Anda di halaman 1dari 26

PASAR SEHAT

PENDAHULUAN

Penyelenggaraan kesehatan lingkungan merupakan upaya kesehatan yang


ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia,
biologi, dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pada pelaksanaannya, upaya tersebut
dilakukan dengan penyehatan, pengendalian, dan pengamanan terhadap lingkungan
permukiman, tempat kerja,tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum untuk
mencegah terjadinya penularan penyakit, kecelakaan dan meningkatkan keselamatan
pengguna maupun komunitas di tempat dan fasilitas umum tersebut.

Aktifitas sehari-hari masyarakat umumnya senantiasa berada di lingkungan


kawasan permukiman, lingkungan tempat-tempat umum dan fasilitas umumtermasuk
Pasar Rakyat. Dalam kawasan Pasar Rakyat terdapat berbagai unsur media
lingkungan antara lain air, udara, tanah, pangan, sarana bangunan dan vektor yang
dapat menjadi media penyebaran penyakit. Jika media lingkungan tersebut tidak
memenuhi standar dan persyaratan kesehatan dapatberpotensi menimbulkan penyakit
atau gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk
mewujudkan kondisi kawasan yang sehat, baik secara fisik maupun non fisik melalui
peningkatan kualitas lingkungan, agar penularan dan penyebaran penyakit serta
gangguan kesehatan dapat dicegah atau ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan
dampak buruk bagi masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya.

Salah satu upaya dalam mewujudkan kawasan yang sehat adalah dengan
mengembangkan pendekatan Pasar Sehat sebagai alternatif yang potensial, mengingat
pasar merupakan tempat aktivitas transaksi ekonomi dan interaksi sosial untuk
pemenuhan kebutuhannya. Pada saat yang sama, pasar juga dapat menjadi media
penyebaran penyakit
Pendekatan Pasar Sehat merupakan suatu upaya yang bersifat integratif dan
sinergi dengan berbagai upaya lainnya yang mampu menjamin kondisi pasar yang
bersih, aman, nyaman dan sehat sehingga seluruh aktivitas di dalam pasar dapat
berjalan sesuai dengan tujuan dan peruntukannya. Kondisi pasar tersebut dipengaruhi
oleh keberadaan produsen hulu (penyedia bahan segar), pemasok, penjual, konsumen,
manajer pasar, petugas yang berhubungan dengan kesehatan dan tokoh
masyarakat.Oleh karena itu, komitmen dan partisipasi aktif para stakeholder
dibutuhkan untuk mengembangkan Pasar Sehat.

Pengembangan Pasar Sehat adalah upaya strategis untuk melindungi


masyarakat dari resiko penularan penyakit dan gangguan kesehatan yang berasal dari
pangan dan bahan berbahaya lainnya. Untuk meningkatkan kesadaran akan risiko
keamanan pangan dan berbahaya lainnya dengan memperkuat biosekuriti pada rantai
pangan dengan meningkatkan keamanan pangan sejak produksi hingga konsumsi,
termasuk keamanan pangan dari bahan berbahaya, serta melakukan peningkatan
pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat dari produsen, pemasok, pedagang,
dan konsumen.
PASAR SEHAT

A. Pengertian Sanitasi
World Health Organization (WHO) mengartikan sanitasi sebagai suatu usaha
untuk memperbaiki kondisi lingkungan dengan mencegah terjadinya penyakit
melalui pengaturan dan pengawasan lingkungan yang sehat.
Departemen Kesehatan RI menyatakan bahwa sanitasi adalah serangkaian
upaya untuk mencegah, meminimalkan, atau menghilangkan risiko terjadinya
penyakit melalui pemeliharaan lingkungan yang bersih, sehat, dan aman.
Tujuan dari sanitasi adalah untuk mencegah penyebaran penyakit dan
melindungi kesehatan manusia dari bahaya yang disebabkan oleh lingkungan
yang kotor dan tidak sehat. Sanitasi yang baik akan membantu mencegah
terjadinya berbagai penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat
seperti diare, kolera, tifus, dan lain sebagainya.
Sanitasi juga penting untuk memastikan keamanan pangan. Dengan menjaga
kebersihan dan sanitasi makanan, maka risiko terjadinya keracunan makanan dan
penyebaran penyakit melalui makanan dapat dihindari. Oleh karena itu, sanitasi
adalah aspek penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan manusia serta
lingkungan sekitar kita.

