulan ..................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 19
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi hasil belajar merupakan bagian dari proses pendidikan. Salah
satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah evaluasi hasil belajar yang
mempunyai tujuan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan peserta didik
dalam memahami materi ajar. Pembuatan instrumen tes perlu memperhatikan
validitas dan reliabilitas. Disamping itu, penyusunan item tes harus
memperhatikan derajad kesukaran tes dan daya beda, sehingga instrumen tes yang
diujikan betul-betul dapat memgukur kemampuan peserta didik. 1

Jadi tindak lanjut evaluasi pembelajaran harus dilakukan oleh setiap guru
agar dapat mengetahui kerbehasilan dari pembelajaran tersebut. Karena jika hasil
dari evaluasi itu kurang maka yang harus dilakukan adalah melaukan perbaikan
atau pengambil kebijakan dalam pendidikan untuk memperbaikinya.

Siklus managemen pendidikan juga dilakukan lagi apabila ada yang


kurang dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan bagaimana perbaikan yang
harus dilakukan. Dengan kita mengatauhui apa yang seharusnya dilakukan, maka
akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pelaksanaan program
evaluasi pembelajaran dan mampu memperbaiki yang kurang dari sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Progam Tindak Lanjut?
2. Apa tujuan diadakannya Progam Tindak Lanjut?
3. Bagaimana menentukan masalah-masalah belajar?
4. Apa sajakah yang termasuk faktor-faktor masalah belajar?
5. Bagaimanakah langkah kegiatan di dalam tindak lanjut evaluasi hasil
pembelajaran?
6. Apa saja Program Tindak Lanjut hasil belajar siswa?

1Ahmad Nahjiah, Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: INTERPENA


Yogyakarta, 2015), hlm. 1.

1
C. Tujuan Dan Manfaat Pembahasan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian Progam Tindak Lanjut.
2. Untuk mendeskripsikan Progam Tindak Lanjut.
3. Untuk mengetahui masalah-masalah belajar.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor masalah belajar.
5. Untuk mengetahui langkah kegiatan di dalam tindak lanjut evaluasi hasil
pembelajaran.
6. Untuk mendeskripsikan Program Tindak Lanjut hasil belajar siswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Hasil Belajar


Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. 2 Pembelajaran
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang
berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal.3 Dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi secara sistematik
untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

Tindak lanjut evaluasi pembelajaran itu dilakukan apabila hasil dari


evaluasi pembelajaran kurang sehingga perlu dilakukannya tindak lanjut. Evaluasi
proses pembelajaran tindak lanjut pada dasarnya berkenaan dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan selanjutnya dan evaluasi pembelajarannya. Pembelajaran
selanjutnya merupakan keputusan tentang upaya perbaikan pembelajaran yang
akan dilaksanakan sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran sedang tindak
lanjut evaluasi pembelajaran berkenaan dengan pelaksanaan dan instrument
evaluasi yang telah dilaksanakan mengenai tujuan, proses dan instrument evaluasi
proses pembelajaran.4

B. Tujuan Program Tindak Lanjut


Tujuan dari kegiatan tindak lanjut adalah untuk mengoptimalkan hasil
belajar siswa. Berikut ini beberapa kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan
guru dalam upaya mengoptimalkan penguasaan siswa.

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT.


Ribeka Cipta, 2004), hlm. 1.
3 Gagne dan Briggs, Principle of Instructional Design (New York: Holt Rinehart and

Winston, 1979), hlm. 3.


4 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Belajar,

2009), hlm. 20.

3
1. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah (PR)
Dalam memberikan tugas dan latihan guru perlu memperhatikan waktu
yang tersedia dan kemampuan yang dimiliki siswa. Setiap pemberian tugas
kepada siswa harus berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai dan
memberikan manfaat bagi siswa.

2. Membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa


Sebagai tindak lanjut dari adanya kemampuan yang belum dikuasai
siswa, guru hendaknya merancang kegiatan untuk membantu siswa menguasai
kemampuan yang belum dikuasanya.

