Disusun Oleh :
Kelompok 5 B
Dosy Tumangger (0320170)
Agustina Manik (032017070)
Fitri Silaban (0320170)
Mei Frans Hulu (0320170)
Besti Zega (0320170)
Kelompok 5 B
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1......................................................................................................Latar
Belakang..................................................................................... 1
1.2......................................................................................................Tujuan
.....................................................................................................2
2.1 Pre-eklamsia
2.1.1 Definisi Pre-eklampsi ...................................................... 4
2.1.2 Etiologi Pre-eklampsi...................................................... 4
2.1.3 Manifestasi Klinik Pre-eklampsi.................................... 5
2.1.4 Penatalaksanaan pasien Pre-eklampsi........................... 6
2.2 Eclampsia
2.2.1 Definisi Eclampsia............................................................9
2.2.2 Etiologi Eclampsia............................................................9
2.2.3 Mnifestasi klinis Eclampsia.............................................11
2.2.4 Penatalaksanaan pasien eclampsia.................................11
3.1. Kesimpulan.............................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. AKI merupakan salah satu target yang telah
ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium yaitu tujuan ke
5,meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun
2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Terdapat dua
kategori kematian ibu yaitu disebabkan oleh penyebab langsung obstetri yaitu
kematian yang diakibatkan langsung oleh kehamilan dan persalinannya, dan
kematian yang disebabkan oleh penyebab tidak langsung yaitu kematian yang
terjadi pada ibu hamil yang disebabkan oleh penyakit dan bukan oleh kehamilan
atau persalinan nya.
Secara global, rasio kematian ibu pada tahun 2017 sebesar 210 kematian per
100.000 kelahiran atau sekitar 800 perempuan meninggal per hari karena
komplikasi kehamilan atau persalinan dan 99 % terjadi di Negara berkembang.
Penyebab kematian ibu akibat preeclampsia dan eklampsia di Indonesia masih
cukup tingi dibandingkan dengan di Asia Tenggara atau di dunia. Pre- eklampsia
merupakan gangguan dengan etiologi yang tidak diketahui secara khusus pada
perempuan hamil.
Bentuk sindrom ini ditandai oleh hipertensi, dan preoteinuria yang terjadi
setekah minggu ke – 20 kehamilan. Eklampsia adalah preeclampsia yang ditandai
dengan adanya kejang. Eklampsia yang tdak dikendalikan dengan baik akan dapat
mengakibatkan kecacatan menetap atau bahkan dapat menyebabkan kematian ibu
dan bayi. Kejadia pre- eklampsi dan eklampsia berkisar 5 – 10 % dari seluruh
kehamilan. Faktor resiko untuk terjadinya preeclampsia adalah usia ibu (kurang
dari 16 tahun atau lebih dari 45 tahun), primigravida, adanya hipertensi sebelum
kehamilan, kehamilan ganda, kehamilan mola, obesiras, rewayat preeclampsia
pada kehamilan sebelumnya. Di antara factor – factor yang ditemukan, sulit
ditemukan factor yang menjadi penyebab utama eklampsia dan pra eklampsia.
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Gejala Ringan
Gejala ringan yaitu tekanan darah sekitar 140/90 mmHg atau kenaikan
tekanan darah 30 mmHg untuk sistolok atau 15 mmHg untuk diastolic
dengan interval pengukuran selama 6 jam, terdapat pengeluaran protein
dalam urine 0,3 g/ liter atau kualitatif, edema (bengkak kaki, tangan, atau
lainnya) dan kenaikan serta berat badan lebih dari 1 kg/ minggu.
b. Gejala berat
Gejala berat meliputi tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih,
pengeluaran protein dalam urine lebih dari 5g/ 24 jam, terjadi penurunan
produksi urine kurang dari 400cc/ 24 jam, terdapat edema paru dan
sianosis (kebiruan), sesak napas, terdapat gejala subjektif (sakit kepala,
gangguan penglihatan, nyeri di daerah perut atas)
2.1.4 Penatalaksanaan Preeklampsia
a. Preeklampsia Ringan
Preeklampsia
TIDAK
< 34
Jika didapatkan:
Jika usia
1. Eklampsia
kehamilan ≥ 24 Terminasi
2. Edema paru
minggu, janin kehamilan
3. DIC
hidup : Berikan setelah
4. HT berat, tidak terkomtrol
YA pematangan paru stabilisasi
5. Gawat Janin
(dosis tidak harus
6. Sulosio Plasenta
selalu lengkap)
7. IUFD
tanpa menunda
8. Janin tidak variabel (tergantung
terminasi
kasus)
TIDAK
Perawatan Konservatif:
3. Disfungsi endotel
Faktor yang berhubungan dengan disfungsi endotel telah menunjukkan
meningkat pada sirkulasi sistemik wanita yang mengalami eklampsia.
Faktor tersebut meliputi:
a. Fibronektin Seluler
b. Faktor Von Willebrand
c. Molekul adhesi sel (seperti P-selectin, vascular endothelial adhesion
molecule-1 [VCAM-1]
d. Intercellular adhesion molecule-1 [ICAM-1])
e. Sitokin (seperti interleukin-6 [IL-6])
f. Tumor necrosis factor-α *TNF-α+
Selain itu, dipercaya bahwa faktor antiangiogenik, seperti protein
plasenta fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt-1) dan activin A, antagonis
Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). Peningkatan kadar
protein tersebut menyebabkan reduksi VEGF dan menginduksi
disfungsi endotel lokal dan sistemik. Kebocoran protein dari sirkulasi
dan edema generalisata merupakan sekuele disfungsi endotel dan
menjadi faktor penentu yang berhubungan dengan preeklampsia dan
eklampsia.
4. Stres oksidatif
2.4 Penatalaksanaan
3.1 Kesimpulan
Preeklampsia adalah sindrom yang terdiri dari tingginya tekanan darah,
tingginya kadar protein dalam urin (hemaproteuria), dan banyakanya cairan di
dalam tubuh.Eklampsia adalah kejang yang terjadi pada ibu hamil dengan tanda-
tanda preeklampsia.
Bentuk sindrom ini ditandai oleh hipertensi, dan preoteinuria yang terjadi
setekah minggu ke – 20 kehamilan. Eklampsia adalah preeclampsia yang ditandai
dengan adanya kejang. Eklampsia yang tdak dikendalikan dengan baik akan dapat
mengakibatkan kecacatan menetap atau bahkan dapat menyebabkan kematian ibu
dan bayi. Kejadia pre- eklampsi dan eklampsia berkisar 5 – 10 % dari seluruh
kehamilan. Faktor resiko untuk terjadinya preeclampsia adalah usia ibu (kurang
dari 16 tahun atau lebih dari 45 tahun), primigravida, adanya hipertensi sebelum
kehamilan, kehamilan ganda, kehamilan mola, obesiras, rewayat preeclampsia
pada kehamilan sebelumnya. Di antara factor – factor yang ditemukan, sulit
ditemukan factor yang menjadi penyebab utama eklampsia dan pra eklampsia.
Daftar Pustaka
Besral, 2015, Pre-eklampsia Berat dan kematian Ibu, vol, 10, Jurnal
Kesehatan Masyarakat nasional,