PENDAHULUAN
Proporsi :
Ciri proporsi :
(Mr,Pk , 2015)
Rate :
1
konsep yang lebih kompleks dibandingkan dengan dua bentuk pecahan
yang terdahulu.
kuantitas waktu.
proporsi.
e. Contoh: Kecepatan mobil pada satu saat tertentu bentuknya adalah suatu
rate.
f. kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan dapat berubah setiap saat,
jam.
Ciri rate :
tak terhingga.
Ratio
dan denominator tidak ada sangkut pautnya. Ratio merupakan pecahan yang
2
pembilangnya bukan merupakan bagian dari penyebutnya. Ini yang
Jenis ratio :
1. Ratio antara satu proporsi dengan proporsi lain atau ratio antara
satu rate dengan rateyang lain, contohnya Relative Risk dan Odds Ratio
Prevalence
Prevalens = jumlah individu yang sedang sakit pada saat tertentu per jumlah
Ciri prevalence :
a. Berbentuk proporsi
(Igbal,2009)
3
1.2 Rumusan Masalah
Epidemiologi
1.3 Tujuan
Epidemiologi
4
BAB II
PEMBAHASAN
baru.Pekerjaan ini telah di lakukan oleh john graunt sejak tahun 1662, dan pada
saat ini makin berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu hitung dan ilmu
kesehatan masyarakat.
dengan dinyatakan angka mutlak, rate atau ratio. Berdasarkan batasan sederhana
merupakan epidemiologi deskriptif ini, ada beberapa hal pokok yang harus
diperhatikan, yakni:
dimaksudkan.
Jika saudara ingin mengukur kejadian anemia pada ibu hamil, haruslah
dapat diyakini bahwa masalah yang diukur tersebut hanya anemia pada ibu hamil.
Apabila penyakit atau masalah kesehatan yang lain masuk dalam pengukuran,
tentu saja data yang diperoleh tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
adalah kelengkapan data yang tersedia. Jika data tidak lengkap, dalam arti ada
5
sebagian dari masalah kesehatan yang luput dari pengukuran, maka hasil yang
umum, bentuk penyajian yang dimaksud dapat dibedakan atas 4 macam yakni:
adanya.
pengukuran anemia pada ibu hamil dari suatu daerah ditemukan jumlah penderita
(Mr,Pk , 2015)
21.2 Rate
waktu tertentu. Rate untuk menyatakan dinamika atau kecepatan kejadian dalam
suatu populasi masyarakat tertentu. Rate merupakan konsep yang lebih kompleks
6
Kuantitas lain yang digunakan sebagai patokan ini biasanya adalah kuantitas
waktu.
proporsi.
Contoh: Kecepatan mobil pada satu saat tertentu bentuknya adalah suatu
rate.kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan dapat berubah setiap saat, maka
diukur dengan membagi jarak tempuh mobil tersebut dengan waktu yang
Ciri rate :
tak terhingga.
dalam waktu yang sama yang dinyatakan dalam persen atau permil. Rumus yang
7
Contoh penyajian data dalam bentuk rate adalah dari hasil pengukuran
anemia pada ibu hamil di suatu daerah sebanyak 18%. Penyajian tersebut
21.3 Ratio
dan denominator tidak ada sangkut pautnya. Ratio merupakan pecahan yang
Jenis ratio :
Ratio yang tidak mempunyai satuan oleh karena pembilang dan penyebutnya
Ratio antara satu proporsi dengan proporsi lain atau ratio antara satu rate
dengan rate yang lain, contohnya Relative Risk dan Odds Ratio
8
Contoh penyajian data dalam bentk ratio adalah dari pengukuran terhadap
penderita anemia pada ibu hamil trimerter 1 dan trimester 3 adalah 0,33.
Dalam hal ini pernyataan yang penting dalam epidemologi adalah jumlah
orang sakit dibandingkan dengan jumlah orang sehat, misalnya : ratio orang sakit
Rumus :
Proporsi = Xx K
Dimana :
atribut tertentu
K = 100 (persen)
(Igbal,2009)
seri data yang muncul dalam suatu kategori-kategori (atau subgroup) dari seri tadi.
