Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan

Volume 7, Nomor 2b, Juni 2022


Zulfa, E et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 559 – 564
ISSN (Print): 2502-7069; ISSN (Online): 2620-8326
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.559

Pengaruh Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Blended


Learning dan Outcome Based Education terhadap Kemampuan Literasi
Sains Biologi Siswa di SMAN 7 Mataram

Easy Zulfa1, Dadi Setiadi1*, I Wayan Merta1, AA Sukarso1,


1
Program Studi Pendidikan Biologi, PMIPA, FKIP, Universitas Mataram, Indonesia
*Corresponding Author: setiadi_dadi@unram.ac.id

Article History Abstrak: Kemampuan literasi sains dinyatakan sebagai keterampilan yang
Received : March 28th, 2022 esensial dalam masyarakat abad 21, untuk meningkatkan kemampuan tersebut
Revised : April 25th, 2022 pada kondisi pandemi covid-19 diperlukan suatu inovasi kegiatan pembelajaran
Accepted : May 12th, 2022 yang mampu melatih kemampuan literasi sains. Problem Based Learning
merupakan model pembelajaran yang menekankan/melibatkan masalah dalam
belajar dan Literasi Sains . Literasi sains dapat dicapai melalui pembelajaran yang
ada kaitannya dengan teknologi seperti pembelajaran berbasis Blended Learning
serta berorientasi pada hasil akhir (OBE). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis
Blended Learning dan Outcomes Based Education terhadap kemampuan literasi
sains siswa peserta didik pada materi Jamur Kelas X di SMA Negeri 7 Mataram.
Metode penelitian menggunakan nonequivalent pretest-posttest control group
design, teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, dan data
dianalisis menggunakan MANOVA dengan menggunakan SPSS 26.0. Hasil
analisis Test Between Subject Effect menghasilkan nilai signifikan kemampuan
literasi sains peserta didik sebesar 0,00. Hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh pembelajaran Problem Based Learning berbasis Blended
Learning dan Outcome Based Education terhadap kemampuan literasi sains
siswa peserta didik kelas X di SMAN 7 Mataram.

Kata kunci: Blended Learning , Literasi Sains. Problem Based Learning.

PENDAHULUAN melupakan aspek dampak sosial yang


ditimbulkan. Oleh karenanya, agar mampu
Pandemi virus corona-19 membuat bertahan berkompetisi dalam menghadapi
sistem pembelajaran terpaksa diubah menjadi peluang dan tantangan global di masa depan,
belajar di rumah atau belajar jarak jauh. Tanpa setiap individu dituntut memiliki pemikiran yang
disadari semua itu berdampak buruk bagi sistem memadai mencakup pengetahuan tentang sains,
pembelajaran dan pendidikan. Pemerintah sudah keterampilan proses sains dan sikap ilmiah
menegaskan bahwa dilarang melakukan aktivitas (Susilawati et al, 2017). Kurikulum 2013 sangat
yang sifatnya berkerumunan seperti halnya menekankan pada pembentukan pola pikir siswa
melakukan sekolah atau belajar secara tatap terutama berpikir kritis pada khususnya dan
muka di sekolah. Salah satu dampak dari berpikir tingkat tinggi pada umumnya.
pandemi virus corona-19 ini adalah sekolah harus Kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat
melakukan pembelajaran secara daring ataupun penting bagi peserta didik dalam menganalisis
secara daring dan luring (campuran). Menurut segala permasalahan yang dihadapinya. Peserta
Sadikin (2020) Pembelajaran daring merupakan didik dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi
pembelajaran yang menggunakan jaringan akan mudah menemukan cara dalam
internet dengan aksesibilitas, konektivitas, menyelesaikan masalah (Ramadhan et al, 2018).
fleksibilitas, dan kemampuan untuk Blended Learning dapat didefinisikan
memunculkan berbagai jenis interaksi sebagai model pembelajaran yang
pembelajaran. menggabungkan model pembelajaran tradisional
Tantangan abad 21 menuntut pemikiran (tatap muka) dengan model pembelajaran online
pemikiran inovatif yang didasari dari berpikir (e-learning). Model pembelajaran ini merupakan
ilmiah dan penemuan ilmiah. Masyarakat perkembangan dari model pembelajaran e-
membutuhkan generasi yang dapat menciptakan learning. Pada model pembelajaran e-learning

