PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu:
Lismawati S.Pd.
Oleh:
JAKARTA
2019M/1440H.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal.
Berkat rahmat dan karunia-nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
insya allah tepat pada waktunya dan diselesaikan dengan baik. Tentu dalam
penyelesaian karya tulis ini terdapat dukungan khusus yang hadir menyertai.
Untuk itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dalam bentuk ungkapan
terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikah kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.
2. Ibu Lismawati selaku dosen pengampu yang senantiasa memberikan nasihat
dan masukan dalam penyelesaian karya tulis ini.
3. Sahabat dan kerabat penulis yang yang tiada henti memberikan semangat.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan
bantuan dalam penyusunan karya tulis ini.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis ingi menghaturkan
permohonan maaf bilamana masih terdapat kekurangan dalam penulisan karya
tulis ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan makalah untuk kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi peneliti dan pembaca. Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i,
penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan
oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru
akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus,
minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik.
Untuk keperluan evaluasi dibutuhkan teknik evaluasi yang bermacam-
macam, seperti kuesioner, tes, skala, format observasi, dan lain-lain. Dari
sekian banyak teknik evaluasi, secara umum dapat dikelompokkan menjadi
dua, yakni teknik tes dan nontes.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dikemukakan tadi maka adapun
rumusan masalahnya adalah :
C. Tujuan
Berdasarkan dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan tadi maka adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009),
Hlm, 23.
2
David Firna Setiawan, Prosedur Evaluasi Dalam Pembelajaran, (Yogyajarta, Penerbit
Deepublish: 2018), hlm. 166-167
3
dilakukan untuk menyelesaikan tugas tersebut yang dapat direpresentasikan dalam
bentuk form 5.2. Metode penilaian dikonfirmasi berdasarkan bukti yang akan
dikumpulkan untuk memenuhi prinsip-prinsip penilaian. Apabila proses yang akan
dilakukan menekankan pada penilaian terhadap respons dan simulasi, maka
pendekatan yang dapat digunakan untuk merencanakan dan mengorganisasikan
proses penilaian adalah penilaian kinerja atau performance assessment. Sedangkan
apabila proses yang akan dilakukan menekankan pada kompetensi yang langsung
dibutuhkan untuk menyelesaikanpermasalahan dalam pendekatan yang dapat
digunakan untuk merencanakan dan mengorganisasikan proses penilaian adalah
authentic assessment dunia nyata, maka proses penilaian dalam pembelajaran dapat
Perencanaan diorganisasikan menjadi 3 yaitu, (1) menentukan pendekatan
penilaian, (2) analisis kebutuhan, pembuatan kisi-kisi tes. (3) analisis tugas, (4)
pembuatan kisi-kisi teks.3
b) Menyusun kisi-kisi
3
Op.cit, hlm. 166-167
4
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item
untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu.
Fungsi kisi-kisi sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi
perangkat tes.
c) Menulis soal
Merupakan salah satu langkah penting untuk dapat menghasilkan alat ukur
atau tes yang baik. Penulisan soal adalah penjabaran indikator menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan pedoman kisi-kisi. Setiap
pertanyaan harus jelas dan terfokus serta menggunakan bahasa yang efektif, baik
bentuk pertanyaan maupun bentuk jawabannya. Kualitas butir soal akan
menentukan kualitas tes secara keseluruhan.
Jika semua soal sudah disusun dengan baik, maka perlu diujicobakan
terlebih dahulu di lapangan. Tujuannya untuk melihat soal-soal mana yang perlu
diubah, diperbaiki dan dibuang sama sekali, serta soal-soal mana yang baik
digunakan untuk selanjutnya.
Dalam melaksanakan uji coba soal, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain:
5
e). Revisi dan merakit soal
Setelah uji coba dan analisis, kemudian direvisi sesuai dengan proporsi
tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Ddengan demikian, ada soal yang masih
bisa diperbaiki dari segi bahasa dan ada juga yang harus direvisi total, baik yang
menyangkut pokok soal (stem) maupun alternatif jawaban (option) bahkan ada soal
yang harus disisihkan. Berdasarkan hasil revisi soal inilah, baru dilakukan perakitan
soal menjadi suatu alat ukur yang terpadu. Untuk itu, semua hal yang dapat
memperngaruhi validitas skor tes, seperti nomor urut soal, pengelompokan bentuk
soal, penataan soal dan sebagainya harus diperhatikan.
4
Muh, sholeh, “Perencanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Geografi Tingkat Sma Dalam
Konteks Ktsp”. Vol. 4 No. 2, Summer 2007, hlm. 132
6
1. perencanaan evaluasi membantu Anda untuk mengetahui apakah standar
dalam menyatakan sikap atau perilaku telah mencapai sasaran atau tidak, jika
demikian sasaran akan dinyatakan ambigu dan Anda akan kesulitan merancang
tes untuk mengukur prestasi siswa;
7
2.2 Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi pem-
belajaran yang dilakukan guru sebagai evaluator harus sesuai de-ngan tujuan
pembelajaran yang direncana-kan dalam RPP dan kegiatan pembelajaran yang
sudah dijalankan. Arikunto (2013) menyatakan bahwa ada tiga komponen yang
saling berhubungan erat dalam kegi-atan evaluasi, yaitu tujuan pembelajaran,
kegiatan belajar mengajar (KBM) dan evaluasi. Kegiatan pembelajaran harus
mengacu pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan evaluasi dilakukan
untuk mengukur sejauh mana tujuan pem-belajaran sudah tercapai dan evaluasi
juga mengacu pada KBM yang dilak-sanakan.Wahyuni (dalam Sahertian, 2007)
menyatakan bahwa semua kegiatan pem-belajaran yang sudah dilakukan harus
selalu disertai dengan kegiatan evaluasi, jika tidak maka guru sebagai evaluator
tidak dapat menilai dan melaporkan hasil belajar pebelajar secara objektif.5
5
Umi Hasanah, “Analisis Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Biologi Kelas X
Semester Genap 2013/2014 Di Sman Kota Blitar”. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 7,
Nomor 1, 2015, hlm. 39
6
Eva Kristiari, “Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran”
8
pembelajaran dengan penekanan pada tata tertib yang berlaku dengan memberikan
dan mengingatkan bagi yang belum sesuai dengan kegiatan pembelajaran.7
a. angket;
b. pedoman observasi;
c. pedoman wawancara;
d. skala sikap;
e. skala minat;
f. daftar check;
g. rating scale;
h. anecdotal records;
i. sosiometri;
j. home visit.
7
Sri Alaswati, “Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 PJOK”. Journal
of Physical Education and Sports 5 (2) 2016, hlm. 115
8
Muhamad Affandi, “Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar”, (Semarang, UNISSULA Press:
2013), hlm. 30
9
dalam bentuk portofolio. Instrumen yang digunakan dapat berupa tes tertulis, tes
lisan, dan tes perbuatan.
1. Data pribadi (personal) peserta didik, seperti nama, tempat dan tanggal
lahir, jenis kelamin, golongan darah, alamat, dan lain-lain.
2. Data tentang kesehatan peserta didik, seperti penglihatan, pendengaran,
penyakit yang sring di derita, dan kondisi fisik.
3. Data tentang prestasi belajar (achievement) peserta didik di sekolah.
4. Data tentang sikap (attitude) peserta didik, seperti sikap terhadap
sesame teman sebaya, sikap terhadap kegiatan pembelajaran, sikap
terhadap guru dan kepala sekolah, dan sikap terhadap lingkungan
social.
9
Op.ciit. hlm. 40-45
10
5. Data tentang bakat (aptitude) peserta didik, seperti ada tidaknya bakat
di bidang olahraga, keterampilan mekanis, manajemen, kesenian, dan
keguruan.
6. Persoalan penyesuaian (adjustment), seperti kegiatan anak dalam
organisasi disekolah, forum ilmiah, olahraga, dan kepanduan.
7. Data tentang minat (interest) peserta didik.
8. Data tentang rencana masa depan peserta didik yang dibantu oleh guru
dan orang tua sesuai dengan kesangguapan anak.
9. Data tentang latar belakang keluarga peserta didik, seperti pekerjaan
orang tua, penghasilan tetap tiap bulan, kondisi lingkungan, serta
hubungan peserta didik dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
Dari jenis-jenis di atas jelas kiranya bahwa banyak data yang harus
dikumpulkan dari lapangan melalui kegiatan evaluasi. Ada kecenderungan
pelaksanaan evaluasi selama ini kurang begitu memuaskan (terutama) bagi
peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai segi, antara lain:
1. Proses dan hasil evaluasi kurang memberi keuntungan pada peserta
didik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Penggunaan teknik dan prosedur evaluasi yang kurang tepat
berdasarkan apa yang sudah dipelajari peserta didik.
3. Prinsip-prinsip umum evaluasi kurang dipertimbangkan dan pemberian
skor cenderung tidak adil.
4. Cakupan evaluasi kurang memperhatikan aspek-aspek penting dari
pembelajaran.
Jika semua data sudah dikumpulkan, maka data itu harus diseleksi
dengan teliti sehingga dapat diperoleh data yang baik dan benar. Namun
tidak semua data yang diperoleh pasti mempunyai kesalahan, jika guru
sendiri yang melaksanakan evaluasi itu, tentu guru akan lebih berhati-hati
dalam memilih dan menggunakan teknik dan instrument evaluasi. Ada
beberapa hal yang memungkinkan timbulnya kesalahan-kesalahan
penggunaan data, yaitu sebagai berikut:
11
1. Kesalahan-kesalahan yang mungkin ditimbulkan karena kurang
sempurnanya instrument evaluasi. Misalnya, pada data yang berupa
hasil-hasil observasi.
2. Kesalahan-kesalahan yang mungkin ditimbulkan oleh kurang
sempurnanya prosedur pelaksanaan evaluasi yang dilakukan.
Misalnya, pada data yang berupa skor tes, mungkin pada waktu
pelaksanaan tes tersebut terjadi peristiwa-peristiwa yang berlawanan
dengan kelaziman-kelaziman yang biasa, pengawasan kurang ketat,
kondisi tempat tes kurang nyaman, cahaya kurang terang, dan
sebagainya.
3. Kesalahan yang mungkin ditimbulkan oleh kurang sempurnanya cara
pencatatan hasil evaluasi. Misalnya, pada data yang berupa skor tes
kemungkinan kita sudah menjumlahkan skor yang dicapai peserta
didik. Prosedur verifikasinya adalah meneliti kembali pencatatan skor
yang telah dilakukan, seperti ada tidaknya kekeliruan pada waktu
mencatat hasil evaluasi, ada tidaknya kekeliruan dalam pemberian
skor dan ada tidaknya kekeliruan dalam menjumlahkan skor tiap
peserta didik.
12
2.3 Pengolahan Evaluasi Pembelajaran
1. Menskor, yakni memberikan skor pada hasil penilaian yang dapat dicapai oleh
responden (peserta didik). Untuk menskor atau memberikan angka diperlukan 3
(tiga) macam alat bantu, yakni kunci jawaban, kunci skoring dan pedoman
pengangkaan. Tiga macam alat bantu penskoran atau pengangkaan berbeda-beda
cara penggunaannya untuk setiap butir soal yang ada dalam alat penilai.
10
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta,1999), hal.
218
13
Dalam bukunya Zainal Arifin ditambah satu prosedur lagi yaitu melakukan
analisis soal (jika diperlukan) untuk mengetahui derajat validitas dan reabilitas soal,
tingkat kesukaran soal (difficulty index), dan daya pembeda.
Untuk menafsirkan data, dapat digunakan dua jenis penafsiran data, yaitu:
11
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 221
14
kesiapan peserta didik (readiness), pertumbuhan fisik, kemajuan belajar,
dan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.12
Hal yang perlu dilakukan pada tahap pelaksanaan evaluasi hasil belajar
peserta didik adalah menentukan tujuan dari pelaksanaan evaluasi, membuat desain,
menyusun instrumen evaluasi dan menyajikan tes. Yang membedakan adalah
adanya penyajian tes pada tahap pelaksanaan.14
Adapun syarat-syarat dalam menyusun tes atau alat evaluasi yaitu15:
a. Validitas
Validitas sering diartikan dengan kesahihan. Suatu tes dikatakan valid apabila
mengukur apa yang seharunya diukur. Meter valid apabilah dipergunakan untuk
mengukur jarak, sedangkan timbangan valid apabila dipergunakan untuk mengukur
berat.
b. Reliabilitas
Reliabilitas sering disebut juga tarap kepercayaan dan sering disebut juga dengan
keterandalan. Suatu tes dikatakan memiliki reliabilitas apabila tes tersebut
dipergunakan untuk mengukur secara berulang-ulang memberikan hasil yang tetap
atau sama..
c. Daya Beda Butir
Beda butir terdiri dalam dua kategori, yaitu beda atau ananisis butir soal secara
12
Ibid.,hal. 222
13
Ibid.,hal. 223
14
Arvynda Permatasari, “Pengelolaan Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik Secara
Online”. Manajemen Pendidikan Volume 24, Nomor 3: 2014. Hlm. 263
15
Idrus L, “Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran”. Jurnal managemen pendidikan islam
Volume. 9, No. 2 Agustus : 2019. Hlm, 929-930
15
kuantitatif dan secara kualitatif. Analisis butir soal secara kuantitatif menekankan
pada analisis karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empirik.
Karakteristik internal yang dimaksud meliputi para meter butir soal tingkat
kesukaran , daya pembeda dan reliabilitas.
d. Efektifitas
Yang dimaksud dengan Efektifitas suatu tes adalah bahwa pelaksanaan
tes/penilaian tersebut tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang
banyak dan waktu yang lama. Dalam melaksanakan tes ada target yang ingin
dicapai serta melihat berbagai kondisi yang dihadapi, seperti kondidi keuangan
suatu institusi, lokasi waktu yang diatur oleh pihak pengelola, dan lain-lain, seorang
guru yang baik dan arif selalu mempertimbangkan semua hal-hal yang ingin
direncanakan.
e. Obyektifitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil,
terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat dipahami siswa,
dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian
angka (skor).
Disamping penilaian yang dinyatakan dengan angka kita mengenal pula
penilaian dengan huruf. Seperti penilaian yang dilakukan oleh guru taman kanak-
kanak. Pengolahan skor mentah menjadi huruf menggunakan sifat-sifat yang
terdeapat pada kurva normal atau distribusi normal sebagai dasar perhitungan.
1. Memiliki jumlah atau kepadatan frekuensi yang tetap pada jarak deviasi-deviasi
tertentu.
2. Pada distribusi normal, mean, median, dan mode berimpit (sama besar),terletak
tepat ditengah kurva dan membagi dua sama besar jarak deviasi.
16
Berdasarkan sifat-sifat distribusi normal itulah maka untuk penjabaran skor mentah
enjadi nilai huruf dipergunakan mean dan DS.16
Laporan kemajuan belajar peserta didik yang selama ini dilakukan oleh
pihak sekolah cenderung hanya bersifat kuantitatif, sehingga kurang dapat
dipahami maknanya. Oleh karena itu, laporan kemajuan peserta didik harus
disajikan secara sederhana, mudah dibaca dan dipahami, komunikatif dan
menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa, sehingga peran serta masyarakat
16
Ngalim purwanto, Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, (Bandung. PT Remaja
Rosdakarya: 2010) hal. 89
17
dan orang tua dalam dunia pendidikan semakin meningkat. Peserta didikpun dapat
menganalisa kekurangan dan kelebihannya.
Contoh :
Tabel 1
A B C D E
18
1. Peserta didik menunjukkan kemahiran di dalam …. tetapi memerlukan bantuan
dalam hal …..
2. Secara umum peserta didik telah berhasil menguasai ….. dari ….. kompetensi.
Dengan demikian, isi laporan prestasi belajar sebaiknya disajikan secara kualitatif
atau menggabungkan antara angka (kuantitatif) dengan deskripsi (kualitatif).
2. Laporan Pencapaian
19
Tingkatan (level) Pada umumnya dicapai anak
di kelas
1 1–2
2 3–4
3 5–6
4 7–8
4a 9
5 10
6 11 – 12
Berikut contoh format tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik untuk beberapa
mata pelajaran.
Nama : ……………………………………….
Kelas : ……………………………………….
Semester : ……………………………………….
0 1 2 3 4 4a 5 6
1. Bahasa Arab
20
2. Bahasa
Indonesia
3. Ilmu Fiqih
4. Quran-Hadits
5. dst.
Catatan :
17
Muhamad yunus, “Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Kelas Pada Mata Pelajaran
Matematika Smp Negeri Di Kabupaten Lombok Tengah”. Jurnal Evaluasi Pendidikan –
Volume 2, No 2, 2014. Hlm. 179
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi
sesuai dengan perencanaan evaluasi. Dengan kata lain tujuan evaluasi, model dan
jenis evaluasi, objek evaluasi, instrumen evaluasi, dan sumber data semuanya sudah
dipersiapkan pada tahap perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung
pada jenis evaluasi yang digunakan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono, 1999, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta.
23
Sholeh Muh, 2007, Perencanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Geografi Tingkat
Sma Dalam Konteks Ktsp. Vol. 4 No. 2, Summer.
24