Anda di halaman 1dari 10

BEST PRACTICES

PPG DALJAB KATEGORI 2 TAHUN 2022


KELAS XI SMKN PERTANIAN TERPADU
PROVINSI RIAU

OLEH:

CITRA GUSVANITA, S.E, M.M


NIM : 952022D02
Bidang Studi : Pendidikan Ekonomi

PROGRAM PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2022-2023
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau, Pekanbaru


Lingkup Pendidikan SMK/SMA Sederajat
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui
model pembelajaran Problem Based Learning pada
materi biaya produksi
Penulis Citra Gusvanita
Tanggal 16 Januari 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa Materi Biaya Produksi salah satu hal tersulit bagi
praktik ini penting untuk siswa dalam mata pelajaran Produk Kreatif dan
dibagikan, apa yang menjadi Kewirausahaan karena merupakan materi hitungan.
peran dan tanggung jawab Stigma ini tertanam dalam pikiran siswa, sehingga
anda dalam praktik ini. sebelum memulai pembelajaran, materi biaya
produksi ini dianggap sebagai momok yang harus
dihindari.
Sementara dari sisi guru, nilai hasil belajar siswa
pada kompetensi menganalisis biaya produksi, selalu
tidak memuaskan. Namun berdasarkan pengamatan
di lapangan, banyak guru mengakui bahwa dalam
pembelajaran biaya produksi, tidak menggunakan
model/metode dan media khusus, yang
membedakannya dengan pembelajaran yang lain.

Diperlukan metode yang tepat, dan didukung oleh


media pembelajaran yang menarik dalam
pembelajaran biaya produksi. Metode yang tepat
seharusnya dapat memotivasi siswa untuk memiliki
kemampuan menganalisis suatu biaya produksi dan
dituangkan dalam bentuk laporan sederhana. Hal
tersebut akan mengarahkan siswa untuk memiliki
kemampuan berpikir kritis dan memiliki high order
thinking skills (HOTS). Media pembelajaran yang
menarik juga sebaiknya memanfaatkan keberadaan
teknologi informasi, sesuai tuntutan zaman. Baik
metode dan media yang diterapkan mendukung
Technological Pedagogical Content Knowledge
Framework (TPACK). Teknologi telah menjadi bagian
yang semakin penting dari kehidupan siswa di luar
sekolah, dan bahkan di dalam kelas. Teknologi juga
dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa
tentang konsep yang kompleks atau mendorong
kolaborasi di antara teman sebaya. Selain itu, guru
juga menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) untuk mendukung pembelajaran yang inovatif.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Best Practices ini perlu dibagikan karena sebagian


besar guru mengalami permasalahan yang sama yaitu
rendahnya hasil belajar peserta didik terutama pada
materi hitungan yang dalam praktik ini tentang
materi biaya produksi. Sebab berdasarkan survey
sederhana yang penulis lakukan, baik di forum
MGMP maupun pada guru di PPG yang mengajar
Produk Kreatif dan Kewirausahaan, mayoritas
menyepakati bahwa hasil belajar siswa pada materi
biaya produksi memang dianggap sulit.

Selain itu, best practices ini juga penting untuk


dibagikan karena menceritakan tentang pengalaman
guru dalam mengajar terkait tentang keberhasilan
dan cara-cara seorang guru dalam menyelesaikan
permasalahan dalam proses belajar mengajar. Best
practices juga memuat tentang pembelajaran inovatif
dan kreatif sehingga bisa memudahkan guru dalam
menyusun pembelajaran yang menyenangkan dan
mudah dipahami bagi peserta didik.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda


dalam praktik ini?

Sebagai guru, penulis merasa bertanggungjawab


untuk ikut berperan aktif memberikan solusi atas
permasalahan tersebut. Baik memberikan solusi pada
siswa maupun memberikan solusi pada rekan
sejawat.

Penulis juga sangat berperan penting dalam proses


pembelajaran agar dapat menciptakan generasi yang
aktif dan kreatif. Peran penulis sebagai sumber
belajar, fasilitator, motivator harus dapat menguasai
pengelolaan kelas yang baik agar tercipta suatu
proses pembelajaran yang menyenangkan dan
berkualitas dengan menerapkan model media
pembelajaran yang berinovasi sehingga tujuan
pembelajaran dapat tewujud.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai Berdasarkan kajian literatur menurut M. Dalyono
tujuan tersebut? Siapa saja (2009: 230-247) mengungkapkan bahwa faktor
yang terlibat, penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh siswa
dapat berasal dari dua faktor yaitu :
1. Faktor intern yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri seperti keadaan fisik siswa,
inteligensi, bakat, minat, dan motivasi.
2. Faktor ekstern berasal dari faktor orang tua
dan faktor sekolah.
Setelah dilakukan analisis terhadap sumber masalah
berdasarkan literatur dan dikonfirmasi dengan hasil
wawancara maka dapat dijelaskan beberapa hal
berikut ini.