A. Pengertian Pasar Sehat


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa Pasar Sehat
adalah suatu tempat atau mekanisme yang memfasilitasi interaksi antara penjual
dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli barang atau jasa. Dalam pasar,
penjual menawarkan barang atau jasa yang dihasilkan atau diperolehnya kepada
pembeli dengan harga tertentu. Sedangkan pembeli yang membutuhkan barang
atau jasa tersebut akan membeli dengan harga yang disepakati oleh kedua belah
pihak.
Pasar dapat berupa tempat fisik seperti pasar tradisional atau pasar modern,
tetapi juga dapat dilakukan secara virtual melalui platform online. Pasar dapat
dibedakan berdasarkan jenis barang atau jasa yang diperjualbelikan, ukuran pasar,
lokasi, serta metode penentuan harga.
Dalam pasar, terdapat berbagai macam pihak yang terlibat, seperti produsen
atau penjual, distributor, perantara atau agen, serta konsumen atau pembeli. Pasar
juga dapat mempengaruhi harga suatu barang atau jasa, di mana permintaan dan
penawaran yang tinggi akan meningkatkan harga, sedangkan permintaan dan
penawaran yang rendah akan menurunkan harga.

B. Pengertian Sanitasi Pasar


Menurutn World Health Prganization (WHO) Sanitasi pasar adalah
serangkaian tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan di pasar agar tetap aman dan sehat bagi pengunjung dan
pedagang. Sanitasi pasar meliputi berbagai aspek seperti pengelolaan limbah,
kebersihan lingkungan, sanitasi makanan, dan kesehatan lingkungan.
Beberapa kegiatan sanitasi pasar antara lain:
1. Pengelolaan limbah: Limbah yang dihasilkan di pasar harus dikelola dengan
baik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Hal ini termasuk
pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan limbah.
2. Kebersihan lingkungan: Lingkungan di pasar harus dijaga kebersihannya
dengan membersihkan tempat-tempat umum seperti toilet, tempat sampah,
serta area jalan dan parkir.
3. Sanitasi makanan: Makanan yang dijual di pasar harus memenuhi standar
keamanan dan higienitas, mulai dari produksi hingga penyimpanan dan
penjualan.
4. Kesehatan lingkungan: Pihak pengelola pasar harus memastikan bahwa
lingkungan di pasar bebas dari vektor penyakit seperti tikus, lalat, nyamuk,
dan serangga lainnya.
5. Edukasi dan sosialisasi: Pihak pengelola pasar harus memberikan edukasi dan
sosialisasi tentang pentingnya sanitasi kepada pengunjung dan pedagang di
pasar.

Dengan menjaga sanitasi pasar yang baik, maka pasar dapat menjadi tempat yang
aman dan sehat bagi pengunjung dan pedagang. Hal ini dapat meningkatkan kualitas
dan daya tarik pasar sebagai tempat berbelanja dan berbisnis. Selain itu, sanitasi pasar
yang baik juga dapat mencegah penyebaran penyakit dan mempromosikan kesehatan
lingkungan yang lebih baik

Secara umum, pasar memiliki peran yang penting dalam aktivitas ekonomi karena
menjadi tempat terjadinya transaksi jual-beli, serta sebagai sumber informasi bagi
produsen atau penjual tentang permintaan dan preferensi konsumen.

C. Hubungan Pasar Dengan Kesehatan masyarakat

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian


(FAO) secara bersama-sama telah menegaskan bahwa kualitas dan keamanan
pangan yang dijual di pasar sangat penting bagi kesehatan masyarakat, dan bahwa
sanitasi dan kebersihan lingkungan di sekitar pasar harus diperhatikan dengan
serius.

Pasar dapat berperan penting dalam hubungan kesehatan masyarakat,


terutama dalam hal menyediakan akses ke berbagai jenis makanan dan produk
kesehatan. Berikut adalah beberapa peran pasar dalam hubungan kesehatan
masyarakat:

1. Menyediakan akses ke makanan sehat: Pasar dapat menyediakan berbagai


jenis makanan sehat, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sumber
protein berkualitas. Pasar juga dapat memfasilitasi akses ke produk organik
dan non-GMO untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat.
2. Mendukung gaya hidup sehat: Pasar dapat membantu masyarakat untuk
mengadopsi gaya hidup sehat dengan menyediakan pilihan makanan yang
lebih sehat dan produk kesehatan yang dapat membantu dalam upaya
penurunan berat badan atau mengatasi kondisi kesehatan tertentu.
3. Menyediakan akses ke produk kesehatan: Pasar juga dapat menyediakan akses
ke produk kesehatan, seperti suplemen vitamin, obat-obatan, dan produk-
produk kecantikan. Dalam hal ini, pasar harus memastikan bahwa produk
yang dijual sesuai dengan standar kesehatan dan aman untuk digunakan.
4. Memfasilitasi komunitas: Pasar dapat menjadi tempat berkumpul bagi
komunitas, memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan sesama, serta
mempromosikan kebersihan dan sanitasi yang lebih baik.
5. Menyediakan akses ke informasi kesehatan: Pasar dapat memfasilitasi akses
ke informasi kesehatan, seperti brosur atau buku panduan, yang membantu
masyarakat untuk mengambil keputusan yang lebih baik tentang kesehatan
mereka.
6. Menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat: Pasar juga dapat memberikan
penghasilan bagi masyarakat setempat yang menjual produk mereka di pasar.
Secara keseluruhan, pasar dapat berperan sebagai sumber akses bagi
masyarakat ke makanan sehat dan produk kesehatan, serta sebagai tempat
interaksi sosial dan sumber penghasilan bagi masyarakat setempat.

D. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Pasar


Persyaratan kesehatan dan kesehatan lingkungan di pasar sahat menurut
Permenkes RI Nomor 17 Tahun 2020:
1. Lokasi
a. Lokasi sesudai dengan rencana umum Tata aruang setempat.
b. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti: bantaran sungai,
aliran lahar, rawan longsor, banjir dan sebagainya.
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur pendaratan
penerbangan termasuk sempadan jalan.
d. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah atau
bejas loksi pertambangan.
e. Mempunyai batas wilayah yang jelas, antara pasar dan lingkungannya.
2. Bangunan
a. Umum
1.) Mempunyai batas wilayah yang jelas, antara pasar dan
lingkungannya.
2.) Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti: bantaran
sungai, aliran lahar, rawan longsor, banjir, dan sebagainya.
3.) Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur
pendaratan penerbangan, termasuk sempadan jalan.
4.) Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah
atau bekas lokasi pertambangan.
b. Ruang kantor pengelola
1.) Ruangan memiliki ventilasi minimal 20 % dari luas lantai.
2.) Ruangan tingkat pencahayaan ruangan 100 lux.
3.) Tersedia ruangan dengan tinggi langit-langit dari lantai sesuai
ketentuan yang berlaku.
4.) Tersedia toilet terpisah bagi laki-laki dan perempuan.
5.) Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan air yang mengalir.
c. Penataan ruang pedagang
1.) Pembagian area/zoning sesuai dengan jenis komoditi, sesuai dengan
sifat dan klasifikasinya seperti: basah, kering.
2.) Tempat penjualan daging, karkas unggas, ikan ditempatkan ditempat
khusus.
3.) Setiap los (area berdasarkan zoning) memiliki lorong yang lebarnya
minimal 1,5 meter.
4.) Penjualan serta pemotongan unggas dan ruminisia di Pasar Rakyat
diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
5.) Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan bahan berbahaya lainnya
ditempatkan terpisah dan tidak berdampingan dengan zona makanan
dan bahan pangan.

d. Tempat penjualan bahan pangan dan makanan


1.) Tempat penjualan bahan pangan basah.
a.) Mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang rata
dengan kemiringan yang cukup sehingga tidak menimbulkan
genangan air dan tersedia lubang pembuangan air, setiap sisi
memiliki sekat pembatas dan mudah dibersihkan, dengan tinggi
minimal 60 cm dari lantai dan terbuat dari bahan tahan karat dan
bukan dari kayu.
b.) Memiliki sarana penyimpanan beku dengan suhu maksimum
minus 18ºC dan sarana penyimpanan dingin dengan suhu
maksimum 4ººC.
c.) Tempat penjajaan atau show case produk dingin diengkapi alat
pendingin dengan suhu pendingin maksimum 7ºC dan untuk
produk beku dilengkapi dengan alat pendingin dengan suhu
maksimum minus 10ºC.
d.) Alas pemotong (talenan) tidak mengandung bahan beracun, kedap
air, dan mudah dibersihkan.
e.) Pisau untuk memotong bahan mentah dan bahan matang harus
berbeda dan tidak berkarat.
f.) Tersedia tempat untuk pencucian bahan pangan dan peralatan.
g.) Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air
yang mengalir.
h.) Saluran pembuangan limbah tertutup, dengan kemiringan sesuai
ketentuan yang berlaku sehingga memudahkan aliran limbah, serta
tidak melewati area penjualan.
i.) Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan
mudah diangkat.
j.) Tempat penjualan bebas vektor penular penyakit dan tempat
perindukannya, seperti lalat, kecoa, tikus, nyamuk.
2.) Tempat penjualan bahan pangan kering
a.) Mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang rata dan
mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai.
b.) Meja tempat penjualan terbuat dari bahan yang tahan karat dan bukan
dari kayu.
c.) Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan
mudah diangkat.
d.) Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air
yang mengalir.
e.) Tempat penjualan bebas binatang penular penyakit (vektor) dan
tempat perindukannya (tempat berkembang biak), seperti lalat, kecoa,
tikus, nyamuk.
3.) Tempat penjualan makanan jadi/siap saji
a.) Tempat penyajian makanan tertutup dengan permukaan yang rata
dan mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai
dan terbuat dari bahan yang tahan karat dan bukan dari kayu. B
b.) Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air
yang mengalir.
c.) Tersedia tempat cuci peralatan dari bahan yang kuat, aman, tidak
mudah berkarat dan mudah dibersihkan dengan air yang mengalir.
d.) Saluran pembuangan air limbah dari tempat pencucian harus
tertutup, landai sehingga memudahkan aliran limbah.
e.) Tersedia tempat sampah kering dan basah yang kedap air, tertutup
dan mudah diangkat.
f.) Tempat penjualan bebas vektor penular penyakit dan tempat
perindukannya, seperti : lalat, kecoa, tikus, nyamuk.

