Anda di halaman 1dari 19

PROSEDUR, LANGKAH-LANGKAH DAN TEKNIK

EVALUASI PEMBELAJARAN

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran

Tim Penyusun:
1. Rifani Nabila Rahman (06020120048)
2. Saniyyah Labibah (06020120049)

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. M. Suyudi M.Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa
kurang suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “Prosedur, Langkah- langkah dan Teknik
Evaluasi Pembelajaran” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran. Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Suyudi M.Ag, selaku dosen pengampu.
2. Kedua orang tua kita yang telah memberikan doa dan dukungan.
3. Pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu per satu.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik
berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Aamiin.

Surabaya, 26 Sepetember 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Konsep Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran .................. 3
B. Teori Pengembangan Evaluasi Pembelajaran ..................................... 8
C. Proses Pengembangan Evaluasi Pembelajaran
D. Teknik Penilaian Sebagai Pengembangan Tes .................................... 11
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan
keberhasilan sebuah proses adalah evaluasi. Melalui evaluasi orang akan
mengetahui sampai sejauh mana penyampaian pembelajaran atau tujuan
pendidikan atau sebuah program dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus
dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Melalui Evaluasi, kita
akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat,
hubungan social, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik serta
keberhasilan sebuah program.
Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran ada beberapa istilah yang
sering digunakan, baik secara bersamaan maupun secara terpisah. Istilah
tersebut adalah pengukuran. Penilaian, dan evaluasi. Ketiga istilah tersebut
memiliki perbedaan.Terkait dengan ketiga jenis evaluasi pembelajaran
tersebut, dalam praktek pembelajaran secara umum pelaksanaan evaluasi
pembelajaran menekankan pada evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi
hasil belajar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa pelaksanaan kedua jenis
evaluasi tersebut merupakan komponen system pembelajaran yang sangat
penting. Evaluasi kedua jenis komponen yang dapat dipergunakan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan pelaksanaan dan hasil pembelajaran.
Selanjutnya masukan tersebut pada gilirannya dipergunakan sebagai bahan dan
dasar memperbaiki kualitas proses pembelajaran menuju keperbaikan kualitas
hasil pembelajaran.
Suatu kegiatan evaluasi dikatakan berhasil jika sang evaluator
mengikuti prosedur dalam melaksanakan evaluasi. Prosedur disini
dimaksudkan sebagai langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam
melakukan evaluasi. Tentu tidak dapat dipungkiri bahwa banyak pandangan
berkaitan dengan prosedur kegiatan evaluasi ini, prosedur yang harus diikuti
evaluator meliputi perencanaan evaluasi, monitoring pelaksanaan evaluasi,

1
pengolahan data dan analisis, pelaporan hasil evaluasi, dan pemanfaatan hasil
evaluasi.
Dalam kaitannya dengan evaluasi, guru merupakan salah satu sosok
evaluator yang sangat bertanggung jawab terhadap kegiatan evaluasi itu
sendiri. Sebab guru merupakan orang yang melaksanakan proses pembelajaran.
karena itu baik-buruknya evaluasi diantaranya juga tergantung pada sang
evaluator. Dengan demikian, sudah selayaknya evaluator ini mengikuti
prosedur-prosedur yang telah digariskan. Mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan bisa dikatakan sebagai bentuk tanggung jawab seorang evaluator.
Dengan mengikuti prosedur evaluasi yang baik, kegiatan evaluasi dapat
dipertanggung jawabkan dan memiliki arti bagi semua pihak.
Hasil yang diperoleh dari evaluasi yang diadakan akan memberi
petunjuk kepada guru tentang bagian-bagian mana dari program tersebut yang
sudah berhasil dan bagianbagian mana pula yang belum berhasil mencapai
tujuan-tujuan yang ditetapkan. Atas dasar hasil evaluasi tersebut dapat
dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan, baik pada waktu program
masih berjalan maupun setelah program itu selesai dilaksanakan. Perbaikan
yang dilakukan setelah program selesai dilaksanakan berguna untuk keperluan
penyempurnaan pengajaran pada tahun berikutnya. 1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran?
2. Jelaskan teori pengembangan evaluasi pembelajaran!
3. Bagaimana proses pengembangan evaluasi pembelajaran?
4. Apa saja teknik penilaian sebagai pengembangan TES?
C. Tujuan Penulisan
1. Makalah ini dibuat agar kita lebih mengetahui bagaimana pengertian
dari pengembangan evaluasi pembelajaran.
2. Makalah ini dibuat agar kita tahu mengenai proses pengembangan
evaluasi pembelajaran.

