Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN E-LEARNING TERHADAP PRESTASI

MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA KOTA MEDAN 2020

DisusunOleh:

Agustina Manik
(032017070)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN


PRODI NERS TAHAP AKADEMIK
T. A 2020/ 2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


E-learning merupakan sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang
pendidikan dalam bentuk dunia maya. Istilah E-learning lebih tepat ditujukan sebagai
usaha untuk membuat sebuah transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau
perguruan tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi internet.
Pelaksanaan perkuliahan menggunakan e-learning merupakan perpaduan antara
pembelajaran jarak jauh dan tatap muka (konvensional), sehingga materi yang diajarkan
sebagian diberikan melalui e-laerning dan sebagian lagi melalui tatap muka. Penggunaan
e-laerning dianggap lebih menarik dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa yang pada
akhirnya akan meningkatkan mutu pembelajaran di kampus (Tazlim, 2017).
Pengembangan sistem pendidikan sebagai wujud suasana belajar dan proses
pembelajaran agar pelajar aktif mengembangkan potensi dirinya telah di atur oleh
pemerintah dalam UU No. 20 Tahun 2003. Upaya implementasi konsep pendidikan
tersebut juga sudah diterapkan yakni dari pengembangan kurikulum sejak 2001, KTSP
2006 dan kurikulum 2013. Namun pengembangan ini masih terjadi permasalahan terkait
dengan metode pembelajaran yang masih bersifat teacher centered.
E-Learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar
terhadap perubahan proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya
mendengarkan uraian materi dari guru tetapi siswa juga melakukan aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Materi bahan ajar dapat
divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan interaktif
sehingga learner atau murid akan termotivasi untuk terlibat lebih jauh dalam proses
pembelajaran tersebut (Alfonsa,2019).
Menurut Darmawan (2014) E-learning merupakan kombinasi antara informasi,
interaksi dan komunikasi pendidikan yang merupakan elemen-elemen inti dalam strategi
mencapai keberhasilan. Dalam hal ini e-learning menyangkut solusi terhadap tantangan
pembaruan (updates). Di dalam e-learning peserta didik mempunyai pilihan untuk
menetapkan isi (collaborative solution) dan kecepatan (self-pace). Pendidik dapat
memberikan materi pelajarannya lewat sarana internet yang dapat diakses setiap saat di
mana saja. Peserta didik juga tidak perlu harus selalu belajar di kelas untuk mendapatkan
informasi mengenai materi yang diperolehnya. Bahkan peserta didik dapat
mengembangkan proses belajarnya dengan mencari referensi dan informasi dari sumber
lain.
E-learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan anatara pendidik
dan peserta didik dalam sebuah belajar online. E-learning tercipta untuk mengatasi
keterbatasan anta pendidik dan peserta didik, terutama dalam hal waktu, ruang, kondisi,
dan keadaan. Melalui e-learning maka pendidik dan peserta didik tidak harus berada
dalam satu demensi ruang dan waktu, proses pendidikan dapat berjalan kapan saja dengan
mengabaikan dua hal tersebut.( Darmawan, 2014).
E-learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran bebasis web (web
based learning), pembelajaran berbasis computer (computer based learning), kelas virtual
(virtual class) dan/atau kelas digital (digital classroom). Materi-materi dalam kegiatan
pembelajaran elektronik tersebut kebanyak dihantarkan melalui media internet, internet
tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif serta CD-ROM.
Definisi ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-learning itu bisa bervariasi tergantung
dari pennyelenggraan kegiatan e-learning tersebut dan bagaimana cara penggunaanya,
termasuk juga apa tujuan penggunaanya (Rusman dkk.,2011).
E-learning merupakan suatu penerapan teknologi informasi yang relatif baru di
indonesia, mulai dikenal secara komersial pada 1995 katika IndoInternet membuka
layanannya sebagai penyedia jasa layanan internet pertama. E-learning terdiri dua bagian,
yaitu “e” yang merupakan singkatan dari ‘electronic’ dan ‘learning’ yang berarti
‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa/bantuan
perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu, s-Learning sering
disebut pula on-line course (Soekarwati, 2003).
Penelitian yang dilakukan oleh Darliah (2016) menunjukan semakin tinggi
penggunaan e-learning oleh mahasiswa maka motivasi belajar mahasiswa semakin
meningkat dan semakin sering penggunaan e-learning oleh mahasiswa maka prestasi
belajar mahasiswa juga akan meningkat. Penelitian lain oleh Ramadhani (2012)
menunjukan bahwa peningkat hasil belajar dengan penggunaan media elearning lebih
baik dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar dengan penggunaan media
pembelajaran konvensional. E-learning merupakan salah satu alternative media
pembelajara interaktif yang mengembangkan sikap aktif, mandiri dan kreatif. Siswa dapat
berperan secara aktif dalam memperoleh kesempatan membangun sendiri pengetahuan
yang mendalam serta dalam proses pembelajaran yang lebih bervariatif.
E-learning memiliki bayak manfaat, diantaranya Menurut (Karwati, 2014), secara
lebih rinci, manfaat e-learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu: 1) Dari Sudut Mahasiswa
(selaku pelajar) e-learning memungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang
tinggi. Artinya, mahasiswa dapat mengakses bahanbahan belajar setiap saat dan berulang-
ulang. Mahasiswa juga dapat berkomunikasi dengan dosen setiap saat. Dengan kondisi
yang demikian ini, mahasiswa dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran. 2) Dari Sudut Dosen (selaku pengajar), e-learning banyak memberikan
manfaat bagi dosen, terutama yang berkaitan dengan: a) Lebih mudah melakukan
pemutakhiran bahan-bahan belaj ar yang menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi; b) Mengembangkan diri atau melakukan
penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih
banyak; c) Mengontrol kegiatan belaj ar mahasiswa. Bahkan dosen juga dapat mengetahui
kapan mahasiswanya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelaj
ari, serta berapa kali topik tertentu dipelaj ari ulang; d) Mengecek apakah mahasiswa
telah mengerj akan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu; dan e) Memeriksa
jawaban mahasiswa dan memberitahukan hasilnya kepada mahasiswa (Faridatum, 2017).
efektivitas proses pembelajaran seharusnya ditinjau dari hubungan guru tertentu yang
mengajar kelompok siswa tertentu, di dalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai
tujuan-tujuan instruksional tertentu. Dunne (1996:12) berpendapat bahwa efektivitas
pembelajaran memiliki dua karakteristik. Karakteristik pertama ialah “memudahkan
murid belajar” sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep atau
sesuatu hasil belajar yang diinginkan. Kedua, bahwa keterampilan diakui oleh mereka
yang berkompeten menilai, seperti guru, pengawas, tutor atau murid sendiri.
Perkembangan teknologi internet dalam proses belajar mengajar yang sudah
dimanfaatkan salah satunya E-learning. Dengan adanya E-learning diharapkan mampu
mengatasi kendala perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dengan
pemanfaatan teknologi jaringan dan aplikasi internet. Berbagai informasi yang
ditampilkan dalam E-learning untuk pendidikan ini merupakan suatu terobosan yang
sangat strategis dalam menerapkan teknologi baru pada kegiatan sistem informasi pada
lingkup dunia pendidikan. Dengan adanya Elearning untuk pendidikan ini maka
kebutuhan akan informasi selalu tersedia dandapat diakses oleh mahasiswa dengan mudah
dan cepat. E-learning untuk pendidikan ini akan menjadikan pelayanan terhadap
mahasiswa menjadi lebih baik (Meliani, dkk. 2019).
Kelebihan e-learning dapat memberikan fleksibilitas, interaktifitas, kecepatan dan
visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing teknologi. Selanjutnya dikenal
pula istilah blended learning (hybrid learning) secara sederhana dapat didefinisikan
sebagai perpaduan metode belajar tatap muka (di dalam kelas) dengan materi yang
diberikan secara online (Bibi, 2015).
Di Arab Saudi, ada peningkatan minat dalam penerapan aplikasi e-learning seperti
Ed-modo. Efek penggunaan Edmodo dalam pendidikan tinggi Saudi tidak jelas, karena
ada kekurangan studi tentang topik ini. Salah satu tujuan utama dari Departemen
Pendidikan di Arab Saudi adalah untuk mengadopsi teknologi dalam proses pendidikan