e. Area Parkir
1.) Kendaraan pengangkut hewan hidup tidak boleh masuk area parkir
pasar dan memiliki area parkir sendiri.
2.) Tidak ada genangan air.
3.) Tersedia tempat sampah yang terpisah antara sampah kering dan
basah yang kedap air, tertutup dan mudah diangkat, dalam jumlah
yang cukup minimal setiap 10 meter.
4.) Adanya tanaman penghijauan.
f. Konstruksi
1.) Atap
a.) Atap harus kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat
berkembang biaknya binatang penular penyakit.
b.) Kemiringan atap harus sedemikian rupa sehingga tidak
memungkinkan terjadinya genangan air pada atap dan langit-
langit.
c.) Ketinggian atap sesuai ketentuan yang berlaku
d.) Atap yang mempunyai ketinggian 10 meter atau lebih harus
dilengkapi dengan penangkal petir.
2.) Dinding
a.) Permukaan dinding harus bersih, tidak lembab dan berwarna
terang.
b.) Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat
dari bahan yang kuat dan kedap air.
c.) Pertemuan lantai dengan dinding serta pertemuan dua dinding
lainnya harus berbentuk lengkung (conus).
3.) Lantai
a.) Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, tidak
licin, tidak retak, dan mudah dibersihkan.
b.) Lantai yang selalu terkena air, misalnya kamar mandi, tempat
cuci, dan sejenisnya harus mempunyai kemiringan ke arah saluran
dan pembuangan air sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak
terjadi genangan air.
4.) Pintu
Khusus untuk pintu los penjualan daging, ikan dan bahan makanan
yang berbau tajam agar mengunakan pintu yang dapat membuka dan
menutup sendiri (self closed) atau tirai plastik untuk menghalangi
binatang penular penyakit (vektor) seperti lalat atau serangga lain
masuk.
5.) Tangga
a.) Tinggi, lebar dan kemiringan anak tangga sesuai dengan standar
atau ketentuan peraturan perundang- undangan.
b.) Ada pegangan tangan di kanan dan kiri tangga.
c.) Terbuat dari bahan yang kuat, dan tidak licin.
d.) Memiliki pencahayaan minimal 100 lux dan tidak menyilaukan.
6.) Ventilasi.
Ventilasi harus memenuhi syarat minimal 20% dari luas lantai dan
saling berhadapan (cross ventilation).
7.) Pencahayaan.
a.) Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk
melakukan pekerjaan pengelolaan bahan makanan secara efektif
dan kegiatan pembersihan makanan.
b.) Pencahayaan cukup terang dan dapat melihat barang dagangan
dengan jelas minimal 200 lux.
3. Sarana Sanitasi
a. Air Bersih
1.) Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup setiap hari secara
berkesinambungan, minimal 40 liter per pedagang.
2.) Kualitas air bersih yang tersedia memenuhi persayaratn
3.) Tersedia tendon air yang menjamin kesinambungan ketersediaan air
dan dilengkapi dengan kran yang tidak bocor
4.) Jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah minimal 10 meter
5.) Kualitas air bersih dipriksa setiap 6 bulan sekali
b. Kamar mandi dan Toilet
1.) Harus tersedia kamar mandi laki-laki dan perempuan yang terpisah
dilengkapi dengan tanda/simbol yang jelas dengan proporsi sebagai
berikut: kamar mandi dan satu toilet. (Sumber: Keputusan Mentri
Kesehatan No.519/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar
Sehat).
2.) Tersedia toilet khusus untuk penyandang disabilitas.
3.) Di dalam toilet harus tersedia jamban leher angsa, peturasan (untuk
laki laki), tempat penampungan air tertutup dan tempat sampah
tertutup.
4.) Letak tanki septic berjarak minimal 10 meter darisumber air bersih.
5.) Pintu toilet tidak menghadap langsung dengan dengan tempat
penjualan makanan dan bahan pangan.
6.) Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yang cukup yang
dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir.
7.) Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dengan
kemiringan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi
genangan.
8.) Luas ventilasi minimal 20% dari luas lantai dan pencahayaan minimal
250 lux.
c. Drainase
1.) Selokan/drainase sekitar pasar tertutup dengan kisi yang terbuat dari
logam sehingga mudah dibersihkan.
2.) Limbah cair yang berasal dari setiap kios disalurkan ke instalasi
pengolahan air limbah (IPAL), sebelum akhirnya dibuang Ke saluran
pembuangan umum.
3.) Saluran drainase memiliki kemiringan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan sehingga mencegah genangan air.
4.) Tidak ada bangunan los/kios di atas saluran drainase.
5.) Dilakukan pengujian kualitas air limbah cair secara berkala setiap 6
bulan sekali
d. Tempat Cuci Tangan
1.) Fasilitas cuci tangan ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau.
2.) Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir
dan limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup.
e. Binatang penular penyakit
1.) Pada los makanan siap saji dan bahan pangan harus bebas dari lalat,
kecoa dan tikus. Pada area pasar angka kepadatan tikus harus 0.
2.) Angka keapdatan kecoa ,aksimal 2 ekor per plate dititik pengukuran
sesuai dengan area pasar.
3.) Angka kepadatan lalat ditempat sampah dan darinase maksimal 30
pergril net.
4.) Container indeks (CI) jentik nyamuk Aedes Aegypty tidak melebihi
5%

E. Upaya pengamanan Pasar


Upaya pengamanan yang dilaksanakan di Pasar menurut PErmenkes Ri
Nomor 17 tahun 2020:
1. Pengelolaan sampah
a. Setiap kios/los/lorong tersedia tempat sampah terpilah (organik, anorganik
dan residu).
b. Tempat sampah terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat,
tertutup dan mudah dibersihkan.
c. Tersedia alat angkut sampah yang kuat, mudah dibersihkan dan mudah
dipindahkan.
d. Tersedia tempat penampungan sementara (TPS) yang terpilah antara
organik, anorganik dan residu, kuat atau kontainer, kedap air, mudah
dibersihkan, mudah dijangkau petugas pengangkut sampah.
e. TPS tidak menjadi tempat perindukan vektor penular penyakit.
f. Lokasi TPS tidak berada di jalur utama pasar dan berjarak minimal 10
meter dari bangunan pasar.
g. Sampah diangkut maksimal 1 x 24 jam ke Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA).
h. Pengelolaan sampah dengan metode 3R (reduce, reuse, recycle).
2. Pengelolaan Limbah
a. Limbah cair (grey water) yang berasal dari setiap los
daging/ikan/ayam/dapur/tempat pencucian peralatan, tempat cuci tangan
dan kamar mandi disalurkan ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL),
sebelum dibuang ke saluran pembuangan umum.
b. Kualitas limbah outlet harus memenuhi baku mutu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan undangan.
c. Air hujan harus di alirkan melalui drainase.
d. Limbah toilet (black water) dialirkan langsung ke septic tank.
e. Dilakukan pengujian kualitas limbah cair secara berkala sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan undangan.
3. Pengendalian Vektor dan Binatang
Pembawa Penyakit Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam
rangka pencegahan penyebaran resiko penyakit akibat lingkungan di Pasar
Rakyat maka juga perlu dilakukan pembersihan pasar dengan melakukan:
a. Disinfeksi Pasar Rakyat yang dilaksanakan secara menyeluruh di lokasi
Pasar Rakyat terutama di kios penjualan daging unggas satu bulan sekali.
b. Disinfeksi menggunakan bahan yang ramah lingkungan.

F. Ciri-ciri Pasar Tradisional


Pasar tradisional memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat dikenali, antara lain:
1. Lokasi: Pasar tradisional biasanya terletak di pusat kota atau daerah
perkampungan. Tempat ini dipilih karena mudah dijangkau oleh masyarakat
setempat dan menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat.
2. Penjual: Penjual di pasar tradisional biasanya adalah pedagang kecil atau
pengrajin yang menjual barang-barang hasil produksi sendiri. Mereka
menjajakan produknya secara langsung kepada pembeli.
3. Barang dagangan: Barang yang dijual di pasar tradisional biasanya lebih
terbatas dan terfokus pada produk-produk tradisional seperti bahan makanan,
hasil pertanian, dan produk-produk kerajinan tangan.
4. Penawaran harga: Pembeli dapat menawar harga produk di pasar tradisional,
sehingga harga produk seringkali tidak tetap dan bisa disesuaikan antara
penjual dan pembeli.
5. Tidak memiliki sistem pembayaran elektronik: Pasar tradisional umumnya
masih menggunakan sistem pembayaran tunai dan tidak menggunakan kartu
kredit atau metode pembayaran elektronik lainnya.
6. Lingkungan yang ramai: Pasar tradisional biasanya sangat ramai dan bising,
dengan banyak pedagang dan pembeli yang bergerak di sekitarnya.
7. Konsep kekeluargaan: Kehangatan dan kebersamaan antar pedagang dan
pembeli di pasar tradisional terasa lebih erat dan lebih personal, sehingga
suasana di pasar tradisional lebih bersahabat dan hangat.
G. Jenis- Jenis Pasar Tradisional
Menurut Oktavia (2007) PAsar sebagai perusahaan darah digolongkan menurut
beberapa hal yaitu:
1. Menurut jenis kegiatannya, pasar digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
a. Pasar eceran, yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran
barang secara eceran.
b. Pasar grosir, yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran
dalam jumlah besar
c. Pasar Induk, pasar ini lebih besar dari pada grosir, merupakan pusat
pengumpulan dan penyimpanan bahan-bahan pangan untuk disalurkan ke
grosir-grosir dan pusat pembelian.
2. Menurut lokasi dan kemampuan pealyanannya, pasr digolongkan menjadi 5
jenis yaitu;
a. Pasar regional, yaitu pasar yang terletak dilokasi yang strategis dan luas,
bangunan permanen, dan mempunyai kemampuan pealayanan meliputi
seluruh wilayah luas bahkan sampai keluar kota, serta barang yang
diperjual belikan lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan masayarakat.
b. Pasar Kota, yaitu pasar terletak dilokasi strategis dan luas, bangunan
permanen, dan mempunyai kemampuan pealyanan meliputi seluruh
wilayah kota, serta barang yang diperjual belikan lengkap. Yang termasuk
pasar ini yaitu pasar induk dan pasar grosir.
c. Pasar wilaya (distrik0, yaitu pasar yang terletak dilokasi yang cukup
strategis dan luas, bangunan permanen dan mempunayi
kemampuanpealayanan meliputi seluruh wilayah kota,serta barang yang
diperjual belikan cukup lengkap. Yang termasuk pasar ini yaitu pasar
eceran.
d. Pasar Lingkungan, yaitu pasar yang terletak dilokasi yang strategis
banungan permanen/semi permanen dan mempunayi pelayan meliputu
permukiman aja. Serta barang yang diperjual belikan kurang lengkap.
Yang termasik pasr ini adalah pasar eceran.
e. Pasar Khusu, yaitu pasar yang terletak dilokasi yang strategis, bangunan
permanen/semi peramanen, dan mempunyai kemampuan pelayanan
meliputi wilayah kota, serta barang yang diperjual belikan sendiri dari satu
macam barang khusu seperti pasar bunga, burung, atau pasar hewan.
3. Menurut waktu kegiatannya, pasar digolongkan menjadi 4 jenis yaitu:
a. Pasar siang hari yang beroprasi dari pukul 04.00-16.00
b. Pasar malam hari yang beroprasi dari pukul 16.00-04.00
c. Pasar siang malam yang beroprasi 24 jam nonstop
d. Pasar darurat, yaitu pasar yang menggunakan jalanan umum atau tempat
umum tertentu atas pentapan keapla daerah dan diadakan pada saat
peringatan hari-hari tertentu.
4. Menurut status kepemilikannya, pasar digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
a. Pasar pemerintah: yaitu psar yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah
pusat maupun daerah
b. Pasar swasta: yaitu pasar yang dimiliki dan dikuasai oleh badan hokum
yang dijinkan oleh pemerintah daerah
c. Pasar liar; yaitu pasar yang aktivitasnya diluar pemerintah daerah, yang
kehadirannya, disebabkan karena kurangnya fasilitas pasaran yang ada dan
letak pasar tidak mearata.