1Ratnawulan, Elis. 2014. Evaluasi Pembelajaran dengan Pedekatan Kurikulum 2013. Penerbit
Pustaka Ceria.134.

2
3. Makalah ini dibuat agar kita mengetahui teknik apa saja yang
digunakan dalam pengembangan TES.
4. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran
1. Prosedur
Prosedur merupakan serangkaian aksi yang spesifik atau
tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan
cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari
keadaan yang sama. Kamaruddin, mendefinisikan prosedur sebagai
suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu
sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan
dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.
Lebih jelasnya, prosedur diindikasikan sebagai rangkaian
aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan,
perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui
serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang
diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Dalam kapasitasnya
sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat difahami yang
dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tujuan tertentu dan memiliki
pola kerja yang sistematis.
2. Pengembangan
Pengembangan berasal dari kata dasar ‘kembang’ yang bisa
diartikan tumbuh. Sementara pengembangan dalam sebuah kamus
disebut sebagai pembangunan secara bertahap dan teratur yg
menjurus ke sasaran yang dikehendaki.
Pengembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu usaha
untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan
moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan.

4
Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara
logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu
yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan
memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik.2
3. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah kata Indonesia yang diterjemahkan dari
bahasa Inggris evaluation yang diterjemahkan menjadi penilaian.
Evaluasi menurut Ramayulis (2008: 400), mengandung dua makna,
yaitu; measurenment dan evaluation itu sendiri. Measurenment
(pengukuran) merupakan proses untuk memperoleh gambaran
beberapa angka dan tingkatan ciri yang dimiliki individu. Evaluation
(penilaian) merupakan proses mengumpulkan, menganalisis dan
mengintepretasikan informasi guna menetapkan keluasaan
pencapaian tujuan oleh individu.
Evaluasi dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah
Evaluation. Dalam buku Essentials of educational Evaluation
karangan Edwin Wand dan Gerald W. Brown di katakana bahwa:
evaluation refer to the act or proses to determining the value of
something. Menurut beliau evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai darai pada sesuatu. 3
Sedangkan pembelajaran merupakan kata yang berasal dari
kata dasar belajar yang berarti sebuah proses perubahan di dalam
kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan
yang lain.

2 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 24.

3Ina Magdalena, dkk, KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI
BENCONGAN 1, PENSA : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, Vol. 2, No. 1 (April, 2020), 89.

5
Evaluasi pembelajaran adalah penilaian terhadap
kompetensi yang sudah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan
proses belajar mengajar. Fungsi evaluasi pembelajaran sebagai tolak
ukur keberhasilan proses belajar mengajar.
Taufik, menyatakan, bahwa indikator keberhasilan belajar
mengajar adalah:
a. Daya serap terhadap materi yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan oleh SK dan KD telah dicapai
oleh peserta didik baik individu maupun klasikal.

B. Teori Pengembangan Evaluasi Pembelajaran


1. Pentingnya Pengembangan Evaluasi Penilaian Hasil Belajar
Menurut Zaenal Arifin, prosedur yang harus diikuti
evaluator meliputi perencanaan evaluasi, monitoring pelaksanaan
evaluasi, pengolahan data dan analisis, pelaporan hasil evaluasi, dan
pemanfaatan hasil evaluasi.
Untuk itu, seorang evaluator dalam melakukan kegiatan
evaluasinya harus mengikuti prosedur-prosedur yang digariskan.
Tujuannya adalah agar evaluasi yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan, sistematis, efisien dan dapat dipertanggung jawabkan.
Evaluasi pembelajaran sangat penting dilakukan untuk
mengetahui efektif atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang
diterapkan oleh tenaga pendidik. Karena bila seorang pendidik tidak
melakukan evaluasi, sama saja tenaga pendidik tersebut tidak ada
perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran.4
2. Prinsip-prinsip Prosedur Evaluasi Penilaian Hasil Belajar

4Raida Namira Aulia, dkk, PERANAN PENTING EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH
DASAR, Jurnal BELAINDIKA, Vol. 01, No. 01 (2020), 2.