3. Membaca materi dari sumber lain


Kegiatan ini dapat ditugaskan kepada siswa yang belum ataupun yang
sudah menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.

4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar


Guru hendaknya memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka
mampu memperbaiki kekurangannya. Bimbingan tersebut dapat berupa arahan
atau petunjuk yang jelas kepada siswa sehingga tugas yang diberikan dapat
diselesaikan secara maksimal.

5. Menginformasikan topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya


Hal ini dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa dalam
kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran.

C. Cara-Cara Menentukan Masalah Belajar


Program pembelajaran merupakan hal yang kompleks. Belajar di sekolah
terkait dengan beberapa hal. Dalam bertindak belajar, siswa berhubungan dengan
guru, bahan belajar, pemerolehan pengetahuan dan pengalaman, dan tata cara
evaluasi belajar. Di samping itu, siswa secara intern menghadapi disiplin,
kebiasaan dan semangat belajarnya sendiri.

1. Pengamatan Perilaku Belajar


Guru selaku pembelajar bertindak membelajarkan,dengan mengajar.
Guru selaku pengamat,melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa dalam

4
pengamatan tersebut guru juga mewawancarai siswa atau teman belajarnya.
Jadi ada perbedaan peran guru, yaitu peran membelajarkan dan peran
pengamat untuk menemukan masalah-masalah belajar.bila masalah siswa
ditemukan, maka sebagai pendidik, guru berusaha membantu memecahkan
msalah belajar.

2. Analisis hasil belajar


Analisis hasil belajar siswa merupakan pekerjaan khusus. Hal ini pada
tempatnya dikuasai dan dikerjakan oleh guru. Dalam menganalisis hasil belajar
guru memulai sejak awal semester, sejalan dengan desain instuksional.
3. Tes Hasil Belajar
Pada penggal proses belajar dilancarkan tes hasil belajar.adapaun jenis
tes yang digunakan umumnya digolongkan sebagai tes lisan dan tes tertulis.
Tes tertulis terdiri dari tes esai dan tes objektif.

D. Faktor-Faktor Masalah Belajar


Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya,menimbulkan kesulitan
bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan. Guru telah
mengajar dengan baik. Ada siswa belajar dengan giat. Ada siswa purapura belajar.
Ada siswa belajar setengah hati. Bahkan ada siswa yang tidak belajar. Dilihat dari
hal-hal tersesbut dapat ditemukan adanya masalah-masalah belajar yang dialami
oleh siswa.oelh sebab itu factor masalah belajar di bagi menjadi :

1. Factor Internal
Factor yang berasal dari siswa itu sendiri, tanpa adanya dorongan dari
luar dalam hal belajar yang di lakukanya selama ini. Faktor intern yang dialami
dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar seperti:

a. Sikap terhadap Belajar


b. Motivasi Belajar
c. Konsentrasi Belajar
d. Mengolah Bahan Belajar
e. Menyimpan Perolehan Hasil Belajar
f. Kebiasaan belajar
2. Factor Ekternal

5
Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik siswa. Dengan kata lain
aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun dengan
baik. Program pembelajar sebagai rekayasa pendidikan guru disekolah
merupakan faktor ekstern belajar.Faktor-faktor ekstern tersebut adalah sebagai
berikut:

a. Guru sebagai Pembina Siswa Belajar


b. Prasarana dan Sarana Pembelajaran
c. Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah
d. Kebijakan Penilaian
e. Kurikulum Sekolah.5

E. Langkah-langkah Kegiatan Dalam Program Tindak Lanjut


Tindak lanjut evaluasi hasil pembelajaran perlu dipahami dan dilakukan
oleh setiap pendidik, jika laporan hasil evaluasi pembelajaran itu kurang maka
yang harus dilakukan oleh pendidik adalah mengambil kebijakan pendidikan
khusus kepada siswa yang bersangkutan. Dan berdasarkan hasil-hasil evaluasi
inilah seorang guru dapat merancang kegiatan tindak lanjut yang perlu dilakukan
baik berupa perbaikan (remedial) maupun berupa penyempurnaan program
pembelajaran bagi siswa-siwa tertentu.6

Penjelasan lebih lanjut tentang kegiatan tersebut dapat diuraikan


berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Identifikasi kelebihan dan kelemahan laporan hasil evaluasi


pembelajaran.
Laporan hasil pembelajaran perlu dilihat dan dipelajari oleh
pengambil kebijakan pendidikan. Dengan melihat hasil laporan
tersebut maka dapat diidentifikasi apakah pembelajaran selama ini
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan mengetahui hasil
laporan maka kelemahan-kelemahan yang terjadi di dalam proses
pembelajaran akan teridentifikasi secara baik.

5 http://www.gurukelas.com/2011/09/kegiatan-tindak-lanjut-
pembelajaran.html 6
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),
hlm. 185.

6
Selain identifikasi proses pembelajaran maka dapat dilihat
apakah alat pembelajarannya sesuai dengan materi dan indikator,
ataukah peserta didiknya yang memang ada masalah, hal ini perlu
dilakukan analisis tersendiri.

Keberhasilan dan kegagalan dalam hasil evaluasi pembelajaran


terjadi karena faktor-faktor berikut, diantaranya adalah:

a. Faktor akademik
b. Non- akademik; hal ini menyangkut bisa saja faktor ketidak
harmonisan keluarga, mengisolisir diri dari teman, ekonomi seperti
tidak mempunyai buku.
c. Peserta didik itu sendiri; maka perlu dilakukan wawancara dengan
peserta didik yang bersangkutan, orang tua atau teman dekatnya.
Pemanfaatan informasi hasil belajar untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran harus didukung oleh peserta didik, orang tua
atau wali peserta didiik, kepala sekolah, guru dan civitas sekolah
lainnya.

2. Peningkatan hasil belajar.


Setelah mengetahui berbagai bentuk kegagalan yang ada maka
perlu diadakan peningkatan pembelajaran. Proses pembelajaran yang
maksimal akan mengakibatkan hasil belajar yang baik. Dengan
mengetahui keberhasilan dan kegagalan yang teridentifikasi maka
dapat dilakukan kegiatan yang dapat memaksimalkan proses
pembelajaran, disesuaikan dengan faktorfaktor penyebab keberhasilan
dan kegagalan tersebut. Atau dengan kata lain, alternatif solusi yang
kita ajukan haruslah mengarah pada upaya untuk menanggulangi
kegagalan dan menguatkan pendukung keberhasilan belajar peserta
didik.6

6https://mihwanuddin.wordpress.com/2011/01/17/makalah-tindak-lanjut-evaluasi-
hasilbelajar/amp/

7
3. Merancang Program Pembelajaran Remidi (Perbaikan)
Program pembelajaran remidi merupakan layanan pendidikan
yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi
belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. 7

Program ini dilakukan setelah peserta didik mengikuti tes atau


ujian kompetensi tertentu, tetapi peserta didik tersebut mendapatkan
sekor nilai di bawah standar minimal yang telah ditetapkan. Dan
program ini hanya dilakukan maksimal dua kali, apabila peserta yang
sudah melakukan program remedial sebanyak dua kali namun nilainya
masih di bawah standart nimimum, maka penanganannya harus
melibatkan orang tua atau wali murid.

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakuakan dalam


melaksanakan pembelajaran remedi, antara lain:

a. Analisis kebutuhan, kegiatan yang dilakukan adalah dengan


identifikasi kesulitan dan kebutuhan siswa.
b. Merancang motivasi belajar siswa dan lainnya.
c. Melakukan pembelajaran, yaitu dengan merancang rencana
pembelajaran dengan kegiatan merancang belajar bermakna,
memilih pendekatan, metode/teknik dan bahan.
d. Menyusun rencana pembelajaran, yaitu dengan cara memperbaiki
rencana pembelajaran yang telah ada dan beberapa komponen perlu
disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan siswa.
e. Menyiapkan perangkat, misalkan berbagai soal LKS.
f. Melaksanakan pembelajaran, yaitu dengan memberikan arahan
jelas serta meningkatkan penilaian.
Model pembelajaran remedi itu ada tiga, yaitu:
a) Dilaksanakan sebelum atau sesudah jam pelajaran sekolah.
b) Dilaksanakan dengan jalan mengambil beberapa siswa yang
membutuhkan remidi dari kelas biasa (regular) ke kelas remedial.
c) Dilaksanakan dengan melibatkan beberapa guru (team).

