Disusun Oleh:
Muhammad Nuh
2020100159
Dosen Pengampu:
Desi Rahmayanti Hasibuan, M.Pd.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi hasil belajar merupakan bagian dari proses pendidikan. Salah
satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah evaluasi hasil belajar yang
mempunyai tujuan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan peserta didik
dalam memahami materi ajar. Pembuatan instrumen tes perlu memperhatikan
validitas dan reliabilitas. Disamping itu, penyusunan item tes harus
memperhatikan derajad kesukaran tes dan daya beda, sehingga instrumen tes yang
diujikan betul-betul dapat memgukur kemampuan peserta didik. 1
Jadi tindak lanjut evaluasi pembelajaran harus dilakukan oleh setiap guru
agar dapat mengetahui kerbehasilan dari pembelajaran tersebut. Karena jika hasil
dari evaluasi itu kurang maka yang harus dilakukan adalah melaukan perbaikan
atau pengambil kebijakan dalam pendidikan untuk memperbaikinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Progam Tindak Lanjut?
2. Apa tujuan diadakannya Progam Tindak Lanjut?
3. Bagaimana menentukan masalah-masalah belajar?
4. Apa sajakah yang termasuk faktor-faktor masalah belajar?
5. Bagaimanakah langkah kegiatan di dalam tindak lanjut evaluasi hasil
pembelajaran?
6. Apa saja Program Tindak Lanjut hasil belajar siswa?
1
C. Tujuan Dan Manfaat Pembahasan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian Progam Tindak Lanjut.
2. Untuk mendeskripsikan Progam Tindak Lanjut.
3. Untuk mengetahui masalah-masalah belajar.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor masalah belajar.
5. Untuk mengetahui langkah kegiatan di dalam tindak lanjut evaluasi hasil
pembelajaran.
6. Untuk mendeskripsikan Program Tindak Lanjut hasil belajar siswa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah (PR)
Dalam memberikan tugas dan latihan guru perlu memperhatikan waktu
yang tersedia dan kemampuan yang dimiliki siswa. Setiap pemberian tugas
kepada siswa harus berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai dan
memberikan manfaat bagi siswa.
4
pengamatan tersebut guru juga mewawancarai siswa atau teman belajarnya.
Jadi ada perbedaan peran guru, yaitu peran membelajarkan dan peran
pengamat untuk menemukan masalah-masalah belajar.bila masalah siswa
ditemukan, maka sebagai pendidik, guru berusaha membantu memecahkan
msalah belajar.
1. Factor Internal
Factor yang berasal dari siswa itu sendiri, tanpa adanya dorongan dari
luar dalam hal belajar yang di lakukanya selama ini. Faktor intern yang dialami
dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar seperti:
5
Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik siswa. Dengan kata lain
aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun dengan
baik. Program pembelajar sebagai rekayasa pendidikan guru disekolah
merupakan faktor ekstern belajar.Faktor-faktor ekstern tersebut adalah sebagai
berikut:
5 http://www.gurukelas.com/2011/09/kegiatan-tindak-lanjut-
pembelajaran.html 6
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),
hlm. 185.
6
Selain identifikasi proses pembelajaran maka dapat dilihat
apakah alat pembelajarannya sesuai dengan materi dan indikator,
ataukah peserta didiknya yang memang ada masalah, hal ini perlu
dilakukan analisis tersendiri.
a. Faktor akademik
b. Non- akademik; hal ini menyangkut bisa saja faktor ketidak
harmonisan keluarga, mengisolisir diri dari teman, ekonomi seperti
tidak mempunyai buku.
c. Peserta didik itu sendiri; maka perlu dilakukan wawancara dengan
peserta didik yang bersangkutan, orang tua atau teman dekatnya.
Pemanfaatan informasi hasil belajar untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran harus didukung oleh peserta didik, orang tua
atau wali peserta didiik, kepala sekolah, guru dan civitas sekolah
lainnya.
6https://mihwanuddin.wordpress.com/2011/01/17/makalah-tindak-lanjut-evaluasi-
hasilbelajar/amp/
7
3. Merancang Program Pembelajaran Remidi (Perbaikan)
Program pembelajaran remidi merupakan layanan pendidikan
yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi
belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. 7
8
Selain program remedial ada program lagi dalam menangani
dan merespon hasil dari evaluasi pembelajaran, program itu adalah
program pengayaan. Berbeda dengan program remedial yang hanya
dikhususkan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi pelajaran sehingga hasil evaluasinya masih kurang
dari standar ketuntasan. Program pengayaan adalah program yang
dilakukan oleh pendidik untuk menindak lanjuti hasil evaluasi yang
telah mencapai standar ketuntasan, sehingga peserta didik yang telah
mencapai standar ketuntasan tidak dianak tirikan oleh pendidik yang
lebih memprioritaskan pada program remedial. Adapun cara yang
dapat dilakukan berkaitan dengan program pengayaan antara lain;
1. Pengembangan Remedial
a. Pengertian
Remidial berasal dari kata remidy artinya : obat, memperbaiki,
menolong. Pemebelajaran remidial adalah suatu pembelajaran yang
bersifat mengobati, menyembuhkandan membuatnya lebih baik bagi
peserta didik yang hasil belajarnya masih dibawah standar yang telah
ditetapka oleh guru atau sekolah. Latar belakang pembelajaran remidial
adalah :
8 Mimin Haryati, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta:
9
1) Adanya perbedaan peserta didik dalam menangkap dan menyerap
materi pembelajaran;
2) Adanya tuntutan belajar tuntas yaitu pendekatan dalam pembelajaran
yang mempersyaratkan peserta didik mengusai secara tuntas seluruh
standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran.
