Anda di halaman 1dari 15

TEORI BELAJAR KONTRUSTIVISTIK

I Gede Agus Saka Prasetya


NIM. 1829071009

PRODI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN


PROGRAM PASCASARJANA
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK

• LATAR BELAKANG
BELAJAR…….
APA ITU BELAJAR??
Belajar berarti sebuah pembaharuan menuju pengembangan diri individu agar
kehidupannya bisa lebih baik dari sebelumnya.
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK

• LALU APAKAH BELAJAR TERSEBUT MEMILIKI KAITAN DENGAN TEORI


KONTUKTIVISME….?
TENTU SAJA KARENA = Berpijak dari pandangan itu Teori Konstruktivisme berkembang.
Dasarnya pengetahuan dan keterampilan seseorang diperoleh dari apa yang mereka peroleh secara
kontekstual yang terbatas dan sedikit demi sedikit

KONTRUKTIVISME MERUPAKAN ALIRAN FILSAFAT PENGETAHUAN YANG


MENEKANKAN BAHWA PENGETAHUAN KITA MERUPAKAN HASIL KONSTRUKSI KITA
SENDIRI (von Glaserfeld dalam Pannen dkk, 2001:3)
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK

• partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran


• perlunya pengembagan siswa belajar mandiri
• perlunya siswa memiliki kemampun untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri.
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK

• RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai
berikut:
•Apa pengertian Teori Belajar Konstruktivisme?
•Apa karakterisrik Teori Belajar Konstruktivisme?
•Apa saja ciri-ciri pembelajaran secara konstruktivisme?
•Bagaimana menerapkan konstruktivisme dalam pembelajaran?
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK

• TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan masalah yaitu sebagai berikut.
•Menjelaskan pengertian Teori Belajar Konstruktivisme
•Menjelaskan karakterisrik Teori Belajar Konstruktivisme
•Menjelaskan ciri-ciri pembelajaran secara konstruktivisme
•Menjelaskan menerapkan konstruktivisme dalam pembelajaran
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK

• PEMBAHASAN
Konstruktivisme berasal dari kata konstruktiv dan isme.
- Konstruktiv berarti bersifat membina, memperbaiki, dan membangun.
- Sedangkan Isme dalam kamus Bahasa Inonesia berarti paham atau aliran.
- Konstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa
pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri (von Glaserfeld dalam Pannen
dkk, 2001:3).
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK

• Konstruktivisme merupakan suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya
modern atau landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa
pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan
itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK
• Pendekatan konstruktivisme mempunyai beberapa konsep umum seperti:
• Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah ada.
• Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri pengetahuan mereka.
• Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling
mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru.
• Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif
dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada.
• Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor ini berlaku
apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak konsisten atau sesuai dengan
pengetahuan ilmiah.
• Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai kaitan dengan pengalaman pelajar untuk
menarik minat pelajar.
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK

• Menurut Wheatley (1991: 12) berpendapat dengan mengajukan dua prinsip utama dalam
pembelajaran dengan teori belajar konstrukltivisme. Pertama, pengetahuan tidak dapat
diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif oleh struktur kognitif siswa. Kedua, fungsi
kognisi bersifat adaptif dan membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang
dimiliki anak.
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK

• Karakteristik Konstruktivisme
1. Belajar berarti membentuk makna
2. Konstruksi arti merupakan proses yang terus menerus.
3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan suatu proses pengembangan
pemikiran dengan membentuk suatu pengertian yang baru
4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam kesenjangan
yang merangsang pemikiran lebih lanjut.
5. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa dengan dunia fisik dan lingkungannya.
6. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui siswa
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISTIK

• Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran


No Pembelajaran Tradisional Pembelajaran Konstruktivistik
Kurikulum disajikan dari bagian-bagian menuju keseluruhan Kurikulum disajikan mulai dari keseluruhan menuju kebagian-bagian
1 dengan menekankan pada keterampilan dasar dan lebih mendekatkan kepada konsep-konsep yang lebih luas 

Pembelajaran sangat taat pada kurikulum yang telah Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan
2 ditetapkan ide-ide siswa
 
Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada buku Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada sumber-sumber
3 teks dan buku kerja data primer dan manipulasi bahan
 
Siswa dipandang sebagai “kertas kosong” yang dapat digoresi Siswa dipandang sebagai pemikir-pemikir yang dapat memunculkan
informasi oleh guru, dan guru menggunakan cara didaktik teori-teori tentang dirinya
4
dalam menyampaikan informasi kepada siswa

Penilian hasil belajar atau pengetahuan siswa Pengukuran proses dan hasil belajar siswa terjalin di dalam
dipandang sebagai bagian dari pembelajaran dan kesatuan kegiatan pembelajaran, dengan cara guru
5 biasanya dilakukan pada akhir pelajaran dengan cara mengamati hal-hal yang sedang dilakukan siswa, serta
testing melalui tugas-tugas pekerjaan
Siswa-siswa biasanya bekerja sendiri-sendiri, tanpa ada Siswa-siswa banyak belajar dan bekerja di dalam group proses
6 group proses dalam belajar
 
Memandang pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap, dan Memandang pengetahuan adalah non objektif, bersifat temporer, selalu
7 tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi berubah, dan tidak menentu
 
Belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar Belajar adalah penyusunan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah menata
8 adalah memindahkan pengetahuan lingkungan agar siswa termotivasi dalam menggali makna
 
Kegagalan dalam menambah pengetahuan dikategorikan Kegagalan merupakan interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai
9 sebagai kesalahan yang perlu dihukum
 
Evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawaban benar Evaluasi menggali munculnya berfikir divergent, pemecahan ganda, dan
10
menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajar bukan hanya satu jawaban benar 
Evaluasi dipandang sebagai bagian terpisah dari kegiatan Evaluasi merupakan bagian utuh dari pembelajaran dengan cara
11 pembelajaran, biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan memberikan tugas-tugas yang bermakna serta menerapkan apa yang
belajar dengan menekankan pada evaluasi individu dipelajari yang menekankan pada keterampilan proses
KESIMPULAN

• Berdasarkan pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model konstruktivisme dalam


pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara
mental, membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang
dimilikinya. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran.
Penekanan tentang belajar dan mengajar lebih berfokus terhadap suksesnya siswa
mengorganisasi pengalaman mereka. 

Anda mungkin juga menyukai