7 Pembelajaran Remedial Dalam KTSP, http://akhmadsudrajat.wordpress.com.

8
Selain program remedial ada program lagi dalam menangani
dan merespon hasil dari evaluasi pembelajaran, program itu adalah
program pengayaan. Berbeda dengan program remedial yang hanya
dikhususkan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi pelajaran sehingga hasil evaluasinya masih kurang
dari standar ketuntasan. Program pengayaan adalah program yang
dilakukan oleh pendidik untuk menindak lanjuti hasil evaluasi yang
telah mencapai standar ketuntasan, sehingga peserta didik yang telah
mencapai standar ketuntasan tidak dianak tirikan oleh pendidik yang
lebih memprioritaskan pada program remedial. Adapun cara yang
dapat dilakukan berkaitan dengan program pengayaan antara lain;

a. Pemberian materi tambahan atau berdikusi tentang suatu hal


yang berkaitan dengan materi ajar berikutnya, bersama
teman kelompoknya yang mengalami hal serupa dengan
tujuan memperluas wawasannya.
b. Menganalisis tugas-tugas yang diberikan oleh guru sebagai
materi ajar tambahan.
c. Mengerjakan soal-soal latihan tambahan yang bersifat
pengayaan.8

F. Program Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Siswa

1. Pengembangan Remedial

a. Pengertian
Remidial berasal dari kata remidy artinya : obat, memperbaiki,
menolong. Pemebelajaran remidial adalah suatu pembelajaran yang
bersifat mengobati, menyembuhkandan membuatnya lebih baik bagi
peserta didik yang hasil belajarnya masih dibawah standar yang telah
ditetapka oleh guru atau sekolah. Latar belakang pembelajaran remidial
adalah :

8 Mimin Haryati, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta:

Gedung Persada Press, 2010), hlm. 111.

9
1) Adanya perbedaan peserta didik dalam menangkap dan menyerap
materi pembelajaran;
2) Adanya tuntutan belajar tuntas yaitu pendekatan dalam pembelajaran
yang mempersyaratkan peserta didik mengusai secara tuntas seluruh
standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran.
Sedangkan asumsi belajar tuntas adalah :
a) penyebaran tingkat penguasaan belajar peserta didik mengikuti
distribusi atau kurva normal,
b) bakat, pembawaan, minat,IQ, EQ dan SQ menentukan
keberhasilan belajar peserta didik dan,

c) semua peserta didik akan dapat menguasai secara tuntas bahan


pelajaran yang diberikan, asalkankepada mereka diberiikan waktu
yang cukup dan pelayanan yang sesuai dan tepat.

b. Tujuan dan Prinsip Pembelajaran Remidial


Tujuan pembelajaran remidial adalah : peserta didik bisa lebih
memahami dirinya, peserta didik dapat memperbaiki cara belajar
keaarah yang lebih baik, peserta didik dapat memilih fasilitas dan
materi belajar secara tepat, peserta didik dapat melaksanakan tugas-
tugas yang diberikan padanya. Setelah itu ia mampu mengatasi
hambatanhambatan yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya.

Sedangkan prinsip-prinsip yang harus diperhaikan dalam


pembelajaran tuntas adalah: penyiapan pembelajaran, merancang
pembealajran secara tepat, merancang belajar bermakna, memberikan
arahan yang jelas, rumuskan gagasan utama sesuai dengan kesulitan yang
dialami peserta didik, meningkatkan motivasi belajar, mendorong peserta
didik berpartisipasi aktif dalam kelas, fokus dalam proses pembelajaran,
memperlihatkan kepedulian terhadap individu peserta didik.

c. Fungsi Pembelajaran Remidial


Fungsi korektif, Fungsi pemahaman, Fungsi pengayaan, Fungsi
penyesuaian, Fungsi akselerasi, Fungsi tereufautik.