H. Sarana Sanitasi Pasar


1. Air Bersih
a. Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup setiap hari secara
berkesinambungan, minimal 40 liter per pedagang.
b. Kualitas air bersih yang tersedia memenuhi persayaratn
c. Tersedia tendon air yang menjamin kesinambungan ketersediaan air dan
dilengkapi dengan kran yang tidak bocor
d. Jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah minimal 10 meter
e. Kualitas air bersih dipriksa setiap 6 bulan sekali
2. Kamar mandi dan Toilet
a. Harus tersedia kamar mandi laki-laki dan perempuan yang terpisah
dilengkapi dengan tanda/simbol yang jelas dengan proporsi sebagai
berikut: kamar mandi dan satu toilet. (Sumber: Keputusan Mentri
Kesehatan No.519/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat).
b. Tersedia toilet khusus untuk penyandang disabilitas.
c. Di dalam toilet harus tersedia jamban leher angsa, peturasan (untuk laki
laki), tempat penampungan air tertutup dan tempat sampah tertutup.
d. Letak tanki septic berjarak minimal 10 meter darisumber air bersih.
e. Pintu toilet tidak menghadap langsung dengan dengan tempat penjualan
makanan dan bahan pangan.
f. Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yang cukup yang dilengkapi
dengan sabun dan air yang mengalir.
g. Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dengan kemiringan
sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi genangan.
h. Luas ventilasi minimal 20% dari luas lantai dan pencahayaan minimal 250
lux.
3. Drainase
a. Selokan/drainase sekitar pasar tertutup dengan kisi yang terbuat dari
logam sehingga mudah dibersihkan.
b. Limbah cair yang berasal dari setiap kios disalurkan ke instalasi
pengolahan air limbah (IPAL), sebelum akhirnya dibuang Ke saluran
pembuangan umum.
c. Saluran drainase memiliki kemiringan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan sehingga mencegah genangan air.
d. Tidak ada bangunan los/kios di atas saluran drainase.
e. Dilakukan pengujian kualitas air limbah cair secara berkala setiap 6 bulan
sekali.
4. Tempat Cuci Tangan
a. Fasilitas cuci tangan ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau.
b. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir dan
limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup.
5. Binatang penular penyakit
a. Pada los makanan siap saji dan bahan pangan harus bebas dari lalat, kecoa
dan tikus. Pada area pasar angka kepadatan tikus harus 0.
b. Angka keapdatan kecoa ,aksimal 2 ekor per plate dititik pengukuran sesuai
dengan area pasar.
c. Angka kepadatan lalat ditempat sampah dan darinase maksimal 30 pergril
net.
d. Container indeks (CI) jentik nyamuk Aedes Aegypty tidak melebihi 5%.

I. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Perilaku hidu bersih dan sehat di Pasar Menurut Permenkes RI Nomor 17
Tahun 2020:
1. Pedagang dan Pekerja
a. bagi pedagang karkas daging/unggas, ikan dan pemotong unggas dan
pekerja menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan pekerjaannya
antara lain sepatu boot, sarung tangan, celemek, penutup rambut.
b. meninggalkan tempat jualan dan sekitarnya dalam keadaan bersih dan rapi
setiap hari selesai berdagang.
c. sesering mungkin cuci tangan dengan sabun.
d. tidak merokok di area pasar.
e. mandi sebelum pulang terutama bagi pedagang, pemotong unggas dan
petugas kebersihan.
f. tidak buang sampah sembarangan.
g. tidak meludah dan buang dahak sembarangan.
h. melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pedagang dan pekerja secara
berkala, minimal 6 bulan sekali.
i. pedagang makanan siap saji tidak sedang menderita penyakit menular
langsung, seperti : diare, hepatitis, TBC, kudis, ISPA dll.
j. menggunakan masker pada saat batuk, bersin, pilek.

2. Pengunjung/pembeli
a. Segera mencuci tangan dengan sabun terutama setelah memegang daging,
ikan, ayam dan bahan pangan lainnya.
b. Tidak merokok di area pasar.
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. tidak meludah dan buang dahak sembarangan, dll).
e. Menggunakan masker pada saat batuk, bersin, pilek.

3. Pengelola
a. Segera mencuci tangan dengan sabun terutama setelah memegang daging,
ikan, ayam dan bahan pangan lainnya.
b. Tidak merokok di area pasar.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. tidak meludah dan buang dahak sembarangan, dll).
e. Menggunakan masker pada saat batuk, bersin, pilek.
f. Tidak sedang menderita penyakit menular langsung, seperti : diare,
hepatitis, TBC, kudis, ISPA dll.
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pengelola secara berkala, minimal
6 bulan sekali.
h. Melakukan pembinaan dan pengawasan perilaku tidak sehat dari
pedagang, pengunjung dan pembeli.
i. Secara rutin memeriksa kebersihan tempat jualan dan area pasar sebelum
dan sesudah kegiatan.
j. Promosi kesehatan melalui radioland, leaflet, booklet, atau poster dan
sebagainya.
FORMULIR 1
FORMULIR PENGAWASAN INTERNAL
(KELOMPOK KERJA PASAR SEHAT)

DATA UMUM : ......................................


