1503619069
UTS Strategi Media Pembelajaran
Teori, Kelebihan dan Kekurangan dan Sintaks Model Pembelajaran Blended Learning
Proses pembelajaran di era revolusi industri 4.0 tidak terlepas dari kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi dalam pendidikan bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang
baru dan paham akan kemajuan teknologi (Kristianto & Astriawati, 2019). Dalam
pembelajaran, generasi sekarang juga lebih tertarik menggunakan gadget, laptop dan
sejenisnya (Yana & Adam, 2019). Penerapan model pembelajaran yang tepat dan menarik serta
melibatkan siswa untuk belajar aktif dapat mempermudah guru untuk mencapai tujuan belajar
siswa (Widyaningsih et al., 2020). Model pembelajaran adalah serangkaian pembelajaran yang
disusun sistematis dengan ciri khas yang dibuat oleh pendidik (Magfirah, 2020). Salah satu
model pembelajaran yang telah memanfaatkan teknologi adalah model pembelajaran blended
learning.
Pada model pembelajaran blended learning, pendidik harus berperan sebagai motivator
dan fasilisator (Adekola et al., 2017). Peran pendidik sebagai fasilisator artinya pendidik
berperan memberikan pelayanan yang baik seperti menyediakan pengalaman pembelajaran,
sarana, memberikan kegiatan pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa,
memonitoring pembelajaran dan membantu mengevaluasi hasil belajar siswa dan sebagai
motivator artinya pendidik harus memberikan dukungan dalam pembelajaran seperti
memberikan dukungan siswa agar dapat mengekspresikan gagasan dan mengemukakan
pendapatnya (Bu & Bu, 2012) (Asmendri & Sari, 2018).
Kelebihan Kekurangan
1. Siswa bebas mengakses dan mengunduh 1. Siswa harus dilengkapi dengan fasilitas
sumber belajar dari internet kapanpun dan berbasis teknologi untuk pembelajaran
dimanapun. secara daring.
2. Interaksi siswa dengan pendidik maupun 2. Banyak siswa yang kurang memiliki
siswa dengan siswa dapat dilakukan secara kesadaran diri.
offline maupun online 3. Pendidik sulit untu mengawasi
Mudahnya berbagi file materi dengan teman pembelajaran secara online.
(Wardani et al., 2018).
3. Memiliki tingkat fleksibelitas dan efisiensi 4. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki
tinggi. siswa seperti laptop, komputer dan
4. Meningkatkan kemampuan menulis dan internet.
memanfaatkan teknologi (Victoria et al., 5. Minimnya pengetahuan (siswa, guru
2021). dan orang tua) tentang teknologi (Hima,
5. Membuat peserta didik lebih aktif dan mandiri 2016).
(Pongantung et al., 2020)(Patmawati et al.,
2019).
6. Peserta didik dapat berkolaborasi untuk
menangani masalah (Im & Kim, 2015).
Semua penerapan model pembelajaran perlu dilengkapi dengan sintaks pembelajaran,
agar pembelajaran berjalan secara sistematis dan terstruktur. Sintaks adalah susunan atau
urutan aktifitas pembelajaran yang disusun secara sistematis. Model pembelajaran blended
learning secara umum memiliki 3 kegiatan yaitu face to face learning, online learning dan
offline. Kegiatan face to face learning merupakan kegiatan pembelajaran tatap muka seperti
metode tradisional yang dilakukan secara online. Kegiatan online learning meliputi
pembelajaran menggunakan platform seperti penugasan, membaca dan memahami materi yang
tersedia dan kuis. Kegiatan offline dilakukan pendidik untuk berdiskusi dan tanya jawab terkait
materi yang belum dimengerti siswa dengan tatap muka di lembaga pendidikan (Alwan, 2017).
Berikut ini sintaks atau langkah – langkah pembelajaran blended learning :
1. Seeking of information
Pada langkah ini, guru menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran serta
mempersiapkan siswa dalam pembelajaran. Kemudian siswa mencari informasi dari
berbagai sumber secara online maupun offline. Guru sebagai fasilisator dan motivator
berperan dalam mengawasi, memberikan saran dalam pencarian informasi yang efektif
dan efisien dan siswa dapat mengakses materi yang telah disediakan guru di platform
yang digunakan.
2. Acquisition of information
Setelah mendapat informasi dan mendengar penjelasan guru, siswa secara
mandiri maupun kelompok dapat menemukan, memahami, menggabungkan dan
menggambarkan informasi dengan ide atau gagasannya. (Marlina, 2020)
3. Synthesizing of knowledge
Pada tahap ini siswa atau kelompok membangun pengetahuan dengan
menafsirkan dan menyimpulkan ide atau gagasan ke dalam fasilitas online maupun
offline. Maksudnya adalah siswa dapat memberikan kesimpulan ide atau gagasan pada
penugasan yang diberikan guru, menyampaikan kesimpulan secara langsung atau
dengan mencatatnya (Yantoro et al., 2021).
4. Penutup
Pada tahap ini, guru memberikan kesimpulan materi dengan
menginterpretasikan informasi untuk membantu siswa menyimpulkan dan lebih
memahami materi. Guru melakukan presensi dengan memanggil nama siswa.
Kemudian guru memberikan post test atau kuis yang dapat dikerjakan di platform
pembelajaran, hal ini bertujuan untuk menilai pemahaman siswa.
Daftar Pustaka