Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah dan
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan informasi sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Dalam proses pendalaman materi pembuatan
makalah ini tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari dosen
kami yang terhormat Bapak Bambang Sunarko, SKM, M.Kes dan Ibu Rusmiati, SKM,
M.Si Untuk itu kami mengucapkan rasa terimakasih kami yang sedalam dalamnya, tanpa
arahan dari Bapak dan Ibu mungkin makalah ini tidak bisa terselesaikan dengan baik.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuragan
dari segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima semua saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ini dapat memberi sedikit
wawasan terhadap pembaca.

Surabaya, 29 April 2019

Kelompok C
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan salah satu usaha kesehatan masyarakat
secara luas mencakup bidang-bidang pencegahan dan perbaikan dengan tujuan agar
setiap anggota masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya baik jasmani, rohani maupun sosial sehingga diharapkan dapat
hidup sejahtera. Usaha untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatan mempunyai jangkauan yang luas baik badan maupun jiwa, untuk umum
maupun perorangan. Yang lebih penting adalah dasar-dasar bagaimana hidup yang
sehat dan bagaimana mempertinggi kesejahteraan serta daya guna dari kehidupan
manusia untuk selanjutnya.
Untuk mencapai tujuan usaha tersebut diantaranya dengan usaha pengawasan
hygiene, sanitasi tempat-tempat umum, dan usaha yang yang diperuntukan bagi
umum agar akibat yang ditimbulkan dari tempat-tempat umum dapat dihilangkan dan
dikurangi, hal ini akan berhasil baik apabila ada pengertian dan bantuan dari
masyarakat berupa patisipasi secara teratur dan terus-menerus baik dari pengusaha
maupun pemakai jasa. (Suparlan,1981:1)
Mengingat Tempat-tempat umum merupakan tempat berkumpul atau melakukan
kegiatan orang banyak berarti akan meningkatkan hubungan atau kontak antara orang
yang satu dengan yang lain, berarti memungkinkan terjadinya penularan penyakit baik
secara langsung maupun tidak langsung akan lebih meningkat. Untuk mengantisipasi
terjadinya gangguan penyakit akibat aktivitas di tempat-tempat umum maka perlu
adanya penyelenggaraan penyehatan lingkungan, agar lingkungan disekitar menjadi
sehat, aman dari gangguan penyakit dan terjaganya kesehatan masyarakat. Salah satu
tempat-tempat umum adalah pasar.
Sanitasi pasar adalah usaha pengendalian melalui kegiatan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh pasar yang erat
hubunganya dengan timbul atau merebaknya suatu penyakit.Kondisi sanitasi di
Indonesia memang tertinggal cukup jauh dari Negara-negara tetangga..
Salah satu contoh dari kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia adalah sanitasi
lingkungan pasar, khususnya pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan tempat
bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan
pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar menawar, bangunan terdiri
dari kios-kios.
Salah satu contoh pasar tradisional yang ada di daerah Kota Surabaya adalah Pasar
Setro Makmur. Pasar Setro Makmur ini memiliki kondisi sanitasi yang masih belum
bisa dikatakan baik.
Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dari paradigma pembangunan kesehatan
lingkungan lima tahun kedepan yang lebih menekankan pada aspek pencegahan dari
aspek pengobatan. Sehingga adanya upaya perbaikan sanitasi sejak dini khususnya
pada pasar tradisional dapat membantu dalam peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat disamping adanya perbaikan sanitasi dilingkungan pasar tradisional

B. Rumusan Masalah
Bagaimana kondisi sanitasi di Pasar Setro Makmur Kota Surabaya apakah telah
memenuhi syarat layak sanitasi dan sesuai dengan Permenkes tentang pasar sehat ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui kondisi sanitasi di Pasar Setro Makmur Kota Surabaya
apakah telah memenuhi syarat layak sanitasi dan sesuai dengan Permenkes tentang
pasar sehat.

D. Manfaat
1. Untuk Memberikan informasi kepada pembaca mengenai kondisi sanitasi di Pasar
Setro Makmur serta Memberikan informasi dan pemecahan masalah sanitasi di
Pasar Setro Makmur.
2. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam mata kuliah sanitasi tempat –
tempat umum khususnya sanitasi di Pasar Tradisional
BAB II

DASAR TEORI

A. Pengertian Sanitasi Secara Umum


Sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit menular
dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan usaha
kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada penguasaan terhadap berbagai
faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan (Arifin, 2009).
Sanitasi, menurut kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai pemelihara kesehatan.
Menurut WHO, sanitasi adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik
manusia, yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang
merugikan, bagi perkembangan fisik, kesehatan, dan daya tahan hidup manusia.
Sedangkan menurut Chandra bahwa: “sanitasi adalah bagian dari ilmu kesehatan
lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol
dan mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya bagi kesehatan serta
yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia” (dalam Zafirah, 2011).

B. Pengertian Sanitasi Tempat-tempat Umum


Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang
berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh
kegiatan tersebut dapat dicegah. Sanitasi tempat-tempat umum menurut Mukono
(2006), merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena
tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan
segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat. Oleh sebab itu tempat umum
merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama penyakit yang medianya
makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-tempat umum
harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat-tempat umum harus mempunyai
kriteria sebagai berikut :
1. Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat umum boleh keluar
masuk ruangan tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
2. Harus ada gedung/ tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana
masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
3. Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempat-
tempat umum tersebut.
4. Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan
ramainya, harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di tempat-tempat umum.

Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi


lingkungan antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara
komersial, tempat yang memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat
layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi. Tempat umum
semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan umum, pasar tradisional atau
swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau tempat pangkas rambut, panti
pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat ibadah, objek
wisata, dan lain-lain (Febriyanti 2011).

C. Pengertian Pasar
Menurut Arifin (2009) “pengertian pasar adalah suatu tempat tertentu, bertemunya
antara penjual dengan pembeli termasuk fasilitasnya dimana penjual dapat
memperagakan barang dagangannya dengan membayar retribusi”.
Sedangkan menurut Adhyzal (dalam Zafirah 2011) pasar dalam arti yang sempit
adalah suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual
beli dan jasa. Sedangkan dalam pengertian secara luas pasar diartikan sebagai tempat
bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang/jasa dan
pembeli yang menggunakan uang untuk membeli barang dengan harga tertentu.
Pasar sehat adalah kondisi pasar yang bersih,aman,nyaman, dan sehat yang
terwujud melalui kerjasama seluruh stakeholder terkait dalam menyediakan bahan
pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat, (Kep.Menkes RI No
:519/Menkes/SK/VI/2008 :tentang pedoman penyelenggaraan Pasar Sehat ).
Pasar Tradisional adalah pasar yang berlokasi permanen, ada pengelola, sebagian
besar yang diperjual belikan adalah kebutuhan dasar sehari-hari dengan praktek
perdagangan dan fasilitas insfratuktur yang sederhana , dan ada interaksi langsung
antara penjual dan pembeli.
D. Pengertian Sanitasi Pasar
Sanitasi pasar adalah usaha pengendalian melalui kegiatanpengawasan dan
pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan olehpasar yang erat hubungannya
dengan timbul atau merebaknya suatupenyakit (written, 2009).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa, sanitasi adalahusaha untuk
membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik dibidang kesehatan, terutama
kesehatan masyarakat.
Dengan demikian sanitasi tempat umum harus memenuhi persyaratan kesehatan
dalam arti melindungi, memelihara, danmeningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
salah satu tempat umumyang dimaksud adalah pasar. Tempat umum harus
mempunyai criteria (Roniyadi Baban, 2016) sebagai berikut :
1. Diperuntukan untuk masyarakat umum, artinya masyarakat umumboleh keluar
masuk ruangan umum dengan membayar atau tanpa membayar
2. Harus ada gedung atau tempat peranan, artinya harus ada tempattertentu dimana
masyarakat melakukan aktivitas tertentu
3. Harus ada fasilitas, artinya tempat umum tersebut harus sesuaidengan ramainya,
harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlakdiperlukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di tempat umum.

Mengingat tempat umum merupakan tempat berkumpul ataumelakukan kegiatan


orang banyak berarti akan meningkatkan hubunganatau kontak antara orang yang satu
dengan yang lain, berartimemungkinkan terjadinya penularan penyakit baik secara
langsungmaupun tidak langsung akan lebih meningkat. Untuk mengantisipasi
terjadinya gangguan penyakit akibat aktivitas di tempat umum maka perluadanya
penyelenggaraanpenyehatan lingkungan, agar lingkungandisekitar menjadi sehat,
aman dari gangguan penyakit dan terjaganyakesehatan masyarakat. Salah satu tempat
umum yang sangat diperlukanpengawasan sanitasinya adalah pasar.

E. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Pasar


Persyaratan kesehatan lingkungan pasar menurut Kepmenkes No. 519 Tahun 2008
antara lain mencakup lokasi pasar, bangunan, sanitasi pasar, keamanan, dan fasilitas
lainnya.
1. Lokasi Pasar
a. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Setempat (RUTR)
b. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti banjir dan sebagainya
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur pendaratan
penerbangan, termasuk sempadan jalan
d. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah atau bekas
lokasi pertambangan
e. Mempunyai batas wilayah yang jelas, antara pasar dan lingkungannya.

2. Bangunan Pasar
Persyaratan bangunan pasar yakni sebagai berikut :
a. Umum
Bangunan dan rancang bangun harus dibuat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

b. Penataan Ruang Dagang


1) Pembagian area sesuai dengan jenis komoditi, sesuai dengan sifat dan
klasifikasinya seperti : basah, kering, penjualan unggas hidup,
pemotongan unggas.
2) Pembagian zoning diberi identitas yang jelas.
3) Penjualan daging, karkas unggas, ikan ditempatkan di tempat khusus
4) Setiap los/kios memiliki lorong yang lebarnya minimal 1,5 meter
5) Setiap los/kios memiliki papan karakteristik
6) Jarak tempat penampungan dan pemotongan unggas dengan
bangunan pasar utama minimal 10 m atau dibatasi tembok pembatas
dengan ketinggian minimal 1,5
7) Khusus untuk jenis pestisida, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),
dan bahan berbahaya lainnya ditempatkan di tempat terpisah dan
tidak berdampingan dengan zona makanan dan bahan pangan.
8) Ruang Kantor Pengelola
9) Ruang kantor memiliki ventilasi minimal 20% dari luas lantai
10) Tingkat pencahayaan ruangan minimal 100 lux
11) Tersedia ruangan kantor pengelola dengan tinggi langit-langit dari
lantai sesuai ketentuan yang berlaku
12) Tersedia toilet terpisah bagi laki-laki dan perempua
13) Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang
mengalir (Mukono, 2006).
F. Persyaratan Sanitasi Pasar
1. Air Bersih
a. Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup setiap hari secara
berkesinambungan, minimal 40 liter per pedagang
b. Kualitas air bersih yang tersedia memenuhi persyaratan
c. Tersedia tandon air yang menjamin kesinambungan ketersediaan air dan
dilengkapi dengan kran yg tidak bocor
d. Jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah minimal 10 m
e. Kualitas air bersih diperika setiap enam (6) bulan sekali

2. Kamar Mandi dan Toilet


a. Harus tersedia toilet laki-laki dan perempuan yang terpisah dilengkapi
dengan tanda/simbol yang jelas dengan proporsi sbb :

No Jumlah Pedagang Jumlah kamar mandi Jumlah Toilet


1 s/d 25 1 1
2 25 s/d 50 2 2
3 51 s/d 100 3 3
Setiap penambahan 40-100 orang harus ditambah satu kamar mandi dan
satu toilet

b. Didalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam jumlah yg
cukup dan bebas jentik
c. Didalam toilet harus tersedia jamban leher angsa, peturasan dan bak air
d. Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yang cukup yg dilengkapi
dengan sabun dan air yg mengalir
e. Air limbah dibuang ke septic tank (multi chamber), riol atau lubang
peresapan yg tidak mencemari air tanah dg jarak 10 m dari sumber air
bersih
f. Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dengan kemiringan
sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi genangan
g. Letak toilet terpisah minimal 10 meter dengan tempat penjualan makanan
dan bahan pangan
h. Luas ventilasi minimal 20 % dari luas lantai dan pencahayaan 100 lux
i. Tersedia tempat sampah yang cukup

3. Pengelolaan Sampah
a. Setiap kios/los/lorong tersedia tempat sampah basah dan kering
b. Terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, tertutup, dan
mudah dibersihkan
c. Tersedia alat angkut sampah yg kuat, mudah dibersihkan dan mudah
dipindahkan
d. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS), kedap air, kuat,
kedap air atau kontainer, mudah dibersihkan dan mudah dijangkau petugas
pengangkut sampah
e. TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang (vektor) penular penyakit
f. Lokasi TPS tidak berada di jalur utama pasar dan berjarak minimal 10 m
dari bangunan pasar
g. Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam

4. Drainase
a. Selokan/drainase sekitar pasar tertutup dengan kisi yg terbuat dari logam
sehingga mudah dibersihkan
b. Limbah cair yg berasal dari setiap kios disalurkan ke instalasi pengolahan
air limbah (IPAL), sebelum akhirnya dibuang ke saluran pembuangan
umum
c. Saluran drainase memiliki kemiringan sesuai dg ketentuan yg berlaku
sehingga mencegah genangan air
d. Tidak ada bangunan los/kios diatas saluran drainase
e. Dilakukan pengujian koalitas air limbah cair secara berkala setiap 6 bulan
sekali

5. Tempat cuci tangan


a. Fasilitas cuci tangan ditempatkan di lokasi yg mudah dijangkau
b. Fasilitas cuci tangan dilengakpi dengan sabun dan air yg mengalir dan
limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yg tertutup.
6. Binatang penular penyakit (vektor)
a. Pada los makanan siap saji dan bahan pangan harus bebas dari lalat, kecoa dan
tikus
b. Pada area pasar angka kepadatan tikus harus nol
c. Angka kepadatan kecoa maksimal 2 ekor per plate di titik pengukuran
sesuai dengan area pasar
d. Angka kepadatan lalat di tempat sampah dan drainase maksimal 30 per gril net
e. Container Index (CI) jentik nyamuk aedes aegypty tidak melebihi 5 %

7. Kualitas Makanan dan Bahan Pangan


a. Tidak basi
b. Tidak mengandung bahan berbahaya seperti pengawet borax, formalin,
pewarna textil yg berbahaya sesuai dengan peraturan yg berlaku
c. Tidak mengandung residu pestisida diatas ambang batas
d. Kualitas makanan siap saji sesuai dengan Kepmenkes nomor 942 tahun
2003 tentang makanan jajanan
e. Makanan dalam kemasan tertutup disimpan dalm suhu rendah (4-10ºC),
tidak kadaluwarsa dan berlabel jelas
f. Ikan, daging dan olahannya disimpan dalam suhu 0 s/d 4ºC; sayur, buah
dan minuman disimpan dalam suhu 10 ºC; telur, susu dan olahannya
disimpan dalam suhu 5-7 ºC
g. Penyimpanan bahan makanan harus ada jarak dengan lantai, dinding dan
langit-langit : jarak dg lantai 15 cm, dg dinding 5 cm, dengan langit 60 cm
h. Kebersihan peralatan makanan ditentukan angka total kuman nol maksimal
100 kuman per cm3 permukaan dan kuman eschericiacoli adalah nol

8. Tempat Penjualan Unggas Hidup


a. Tersedia tempat khusus yang terpisah dari pasar utama
b. Mempunyai akses masuk dan keluar lendaraan pengangkut unggas tersendiri
c. Kandang tempat penampungan sementara unggas terbuat dari bahan yang
kuat dan mudah dibersihkan
d. Tersedia fasilitas pemotongan unggas umum yang memenuhi persyaratan
yang ditetapkan Departemen Pertanian.
e. Tersedia sarana cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air bersih yang
cukup
f. Tersedia saluran pembuangan limbah cair khusus
g. Tersedia penampungan sampah yang terpisah dari sampah pasar
h. Tersedia peralatn desinfektan khusus untuk membersihkan kendaraan
pengangkut kandang unggas

9. Desinfeksi Pasar
a. Desinfeksi pasar harus dilakukan secara menyeluruh 1 hari dalam sebulan
b. Bahan desinfektan yg digunakan tidak mencemari lingkungan

10. Pos Pelayanan Kesehatan

Tersedia pos pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau dan peralatan


pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang memadai.

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sanitasi Pasar


1. Pedagang.
Pedagang adalah orang yang dengan modal yang relatif sedikit berusaha di
bidang produksi dan penjualan barang-barang (jasa-jasa) untuk memenuhi
kebutuhan kelompok tertentu di dalam masyarakat, usaha tersebut
dilaksanakan pada tempat-tempatyang dianggap strategis dalam suasana
lingkungan yang informal.

