Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING

BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP


MOTIVASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS
MATA PELAJARAN KIMIA SMA
OLEH
I GEDE AGUS SAKA PRASETYA
NIM. 1829071009

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2022
A. Latar Belakang
Abad 21

“The 4Cs”

Communication Collaboration Critical Thinking Creativity

Menurut Johnson (dalam Putra, 2015:45) keterampilan berpikir kritis merupakan suatu keterampilan proses berpikir yang
memunginkan seseorang untuk mengevaluasi atau menyelidiki bukti, asumsi dan logika yang mendasari gagasan orang lain.

Kimia adalah salah satu mata pelajaran yang dianggap cukup sulit bagi kebanyakan siswa . Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Zenius.net (2016), kimia memasuki angka nomor 5 dari mata pelajaran yang tidak disukai siswa

Ayu, et al (2019) menyatakan bahwa masih banyaknya peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal
(KKM) pada materi reaksi redoks mata pelajaran Kimia dan peserta didik masih belum memahami konsep pembelajaran secara
utuh sehingga menganggap pembelajaran kimia itu adalah pembelajaran yang sulit dan rumit .

Berdasarkan studi pendahuluan peserta didik berharap multimedia interaktif berbasis saintifik karena pembelajaran dengan media
interaktif bukan hanya menyajikan materi saja tetapi dilengkapi dengan animasi dan video agar peserta didik semakin memahami
materi yang disampaikan

Selain media, model pembelajaran juga harus menjadi pertimbangan sebelum melaksanakan pembelajaran
A. Latar Belakang

Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). PBL merupakan model yang mengangkat masalah
belajar di kelas, sehingga peserta didik akan lebih tertarik .

Menurut Ayu et al (2019), multimedia interaktif berbasis saintifik pada mata pelajaran kimia yang telah dikembangkan
memiliki efektivitas terhadap hasil belajar peserta didik

“Pengaruh Problem Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Motivasi Belajar dan
Berpikir Kritis Mata Pelajaran Kimia SMA”
Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang
masih dianggap sulit oleh siswa karena memerlukan
kemampuan penguatan konsep untuk menyelesaikan
suatu persoalan.

IDENTIFIKASI Kurangnya inovasi yang dilakukan guru dalam


MASALAH meningkatkan motivasi siswa untuk berpikir
kritis dalam mata pelajaran Kimia.

Kompetensi siswa dalam mengekspresikan


gagasannya dalam pelajaran mata Kimia masih
rendah, hal ini dikarenakan guru belum
menerapkan media pembelajaran interaktif
secara optimal.
PEMBATASAN MASALAH
Agar pembahasan dalam penulisan penelitian ini dapat
lebih terarah maka penulis membatasi penelitian ini pada hal
berikut, yaitu penelitian ini berfokus pada mata pelajaran
Kimia di SMA kelas XI pada semester I tahun ajaran
2020/2021. Materi pembelajaran disesuaikan dengan
kurikulum yang berlaku di sekolah. Media pembelajaran
yang dikembangkan mengacu pada materi Senyawa
Hidrokarbon dengan menggunakan multimedia dan dengan
berbasis LKPD.
Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar dan kemampuan
berpikir kritis siswa secara bersama-sama antara kelas yang
belajar dengan Problem Based Learning berbantuan multimedia
dengan kelas yang belajar dengan model Problem Based
Learning berbasis LKPD?
2. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar siswa secara
bersama-sama antara kelas yang belajar dengan Problem Based
Learning berbantuan multimedia dengan kelas yang belajar
dengan model Problem Based Learning berbasis LKPD?

3. Apakah terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis siswa


secara bersama-sama antara kelas yang belajar dengan Problem
Based Learning berbantuan multimedia dengan kelas yang
belajar dengan model Problem Based Learning berbasis LKPD?
TUJUAN PENELITIAN
1. Mendeskripsikan pengaruh motivasi belajar dan kemampuan
berpikir kritis siswa secara bersama-sama antara kelas yang
belajar dengan Problem Based Learning berbantuan multimedia
dengan kelas yang belajar dengan model Problem Based
Learning berbasis LKPD.
2. Mendeskripsikan pengaruh motivasi belajar siswa antara kelas
yang belajar dengan Problem Based Learning berbantuan
multimedia dengan kelas yang belajar dengan model Problem
Based Learning berbasis LKPD.

3. Mendeskripsikan pengaruh kemampuan berpikir kritis siswa


antara kelas yang belajar dengan Problem Based Learning
berbantuan multimedia dengan kelas yang belajar dengan model
Problem Based Learning berbasis LKPD.
KAJIAN PUSTAKA
Teori Belajar Kontruktivisme

Konstruktivisme berasal dari kata ‘konstruktiv’ dan ‘isme’. ‘Konstruktiv’

berarti bersifat membina, memperbaiki dan membangun. Sedangkan, ‘isme’ dalam

kamus Bahasa Indonesia berarti paham atau aliran. Konstruktivisme merupakan

aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan

hasil konstruksi kita sendiri (von Glaserfeld dalam Pannen dkk, 2001:3).
MEDIA

Kata media dalam “media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau

pengantar, sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang

diciptakan untuk membuat seseorang melakukan sesuatu belajar (Riana, 2007).

Jadi, media pembelajaran diartikan wahana penyalur pesan atau informasi belajar

untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) (2005: 726) menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat dan bahan

yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran


MULTIMEDIA
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu
(tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi,
berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi (Hofstetter 2001). Multimedia
sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan,
multimedia juga diadopsi oleh dunia Game. Multimedia juga dapat
diartikan sebagai beberapa kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi
dan video dikirim ke anda melalui komputer atau alat elektronik lainnya
atau dengan manipulasi digital (Vaughan dalam Binanto, 2010).
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Landasan teori Problem Based Learning adalah kolaboratifisme,
suatu pandangan yang berpendapat bahwa guru menyusun
pengetahuan dengan cara membangun penalaran dari semua
pengetahuan yang sudah dimlikinya dan dari semua yang
diperoleh sebagai hasil kegiatan berinteraksi dengan sesama
individu.
Hal tersebut juga menyiratkan bahwa proses pembelajaran
berpindah dari transfer informasi fasilitator guru ke proses
konstruksi pengetahuan yang sifatnya sosial dan individual.
Menurut paham konstruktivisme, manusia hanya dapat
memahami melalui segala sesuatu yang dikonstruksinya sendiri.
BERPIKIR KRITIS
Salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh generasi abad 21
adalah kemampuan untuk berpikir kritis. Berpikir kritis adalah
sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa untuk
merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka
sendiri (Rahayu & Hidayat, 2017)
MOTIVASI BELAJAR

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek

belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 1986: 75).


KAJIAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Amalia, et al (2018) menyatakan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan LKPD terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil
belajar kelas XI IPA SMA Negeri 6 Maros materi pokok hidrolisis
garam pada mata pelajaran Kimia.

Ayu, et al (2019) menyatakan bahwa multimedia interaktif berbasis


saintifik pada mata pelajaran kimia yang telah dikembangkan
memiliki efektivitas terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat
dilihat dari hasil postest peserta didik pada tahap uji coba produk
dilapangan, hasil belajar peserta didik pada saat pretest sebesar 25
dengan kategori sangat kurang, sedangkan hasil belajar peserta didik
pada saat postest sebesar 81 dengan kategori cukup serta N-gain
sebesar 0,75 termasuk kategori tinggi.

Cicilia, et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan LKPD


dengan pendekatan saintifik mampu meningkatkan motivasi
peserta didik untuk belajar dan paham materi siklus makhluk
hidup.
KAJIAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Harapit (2018) meneliti dengan review beberapa jurnal dan
menyatakan antara lain: (1) Pembelajaran Model Problem
Based Learning (PBL) memiliki peran dalam meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik, (2)
Pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL)
memiliki peran dalam meningkatkan motivasi peserta didik
dalam belajar.

Ihsan, et al (2019) menyatakan bahwa media e-learning


efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis
ditandai adanya perbedaan hasil tes berpikir kritis peserta
didik dari 55,7 ke 80,3. Hasil ini menunjukkan bahwa media
e-learning yang dikembangkan memiliki kriteria valid,
praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik. Peneliti mengadopsi penelitian tersebut
untuk mengembangkan e-learning yang mempengaruhi
keterampilan berpikir kreatif siswa.
KAJIAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Harapit (2018) meneliti dengan review beberapa jurnal dan
menyatakan antara lain: (1) Pembelajaran Model Problem
Based Learning (PBL) memiliki peran dalam meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik, (2)
Pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL)
memiliki peran dalam meningkatkan motivasi peserta didik
dalam belajar.