1. Siswa kurang termotivasi karena sudah merasa


kalau materi belajar yang menyangkut hitungan
itu adalah materi yang susah dan merasa tidak
akan memahaminya.
2. Apabila siswa tugas yang diberikan perkelompok
siswa terlalu mengandalkan teman
sekelompoknya saja tanpa mau mengerjakan
bersama-sama.
3. Daya tangkap siswa yang memang rendah
sehingga menyulitkan siswa untuk memahami
materi.
4. Siswa kurang latihan mandiri dan mengulang
materi kembali.

Siapa saja yang terlibat?

Berdasarkan temuan-temuan tersebut dapat


disimpulkan bahwa, tantangan untuk mengatasi
permasalahan kesulitan siswa dalam menganalisis
biaya produksi muncul dari siswa itu sendiri, dari
orang tua siswa, dan juga dari guru.

Dalam hal penyelesaian permasalahan tersebut pun


melibatkan dosen pembimbing, guru pamong, rekan
sejawat, serta peserta didik.
Aksi : A. Pemilihan Model Pembelajaran
Langkah-langkah apa yang Penulis memilih “Penerapan Model Pembelajaran
dilakukan untuk Problem Based Learning untuk mengatasi
menghadapi tantangan kesulitan siswa dalam menganalisis materi biaya
tersebut/ strategi apa yang produksi”. Adapun yang melandasi keputusan
digunakan/ bagaimana pemilihan model pembelajaran tersebut karena
prosesnya, siapa saja yang keunggulan dan manfaat yang bisa diperoleh
terlibat / Apa saja sumber setelah penerapannya.
daya atau materi yang Model pembelajaran PBL dianggap salah
diperlukan untuk satu model yang paling relevan dengan
melaksanakan strategi ini materi biaya produksi.
Model pembelajaran ini bertujuan mendorong
siswa untuk belajar melalui berbagai
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-
hari yang dikaitkan dengan pengetahuan yang
telah atau akan dipelajarinya. Permasalahan
yang diajukan pada model Problem Based
Learning, bukanlah permasalahan “biasa”
atau bukan sekedar “latihan”. Permasalahan
dalam PBL menuntut penjelasan atas sebuah
fenomena. Fokusnya adalah bagaimana siswa
mengidentifikasi isu pembelajaran dan
selanjutnya mencarikan alternatif-alternatif
penyelesaian.
Tuntutan dalam pembelajaran adalah siswa
mampu menganalisis biaya produksi. Artinya
dalam tuntutan pembelajaran tersebut, siswa
diminta mampu menganalisis biaya produksi
dari hasil produknya dengan tepat sebagai
tujuan pembelajaran.

B. Pemilihan Media Pembelajaran


Penulis memanfaatkan penggunaan media
teknologi informasi yang tersedia di sekolah
untuk mendukung penerapan model
pembelajaran problem based learning. Menurut
Raihani (2019) penggunaan media pembelajaran
berbasis teknologi informasi memiliki beberapa
kelebihan, antara lain:
1. Membantu memecahkan masalah belajar
yang dihadapi peserta didik
2. Sebagai alat belajar utama untuk
memberikan penguatan belajar awal,
merangsang dan memotivasi peserta didik
3. Pendidik menjadi tertantang untuk
menggunakan Tekhnologi Informasi dan
Komunikasi
4. Tersedianya informasi yang semakin banyak
meluas dan seketika
5. Tersajinya informasi dalam berbagai bentuk
dalam waktu yang cepat.
6. Fleksibel tidak terbatas ruang dan waktu.
7. Peserta dapat melaksanakan pembelajaran
secara mandiri dan online
8. Memudahkan dalam memberikan akses luas
terhadap para siswa dan guru.
9. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi
manajemen, pengelolaan, dan administrasi
lembaga pendidikan.
10. Meningkatkan profesionalisme pengajar.
11. Meningkatkan mutu dan kualitas

Disini penulis menggunakan media


pembelajaran melalui :
1. video youtube
https://www.youtube.com/watch?v=dp-H82CdrJc
https://www.youtube.com/watch?v=o0XsSSA1ofo
https://www.youtube.com/watch?v=NxFFhureDFw
https://www.youtube.com/watch?v=Ems9b47ycv
w
2. Artikel
http://www.mekanisasikp.web.id/2015/02/kemandiri
an-pakan-dorong-peningkatan.html
3. Aplikasi Quiziizz, untuk evaluasi
pembelajaran
https://quizizz.com/admin/quiz/6384fcfb795aa600
1d738b5e?source=quiz_share
4. Penulis juga mempresentasikan materi
dengan menggunakan power point atau
canva.

C. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian dalam pembelajaran ini dilakukan atas
proses, hasil belajar, dan produk berupa laporan
biaya produksi berdasarkan hasil diskusi yang
telah dilakukan.

Refleksi Hasil dan dampak Penerapan model pembelajaran problem based


Bagaimana dampak dari aksi learning memberikan dampak positif bagi siswa.
dari Langkah-langkah yang Beberapa dampak positif yang muncul adalah
dilakukan? Apakah hasilnya sebagai berikut.
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon A. Peningkatan Aktivitas Belajar
orang lain terkait dengan Aktivitas belajar adalah kegiatan mengolah
strategi yang dilakukan, Apa pengalaman dan atau praktik dengan cara
yang menjadi faktor mendegar, membaca, menulis, mendiskusikan,
keberhasilan atau merefleksikan rangsangan, dan memecahkan
ketidakberhasilan dari masalah. Aktivitas yang dimaksud disini
strategi yang dilakukan? Apa tentunya yang relevan dengan pembelajaran
pembelajaran dari yang sedang berlangsung. Aktivitas yang relevan
keseluruhan proses tersebut dengan pembelajaran adalah mempraktikkan
penjelasan guru, melakukan diskusi dan
mencatat. Diskusi kelompok merupakan strategi
yang memungkinkan siswa untuk menguasai
konsep materi atau memecahkan masalah
melalui suatu proses yang memberi kesempatan
untuk berpikir, berinteraksi sosial serta berlatih
bersikap positif. Kegiatan-Secara detil, aktivitas
positif yang dilakukan siswa dalam
pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan visual, yang didalamnya membaca,
artikel tentang masalah dalam biaya
produksi.
2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), seperti
mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian,
mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, diskusi, dan
tanya jawab.
3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, seperti
mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok, dan mendengarkan bahan tayang
dalam bentuk audio visual.
4. Kegiatan eksplorasi informasi, seperti
melakukan browsing di internet untuk
mencari dan mengumpulkan bahan yang
siswa butuhkan untuk menyusun laporan
biaya produksi.
5. Kegiatan-kegiatan mental, seperti merenung,
mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis faktor-faktor, melihat,
hubungan-hubungan, dan membuat
keputusan.
6. Kegiatan-kegiatan emosional, seperti minat,
membedakan, berani, tenang dan lain-lain.
Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini
terdapat dalam kegiatan pembelajaran materi
biaya produksi di kelas dan saling
melengkapi satu sama lain.

B. Peningkatan Hasil Belajar


Soediarto (dalam Solihatin, 2013: 6)
mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat
penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai
oleh siswa dalam mengikuti program
pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan
yang ditetapkan. Menurut Bloom (dalam
Solihatin, 2013: 5), membagi hasil belajar ke
dalam 3 ranah, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Hasil belajar pada dasarnya
merupakan suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat
latihan atau pengalaman. Setelah penerapan
model pembelajaran problem based learning,
berikut ini dipaparkan capaian hasil belajar
siswa.
1. Peserta didik mampu mendeteksi biaya yang
terjadi dalam produksi prototype
barang/jasa.
2. Perserta didik dapat memerinci 3 unsur yang
terdapat dalam biaya produksi.
3. Peserta didik mampu menyusun kembali
biaya-biaya yang timbul dalam proses
produksi prototype barang/jasa.
4. Peserta didik dapat memberi argumentasi
dalam kegiatan presentasi tentang jenis-jenis
biaya produksi.

C. Keunggulan model yang diterapkan


Penerapan model pembelajaran PBL menuntut
siswa mampu kerjasama dalam tim untuk
menyelesaikan permasalahannya. Beberapa
kelebihan model PBL antara lain:
1. Mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah
2. Mendorong peserta didik mempelajari materi
dan konsep baru ketika memecahkan
masalah
3. Mengembangkan kemampuan sosial dan
keterampilan berkomunikasi yang
memungkinkan mereka belajar dan bekerja
dalam tim
4. Mengembangkan keterampilan berpikir
ilmiah tingkat tinggi/kritis
5. Mengintegrasikan teori dan praktek yang
memungkinkan peserta didik
menggabungkan pengetahuan lama dengan
pengetahuan baru
6. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar
mandiri
7. Melatih peserta didik terampil mengelola
waktu
8. Melatih peserta didik dalam mengendalian
diri
9. Membantu cara peserta didik untuk belajar
sepanjang hayat.