2. Peran Masyarakat
Peran masyarakat adalah suatu ikot serta dalam melakukan suatu kegiatan
secara bersama untuk mencapai tujuan. Masyarakat adalah tombak dari semua
permasalahan yang ada didalam forum, baik permasalahan tentang kehidupan
berbangsa dan berlingkungan. Lingkungan adalah suatu cerminan yang harus di
perhatikan , serta dilestaraikan untuk mencapai taraf yang lebih baik Edwar
(2001). Peran masyarakat yaitu menyelesaikan semua permaslahan, untuk
meningkatkan mutu, untuk mencari akar permasalahan.
3. Dukungan Petugas Kebersihan
Petugas kebersihan adalah suatu sektor yang memperhatikan lingkungan
tempat umum maupun lingkungan setiap kota yang di lakukan (Depkes RI.
2001). Jika tugas dan tanggung jawabnya dilakukan dengan baik, maka akan
tercapai tingkat keberhasilannya, dengan mengukur tingkat derajat kesehatan
masyarakat

F. Pola Hidup Bersih dan Sehat di Pasar


1. Pedagang
Pedagang merupakan orang yang berjualan /memperjualkan barang dagangannya,
dan pedagang pasar juga berperan penting dalam penularan penyakit di pasar. Oleh
karena itu pedagang di pasar harus memenuhi persyaratan pola hidup berish dan
sehat di pasar sebagai berikut :
a. Bagi pedagang daging/unggas ,ikan dan pemotong unggas menggunakan alat
pelindung diri sesuai dengan pekerjaanya (Sepatu boot, sarung
tangan,celemek, penutup rambut)
b. Berpola hidup bersih dan sehat dipasar (cuci tangan dengan sabun, tidak
merokok, mandi sebelum pulang terutama bagi pedagang dan pemotong
unggas , tidak buang sampah sembarangan , tidak meludah dan buang dahak
sembarangan).
2. Pengunjung
Pengunjung merupakan orang-orang yang datang ke pasar, baik pembeli ataupun
bukan yang harus diperhatikan persyaratan sebagai berikut:
Berpola hidup bersih dan sehat dipasar seperti tidak buang sampah sembarangan ,
tidak merokok, tidak meludah dan buang dahak sembarangan
3. Pengelola
Pengelola merupakan orang yang mengelola pasar dan harus mengerti tentang
pentingnya sanitasi pasar, oleh karena itu di perhatikan persyaratan sebagi berikut :
Mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang hygiene snitasi dan keamanan
pangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Ditinjau dari tempatnya penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan,
karena penelitian langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh data yang
diperlukan.
2. Ditinjau dari jenisnya, maka penelitian ini bersifat diskriptif yaitu penelitian dengan
tujuan utama untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif. (Notoatmojo,
2010)
3. Ditinjau dari waktunya penelitian ini termasuk cross sectional yaitu penelitian yang
pada waktu pengambilan data dan analisis dilakukan hanya 1 kali pengamatan pada
jangka waktu tertentu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Pasar Setro Makmur Jl. Setro Baru IX No.17, Gading,
Tambaksari, Kota Surabaya.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada hari Jumat, 05 April 2019

C. Obyek Penelitian
a. Bagian luar Pasar (lokasi, lingkungan, dan bangunan )
b. Bagian dalam Pasar
c. Fasilitas sanitasi Pasar (Saluran SPAL, Penyediaan Air bersih, toilet ,tempat
sampah,Alat pembersih, Kotak P3K, Alat pemadam kebakaran, Alat pengeras
Suara).
d. Kualitas lingkungan fisik internal (Pencahayaan)

D. Cara Penilaian
Penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah system skor yaitu dengan
menetapkan bobot dan nilai untuk setiap item atau variabel penelitian. Dengan sistem ini,
hasil penilaian mendekati kondisi yang sebenarnya atau lebih cermat dan obyektif karena
setiap variabel yang diteliti mempunyai bobot yang dibuat berdasarkan critical point.
1. Bobot.
Bobot berdasarkan pada critical point artinya nilai – nilai kritis yang dapat
membahayakan kesehatan manusia. Makin besar bobot pada masing – masing item,
maka makin besar pula peranannya dalam menimbulkan gangguan kesehatan
manusia.
2. Nilai
Rentang nilai yang diberikan pada setiap komponen sanitasi Pasar adalah 0-10.
3. Skor merupakan hasil perkalian antara bobot dengan nilai untuk setiap variabel yang
diteliti.
4. Skor maksimal merupakan perkalian dari bobot maksimal dengan nilai maksimal
untuk setiap variabel yang diteliti.
5. Kriteria Penilaian
a. Baik jika presentase hasil penilaian adalah >70% dari skor maksimal.
b. Cukup jika presentase hasil penilaian adalah 50-70% dari skor maksimal
c. Kurang jika presentasi hasil penilaian <50% dari skor maksimal.
Cara menghitung presentase nilai masing – masing variabel dengan formula sebagai
berikut :
𝐓𝐒
KS = x 100%
𝐒𝐌