10
d. Sasaran Pengembangan Remedial
Kelompok peserta didik yang masuk dalam
sasaran pengembangan remedial adalah: 1) Kemampuan mengingat relatif
kurang
2) Kurang memperhatikan
3) Kemampuan memahaminya lemah
4) Kurang memotifasi diri
5) Kurang percaya diri
6) Lemah dalam memecahkan masalah
7) Sering gagal dalam menyimak
8) Sulit memahami konsep yang abstrak
9) Gagal menghubungkan konsep yang relevan
10) Memerlukan waktu lama

e. Metode Pengembangan Remedial


Kegiatan remedial direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan individu atau kelompok peserta didik. Dalam melaksanankan
pembelajaran remedial dapat menerapkan berbagai metode dan media
sesuai kesulitan serta menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki
peserta didik.

f. Prosedur Pelaksanaan Pengembangan Remedial


Pengajaran remedial dilaksanakan setelah pengajaran biasa
(klasikal), pengajaran remedial berbeda dengan proses belajar mengajar
biasa dalam segi:
1) Tujuan,
2) Strategi
3) Bahan

g. Langkah-langkah Pengembangan Remedial


Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam
kegiatan remedial,adalah:

1) Mengidentifikasi kesulitan peserta didik


2) Analisis hasil diagnosis kesulitan belajar
3) Menentukan sebab ketulisan

11
4) Menyusun rencana kegiatan
5) Melakukan kegiatan remedial 6) Menilai kegiatan renedial

FORMAT LEMBARAN PROGRAM REMEDIAL (PERBAIKAN) CONTOH


LEMBARAN PROGRAM REMEDIAL (PERBAIKAN)
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : menghitung Keliling dan Luas Lingkaran
Indikator Nomor : 4.2
Materi : 1. Menghitung Keliling Lingkarang
2. Menghitung Luas Lingkaran
3. Menggunakan rumus kelilig dan luas lingkaran dalam
memecahkan soal yang terkait dengan kehidupan
seharihari.
Kelas : VIII / Genap
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022
Ulangan Harian :2
Perbaikan :
No Nama Nilai Tanggal Nilai Bentuk Ket
Siswa Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
Perbaikan Perbaikan
1 Mega , 68 13 96 Diberikan Tuntas
Desember Tugas
2022 Khusus
2 budi 65 13 80 Diberikan Tuntas
Desember Bimbingan
2022 Khusus
dan Tugas
Khusus
3 Hermawan 67 13 90 Diberikan Tuntas
Desember Tugas
2022 Khusus
4 Setia Budi 65 13 85 Diberikan Tuntas
Desember Tugas
2022 Khusus
dst

2. Pengembangan Pengayaan a. Hakikat Pengembangan Pengayaan


Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang
ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat

12
melakukannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan
pembelajaran tuntas, lazimnya guru mengadakan penilaian awal untuk
mengetahui kemampuan peserta didik terhadap kompetensi atau materi
yang akan dipelajari sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian
dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi seperti
ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri,
diskoveri, dan lain sebagainya. Melengkapi strategi pembelajaran
digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan
audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video,
komputer multimedia, dan lain sebagainya.

Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan


pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian proses dengan
menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk
mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Penilaian proses
juga digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran bila dijumpai
hambatan-hambatan.

Program pengayaan adalah program pembelajaran yang diberikan


kepada peserta didik yang belajar lebih cepat. Pembelajaran pengayaan
memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan
lebih dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka
mencapai kapasitas optimal dalam belajarnya.

b. Jenis Pengembangan Pengayaan


Ada tiga jenis pembelajaran pengayaan, yaitu:
1) Kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk
disajikan kepada peserta didik. Sajian dimaksud berupa peristiwa
sejarah, buku, tokoh masyarakat, dsb, yang secara regular tidak
tercakup dalam kurikulum.
2) Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil
dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang
diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.