D. Kendala dalam Pelaksanaan Model


Selain kelebihan, model PBL juga memiliki
beberapa kekurangan sebagai berikut:
1. Jika guru lalai meminta siswa untuk selalu
proaktif dan saling bekerja sama dalam grup,
maka bisa menyebabkan kepasifan dalam
kelas dan grup.
2. Pastikan bahwa grup memiliki 4 hingga 5
orang karena bila kurang dari 4 maka akan
ada siswa yang bisa terabaikan dan bila lebih
dari 5 maka akan ada siswa yang
menganggur.
3. Jika ketua grup belum mampu
menanggulangi masalah yang timbul dalam
grup secara solutif, maka kerja grup akan
tersendat.
Kendala lain yang dihadapi dalam implementasi
model pembelajaran ini adalah faktor media
yang sangat tergantung pada listrik, komputer,
dan jaringan internet. Jika salah satu saja dari
tiga komponen media pembelajaran itu
bermasalah, maka proses pembelajaran akan
terhambat.
Selain itu, kondisi siswa yang tidak
memiliki perangkat android/laptop dan kuota
internet di rumah, juga menjadi kendala dalam
tindak lanjut pembelajaran di luar kelas. Sebab
siswa juga harus mencari informasi dari
berbagai sumber media digital.
E. Respons Siswa terhadap Penerapan Model
Secara umum siswa merespon positif terkait
pelaksanaan model pembelajaran ini dikelas,
baik selama proses pembelajaran maupun
setelah pembelajaran. Selama proses
pembelajaran, respons siswa dapat dilihat dari
antusiasme siswa mengikuti tahapan
pembelajaran, sampai pada ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam
skenario pembelajaran. Pada tahap refleksi
perwakilan siswa menyatakan sangat tertarik
dengan pembelajaran seperti itu, karena
dianggap tidak membosankan dan banyak
menemukan hal baru dengan berselancar di
internet. Hal tersebut menggambarkan bahwa
pemilihan media pembelajaran berbasis
teknologi dengan dukungan fasilitas komputer
dan internet (unlimited) memberikan energi
tambahan bagi siswa untuk belajar. Terlebih jika
model pembelajaran yang diterapkan dapat
mengeksplorasi rasa ingin tahu siswa dan
mengakomodir kemampuan mereka dalam
menemukan jawaban atas masalah yang sedang
didiskusikan.

F. Rencana Tindak Lanjut


Berdasarkan praktik pembelajaran seperti
diungkapkan di atas, rencana tindak lanjut yang
akan saya lakukan ke depan adalah
memperbaiki sisi lemah yang ada. Beberapa
kelemahan dalam praktik pembelajaran ini
antara lain; faktor media (fasilitas), dan faktor
kemampuan literasi siswa. Faktor media yang
sangat tergantung pada listrik, komputer, dan
jaringan internet. Jika salah satu saja dari tiga
komponen media pembelajaran itu bermasalah,
maka proses pembelajaran akan terhambat.
Sedangkan disisi lain, literasi siswa juga sangat
dituntut dalam pelaksanaan model
pembelajaran ini. Diperlukan kondisi literasi
siswa pada kategori “sedang” untuk dapat
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Untuk
mengatasi hal tersebut diperlukan fasilitas
penunjang yang memudahkan siswa dengan
literasi rendah untuk ikut berpartisipasi, atau
memberikan bimbingan tambahan.

G. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di
atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan model pembelajaran PBL ini
memberikan dampak positif bagi siswa. Hal
ini karena dinilai mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa, selain juga dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
2. Keunggulan model pembelajaran ini antara
lain; a) dapat membuat siswa belajar
mengenai suatu konsep dalam suasana yang
menyenangkan. b) Suasana kegembiraan
akan tumbuh dalam proses pembelajaran,
yang pada akhirnya akan memunculkan
kreatifitas dan kerjasama siswa akan
terwujud dengan dinamis.
3. Kendala yang dihadapi dalam implementasi
model pembelajaran ini adalah faktor media
yang sangat tergantung pada listrik,
komputer, dan jaringan internet. Jika salah
satu saja dari tiga komponen media
pembelajaran itu bermasalah, maka proses
pembelajaran akan terhambat. Selain itu
tuntutan lain yang dibutuhkan adalah
tingkat literasi siswa minimal pada kategori
“sedang”.
4. Secara umum siswa merespon positif terkait
pelaksanaan model pembelajaran ini dikelas,
baik selama proses pembelajaran maupun
setelah pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai