Hilalluddin Safa
S1iPendidikaniTeknikiMesin, TeknikiMesin, Fakultas Teknik, UniversitasiNegeriiSurabaya
hilalluddinsafa16050524023@mhs.unesa.ac.id
IiMadeiArsana
JurusaniTeknikiMesin, FakultasiTeknik, UniversitasiNegeriiSurabaya
madearsana@unesa.ac.id
Abstrak
Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir secara kritis pada peserta didik SMK
Otomotif dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan
metode kajian literatur dengan menggunakan sumber data sekunder, dimana mengumpulkan sumber data sekunder
melalui berbagai artikel ilmiah, buku, website, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan PBL dan kemampuan
berpikir secara kritis peserta didik SMK Otomotif, selanjutnya data tersebut dikumpulkan, dianalisis, membuat hasil dan
pembahasan hingga menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian ini, dapat terdapat beberapa simpulan diantaranya: (1)
berpotensi memberikan pengaruh serta berdampak baik dalam pengalaman, bersosial/terorganisasi, tukar informasi,
serta berpikir secara kritis dan memecahkan masalah terhadapt persiapan abad 21 untuk peserta didik SMK otomotif;
(2) dengan adanya penerapan pembelajaran model PBL terbukti signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir
secara kritis peserta didik yang dibuktikan dengan data nilai effect size sebesar 1,07 pada kategori besar, karena kriteria
pendidikan SMK yang didominasi pembelajaran praktik daripada teori, hal ini juga dapat membiasakan peserta didik
dalam mencari dan memecahkan sebuah masalah yang ada dalam aspek kehidupan sehari-hari untuk dapat bersaing
dalam kemampuan abad 21; (3) dengan mengangkat permasalahan di kehidupan nyata, model PBL menjadi pilihan
ideal untuk melatih keterampilan berpikir kritis pada peserta didik SMK Otomotif.
Kata Kunci: problem based learning, kemampuan berpikir kritis, peserta didik SMK Otomotif
Abstract
This research to describe the improvement of critical thinking skills in Automotive Vocational High School students by
using the Problem Based Learning (PBL) learning model. Which collects secondary data sources through various
scientific articles, books, websites, and other sources relevant to PBL and the critical thinking skills of Automotive
Vocational High School students, then the data is collected, analyzed, made results and discussed to draw conclusions.
From the results of this study, there can be several conclusions including: (1) has the potential to influence and have a
good impact on experience, socializing/organizing, exchanging information, as well as thinking critically and solving
problems in 21st century preparation for students of Automotive Vocational Schools; (2) with the application of PBL
learning model proved significant in improving students' critical thinking skills as evidenced by the effect size value
data of 1.07 in the large category, because the vocational education criteria are dominated by practical learning rather
than theory, this can also familiarize participants learn to find and solve a problem0 that exists in aspects of everyday
life to be able to compete in 21st century abilities; (3) by raising problems in real life, the PBL model becomes an ideal
choice to train critical thinking skills in Automotive Vocational High School students.
Key Words: problem based learning, critical thinking skills, Automotive Vocational High School students.
33
JPTM. Volume 11 Nomor 02 Tahun 2022, 33 - 41
menjelaskan bahwa berpikir kritis memungkinkan peserta hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pembelajaran
didik untuk menganalisa dan mengevaluasi kekurangan berbasis PBL sangat efektif digunakan untuk
dalam mengambil suatu keputusan terhadap masalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
kehidupan. Terbitnya peraturan per Mendikbud 81A Hal tersebut didukung dengan sukar ditemukannya
tahun 2013 adalah salah satu bentuk perhatian pemerintah model pembelajaran PBL untuk mengukur peningkatkan
terhadap daya berpikir kritis peserta didik, dimana dalam kemampuan berpikir kritis. Hasil temuan lain
peraturan tersebut menjelaskan bahwa dalam menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran hanya
membudayakan kemampuan berpikir kritis peserta didik, terfokus dalam mengukur kemampuan pada tingkat
guru berperan aktif sebagai fasilitator selama proses pemahaman dan penerapan saja, tanpa melibatkan
pembelajaran. Aspek-aspek yang perlu diperhatian guru permasalahan yang ada dikehidupan sehari-hari.
yaitu kemampuan peserta didik dalam mengamati, Dari pemaparan diatas maka diatrik kesimpulan
menanya, menganalisis, mengumpul-kan informasi, bahwa dengan model Problem Based Learning (PBL)
mengolah informasi, dan mengkomunikasikan (Menteri mampu meningkatkan daya berpikir kritis peseta didik.