6
Mengingat pentingnya penilaian dalam menentukan kualitas
pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaian
hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian
sebagai berikut:
a. Dalam menilai hasil belajar, hendaknya dirancang
sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus dinilai,
materi penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil
penilaian.
b. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagia integral
dari proses belajramengajar. Artinya, penilaian senantiasa
dilaksanakan pada tiap saat proses belajarmengajar
sehingga pelaksanaannya berkesinambungan.
c. Agar diperoleh hasil belajar yang obyektif dalam
pengertian menggambarkan prestasi dan kemampuan
siswa sebagaimana adanya, penilaian harus menggunakan
berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif
(mencakup berbagai ranah, sepesrti kognitif, afektif, dan
psikomotorik).
d. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak
lanjutnya. Data hasil penilaian sangat bermanfaat bagi
guru maupun bagi siapapun.5
3. Kaedah Prosedur Evaluasi Penilaian Hasil Belajar
Pada dasarnya Prosedur evalusi pembelajaran adalah
langkah-langkah teratur dan tertib yang harus ditempuh seorang
evaluator pada waktu melakukan evaluasi pembelajaran. Kaedah
evaluasi menyatakan bahwasannya evaluasi pembelajaran harus
berkaitan dengan pengembangan kurikulum yang terjadi. Prosedur
untuk evaluasi kuantitatif yakni sebagai berikut :
a. Penentuan masalah atau pertanyaan evaluasi

5 Ibid.,136

7
b. Penentuan variabel, jenis data dan sumber data
c. Penentuan metodologi
d. Pengembangan instrumen
e. Penentuan proses pengumpulan data
f. Penentuan proses pengolahan data

Secara sepintas lalu telah disambungkan di atas bahwa dalam


pendidikan orang mengadakan evaluasi memenuhi dua tujuan yaitu:

• Untuk mengetahui kemajuan anak, atau orang yang dididik


setalah si terdidik tadi menyadari pendidikan selama jangka
waktu tertentu.
• Untuk mengetahui tingkat effisiensi metode-metode
pendidikan yang diperguanakan pendidikan selama jangka
waktu tertentu tadi.

Dengan demikian, sudah selayaknya evaluator ini mengikuti


prosedur-prosedur yang telah digariskan. Mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan bisa dikatakan sebagai bentuk tanggung jawab
seorang evaluator. Dengan mengikuti prosedur evaluasi yang baik,
kegiatan evaluasi dapat dipertanggung jawabkan dan memiliki arti
bagi semua pihak.6

C. Proses Pengembangan Evaluasi Pembelajaran


Proses pengembangan evaluasi pembelajaran merupakan bagian
integral dari pendidikan atau pengajaran sehingga perencanaan atau
penyusunan, pelaksanaan dan pendayagunaannya pun tidak dapat
dipisahkan dari keseluruhan program pendidikan atau pengajaran. Hasil
dari evaluasi yang diperoleh selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki
cara belajar siswa (fungsi formatif). Menurut Anas Sudiijono evaluasi dapat

6 Ibid.,3

8
dilaksanakan tepat pada waktu yang diharapkan dan hasilnya tepat guna dan
tepat arah itu perlu mengikuti langkah-langkah berikut ini:7
1. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar Perencanaan evaluasi
hasil belajar itu umumnya mencakup :
a. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Hal ini
disebabkan evaluasi tanpa tujuan maka akan berjalan tanpa
arah dan mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti
dan fungsinya.
b. Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya
aspek kognitif, afektif atau psikomotorik
c. Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan
didalam pelaksanaan evaluasi misalnya apakah
menggunakan teknik tes atau non tes
d. Menyusun alat-alat pengukur yang dipergunakan dalam
pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik,
seperti butir-butir soal tes.
e. Menentukan tolok ukur, norma atau kriteria yang akan
dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan
interpretasi terhadap data hasil evaluasi.
f. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar
itu sendiri.8
2. Menghimpun data
Dalam evaluasi pembelajaran, wujud nyata dari kegiatan
menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran, misalnya
dengan menyelenggarakan tes pembelajaran.
3. Melakukan verifikasi data
Verifiikasi data adalah proses penyaringan data sebelum dioleh lebih
lanjut. Verifikasi bertujuan untuk memisahkan data yang dapat
menjelaskan gambaran yang akan diperoleh mengenai peserta didik