13
3) Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang
memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah
nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau
pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah. Pemecahan masalah
ditandai dengan:
a) Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan;
b) Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;
c) Penggunaan berbagai sumber;
d) Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;
e) Analisis data;
f) Penyimpulan hasil investigasi.

c. Pelaksanaan Pengembangan Pengayaan


Pemberian pembelajaran pengayaan pada hakikatnya adalah
pemberian bantuan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan lebih,
baik dalam kecepatan maupun kualitas belajarnya. Agar pemberian
pengayaan tepat sasaran maka perlu ditempuh langkah-langkah sistematis,
yaitu:

1) Identifikasi Kelebihan Kemampuan Belajar


a) Tujuan
Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik
dimaksudkan untuk mengetahui jenis serta tingkat kelebihan
belajar peserta didik. Kelebihan kemampuan belajar itu antara lain
meliputi:

(2) Belajar lebih cepat. Peserta didik yang memiliki kecepatan


belajar tinggi ditandai dengan cepatnya penguasaan
kompetensi (SK/KD) mata pelajaran tertentu.
(3) Menyimpan informasi lebih mudah Peserta didik yang
memiliki kemampuan menyimpan informasi lebih mudah,
akan memiliki banyak informasi yang tersimpan dalam
memori/ ingatannya dan mudah diakses untuk digunakan.

14
(4) Keingintahuan yang tinggi Banyak bertanya dan menyelidiki
merupakan tanda bahwa seorang peserta didik memiliki hasrat
ingin tahu yang tinggi.
(5) Berpikir mandiri. Peserta didik dengan kemampuan berpikir
mandiri umumnya lebih menyukai tugas mandiri serta
mempunyai kapasitas sebagai pemimpin.
(6) Superior dalam berpikir abstrak. Peserta didik yang superior
dalam berpikir abstrak umumnya menyukai kegiatan
pemecahan masalah.
(7) Memiliki banyak minat. Mudah termotivasi untuk meminati
masalah baru dan berpartisipasi dalam banyak kegiatan.
b) Teknik
Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain
melalui : tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dan
sebagainya.

(1) Tes IQ (Intelligence Quotient) adalah tes yang digunakan


untuk mengetahui tingkat kecerdasan peserta didik. Dari tes ini
dapat diketahui tingkat kemampuan spasial, interpersonal,
musikal, intrapersonal, verbal, logik/matematik, kinestetik,
naturalistik, dan lain sebagainya.
(2) Tes inventori. Tes inventori digunakan untuk menemukan dan
mengumpulkan data mengenai bakat, minat, hobi, kebiasaan
belajar, dan lain sebagainya.
(3) Wawancara. Wanwancara dilakukan dengan mengadakan
interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih
dalam mengenai program pengayaan yang diminati peserta
didik.
(4) Pengamatan (observasi). Pengamatan dilakukan dengan jalan
melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. Dari
pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun

15
tingkat pengayaan yang perlu diprogramkan untuk peserta
didik.

2) Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan


Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat
dilakukan antara lain melalui: a) Belajar Kelompok.

b) Belajar mandiri.
c) Pembelajaran berbasis tema.
d) Pemadatan kurikulum.
Perlu dijelaskan bahwa panduan penyelenggaraan pembelajaran
pengayaan ini terutama terkait dengan kegiatan tatap muka untuk jamjam
pelajaran sekolah biasa. Namun demikian kegiatan pembelajaran
pengayaan dapat pula dikaitkan dengan kegiatan tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur.

FORMAT LEMBARAN PROGRAM PENGAYAAN CONTOH


LEMBARAN PROGRAM PENGAYAAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : menghitung Keliling dan Luas Lingkaran
Indikator Nomor : 4.2
Materi : 1. Menghitung Keliling Lingkarang
2. Menghitung Luas Lingkaran
3. Menggunakan rumus kelilig dan luas lingkaran dalam
memecahkan soal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Kelas : VIII / Genap
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022
Ulangan Harian :2
Pengayaan :
No Nama Siswa Nilai Tanggal Bentuk Keterangan
Pengayaan Pengayaan
1 wati 100 13 Memberikan soal- Tuntas
Desember soal UN,
2022 SBMPTN atau
soal Olimpiade

