Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS E-LEARNING DI MASA COVID-19

DISUSUN OLEH
Reza Puji Paramitha
044863162

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS ILMU HUKUM SOSIAL
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul efektivitas e-learning di masa Covid-
19 dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dari
dosen pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
tambahan pengetahuan sebagai penulis dan pembaca dalam hal tingkat keberhasilan
pelaksanaan e-learning.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku dosen Bahasa Indonesia.
Ucapan terimakasih juga penulis haturkan bagi pihak-pihak lain yang telah mendukung
penulisan makalah ini. Sebagai penutup, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga kritik dan saran dapat disampaikan agar membangun kemampuan
penulis lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para penulis dan pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
DAFTAR RUJUKAN
PENDAHULUAN
Coronavirus atau Covid-19 merupakan virus penyerang saluran pernapasan manusia
yang muncul diakhir tahun 2019. Covid-19 ditemukan pertama kali di Wuhan, China dan WHO
telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global. Penyebaran Covid-19 telah
mengakibatkan dampak cukup besar bagi seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Dampak
Covid-19 meliputi jatuhnya korban jiwa, terhambatnya aktivitas ekonomi, sosial, bahkan
pendidikan.
Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan disrupsi bagi dunia pendidikan Indonesia
(Satyawan dkk, 2021). Pendidikan adalah hal fundamental dalam membentuk sumber daya
manusia yang berkualitas dan mampu bersaing secara global. Namun pemerintah dalam upaya
menanggulangi penyebaran Covid-19 melakukan pembatasan aktivitas masyarakat dalam skala
besar yang mengakibatkan aktivitas belajar mengajar dilakukan dalam jaringan (daring).
Penerapan kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah dan universitas melalui daring
diinstruksikan berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 4 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (COVID-19).
Pandemi COVID-19 juga berdampak pada pembelajaran ditingkat perguruan tinggi.
Aturan pemerintah selama pandemi COVID-19 mengakibatkan perubahan drastis sistem
pembelajaran yang semula dilakukan dengan tatap muka menjadi berbasis online atau yang
dikenal dengan sistem e-learning. Perkembangan teknologi di era digital juga memberi peran
penting dalam perubahan sistem pendidikan di dunia. Strategi pembelajaran secara tatap muka
diubah pemerintah menjadi pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi atau
dikenal dengan pembalajaran Online. Pemanfaatan teknologi saat ini yang lebih dari sekedar
hiburan dapat mempengaruhi cara berpikir, belajar, dan berinteraksi. Meskipun mengubah
pendekatan instruksional bukanlah tugas yang mudah namun bukanlah hal yang mustahil
dilakukan.
Pengalihan kegiatan pembelajaran melalui daring secara tiba-tiba menjadi tantangan
untuk semua pihak. Kesiapan fasilitas, akses jaringan dan sumber daya manusia (SDM)
pengajar menjadi isu permasalahan yang muncul di permukaan sejak diterapkannya kebijakan
pembelajaran e-learning. Perguruan tinggi di Indonesia mulai mengambil langkah untuk
memanfaatkan penggunaan e-learning yang telah dikembangkan untuk di gunakan atau di
implementasikan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran.Pada tingkat perguruan tinggi
pengalihan sistem pembelajaran secara daring menjadi lebih mudah karena sebagian besar
universitas telah memiliki platform e-learning bahkan sebelum muncul pandemi Covid-19.
Meskipun begitu, perlu disadari bahwa masih terdapat perguruan tinggi yang belum siap secara
fasilitas dan SDM dalam penyelenggaraan e-learning. Sebagai agen transformasi dalam
mencerdasakan peserta didik, di saat pandemic COVID-19 ini maka guru harus bisa
beradaptasi dan mengikuti perubahan strategi pembelajaran secara online dengan
memanfaatkan teknologi yang sering disebut dengan E-learning (Santosa dkk, 2021).
Penerapan e-learning dengan tiba-tiba juga berdampak pada munculnya kelebihan dan
kekurangan. Sistem e-learning memiliki keunggulan dalam hal interaktivitas, kecepatan,
visualisasi dan fleksibilitas karena dapat dilakukan dari manapun. Dalam penelitian Sari dan
Trisnawati (2021) menunjukkan bahwa e-learning berpengaruh positif terhadap motivasi
belajar mahasiswa. Hasil penelitian Ikhlas dan Tama (2021) juga menunjukkan bahwa
penerapan e-learning juga membuat mahasiswa lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan
perkuliahan. Pembelajaran melalui e-learning selama pandemi sangat efektif untuk diterapkan
(Fauziyah, 2020). Dalam pendemi Covid -19 e-learning merupakan salah satu dari evolusi
pembelajaran modern (Wu et al., 2012). Namun penerapan e-learning ini juga memiliki
kekurangan saat SDM yaitu kemampuan pengajar maupun mahasiswa dalam pengoperasian e-
learning kurang maksimal dapat mengakibatkan tujuan utama pembelajaran menjadi tidak
tercapai.

