Anda di halaman 1dari 12

PENELITIAN CASE CONTROL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK XIII-B

1. Kristin Febriani Ginting (032017060)


2. Yeyen Indriani Sihite (032017089)

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


STIKes SANTA ELISABETH MEDAN
TA.2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
semua limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan baik, adapun makalah ini mencakup
“Rancangan Penelitian Case Control”.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi setiap pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik lagi. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

Medan, 26 Maret 2020

Kelompok 13-B

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan.............................................................................................. 1
1.2.1 Tujuan Umum......................................................................... 1
1.2.2 Tujuan Khusus........................................................................ 2
1.3 Rumusan Masalah............................................................................ 2
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Defenisi Penelitian Case Control................................................... 3
2.2 Langkah-Langkah Penelitian Case Control................................... 3
2.3 Skema Penelitian Case Control...................................................... 3
2.4 Karakteristik Penelitian Case Control............................................ 4
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Case Control..................... 5

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 6
3.2 Saran................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan
yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu.
Kata penelitian adalah terjemahan dari kata research yang berasal dari
bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti
kembali dan to search yang berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali suatu
pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengubah kesimpulan
yang telah diterima secara umum, maupun mengubah pendapat-
pendapat dengan adanya aplikasi baru pada pendapat tersebut. Suatu
penelitian dengan menggunakan metode ilmiah dinamakan sebagai
penelitian ilmiah (Siyoto Sandu,2015).
Dalam suatu penelitian terdapat desain penelitian yang digunakan
peneliti sebagai metode dalam memberikan arah terhadap jalannya
penelitian. Desain penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian
sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan, adanya fenomena suatu
kasus atau kejadian dimasa sekarang yang belum terungkap penyebab
dan kaitan serta hubungan dengan faktor resiko dimasa lampau, menjadi
suatu tantangan dalam sebuah penelitian. Desain penelitian case control
merupakan metode yang paling tepat digunakan dalam menjawab
tantangan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Penelitian case-
control adalah penelitian analitik observasional yang banyak digunakan
terutama pada bidang epidemiologi. Desain ini terutama digunakan
untuk mengetahui penyebab penyakit dengan menginvestigasi hubungan
antar faktor resiko (risk factor) dengan kejadian penyakit (occurance of
desease). Desain ini relative simple, menggunakan pendekatan backward
looking (retrospective) berdasarkan eksposure histories of case and
controls (WHO, 2001 dalam Swarjana, 2015). 
Dalam melakukan seuatu penelitian tidak terlepas oleh  pendekatan
desain case control  saja, bisa juga dengan pendekatan desain lain dan
tentunya akan mendapatkan kekurangan dan kelebihan masing-masing
desain penelitian yang digunakan dalam menjalankannya. Sehingga hal
ini melatarbelakangi dari pembuatan makalah yang
diharapkan outcome dari makalah ini dapat dijadikan gambaran untuk
menentukan atau memilih desain yang tepat dalam sebuah desain
penelitian yang akan digunakan oleh peneliti nantinya

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar Mahasiswa/i mengetahui bagaimana penelitian case
control

1
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Agar Mahasiswa/i mengetahui defenisi dari penelitian case
control
b. Agar Mahasiswa/i mengetahui langkah-langkah dari
penelitian case control
c. Agar Mahasiswa/i mengetahui bagaimana skema dari
penelitian case control
d. Agar Mahasiswa/i mengetahui karakteristik penelitian case
control
e. Agar Mahasiswa/i mengetahui kelebihan dan kekurangan
penelitian case control

1.3 Rumusan Masalah


a. Apa defenisi dari penelitian case control?
b. Apa saja langkah-langkah dari penelitian case control?
c. Bagaimana skema dari penelitian case control?
d. Apa saja karakteristik penelitian case control?
e. Apa saja kelebihan dan kekurangan penelitian case control?

2
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Defenisi Penelitian Case Control


Penelitian case control adalah suatu penelitian analitik yang
menyangkut bagaimana faktor resiko dipelajari dengan menggunakan
pandekatan retrospective. Dengan kata lain, efek (penyakit atau status
kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko diidentifikasi
adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu. Study Case Control ini
didasarkan pada kejadian penyakit yang sudah ada sehingga memungkinkan
untuk menganalisa dua kelompok tertentu yakni kelompok kasus yangg
menderita penyakit atau terkena akibat yang diteliti, dibandingkan dengan
kelompok yang tidak menderita atau tidak terkena akibat. Intinya penelitian
case control ini adalah diketahui penyakitnya kemudian ditelusuri
penyebabnya (Siyoto Sandu,2015)
Penelitian cross case control merupakan suatu penelitian analitik
yang mempelajari sebab – sebab kejadian atau peristiwa secara retrospektif.
Dalam bidang kesehatan suatu kejadian penyakit diidentifikasi saat ini
kemudian paparan atau penyebabnya diidentifikasi pada waktu yang lalu
(Masturoh Imas,2018).
Pada penelitian case control ini peneliti melakukan pengukuran pada
variabel dependen terlebih dahulu (efek, misalnya asma bronkial),
sedangkan variabel independen ditelusuri secara retrospektif untuk
menetukan ada tidaknya faktor (variabel independen) yang berperan
(Nursalam,2020). Menurut Suprajitno (2016) case control adalah
pengumpulan data faktor yang telah terjadi (masa lalu / lampau) pada
sekumpulan individu pada kelompok berbeda (minimal dua kelompok)
untuk dipelajari penyebabnya.