Keterangan :
KS : Keadaan Sanitasi
TS : Total Skor yang diperoleh
SM : Skor Maksimal
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Gambaran Umum
Pasar Setro Makmur berada di jalan Setro Baru, Surabaya. Pasar Setro
Makmur merupakann pasar yang menjual sayur dan kebutuhan yang lain di
Surabaya. Pedagang yang berada pasar ini cukup beragam tidak hanya warga
Surabaya saja. Pasar Setro Makmur mulai buka jam 05.00 sampai pukul 20.00
WIB.

2. Hasil Penelitian
a. Bagian luar Pasar

TABEL 1.1

PENILAIAN VARIABEL BAGIAN LUAR PASAR

Skor
NO Sub Variabel Bobot Skor Maksimal %
Observasi
1. Lokasi 3 30 8 27%
2. Lingkungan 3 30 6 20%
3. Bangunan 2 20 5 25%
Jumlah 8 80 19 72%

Berdasarkan tabel diatas hasil penelitian variabel bagian luar Pasar pada
sub variabel lokasi mendapatkan skor 27%, sub variabel lingkungan mendapat
skor 20%, serta pada sub variabel bangunan mendapat skor 25%. Jumlah skor
yang diperoleh untuk variabel bagian luar hotel adalah 72%. Termasuk
Kriteria Baik.
b. Bagian Dalam Pasar
1) Konstruksi Bangunan
Hasil penilaian bagian dalam Pasar untuk konstruksi bangunan
meliputi lantai, dan pencahayaan dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini.

TABEL 1.2

PENILAIAN VARIABEL KONSTRUKSI BANGUNAN

NO Sub Variabel Bobot Skor Maksimal Skor Observasi %


1. Lantai 2 20 3 15%
2. Pencahayaan 2 20 7 35%
Jumlah 4 40 10 50%

Berdasarkan tabel diatas hasil penilaian variabel konstruksi bangunan


pada sub variabel lantai mendapat skor 15%, sub variabel pencahayaan
mendapat skor 35%. Jumlah skor yang diperoleh untuk variabel konstruksi
bangunan adalah 50 %. Temasuk kriteria Cukup.

2) Fasilitas Sanitasi Pasar


Hasil penilaian fasilitas sanitasi Pasar meliputi penyediaan air bersih,
pembuangan air limbah, Toilet dan jamban dapat dilihat pada tabel 1.5
sebagai berikut :
TABEL 1.3

PENILAIAN VARIABEL FASILITAS SANITASI PASAR

Skor
NO Sub Variabel Bobot Skor Maksimal %
Observasi

Air Bersih
a. Kualitas air 60
6 8 13%
bersih
1.
b. Kuantitas air 40
4 4 10%
bersih

SPAL

a. Pembuangan
2. Air Limbah 8 80 1 1,25%
b. Kualitas saluran
pembuangan 8 80 3 3,75%
limbah

Toilet
3. a. Kualitas Toilet 9 90 10 11%

b. Kuantitas Toilet 7 70 5 7%

Pembuangan Sampah

5.
a. Kualitas Tempat 0 0%
sampah 0
3
b. Kuantitas 2 7%
tempat sampah 30
3

Fasilitas Penunjang

a. Alat Pembersih 6 60 2 3%

b. Kotak P3K 5 0 0 0%
6.

c. Alat pemadam 5 50 0 0%
Kebakaran

Jumlah 64 560 35 56%

Berdasarkan tabel diatas hasil penilaian variabel fasilitas sanitasi Pasar Setro
Makmur Surabaya pada sub variabel penyedian air bersih untuk kualitas air mendapat
skor 13% dan untuk kuantitas saluran pembuangan limbah mendapat skor 1,25%, sub
variabel kualitas air limbah mendapat skor 3,75%, sub variabel kualitas toilet
mendapat skor 11%, sub variabel kuantitas toilet mendapat skor 7%, sub variabel
kuantitas tempat sampah mendapat skor 7%, dan pada sub variabel fasilitas penunjang
alat pembersih 3% dan alat pemadam kebakaran 0%. Jumlah skor yang diperoleh
untuk variabel fasilitas sanitasi Pasar Setro Makmur Surabaya adalah 56%. Termasuk
kriteria Cukup.