NAMAPASAR : ......................................
ALAMAT : ......................................
PROVINSI : ......................................
KABUPATEN/KOTA : ......................................
KECAMATAN :.......................................
N SUBTANSI YANG DINILAI PENILAIAN
O YA TIDAK
A BANGUNAN PASAR
1 Bangunan pasar yang terpelihara
2 Lingkungan pasar bersih setiap hari
3 Jalan dan lorong dalam pasar tidak ada sampah
4 Pasar tidak bau, tidak gelap, tidak pengap, memiliki lubang
angin/ventilasi dan pencahayaan yang baik (tidak panas
dan terang)
5 Lantai tidak retak, rata, tidak licin, dan mudah dibersihkan
6 Lantai tidak ada genangan air
7 Semua bahan dan peralatan yang digunakan diletakkan
pada tempatnya dan tidak menghalangi jalan/lorong
8 Semua fasilitas pasar terawat baik dan bersih
9 Lorong pasar tidak digunakan untuk berjualan
B BANGUNAN KIOS/LOS
1 Setiap kios/los bersih dan tidak ada sampah berserakan
2 Tidak ada sampah menumpuk dan membusuk
3 Ada meja tempat berjualan dan kondisi bersih
C TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
1 Mempunyai Tempat Penampungan Sampah
Sementara(TPS)
2 TPS tidak bau, tidak ada sampah berserakan
3 Tersedia tempat sampah di setiap kios
4 Tersedia tempat sampah di los pasar
5 Ada pemisahan sampah basah dan sampah kering
D SALURAN LIMBAH DAN DRAINASE
1 Saluran limbah cair/drainase disemen dan di tutup dengan
kisi kisi dari logam
2 Aliran air limbah/drainase lancar
N PENILAIAN
SUBTANSI YANG DINILAI
O YA TIDAK
Selokan/saluran air di los basah (ikan, daging, unggas
3 potong, sayur mayur, tempat pemarutan kelapa) tidak ada
genangan air
E TOILET
1 Tersedia toilet laki-laki dan perempuan dan tidak antri
2 Toilet bersih, tidak berbau dan tidak ada jentik nyamuk
3 Mempunyai lubang angin/ventilasi dan cukup cahaya
4 Tersedia air yang cukup
5 Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun
6 Ada penanggung jawab pemeliharaan dan kebersihan toilet
F AIR BERSIH
Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup dan
1
mengalir dengan lancar
Kran air terletak di tempat yang strategis dan mudah di
2
jangkau
Air yang digunakan harus bersih, tidak berwarna, tidak
3
berbau dan tidak berasa
G TEMPAT PENJUALAN MAKANAN DAN BAHAN PANGAN
Los tempat penjualan makan & bahan pangan tersedia
1 tempat cuci tangan dengan air mengalir yang dilengkapi
dengan sabun
Meja/tempat untuk menjual makanan dan bahan pangan 60
2
cm di atas lantai
Tempat pemotongan ayam berada di lokasi khusus di luar
3
pasar
Tempat penjualan makanan & bahan pangan terbuat dari
4
bahan yang tahan karat, bukan dari kayu
Tersedia alat pendingin atau menggunakan es batu untuk
5 tempat penyimpanan ikan segar, daging dan unggas-potong
yang akan dijual
Alas pemotong(talenan) untuk makanan dan bahan pangan
6
harus selalu dibersihkan
7 Penyajian dagangan dikelompokkan sesuai jenis
Pernah dilakukan pengambilan contoh makanan untuk
8
pemeriksaan ke laboratorium
Untuk pedagang makanan siap saji pernah dilakukan usap
9
dubur oleh petugas kesehatan
H PENGENDALIAN BINATANG OENULARAN PENYAKIT
Dilakukan penyemprotan lalat, nyamuk, kecoa dan tikus
1.
setiap bulan
N PENILAIAN
SUBTANSI YANG DINILAI
O YA TIDAK
Tidak ada lalat tempat penjualan makanan matang (siap
2
saji)
Tidak ada binatang peliharaan (kucing/anjing) berkeliaran
3
di dalam pasar
I KEAMANAN PASAR
1 Pengelola pasar harus menjaga keamanan pasar
Alat pemadam kebakaran tersedia dalam jumlah cukup,
2
diletakkan di tempat yang strategis dan mudah dijangkau
J PENCAHAYAAN,SUHU DAN KELEMBABAN
Pencahayaan alam dan buatan cukup terang untuk
1
melakukan kegiatan
2 Suhu di setiap kios/los tidak panas
K TEMPAT CUCI TANGAN
Tersedia tempat cuci tangan dengan air mengalir dengan
1
jumlah yang cukup
Dilengkapi sabun, dijaga kebersihannya dan terletak di
2
lokasi yang mudah terjangkau
L TEMPAT PARKIR
Tersedia tempat parkir untuk kendaraan roda dua, roda
1 tiga, roda empat dan tempat bongkar muat barang
dagangan
2 Jalur masuk dan keluar pasar terpisah dengan jelas
M PEDAGANG
Pedagang dan atau karyawan menggunakan pakian kerja
1 dan alat pelindung diri (APD seperti celemek, sepatu boot,
sarung tangan, tutup kepala/topi)
2 Ada kelompok atau asosiasi pedagang pasar
Ada pelatihan dalam rangka meningkatkan kebersihan,
3 keamanan dan kesehatan pasar bagi pedagang dan
pengelola pasar dalam rangka tiga (3) bulan terakhir
4 Tidak merokok saat berjualan
5 Tidak meludah sembarangan
Pedagang daging, ikan dan unggas potong selalu mencuci
6 tangan dengan air mengalir dan sabun setelah menjamah
barang dagangannya
7 Kuku pedagang pendek dan bersih
N PENGUNJUNG
1 Tersedia himbauan/slogan untuk masyarakat pengunjung
2 Tersedia toilet untuk masyarakat pengunjung
N PENILAIAN
SUBTANSI YANG DINILAI
O YA TIDAK
Pengunjung/pembeli berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) (cuci tangan pakai sabun setelah menjamah ikan,
3
daging, unggas potong, dan makanan matang, tidak buang
sampah sembarangan, tidak meludah dan sebagainya
JUMLAH

Penilaian ini dilakukan oleh Pokja Pasar Sehat setempat minimal 1 bulan sekali.

.........................., tgl/bln/tahun
Petugas

( .............................................)

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 17 TAHUN 2020 tentang PASAR SEHAT

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Buku Panduan Sanitasi Pasar


Tradisional. Jakarta, Indonesia: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.

Suhardi, D. D., Suparman, U., & Sari, R. (2018). Sanitasi Pangan. Yogyakarta,
Indonesia: Deepublish.

BPS. (2019). Statistik perdagangan pasar rakyat Indonesia 2018. Jakarta, Indonesia:
Badan Pusat Statistik.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 968/MENKES/SK/VII/2018 tentang
Pedoman Sanitasi Pasar. Jakarta, Indonesia: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

SNI. (2015). SNI 8253:2015 Tata Cara Pengelolaan Kebersihan dan Keamanan
Makanan di Pasar. Jakarta, Indonesia: Badan Standardisasi Nasional.

United States Environmental Protection Agency. (2017). Safer Choice Standard for
Cleaning Products. Washington, D.C.: US Environmental Protection
Agency

Anda mungkin juga menyukai