Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING

BERBANTUAN CLASSROOM TERHADAP LITERASI SAINS SISWA


KELAS XI SMA XI SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG

PROPOSAL SEMINAR

Oleh

Fitri Handayani

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran ialah perihal mendasar untuk tiap partisipan peserta didik


dengan tujuan menambahkan, mengembangkan ataupun memperluas ilmu
pengetahuan yang telah didapat sebelumnya. Didalam pembelajaran pastinya
melibatkan interaksi antara pendidik dan peserta didik yang saling berkaitan. Bisa
dikatakan pula bahwa pembelajaran merupakan pengaraham serta dorongan yang
diberikan dari pendidik kepada peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, menumbuhkan karakter, serta perilaku. Dengan kata
lain, pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang paling pokok untuk memban tu
proses belajar peserta didik.

Penggunaan internet sekaligus teknologi multimedia dianggap bisa mengubah


cara penyampaian ilmu pengetahuan, sekaligus dapat menjadi alternatif
pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas. Pelaksanaan pembelajaran daring
membutuhkan adanya fasilitas sebagai penunjang, yaitu seperti smartphone,
laptop, ataupun tablet yang dapat digunakan untuk mengakses informasi di
manapun dan kapanpun. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa aplikasi yang
telah disediakan pemerintah untuk membantu kegiatan belajar di rumah.
Sementara itu, pendidik juga dapat melakukan tatap muka dengan siswa-siswanya
dengan bantuan aplikasi yang dapat diakses dengan jaringan internet. Namun,
beberapa kendala yang ada dalam pembelajaran daring membuat para peserta
didik kurang berminat terhadap pembelajaran daring tersebut (Setyowahyudi, &
Ferdiyanti, 2020).

Adanya dampak pandemi Covid – 19 ini para pendidik harus memilih dan
menggunakan metode yang tepat untuk pembelajaran jarak jauh. Salah satu model
pembelajaran yang tepat untuk keadaan saat ini yaitu model pembelajaran
Blanded Learning. Seperti yang kita ketahui, bahwa model pembelajaran ini dapat
digunakan untuk pembelajaran tatap muka (offline) maupun pembelajaran daring
(online).
Blended learning merupakan pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif
dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta
ditemukan pada komunikasi terbuka di antara seluruh bagian yang terlibat dengan
pelatihan. Sedangkan untuk keuntungan dari penggunaan blended learning
sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran
online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu: (PT.
Sevima, Agustus 2018)
1) Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa
2) Pengajaran pun bisa secara online ataupun tatap muka langsung
3) Blended Learning = combining instructional modalities (or delivery
media),
4) Blended Learning = combining instructional methods.

Model pembelajaran blended learning ini sangat cocok dan efektif untuk
diterapkan dalam pembelaranan di masa pandemi ini. Dengan memilih model
pembelajaran ini, pendidik serta peserta didik dapat dengan mudah melaksanakan
proses pembelajaran dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional.
Perihal ini teruji dengan berjalannya proses pendidikan di masa pandemi
walaupun terletak di tempat yang berbeda, serta dalam situasi keadaan yang tidak
sama bisa menggunakan pendidikan secara online, demikian juga bila pendidikan
hendak ditambah secara langsung dalam rangka menekankan pemahaman
terhadap pendidikan buat partisipan didik.

Literasi sains merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan sains,


pemahaman tentang konsep - konsep ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan dan
menarik kesimpulan berdasarkan bukti dalam rangka memahami serta mengambil
keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam
melalui manusia. Literasi sains sangat penting untuk mempersiapkan bekal
keterampilan yang harus dimiliki siswa di abad ke 21 dari tingkat sekolah dasar
sampai perguruan tinggi yang meliputi keterampilan berpikir kritis, kreatif,
kolaboratif dan komunikasi. Kemampuan literasi sains siswa dapat dikembangkan
dan ditingkatkan dengan metode yang tepat dan didukung oleh teknologi yang
memadai.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam riset ini ialah “Apakah terdapat pengaruh penerapan
model pembelajaran blended learning berbantuan Classroom terhadap literasi
siswa kelas XI SMA ? ”

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka batasan
dalam penelitian ini adalah:

a. Model yang digunakan peneliti adalah Blended Learning pada siswa XI


SMA Gajah Mada Bandar Lampung.

b. Materi yang digunakan peneliti yaitu Struktur dan Fungsi Sel.

c. Strategi pembelajaran guru menentukan tingkat keberhasilan literasi sains


pada siswa SMA Gajah Mada Bandar Lampung.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model


pembelajaran blended learning berbantuan Classroom terhadap literasi siswa
kelas XI SMA

E. Manfaat penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi banyak pihak, terutama:
1. Bagi peserta didik, untuk meningkatkan semangat belajar dan literasi
sains dalam pembelajaran biologi agar dapat mengaplikasikan
dikehidupan sehari – hari.

2. Bagi pendidik, dapat memberikan ide atau strategi pembelajaran yang


menarik agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan aktif
karena proses pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh dan penting
bagi peserta didik agar dapat meningkatkan literasi sains.

3. Bagi peneliti, mendapatkan wawasan dan pengalaman praktif dibidang


penelitian dan diharapkan mampu memberikan motivasi kepada peneliti
untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi:

1. Google classroom adalah alat berbasis web gratis yang dikembangkan oleh
Google. Aplikasi ini digunakan oleh para guru dan siswa, untuk berbagi file
diantara mereka. Di Google Classroom, guru dapat membuat tugas untuk siswa
dan juga mengumpulkan tugas.
2. blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara
tatap muka yaitu pembelajaran yang dilakukan secara konvensional dengan
metode ceramah, penuguasan, tanya jawab dan demontrasi, dan pembelajaran
yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan berbagai macam media dan
teknologi untuk mendukung belajar mandiri serta memungkinkan peserta
menjadi lebih aktif dan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
3. Kemampuan literasi sains peserta didik adalah kemampuan siswa
menggunakan pengetahuan sains dalam memahami pembelajaran dan
mengaplikasikan hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai