Anda di halaman 1dari 10

INSTRUCTIONAL DESIGN FOR BLENDED LEARNING IN HIGH SCHOOL

Ananda Fatkiatur Rizki1, Fazriano Radiyan Heruzy2


NIM : 1200121601287 NIM : 2200121601248
fazriano.radiyan.2001216@students.um.ac.id
Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145

Abstrak: Pada masa modern ini dengan maraknya pengguna teknologi dari segala rentang usia,
penggunaan teknologi, informasi, dan komunikasi harus bisa seoptimal mungkin. Salah satunya
adalah dalam bidang pendidikan melalui blended learning. Blended Learning adalah campuran
model pembelajaran yang menggabungkan metode pembelajaran daring dan luring. Melalui
pemetaan yang dilakukan dengan bantuan aplikasi Publish or Perish dan VOSviewer, dapat dilihat
bahwa topik desain pembelajaran blended learning di jenjang SMA masih belum populer dengan
hasil pencarian 157 artikel dari 500 dengan rentang waktu 2010-2021. Dari artikel yang ditemukan,
penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penggunaan desain pembelajaran pada model blended
learning di jenjang SMA tergantung pada topik pembelajaran, karakteristik lembaga pendidikan,
kelas, peserta didik, atau pelajar. Namun begitu, blended learning bisa dilaksanakan secara optimal
melalui pendekatan behaviorisme dan kognitivisme. Dengan maraknya pengguna teknologi di
rentang usia pelajar, mereka mampu meningkatkan kemampuan untuk mengelola dan mengakses
internet serta media sosial. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan kesiapan peserta didik untuk
menerima pembelajaran Blended Learning untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi,
informasi, dan komunikasi dalam pembelajaran. Selain itu, blended earning dapat mengatasi
permasalahan dalam keterbatasan waktu, karena pembelajaran blended learning memanfaatkan
teknologi yang membuat komunikasi non-stop antara pendidik dengan peserta didik sehingga
pembelajaran menjadi lebih cepat diterima dan dapat dipelajari kapanpun dan dimanapun.
Kata Kunci: Blended learning, desain pembelajaran, SMA

PENDAHULUAN mendorong kegiatan belajar di luar instansi


pendidikan peserta didik yang bisa
Blended Learning dinilai sebagai model dilaksanakan melalui Blended Learning
pembelajaran yang akan digunakan untuk bahkan pembelajaran luring. Di masa
masa yang akan datang. Hal ini diekspresikan pandemi ini, Blended Learning merubah
oleh menteri pendidikan di awal masa statusnya dari rancangan menjadi realisasi
pandemi COVID-19 yang meresmikan karena situasi dan kondisi yang menuntut
program Merdeka Belajar pada angkatan para pelaku pendidikan untuk membatasi
2019 ke atas, di mana program tersebut pelaksanaan tugas dan perannya di satu
ruangan, ini mendorong mereka untuk menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan
bekerja secara remote. teknologi, Nadiem Makarim.

Pada jenjang pendidikan K-12, hal ini Tidak hanya di Indonesia, negara-negara lain
tergolong menantang bagi pelaku seperti Belanda juga menghawatirkan hal
pendidikan, karena tidak seperti beberapa tersebut. Sebuah penelitian mengungkapkan
lembaga pendidikan tinggi (seperti kehilangan belajar sekitar 3 poin persentil
Universitas Terbuka), sekolah-sekolah di atau deviasi standar 0,08. Efeknya setara
jenjang K-12 belum terbiasa dengan kondisi dengan seperlima tahun ajaran, periode yang
belajar secara seamless (seamless learning). sama saat sekolah ditutup selama lockdown
Namun begitu, bukan berarti lembaga- COVID-19. Kerugian hingga 60% lebih
lembaga sekolah K-12, terutama pada jenjang besar di kalangan siswa dari rumah tangga
SMA dan sederajat, menginjakan kaki ke yang kurang berpendidikan, membenarkan
dunia pembelajaran jarak jauh dengan mata kekhawatiran tentang jumlah korban
tertutup. pandemi yang tidak merata pada anak-anak
dan keluarga.
Sebuah penelitian yang dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Parakan Kabupaten Temanggung Penelitian ini mempertanyakan dan
tahun ajaran 2011/2012 menyimpulkan menjawab desain pembelajaran Blended
bahwa pelaksanaan pembelajaran yang Learning seperti apa yang digunakan dalam
menggunakan Blended Learning model Sekolah Menengah Atas saat ini, serta hal-hal
berbasis web sebagai sumber belajar lebih yang mendasari urgensi pembelajaran
baik daripada pembelajaran menggunakan Blended Learning pada jenjang SMA.
model konvensional. Penelitian tersebut
membandingkan model pembelajaran
Blended Learning dan konvensional pada
mata pelajaran Geografi kelas X. Penelitian KAJIAN LITERATUR
lain yang dilaksanakan di SMA Negeri 1
Pitumpanua tepatnya pada siswa kelas X Istilah blended learning digunakan untuk
dengan materi pokok Sistem periodik unsur menggambarkan solusi menggabungkan
menyimpukan bahwa bahwa model beberapa metode penyampaian yang berbeda,
pembelajaran Blended Learning berpengaruh seperti perangkat lunak kolaborasi, kursus
terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. berbasis Web, , dan praktik manajemen
Dua penelitian tersebut menggambarkan pengetahuan. Blended learning juga
kesuksesan dan kesiapan perancang digunakan untuk menggambarkan
pembelajaran untuk menerapkan model pembelajaran yang memadukan berbagai
Blended Learning. aktivitas berbasis peristiwa, termasuk kelas
tatap muka, e-learning, dan pembelajaran
Namun begitu, pembelajaran yang mandiri (Valiathan, P. (2002).
dilaksanakan pada penelitian tersebut
dilaksanakan dalam konteks eksperimen. Smith & Ragan (2004) mengartikan Istilah
Pada pelaksanaan riilnya, seperti pada masa desain pembelajaran sebagai proses
pandemi ini, banyak peserta didik yang sistematis dan reflektif menerjemahkan
mengalami learning loss karena berbagai prinsip-prinsip pembelajaran dan
pembelajaran yang dilaksanakan secara instruksi ke dalam rencana bahan
luring. Kekhawatiran ini diekspresikan oleh pembelajaran, kegiatan, sumber informasi,
dan evaluasi.
Blended Learning dapat memberikan dampak dan pembelajaran jarak jauh harus tetap
pada peningkatan hasil belajar serta dapat menjadi yang terdepan dalam pembelajaran.
meningkatkan minat belajar siswa
Dalam bidang desain pembelajaran, ada
dibandingkan dengan pembelajaran daring
banyak model desain yang sudah diketahui
maupun luring. Dziuban, Hartman dan
oleh pelaku pendidik, seperti ADDIE
Moskal (2004) melakukan penelitian yang
(Analysis, Design, Development,
menunjukan jika Blended Learning bisa
Implementation, and Evaluation) (Branch
dilaksanakan secara maksimal maka dapat
2009) dan ASSURE dari Smaldino et al.
menghasilkan pembelajaran yang optimal
(2008). Namun model desain tersebut
melalui pendekatan behaviorisme dan
membutuhkan pengetahuan yang dan
kognitivisme.
keterampilan profesional desain
Cortez, (2020) berpendapat bahwa ada pembelajaran yang luas untuk digunakan
berbagai pengaruh yang harus ditimbulkan secara praktek secara fleksibel dan efektif.
dalam pembelajaran blended learning yaitu: Salah satau model desain pembelajaran yang
1) Peserta didik diberikan kesempatan untuk dikembangkan untuk memudahkan tenaga
mendalami setiap pelajaran melalui sebuah pendidik dalam kegiatan blended learning di
video atau animasi agar lebih mudah jenjang pedidikan K-12 adalah CAFE
dimengerti. 1) Peserta didik diberikan sebuah
(Content, Activities, Facilitation, &
akses untuk melatih dan menentukan
Evaluation). CAFE adalah model desain
pelajaran apa yang mereka senangi dengan
mengerjakan sebuah quiz pendidikan melalui pembelajaran sederhana yang dibuat khusus
situs web. 3) Peserta didik diberikan sebuah untuk membantu guru K-12 dengan
akses informasi yang dapat menjawab semua mengubah kelas luring menjadi "pengajaran
pertanyaan yang belum sempat ditanyakan jarak jauh darurat" (Hodges et al. 2020). Ini
kepada guru dan dapat mendiskusikannya menandakan model blended learning belum
secara berkelompok. 4) Peserta didik dapat tentu bisa menggunakan desain pembelajaran
mengetahui kerakteristik belajar mereka. konvensional.
Menurut Hatip (2020) mengenai transformasi
pembelajaran di era COVID-19, kebijakan METODE
pemerintah untuk memberikan pendidikan
jarak jauh secara online dapat memberikan Semua artikel yang dianalisis dalam
manfaat, seperti meningkatkan kesadaran penelitian ini diambil dari database Google
untuk memanfaatkan kemajuan teknologi dan Scholar. Google Scholar sendiri merupakan
mengatasi masalah proses pendidikan di salah satu dari sekian banyak database yang
berisi jurnal, laporan teknis, pracetak, tesis,
Indonesia. Selain itu, guru akan terbiasa
buku, dan termasuk halaman Web terpilih
dengan penggunaan teknologi dalam yang dianggap ilmiah (Vine, R. 2006).
pendidikan jarak jauh, dan menyesuaikan Penelitian ini dilakukan dengan melakukan
model pembelajaran dengan berbagai situasi. penelusuran secara online yang dilakukan
Kebiasaan ini akan terus berlanjut mulai tanggal 24 Oktober sampai 10
menghadapi kehidupan normal baru yang November, dengan kriteria kata kunci
menuntut setiap orang untuk bisa langsung pencarian “Blended Learning high school” .
beradaptasi dengan kondisi yang berbeda. Periode yang dipakai yaitu pada tahun 2010-
Dalam kondisi new normal, blended learning 2021. Kemudian pengambilan data dilakukan
menggunakan aplikasi Publish or
Perish (PoP). PoP digunakan untuk
mendapatkan data atau informasi PEMBAHASAN
perkembangan riset yang dibutuhkan secara
Pemetaan Area Topik Berdasarkan Data
akurat. Selanjutnya menggunakan aplikasi
Teks
VOSviewer untuk memvisualisasikan dan
menganalisis tren penelusuran Pencarian dilakukan dengan judul “Blended
Learning high school” dan kata kunci
Berdasarkan hasil penelusuran dan analisis Instructional Design yang dilakukan melalui
diperoleh 157 judul artikel yang cocok Google Scholar dalam aplikasi Publish or
dengan kata kunci, nama penulis, asal Perish (PoP) dengan kriteria hasil maksimal
penulis, produktivitas dan nama publisher. 500 artikel dari tahun 2010 sampai 2021,
Sedangkan untuk peta perkembangan ditemukan 157 artikel. Dari hasil 157 artikel
perkembangan riset dianalisis dengan tersebut kemudian disatukan menjadi satu
menggunakan aplikasi VOSViewer. file RIS untuk dilakukan pemetaan oleh
Pemetaan dilakukan untuk mencari trend aplikasi VOSViewer. Hasil dari pemetaan
publikasi ilmiah internasional maupun tersebut adalah sebagai berikut.
nasional. Fokus pemetaan adalah desain
pembelajaran dalam Blended Learning pada
jenjang SMA.