PEMBAHASAN
Irfan (2019) menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang
melibatkan interaksi antara pengajar dan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Pembelajaran daring adalah sistem pembelajaran berbasis teknologi
yang dikenal sebagai e-learning dan selama pandemi Covid-19 sistem pembelajaran di
Indonesia mengalami perubahan dari konvensional ke e-learning. Pembelajaran daring
merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan media teknologi untuk melakukan
kegiatan belajar mengajar antara pendidik (dosen) dan mahasiswa (Fitriyani dkk 2020).
Pembelajaran e-learning memberikan kemudahan tidak terbatas waktu bagi mahasiswa
dalam mengakses materi pembelajaran (Adriyanto, 2020). Kelebihan berupa fasilitas yang baik
untuk digunakan oleh pendidik dan mahasiswa tidak terbatas oleh jarak. Selain itu pendidik
dan mahasiswa mempunyai bahan pembelajaran terjadwal, dapat mengakses materi pelajaran
yang tersimpan dalam perangkat komputer. Pendidik dan mahasiswa juga dapat mengakses
materi pembelajaran dengan mudah, bahkan e-learning dapat diikuti mahasiswa dalam jumlah
yang sangat besar, serta dapat memotivasi keaktifan pendidik dan mahasiswa sehingga
penggunaan lebih efektif dan efisien (Elyas, 2018).
Penggunaan e-learning menjadi pembelajaran evolusioner yang efektif selama
pandemi. Perubahan ini diharapkan mampu membuat mahasiswa aktif dan mencermati materi
pelajaran dengan optimal (Barbera & Clar, 2012). Hussain dkk (2018) mengemukakan dalam
penelitiannya bahwa pembelajaran dengan mengugunakan e-learning membuat pendidik dan
mahasiswa melakukan kegiatan belajar dengan mudah. Selain itu, penggunaan e-learning
mendorong kualitas pemahaman mahasiswa dalam belajar (Yanuschik dkk., 2015).
Kemudahan kegiatan belajar mengajar dalam e-learning harus dapat mendorong mahasiswa
dalam mehamai materi dengan mudah (Fauziah et al., 2019).
Alat penyampaian bukan merupakan faktor penentu kualitas belajar, melainkan desain
mata pelajaran (Hamidi, 2020). Pemilihan strategi pembelajaran menjadi alasan untuk
mengangkat pembelajaran lebih bermakna. Oleh karena itu tingkat efektivitas pembelajaran
dapat diidentifikasi melalui perilaku-perilaku antara pendidik dan mahasiwa seperti melalui
umpan balik (feedback) dua arah. Hamidi, (2020) menjelaskan persiapan sebelum memberikan
layanan belajar merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan belajar, terutama pada
online learning di mana adanya jarak antara pembelajar dan pemelajar. Pada pemberlajaran ini
pembelajar harus mengetahui prinsip- prinsip belajar dan bagaimana pembelajar belajar.
Media pembelajaran pembelajaran daring yang efektif berbasis e-learning dipengaruhi
oleh satu faktor utama yaitu sistem pembelajaran yang mandiri. Media pembelajaran ini
mampu memenuhi semua ciri-ciri bahan instruksional yang dapat digunakan dalam
pembelajaran mandiri. Ciri-ciri bahan instruksional yang dapat digunakan dalam sistem
pembelajaran mandiri, yaitu: (a) self-instructional, yang berarti bahan itu dapat dipelajari
sendiri oleh peserta didik; (b) self-explanatory power, yang berarti bahan instruksional itu
mampu menjelaskan sendiri karena menggunakan bahasa sederhana dan isinya runtut, tersusun
secara sistematis; (c) self-paced learning, yang berarti peserta didik dapat mempelajari bahan
instruksional dengan kecepatan yang sesuai dengan dirinya tanpa perlu menunggu peserta didik
lain yang lebih lambat; (d) selfcontained, yang berarti bahan instruksional itu lengkap dengan
sendirinya sehingga peserta didik tidak perlu tergantung pada bahan lain; (e) individualized
learning materials, yang berarti bahan instruksional itu didesain sesuai dengan kemampuan
dan karakteristik peserta didik; (f) flexibel and mobile learning materials, yang berarti bahan
instruksional itu dapat dipelajari peserta didik kapan saja dan dimana saja; (g) communicative
and interactive learning materials, yang berarti bahan instruksional itu didesain sesuai dengan
prinsip komunikasi yang efektif dan melibatkan proses interaksi dengan peserta didik; (h)
multimedia, computer-based materials, yang berarti bahan isntruksional itu didesain
berbasisikan multimedia, termasuk pendayagunaan komputer secara optimal; dan (i) supported
by tutorials, and study group yang berarti bahan instruksional itu masih membutuhkan
dukungan tutorial (guru) dan kelompok belajar. (Sibuea dkk., 2020).