pendidikan dan kebudayaan, 2013). Oleh karenanya peneliti tertarik dalam pembahasan yang
Tanpa memanfaatkan model pembelajaran yang terkait “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dengan
sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata Model Pembelajaran Problem Based Learning Peserta
pelajarannya kemampuan berpikir kritis peserta didik Didik SMK Otomotif”. Tujuan inti penelitian ini
tidak bisa dikembangkan secara signifikan. Sehingga diantaranya (1) menganalisa keuntungan PBL peserta
pendidik juga perlu memperhatikan model pembelajaran didik SMK Otomotif; (2) menganalisa model PBL dalam
yang sesuai. Diantaranya model Problem Based Learning peningkatan kemampuan berpikir secara kritis peserta
(PBL) yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir didik SMK Otomotif; (3) mengkaitkan permasalahan di
kritis peserta didik. Problem Based Learning (PBL) kehidupan nyata dengan menggunakan model PBL untuk
adalah proses yang dapat menciptakan hubungan antara melatih keterampilan peserta didik SMK Otomotif.
peserta didik dengan peserta didik, menggunakan
masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata atau METODE PENELITIAN
pengalaman dari peserta didik tersebut yang kurang Melihat terdampaknya virus corona di wilayah Indonesia,
terstruktur dan terbuka. (Zuryanty, dkk., 2019). Pendapat system pendidikan yang dilakukan secara online dan juga
lain diungkapkan Fogarty, 1997 (dalam Sri Wahyuni, sangat sukar untuk melakukan penelitian secara langsung
2011) menyatakan PBL sebagai kurikulum model yang maka peneliti melakukan penelitian ini menggunakan
dirancang seputar masalah kehidupan nyata yang tidak metode kajian literatur (literature review), yaitu
terstruktur dan open-ended. mengumpulkan, menggabungkan dan mengelola berbagai
Kemampuan berpikir kritis menjadi komponen
informasi yang digali melalui berbagai sumber
penting yang digunakan sebagai indikator keberhasilan
belajar dalam mencapai standar kompetensi (Travis, kepustakaan yang relevan (Syaodih, 2009). Sumber
2015). Oleh karena itu, upaya pembaharuan kualitas kepustakaan yang digunakan merupakan sumber
pendidikan di era globalisasi dapat dilakukan dengan berdasarkan ketetapan pemerintah, jurnal ilmiah, buku
memfokuskan pengajaran kemampuan berpikir secara teks, dokumen, dan halaman web yang berkaitan dengan
kritis melalui pembelajaran Problem Based Learning berpikir kritis (Kurniawan, 2019). Penelitian ini
(PBL). menggunakan data sekunder yang telah dilakukan
Problem Based Learning merupakan model peneliti-peneliti terdahulu. Kajian hasil penelitian yang
pembelajaran dalam menghendaki penyelesaian suatu digunakan merupakan hasil penelitian yang berkaitan
permasalahan peserta didik yang didasari pengetahuan dengan: (1) pembelajaran dengan model Problem Based
dan pengalaman sebelumnya (Zuryanty, dkk., 2019). Learning (PBL) dan (2) kemampuan berpikir kritis.
Model-pembelajaran PBL dianggap cocok dalam Secara sistematis langkah-langkah dalam penyusunan
meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis karena artikel ilmiah dapat digambarkan dalam bentuk flow
dalam prosesnya memberikan peluang peserta didik chart, berikut adalah gambar yang dapat disajikan:
untuk berpikir, bekerja sama dan menjawab sebuah
permasalahan atau menanggapi persoalan dalam aspek
kehidupan nyata. Permasalahan yang dimaksud dalam
model PBL merupakan permasalahan nyata dalam
kehidupan sehari-hari yang menuntut peserta didik untuk
berpikir kritis dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnianto
dan Arsana (2020), menyatakan bahwa dengan hasil
penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas X
TKR 1 SMKN 3 Boyolangu Tulungagung, dengan hasil
belajar ranah kognitif persentase disiklus I dan disiklus II
sebesar 49,3%, kemudian pada hasil belajar ranah afektif
pada siklus I sebesar 47,75% dan siklus II sebesar 79,6%,
dan hasil berlajar ranah psikomotorik sikluk I mencapai
94,47% dan siklus II mencapai 92,55%. Dengan nilai
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
35
JPTM. Volume 11 Nomor 02 Tahun 2022, 33 - 41
sulit memberi penilaian peserta diidik secara individu menyelesaikan masalah cenderung diarahkan kepada
(Alrahlah, 2016). peserta didik agar mencari sendiri permasalahan di
Arends (2008) menjelaskan terdapat beberapa sintaks kehidupan nyata baik dilakukan secara kelompok
dalam pembelajaran PBL di antaranya: maupun individu. Dalam konteks tersebut guru bertindak
• Pengenalan suatu masalah pada peserta didik. sebagai fasilitator yang bertugas mengarahkan, memberi
• Pengelompokan atau pembagian peserta didik. umpan balik, penengah dann penguatan hasil kerja
• Pemberian bimbingan atau melakukan penyelidikan peserta didik (Ariyanto, Munoto & Muhaji, 2019).
Wulandari & Shofiyah (2018) menyatakan bahwa hal
terhadap individu maupun kelompok.
tersebut memberi potensi positif untuk meningkatkan
• Penyampaian hasil karya yang sudah dikembangkan.
kompetensi peserta didik seperti pemecahan masalah,
• Menyelidiki dan mem-perbaiki hasil karya proses berpikir secara kritis, kolaborasi, dan mampu
pemecahan masalah. berargumantasi.
Adapun detail sintaks pembelajaran PBL diuraikan Alasan mengapa PBL digunakan sebagai model
dalam Tabel 1 berikut. pembelajaran antara lain, yaitu memberi stimulus peserta
Tabel 1. Sintaks Pembelajaran PBL didik untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis,
memicu perkembangan keteram-pilan belajar peserta
Kegiatan Peserta
Langkah Kegiatan Guru
didik
didik dalam memecahkan masalah di dunia nyata,
berkomunikasi secara lisan maupun tertulis dan peserta
Pengenalan suatu Menyampai-kan Individu atau
masalah pada masalah kehidupan kelompok mengamati
didik dituntut untuk bekerja sama.
peserta didik sehari-hari yang akan dan memahami suatu Kemampuan berpikir kritis merupakan proses berpikir
dipecahkan secara permasalahan dari secara integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi
kelompok. guru. hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide
Pengelompokan Mengelompokkan Peserta didik
atau pembagian peserta didik sesuai berdiskusi dan
kreatif dan produktif sehingga mampu memaknai hakikat
peserta didik karakteristik dan melakukan yang terkandung dalam suatu permasalahan (Ernawati,
memas-tikan setiap pembagian tugas 2017). Kuswana, 2011 (dalam Normadhita, 2018.)
individu memahami untuk mencari suatu menyatakan berpikir kritis merupakan metode untuk
penjelasan guru data, alat dan bahan
yang diperlukan
menganalisa permasalahan melalui pemecahan masalah,
dalam memecahkan gabungan informasi, dan mengevaluasi untuk
masalah menentukan keputusan. Keterlaksanaan pembelajaran
Pemberian Mengawasi peserta Peserta didik yaitu proses interaksi antara pengajar dan peserta didik
bimbingan atau didik dalam melakukan pencarian
menggunakan media belajar agar tercapainya tujuan
melakukan keterlibatan sebagai bahan diskusi
penyelidikan mengumpul-kan data, dalam kurikulum pembelajaran (Kharisma, 2012)
terhadap individu alat, dan bahan Menurut Dewi (2015) berpikir kritis adalah proses
maupun selama proses peserta didik untuk merumuskan dan mengevaluasi
kelompok pencarian dan
pengerjaan
pendapat mereka secara sistematis. Hal yang serupa
Penyampaian Mengontrol diskusi Kelompok berdiskusi dijelaskan oleh Johnson (dalam Dewi, 2015) berpikir
hasil karya yang setiap kelompok dan untuk meng-hasilkan secara kritis adalah sebuah proses yang sudah tersusun
sudah dikembang- memberi bimbingan solusi pemecahan dan terprogram secara terperinci yang dapat merubah
kan dalam membuat masalah dan peserta didik untuk mengevaluasi bukti, asumsi, logika
laporan hingga karya menyampaikanhasil
siap dipresentasi-kan karya dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain.