yang menciptakan kebutuhan untuk menyelidiki teknologi saat ini untuk mengatasi
kesenjangan pengetahuan saat ini di bidang ini. Hanya beberapa peneliti yang menyelidiki
penggunaan Edmodo di Arab Saudi, termasuk Al-Essa (2018), yang menyelidiki dampak
penggunaan Edmo-do untuk siswa sekolah menengah dan melaporkan lambatnya
implementasi digital dalam sistem pendidikan Saudi. Selain itu, ada kebutuhan untuk
menyelidiki sikap siswa terhadap alat tersebut.
Sistem e-learning yang sudah umum digunakan ada bermacam-macam diantaranya
edmodo, moodle dan google classroom. Edmodo merupakan platform pembelajaran
berbasis jejaring sosial yang diperuntukan untuk guru, murid sekaligus orang tua murid.
Edmodo pertama kali dikembangkan pada akhir tahun 2008 oleh Nic Borg dan Jeff
O’hara dan Edmodo sendiri merupakan program e-learning yang menerapkan sistem
pembelajaran yang mudah, efisien sekaligus lebih menyenangkan. Moodle adalah sebuah
platform belajar yang didesain untuk digunakan oleh para pendidik dan administrator dan
pelajar sebagai sebuah sistem terintegrasi yang andal dan aman sehingga menjadi sebuah
lingkungan belajar yang cocok untuk masing-masing pengguna. Situs Moodle pertama
kali dibuat pada akhir tahun 2001 oleh Martin Dougiamas, dengan versi 1.0 di-release di
bulan Agustus 2002. Dan sampai sekarang terus dikembangkan sampai dengan versi 3.0.
Sedangkan Google Classroom adalah layanan berbasis Internet yang disediakan oleh
Google sebagai sebuah sistem e-learning. Service ini didesain untuk membantu pengajar
membuat dan membagikan tugas kepada pelajar secara paperless. Pengguna service ini
harus mempunyai akun di Google. Selain itu Google Classroom hanya bisa digunakan
oleh sekolah yang mempunyai Google Apps for Education (Hakim, 2016).
Konsep pembelajaran e-learning mulai dikembangkan mengingat peningkatan jumlah
mahasiswa di perguruan tinggi dari tahun ke tahun semakin meningkat, begitu juga
dengan kebutuhan akan pembelajaran digital yang semakin tinggi pula. Hal in tentu saja
didukung oleh fasilitas perkualiahan seperti jaringan internet yang stabil, ketersediaan
fasilitas hot spot, yang memungkinkan untuk pelaksanaan pembelajan e-learning tersebut.
Oleh karena itu, konsep e-learning menjadi salah satu alternatif bagi mahasiswa dan
dosen dalam mengembangkan diri dan upaya untuk meningkatkan hasil belajar
mahasiswa.
Efektivitas proses pembelajaran berarti tingkat keberhasilan guru dalam mengajar
kelompok siswa tertentu dengan menggunakan metode tertentu untuk mencapai tujuan
instruksional tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, Maka rumusan masalah dalam
peneliti ini adalah: bagaimana Efektivitas Pembelajaran E-Learning Terhadap Prestasi
Mahasiswa Di Universitas Terbuka Kota Medan 2020.
1.3 Tujuan Peneliti
Untuk mengetahui Hubungan Efektivitas Pembelajaran E-Learning Terhadap Prestasi
Mahasiswa Di Universitas Terbuka Kota Medan 2020.
1.4 Manfaat Teoritis
Penelitian ini berguna sebagai salah satu bahan sumber bacaan mengenai Efektivitas
Pembelajaran E-Learning Terhadap Prestasi Mahasiswa Di Universitas Terbuka Kota
Medan 2020.
REFERENSI
Nadziroh, Faridatun. "Analisa Efektifitas Sistem Pembelajaran Berbasis E-Learning." Jurnal
Ilmu Komputer dan Desain Komunikasi Visual 2.1 (2017).
Meliyani, Meliyani, Supriyanto Supriyanto, and Muhammad Rahmattullah. "Pengaruh
Pemanfaatan Simari Sebagai Implementasi Pembelajaran Berbasis E-learning Terhadap Hasil
Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi." Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 29.1 (2019):
1-8.
Taslim, Taslim, Dafwen Toresa, and Syahtriatna Syahtriatna. "Pengaruh Pengaplikasian E-
learning Terhadap Hasil Belajar (Studi Kasus: Mahasiswa Keamanan Komputer Fasilkom
Unilak)." INOVTEK Polbeng-Seri Informatika 2.2 (2017): 182-188.
Hapsari, Alfonsa Maria Sofia. "EFEKTIVITAS COURSE E-LEARNING BERBASIS
MOODLE PADA HASIL BELAJAR MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS SLAMET
RIYADI DILIHAT DARI KEMANDIRIAN BELAJAR." RESEARCH FAIR UNISRI 3.1
(2019).
Bibi, Sarah, and Handaru Jati. "Efektivitas model blended learning terhadap motivasi dan
tingkat pemahaman mahasiswa mata kuliah algoritma dan pemrograman." Jurnal Pendidikan
Vokasi 5.1 (2015): 74-87.

Anda mungkin juga menyukai