Anda di halaman 1dari 15

A.

LATAR BELAKANG

Kurikulum merupakan suatu rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan cukup penting dalam
seluruh kegiatan pendidikan, juga menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Penyususnan
kurikulum tidak dapat dikerjakan secara sembarangan, mengingat pentingnya peran kurikulum di dalam
pendidikan perkembangan kehidupan manusia secara umum.Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan
berjalan mulus. Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya tujuan
pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola pengajaran yang dapat menentukan
arah proses pembelajaran.Itulah sebabnya, menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban
bagi guru.

Berbagai pendapat mengenai kurikulum telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Dalam PP No.
19 tahun 2005 tentang SNP dijelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di Indonesia, kurikulum


sudah mengalami perubahan beberapa kali. Kurikulum di Indonesia diberi nama sesuai dengan tahun mulai
berlakunya. Misalnya kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004,2006/KTSP, dan yang termutakhir adalah
kurikulum 2013 yang juga disebut Kurtilas.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah digerakkan oleh kurikulum yang telah ditetapkan
pemerintah.Dari kurikulum tersebut, sekolah dapat membuat kurikulum sendiri tak terlepas dari sumber
mutlak itu.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang paling lama diterapkan di
Indonesia dibandingkan dengan kurikulum yang lainnya.Hingga pada tahun 2013 dikeluarkan kurikulum
baru yang disebut sebagai Kurikulum 2013 (Kurtilas).Harapannya agar system pendidikan di Indonesia
menjadi lebih maju dengan dikeluarkannya Kurikulum 2013. Karena persiapan yang kurang matang dan
sudah disebarkan ke seluruh pelosok negeri, kurikulum 2013 tidak bisa berjalan lama, hanya berlaku satu
semester sudah diberhentikan dan dikembalikan lagi ke KTSP. Para tenaga pendidik mengaku bahwa
mereka belum sepenuhnya siap untuk menjalankan kurikulum baru tersebut sebab mereka baru dalam tahap
mencari referensi.Buku- buku yang dicetak pun belum sesuai dengan jumlah peserta didik di seluruh
Indonesia.Akibatnya, ada beberapa daerah yang terbengkalai dengan perubahan kurikulum tersebut.

Dari fenomena masyarakat tentang kurikulum baru, penulis melakukan observasi mengenai
penerapan KTSP di MTTs NU 07 Patebon sebagai salah satu sampel sekolah yang pernah menerapkan
Kurikulum 2013 dan kembali ke KTSP. Dalam observasi ini, diharapkan penulis dapat mengetahui apa saja
kelemahan KTSP sehingga digantikan oleh Kurikulum 2013 dan mengapa Kurikulum 2013 yang telah
berjalan satu semester dikembalikan lagi ke KTSP.

1
KONVERSI HASIL WAWANCARA BERUPA AUDIO KE MEDIA VISUAL

PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN IPA DI


KELAS IX MTs NU 07 Patebon

Narasumber : Bp. H. Moestafirin, M. Pd

Unit Kerja : MTs NU 07- Patebon (Kurikulum)

Keterangan:

1. T (Reporter) : Pertanyaan
2. J (Narasumber) : Jawaban

BAB I PENDAHULUAN

1. T: Bagaimana dasar pemikiran penyusunan KTSP di MTs NU 07 Patebon, pak?


J: Kurikulum di sini telah ditetapkan dari Dinas terkait, berhubung kami nginduknya di Depag, ya,
semua dari Departemen Agama kota Kendal. Kurikulum dari Depag itulah yang menjadi rumus
pegangan kami. Nah, rumus tersebut kami kembangkan sendiri sesuai dengan visi dan misi dari
sekolah ini.
2. T: KTSP dikembangkan sendiri oleh sekolah, apakah tujuan dari pengembangan tersebut?
J: Ya sampean pastinya sudah tahu, kurikulum dari dinas itu bisa dikatakan masih mentahan, lha
untuk menjadi matang dan siap untuk diterapkan dalam pembelajaran perlu adanya
pengembangan, toh kami juga sekolah swasta, jadi ya, pengembangan itu sangat diperlukan.
Selain untuk tercapainya visi dan misi dari sekolah kami pengembangan ini juga untuk
mempermudah guru dalam menyampaikan materi, karena dari SK dan KD dibagi menjadi sub
materi yang disebut indikator.
3. T: Bagaimanakah prinsip dari pengembangan KTSP?
J: Begini tak ceritakan steep-steepnya kok bisa dikembangkan dan bagaimana? KTSP adalah
kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah,
karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik.
Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi merupakan penyempurnaan dari SK dan
KD dalam KBK.
Nah, Implementasi KTSP sangat dipengaruhi oleh guru sebagai ujung tombak pelaksana
kurikulum. Sebaik apa pun kurikulum, tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya kemampuan
guru dalam memahami dan menerapkannya dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru
harus mampu mengembangkan KTSP dengan mempertimbangkan potensi sekolah, karakteristik
sekolah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Di samping itu,
dalam mengembangkan KTSP, guru harus memperhatikan asas-asas kurikulum agar KTSP sesuai
dengan asas-asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum secara umum.
Jadi, pada dasarnya dalam pengembangan itu kami tetap mengacu pada kurikulum yang
dikeluarkan oleh DEPAG, lalu kami tim sekolah menyusun kurikulum sendiri yang tentunya
dalam penyusunannya tersebut kami tetap mengedepankan visi dan misi dari sekolah dan dalam
prosesnya tentunya kami tidak keluar dari aturan yang telah ditetapkan.

2
BAB II TUJUAN

1. T: Bagaimanakah tujuan pendidikan menengah di MTs NU 07 Patebon?


J: Kalau bicara tentang tujuan, ya, gak jauh dari visi dan misi dari sekolah kami MTs NU 07
Patebon.

2. T: Bagaimanakah visi dari MTs NU 07 Patebon?

J: untuk visi dari sekolah kami adalah seperti ini, “Berprestasi, Kreatif, Ber-Aswaja, dan Berahlak
Mulia”

3. T: Bagaimanakah misi dari MTs NU 07 Patebon?


J: nah, untuk misinya:

1. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga peserta didik berkembang
sesuai potensi yang dimiliki dengan berbagai pendekatan.
2. Menyelenggarakan kegiatan keterampilan lokal dan global.
3. Mendidik dan menyelenggarakan kegiatan keagamaan ala Aswaja.
4. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara intensif.
5. Membiasakan sikap serta perilaku akhlakul karimah.

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

1. T: Bagaimanakah struktur kurikulum (KTSP) dalam sekolah ini?


J: Untuk struktur kurikulumnya pastinya sama saja dengan sekolah lain, karena kurikulum ini
sumbernya dari dinas. Mungkin yang membedakan dalam proses pengembangannya yang dimana
memuat penjabaran dari kurikulum itu sendiri melalui Program Tahunan atau biasa disebut prota,
terus ada Program Semester atau yang biasa disebut Promes, terus ada silabus dan untuk yang
paling ujung tombak adalah RPP ynag dimana dalam pembuatannya disusun langsung oleh guru
mapel.
2. T: Apakah ada muatan local yang diberlakukan di MTs NU Patebon?
J: Ya tentunya ada, apalagi kami swasta, pasti muloknya tentu lebih banyak. Untuk muloknya
kamia ada Bahasa Jawa ini wajib dari pemerintah daerah, terus untuk mulok yang dari sekolah
kami sendiri ada KE-NU-AN dan Kaligrafi.
3. T: Apakah muatan local tersebut diwajibkan untuk semua siswa?
J: Ya tentunya, buat apa muatan lokal dibuat kalau kemudian tidak terapkan atau diwajibkan,
apalagi yang dari dinas itu sifatnya wajib, KE-NU-AN juga diwajibkan karena basic kita adalah
NU, sedangkan Kaligrafi sendiri juga diwajibkan, perlu diketahui bahwa yang masuk disekolah
ini siswanya sifatnya heterogen, jadi, lucukan kalau sekolahnya di MTs tapi tidak bisa nulis arab,
nah, disini nulis saja belum cukup, nulis itu juga ada seninya, makanya kaligrafi diwajibkan dan
kesemua mulok tersebut ada mapel-nya. Nah, kalau yang sunnah-sunnah itu tempatnya di
ekstrakulikuler.
4. T: Kegiatan ekstrakurikuler apa sajakah yang diadakan di MTs NU 07 Patebon?
J: Kalau ekstrakurikule disini banyak kang. Diantaranya Pramuka untuk pramuka ini diwajibkan.
Terus ada rebana,Seni Baca Al Qur’an, khitobah, Baca kitab gundul, Bahtsul Kutub, terus kalau
yang bidang olahraga itu ada pencak silat, sepak takraw, voly, basket, dan badminton.
5. T: Diarahkan ke mana dengan diadakannya kegiatan ekstrakurikuler tersebut?
J: Diadakannya Ekstrakulikuler dujukan untuk digunakan siswa sebagai wadah guna
mengembangkan diri yang dimana tidak bisa mereka dapatkan dalam proses pembelajaran atau
dengan kata lain sebagai nilai plus. Untuk selebihnya bisa dijadikan baik sekolah maupun siswa
sebagai ajang berkompetisi dalam berbagai perlombaan. Nah, pencak silat, rebana, baca kitab

3
gundul, seni baca kitab adalah ekstrakulikuler yang paling menonjol disekolah ini. Bukan sekedar
jadi favorit siswa tapi juga sudah banyak mengharumkan sekolah ini.
6. T: Berapakah beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing- masing
satuan pada MTs NU 07 Patebon?
J: 40 menit/ jam.
7. T: Apakah ada tambahan jam selain yang ditetapkan dalam kalender pendidikan?
J: untuk tambahan jam ini khusus untuk kelas IX untuk mempersiapkan Ujian Nasional, kalau
tidak salah hari senin sampai dengan hari kamis.
8. T: Berapakan kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran IPA?
J: KKM untuk mata pelajaran IPA untuk kelas VII,VIII,IX disamakan 70. Kecuali untuk kelas
prestasi dengan KKM mata pelajaran IPA 75.
9. T: Bagaimana tingkat kenaikan kelas dan kelulusan di MTs NU 07 Patebon?
J: Tingkat kenaikan kelas dan kelulusan disekolah kami untuk tahun ini alhamdulillah sangat
memuaskan dengan prosentasi kenaikan kelas dan kelulusa 100%.
10. T: Apakah ada pengalaman buruk dalam kenaikan kelas dan kelulusan dan bagaimana cara
mengatasinya?
J: untuk hal semacam itu pasti ada tentunya, manusia kan tak terlepas dari kesalahan pula. Tapi,
dari kesalahan itulah kami belajar untuk bisa maju. Untuk kenaikan kelas, para guru diintruksikan
untuk mengadakan remidial guna mengatrol nilai siswa yang belum memenuhi KKM, kalau
dengan remidial belum terkatrol juga maka terpaksa siswa tersebut belum bisa naik kelas. Namun
perlu diketahui juga, bahwa sistem penilaian untuk siswa ini banyak aspeknya, bukan hanya soal
kognitif siswa. Sedangkan untuk kelulusan tahun-tahun kemarin ada paling banyak itu 2 orang
siswa yang belum lulus, itu juga dikarenakan mereka sedang terkena penyakit dan habis
kecelakaan parah. Namun berhubung ada ujian ssusulan dan kemudian dua orang tersebut lulus
dalam ujian susulan dan alhamdulillah dinyatakan lulus. Sedangkan untuk tahun kemarin,
sistemnya penilaian kelulusannya diperlonggar untuk sekolah bisa terlibat langsung, bukan mutlak
nilai ujian nasional, maka dari itu alhamdulillah tahun kemarin 100% lulus.
11. T: Apakah terdapat kompetensi- kompetensi yang berisi pendidikan kecakapan hidup yang dapat
diintegrasikan ke mata pelajaran yang ada?
J: Pasti ada, setiap guru dalam membuat RPP sudah diintruksikan untuk menyelipkan ayat-ayat
qouliah dan qouniyah dalam pembelajarannya.