559
Zulfa, E et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 559 – 564
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.559

proses pembelajaran hanya bergantung pada untuk mempelajari materi serta strategi berpikir
pembelajaran online (Handoko et al, 2018). baru (Phunsuk, 2017). Dengan model Problem
Outcome Based Education atau yang disebut Based Learning, pembelajaran akan
dengan pendidikan berbasis hasil adalah metode mengakibatkan siswa sehingga lebih mampu
pembelajaran yang mendefinisikan hasil belajar dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
atau hasil di awal proses pembelajaran, Dengan demikian, kemampuan pemecahan
merancang kurikulum dengan kegiatan masalah akan meningkat secara otomatis.
pembelajaran, mengaitkan proses kegiatan
belajar mengajar dengan hasil yang telah METODE
ditentukan, dan mengevaluasi tingkat
keberhasilan siswa sesuai dengan hasil yang telah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7
ditentukan (Hamamah et al, 2020). Terkait Mataram yang dilaksanakan pada semester I
dengan pengamatan untuk meningkatkan literasi (ganjil) tahun pelajaran 2021/2022, yaitu pada
sains dan berpikir kritis dengan Outcome Based tanggal 28 September – 18 Oktober 2021. Jenis
Education berupa pembentukan karakter, maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang adalah penelitian ekperimen dengan pendekatan
didalamnya terdapat fenomena-fenomena alam kuantitatif.Metode eksperimen yang digunakan
sekitar. dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental
Rendahnya hasil belajar (eksperimen semu).Desain penelitian yang
dikarenakanlemahnya literasi sains dimana digunakan adalah Pretest-posttest control Group
peserta didikbelum memiliki kemampuan untuk design.
memahamidan mengaplikasikan konsep IPA Instrumen yang digunakan untuk
yangdigunakan untuk memecahkan masalah mengukur kemampuan literasi siswa dalam
dalamkehidupan sehari-hari (Pratiwi, 2021).Guru penelitian ini adalah instrumen tes dalam bentuk
sebagai ujung tombak menentukan keberhasilan pilihan ganda (multiple choice).dengan total 20
anak bangsa danmemegang peranan terpenting butir soal.
dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. Guru Uji yang digunakan adalah Levene’s Test
harusmemiliki kompetensi untuk membantu untuk homogenitas varians menggunakan
peserta didik pada gerbang kesuksesan. Salahsatu program SPSS versi 26. Sampel penelitian dapat
kompetensi yang perlu dikembangkan adalah dikatakan berasal dari populasi yang homogen
literasi sains (Sumanik, 2021). pada taraf signifikansi 5% apabila harga
Hamka (2019) menyatakan bahwa media probabilitas perhitungan lebih besar dari pada
pembelajaran merupakan alat yang berfungsi 0,05 (Sugiyono, 2018).
untuk menyampaikan pesan padapembelajaran. Rumus yang digunakan dalam uji
Hal ini dapat dipahami bahwa,penyampaian homogenitas adalah Levene’s Test untuk
pesan tidak hanya dapat dilakukanmelalui kesamaan ragam (Levene Test for Equality of
seorang guru, melainkan juga dapatdilakukan Variances) sebagai berikut:
dengan pemanfaatan media pembelajaran dalam
proses belajar. Hal tersebut mengakibatkan
pembangunanliterasi siswa-siswi yaitu membaca
dan menulisharus diperluas melalui multimedia
dan TI(teknologi informasi). Peserta didik harus
mampumenghadapi tantangan di era global Keterangan:
(Robbia, 2020). 𝑁 = jumlah sampel
Pembelajaran Problem Based Learning 𝑘 = sub group/banyaknya kelompok
(PBL) adalah pedagogi yang berpusat pada siswa
𝑁𝑖 = besar sampel subgroup ke-i
dimana siswa belajar tentang suatu subjek dengan
Ẑ𝑖𝑗 = mean dari subgroup ke-i
mencoba menemukan solusi untuk masalah
Ẑ𝑖 = mean group ke-i
terbuka. Pendekatan berbasis masalah untuk
Ẑ = mean keseluruhan data
pembelajaran memiliki sejarah dalam
mengadvokasi pendidikan berbasis pengalaman.
Uji homogenitas varians yang dilakukan
Penelitian dan teori psikologi mengusulkan
menggunakan data Post-test berpikir kritis
bahwa agar siswa belajar melalui pengalaman
peserta didik kelompok eksperimen dan
pemecahan masalah memungkinkan mereka

560
Zulfa, E et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 559 – 564
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.559

kelompok kontrol. Uji homogenitas varians Data Post-test kemampuan literasi sains
dilakukan dengan bantuan SPSS 26. Interpretasi dua kelompok (eksperimen dan control) pada
data dikatakan homogen apabila hasil uji Levene kelompok eksperimen menunjukkan nilai rata-
menunjukan p-value lebih besar dari 𝛼=5% atau rata 60,17 dengan nilai minimum 50 dan nilai
0,05( p-value>0,05) dengan kata lain kedua maksimum 80, sedangkan kelompok control
varian sama besar (equal variances assumed). menunjukkan nilai rata-rata 55,86 dengan nilai
Sebaliknya apabila hasil yang ditunjukan adalah minimum 30 dan nilai maksimum 70. Data Post-
p-value lebih kecil dari 𝛼=5% atau 0,05 (p-value test kemampuan literasi sains kedua kelompok
< 0,05) maka data dikatakan heterogen karena (eksperimen dan control) menunjukkan nilai
kedua varian tidak sama. normalitas 0,093 dan 0,110 yang berarti data
berdistribusi normal. Data Pre-test dan Post-test
HASIL DAN PEMBAHASAN literasi sains kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 1.
Hasil Penelitian Berdasarkan data Multivariate Test yang
Pada hasil penelitian ini dilakukan dengan ditunjukan pada tabel 2 dalam penelitian ini
cara: nilai kemampuan literasi siswa siswa adalah, diperoleh nilai F = 12.240 (Pillai's Trace,
diperoleh dari nilai tes tertulis berupa tes pilihan Wilks' Lambda, Hotelling's Trace, dan Roy's
ganda dengan jumlah soal masing-masing 20 Largest Root) dengan signifikansi kurang dari
butir. Lalu hasil tersebut dianalisis sehingga 0,005 (p < 0,05) artinya terdapat pengaruh
menghasilkan hasil penelitian yang sesuai. pembelajaran Problem Based Learning berbasis
Nilai rata-rata (pre-test) kemampuan Blended Learning dan Outcome Based Education
literasi sains siswa pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan literasi sains siswa kelas X
menunjukkan nilai rata-rata 42,24 dengan nilai di SMAN 7 Mataram.
minimum 30 dan nilai maksimum 65, sedangkan Berdasarkan Tests of Between-Subjects
nilai rata-rata kemampuan literasi sains siswa Effect diperoleh bahwa nilai signifikansi untuk
kelompok control menunjukkan 47,07 dengan kemampuan literasi sains ialah 0,000 yang berarti
nilai minimum 35 dan nilai maksimum 70. Data kurang dari 0,05 (p < 0,05) yang menunjukan
Pre-test kemampuan literasi sains kelompok bahwa adanya pengaruh pembelajaran Problem
eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan Based Learning berbasis Blended Learning dan
nilai normalitas 0,115 dan 0,107 (p-value > 0,05) Outcome Based Education terhadap kemampuan
sehingga data Pre-test kedua kelompok literasi sains siswa kelas X di SMAN 7 Mataram
berdistribusi normal. Tahun Ajaran 2021/2022.

Tabel 1. Pre-test dan Post-testKemampuan Literasi Sains Biologi Siswa

Statistik Deskripsi
Kemampuan Literasi Sains N Mean Min Max SD
Pre-test kelompok eksperimen 29 42,24 30 65 8,19
Post-test kelompok eksperimen 29 60,17 50 80 8,17
Pre-test kelompok control 29 47,07 35 70 8,40
Post-test kelompok control 29 55,86 30 70 9,16

Tabel 2. Hasil Output Multivariate Test


Effect Value F Hypothesis Error df Sig.
df
Pillai's Trace .438 12.240b 2.000 113.000 .000
Kelas Wilks' Lambda .962 12.240b 2.000 113.000 .000
Hotelling's Trace .341 12.240b 2.000 113.000 .000
Roy's Largest Root .341 12.240b 2.000 113.000 .000

561
Zulfa, E et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 559 – 564
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.559

Tabel 3. Tests of Between-Subjects Effects


Tests of Between-Subjects Effects
Source Type III df Mean F Sig.
Dependent Sum of Square
Variable Squares

Corrected Model KLS 380.172a 1 380.172 3.472 .000


Intercept KLS 212938.79 1 212938.8 1944.953 .000
Kelas KLS 380.172 1 380.172 3.472 .000
Erorr KLS 12481.034 114 109.483
Total KLS 225800 116
Corrected Total KLS 12861.207 115

Pembahasan pengorganisasian, pembimbingan kelompok,


Pembelajaran Problem Based Learning penilaian hasil belajar dan pemberian
merupakan model pembelajaran yang penghargaan (Kurniawati et al, 2021).
menggunakan masalah kontekstual yang bersifat Pembelajaran Problem Based Learning dalam
“ill structured” yaitu informasi yang tidak Blended Learning menstimulasi peserta didik
lengkap untuk memecahkannya dan butuh untuk melaksanakan pembelajaran secara disiplin
penyelidikan lebih lanjut untuk mencari dengan mencari dari berbagai sumber yang
solusinya. Pembelajaran Problem Based kemudian bisa dijelaskan kembali kepada
Learning melibatkan siswa untuk aktif menggali anggota kelompok sendiri dan anggota kelompok
pengetahuan (Mundzir et al, 2017). Salah satu lain. Hal tersebut memicu tingkat kemampuan
bentuk metode pembelajaran alternatif yang membaca peserta didik di dalam mengolah
dapat dilaksanakan selama masa pandemic informasi, merumuskan suatu kesimpulan serta
Covid-19 adalah metode pembelajaran berbasis melatih peserta didik mengidentifikasi suatu
Blended Learning, dimana guru berperan sebagai asumsi, bukti dan penalaran dalam teks yang
fasilitator, motivator, pembimbing dan berhubungan dengan sains.
konsultan. Blended Learning menekankan siswa Selain pelaksanaan pembelajaran Problem
untuk belajar secara terbuka, fleksibel sesuai Based Learning berbasis Blended Learning,
keperluan, belajar untuk memecahkan masalah, terdapat pula Outcomes Based Education yang
berorientasi pada dunia empirik dengan tindakan merupakan suatu hasil belajar yang terdiri atas
nyata melalui experiential learning (Zainuddin, campuran pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
2021). Dalam belajar, peserta didik juga didorong pemahaman yang akan dicapai seseorang sebagai
untuk melakukan penelitian, bertanya, hasil dari keterlibatannya yang berhasil dalam
menemukan, menciptakan dan berkolaborasi seperangkat pengalaman pendidikan tertentu, dan
untuk berbagi ide-ide baru. Disamping itu, hasil-hasil pembelajaran adalah pernyataan-
mereka juga harus menggunakan berbagai media pernyataan tentang apa yang diharapkan
teknologi pendukung seperti komputer dan diketahui, dipahami atau dipelajari oleh
internet sebagai media interaksi yang dinamis seseorang yang ditunjukkan setelah selesai
(Halili et al, 2016). proses pembelajaran (Butler, 2018). Outcomes
Pembelajaran Problem Based Learning Based Education dalam penelitian ini adalah
berbasis Blended Learning dan Outcomes Based pendidik sebagai mediator pembelajaran,
Education merupakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan pendidikan yang
dimodifikasi oleh peneliti sebagai bentuk inovasi berpusat pada peserta didik yaitu berupa
meningkatkan kemampuan literasi sains dan pembelajaran berbasis Blended Learning, desain
kemampuan berpikir kritis peserta didik, dan perencanaan berbagai pengalaman belajar
meskipun dalam kondisi pandemic Covid-19. untuk peserta didik, memperlihatkan kepada
Pembelajaran Problem Based Learning peserta didik bagaimana menggunakan berbagai
dilaksanakan berdasarkan sintaks, yaitu cara belajar, dalam hal ini belajar menggunakan
penyampaian tujuan dan pemberian motivasi media disamping pembelajaran secara
peserta didik, penyampaian informasi, kontekstual di kelas. Kemudian mengarahkan

560
Zulfa, E et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 559 – 564
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.559

kepada peserta didik untuk membuat catatan, Halili, S. H., & Razak, R. A. (2016). Exploring
meneliti, mengingat, bekerja sama dengan orang the Use Of wiggio to Support Online
lain, belajar sambil melakukan, memahami dan Collaborative Learning For Adult
membantu pelajar memahami dan bagaimana Learners. Journal Economic Social
menggunakan informasi secara kritis. Science. 2(1).
Hasil penelitian menyatakan penerapan Hamamah, Y. Hapsari, I., Emaliana, & Putu,
model pembelajaran Problem Based Learning D.D.D. (2020). Integrated Academic
berpengaruh terhadap kemampuan literasi sains Writing Assessment Model to Support The
siswa di SMAN 7 Mataram. Tingginya Implementation of OBE Curriculum.
kemampuan literasi sains disebabkan karena Jurnal pendidikan: Teori dan
model yang diterapkan menstimulus siswa aktif Pengembangan. 5(7).
dan kritis dalam mendapatkan solusi dari Hamka, D., & Effendi, N. (2019). Pengembangan
permasalahan. Model pembelajaran Problem Media Pembelajaran Blended Learning
Based Learning menuntut siswa membaca untuk BerbasisEdmodo Pada Mata Kuliah Fisika
mendapatkan solusi, sehingga tanpa disadari Dasar di Program Studi Pendidikan IPA.
siswa terlatih dalam menyelesaikan masalah 2(1), 19–33.
yang selanjutnya secara tidak langsung Handoko & Waskito (2018). Blended Learning:
membentuk kemampuan literai sains (Widiana et Konsep dan Penerapannya. Padang:
al, 2020). Perbedaan kemampuan literasi sains LPTIK Universitas Andalas.
peserta didik yang mengacu pada hasil uji Iskandar M, Sri. (2014). Pendekatan
hipotesis dapat disebabkan karena adanya Keterampilan Metakognitif dalam
keterkaitan antara model pembelajaran Pembelajaran Sains di Kelas. Jurnal
dantagihan yang harus dicapai oleh peserta didik. Erudio, 2 (2).
Mengacu pada hasil rata-rata (post-test) Kurniawati, & Nur, H. (2021). Pengaruh
kemampuan literasi sains menunjukan bahwa Pembelajaran Problem Based Learning
peserta didik yang melakukan serangkaian Berbasis Blended Learning Terhadap
kegiatan pembelajaran Problem Based Learning kemampuan Literasi Sains. Bioedusiana.
berbasis Blended Learning dan Outcome Based 6(2).
Education memiliki nilai rata-rata yang lebih Mundzir, M. F., Atep, S., & Julia (2017).
tinggi dibandingkan kelompok kontrol Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Literasi Sains Siswa SD.
KESIMPULAN Jurnal Pena Ilmiah. 2(1).
Phunsuk, R., C. Viriya Ejakul, & T. Ratana Olarn
Terdapat pengaruh pembelajaran Problem (2017). Development of Problem Based
Based Learning berbasis Blended Learning dan Learning Model Via a Virtual Learning
Outcome Based Education terhadap kemampuan Environment. Kasetsart Journal of Social
literasi sains Biologisiswa peserta didik kelas X Sciences. 38(1).
di SMAN 7 Mataram. Pratiwi, A. K., Makhrus, M., & Zuhdi, M. (2021).
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Ucapan Terima Kasih Berbasis Model Inkuiri terbimbing untuk
Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains
Terima kasih kepada dosen pembimbing dan Sikap Ilmiah Peserta Didik. Jurnal
karena telah meluangkan banyak waktunya untuk Ilmiah Profesi Pendidikan, 6(3).
membantu, member arahan, dan dukungan dalam
meyelesaikan karya ilmiah ini. Ucapan terima Ramadhan, G., Dwijananti P., & Wahyuni, S.
kasih pula untuk guru, peserta didik SMAN 7 (2018). Analisis kemampuan Berpikir
Mataram, dan untuk semua pihak yang telah Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking
terlibat dalam proses penelitian. Skills) Menggunakan Instrumen Two Tier
Multiple Choice Materi Konsep dan
REFERENCES Fenomena Kuantum Siswa SMA di
kabupaten Cilacap. Jurnal Pendidikan
Butler, C. (2018). Assessment & Outcomes Based Fisika Unnes. 7 (3).
Education Handbook.Inggris:University Robbia, A. Z., & Fuadi, H. (2020).
of Bedfordshire. Pengembangan keterampilan multimedia

560
Zulfa, E et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 559 – 564
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.559

interaktif pembelajaran ipa untuk Terhadap Kemampuan literasi siswa


meningkatkan literasi sains peserta didik di Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 2
abad 21. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan. Mataram Ditinjau dari Kemampuan
5(2). Akademik. Jurnal Pijar MIPA. 12(2).
Sadikin, A., & Afreni H. 2020. Pembelajaran Trianto (2019). Mendesain Model Pembelajaran
Daring di Tengah Wabah Covid-19. Jurnal Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana
Pendidikan Biologi. 6(2). Prenada.
Sugiyono (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Widiana, R., Ade, D. M., & Rowdoh (2020).
Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Pengaruh Model Problem Based Learning
Sumanik, N. B., Nurvitasari, E., & Siregar, L. F. Terhadap Kemampuan Literasi Sains
(2021). Analisis Profil Kemampuan Siswa SMA. Jurnal Ta’dib. 23(1).
Literasi Sains Mahasiswa Calon Guru Zainuddin, Z. (2021). Tinjauan Model
Pendidikan Kimia. QUANTUM: Jurnal Pembelajaran Blended Learning pada
Inovasi Pendidikan Sains. 12(1). Perguruan Tinggi di Era New Normal
Susilawati, Jamaluddin, & Imam, B. (2017). Covid-19: Kebijakan dan Implementasi.
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Asia-Pasific Journal of Public Policy.
Masalah (PBM) Berbantuan Multimedia 7(2).

561

Anda mungkin juga menyukai