PENUTUP
Pembelajaran e-learning akan tetap menjadi alternatif yang tepat selama pandemi
Covid-19 di Indonesia. Upaya ini dapat membantu dalam upaya pencegahan penyebaran
Covid-19. Perubahan sistem ini memiliki kelemahan pembelajaran yaitu tidak semua
mahasiswa memiliki akses fasilitas yang sama bahkan dapat membutuhkan dana yang lebih
banyak agar fasiltias yang memadai tersedia. Pendidik memiliki peran yang sangat penting
dalam menentukan kesuksesan pembelajaran online ini karena harus membuat metode
pembelajaran yang kreatif, inovatif agar menarik mahasiswa untuk aktif.

DAFTAR RUJUKAN
Adriyanto, A. R. (2020). Penanaman nilai dalam materi ajar pembelajaran daring perguruan
tinggi. Jurnal Teori Dan Praksis Pembelajaran IPS, 5(1), 39–50.

AtikahFauziah1), Rahmawati Darussyamsu2), R. F. (2019). Identifikasi Miskonsepsi Materi


Dasar-Dasar Teori Evolusi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Negeri Padang. Bioeducation Journal, 3(1), 1–12.

Barbera, E., & Clar, M. (2012). Time in e-Learning Research : A Qualitative Review of the
Empirical Consideration of Time in Research into e-Learning. International Scholarly
Research Network, 1–11. https://doi.org/10.5402/2012/640802

Elyas, A. H. (2018). Penggunaan model pembelajaran e-learning dalam meningkatkan kualitas


pembelajaran. In Jurnal Warta Edisi (pp. 1–11).
Hamidi, A. (2020). Workshop Efektivitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid 19
Di Prodi Ikor. Jurnal Maenpo: Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, 10(2),
109. Https://Doi.Org/10.35194/Jm.V10i2.1124

Hussain, M., Zhu, W., Zhang, W., Muhammad, S., & Abidi, R. (2018). Student Engagement
Predictions in an e-Learning System and Their Impact on Student Course Assessment
Scores. Computational Intelligence and Neuroscience, 1–22.

Irfan, M. (2019). Pengaruh Penerapan Metode Resitasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa
SMA. BIOMA, 1(01), 47–55.
Santosa, T. A., Sepriyani, E. M., Lufri, L., Chatri, M., & Violita, V. (2021). Analisis E-
Learning Dalam Pembelajaran Evolusi Mahasiswa Pendidikan Biologi Selama Pandemi
Covid-19. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(1), 66-70.

Satyawan, I. M., Wahjoedi, W., & Swadesi, I. K. I. (2021). The effectiveness of online learning
through Undiksha e-learning during the covid-19 pandemic. Journal of Education
Technology, 5(2), 191-199.

Sari, Y., & Trisnawati, N. (2021). Analisis Pengaruh E-Learning dan Kesiapan Belajar
Terhadap Minat Belajar Melalui Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening
Mahasiswa Program Beasiswa FLATS di Surabaya pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang
Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 7(2), 346-360.
doi:https://doi.org/10.33394/jk.v7i2.3736
Sibuea, M. F. L., Sembiring, M. A., & Agus, R. T. A. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring
Berbasis Media Sosial Facebook Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal Of Science
And Social Research, 3(1), 73–77. Http://Jurnal.Goretanpena.Com/Index.Php/Jssr

Yani Fitriyani1, Irfan Fauzi2, M. Z. S. (2020). Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran
Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan
Kajian Kepustakaan, 6(2), 165–175.

Yanuschik, O. V, Pakhomova, E. G., & Batbold, K. (2015). E-learning as a Way to Improve


the Quality of Educational for International Students. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 215(June), 147–155. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.607

Anda mungkin juga menyukai