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN

1. T: Apakah di MTs NU 07 Patebon ini terdapat kalender pendidikan dan bagaimana


penyusunannya?
J: Kalender Akademik yang biasa disebut Kaldik itu pasti ada, karena itu berfungsi sebagai jadwal
kami dalam menjalankan proses pembelajaran ini. Untuk penyusunannya kami menacu pada
kaldik yang dikelaurkan oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama yang mereka juga mengacu
pada dinas pendidikan.
2. T: Penyusunan kalender pendidikan tersebut disusun atas dasar apa?
J: Ya kami penyusun berdasarkan prota dan promes yang merupakan turunan dari kurikulum.
3. T: Berapakah minggu efektif belajar per tahun ajaran?
J: Untuk kelas IX 35 minggu efektif.
4. T: Berapakah waktu jeda tengah semester?
J: Tidak ada. Bagi kelas IX waktunya digunakan untuk pemadatan materi UN.
5. T: Berapakah waktu jeda antar semester bagi kelas IX?
J: Hanya 2 minggu di semester gasal, semester genap jedanya setelah Ujian Nasional.
6. T: Berapakah waktu libur akhir tahun pelajaran?
J: Karena saya mengampu kelas IX, waktunya tidak terbatas karena setelah akhir tahun pelajaran
mereka dinyatakan lulus dari madrasah.

4
7. T: Untuk memperingati hari- hari besar Islam biasanya kan libur, dalam setahun berapakah
rentangnya?
J: Sekitar tiga minggu
8. T: Berapakah waktu hari libur umum/ nasional dalam setahun?
J: Sekitar dua minggu.
9. T: Apakah ada hari libur khusus, misalnya hari ulang tahun MTs N Brangsong?
J: Tidak ada, biasanya kita malah membuat acara di hari itu.
10. T: Kegiatan pembelajaran di MTs NU 07 Patebon ini dimulai dari bulan apa sampai bulan apa?
J: Dari bulan Juli untuk permulaan tahun pelajaran dan berakhir di bulan Juni tahun berikutnya.

B. PEMBAHASAN
KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
karakteristik peserta didik. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan Standar isi dan Standar
Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi merupakan
penyempurnaan dari SK dan KD dalam KBK.
Implementasi KTSP sangat dipengaruhi oleh guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum.
Sebaik apa pun kurikulum, tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya kemampuan guru dalam
memahami dan menerapkannya dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu
mengembangkan KTSP dengan mempertimbangkan potensi sekolah, karakteristik sekolah, sosial
budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Di samping itu, dalam
mengembangkan KTSP, guru harus memperhatikan asas-asas kurikulum agar KTSP sesuai
dengan asas-asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum secara umum.
Jadi, pada dasarnya dalam pengembangan itu tetap mengacu pada kurikulum yang dikeluarkan
oleh DEPAG, lalu tim sekolah menyusun kurikulum sendiri yang tentunya dalam penyusunannya
tersebut kami tetap mengedepankan visi dan misi dari sekolah dan dalam prosesnya tentunya kami
tidak keluar dari aturan yang telah ditetapkan.