9
Contoh penggunaan rumus diatas:
26
Pria 19 73,1
Perempuan 7 26,9
Jumlah 26 100,0
fasilitas tersebut.
10
b. Memanfaatkan data dari hasil survei khusus yang pengambilan
pengukuran dengan nilai yang sebenarnya. Kesalahan dalam bias dapat berasal
dari sang pengumpul data dan ataupun dari masyarakat yang dikumpulkan
datanya. Contoh kesalahan yang bersumber dari diri pengumpul data adalah:
terstandarisasi.
ditanyakan
dipergunakan.
(Gertsman,2003)
mengukur dan menjelaskan peritiwa kesakitan, kematian, dan nilai statistic vital
11
lainnya. Misalnya kesakitan bias diukur dengan angka insidensi, prevalensi dan
factor person atau orang, yng dinilai di sini adalah dari aspek jumlah atau
fekuensi orang yang berkaitan dengan suatu peristiwa, selain itu factor place atu
tempat adalah factor yang berkaitn dengan darimana orang-orang yang mengalami
peristiwa tersebut berasal. Factor time atau waktu adalah periode atau waktu
yaitu insidensi yang menggambarkan jumlah kasus baru yang terjadi dalam satu
periode tertentu, dan prevalens yang menggambarkan jumlah kasus yang ada pada
dianggap masuk dalam salah satu dari dua kategori “sakit” atau “tidak
(Budiarto,2002)
2.2.1 Insidens
12
Insiden adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit
yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok msyarakat. Angka
insidenb ini hanya dapat di hitung pada suatu penelitian yang bersifat longitudinal
karena untuk menghitung angka insiden diperlukan dua angka yakni jumlah
pendeeerita baru dan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut
(population atrisk)
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan ats tiga macam, yakni
a. Incidence rate
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya satu tahun) dibandingkan
Incidence rate =
namun harga 100, 1.000, 10.000, juga sering di gunakan. Pemilihan harga k ini
biasanya dibuat sehingga rate terkecil yang dipakai dalam perhitunagn paling
Agar dapat memahami rumus di atas, simaklah contoh kasus berikut ini.
13
Pada suatu daerah di suatu penduduk pada tanggal 1 juli 2009 sebanyak
penderita baru sebagai berikut: bulan januari 50 orang, bulan maret 200 orang,
bulan juni 150 orang, bulan september 10 orang dan dan bulan desember 90
orang. Berapakah incidence rate per1.000 penduduk didaerah itu selama tahun
tersebut ?
Incidence rate =
100.000
= 4/1000 penduduk
bawah usia 10 tahun. Pada saat itu perempuan di bawah 10 tahun pada bulan juli
2009 adalah 20.000 orang.Berapakah incidence rate menurut umur dan jenis
20.000
hadapi, serta untuk mengetahui beban tugas yang harus di selenggarakan oleh
dalam mengukur besar atau ferkuensi dari penyakit infeksi yang di alami suatu
14
rate ayng lebih tinggi dari suatu kelompok masyarakat yang lain, maka ini berarti
kelomppok pertama tedi mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan
suatu kelompok masyarakat masyarakat menurut hasil satu atau lebih sensus, area
suatu masyarakat yang lain misalnya rumah sakit, sekolah kelompok milioter.
jenis pekerjaan atau mungkin mempunyai karakteristik tertentu yang lain yang
dalam memilih populasi untuk suatu analisis data adalahkurangnya perincian data
yang dai laporkan (jumlah penderita beru) dan kurangnya informasi tentang
antar sensus.
(Azhari,2012)
Attack rate adalah jumlah pennderita baru suatu penyakit ayng dai
temukan pada suatu sat terjadi wabah atau kejadain luar biasa di bandingkan
dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saatyang
15
Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut
rumus tersebut dalam suatu kasus, maka simaklahb contoh penyelesaian kasus
berikut ini.
Dalam kejadian luar biasa yang mengenai 26 kasus dari suatui penyakit
tersebut muncul pada masyarakat yang aterdiri dari 9 perempuan dana 87 pria.
tadi?
Agar mudah membaca kasus tersebut, maka dapat di agmbarkan pada tabel
berikut ini.