B. Pembahasan
Pasar yang kami observasi yaitu pasar Keputran yang berada di Pasar Setro
Makmur Jl. Setro Baru IX No.17, Gading, Tambaksari, Kota Surabaya.. Dari hasil
observasi yang kami lakukan terdapat beberapa bagian yang kami peroleh dari
observasi tersebut, diantaranya :
1. Tempat Penjualan Makanan dan Bahan Pangan
Di Pasar Setro Makmur pedagang tidak dikelompokkan sesuai dengan jenis
bahan dagangan yang dijual. Jadi, Disana semua pedagang seperti kelompok
pedagang, sayur, buah, ikan/daging, dll berjualan jadi satu di pasar tersebut. Pada
setiap kios penjual makanan tidak tersedia tempat untuk cuci tangan. Meja yang
digunakan untuk menjual makanan dan bahan pangan tingginya 60 cm diatas
lantai. Para pedagang ikan dan daging menggunakan alas pemotong / talenan yang
terbuat dari kayu.

2. Pedagang/Karyawan
Para Pedagang di Pasar tersebut tidak menggunakan pakaian kerja khusus,
tetapi mereka menggunakan pakaian yang bebas yang digunakan sehari – hari..
Tidak semua pedagang menggunakan alat pelindung diri seperti celemek, sepatu
boot, sarung tangan, tutup kepala/topi, dan masker. Kebersihan dari pedagang
daging, ikan dan unggas potong sangat kurang, karena setelah menjamah
dagangannya mereka tidak mencuci tangan, hal tersebut merupakan kuranganya
kesadaran dalam menjaga kebersihan.

3. Pengunjung
Pengunjung di Pasar Setro Makmur menaati peraturan yang ada disana
sehingga proses jual beli dapat berjalan dengan lancar. Di Pasar Setro Makmur
juga terdapat tulisan/slogan yang ditujukan kepada pengunjung maupun pedagang
pasar yang di tempel di dinding pasar agar dapat diterapkan kepada semua
pengunjung maupun pedagang yang ada di pasar seperti membuang sampah pada
tempatnya, meskipun masih terdapat pengunjung yang masih membuang sampah
sembarangan.

4. Keamanan Pasar
Dari hasil pengkategorian penilaian keamanan Pasar Sero Makmur dijaga oleh
pengelola pasar yang bertugas untuk menjaga keamanan yang ada di pasar. Tetapi
di pasar tersebut tidak tersedia alat pemadam kebakaran.
5. Tempat Parkir
Di Pasar Setro Makmur tersedia tempat parkir tersendiri untuk kendaraan roda
dua, roda tiga, roda empat dan tempat bongkar muat dagangan. Jalur masuk dan
keluar dipisahkan, untuk yang mau masuk lewat jalur sebelah kiri dan yang
keluar dari pasar lewat jalur sebelah kanan. Tetapi dipasar tersebut juga masih ada
orang yang parkir sembarangan, sepeda motor tidak tertata rapi sehingga
memakan tempat dan menyebabkan parkiran tersebut tidak muat.

6. Air Bersih
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, kualitas air bersih di Pasar
Setro Makmur yaitu cukup bersih. Air tersebut bersumber dari air sumur. Air
sumur dapat dikatakan memenuhi pesyaratan apabila tidak berbau dan tidak
berwarna.

7. Kamar Mandi dan Toilet


Di Pasar Setro Makmur terdapat dua toilet. Antara toilet laki – laki dan toiet
perempuan tidak dipisah. Keadaan toiletnya kotor. Tersedia bak mandi dan air
bersih yang cukup. Tetapi bak mandi terlihat kotor karena belum dibersihkan
sehingga memungkinkan adanya jentik. WC terbuat dari leher angsa. Letak toilet
berdekatan dengan stand / kios para pedagang yang berjualan bahan pangan dan
makanan.

8. Pengelolaan Sampah
Setiap stand / kios para pedagang terdapat tempat sampah. Tetapi untuk
pembuangan akhir sampah dari sampah setiap kios di Pasar Setro Makmur tidak
ada bak penampungan sementara sehingga sampah tersebut dikumpulkan di suatu
lahan kosong yang dekat dengan tempat parkir dan sampah tersebut terlihat
berserakan sehingga mudah dihinggapi oleh vektor.

9. Pada Saluran Limbah


Saluran limbah cair di pasar tersebut tidak tertutup sehingga terlihat genangan
air pada saluran limbah tersebut dan dapat mengundang vektor. Aliran air limbah
dari pasar tersebut dialirkan ke selokan yang airnya mengalir dengan lancar.
10. Binatang Penular Penyakit (Vektor)
Dikamar mandi / toilet di pasar tersebut tidak ditemukan adanya jentik
nyamuk. Tetapi di pasar tersebut terdapat populasi tikus. Hal ini diketahui dengan
adanya tanda – tanda tikus seperti kotoran tikus yang ada di lantai pasar tersebut
dan terdapat di sela – sela meja pedagang. Pada stand / kios bahan pangan dan
makanan siap saji masih terdapat lalat yang hinggap dan beterbangan sehingga
memungkinkan lalat tersebut sebagai vektor.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa kondisi sanitasi di Pasar Tradisional Setro Makmur Surabaya yang berlokasi di
Jalan Setro Baru, Tambaksari Surabaya, termasuk dalam kategori cukup dimana
sesuai dengan formulir penilaian sanitasi pasar berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No.519 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pasar Sehat. Dimana dapat dilihat dari keadaan bangunan di Pasar
yang meliputi bangunan pasar, bangunan los, tempat penjualan makanan dan bahan
pangan, area parkir, keamanan pasar, dan keadaan sarana sanitasi di pasar yang
meliputi air bersih, kamar mandi dan toilet, pengelolaan sampah, drainase, tempat
cuci tangan, binatang penular penyakit yang dikategorikan cukup.

B. Saran
Agar terwujudnya pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat perlu
diadakannya pasar sehat. Untuk itu, diperlukannya partisipasi aktif dari pengelola,
pedagang, dan pengunjung pasar untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan
di pasar seperti penularan penyakit, perkembangbiakan vektor, kecelakaan yang
terjadi di pasar, diharapkan masyarakat/komunitas pasar dapat berperilaku hidup
bersih dan sehat sehingga dapat mewujudkan kondisi pasar yang aman, nyaman,
bersih dan sehat dan dapat menurunkan resiko penularan penyakit berbasis
lingkungan yang ditularkan di lingkungan pasar.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Rahmi . 2013 . Gambaran Kondisi Sanitasi Lingkungan PasarPabaeng- Baeng. Diakses
pada tanggal 28 April 2019.http://iniceritarahmi.blogspot.co.id/2013/11/gambaran-
kondisi-sanitasi-lingkungan.html

Arifin, M., 2009. Beberapa Pengertian tentang Sanitasi Lingkungan. Sumber:


http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2008/07/sanitasi-lingkungan.htm [Akses: 24-8-2010]
diambil dari WHO dan http://en.wikipedia.org

https://www.academia.edu/36136976/MAKALAH_SANITASI_PASAR_tugas_Kesehatan_
Lingkungan. di akses pada 28 April 2019

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 519/MENKES/SK/VI/2008, tentang Pedoman


Penyelenggaraan Pasar Sehat. Jakarta : Kementerian Kesehatan R.I

Mukono (2006), Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, Airlangga University


Press, Surabaya.

Sari Puspita Yeyen Venni . Sanitasi Pasar. Diakses pada tanggal 8 maret2018
. https://dokumen.tips/documents/sanitasi-pasar.html

Selda. B . 2016 . Gambaran fasilitas sanitasi pasar di pasar sentral danpasar regional
kabupaten mamuju provinsi sulawesi barat .karya tulis ilmiah poltekkes mamuju

Zafirah, Tengku Hera, 2011. Pelaksanaan Penyelenggaraan Sanitasi Dasar Di Pasar


Tradisional Pringgan Di Kota Medan Tahun 2011. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
LAMPIRAN

Gambar 1. Tampak depan Pasar Gambar 2. Lorong Pasar Setro

Setro Makmur Makmur

Gambar 3. Atap dari Pasar Setro Gambar 4. Lantai dari Pasar Setro
Makmur Makmur
Gambar 5. Tangga dari Pasar Gambar 6. Kamar Mandi / Toilet
Setro Makmur

Gambar 7. Tempat Pembuangan Gambar 8. Stand / Kios Pedagang


Sampah

Anda mungkin juga menyukai