5
Lampiran 1

1. Silabus
No Aspek Deskripsi *) Analisis Saran Perbaikan
yang
ditelaah
1. Silabus Standar Proses
(Permendiknas No. 41
Tahun 2007) dan
Panduan Penyusunan
KTSP
 Memuat identitas  Sudah sesuai,  Tidak ada
mata pelajaran atau dilengkapi dengan
tema pelajaran, karakter yang
standar kompetensi diharapkan
(SK), kompetensi
dasar (KD), materi
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
indikator pencapaian
kompetensi,
penilaian, alokasi
waktu dan sumber
belajar.
 Kesesuaian SK- KD,  Sudah sesuai  Tidak ada
materi pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
indikator pencapaian
kompetensi,
penilaian, alokasi
waktu dan sumber
beajar.
2. SK dan KD  Rumusan SK dan  Sudah sesuai,  Tidak ada
KD sesuai dengan rumusan SK dan
standar isi KD didasarkan
pada standar isi
 Sudah sesuai,
 Urutan berdasarkan urutan materi dari  Tidak ada
hierarki konsep materi yang
disiplin ilmu dan/ paling sederhana
atau tingkat atau mudah
kesulitan materi sampai yang
terkompleks atau
sulit
 Keterkaitan antara  Sudah sesuai, SK  Tidak ada
SK dan KD diuraikan menjadi
beberapa KD
 Ada kesesuaian  Sudah sesuai, KD  Untuk sumber
antara KD dengan didasarkan acuan belajar siswa
komponen silabus untuk materi mungkin bisa
lainnya (materi pembelajaran ditambah dari
pembelajaran, kemudian diurai sosial media
kegiatan menjadi beberapa seperti internet,
pembelajaran, kegiatan televisi,
indikator pencapaian pembelajaran dan majalah, koran
kompetensi, indikator dan lain

6
penilaian, alokasi pencapaian sebagainya
waktu dan sumber kompetensi, sebagai bahan
belajar). instrument implementasi
penilaian yang materi terhadap
digunakan sudah issue- issue
sesuai dengan yang ada
kata kerja
operasional yang
digunakan dalam
indikator, alokasi
waktu telah sesuai
yang diperlukan
untuk
menyelesaikan
materi.
3. Materi  Materi pembelajaran  Ya, karena materi  Tidak ada
pembelajar benar secara ilmiah pembelajaran
an yang disampaikan
didasarkan oleh
SK dan KD yang
telah ditetapkan
dari pemerintah
(disusun oleh
tangan- tangan
ahli)
 Materi pembelajaran  Materi  Tidak ada
mendukung pembelajaran
pencapaian KD telah diselaraskan
(selaras dengan KD) dengan KD
 Sesuaidengan tingkat  Sebagian, karena  Seharusnya ada
perkembangan fisik, perkembangan penekanan
intelektual, peserta didik materi bagi
emosional, sosial dan berbeda- beda peserta didik
spiritual peserta didik. yang kurang
cekatan dalam
menerima
pelajaran,
tentunya
disesuaikan
dengan keadaan
psikologis
peserta didik
tersebut
 Bermanfaat bagi  Materi  Tidak ada
peserta didik pembelajaran
telah disesuaikan
dengan kebutuhan
peserta didik,
maka semua
bermanfaat bagi
mereka
4. Kegiatan  Memuat rangkaian  Telah disesuaikan  Tidak ada
pembelajar kegiatan yang harus
an dilakukan oleh
peserta didik secara
berurutan untuk
mencapai KD
 Urutan kegiatan  Urutan kegiatan  Tidak ada
pembelajaran harus pembelajaran telah
7
sesuai dengan sesuai dengan
hierarki konsep hierarki konsep
materi pembelajaran materi
pembelajaran
 Kegiatan  Sudah sesuai  Tidak ada
pembelajaran
minimal mengandung
dua unsur penciri
yang mencerminkan
pengelolaan
pengalaman belajar
siswa, yaitu kegiatan
siswa dan materi
 Kegiatan  Sudah sesuai  Tidak ada
pembelajaran memuat karena siswa
aktivitas belajar yang ditekankan untuk
berpusat pada siswa mencari informasi
(belajar aktif) sendiri yang
menyangkut
tentang materi
yang akan
dipelajari
5. Indikator  Penanda tercapainya  Indikator telah  Tidak ada
KD yang ditandai sesuai dengan
dengan perubahan kebutuhan siswa
perilaku yang dapat
diukur yang
mencakup sikap,
pengetahuan dan
keterampilan
 Indikator  Kekurangan  Tidak ada,
dikembangkan sesuai dalam silabus ini karena indikator
dengan karakteristik adalah pada yang
peserta didik, mata indikator yang dikembangkan
pelajaran, satuan tidak dicantumkan sesuai dengan
pendidikan dan tentang materi potensi daerah
potensi daerah. yang berkaitan adalah struktur
dengan potensi kurikulum 2013
daerah, hanya
dimasukkan
dalam sumber
pembelajaran
siswa. Jadi, siswa
mencari sendiri
informasi tentang
potensi daerah
masing- masing
(Struktur
Kurikulum 2013)
 Indikator dirumuskan  Belum mencakup  Penyusun
dengan menggunakan semua silabus harus
kata kerja operasional pengetahuan, lebih teliti
yang dapat diukur dan ketrampilan dan memperhatikan
diamati yang sikap cara kerja
mencakup operasional
pengetahuan, yang sesuai
ketrampilan dan sikap
 Indikator digunakan  Sudah sesuai  Tidak ada
sebagai dasar untuk
8
menyusun alat
penilaian
 Setiap KD  Sudah sesuai,  Tidak ada
dikembangkan bahkan lebih dari
menjadi beberapa dua indikator/ KD
indikator (minimal
satu KD ada dua
indikator)
 Tingkat kata kerja  Sudah sesuai  Tidak ada
dalam indikator lebih
rendah atau setara
dengan kata kerja
dalam KD maupun
SK
6. Penilaian Standar Penilaian
(Permendiknas No. 20
Tahun 2007) terdapat
berbagai teknik
penilaian (tes, observasi,
penugasan perorangan
atau kelompok)
 Teknik penilaian  Sudah disesuaikan  Tidak ada
yang dipilih sesuai
dengan tuntutan
indikator
 Melampirkan contoh  Sudah  Tidak ada
alat penilaian yang dilampirkan
sesuai dengan
indicator

7. Alokasi  Alokasi Waktu sesuai  Sudah sesuai  Tidak ada


Waktu dengan cakupan
kompetensi
 Alokasi Waktu sesuai  Alokasi waktu  Seharusnya
dengan program tidak sesuai disesuaikan
semester yang telah dengan program dengan promes
disusun semester. Dalam agar siswa tidak
silabus SK 1 kuwalahan
hanya 20 JP dan dalam menyerap
dalam promes ada materi
22 JP. Dalam
silabus SK 2
hanya 22 JP
sedangkan dalam
promes jumlahnya
24 JP. Dalam
silabus SK 3
hanya 28 JP dan
dalam promes ada
30 JP. Dalam
silabus SK 4
hanya 14 JP
sedangkan dalam
promes jumlahnya
16 JP. Dalam
silabus SK 5
hanya 14 JP dan
dalam promes ada
16 JP. Jadi dapat
9
disimpulkan
bahwa
penyampaian
materi lebih
dipadatkan.
8. Sumber Standar Proses
Belajar  Sumber belajar  Sudah sesuai  Untuk sumber
didasarkan pada SK namun kurang belajar siswa
dan KD, serta materi lengkap mungkin bisa
ajar, kegiatan ditambah dari
pembelajaran dan sosial media
indikator pencapaian seperti internet,
kompetensi televisi,
 Sumber belajar  Variasi sumber majalah, koran
bervariasi belajar kurang dan lain
detail sebagainya
sebagai bahan
implementasi
materi terhadap
issue- issue
yang ada

Catatan:
*) deskripsi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku dan berkaitan dengan KTSP
Silabus ini tidak mutlak dibuat oleh guru pengampu mata pelajaran IPA kelas IX MTs NU 07
Patebon.