Pria 19 87
Perempuan 7 9
Jumalh 26 96
87
16
Attack rate pada perempuan = 7 x 1000
= 7,78/1000 penduduk
= 2,71/1000 penduduk
Perlu diingat bahwa attack rate keseluruhan didapat dari hasil pembagian
seranga atau penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai attack rate, maka
penyakit tersebut semakin memiliki derajat serangan dan atau penularan yang
Secondary attack rate ialah jumlah penderita baru suatu penyakit byang
yang telah pernah terkena pada serangan pertama dalam persen atau permil pada
saat terjadi KLB/wabah. Secondari attack rate biasanya dihitung untuk sutu
keluarga.
Secondary=
17
Ada dua jenis insidens
Cumulative incidence
Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama
periode waktu tertentu, dengan syarat orang tersebut tidak mati oleh karena
penyebabb lain. Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur serangan penyakit
mengukur risiko serangan penyakit jantung pertama pada orang yang belum
Cumulative incidence =
adalh individu yang tidak sakit pada permulaan periode pengamatan, sehingga
adalah proporsi individu yang pada awal periode pengamatan berada dalam
kategori tidak sakit, yang berpindah ke kategori sakit selama periode pengamatan.
memiliki satuan, besarnya berkisar antara 0 dan 1.Konsep risiko ini harus
18
dibutuhkan untuk mencari kasus baru karena cumulative incidence, lamanya
Contoh:
berumur 20-64 tahun bekerja di perusahaan plastik. Berdasarkan data dri Register
Kanker Swedia, antara tahun 1991-2003, sebelas orang di antara pekerja ini
terserang tumor otak. CI tumor otak yang terjadi di antara pekerja ini terserang
tumor otak yang terjadi padda pekerja pabrik plastik ini selama 13 tahun adalah
11
3076
dipakai biasanya adalah selama periode wabah berlangsung, atau periode waktu
ketika kasus primer terjadi. Dalam kejadian yang demikian ini cumulative
incidence (risk) seringkali disebut attack rate, walaupun bentuknya bukan rate
yang sesunguhnya.
Contoh:
Selama tiga bulan terjadi wabah kolera di desa Warna Sari, Kecamatan
3800
19
Incidence rate dari kejadian penyakit adalah potensi perubahan status
penyakit per satuan waktu, relative terhadap besarnya populasi individu yang
periode tertentu
diamati disebut time at risk.Jumlah inni merupakan jumlah dari waktu saat
Contoh:
Orang Time at
rist
(tahun)
1 7
2 7
3 S S S M 2
4 7
5 H 3
6 S S S S S 2
7 S S 5
1 2 3 4 5 6 7 33 orang – tahun
20
Lama pengamatan (Tahun)
Catatan :
3 orang
ID = = 0,091/tahun
33 orang-tahun
Artinya, dalam setahun itu rata-rata 0,091 individu terserang penyakit yang
diteliti itu. Bila tidak ada yang berubah, maka dalam satu dasawarsa (10 tahun),
akan terjadi 0,091 × 1000 = 9,1 kasus dalam seabad (100 tahun).
mempunyai makna sama sekali, oleh karena besarnya angka tersebut sangat
diatas disumbangkan oleh 1 orang yang tetap tidak sakit selama 33 tahun
pengamatan, atau waktu yang disumbangkan oleh 33 orang yang tetap tidak sakit
selama 1 tahun pengamatan, atau waktu yang disumbangkan oleh 11 orang yang
Ciri dari incidence density meliputi mempunyai satuan yaitu per waktu,
tanpa satuan iniincidence density kehilangan maknanya. Ciri lain adalah besarnya
jumlah orang orang yang berpindah status dari tidak sakit kestatus sakit selama
periode waktu tertentu.Incidene density merupakan hasil paduan antara tiga faktor,
21
yaitu ukuran besarnya populasi dan lama periode pengamatan, dan kekutan
2) Prevalens
insidens adalah kejadian (event) penyakit atau perubahan dari status sehat ke
status sakit.
Prevalens adalah proporsi populasi yang sedang menderita sakit pada saat
Prevalens =
besarnya antara 0 dan 1.Bila disebut tanpa tambahan apa-apa, “prevelens” yang
berada dalam keadaan sakit pada satu waktu tertentu. Ukuran prevelens yang lain
adalah period prevalens yaitu proporsi populasi yang sakit pada satu periode
tertentu.
satu saat tanpa membedakan apakah mereka baru saja tertular (kasus baru) atau
22
sudah lama menderita penyakit (kasus lama), dengan sendirinya penyakit yang
Kegunaan prevalens:
1. Untuk menentukan situasi penyakit yang ada pada suatu waktu tertentu.
ketenagaan.
akan tetapi angka insidensinya rendah. Begitu juga dengan kasus penyakit flu
dikonversikan ke dalam tingkat atau rate, yaitu tingkat penyakit yang dihitung
dengan membagi jumlah dari kasus dengan jumlah dari orang – orang yang
Prevalensi harus dikalikan dengan factor 10n yang tepat. Beberapa factor
1. Keganasan dari penyakit (bila banyak orang yang mati karena menderita
23
2. Durasi dari penyakit (bila sebuah penyakit itu hanya berlangsung dalam
3. Jumlah kasus – kasus baru (bila banyak orang yang menderita sebuah
penyebabnya.
penyakit dengan onset atau permulaan gejala yang berlangsungnya secara gradual.
24
: nomor 2,4 = prevalensi
pada suatu populasi pada suatu saat atau periode waktu tertentu
1. Point prevalensi rate : jumlah mereka yang masih sakit pada waktu
tertentu. nilai ini untuk mengetahui besarnya insidensi serta lamanya masa
sakit.
2. Period prevalence rate : jumlah mereka yang pernah dan masih sedang
menderita.
2) Insiden adalah jumlah seluruh kasus baru pada suatu populasi pada suatu
= Jumlah seluruh
25
Insiden kasus (IK) = Jumlah kasus
dari para individu – individu yang berada dalam populasi tersebut untuk
informasi kesehatan.
Contoh kasus :
diare ) = 5 orang
IR = 5 = 5 ORANG BULAN
20 x bulan 20
17 orang bulan
Hitung IR nya !
(Budiarto,2002)
26
2.2.4 Angka/Rate/Purata
yang akan diukur, biasanya untuk analisis statistic di bidang kesehatan, sebagai
bilangan atau angka mutlak suatu kasus atau kematian. Peristiwa yang biasanya
diukur dalam bentuk angka diantaranya adalah kesakitan, dimana yang digunakan
untuk perhitungan kasus adalah incidence rate, prevalence rate (point prevalence
rate), periode prevalence rate, attack rate dan dalam hubungan dengan kematian
akan dibicarakan crude death rate, age specific death rate, cause disease specific
death rate
bersangkutan. Angka yang dihitung dari total populasi diadalam suatu area
sebagai penyebutnya disebut crude rate atau angka kasar (purata kasar).
Sedangkan rate yang dihitung dari kelompok tertentu disebut specific rate atau
a. Frekuensi orang (person) yang menderita penyakit atau kasus dan orang
meninggal
pembilang terbatas pada umur, jenis kelamin, atau golongan tertentu maka
penyebut juga harus terbatas pada umur, jenis kelamin atau golongan yang sama,
27
selain itu bila penyebut terbatas pada mereka yang berisiko dapat terserang
(population at risk).
Incidence rate (angka insideni) adalah jumlah kasus baru penyakit tertentu
yang terjadi di kalangan penduduk pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya
Rumus :
Incidence Rate = jumlah kasus baru suatu penyakit selama periode tertentu X K
Konstanta (K) adalah bilangan konstan yang biasanya bernilai 100, tetapi
nilai 100 (persen), 1000, 10.000, bahkan 1.000.000 sering digunakan. (pemilihan
nilai K biasanya dibuat sehingga angka terkecilo diperoleh dalam seri yang hanya
mempunyai satu digit pada sebelah kiri titik decimal, dimana dihasilkan angka
lainnya.Penentuan incidence rate ini tidak begitu sulit berhubung waktu terjadinya
dapat diketahui pasti atau medekati pasti, tetapi jika penyakit timbulnya tidak
28
jelas, disini waktu ditegakkan diagnosis dapat diartikan sebagai waktu mulai
penyakit.