Gambar 1 Visualisasi pemetaan 157 area topik berdasarkan data teks (network visualization)
Dari hasil pemetaan tersebut dapat dilihat bahwa masih ada perbedaan satu kelompok
bahwa terdapat hubungan antara kelompok cluster antara pembahasan topik Blended
Blended Learning, high school, dan Learning dan high school, sedangkan
instuctional design dengan pembagian cluster pembahasan topik Blended Learning dan
sebagai berikut. instructional design berada di cluster yang
sama.
Cluster 1 (merah): Blended Learning,
implementation, instructional design, Selain melihat pemetaan topik berdasarkan
perception, study. Cluster 2 (hijau): hubungan data (network visualization),
development, senior high school, senior high dalam aplikasi VOSViewer kita juga dapat
school student, use. Cluster 3 (biru): Blended melihat visualisasi pemetaan topik dalam
Learning model, model, vocational high bentuk tren pembahasan dari tahun ke tahun
school. Cluster 4 (kuning): high school (overlay visualization) dan visualisasi
student pemetaan topik dalam bentuk kepadatan
penelusuran (density visualization). Berikut
Cluster satu mewakilan kelompok yang topik
adalah hasil dari visualisasi pemetaan topik
tertinggi berdasarkan kata kunci yang
dalam bentuk overlay visualization dan
dimasukan sedangkan kelompok 4
density visualization.
mewakilkan topik terendah. Dapat dilihat

