BERBANTUAN
OLEH multimedia TERHADAP MOTI-
VASI BELAJAR DAN BERPIKIR
I GEDE AGUS SAKA PRASETYA (1829071009)
KRITIS PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA
LATAR BELAKANG
Latar belakang dari penelitian ini adalah.
03
c. Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa secara
bersama-sama antara kelas yang belajar dengan multimedia
berbasis Problem Based Learning, kelas yang belajar dengan model
04 Problem Based Learning tanpa berbantuan multimedia dan kelas
dengan pembelajaran konvensional?
Tujuan Penelitian
a. Mendeskripsikan perbedaan motivasi belajar siswa dan
kemampuan berpikir kritis siswa secara bersama-sama antara yang
belajar dengan multimedia berbasis Problem Based Learning, kelas
yang belajar dengan model Problem Based Learning tanpa meng-
gunakan multimedia dan pembelajaran konvensional
03
c. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa
antara yang belajar dengan multimedia berbasis Problem Based
Learning, kelas yang belajar dengan model Problem Based Learning
04 tanpa menggunakan multimedia dan pembelajaran konvensional.
Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan kepada guru
mengenai desain multimedia serta penerapannya pada mata pelajaran. Penelitian ini
sangat bermanfaat bagi pengembangan multimedia terhadap prestasi belajar dan
kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran pemrograman. Hasil penelitian
Manfaat
ini memberikan bukti secara teoritis bahwa terdapat desain multimedia yang efektif
digunakan untuk pembelajaran. Penelitian
Manfaat Praktis
a) Bagi Guru pemanfaatan e-module dalam pembelajaran dengan model problem based
learning merupakan salah satu pertimbangan untuk meningkatkan motivasi dan
berfikir kritis siswa sehingga proses belajar mengajar dapat lebih bermakna sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
b) Bagi Siswa proses pembelajaran dengan memanfaatkan e-module akan menciptakan
motivasi belajar siswa serta suasana belajar akan menjadi demokratis yang
berpengaruh pada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa serta mengajarkan
siswa bahwa belajar merupakan kewajiban sebagai siswa bukan selalu bergantung
pada guru mata pelajaran.
c) Bagi sekolah penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung dalam
mempraktikan teori-teori yang telah diperoleh. Penelitian ini juga dapat memberikan
pengalaman bagi peneliti mengenai tata cara penelitian, menyusun perangkat
pembelajaran dan bagaimana penerapan e-module dalam pembelajaran dengan
model problem based learning.
Pembatasan Masalah
“
Agar pembahasan dalam penulisan penelitian ini dapat lebih terarah maka
penulis membatasi penelitian ini pada hal-hal berikut, penelitian ini
berfokus pada mata pelajaran Kimia di SMA kelas XI pada semester II
tahun ajaran 2019/2020. Materi pembelajaran disesuaikan dengan
kurikulum yang berlaku di sekolah. Media pembelajaran yang
dikembangkan mengacu pada materi asam basa dengan berbantuan
multimedia.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah multimedia, dimensi
“
model pembelajaran ada tiga yaitu Problem Based Learning berbantuan
multimedia, Problem Based Learning tanpa berbantuan multimedia dan
pembelajaran Konvensional. Variabel dependen adalah Motivasi belajar
dan kemampuan berpikir kritis siswa
Kajian Teori Problem Based Learning
Paham Konstruktivisme menyusun pengetahuan dengan cara
Siswa menkonstruksi penge- membangun penalaran dari semua
tahuan-pengetahuannya menjadi pengetahuan yang sudah dimlikinya dan
pengetahuan baru dari semua yang diperoleh sebagai
hasil kegiatan berinteraksi dengan
sesama individu
Teori Koneksionisme
Kemampuan Berpikir Kritis
Teori ini memperkenalkan konsep
sebuah proses sistematis yang
transfer of training
memungkinkan siswa untuk
merumuskan dan mengevaluasi
Media keyakinan dan pendapat mereka
Media adalah suatu sarana yang sendiri
dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada Motivasi Belajar
siswa. Keseluruhan daya penggerak dalam diri
multimedia siswa yang menimbulkan kegiatan bela-
jar yang menjamin kelangsungan dari
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk
menyajikan dan menggabungkan teks, suara, kegiatan belajar dan memberikan arah
gambar, animasi dan video dengan alat bantu pada kegiatan belajar
(tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna
dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan
berkomunikasi (Hofstetter 2001)
Kajian Hasil Penelitian Relevan
Mulyanto (2018)
terdapat perbedaan yang signifikan motivasi matematika antara
siswa yang mengikuti pembelajaran model Problem Based
Learning dengan siswa yang mengikuti model konvensional
Terdapat pengaruh motivasi belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa antara yang belajar dengan
a model PBL berbasis multimedia, siswa yang belajar dengan model PBL tanpa berbantuan multimedia dan
model konvensional.