7 Anas Sidijono, 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada.55


8 Anas Sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.67.

9
yang sedang dievaluasi dengan data yang tidak baik atau dapat
mengaburkan gambaran yang akan diperoleh.
4. Mengolah dan menganalisis data
Mengolah dan menganalisis data bertujuan untuk memberikan
makna terhadap data yang telah dihimpun dalam kegiatan
evaluasi.ara mengolah dan menganalisi data dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik statistic, misalnya dengan menyusun dan
mengatur data lewat tabel grafik atau diagaram, perhitungan rata-
rata, standart deviasi, pengukuran korelasi, dsb.
5. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan
Interpretasi merupakan verbalisasi makna yang terkandung dalam
data yang telah mengalami pengolahan dan penganalisisan. Atas
dasar interpretasi tersebut akan ditemukan kesimpulan yang
mengacu kepada tujuan dilaksanakan evaluasi tersebut.
6. Tidak lanjut hasil evaluasi
Dari hasil evaluasi yang telah disusun, diatur, diolah, dianalisis dan
disimpulkan sehingga diketahui maknanya, maka elevator dapat
mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan yang perlu
sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi tersebut.9

D. Teknik Penilaian Sebagai Pengembangan Tes


Ada beberapa teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan
pendidik sebagai sarana untuk memperoleh informasi tentang keadaan
belajar peserta didik.10 Penggunaan berbagai teknik dan alat itu harus
disesuaikan dengan tujuan penilaian, waktu yang tersedia, sifat tugas yang
dilakukan peserta didik, dan banyaknya/jumlah materi pembelajaran yang
sudah disampaikan.
Teknik penilaian adalah metode atau cara penilaian yang dapat
digunakan guru untuk rnendapatkan informasi. Teknik penilaian yang

9 Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.13.


10 Suharsimi Arikunto. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.134.

10
memungkinkan dan dapat dengan mudah digunakan oleh guru, misalnya:
tes (tertulis, lisan, perbuatan), observasi atau pengamatan, wawancara. 11
1. Teknik penilaian melalui tes
a. Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab
peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis. Jenis
tes tertulis secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu:
1. Tes objektif, misalnya bentuk pilihan panda, jawaban
singkat atau isian, benar -salah, dan bentuk
menjodohkan.
2. Tes uraian, yang terbagi atas tes uraian objektif
(penskorannya dapat dilakukan secara objektif) dan
tes uraian non-objektif (penskorannya sulit dilakukan
secara objektif).
b. Tes lisan
Tes lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan
mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik
dan peserta didik. Tes ini memiliki kelebihan dan
kelemahan. Kelebihannya adalah: (1) dapat menilai
kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta
didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara
berhadapan langsung; (2) bagi peserta didik yang
kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering
mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal,
tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat
menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang
dimaksud; (3) hasil tes dapat langsung diketahui peserta
didik. Kelemahannya adalah (1) subjektivitas pendidik

11 Bistok Sirait. 1985. Menyusun Tes Hasil Belajar. Semarang Press,156.

11
sering mencemari hasil tes, (2) waktu pelaksanaan yang
diperlukan relatif cukup lama.
c. Tes perbuatan
Tes perbuatan yakni tes yang penugasannya disampaikan
dalam bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya
dinyatakan dengan perbuatan atau unjuk kerja. Penilaian
tes perbuatan dilakukan sejak peserta didik melakukan
persiapan, melaksanakan tugas, sampai dengan hasil yang
dicapainya. Untuk menilai tes perbuatan pada umumnya
diperlukan sebuah format pengamatan, yang bentuknya
dibuat sedemikian rupa agar pendidik dapat menuliskan
angka-angka yang diperolehnya pada tempat yang sudah
disediakan. Bentuk formatnya dapat disesuaikan menurut
keperluan. Untuk tes perbuatan yang sifatnya individual,
sebaiknya menggunakan format pengamatan individual.
Untuk tes perbuatan yang dilaksanakan secara kelompok
digunakan format tertentu yang sudah disesuaikan untuk
keperluan pengamatan kelompok.

2. Teknik penilaian melalui observasi atau pengamatan


Observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan pendidik
untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik dengan cara
mengamati tingkah laku dan kemampuannya selama kegiatan
observasi berlangsung. Observasi dapat ditujukan kepada peserta
didik secara perorangan atau kelompok. Dalam kegiatan observasi
perlu disiapkan format pengamatan. Format pengamatan dapat
berisi: (1) perilaku-perilaku atau kemampuan yang akan dinilai, (2)
batas waktu pengamatan.

3. Teknik penilaian melalui wawancara

12
Teknik wawancara pada satu segi mempunyai kesamaan arti
dengan tes lisan yang telah diuraikan di atas. Teknik wawancara ini
diperlukan pendidik untuk tujuan mengungkapkan atau menanyakan
lebih lanjut hal-hal yang kurang jelas informasinya. Teknik
wawancara ini dapat pula digunakan sebagai alat untuk menelusuri
kesukaran yang dialami peserta didik tanpa ada maksud untuk
menilai.

