16112211016
1. Pengertian epidemiologi analitik
observasional
2. Contoh studi observasional
3. Jenis studi epidemiologi analitik
observational:
- cross sectional
- retrospektif (kasus control)
- prospektif (kohort)
4. Perhitungan RR, OR, AR-PAR
Experimental
◦ Peniliti mempunyai kontrol terhadap pemaparan
(treatment)
Observational
◦ Peneliti mengamati pemaparan yg terjadi secara
secara alamiah (Peneliti tidak memanipulasi
pemaparan)
Types of Epidemiologic Studies
Community Trial
Descriptive Study Cohort Study
Ecologic Study
Epidemiologi analitik merupakan studi
epidemiologi yang ditujukan untuk mencari faktor-
faktor penyebab timbulnya penyakit atau mencari
penyebab terjadinya variasi yaitu tinggi atau
rendahnya frekuensi penyakit pada kelompok
individu. (Eko Budiarto, 2002:111)
Epidemiologi analitik adalah epidemiologi yang
menekankan pada pencarian jawaban terhadap
penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta
munculnya suatu masalah.
metode cross sectional lebih menekankan
pada aspek waktu pengukuran 2 variabel
(variabel independent dan variabel
dependent) dilakukan saat bersamaan.
Contoh : Ingin mengetahui hubungan antara
anemia besi pada ibu hamil dengan Berat
Badab Bayi Lahir (BBL)
Langkah – langkah penelitian cross sectional :
1. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian
dan mengidentifikasi faktor resiko dan faktor
efek
2. Menetapkan subjek penelitian
3. Melakukan observasi atau pengukuran
variabel-variabel yang merupakan faktor
resiko dan efek sekaligus berdasarkan status
keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan
data)
4. Melakukan analisi korelasi dengan cara
membandingkan proporsi antar kelompok-
kelompok hasil observasi (pengukuran)
Kelebihan rancangan Kekurangan rancangan
cross sectional : cross sectional :
- Mudah dilaksanakan - Diperlukan subjek
- Sederhana penelitian yang besar
- Ekonomis dalam hal - Tidak dapat
waktu menggambarkan
perkembangan
- Hasilnya dapat penyakit secara akurat
diperoleh dengan
cepat - Tidak valid untuk
meramalkan suatu
- Dalam waktu kecenderungan
bersamaan dapat
dikumpulkan variabel - Kesimpulan korelasi
yang banyak, baik faktor resiko dengan
variabel resiko maupun efek paling lemah bila
efek dibandingan dengan
dua rancangan
epidemiologi yang lain
Populasi
Sampling
Masa lalu
Metode kohort lebih menekankan pada aspek
perjalanan paparan.
Desain kohort lebih mengutamakan perjalanan
waktu paparan sehingga waktu terjadinya
paparan dapat di indikasikan atau dapat dilihat
dan seberapa lama perjalanan waktu bisa
dideteksi.
Ukuran yang lebih tepat dalam desain ini adala
risiko relatif (RR).
Contoh : Penelitian ingin membuktikan adanya
hubungan antara cancer (Ca) paru (efek) dengan
merokok (risiko) dengan menggunakan
pendekatan atau rancangan prospektif
Langkah – langkah pelaksanaan penelitian kohort :
1. Identifikasi faktor-faktor resiko dan efek
2. Menetapkan subjek penelitian (menetapkan
populasi dan sampel)
3. Pemilihan subjek dengan faktor risiko positif
dari subjek dengan efek negatif
4. Memilih subjek yang akan menjadi anggota
kelompok kontrol
5. Mengobservasi perkembangan subjek sampai
batas waktu yang ditentukan, selanjutnya
mengidentifikasi timbul tidaknya efek pada
kedua kelompok
6. Menganalisis dengan membandingkan proporsi
subjek yang mendapat efek positif dengan
subjek yang mendapat efek negatif baik pada
kelompok risiko positif maupun kelompok
kontrol
Kelebihan Rancangan kohort : Kekurangan rancangan kohort
Merupakan desain terbaik :
dalam menentukan insiden Memerlukan waktu yang
perjalanan penyakit atau lama
efek yang diteliti Sarana dan biaya yang
Desain terbaik dalam mahal
menerangkan dinamika Rumit
hubungan antara faktor Kurang efisien untuk kasus
resiko dengan efek secara yang jarang
temporal
Terancam Drop Out dan
Dapat meneliti beberapa
akan mengganggu analisis
efek sekaligus
Menimbulkan masalah etika
Baik untuk evaluasi
Hanya dapat mengamati
pemajan yang jarang
satu faktor penyebab
Dapat meneliti multipel
efek dari satu pemajan
Dapat menetapkan
hubungan temporal
Mendapat incidence rate
Biasnya lebih kecil
Populasi
Kasus
Non kasus
Terpapar Tak
(E+) terpapar
(E-)
Follow up Follow up
Mulai
penelitian
Perhitungan RR, OR, AR-PAR
Measure of
Association
OR = Odds Ratio
◦ merupakan estimasi resiko dari studi kasus-
kontrol --- studi retrospektif
◦ Nilai OR akan mendekati nilai RR apabila
kejadian penyakit yang diteliti rendah (>10%)
Relative Risk
• Untuk menilai perbedaan kejadian
penyakit antara kelompok exposed vs
kelompok non-exposed
• RR= risk terhadap suatu penyakit pd
grup exposed/risk terhadap penyakit
pd. grup non-exposed
• RR = 1, tidak ada efek
RR >1, ada asosiasi dan peningkatan
risiko
RR <1, ada asosiasi dan penurunan
risiko
Relative Risk
• Besarnya RR mengindikasikan
kuatnya asosiasi
• Dipakai pada studi prospektif (studi
kohort, studi experimental)
• RR dipakai untuk menilai causal
relationship
– makin besar RR makin kuat asosiasi E
dan D
– makin besar RR makin kecil
kemungkinan hubungan E dan D
disebabkan oleh chance atau bias
Relative Risk
Contoh 1:
mortality rate dari bayi di NICU dgn inf-
nosokomial=131/100.000 org-hari
rawat; mortality rate bayi NICU tanpa
inf-nosokomial=20/100.000 org-hari
rawat.
E (exposed) a b a+b
NE (unexposed) c d c+d
D = Outcome