Terdapat pengaruh motivasi belajar siswa antara yang belajar dengan model PBL berbasis multime-
b dia, siswa yang belajar dengan model PBL tanpa berbantuan multimedia dan model konvensional.
Terdapat pengaruh keterampilan berpikir kritis siswa antara yang belajar dengan model PBL berbasis
c multimedia, siswa yang belajar dengan model PBL tanpa berbantuan multimedia dan model konven-
sional.
Metode Penelitian
Metode penelitian kuantitatif jenis kuasi eksperimen. Desain penelitian pretest-posttest control group design.
Keterangan
O1 X1 O2
X1 : belajar dengan model PBL berba ntuan
multimedia
--------------------------------------- X2 : belajar dengan model PBL tanpa berban-
tuan multimedia
X3 : belajar dengan model konvensional
O3 X2 O4
O1, O3, O5 : observasi awal tentang motivasi
belajar dan kemampuan berpikir kritis
--------------------------------------- O2, O4, O6 : observasi akhir tentang
motivasi belajar dan kemampuan berpikir
kritis
O5 X3 O6
-------------- : random penuh tidak dapat
dilakukan
Populasi Penelitian
No Kelas Populasi Jumlah Siswa
1 X MIPA 1 38 orang
Sampel Penelitian
2 X MIPA 2 42 orang
3 X MIPA 3 38 orang Sampel diambil secara acak 3 kelas dari jumlah
keseluruhan kelas XI IPA. Kemudian, kelas diundi
Total Populasi 118 orang
untuk menentukan kelas yang belajar dengan
model problem based learning berbantuan mul-
timedia, kelas yang belajar dengan model prob-
lem based learning tanpa berbantuan multime-
dia dan kelas yang belajar dengan model
konvensional.
Variabel Penelitian
Prosedur Penelitian
Instrumen Penelitian
Angket Kemampuan Berpikir Kritis
. Keterampilan berpikir kritis dapat dihitung dengan enam Tes Motivasi Belajar
dimensi keterampilan berpikir kritis. Bentuk tes yang di- Tes prestasi belajar disusun dalam bentuk
gunakan adalah soal uraian tipe extended response es- esai.
says.
1. Validitas Isi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan multimedia pembelajaran cukup
Validitas
diestimasi berdasarkan pertimbangan ahli isi dan ahli desain. Prosedur yang ditempuh
dalam menguji validitas isi RPP dan multimedia yang dikembangkan adalah dengan Isi
pertimbangan ahli isi dan ahli desain yaitu dua orang dosen yang memiliki kualifikasi dan
pengalaman kerja yang cukup. Selain itu, satu orang guru kimia dan satu orang dosen kimia
juga dilibatkan dalam validitas isi materi di dalam media yang akan digunakan. Dengan
Perangkat
pertimbangan tersebut, dianggap cukup representatif sebagai dasar untuk memutuskan
bahwa RPP dan multimedia yang dikembangkan telah memenuhi syarat validitas isi
dan In-
2. Validitas Isi Instrumen Penelitian strumen
Validitas isi instrumen penelitian menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur
apa yang ingin diukur (a valid measure if it successfully measure the phenomenon). Dalam
penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket motivasi belajar dan tes keterampi-
Penelitian
lan berpikir kritis. Validitas isi cukup diestimasi berdasarkan pertimbangan ahli isi. Sebagai
ahli isi adalah dua orang dosen yang memiliki kualifikasi dan pengalaman kerja yang
cukup
Analisis Butir Motivasi belajar dan
ketrampilan berfikit ktitis Konsitensi Internal Butir dan Tes
C D
Uji Linieritas Regresi Uji Hipotesis
Kriteria pengujian linieritas yang digunakan Uji hipotesis digunakan untuk menguji
adalah jika nilai signifikansi dari F deviation hipotesis yang dikemukakan pada penelitian.
from linierity lebih besar dari taraf sig- Selanjutnya, dilakukan uji analisis varians
nifikansi 0,05 multivariat (Manova).
Terima Kasih