PENELITIAN KOHORT
Deskripsi
Pada bab ini dibahas mengenai, pengertian kohort, bentuk-bentuk penelitian kohort,
langkah-langkah penelitian kohort, kelebihan dan kekurangan penelitian kohort;
Tujuan Intruksional Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang penelitian kohort
Tujuan Intruksional Khusus
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kohort;
2. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk penelitian kohort;
3. Mahasiswa dapat menjelaskan langkah-langkah penelitian kohort;
4. Mahasiswa dapat menjelaskan kelebihan dan kekurangan penelitian kohort;
Sakit
terpapar
Tidak
Sakit
Populasi Sampel
Sakit
Tidak
terpapar Tidak
Sakit
Keterangan:
a = jumlah yang terpapar dan menderita
b = jumlah yang terpapar dan tidak menderita
c = jumlah yang tidak terpapar dan menderita
d = jumlah yang tidak terpapar dan tidak menderita
a+c = jumlah seluruhnya yang menderita pada akhir pengamatan
b + d = jumlah merekayang tidak menderita pada akhir pengamatan
a+b = jumlah mereka yang terpapar pada awal pengamatan
c+d = jumlah mereka yang tidak terpapar pada awal pengamatan yang
diamati
N = jumlah populasi
Rumus
Rate Insiden (IR) umum : jumlah penderita/jumlah yang diamati
IR =
Rate Insiden Kelompok Terpapar (IRT) : jumlah penderita dari kelompok terpapar/jumlah
anggota kohort yang terpapar.
IRT =
Rate Insiden Kelompok tidak Terpapar (IRTT) : jumlah penderita dari kelompok yang
tidak terpapar/junlah anggota kohort yang tidak terpapar
IRTT =
RR = IRT / IRTT
Selain nilai risiko relatit tersebut di atas, dikenal pula nilai perbedaan rate insiden dari
kedua kelompok yang diamati, dan nilai ini disebut risiko atribut (Attributable Risk). Nilai RA
ini menunjukkan besarnya pengaruh bila faktor keterpaparan dihilangkan atau untuk melihat
besarnya kemungkinan dalam usaha pencegahan penyakit.
RA = IRT - IRTT
Contoh:
Penelitian untuk menentukan adanya hubungan antara peminum alkohol dengan
terjadinya hemoragi stroke. Dalam penelitian ini dikumpulkan sebanyak 2.916 orang peminum
alkohol dan 4.952 orang bukan peminum alkohol. Dilakukan pengamatan pada kedua kelompok
selama 12 tahun diperoleh hasil sebagai berikut. Dari 2.916 peminum ditemukan 193 orang
menderita stroke dan 4.952 bukan peminum terdapat 93 menderita stroke. Temuan tersebut dapat
disajikan dalam bentuk tabel kontingensi 2x2 sebagai berikut.
= =
= 0,066 = 0,018
= 3,67
Risiko Atribut (RA) = insiden kasus kelompok terpapar – insiden kasus kelompok
tidak terpapar
= 0,066 – 0,018
= 0,048 atau 4,8%
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa peminum alkohol mempunyai
risiko 3,67 kali lebih besar jika dibandingkan dengan bukan premium. Dan besarnya risiko yang
dapat dihindarkan dengan tidak menjadi peminum adalah 4,8%.
Membandingkan kematian karena karsinoma paru-paru dan penyakit jantung koroner
antara perokok berat dan bukan perokok. Angka kematian per tahun 100.000 penduduk.
Tabel 13 Perbandingan Kematian Karsinoma Paru-Paru Dan Penyakit Jantung Koroner Antara
Perokok Berat Dan Bukan Perokok
Ca Paru-paru Penyakit jantung
Perokok berat 166 599
Bukan perokok 7 422
e. Rancangan penelitian ini dapat digunakan untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Pada
prinsipnya, penelitian ini memberikan gambaran yang cukup lengkap tentang pengaruh dan
sifat keterpaparan (hubungan keterpaparan dengan kejadian penyakit serta sifat penyakit
yang diteliti).
f. Dapat digunakan untuk mempelajari insidensi penyakit yang diteliti.
g. Besarnya risiko relatif dan risiko atribut dapat dihitung secara langsung.
h. Pada penelitian kohort dapat diketahui lebih dari satu outcome terhadap satu pemaparan,
misalnya penelitian tentang hubungan antara rokok dan karsinoma paru-paru ternyata
mempunyai hubungan juga dengan penyakit jantung, gastritis, karsinoma kandung kemih,
dan lain-lain.
2. Kekurangan
a. Membutuhkan sampel yang besar dan waktu yang lama sehingga sulit untuk
mempertahankan subjek studi agar tetap mengikuti proses penelitian.
b. Membutuhkan biaya yang besar sebagai akibat besarnya sampel dan lamanya penelitian.
Misalnya, penelitian tentang hubungan alkohol dengan terjadinya stroke hemoragi
membutuhkan waktu 12 tahun.
c. Sulit dilakukan pada penyakit yang jarang terjadi. Misalnya, kita kumpulkan 1000 orang
yang berisiko terkena penyakit dan hanya diperoleh 4 kasus; penelitian tentang hubungan
kelainan bawaan dengan umur ibu waktu melahirkan.
d. Terancam drop out mengganggu analisis.
e. Menimbulkan masalah etika.
E. Latihan
1. Jelaskan pengertian penelitian kohort?
2. Gambarkan skema penelitian kohort?
3. Jelaskan jenis-jenis penelitian kohort?
4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan penelitian kohort?
5. Jelaskan parameter cara interpretasi relative risk pada penelitian kohort?
6. Jelaskan langkah-langkah penelitian kohort?
Kepustakaan ;
Budiarto, E dan Anggraini, D. 2002. Pengantar Epidemiologi Edisi Kedua. Jakarta : EGC.
Budiman. 2010. Penelitian Kesehatan Jilid Ke-1. Bandung : Penerbit Salemba.
Iswandi. 2009. Penelitian Kohort. Program Pascasarjana Biostatistik dan Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Lemeshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J. and Lwanga, S.K., 1990. Adequacy of sample size in
health studies.
Ryadi, S dan Wijayanti, T. 2011. Dasar-dasar Epidemiologi. Jakarta : Salemba Medika.
Timmreck, Thomas C. 2004. Epidemiologi: Suatu Pengantar Edisi Kedua. Jakarta: EGC.