Gambar 2 Visualisasi pemetaan 157 area topik berdasarkan data teks (overlay visualization)
Gambar 3 Visualisasi pemetaan 157 area topik berdasarkan data teks (density visualization)

Pada gambar 2 terlihat tren penelusuran School lumayan tersebar dari satu sama lain,
topik dari tahun 2017-2020. Topik Blended di mana topik yang paling padat dalam ranah
Learning, topik terbesar dalam pemetaan, tersebut adalah topik High School.
memiliki warna biru-hijau yang menandakan Kepadatan penelusuran yang rendah juga
topik tersebut sering ditelusuri pada tahun dapat ditemukan dalam ranah topik
2018-2019. Pada topik Instructional design Instructional Design.
banyak ditelusuri pada tahun 2017 yang
diwakilkan oleh warna ungu. Sedangkan Desain Pembelajaran Blended Learning
topik High School banyak ditelusuri tahun Pada Jenjang SMA
2019-2020 yang diwakili oleh warna hijau- Blended Learning dapat memberikan dampak
kuning yaitu pada peningkatan hasil belajar serta dapat
meningkatkan minat belajar siswa
Pada gambar 3 terlihat kepadatan dibandingkan dengan pembelajaran online
penelusuran topik. Dapat dilihat Blended atau face to face. Dziuban, Hartman dan
Learning memiliki warna paling terang, yaitu Moskal (2004) melakukan penelitian yang
kuning. Sama seperti yang lain, ini menunjukan jika Blended Learning bisa
mevisualisasikan besarnya kepadatan dilaksanakan secara maksimal maka dapat
penelusurah pada topik tersebut. Dari ranah menghasilkan pembelajaran yang optimal
topik yang ingin diteliti, topik Blended melalui pendekatan behaviorisme dan
Learning adalah yang paling padat. Ranah kognitivisme. Pada pendekatan behaviorisme
topik yang bersangkutan dengan Sekolah pembelajaran Blended Learning memberikan
Menengah pertama maupun atas , yaitu topik stimulus berupa tugas-tugas dalam bentuk
Senior High School, Senior High School penugasan paraktek atau menjawab soal lalu
student, High School, dan Vocational High respon berupa jawaban dari peserta didik.
Sedangkan pendekatan kognitivisme pengetahuan, ilham dan perluasan
pembelajaran Blended Learning lebih pengetahuan, membangun karya kreatif,
mengarah pada pengembangan atau mengadaptasi dan mengembangkan karya,
pemahaman peserta didik dalam proses serta kritik dan evaluasi. 2) Hasil eksperimen
pembelajaran. Disini peserta didik dituntut model Blended Learning dengan metode
untuk bisa mengolah atau mengembangkan berpikir rancang dan pembelajaran seni
potensi dalam diri seseorang. praktis mengintegrasikan alat kognitif
melalui cloud computing untuk
Menurut Zain, A.R. (2018), dalam hal mengembangkan kemampuan produksi seni
prestasi belajar yang meliputi aspek afektif, kreatif siswa SMA menunjukkan bahwa a)
kognitif, dan psikomotorik, Indonesia setelah pembelajaran melalui model
termasuk yang paling rendah dibandingkan pembelajaran campuran dengan metode
dengan negara lain. Prestasi belajar siswa berpikir rancang dan praktis pembelajaran
rendah karena siswa kurang dituntut siswa seni alat kognitif terintegrasi melalui cloud
untuk mengembangkan kemampuan berpikir computing, siswa SMA memiliki skor rata-
kritis. Oleh karena itu, model pembelajaran rata yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya
yang efektif diperlukan untuk meningkatkan dan b) Karya seni siswa memiliki skor
kemampuan berpikir kritis peserta didik. kreativitas di atas standar yang ditentukan
Salah satu model pembelajaran yang dapat dengan nilai rata-rata di tingkat tinggi.
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
adalah penerapan guided inquiry learning. Dalam pencarian model Blended Learning
Penelitiannya menyimpulkan bahwa yang cocok diimplementasikan dalam
pembelajaran fisika dengan menggunakan pelajaran Bahasa Inggris di jenjang SMA,
model inkuiri terbimbing berbasis Blended Buwono & Ciptaningrum (2019)
Learning lebih efektif untuk meningkatkan menyimpulkan bahwa Model Blended
kemampuan berpikir kritis siswa SMA pada Learning yang diterapkan harus sejalan dan
materi optik jika dibandingkan dengan aplikatif dengan kurikulum 2013 terbaru.
pembelajaran fisika yang menggunakan Oleh karena itu, disarankan untuk
inkuiri terbimbing saja. menerapkan dua model pembelajaran
Blended Learning yaitu model pembelajaran
Dalam penelitian pengembangan model e-moderasi dan manajemen kursus. Kedua
Blended Learning dalam pembelajaran seni, model tersebut cocok untuk mengajar bahasa
Chalermsuk & Satiman (2021) menemukan Inggris di tingkat SMA dan memiliki potensi
bahwa: 1) Model Blended Learning dengan besar untuk meningkatkan kreativitas siswa,
metode berpikir yang dirancang dan pembelajaran mandiri, dan kerja kolaboratif.
pembelajaran seni praktis yang terintegrasi
alat kognitif melalui cloud computing untuk Urgensi Blended Learning di jenjang SMA
mengembangkan kemampuan produksi seni Pada era pembelajaran abad 21 ini peserta
kreatif siswa SMA terdiri dari a) kegiatan didik lebih banyak menghabiskan waktu
pembelajaran seni campuran, b) sumber untuk menjelajahi internet dan mereka selalu
belajar , c) komunikasi/interaksi menggunakan internet untuk browsing
pembelajaran, d) manajemen pembelajaran berbagai informasi umum ataupun tentang
dan pembelajaran dan e) evaluasi pelajaran. Dengan ini mereka mampu
pembelajaran. Selain itu, terdapat enam meningkatkan kemampuan untuk mengelola
langkah kegiatan belajar mengajar yaitu dan mengakses internet serta media sosial.
menciptakan inspirasi dan perolehan Perlu adanya kesiapan peserta didik untuk
pengetahuan, pengumpulan dan akses menerima pembelajaran Blended Learning
karena bisa menghambat peserta didik 1. Guru harus meningkat
dengan ekonomi yang rendah mereka dalam kemampuannya dalam literasi
pembelajaran. komputer dan internet agar dapat
menggunakannya secara maksimal.
Moisey dan Hughes (2011) melakukan
pengumpulan data yang menyimpulkan 2. Konten yang disediakan untuk
bahwa pembelajaran Blended Learning pembelajaran Blended Learning
membawa pengaruh dalam prestasi peserta harus mencakup aplikasi multimedia
didik. Dalam pembelajaran blended learning dan sesuai dengan kebutuhan
disediakan sebuah fasilitas kepada peserta pelajaran seperti video, animasi
didik untuk mencari tahu, memanfaatkan gambar dll.
teknologi, informasi dan komunikasi sebagai
sarana untuk meningkatkan efektivitas dalam Menurut Dian Damayanti dan Kusumawati
belajar peserta didik. Dengan disediakannya Dwiningsih dengan terlaksananya
fasilitas tersebut diharapkan peserta didik pembelajaran blended learning dapat
dapat menyelesaikan masalah secara mandiri mengatasi permasalahan dalam keterbatasan
dan bertanggungjawab dalam bidang waktu. Karena pembelajaran blended
pendidikan ataupun yang lainnya. learning memanfaatkan teknologi yang
membuat komunikasi non-stop antara
Cortez, (2020). Berpendapat bahwa ada pendidik dengan peserta didik sehingga
berbagai pengaruh yang harus ditimbulkan pembelajaran menjadi lebih cepat diterima
dalam pembelajaran blended learning yaitu dan dapat dipelajari kapanpun.
:
1. Peserta didik diberikan kesempatan
untuk mendalami setiap pelajaran KESIMPULAN
melalui sebuah video atau animasi Pada masa modern ini dengan maraknya
agar lebih mudah dimengerti. pengguna teknologi dari segala rentang usia,
2. Peserta didik diberikan sebuah akses kita harus memaksimalkan penggunaan
untuk melatih dan menentukan teknologi, informasi, dan komunikasi
pelajaran apa yang mereka senangi seoptimal mungkin. Salah satunya adalah
dengan mengerjakan sebuah quiz dalam bidang pendidikan melalui blended
pendidikan melalui situs web. learning. Blended Learning adalah campuran
model pembelajaran yang menggabungkan
3. Peserta didik diberikan sebuah akses metode pembelajaran daring dan luring.
informasi yang dapat menjawab Melalui pemetaan yang dilakukan dengan
semua pertanyaan yang belum sempat bantuan aplikasi Publish or Perish dan
ditanyakan kepada guru dan dapat VOSviewer, dapat dilihat bahwa topik desain
mendiskusikannya secara pembelajaran blended learning di jenjang
berkelompok. SMA masih belum populer dengan hasil
pencarian 157 artikel dari 500 dengan rentang
4. Peserta didik dapat mengetahui waktu 2010-2021. Dari artikel yang
kerakteristik belajar mereka. ditemukan, penulis dapat menarik
Menurut Yapici & Akbayin, (2012) sebagai kesimpulan bahwa penggunaan desain
seorang guru harus memperhatikan hal pembelajaran pada model blended learning
berikut agar dapat melaksanakan di jenjang SMA tergantung pada topik
pembelajaran Blended Learning, yaitu : pembelajaran, karakteristik lembaga
pendidikan, kelas, peserta didik, atau pelajar.
Namun begitu, blended learning bisa (Doctoral dissertation, Silpakorn
dilaksanakan secara optimal melalui University).
pendekatan behaviorisme dan kognitivisme.
Dengan maraknya pengguna teknologi di Cortez, C. P. (2020). Blended, distance,
rentang usia pelajar, mereka mampu electronic and virtual-learning for the
meningkatkan kemampuan untuk mengelola new normal of mathematics education:
dan mengakses internet serta media sosial. A senior high school student’s
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan perception. European Journal of
kesiapan peserta didik untuk menerima Interactive Multimedia and Education,
pembelajaran Blended Learning untuk 1(1), e02001.
mengoptimalkan penggunaan teknologi,
informasi, dan komunikasi dalam Damayanti, D., & Dwiningsih, K.
pembelajaran. Selain itu, blended earning PENGEMBANGAN PERANGKAT
dapat mengatasi permasalahan dalam PEMBELAJARAN BERORIENTASI
keterbatasan waktu, karena pembelajaran BLENDED LEARNING PADA
blended learning memanfaatkan teknologi MATERI SISTEM PERIODIK
yang membuat komunikasi non-stop antara UNSUR KELAS X SMA
pendidik dengan peserta didik sehingga DEVELOPMENT OF LEARNING
pembelajaran menjadi lebih cepat diterima DEVICE ORIENTED BLENDED
dan dapat dipelajari kapanpun dan
LEARNING ON PERIODIC TABLE
dimanapun
MATERIAL FOR TENTH GRADE.

Engzell, P., Frey, A., & Verhagen, M. D.


DAFTAR RUJUKAN (2021). Learning loss due to school
Abdullah, W. (2018). Model Blended closures during the COVID-19
Learning dalam meningkatkan pandemic. Proceedings of the National
efektifitas pembelajaran. Fikrotuna, Academy of Sciences, 118(17).
7(1), 855-866.
Hatip, A. (2020). The Transformation Of
Branch, R, M. (2009). Instructional design: Learning During Covid-19 Pandemic
The ADDIE approach. New York: Towards The New Normal Era.
Springer. PROCEEDING UMSURABAYA.

Buwono, M. A., & Ciptaningrum, D. S. Hodges, C., Moore, S., Lockee, B., Trust, T.,
(2019). Suggested Blended Learning & Bond, A. (2020). The difference
Models to Teach English for Senior between emergency remote teaching
High School Teachers in Indonesia. and online learning. Educause Review,
Online Submission. 27.
Chalermsuk, N., & Satiman, A. (2021). The Irmawati, D., Sriyono, S., & Santoso, A. B.
Development of Blended Instructional (2012). Studi Eksperimen Pemanfaatan
Model in Art Education Based on Blended Learning Model Berbasis Web
Design Thinking and Practical Art Sebagai Sumber Belajar Geografi. Edu
Learning Integrated with Cognitive Geography, 1(2).
Tools to Enhance Creative Thinking
and Artworks of High School Students
Karim, A., & Soebagyo, J. (2021). Yapici, I. U., & Akbayin, H. (2012). The
PEMETAAN BIBLIOMETRIK Effect of Blended Learning Model on
TERHADAP TREND RISET High School Students' Biology
MATEMATIKA TERAPAN DI Achievement and on Their Attitudes
GOOGLE SCOLAR towards the Internet. Turkish Online
MENGGUNAKAN VOSVIEWER. Journal of Educational Technology-
Teorema: Teori dan Riset Matematika,
TOJET, 11(2), 228-237.
6(2).
Zain, A. R. (2018, September). Effectiveness
Manggabarani, A. F., Sugiarti, S., & Masri, of guided inquiry based on Blended
M. (2016). Pengaruh model Learning in physics instruction to
pembelajaran Blended Learning
improve critical thinking skills of the
terhadap motivasi dan hasil belajar
siswa kelas X SMA Negeri 1 senior high school student. In Journal
Pitumpanua Kab. Wajo (studi pada of Physics: Conference Series (Vol.
materi pokok sistem periodik unsur). 1097, No. 1, p. 012015). IOP
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Publishing
Pendidikan Kimia, 17(2), 83-93.

Rahmi, U. (2018). Desain sistem


pembelajaran Blended Learning: upaya
peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia.
Smaldino, S., Heinich, R., Molenda, M., &
Russel, J. (2008). Instructional
technology and media for learning.
Upper Saddle River: Pearson
Education, Inc..
Smith, P. L., & Ragan, T. J. (2004).
Instructional design. John Wiley &
Sons.
Utami, I. S. (2018). The effect of blended
learning model on senior high school
students’ achievement. In SHS Web of
Conferences (Vol. 42, p. 00027). EDP
Sciences.

Valiathan, P. (2002). Blended learning


models. Learning circuits, 3(8), 50-59.

Vine, R. (2006). Google scholar. Journal of


the Medical Library Association, 94(1),
97.

Anda mungkin juga menyukai