10
Lampiran 2
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
No Aspek yang Deskripsi *) Analisis Saran Perbaikan
ditelaah
1. Rencana Standar Proses
Pelaksanaan (Permendiknas No. 41
Pembelajara Tahun 2008)
n (RPP)  Wajib disusun oleh  Guru hanya  Seharusnya
guru mengedit data setiap guru
yang sudah ada dapat
menyusun RPP
maupun silabus
sendiri agar
sesuai dengan
kebutuhan
siswa yang
diajar
 Disusun untuk setiap  Sudah sesuai  Tidak ada
KD yang dapat
dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan
atau lebih
 Komponen RPP:  Sudah sesuai  Tidak ada
identitas mata
pelajaran, SK, KD,
indicator pencapaian
kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu,
metode
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran
(pendahuluan, inti,
penutup), penilaian
hasil belajar dan
sumber belajar
2. Identitas  Meliputi satuan  Sudah sesuai  Tidak ada
mata pendidikan, kelas,
pelajaran semester, mata
pelajaran atau tema
pelajaran, jumlah
pertemuan
3. SK dan KD  Rumusan SK  Sudah sesuai,  Tidak ada
dan KD sesuai rumusan SK dan
dengan standar KD didasarkan
isi pada standar isi
 Urutan  Sudah sesuai,
berdasarkan urutan materi dari  Tidak ada
hierarki konsep materi yang
disiplin ilmu paling sederhana
dan/ atau tingkat atau mudah
kesulitan materi sampai yang
terkompleks atau
sulit
 Keterkaitan  Sudah sesuai, SK  Tidak ada
antara SK dan diuraikan menjadi
KD beberapa KD

11
 Ada kesesuaian  Sudah sesuai, KD  Untuk sumber
antara KD didasarkan acuan belajar siswa
dengan untuk materi mungkin bisa
komponen pembelajaran ditambah dari
silabus lainnya kemudian diurai sosial media
(materi menjadi beberapa seperti internet,
pembelajaran, kegiatan televisi,
kegiatan pembelajaran dan majalah, koran
pembelajaran, indikator dan lain
indikator pencapaian sebagainya
pencapaian kompetensi, sebagai bahan
kompetensi, instrument implementasi
penilaian, penilaian yang materi terhadap
alokasi waktu digunakan sudah issue- issue
dan sumber sesuai dengan yang ada
belajar). kata kerja
operasional yang
digunakan dalam
indikator, alokasi
waktu telah sesuai
yang diperlukan
untuk
menyelesaikan
materi.
4. Indikator Standar Proses dan
Panduan Penyusunan
KTSP
 Penanda tercapainya  Indikator telah  Tidak ada
KD yang ditandai sesuai dengan
dengan perubahan kebutuhan siswa
perilaku yang dapat
diukur yang
mencakup sikap,
pengetahuan dan
keterampilan
 Indikator  Kekurangan  Tidak ada,
dikembangkan sesuai dalam silabus ini karena
dengan karakteristik adalah pada indikator yang
peserta didik, mata indikator yang dikembangkan
pelajaran, satuan tidak dicantumkan sesuai dengan
pendidikan dan tentang materi potensi daerah
potensi daerah. yang berkaitan adalah struktur
dengan potensi kurikulum
daerah, hanya 2013
dimasukkan
dalam sumber
pembelajaran
siswa. Jadi, siswa
mencari sendiri
informasi tentang
potensi daerah
masing- masing
(Struktur
Kurikulum 2013)
 Indikator dirumuskan  Belum mencakup  Penyusun
dengan menggunakan semua silabus harus
kata kerja operasional pengetahuan, lebih teliti
yang dapat diukur dan ketrampilan dan memperhatikan
diamati yang sikap cara kerja
12
mencakup operasional
pengetahuan, yang sesuai
ketrampilan dan sikap
 Indikator digunakan  Sudah sesuai  Tidak ada
sebagai dasar untuk
menyusun alat
penilaian
 Setiap KD  Sudah sesuai,  Tidak ada
dikembangkan bahkan lebih dari
menjadi beberapa dua indikator/ KD
indikator (minimal
satu KD ada dua
indikator)
 Tingkat kata kerja  Sudah sesuai  Tidak ada
dalam indikator lebih
rendah atau setara
dengan kata kerja
dalam KD maupun
SK
5. Tujuan  Menggambarkan  Sudah sesuai  Tidak ada
Pembelajara proses dan hasil
n belajar yang
diharapkan dicapai
oleh peserta didik
sesuai dengan
kompetensi dasar
6. Materi Ajar  Memuat fakta,  Tidak  Lebih diperluas
konsep, prinsip dan dikonsepkan lagi
prosedur yang relevan
 Ditulis dalam bentuk  Tidak ditulis  Lebih dirinci
butir- butir sesuai dalam bentuk per sub bab
dengan rumusan butir- butir sesuai materi
indicator pencapaian dengan rumusan
kompetensi indicator
pencapaian
kompetensi,
hanya kalimat
global saja
7. Alokasi  Sesuai dengan  Kurang 2 JP  Disamakan
Waktu keperluan untuk dalam tiap SK, dengan alokasi
pencapaian KD dan pencapaian waktu yang ada
beban belajar kurang maksimal di program
semester
8. Metode  Sesuai dengan situasi  Telah disesuaikan  Tidak ada
Pembelajara dan kondisi peserta
n didik
 Sesuai dengan  Telah disesuaikan  Tidak ada
karakteristik dari
setiap indicator dan
kompetensi yang
hendak dicapai pada
setiap mata pelajaran
9. Kegiatan a. Pendahuluan  
Pembelajara  Kegiatan awal
n untuk
membangkitkan
motivasi dan
memokuskan
perhatian peserta
13
didik untuk
berpartisipasi aktif
dalam proses
pembelajaran
b. Kegiatan Inti
 Proses
pembelajaran
untuk mencapai
KD
 Dilakukan secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang,
memotivasi peserta
didik untuk
berpartisipasi aktif
serta memberikan
ruang yang cukup
bagi prakarsa,
kreativitas, dan
kemandirian sesuai
dengan bakat,
minat dan
perkembangan
fisik serta
psikologis peserta
didik
 Dilakukan secara
sistematis dan
sistemik melalui
proses eksplorasi,
elaborasi, dan
konfirmasi
c. Penutup
 Mengakhiri
aktivitas
pembelajaran yang
dappat dilakukan
dalam bentuk
rangkuman atau
kesimpulan,
penilaian dan
refleksi, umpan
balik dan tindak
lanjut.
10. Penilaian  Prosedur dan  Sudah disesuaikan  Tidak ada
hasil belajar instrument penilaian
proses dan hasil
belajar disesuaikan
dengan indicator
pencapaian
kompetensi
 Mengacu kepada  Sudah disesuaikan  Tidak ada
standar penilaian
11. Sumber  Penentuan sumber  Sudah sesuai  Untuk sumber
Belajar belajar didasarkan namun kurang belajar siswa
pada SK, KD, materi bervariasi mungkin bisa
ajar, kegiatan ditambah dari
14
pembelajaran dan sosial media
indicator pencapaian seperti internet,
kompetensi televisi,
majalah, koran
dan lain
sebagainya
sebagai bahan
implementasi
materi terhadap
issue- issue
yang ada

Catatan:

*) deskripsi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku dan berkaitan dengan KTSP
RPP ini tidak mutlak dibuat oleh guru pengampu mata pelajaran IPA kelas IX MTs NU 07
Patebon.

15

Anda mungkin juga menyukai