penyakit yang akut atau kronis. Incidence adalah sauatu ukuran langsung dari
incidence rate suatu penyakit dari berbagia penduduk yang berbeda di dalam satu
atau lebih factor ( keadaan ) maka kita dapat memperoleh keterangan mana yang
ancaman diserangnya penyakit hany auntuk waktu yang terbatas ( seperti pada
epidemi ). Maka periode waktu terjadinya kasus – kasus baru adalah sama dengan
lamanya epidemic. Incidence rate pada suatu epidemic disebut attack rate.
ditemukan pada satu saat tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama dalam persen atau permil.
Angka serangan diterapkan terhadap populasi tertentu yang sempit dan terbatas
untuk penyakit yang jarang. Di dalam waktu yang panjang ini penyebut dapat
berubah karena dalam waktu ini jumlah populasi yang mempunyai resiko juga
dapat berubah.
Rumus :
29
Attacke Rate = jumlah kasus
selama epidemi x K
Sekunder Attack Rate adalah jumlah penderita baru sutau penyakit yang
jumlah orang yang telah pernah terkena pada serangan pertama dalam persen atau
permil.
Rumus :
Point Prevalence rate mengukur jumlah penderita lama dan baru yang ditemukan
di sekelompok masyarakat tertentu pada satu titik waktu tertentu dibagi dengan
jumlah penduduk saat itu dalam persen atau permil. Point prevalence rate biasa
a) Frekuensi orang ( person ) yang telah sakit pada waktu yang lalu
30
c) Lamanya ( time ) menderita sakit
prevalence rate suatu penyakit dari berbagai penduduk yang berbeda didalam satu
atau lebih faktor ( keadaan ). Meskipun hanya sedikit orang yang sakit dalam
setahun, apabila penyakit tersebut kronis, jumlahnya akan meningkat dari tahun
ke tahun dan dengan demikian prevalence secara relatif akan lebih tinggi dari
incedance. Sebaliknya apabila penyakitnya akut ( lamanya sakit pendek baik oleh
pemberantasan penyakit.
Rumus :
Point Prevalence Rate = Jumlah kasus penyakit yang ada pada satu titik waktu
x K
Periode Prevalence Rate adalah jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu waktu jangka tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan dalam persen atau
Rumus :
31
Periode Prevalence Rate = Jumlah penderita
Crude Death Rate adalah jumlah semua kematian yang ditemukan pada
satu jangka waktu ( satu tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada
berbeda – beda. Karena hal tersebut jumlah penduduk pada crude death
perbedaan dalam crude death rate meskipun rate untuk berbagai golongan umur
sama.
berbagai penduduk yang mempunyai susunan umur yang berbeda – beda, tetapi
adjustment ). Crude death rate ini digunakan secara luas, karena sifatnya yang
merupakan summary rate dan dapat dihitung dengan adanya informasi yang
minimal.
Rumus :
dalam 1 bulan x K
32
yang sama)
karena suatu penyebab khusus dalam satu jangka waktu tertentu dibagi dengan
jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan dalam persen atau
permil.
Rumus :
Age Specific Death Rate adalah jumlah keseluruhan kematian pada umur
tertentu dalam satu jangka waktu tertentu ( satu tahun) dibagi dengan jumlah
penduduk pada umur yang bersangkutan pada daerah dan tahun yang
Rumus :
suatu
1 – 5 tahun
(Adi,H.S:1993)
33
2.2.5 Proporsi
yang mengenai masing – masing kategori dari kelompok itu atau hubungan antara
persen. Oleh karena itu suatu perbandingan merupakan dasar dari setiap system
proporsi yaitu suatu nilai yang memiliki harga tetap, dapat digunakan sebagai
keterpaparan atau infeksi, kecuali jika banyaknya orang di mana peristiwa dapat
terjadi adalah sama pada setiap sub kelompok. Tetapi biasanya hal ini tidak
terjadi.
keterpaparan atau infeksi, kecuali jika banyaknya orang di mana peristiwa dapat
terjadi adalah sama pada setiap sub kelompok. Tetapi biasanya hal ini tidak
terjadi.
Rumus :
34
Proporsi = X x K
( X + Y)
Keterangan :
Y = Banyaknya kejadian atau orang, dll yang tidak terjadi atau tidak
K = 100 ( persen )
2.2.6 Rasio
orang yang memiliki perbedaan antara suati kejadian terhadap kejadian lainnya.
Dalam hal ini pernyataan yang penting dalam epidemiologi adalah jumlah orang
sakit dibandingkan dengan jumlah orang sehat, misalnya: ratio orang sakit kanker
Rumus :
Proporsi = Xx K
Dimana :
atribut tertentu
K :1
35
2.2.7 Mengukur Frekuensi
1. Dengan angka absolut atau mutlak (ukuran mutlak), yaitu jumlah kejadian
kesakitan sesungguhnya.
penyakit pada suatu populasi tertentu.Dalam hal ini penggunaan nilai absolut
penyakit antara dua atau lebih kelompok penduduk atau antara dua waktu tertentu.
dalam epidemiologi :
tidak harus memiliki sifat atau ciri yang sama. Nilai rasio jarang
digunakan kecuali pada beberapa hal khusus seperti : rasio jenis kelamin,
nilai BOR.
36
Jumlah seluruh kematian
Mortality rate : adalah angka kematian akibat suatu penyakit yang muncul
Rumus :
Rumus :
Jumlah seluruh kematian akibat suatu penyakit pada periode waktu tertentu X K
XK
dalam 1 thn XK
37
Jumlah seluruh kelahiran hidup pada tahun yg sama
umur tertentu X K
penyakit A X K
7. Morbidity Rate
periode ttt XK
(Igbal,2009)
38
Ukuran ini sering digunakan secara luas. CDR dapat digunakan untuk
internasional.
CDR =
× 10n
yang lebih spesifik seperti age-spesific death rate atau sex-spesific death rate,
populasi tertentu.
SDR =
× 10n
Sejenis death rate untuk penyakit, kejadian atau sebab tertentu yang
39
Cause Spesific Death Rate =
× 10n
tersebut mid-interval
spesifik, misalnya menurut umur atau jenis kelamin, apabila kita memperkirakan
adanya variasi angka kematian akibat penyebab atau penyakit tertentu menurut
Angka kematian akibat penyakit atau sebab tertentu selama periode waktu
berbagai sebab atau penyakit yang melaporkan selama periode waktu yang sama.
× 100
berdasarkan asumsi bahwa ukuran ini cukup sensitif terhadap perubahan sosio-
40
Jumlah kematian infant dalam periode
waktu tertentu
Infant Mortality
Rate = × 1000
adalah neonatal mortality rate. Neonatus adalah bayi berumur kurang dari 28 hari.
× 1000
× 10n
41
yang sama
kejadian dan didefinisikan sebagai proporsi kasus dari penyakit atau kejadian
tertetu
= ×100
i. Angka Kematian
date rate (CDR), abortus rate (AR), late abortus rate (LAR), perinatal mortility
tare (PMR), still date rate (SDR), neonatal mortality rate (NMR),infant mortality
rate (IMR), under five mortality rate (UNFM),maternal mortality date rate
(MMR), age specific mortality rate (ASFR) dan casa fatality rate (CFR). Berikut
beresiko (k)
42
kasar (crude kematian. yang penduduk distribusi
status social
ekonomi
(CFR). tertentu
43
tertentu jenis kelamin, oleh karena pertengahan kematian
waktu tertentu
tertentu membandingkan
komonitas tidak
bias digunakan
periode penderita
waktu penyakit
tertentu. tertentu.
44
fatal (AKF)I menurut umur fetus pada fetius pada
diperlukan ditambah
selama jumlah
periode kelahiran
tertentu. dilaporkan
selama
periode waktu
yang sama
diperoleh ditambah
selama jumlah
periode kelahiran
45
tertentu. dilaporkan
selama
periode waktu
yang sama
yang sama
dilaporkan
selama
periode
waktu
tertentu
(Adi,H.S:1993)
46
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
mengukur proporsi orang yang berubah, dalam suatu jangka waktu tertentu, dari
tidak sakit menjadi sakit. Prevalensi mengukur proporsi orang yang menderita
47