2.2 Langkah-Langkah Penelitian Case Control


Ada beberapa langkah-langkah penelitian case control menurut
Masturoh Imas (2018) yaitu sebagai berikut :
a. Mengindentifikasi variabel-variabel penelitian.
b. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.
c. Mengidentifikasi kasus.
d. Memilih sampel sebagai kontrol.
e. Melakukan pengukuran retrospektif untuk melihat penyebab atau
faktor risiko.
f. Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara
variabel-variabel dari kasus penelitian dengan variabel-variabel
kontrol.

Contoh : Hubungan Perilaku Pemberian Makanan oleh Ibu dengan


Kejadian Malnutrisi (Kekurangan Gizi) Pada Anak Dibawah Lima Tahun

3
a. Mengidentifikasi Variabel-variabel penelitian :
Variabel Independen : Perilaku ibu dalam memberikan
makanan
Variabel Dependen : Kejadian Malnutrisi (Kekurangan gizi)
b. Menetapkan Subjek dan Populasi Penelitian
Populasinya adalah semua anak usia di bawah lima tahun di
kota atau kabupaten X. Sampelnya adalah sebagian dari anak
usia di bawah lima tahun di kota atau kabupaten X. Misalnya
ditentukan sampel dipilih di suatu desa atau kecamatan dengan
kasus malnutrisi tertinggi di kota atau kabupaten X.
c. Mengidentifikasi Kasus
Anak usia dibawah lima tahun yang menderita malnutrisi.
Kasus diambil dari populasi yang telah ditentukan sejumlah hasil
perhitungan menggunakan rumus besar sampel. Yang dimaksud
disini adalah anak usia dibawah lima tahun yang memenuhi
kriteria malnutrisi yang telah ditetapkan misalnya berat badannya
sesuai atau tidak dengan umurnya.
d. Memilih Sampel Sebagai Kontrol
Kontrol merupakan anak usia dibawah lima tahun yang
sehat. Jumlah sampel kasus dan kontrol setara atau sama.
Pemilihan sampel kontrol berdasarkan kesamaan karakteristik
dengan sampel kasus seperti lokasinya yang berdekatan atau
masih satu daerah dengan sampel kasus. Dan untuk
meminimalisir terjadinya bias, dilakukan pengendalian pada saat
seleksi atau pemilihan sampel, dengan cara dilakukan matching
antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol dengan kriteria:
berjenis kelamin sama, memiliki usia setara atau maksimal
selisih usia 3 bulan.
e. Melakukan pengukuran retrospektif untuk melihat penyebab atau
faktor risiko.
Melakukan pengukuran retrospektif untuk melihat penyebab
atau faktor risiko. Pengukuran variabel-variabel penelitian
terhadap kasus dan kontrol ditanyakan melalui ibunya dengan
menggunakan instrumen kuesioner.
f. Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara
variabel-variabel dari kasus penelitian dengan variabel-variabel
kontrol.
Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara
variabel-variabel kasus dengan variabel-variabel kontrol.
Analisis data dilakukan dengan membandingkan proporsi faktor
risiko yang positif dan negatif pada kelompok kasus dan
kelompok kontrol, sehingga diperoleh bukti ada atau tidaknya
hubungan antara variabel-variabel Perilaku Pemberian Makanan

4
oleh Ibu dengan Kejadian Malnutrisi (Kekurangan Gizi) Pada
Anak Dibawah Lima Tahun

2.3 Tabel Dan Contoh Penelitian Case Control

Kasus Kontrol Jumlah


Faktor Resiko (+) A B A+B

Faktor Resiko (-) C D C+D


Jumlah A+C B+D A+B+C+D

Odds Ratio (OR) = (A(A+B):B/(A+B)) / (C(C+D):D/(C+D)


= A/B : C/D
= AD / BC
Contoh : Suatu survey ingin mengetahui apakah ada hubungan Asupan
Lauk dengan kejadian Anemia pada penduduk desa X. Kemudian diambil
sampel sebanyak 120 orang yang terdiri dari  50 orang asupan lauknya baik
dan 70 orang asupan lauknya kurang. Setelah dilakukan pengukuran kadar
Hb ternyata dari 50 orang yang asupan lauknya baik, ada 10 orang yang
dinyatakan anemia. Sedangkan dari 70 orang yang asupan lauknya kurang
ada 20 orang yang anemia.
Anemia
Asupan Lauk Ya Tidak Jumlah
Baik 20 50 70

Kurang Baik 40 10 50
Jumlah 60 60 120

Odds Ratio (OR) = (20(20+50):50/(20+50)) / (40(40+10):10/(40+10)


= 20/50 : 40/10
= 20.10 / 50.40
= 200 / 2.000
= 0,1
Kesimpulannya : 0,1 = 10% berarti dengan OR 0,1 atau 10% diartikan
bahwa kemungkinan seorang yang dengan asupan lauk baik dan tidak
anemia adalah 10 % kali dibandingkan dengan orang yang asupan tidak baik
dengan kejadian anemia.

