Penyusun:
XI MIPA 6 (12)
2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Luring
Luring adalah jenis pembelajaran yang dilakukan dengan tatap muka. Dalam buku
berjudul Corona, an Episode of My Life, pembelajaran yang menggambarkan
pengertian luring adalah dilengkapi dengan peralatan bersifat fisik, seperti modul,
buku paket, dan lainnya. Metode belajar luring adalah dilakukan langsung di sekolah,
di kampus, di tempat les, disertai lembar kerja atau bahan ajar cetak, serta murid atau
siswa atau mahasiswa dan pengajar berada di satu tempat yang sama (Takariyawan,
2021).
Memahami luring adalah salah satu sistem pembelajaran. Luring adalah akronim
dari istilah daring atau pembelajaran online. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
menjelaskan pengertian luring adalah terputus dari jejaring komputer. Maka arti luring
adalah pembelajaran yang dilakukan offline.
“Luring adalah lawan kata dari daring yang sering digunakan pula untuk
membahas sistem pembelajaran,” dijelaskan dalam buku berjudul PAK dan COVID-
19: Problematika Pembelajaran PAK Daerah Tertinggal (Ambarita, dkk, 2021)
Hal yang sama dijelaskan dalam buku berjudul Mahasiswa Berdaya di Tengah
Pandemik Covid-19 oleh Kelompok 174 KKN DR UIN SGD (2021). Pengertian
luring adalah kepanjangan dari “luar jaringan” sebagai pengganti kata offline. Istilah
yang menggambarkan pengertian luring adalah menjadi lawan kata dari daring atau
“dalam jaringan.”
Pengertian luring adalah sama dengan metode belajar yang dilakukan langsung di
sekolah, di kampus, di tempat les, disertai lembar kerja atau bahan ajar cetak, serta
murid atau siswa atau mahasiswa dan pengajar berada di satu tempat yang sama
(liputan6, 2022).
B. Hasil Belajar
1. Pengertian
Hasil belajar adalah perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam
perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan.
Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti proses pembelajaran pada satu jenjang
pendidikan tertentu dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri. Hasil belajar adalah
informasi tentang kemajuan dalam upaya mencapai tujuan siswa lebih lanjut, baik
keseluruhan kelas maupun masing-masing individu, untuk mengetahui
kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitan dan menyarankan kegiatan
remedial atau perbaikan.
Menurut Sardiman (2007:16) Hasil Belajar adalah adanya perubahan tingkah
laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan
yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif). Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari
pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah tidak
hanya berupa penguasaan konsep tetapi juga keterampilan dan sikap.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pembelajaran luring terhadap hasil
belajar Biologi pada siswa kelas XI Mipa 6 SMA Negeri 16 Surabaya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Peneltian
Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan mengembangkan pengetahuan dan
menyelesaikan masalah. Dalam penelitian terdapat beberapa metode penelitian.
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data
dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian
kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus (case study). Studi kasus (case
study) adalah desain penelitian yang dilatarbelakangi masalah untuk mengkaji
individu, komunikasi, sistem, atau keterkaitan antarperistiwa (Agustina, 2016: 2).
Tujuan dari desain studi kasus adalah memperoleh keutuhan suatu peristiwa atau
kasus.
Oleh karena itu, peneliti menggunakan desain studi kasus karena peneliti ingin
mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar biologi pada sisiwa
kelas XI Mipa 6 SMA Negeri 16 Surabaya.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Darmawan (2013: 137), populasi adalah sumber data dalam penelitian
tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI Mipa 6 SMA Negeri 16 Surabaya sebagai
tempat untuk melakukan penelitian terkait dengan pengaruh pembelajaran daring
terhadap hasil belajar biologi di SMA Negeri 16 Surabya.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster
random sampling atau secara kualitatif, dimana sampel ditentukan dengan cara
mengambil satu kelas atau setengahnya sebagai sampel dalam penelitian. Karena
mereka cocok dengan tujuan-tujuan tertentu peneliti (Agustina, 2016: 3).
Kelompok eksperimen terdiri dari setengah populasi dari kelas XI Mipa 6 dengan
jumlah 18 siswa yang akan diberikan berupa angket atau kuesioner.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk memperoleh gambaran real terhadap
fenomena/kejadian yang diteliti (Agustina, 2016: 4). Dalam penelitian ini peneliti
berperan sebagai observer non-partisipan/role of a non-participant observer yang
mana peneliti terlibat penuh sebagai pengamat yang melakukan pengumpulan data
tanpa terlibat dalam peristiwa atau fenomena yang dialami.
2. Wawancara Penelitian
Wawancara semiterstruktur diperlukan untuk memperoleh jawaban yang spesifik
dari sampel/partisipan. Analisis ini umumnya melibatkan perhitungan yang dapat
diukur secara statistik guna memperoleh konsisten jawaban dari informan. Peneliti
melakukan wawancara kepada siswa yang selalu aktif mengikuti pembelajaran
daring atau tidak dan juga kepada guru pengampu mata pelajaran biologi.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Agustina (2016: 6), instrumen merupakan alat bantu peneliti dalam
mengumpulkan data. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan skala likert.
Skala likert bertujuan mengukur sikap dan emosi sampel/subjek penelitian guna
mencari kebenaran yang bersifat objektif. Peneliti menggunakan skala berupa angket
yang telah disusun dan dikembangkan sendiri berdasarkan uraian yang sudah ada
dalam kajian teori.
E. Analisis Data
Analisis data berarti kategorisasi, penataan, dan peringkasan data untuk memperoleh
jawaban dalam penelitian. Langkah-langkah dalam analisis data studi kasus khususnya
dalam bimbingan konseling dapat dilakukan dengan secara Kualitatif. Data kualitatif
dianalisis dengan cara membuat kode data yang disesuaikan dengan cara
mengumpulkan data, dengan menyampaikan persepsi melalui cara sebagai berikut.
Triangulasi data, data yang dikumpulkan melalui berbagai sumber agar hasil
wawancara, observasi, dan dokumentasi dapat dianalisis seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, I. 2016. Hangout Perkuliahan Metode Penelitian Kualitatif. Malang:
Universitas Kanjuruhan. Darmawan, D. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
https://www.liputan6.com/hot/read/4925841/pengertian-luring-adalah-pembelajaran-
tatap-muka-simak-penjelasannya
https://repository.uir.ac.id/4938/6/bab2.pdf
Nafisah, Khoirun, Margunani, dan Lyna Latifah. 2015. "Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Program Keahlian
Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang" dalam Economic Education Analysis
Journal (Vol. 4 No. 1). Semarang: Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Negeri Semarang.