Berpikir kritis adalah kemampuan peserta didik untuk
Menyelidiki dan Membimbing Setiap kelompok menganalisis, mengevaluasi, mengkreasi,
mem-perbaiki presentasi serta menyimpulkan mengasumsikan, menyimpulkan dan refleksi.
hasil karya proses memberi masukan masukan dari guru
pemecahan pada kelompok dan kelompok lain. Keterampilan berpikir secara kritis adalah salah satu
masalah diskusi. Guru kemampuan yang harus dimiliki peserta didik abad ke-21
bersama peserta didik karena kemampuan ini menuntut individu untuk dapat
lain memberi menggunakan keterampilan berpikir mereka dalam aspek
kesimpulan materi
atau masalah yang kehidupan sehari-hari. Zuryanty, dkk., (2019),
diberikan. menyatakan kemampuan berpikir secara kritis adalah
kemampuan intelektual yang dapat membuat konsep,
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, PBL menganalisis ide, mennyintesis konsep dan mengevaluasi
menjadi salah satu model pembelajaran yang membantu permasalahan yang didapat dari pengamatan,
peserta didik dalam pemecahan sebuah masalah dan juga pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi.
kemampuan berpikir kritis peserta didik meningkat, Keterampilan berpikir kritis perlu dilatih dengan
menumbuhkan rasa kerja sama peserta didik melalui pemberian stimulus yang menuntut peserta didik untuk
pembelajaran yang dibentuk secara kelompok. Meninjau berpikir secara kritis. Sekolah sebagai lembaga formal
dari lima fase pembelajaran PBL dalam Tabel 1 di atas penyelenggara pendidikan bertugas mencerdaskan
dapat diketahui bahwa selama proses belajar mengajar kehidupan bangsa dan bertanggung jawab membantu
berlangsung peran peserta didik lebih aktif daripada peserta didik dalam meningkatkan keterampilan berpikir
peran pendidik. Pembelajaran yang diperlukan dalam kritis.
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah proses mental, strategi, dan Tabel 2. Daftar Penelitian yang Relevan
representasi sebagai alat pemecahan masalah, dan juga Nama
memberi keputusan serta mempelajari konsep-konsep No Judul Penulis Hasil Penelitian
(Tahun)
baru. (Sternberg, 1986). Dalam menjalankan model PBL, 1 Implemen-tation Arsana, Kriteria ketuntasan peserta
kemampuan berpikir kritis mulai dilihatkan peserta didik . Of Problem Based Ariyanto, didik pada siklus I 25%
saat berdiskusi dalam proses pemecahan masalah selama Learning Models & sedangkan di siklus II
pembelajaran berlangsung. Menurut Ennis (1995) Supported By Gunawan mencapai 88%. Hasil
Trainer Radiator (2019) menunjukkan model PBL
menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kritis dibagi Module For Heat dengan modul trainer
menjadi enam elemen dasar yang dikenal dengan sebutan Transfer Learning radiator mampu
FRISCO yaitu focus, reason, inference, situation, clarity, membantu meningkatkan
and overview. hasil belajar peserta didik.
2 Implemen-tation Hidayatul Skor rata-rata aspek
Elemen pertama adalah Focus, menuntut peserta didik . of Trouble- lah, proses kerja pada siklus I
memberikan pernyataan dan pertanyaan sebuah masalah shooting Teaching Ariyanto, sebesar 75,6; pada siklus II
(Alexandra & Ratu, 2018). Elemen kedua, reason, Method to Arsana, 86,5 dan pada siklus III
menuntut peserta didik memberikan rasionalisasi suatu Develop student’s & Susila 87,1. Aspek penggunaan
Compe- tency in (2019) alat di siklus I
keputusan penting atau bertanggung jawab atas Conduction memperoleh skor 85,9;
argumentasi yang diberikan. (Aminudin & Basir, 2019). Motorcyle Tune- siklus II 88,4 dan siklus III
Elemen ketiga, inference, peserta didik dituntut memberi up 88,4. Aspek ketepatan
penilaian terhadap kesimpulan. Elemen keempat, waktu pada siklus I
memperoleh skor rata-rata
situation, menuntut peserta didik dalam mengambil 83,3; siklus II 75,0 dan
keputusan (Muthma’innah, Dahlan & Suhendra, 2019). siklus III 85,8.
Elemen kelima, clarity, memberi penjelasan pada topik 3 Penerapan Model Hidayat, Hasil belajar ketuntasan
permasalahan saat berdiskusi (Cahyono, Kartono, . Pembe-lajaran & Arsana peserta didik meningkat
Project Based (2017) dari hasil tes I 33%
Waluyo, & Mulyono, 2019). Elemen terakhir, overview Learning Berbasis menjadi 82% pada tes II.
menekankan pada, menuntut peserta didik agar dapat Karakter untuk
memvalidasi atau mengkonfirmasi terhadap topik Meningkat-kan
permasalahan yang dipikirkan (Kusuma, Gunarhadi, & Kompe-tensi
Pemeliha-raan
Riyadi, 2018). Alat Ukur pada
Berpikir kritis mempunyai enam indikator Siswa Kelas X
diantaranya interpretation, analysis, evaluation, TKR 1 SMK
inference, explanation serta self regulation (Facione Negeri 3 Surabaya
4 Problem Based Ariyanto, Implementasi PBL sangat
dalam Fitriyah dkk, 2016). Meninjau indikator tersebut
. Learning and dkk efektif meningkatkan
berpikir kritis sangat efektif dan perlu dikembangkan Agumen-tation (2020) kemampuan berpikir kritis
pada peseta didik jenjang SMK karena dapat sebagai Solusi apabila guru mampu
Membiasakan peserta didik untuk belajar sebelum dalam Meningkat- mengarahkan peserta didik
kan Kemam-puan agar belajar aktif.
permasalahan datang, dan mampu menghadapi
Berpikir Kritis
permasalahan sesuai perubahan zaman, agar peserta didik Siswa SMK
terbiasa membaca masalah berbagai pandangan serta 5 Meta Analisis Laura Perhitungan effect size
mampu menggunakan daya berpikir kritis peserta didik . Pengaruh Model Aliyah menunjukkan model PBL
guna bersaing dan bekerja sama dalam dunia karir Problem Based Agnezi, mampu meningkatkan
Learning Siti kemampuan berpikir kritis
(Suwarna, 2009). Hal ini termasuk juga dengan kriteria Terhadap Rahmah pada peserta didik jenjang
pendidikan SMK yang lebih didominasi praktik daripada Kemam-puan (2020) SMK dengan kategori
teori. Berpikir Kritis besar dengan nilai effect
Menurut Travis, 2015 Kemampuan berpikir kritis Peserta Didik size sebesar 1,07. Mata
pelajaran otomotif
menjadi komponen penting yang digunakan sebagai memperoleh nilai effect
indikator keberhasilan proses belajar mengajar dalam size paling tinggi sebesar
tercapainya standar kompetensi. Oleh karena itu, data 1,83.
penelitian berupa kajian literatur yang telah dicari akan 6 Problem-based Susan A. PBL merupakan pilihan
. Learning: A Seibert ideal, berbasis bukti untuk
dianalisis berdasarkan hasil yang relevan terhadap judul strategy to foster (2021) mengisi kesenjangan
yang dipersoalkan dan dijadikan sebagai sumber bahan generation Z's keterampilan tentang
penelitian yang ditunjukkan pada tabel berikut. critical thinking berpikir kritis.
and perseve-rance
7 Development of Nurjanna Dari 31 peserta didik
. OBE-Based h, 96,73% peserta didik lulus
Learning Cholik, pada mata kuliah
Evaluation Model Theodoru termodinamika, dan hanya
in Mechanical s, 3,25% yang gagal.
Engineering Wijanark Dimana, rentang nilai rata-
Education o, & rata yang diperoleh pada
Program. Arsana. mata kuliah termodinamika
(2021) adalah dari sangat baik
sampai dengan gagal
37
JPTM. Volume 11 Nomor 02 Tahun 2022, 33 - 41
39
JPTM. Volume 11 Nomor 02 Tahun 2022, 33 - 41
Keterampilan Kolaborasi (Universitas Negeri Kurnianto, Bagus., & Arsana, I Made. (2020). Penerapan
Surabaya). Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Https://Doi.Org/10.13140/Rg.2.2.32640.99841 Meningkatkan Kemampuan Critical Thingking
Arsana, I Made., Ariyanto, S. R., & Wibisono H. G. Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
(2019). Implementation of Problem-Based Teknologi Dasar Otomotif Siswa Kelas X TKR 1
Learning Models Supported By Trainer Radiator Di Smkn 3 Boyolangu Tulungagung. Jurnal
Module For Heat Transfer Learning. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 09(03), 99-107
Taman Vokasi vol. 7 (2). Kurniawan, E., Muslim, S., Rahmadyanti, E., Aribowo,
http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamanvokasi W., Kusumawati, N., Ismayati, E., Basuki, I., &
Arsana, I Made., Susila, I Wayan., Hidayatullah R. S., & Rahim, R. A. (2019). Vocational Students
Ariyanto S. R. (2019). Implementasi Of Readiness in the Face of the Industrial Revolution
Troubleshooting Teaching Method to Develop 4.0 and the Demans of Life in the 21st Century
Student’s Competency In Conduction Motorcyle Skills. Celebes Education Review, 1(1), 40-52.
Tune-Up. Journal of Physics: Conference Series, Kusuma, E. D., Gunarhadi, G., & Riyadi, R. (2018). The
1387, 012096. Strategies To Improve Critical Thinking Skills
Asyari, M., Muhdhar, M. H. I. Al, & Ibrohim, H. S. Through Problem-Based Quantum Learning
(2016). Improving critical thinking skills through Model At Primary School. International Journal Of
the integration of problem based learning and Multicultural And Multireligious Understanding,
group investigation. International Journal for 5(4), 123.
Lesson and Learning Studies, 5(1), 36–44. Https://Doi.Org/10.18415/Ijmmu.V5i4.213
https://doi.org/10.1108/IJLLS-10-2014-0042 Muthma’innah, M., Dahlan, J. A., & Suhendra, S. (2019).
Cahyono, B., Kartono, Waluyo, B., & Mulyono. (2019). Ability Of Mathematical Critical Thinking – What
Analysis Critical Thinking Skills In Solving About Learning Cycle 7e Model?. Journal Of
Problems Algebra In Terms Of Cognitive Style Physics: Conference Series, 1157, 032129.
And Gender. Journal Of Physics: Conference Https://Doi.Org/10.1088/1742-
Series, 1321, 022115. 6596/1157/3/032129
Https://Doi.Org/10.1088/1742- Narmaditya, B. S., Wulandari, D., & Sakarji, S. R. B.
6596/1321/2/022115 (2018). Does Problem-Based Learning Improve
Ennis, R. H. (1995). A Logical Basis for Measuring Critical Thinking Skill?. Jurnal Cakrawala
Critical Thinking. Educational Leadership, 4, 44– Pendidikan, 37(3).
54. https://doi.org/10.21831/cp.v38i3.21548
Fitriyah. dkk. (2016). “Analisis Kemampuan Berpikir Normadhita, Rahajeng. (2018). Peningkatan Kemampuan
Kritis Siswa Kelas IX-D SMPN 17 Malang”. Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Pada Pembelajaran IPA Melalui Metode
Matematika dan Pembelajarannya. Universitas Eksperiman Di SDN Tegalrejo 2. Yogyakarta :
Muhammadiyah Surakarta. Universitas Sanata Dharma
Gurria, A. (2016). PISA 2015 Results in Focus. PISA in Nur, Syamsiara., Pujiastuti, I. P., & Rahman, S. R.
Focus, (67), 1-32. (2016). Efektivitas Model Problem Based
Hidayat, Achmad Arif., & Arsana, I Made. (2017). Learning (Pbl) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Prodi Pendidikan Biologi Universitas Sulawesi
Learning Berbasis Karakter Untuk Meningkatkan Barat. Jurnal Saintifik, 2(2).
Kompetensi Pemeliharaan Alat Ukur Pada Siswa Nurjannah, Ika., Cholik, Mochamad., Wiyanto,
Kelas X TKR 1 di SMK Negeri 3 Surabaya. Jurnal Theodorus., Wijanarko, D.V., & Arsana. I Made.
Pendidikan Teknik Mesin, 06(01), 68-76 (2021). Development of OBE-Based Learning
Herzon, H. Hayuna, Budijanto & Utomo, H. Dwi. (2018). Evaluation Model in Mechanical Engineering
Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Education Program. International Joint
terhadap Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Conference on Science and Engineering, vol 209.
Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan, https://doi.org/10.2991/aer.k.211215.002
3(1). Pusparatri. R. K. D. (2012). Strategi Pembelajaran
Jones, R. W. (2006). Problem-Based Learning: Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan
Description, Advantages, Disadvantages, Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal llmiah
Scenarios And Facilitation. Anaesth Intensive Guru "COPE”, (12).
Care, 1–8. Https://Doi.Org/10.1007/3-540-30964- Soeryanto., Arsana, I Made., Hidayatullah, R. S., &
0_1 Ariyanto, S. R. (2019). Analysis of HOTS Type
Kunesa, Faisal Anas., & Arsana, I Made. (2019). Multiple-choice Test Items on Learning
Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair- Automotive Electrical Systems in SMK Dharma
Share Pada Mata Pelajaran Teknologi Dasar Bahari Surabaya. Journal of Physics: Conference
Otomotif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Series, 1569, 032046.
Siswa Kelas X TKR 1 Di SMKN 1 Singgahan Https://Doi.Org/10.1088/1742-
Tuban. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, 08(03), 6596/1569/3/032046
98-104.
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
41