2.4 Karakteristik Penelitian Case Control


Menurut Risanto 2015, karakteristik penelitian case control terbagi
menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
a. Pengamatan terhadap outcome (penyakit, efek) untuk mencari
apakah ada hubungan dengan exposure tertentu yang

5
mendahuluinya yang lebih dikenal sebagai faktor risiko.
Kelompok outcome inilah yang disebut kasus.
b. Menggunakan kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak
mempunyai outcome (penyakit atau efek yang sedang diteliti).
c. Studi ini mempelajari hubungan (asosiasi) antara satu efek
dengan banyak paparan atau faktor risiko (single effect and
multiple exposures or risk factors).
d. Studi ini digunakan untuk kasus yang insidensinya relatif jarang
(misal 5% atau kurang) atau yang outcome-nya memerlukan
waktu yang sangat lama (misal merokok dengan Ca Paru,
exposure HPV dengan carcinoma cervix, dan lain-lain).
e. Pada studi ini yang dicari adalah odds ratio (OR) artinya berapa
kali kemungkinan timbulnya penyakit pada kelompok exposed
dibandingkan dengan kelompok non-exposed. Odds ratio dipakai
karena penelitian dimulai dengan menetapkan outcome (efek)
lebih dahulu baru mencari faktor risikonya.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Case Control


Kelebihan penelitian case control menurut Masturoh Imas (2018)
adalah sebagai berikut :
a. Desain ini merupakan salah satu cara dan atau kadang bahkan
satu – satunya cara untuk meneliti kasus yang jarang atau langka
b. Hasil dapat diperoleh dengan cepat
c. Biaya yang diperlukan relatif murah
d. Dapat menggunakan sampel penelitian yang lebih sedikit
e. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor risiko
sekaligus dalam satu penelitian
Kekurangan penelitian case control menurut Masturoh Imas (2018)
adalah sebagai berikut :
a. Pengambilan data faktor risiko secara retrospektif lebih
mengandalkan daya ingat sehingga ada kemungkinan responden
lupa atau tidak ingat terhadap apa yang pernah dialaminya
apalagi yang ditanyakan sudah lama sekali. Hal ini dapat
menimbulkan recall bias. Pengambilan data sekunder juga dapat
dilakukan misalnya dengan melihat catatan pada dokumen rekam
medis, namun dalam hal ini rekam medis seringkali kurang dapat
memberikan informasi yang akurat karena isinya kurang
lengkap.
b. Kadang – kadang sulit memilih sampel kontrol yang benar –
benar sebanding dengan kelompok kasus karena banyaknya
faktor risiko yang harus dikendalikan.
c. Tidak dapat digunakan untuk menentukan lebih dari satu variabel
dependen, jadi hanya dihubungkan dengan satu kasus atau efek.

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penelitian cross case control merupakan suatu penelitian analitik
yang mempelajari sebab – sebab kejadian atau peristiwa secara retrospektif.
Dalam bidang kesehatan suatu kejadian penyakit diidentifikasi saat ini
kemudian paparan atau penyebabnya diidentifikasi pada waktu yang lalu
(Masturoh Imas,2018).
Penelitian case control mempunyai kelebihan yaitu hasil dapat
diperoleh dengan cepat, biaya yang diperlukan relatif murah , dapat
menggunakan sampel penelitian yang lebih sedikit, Dn dapat digunakan
untuk mengidentifikasi berbagai faktor risiko sekaligus dalam satu
penelitian. Dan ekurangan penelitian case control pengambilan data faktor
risiko secara retrospektif lebih mengandalkan daya ingat, kadang – kadang
sulit memilih sampel kontrol yang benar – benar sebanding dengan
kelompok kasus karena banyaknya faktor risiko yang harus
dikendalikan.,dan tidak dapat digunakan untuk menentukan lebih dari satu
variabel dependen, jadi hanya dihubungkan dengan satu kasus atau efek.

3.2 Saran
a. Semoga peneliti harus memastikan data-data sudah memadai dan
cukup sebelum memnggunakan penelitian case control
b. Semoga makalah penelitian case control ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa/I dan untuk semua pembaca, dan dapat di aplikasikan
secara nyata.

7
DAFTAR PUSTAKA

Masturoh Imas.2018.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia

Nursalam.2020.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika

Sandu Siyoto.2015.Dasar Metodologi Penelitian.Yogyakarta: Literasi


Media Publishing

Sugiyono.2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta

Swarjana, I.K (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. 2nd ed. Yogyakarta:


ANDI.

Anda mungkin juga menyukai