Sebelum menentukan teknik dan alat penilaian, penulis soal perlu


menetapkan terlebih dahulu tujuan penilaian dan kompetensi dasar yang
hendak diukur. Langkah-langkah penting yang dapat dilakukan sebagai
berikut:

• Menentukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian sangat penting


karena setiap tujuan memiliki penekanan yang berbeda-beda.
Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi.
Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup materi/kompetensi
yang ditanyakan/diukur disesuaikan seperti untuk kuis/menanyakan
materi yang lalu, pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas
individu/kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas,
laporan kerja praktik/laporan praktikum, ujian praktik.
• Memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
(KD). Standar kompetensi merupakan acuan/target utama yang
harus dipenuhi atau yang harus diukur melalui setiap kompetensi
dasar yang ada atau melalui gabungan kompetensi dasar.
• Menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau
mempergunakan keduanya. Untuk penggunaan tes diperlukan
penentuan materi penting sebagai pendukung kompetensi dasar.
Syaratnya adalah materi yang diujikan harus mempertimbangkan
urgensi (wajib dikuasai peserta didik), kontinuitas (merupakan
materi lanjutan), relevansi (bermanfaat terhadap mata pelajaran
lain), dan keterpakaian dalam kehidupan sehari-hari tinggi (UKRK).

13
Langkah selanjutnya adalah menentukan jenis tes dengan
menanyakan apakah materi tersebut tepat diujikan secara
tertulis/lisan. Bila jawabannya tepat, maka materi yang
bersangkutan tepat diujikan dengan bentuk soal apa, pilihan ganda
atau uraian. Bila jawabannya tidak tepat, maka jenis tes yang tepat
adalah tes perbuatan: kinerja (performance), penugasan (project),
hasil karya (product), atau lainnya.
• Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman
penskorannya. Dalam menulis soal, penulis soal harus
memperhatikan kaidah penulisan soal. 12

BAB III
KESIMPULAN

Prosedur merupakan serangkaian aksi yang spesifik atau tindakan atau


operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu
memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama. Pengembangan juga dapat
didefinisikan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan.
Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan
sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan
dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi
peserta didik. Evaluasi pembelajaran adalah penilaian terhadap kompetensi yang
sudah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan proses belajar mengajar. Fungsi
evaluasi pembelajaran sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar.
Teori Pengembangan Evaluasi Pembelajaran ada tiga, yang pertama yaitu
pentingnya Pengembangan Evaluasi Penilaian Hasil Belajar, yang kedua prinsip-
prinsip Prosedur Evaluasi Penilaian Hasil Belajar dan yang terakhir kaedah
Prosedur Evaluasi Penilaian Hasil Belajar.

12 Ghofur, Abdul. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Penilaian. Jakarta: Puskur.57.

14
Proses Pengembangan Evaluasi Pembelajaran ada enam, yaitu : Menyusun
rencana evaluasi hasil belajar Perencanaan evaluasi hasil belajar, menghimpun
data, melakukan verifikasi data, mengolah dan menganalisis data, memberikan
interpretasi dan menarik kesimpulan dan tindak lanjut hasil evaluasi.
Teknik penilaian yang memungkinkan dan dapat dengan mudah digunakan
oleh guru, misalnya: tes (tertulis, lisan, perbuatan), observasi atau pengamatan,
wawancara. Langkah-langkah penting yang dapat dilakukan: menentukan tujuan
penilaian, memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD),
menentukan jenis alat ukurnya, menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal
beserta pedoman penskorannya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya.


Anas Sudijono, 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Anas Sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Bistok Sirait. 1985. Menyusun Tes Hasil Belajar. Semarang Press,

Ghofur, Abdul. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Penilaian. Jakarta: Puskur.

Ina Magdalena, dkk, KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN


SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI BENCONGAN 1, PENSA : Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Sosial, Vol. 2, No. 1 April, 2020

Raida Namira Aulia, dkk, PERANAN PENTING EVALUASI PEMBELAJARAN


BAHASA DI SEKOLAH DASAR, Jurnal BELAINDIKA, Vol. 01, No. 01
2020.

15
Ratnawulan, Elis. 2014. Evaluasi Pembelajaran dengan Pedekatan Kurikulum
2013. Bandung : Penerbit Pustaka Ceria.

Suharsimi Arikunto. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi


Aksara.

16

Anda mungkin juga menyukai