16
2 agus 97 13 Memberikan soal- Tuntas
Desember soal UN,
2022 SBMPTN atau
soal Olimpiade
3 Purnama , 80 13 Memberikan soal- Tuntas
Desember soal UN,
2022 SBMPTN atau
soal Olimpiade
4 soleh 80 13 Memberikan soal- Tuntas
Desember soal UN,
2022 SBMPTN atau
soal Olimpiade
dst

3. Laporan Hasil Belajar Peserta Didik a. Cakupan Laporan Hasil Belajar Peserta
Didik
Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik sebagai
pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada orang tua/wali peserta
didik, komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainya. Pelaporn
hasil belajar hendaknya memuat:

1) Rincian hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah


ditentukan.
2) Informasi yang jelas, komprehensif dan akurat tentang perkembangan
peserta didik.
3) Bahan informasi kepada orang tua tentang perkembangan hasil
be\elajar anaknya.

b. Bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik


Laporan kemajuan belajar peserta didik disajikan dalam data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka (skor),
dan data kualitatif disajikan dalam bentuk deskripsi. Laporan hasil belajar
peserta didik yang dibuat oleh guru dan wali kelas. Bentuk laporran dapat
berupa lembaran, buku, dan buku yang disertai lembaran.

c. Isi Laporan Hasil Belajar Peserta Didik


Laporan hasil belajar memuat informasi sebagai berikut:
1) Identitas peserta didik

17
2) Perkembangan peserta didik
3) Potensi peserta didik yang perlu dikembangkan
4) Partisipasi peserta didik dalam kegiatan di sekolah
5) Rekomendasi bagi peserta didik dan orang tua/wali
6) Tanda tangan wali kelas, Kepala Sekolah dan orang tua/wali peserta
didik.

d. Rekap Nilai
Rekapitulasi nilai merupakan rekap kemajuan peserta didik oleh
guru, yang berisi informasi pencapaian kompetensi peserta didik untuk
setiap KD dalam kurun waktu 1 semester. Rekap nilai diperlukan sebagai
alat kontrol bagi guru tentang perkembangan hasil belajar peserta didik.

e. Rapor
Rapor dalah laporankemajuan peserta didik dalam kurun waktu
satu semester. Rapot berisi informasi tentang pencapaian kompetensi yang
telah di tetapkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Nilai rapot
adalah nilai pelajaran yang menggambarkan kemampuan peserta didik. 9

9 http://sitizujamilah.blogspot.com/2014/07/program-tindak-lanjut-
hasilbelajar.html?m=1

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Progam Tindak Lanjut sering kalai membuat siswa lebih termotivasi dalam
hal belajar. Adanya progam tindak lanjut memberikan ruang lingkup siswa untuk
memahami ulang apa yang di pahami pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Adapun masalah-masalah belajar baik di karenakan factor internal maupun


factor ekternal, progam tindka lanjut dapat pula berperan dalam penanganan
masalah-masalah belajar siswa. Adanya progam tindka lanjut guru lebih mudah
mengenali siswa, baik dari perilaku, cara belajar ataupun penanganan guru dalam
menghadapi siswa yang mengalami masalah belajar.

B. Saran

Seorang guru sebaiknya mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan


solusi terhadap masalah-masalah belajar yang dialami oleh siswanya agar peroses
belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran dapat
dicapai dengan baik.

19
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2004),

Arikunto Suarsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:


PT. Ribeka Cipta, 2004),

Gagne dan Briggs, Principle of Instructional Design (New York: Holt Rinehart
and Winston, 1979),

Haryati, Mimin, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan
(Jakarta: Gedung Persada Press, 2010),

Nahjiah Ahmad, Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: INTERPENA


Yogyakarta, 2015),

Pembelajaran Remedial Dalam KTSP, http://akhmadsudrajat.wordpress.com.

Widoyoko, Eko Putro, Evaluasi Program Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka


Belajar, 2009),

20

Anda mungkin juga menyukai