Sedangkan asumsi belajar tuntas adalah :
a) penyebaran tingkat penguasaan belajar peserta didik mengikuti
distribusi atau kurva normal,
b) bakat, pembawaan, minat,IQ, EQ dan SQ menentukan
keberhasilan belajar peserta didik dan,
10
d. Sasaran Pengembangan Remedial
Kelompok peserta didik yang masuk dalam
sasaran pengembangan remedial adalah: 1) Kemampuan mengingat relatif
kurang
2) Kurang memperhatikan
3) Kemampuan memahaminya lemah
4) Kurang memotifasi diri
5) Kurang percaya diri
6) Lemah dalam memecahkan masalah
7) Sering gagal dalam menyimak
8) Sulit memahami konsep yang abstrak
9) Gagal menghubungkan konsep yang relevan
10) Memerlukan waktu lama
11
4) Menyusun rencana kegiatan
5) Melakukan kegiatan remedial 6) Menilai kegiatan renedial
12
melakukannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan
pembelajaran tuntas, lazimnya guru mengadakan penilaian awal untuk
mengetahui kemampuan peserta didik terhadap kompetensi atau materi
yang akan dipelajari sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian
dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi seperti
ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri,
diskoveri, dan lain sebagainya. Melengkapi strategi pembelajaran
digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan
audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video,
komputer multimedia, dan lain sebagainya.
13
3) Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang
memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah
nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau
pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah. Pemecahan masalah
ditandai dengan:
a) Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan;
b) Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;
c) Penggunaan berbagai sumber;
d) Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;
e) Analisis data;
f) Penyimpulan hasil investigasi.
14
(4) Keingintahuan yang tinggi Banyak bertanya dan menyelidiki
merupakan tanda bahwa seorang peserta didik memiliki hasrat
ingin tahu yang tinggi.
(5) Berpikir mandiri. Peserta didik dengan kemampuan berpikir
mandiri umumnya lebih menyukai tugas mandiri serta
mempunyai kapasitas sebagai pemimpin.
(6) Superior dalam berpikir abstrak. Peserta didik yang superior
dalam berpikir abstrak umumnya menyukai kegiatan
pemecahan masalah.
(7) Memiliki banyak minat. Mudah termotivasi untuk meminati
masalah baru dan berpartisipasi dalam banyak kegiatan.
b) Teknik
Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain
melalui : tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dan
sebagainya.
15
tingkat pengayaan yang perlu diprogramkan untuk peserta
didik.
b) Belajar mandiri.
c) Pembelajaran berbasis tema.
d) Pemadatan kurikulum.
Perlu dijelaskan bahwa panduan penyelenggaraan pembelajaran
pengayaan ini terutama terkait dengan kegiatan tatap muka untuk jamjam
pelajaran sekolah biasa. Namun demikian kegiatan pembelajaran
pengayaan dapat pula dikaitkan dengan kegiatan tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur.
16
2 agus 97 13 Memberikan soal- Tuntas
Desember soal UN,
2022 SBMPTN atau
soal Olimpiade
3 Purnama , 80 13 Memberikan soal- Tuntas
Desember soal UN,
2022 SBMPTN atau
soal Olimpiade
4 soleh 80 13 Memberikan soal- Tuntas
Desember soal UN,
2022 SBMPTN atau
soal Olimpiade
dst
3. Laporan Hasil Belajar Peserta Didik a. Cakupan Laporan Hasil Belajar Peserta
Didik
Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik sebagai
pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada orang tua/wali peserta
didik, komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainya. Pelaporn
hasil belajar hendaknya memuat:
17
2) Perkembangan peserta didik
3) Potensi peserta didik yang perlu dikembangkan
4) Partisipasi peserta didik dalam kegiatan di sekolah
5) Rekomendasi bagi peserta didik dan orang tua/wali
6) Tanda tangan wali kelas, Kepala Sekolah dan orang tua/wali peserta
didik.
d. Rekap Nilai
Rekapitulasi nilai merupakan rekap kemajuan peserta didik oleh
guru, yang berisi informasi pencapaian kompetensi peserta didik untuk
setiap KD dalam kurun waktu 1 semester. Rekap nilai diperlukan sebagai
alat kontrol bagi guru tentang perkembangan hasil belajar peserta didik.
e. Rapor
Rapor dalah laporankemajuan peserta didik dalam kurun waktu
satu semester. Rapot berisi informasi tentang pencapaian kompetensi yang
telah di tetapkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Nilai rapot
adalah nilai pelajaran yang menggambarkan kemampuan peserta didik. 9
9 http://sitizujamilah.blogspot.com/2014/07/program-tindak-lanjut-
hasilbelajar.html?m=1
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Progam Tindak Lanjut sering kalai membuat siswa lebih termotivasi dalam
hal belajar. Adanya progam tindak lanjut memberikan ruang lingkup siswa untuk
memahami ulang apa yang di pahami pada saat proses pembelajaran berlangsung.
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2004),
Gagne dan Briggs, Principle of Instructional Design (New York: Holt Rinehart
and Winston, 1979),
Haryati, Mimin, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan
(Jakarta: Gedung Persada Press, 2010),
20