Ihsan, et al (2019) menyatakan bahwa media e-learning


efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis
ditandai adanya perbedaan hasil tes berpikir kritis peserta
didik dari 55,7 ke 80,3. Hasil ini menunjukkan bahwa media
e-learning yang dikembangkan memiliki kriteria valid,
praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik. Peneliti mengadopsi penelitian tersebut
untuk mengembangkan e-learning yang mempengaruhi
keterampilan berpikir kreatif siswa.
KERANGKA BERPIKIR
PERUMUSAN HIPOTESIS
1. Terdapat pengaruh motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa secara bersama-sama

antara kelas yang belajar dengan Problem Based Learning berbantuan multimedia dengan kelas

yang belajar dengan model Problem Based Learning berbasis LKPD?


2. Terdapat pengaruh motivasi belajar siswa secara bersama-sama antara kelas yang belajar dengan

Problem Based Learning berbantuan multimedia dengan kelas yang belajar dengan model Problem

Based Learning berbasis LKPD?


3. Terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis siswa secara bersama-sama antara kelas yang

belajar dengan Problem Based Learning berbantuan multimedia dengan kelas yang belajar dengan

model Problem Based Learning berbasis LKPD?


02

METODE
PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN

O1 X1 O2
---------------------------------------
O3 X2 O4
---------------------------------------
O5 X3 O6

Pretest-Posttest Group Control


POPULASI DAN
SAMPEL
POPULASI SAMPEL
Populasi pada penelitian ini adalah siswa Sampel diambil secara purposive random
kelas XI IPA pada semester ganjil tahun sampling pada kelas XI IPA. Artinya, pengambilan
pelajaran 2020/2021 di SMA PGRI 4 sampel dilakukan sepenuhnya oleh peneliti dalam
Denpasar. Kelas XI IPA di SMA PGRI 4 rangka mencapai tujuan tertentu. Kemudian, kelas
Denpasar memiliki kemampuan sama atau diundi untuk menentukan kelas yang belajar
setara. Hal ini dapat dilihat dari tidak dengan Problem Based Learning berbantuan
adanya penerapan kelas unggulan pada multimedia dengan kelas yang belajar dengan
rombel. model Problem Based Learning berbasis LKPD.
VARIABEL PENELITIAN
PROSEDUR PENELITIAN
Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Tahap Akhir

a. Orientasi, observasi awal terhadap a. Menyebar angket untuk


seluruh kelas yang akan dijadikan mengetahui motivasi awal a. Melaksanakan posttest
sebagai populasi penelitian serta dan melaksanakan tes berupa angket motivasi
mengadakan diskusi dan konsultasi (pretest) untuk kemampuan belajar dan kemampuan
dengan guru pengajar di kelas yang berpikir kritis dan motivasi berpikir kritis pada seluruh
bersangkutan untuk mendapatkan data
awal pada masing-masing kelompok eksperimen.
tentang keberadaan kelas-kelas tersebut.
b. Menyusun perangkat pembelajaran kelompok untuk mengetahui b. Melakukan analisis
(RPP, media, LKPD, teks materi ajar) kemampuan awal siswa. terhadap data motivasi
dan instrumen pengumpulan data berupa Data pretest digunakan belajar dan kemampuan
angket motivasi belajar dan tes sebagai kovariat. berpikir kritis untuk
kemampuan berpikir kritis. b. Melaksanakan pembelajaran menguji hipotesis.
c. Melakukan uji validitas isi, analisis butir
pada masing-masing kelas c. Menyusun laporan
dan konsistensi internal baik butir
maupun tes. eksperimen sesuai dengan penelitian.
d. Menyusun jadwal penelitian jadwal penelitian.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
PENGUJIAN ASUMSI
PENGUJIAN NORMALITAS

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
PENGUJIAN HOMOGENITAS

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
PENGUJIAN HOMOGENITAS

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
UJI LINIERITAS REGRESI

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
UJI HIPOTESIS (MANCOVA)
J J
UI HIPOTESIS (MANCOVA)

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
UJI HIPOTESIS (MANCOVA)

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
UJI HIPOTESIS (MANCOVA)

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
UJI HIPOTESIS (MANCOVA)

150,000
Big numbers catch your
audience’s attention
PEMBAHASAN
Pengaruh Model Pembelajaran PBL Berbantuan
Multimedia Terhadap Motivasi Belajar dan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa

Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan hasil bahwa H 0 ditolak dan Ha


diterima. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
motivasi belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa secara bersama-sama
antara siswa yang belajar dengan pembelajaran PBL berbantuan multimedia.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sianturi, et al (2018) yang
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model Problem Based Learning lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
respon siswa positif terhadap model Problem Based Learning, yang berarti
bahwa siswa termotivasi dalam belajar dengan menggunakan model Problem
Based Learning.
PEMBAHASAN
Pengaruh Model Pembelajaran PBL Berbantuan
Multimedia Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Penelitian ini menunjukkan H0 ditolak yang berarti terdapat


perbedaan yang signifikan motivasi belajar siswa antara yang
belajar dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran PBL
berbantuan multimedia dengan siswa yang belajar menggunakan
model pembelajaran PBL berbasis LKPD. Jika dilihat dari hasil
analisis deskriptif, hasil pretest dan posttest prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran kimia mengalami peningkatan di masing-
masing model pembelajaran PBL. Sejalan dengan penelitian Tumini
(2019) yang menunjukkan bahwa dengan multimedia dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi pembelajaran IPS kelas IV SD
Negeri 1 Ngadisanan.
PEMBAHASAN
Pengaruh Model Pembelajaran PBL Berbantuan
Multimedia Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Penelitian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang


berarti terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa
yang belajar dengan model pembelajaran PBL berbantuan
multimedia dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran
PBL berbasis LKPD. Ennis (2011) menyatakan bahwa model
pembelajaran problem based learning memiliki 6 langkah
pembelajaran, diantaranya: (1) Merumuskan masalah, pada tahap
ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi sebelum
memulai pembelajaran.
Temuan pertama dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran memberikan dampak
student-centered learning, karena pada
penerapannya siswa dituntut aktif untuk
mengeksplorasi pengetahuan namun tetap
dalam pengawasan atau kontrol dari guru

Temuan kedua dalam penelitian ini adalah


model pembelajaran yang diperbantukan
dengan multimedia memberikan pengaruh
Implikasi
terhadap motivasi belajar dan keterampilan
berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran
kimia
Penelitian
Temuan ketiga dari penelitian ini adalah model
pembelajaran PBL berbantuan multimedia
memberikan keunggulan terhadap keterampilan
berpikir kritis siswa pada mata pelajaran kimia
dibandingkan siswa yang belajar dengan model
pembelajaran PBL berbasis LKPD
PENUTUP
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
SIMPULAN
Ada perbedaan motivasi belajar dan keterampilan
berpikir kritis secara bersama-sama antara siswa
Terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang
yang belajar dengan model pembelajaran PBL
belajar dengan model pembelajaran PBL berbasis LKPD
berbasis LKPD dan siswa yang belajar dengan
dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran PBL
model pembelajaran PBL berbasis multimedia di
berbasis multimedia di kelas XI IPA SMA PGRI 4
kelas XI IPA SMA PGRI 4 Denpasar.
Denpasar.

Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa


yang belajar dengan model pembelajaran PBL
berbasis LKPD dan siswa yang belajar dengan model
pembelajaran PBL berbasis multimedia di kelas XI
IPA SMA PGRI 4 Denpasar.
SARAN

Dalam proses pembelajaran Bagi guru, hasil penelitian ini dapat Bagi peneliti, para peneliti yang
menjadi acuan kepada guru untuk berminat untuk melakukan
dikelas, khusunya mata pelajaran
mengembangkan dan menggunakan verifikasi terhadap hasil
kimia hendaknya guru
menerapkan model pembelajaran inovasi ini dalam menerapkan student- penelitian ini atau berminat untuk
melakukan penelitian lanjutan
PBL berbantuan multimedia centered learning untuk melakukan dalam pembelajaran kimia atau
perbaikan-perbaikan dalam proses mata pelajaran yang lain di
pembelajaran kimia yang selama ini masih jenjang yang berbeda
bersifat teacher-centered learning.

Anda mungkin juga menyukai