Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) BERBASIS

STEM TERINTEGRASI KARAKTER ENTREPRENEUR TERHADAP


KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFPADA MATERI FISIKA
DI SMA

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. rer.nat.H. Rayandra Asyhar, M.Si.
Winda Ananda (P2A522018)
Publish or Perish
Vosviewer
Vosviewer
Latar Belakang

Dunia mengalami perubahan yang begitu cepat tanpa kita sadari begitu juga dalam
dunia pendidikan. Didalam dunia pendidikan tidak asing lagi dengan istilah pendidikan
abad 21. Era pendidikan abad 21 siswa di tuntut memiliki keterampilan 4C yang dapat
membantu siswa dalam mengahadapi perkembangan dunia dan tantangan perkembangan
pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat cepat dan makin
canggih. Hal ini sejalan dengan (Prameswari & Anik Lestariningrum, 2020)
Keterampilan abad 21 yang merupakan hal utama yang perlu dikuasai anak
menyampaikan 4 konsep yaitu 4c yaitu kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi
dimana proses pembelajarannya akan mewariskan keterampilan yang bertujuan untuk
terbiasa dengan kondisi zaman. dimana matematika, verbal dan pengetahuan menemukan
solusi ketika kolaborasi/kolaborasi mandiri berlangsung dalam komunikasi yang positif.
Di abad ke-21, setiap warga negara harus memiliki kemampuan untuk memenuhi
tuntutan zaman. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk membimbing siswa
agar memiliki kemampuan berpikir kreatif, berpikir kreatif dan pemecahan masalah,
komunikasi dan kolaborasi atau yang biasa dikenal dengan 4C. Karena Kemajuan
Didalam dunia Pendidikan di Terapkan nya Kurikulum Merdeka. Didalam Kurikulum
merdeka siswa dibekali dengan projek kewirausahaan dalam penguatan profil pelajar
pancasila. Karakter entrepreneur dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian, seperti
jiwa, waktak, sikap dan prilaku seseorang. Indikator-indikator yang dijadikan sebagai
pengukuran karakter entrepreneur yaitu Percaya diri; Kemandirian; Disiplin; Optimis;
Beorientasi pada tugas dan hasil; Berjiwa kepemimpinan/leadership; Terbuka terhadap
kritik dan saran; Keberanian mengambil resiko; dan Keorisinilan (Inovatif, Kreatif dan
Fleksibel) (Polindi, 2019).
Berdasarkan Observasi awal yang di lakukan di SMAN 10 Kota Jambi dengan
melakukan Wawancara terhadap guru bidang studi khususnya bidag studi fisika,
Diperoleh Informasi bahwa sekolah menerapkan Kurikukum Merdeka. Dimana seperti
yang di ketahui pada kurikulum Merdeka siswa di tuntut untuk memiliki kemampuan
berpikir kreatif dan Memiliki Karakter Entrepreneur. Guru mengatakan tingkat berpikir
Kreatif dan Karakter Entrepreneur siswa tergolong rendah hal ini di perhatikan ketika

1
guru mengajar sangat jarang siswa yang memberikan pendapat jika diberikan pertanyaan
oleh guru, Rasa ingin tahu dan kurang nya berdiskusi. Berdasarkan Pengamatan Guru
Karakter Entrepreneur siswa sangat rendah hal ini terlihat ketika guru memberikan tugas
kelompok atau proyek didalam kelompok tersebut tidak ada nya inovasi ,percaya diri dan
berani mengambil resiko serta hanya 1 atau 2 orang saja yang mengerjakan sisanya hanya
menumpang nama atau tidak ikut berdiskusi menyampaikan pendapatnya. Rendah nya
kemampuan berpikir kreatif dan Karakter Entrepreneur siswa berdampak pada hasil
belajar siswa dan proses pembelajaran selanjutnya.
Rendahnya Kemampuan berpikir kreatif dan Karakter Entrepreneur tersebut dapat
disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat. Salah satu model
pembelajaran yang dianjurkan untuk digunakan dalam pembelajaran kurikulum Merdeka
adalah model Project Based Learning karena melalui pembelajaran berbasis proyek siswa
dilibatkan untuk menyelesaikan suatu proyek y ang mengarah pada pengaplikasian
secara proses berpikir kreatif. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan oleh peneliti
maka sebaiknya dibutuhkan model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir
kreatif siswa serta menanamkan karakter Entrepreneur namun tetap focus pada konsep
materi nya. Salah satu nya yaitu Model Pembelajaran Project Based Learning Berbasis
STEM Terintegrasi Karakter Entrepreneur.
There are several advantages of the PjBL in physics learning, which accommodates
students' positive attitudes towards learning, fosters curiosity, stimulates the enjoyment
of learning, guides active and creative involvement in learning, encourages collaborative
independent learning, builds intimate personal and social relationships between students,
and information literacy and technology (Santyasa et al., 2020). Artinya Ada beberapa
keunggulan PjBL dalam pembelajaran fisika, yaitu mengakomodasi sikap positif siswa
terhadap pembelajaran, menumbuhkan rasa ingin tahu, merangsang kenikmatan belajar,
membimbing keterlibatan aktif dan kreatif dalam pembelajaran, mendorong
pembelajaran mandiri kolaboratif, membangun hubungan pribadi dan sosial yang akrab
antar siswa. , dan literasi informasi dan teknologi.
Project-based learning adalah Pembelajaran berbasis proyek dengan
menggunakan media. Siswa dibimbing untuk mengeksplorasi, menilai,
menginterpretasikan, menyusun sistem dan pengetahuan secara berkelompok

2
kemudian mempresentasikannya yang berguna bagi proses belajar siswa. Proses yang
dilalui siswa inilah yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif (Pratiwi
et al., 2020). Selain Menggunakan Model Project based learning. Model Project
Based Learning ini juga berbasis Pendekatan STEM agar siswa lebih memahami
Konsep-konsep materi.
STEM integration has been defined as integrating Karakter, technology,
engineering, and mathematics to solve real-world problems based on the students’
experience to improve21st-century skills (Sulaeman et al., 2020) , Integrasi STEM
telah didefinisikan sebagai mengintegrasikan sains, teknologi, teknik, dan matematika
ke dalam memecahkan masalah dunia nyata berdasarkan pengalaman siswa untuk
meningkatkan keterampilan abad ke-21. Sedangkan Menurut (Supriyatun, 2019)
Tujuan penerapan pembelajaran STEM tentunya agar siswa dapat mengintegrasikan
pelajaran sains, teknologi, dan matematika ke dalam satu kesatuan yang akan
memberikan landasan bagi siswa untuk berlatih berpikir kreatif sambil memecahkan
masalah sehari-hari.
STEM sangat mendukung keterampilan abad 21 yang biasa dikenal
keterampilan 4C (Communication, Collaboration. Critical Thinking and problem
solving, dan Creative and Innovative). Pembelajaran STEM bertujuan untuk
menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari hari dengan penerapan di sekolah
yang subjek belajarnya dengan menggabungkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang dimiliki oleh siswa . Penggunaan pembelajaran STEM pada bidang pendidikan
sejatinya memiliki tujuan untuk mempersiapkan siswa yang berkualitas sehingga
dapat bersaing dan siap bekerja sesuai dengan bidang yang ditekun (Fathoni dkk.
2020).
STEM dalam PjBL juga memberikan tantangan bagi siswa karena hal tersebut
mampu melatih siswa berpikir Kreatif, analisis dan meningkatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi Dengan demikian perpaduan antara model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) dengan menggunakan pendekatan STEM dapat
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran yang mendukung pencapaian keberhasilan
belajar pada penguasaan konsep dan kemampuan berpikir Kreatif siswa (Afifah et al.,
2020).

3
Berdasarkan Latar Belakang yang telah di paparkan, maka perlu melakukan
Penelitian dengan Judul “ Pengaruh Model Project Base Learning (PJBL)
berbasis pendekatan STEM Terintegrasi Karakter Entrepreneur terhadap
Kemampuan Berpikir Kreatif siswa pada materi fisikadi

4
5

Anda mungkin juga menyukai