Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH:
GEYZKA SYALWA GEMA FITRI
PO7103121001

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-III SANITASI
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobilalamin segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Puji dengan Ridho
dan izin-Nya kepada kami sehingga Saya dapat menyelesaikan Makalah Kewirausahaan dengan
tepat waktu Makalah ini  berjudul “Makalah pengelolaan sampah permuiman”. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang apa saja yang ada dalam
Makalah Kewirausahaan tersebut.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Dan dengan makalah ini semoga bisa kita ambil pelajaran untuk kita terapkan dalam
kehidupan kita yang sebenarnya.

Palu, 25 januari 2023

Penyusun

 
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A.Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan

Bab II Pembahasan

A.Cerita Batu Menangis

B.Tokoh Cerita Batu Menangis

C.Sejarah Cerita Batu Menangis

D.Kandungan Pelajaran Cerita Batu Menangis

Bab III Penutup

A.Kesimpulan

B.Saran

Daftar Pustaka

 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi  membuat Indonesia membuat penduduknya semakin


memanfaatkan kesempatan dalam mencari sebuah usaha. Usaha tersebut dilakukan untuk
mencari keuntungan dalam memenuhi kebutuhan. Merancang sebuah usaha perlu sikap
mental yang positif, memiliki visi dan strategi bisnis yang cerdas. Seperti yang kita ketahui
semua usaha akan mengalami pasang-surut, tetapi dengan mental dan strategi bisnis yang
smart tentu akan menolong kita untuk membuat rancangan-rancangan yang akan dilakukan
demi kelancaran bisnisnya. Kita perlu menyaring informasi dengan cerdas karena banyak
sekali informasi kurang baik yang menjebak kita dan kemudian mempengaruhi kualitas
bisnis kita.
Tindakan merealisasikan cita-cita atau tujuan tidak bisa dilakukan dengan gegabah.
Sebaliknya, tindakan harus direncanakan dengan matang. Berbagai tahpan harus dilalui
seorang wirausaha. Ia harus mempu mengidentifikasi  peluang usaha, memetakan peluang
yang terbuka serta mengembangkan ide dan kreativitas untuk membuka usaha.
Peluang usaha di Indonesia pun masih sangat luas dan terbuka lebar. Perubahan zaman
dan pola pikir seseorang dapat menjadi inspirasi dalam mencari peluang bisnis. Dengan
memerhatikan dinamika dan tren yang tengah berlangsung, seseorang wirausaha mampu
menetapkan usaha yang hendak ia jalankan.
Kesibukan orang bekerja juga bisa menjadi peluang usaha menarik, misalnya di bidang
jasa pelayanan. Usaha yang dapat member pelayanan yang cepat, sigap dan fleksibel akan
disukai oleh mereka yang sibuk. Waktu menjadi barang yang sangat berharga.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemetaan peluang usaha ?


2. Bagaimana Pemanfaatan peluang usaha kreatif dan Inovatif
C. Tujuan

1. Memahami Pemetaan peluang usaha


2. Memahami Pemanfaat peluang usaha Kreatif dan Inovatif
BAB II

PEMBAHASAN

A. Memetakan Peluang Usaha

Bagi seseorang wirausaha, usaha dimulai karena adanya peluang (opportunity) dan
ketertarikan pada keuntungan yang dihasilkan usaha tersebut. Mewujudkan peluang untuk
menjadi kenyataan adalah proses yang membutuhkan waktu lama. Jangka waktu itu
dibutuhkan untuk mengatur segala  prasyarat dalam menjajaki kelayakan suatu usaha.Ada
dua fase dalam mengidentifikasi peluang usaha , yakni :

1. Fase menemukan gagasan


Ada empat tempat untuk memperoleh gagasan peluang usaha baru , yaitu :
1.) Diri sendiri
2.) Pelanggan
3.) Pasar
4.) Produk yang gagal
2. Fase mengidentifikasi peluang usaha
Proses mengidentifikasi peluang uasaha meliputi :
1.) Analisis persoalan
2.) Analisis situasi
3.) Merumuskan “wilayah” yang tidak diketahui
4.) Menyurvei pelanggan sasaran

Ada sebuah penelitian yang mengatakan jika ada 80% dari usaha-usaha swasta kecil
yang gagal pada tahun pertama operasinya serta kurang dari 20% gagal di tahun kelima.
Bisnis waralaba, pada sisi lain ternyata sedikit lebih beruntung karena kurang dari 5% usaha
waralaba yang mengalami kegagalan. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya penelitian pada
fase awal usahanya. Pemilihan atas suatu jenis badan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain :

1. Tipe usahanya: perkebunan, perdagangan, atau industry


2. Luas operasinya atau jangkauan pemasaran yang hendak dicapai
3. Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha
4. Sistem pengawasan yang dikehendaki
5. Tinggi rendahnya resiko yang dihadapi
6. Jangka waktu ijin operasional yang diberikan pemerintah
7. Keuntungan yang direncanakan

Persiapan dalam melaksanankan analisis usaha :

1. Meneliti luas usaha yang dipilih


2. Bentuk usaha
3. Jenis usaha yang ditekuni
4. Mengenal informasi usaha yang diterima
5. Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan

Langkah-langkah peluang usaha :

1. Membuat sketsa bidang usaha yang ditekuni


2. Penyediaan modal
3. Mengurus izin usaha
4. Menyiapkan tenaga kerja
5. Menyiapkan sarana
6. Menyiapkan bahan baku
7. Menetapkan lokasi
8. Menetapkan metodelogi
9. Menetapkan teknologi usaha
10. Menetapkan manajemen
11. Mencari mitra usaha

Proses analisis peluang usaha secara sistematis :


1. Menentukan tujuan usaha
2. Mengumpulkan fakta
3. Mengadakan analisis mengenai fakta-fakta,data-data informasi
4. Merumuskan secara tegas, tepat dan bertanggung jawab
5. Merumuskan berbagai alternative
6. Merumuskan rencana strategi
7. Merumuskan rencana taktis
8. menyusun anggaraan belanja

Meningkatnya muncul peluang usaha :

1. Meningkatnya system distribusi yang didasarkan atas informasi


2. Adanya deregulasi
3. Berkurangnya hambatan perdagangan
4. Meningkatknya teknologi informasi
5. Perkembangan pasar modal
6. Konsumen semakin menghargai nilai dan waktu

 Mengidentifikasi peta peluang usaha,Ada 2 komponen membuka peluang usaha :

1. Peluang usaha yang diharapkan


2. Peluang usaha yang tersedia

Menurut Howard H Stevenhenson 6 dimensi dalam identifikasi peta peluang usaha atau
bisnis:

1. Orientasi strategi terhadap usahanya


2. Komitmen terhadap peluang usaha yang ada
3. Pengawasan terhadap sumber daya usaha
4. Melaksanakan konsep manajemen usaha
5. Adanya kebijaksanaan balas jasa

Faktor-faktor identifikasi peta peluang usaha


1. Adanya persaingan didunia kehidupan masyarakat
2. Adanya sumber daya alam
3. Adanya latihan /kursus
4. Adanya kebijakan pemerintah

Bila dilihat dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang paling efektif dalam
melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal ini membawa
perubahan yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan. Sebagai contoh bisns
utama restoran bergeser dari sekedar melayani dan memuaskan rasa lapar menjadi rekreasi,
atau arena bermain (wisata kuliner).

Menurut Fitzsimmons dan Sullivan (1982), perkembangan sektor jasa erat kaitannya
dengan tahap-tahap perkembangan aktivitas ekonomi. Adapun tahap-tahap dalam
perkembangan aktivitas ekonomi meliputi:

1. Primer (ekstraktif) meliputi pertanian, pertambangan, perikanan, dan kehutanan.


2. Sekunder (produksi barang), meliputi perakitan (manufacture) dan pemrosesan.
3. Tersier (jasa domestik) terdiri atas restoran dan hotel, salon, laundry dan dry cleaning,
pemeliharaan dan reparasi.
4. Kuarter (perdagangan), meliputi transportasi, perdagangan eceran, komunikasi, keuangan
dan asuransi, real estat, dan pemerintahan.
5. Kuiner (perbaikan dan peningkatan kapasitas manusia) terdiri atas kesehatan, pendidikan,
riset, rekreasi, dan kesenian.

Tiga yang terakhir merupakan perkembangan aktivitas ekonomi bidang jasa. Berbagai
faktor pemicu perkembangan sektor jasa yang demikian pesat di antaranya (Schoell dan
Gultinan,1992):
1. Adanya peningkatan pengaruh sektor jasa dalam perekonomian.
2. Waktu luang/santai yang semakin banyak.
3. Persentase wanita yang masuk dalam angkatan kerja semakin besar.
4. Tingkat harapan hidup semakin meningkat.
5. Produk-produk yang dibutuhkan dan dihasilkan semakin kompleks.
6. Adanya peningkatan kompleksitas kehidupan.
7. Meingkatnya perhatian terhadap ekologi dan kelangkaan sumber daya alam.
8. Perubahan teknologi berlangsung semakin cepat.

B. Pemanfaatan Peluang Usaha Secara kreatif dan Inovatif

Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul
dari suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya dengan
sia-sia. Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk
atau jasa ke arah yang lebih prouktif.
Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah :
1. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat
2. Untuk menyesuaikan selera masyarakat
3. Umtuk menyesuaikan perkembangan teknologi
4. Untuk memuaskan konsumen
5. Untuk menarik konsumen
Contoh hasil inovasi seperti :
1. Perkembangan berbagai computer dan notebook
2. Perkembangan berbagai telepon genggam
3. Perkembangan berbagai kemasan produk
4. Perkembangan berbagai alat rumah tangga
  Peluang usaha harus diberdayakan menjadi peluang emas secara kreatif dan inovatif
dengan melakukan cara-cara  berikut :

1. Make modification (melakukan beberapa perubahan)


Melakukan beberapa perubahan/modifikasi terhadap produk/jasa yang akan
dihasilkan dari peluang usaha tersebut.

2. Make it better (membuat yang lebih baik)


Membuat peluang usaha yang lebih baik setelah melakukan uji pasar terhadap
prok yang akan dihasilkan, misal menjadi lebih cepat, lebih kecil, lebih enak, lebih
ringan.

3. Make it tke first (menjadi yang pertama)


Peluang emas adalah peluang bisnis/usaha yang pertama kali dilakukan sebelum
orang lain melakukan bahkan memikirkannya.
4. Make it special products (membuat produk khusus)
Dengan membuat produk khusus atau produk untuk segmen khusus, kita akanmenjadi
ahlinya, contoh :
1.) Bengkel khusus motor vespa
2.) Restoran yang khusus menyajikan makanan dan minuman dari buah strawberi
3.) Restoran yang khusus menyajikan makanan dari bebekToko yang khusus menjual
atau menyewakan pakaian pengantin
4.) Mainan anak-anak yang berbahan dasar kayu
5. Clonning (meniru habis tetapi merek berbeda)
Karena adanya unsure paten HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) atau tuntutan
dari pihak yang ditiru maka tirulah fungsi dan tujuan penggunaan produknya dengan
merek dan kemasan yang berbeda.

6. Subtitusi (menjadi produk pengganti)


Cara ini efektif dalam memulai bisnis/usaha karena menjadi produk pengganti
dari produk pesaing yang paling besar dan menengah.
Bagaimanapun, untuk menjadi entrepreneur, tak cukup memiliki pengetahuan
tentang bisnis. Karakter atau jiwa entrepreneur juga sangat dibutuhkan. Karena itu
penting sekali mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri kita sendiri untuk
mengetahui seberapa besar karakter entrepreneur kita.
1.) Berapa besar komitmen kita? Seorang entrepreneur sukses memiliki komitmen yang
besar terhadap bisnisnya. Mudah dipahami memang, tapi sulit dalam prakteknya. Jika
masih berangan-angan memiliki bisnis sendiri dan belum memulainya, barangkali mesti
memperkuat komitmen kita dan siap dengan segala resikonya. Bagaimanapun, tak
satupun bisnis di dunia ini yang aman dari resiko.
2.) Apakah gelas kita setengah penuh atau setengah kosong? Tidak semua orang optimis
adalah entrepreneur, tetapi hampir semua entrepreneur adalah orang-orang optimis.
Setiap entrepreneur biasanya memiliki kemampuan melihat kesempatan positif dari suatu
tantangan situasi. Tanpa keyakinan optimistis, maka akan sulit memotivasi karyawan,
bertahan pada masa-masa sulit dan mengembangkan bisnis.
3.) Apakah kita senang membuat keputusan? Keputusan berarti komitmen. Keputusan yang
salah bisa mengarah pada masalah dan menghilangkan rasa hormat dari suatu kelompok.
Memiliki sebuah bisnis (khususnya yang modalnya tidak besar) berarti harus siap
membuat keputusan dengan market research terbatas dan informasi yang kurang lengkap.
Nah, kira-kira apakah kita senang membuat keputusan-keputusan demikian?
4.) Apakah kita memiliki uang untuk membuat cita-cita bisnis terwujud? Jangan berhenti
dulu dari pekerjaan sehari-hari, sampai memiliki modal yang cukup untuk kelangsungan
bisnis. Memenuhi kebutuhan keuangan untuk bisnis tidaklah mudah dan perlu
pengorbanan pribadi apakah itu dari tabungan, pinjaman bank, dll-. Kita juga harus siap
jika ternyata ada yang tidak berjalan sesuai rencana. Nah, apakah kita sanggup
menyokong kelangsungan business plan agar bisnis kita tetap bertahan
5.) Apakah kita senang menjual? Dalam bisnis, penjualan adalah bagian alami dari segala
pekerjaan bahkan jika mereka tidak pernah bekerja di bidang penjualan sekalipun-.
Sebagai seorang entrepreneur, pekerjaan kita adalah ‘menjual’. Menjual produk, visi
perusahaan dan diri sendiri. Dan kita harus melakukan ini setiap hari, dalam setiap waktu.
Jika kita menikmatinya, kita memang seorang entrepreneur sejati.

Jika kita menjawab YA pada sebagian besar pertanyaan-pertanyaan di atas, berarti kita
memiliki karakter entrepreneur dan siap untuk memiliki bisnis sendiri. Tetapi jika sebagian
besar jawabannya adalah TIDAK, sebaiknya pertimbangkan untuk menggaet partner bisnis
untuk membantu membuat rencana bisnis kita menjadi kenyataan. Bagaimanapun, bisnis kita
tidak akan berkembang tanpa strategi marketing yang jitu.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Berbicara tentang bisnis tidak lepas dari inovasi, inspirasi dan peluang . Dalam berwirausaha
dibutuhkan ketiga point tersebut. Dengan inovasi, terjadi kedinamisan selera konsumen dan
membantu kita untuk memanage kembali bidang-bidang yang dianggap perlu untuk perbaikan
sebagai hasil dari inovasi . Ada beberapa macam inovasi yang bisa dilakukan tapi keberhasilan
suatu inovasi tentunya tidak lepas dari proses inovasi itu sendiri.

Sedangkan inspirasi bisnis melatar belakangi munculnya ide bisnis yang tentunya akan
menentukan keberhasilan suatu usaha atau bisnis. Inspirasi memberikan seseorang semangat dan
dorongan untuk melakukan sesuatu. Bagaimana cara mencari inspirasi?  Mencari inspirasi bisa
dilakukan dengan beberapa cara. Cara Ini didapat tentunya tergantung dari individu yang
bersangkutan.

Peluang dalam bisnis atau usaha merupakan hal yang harus dimanfaatkan. Peluang merupakan
kesempatan yang pasti, bisa didapatkan wirausahawan dengan mengandalkan potensi diri. Ide
dari peluang usaha ini biasanya muncul dari hobi atau bidang yang kita tekuni. Selain hal
tersebut, ide peluang usaha bisa muncul dengan beberapa cara sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumn.

B.Saran

1. Dalam mendirikan usaha sebaiknya dipersiapkan segala sesuatunya dengan


matang dan tepat sehingga usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
2. Dalam berwirausaha diperlukan keyakinan, percaya diri, dan keuletan.
3. Seorang wirausaha haruslah selalu kreatif dan inofatif serta selalu mengikuti trend
dan selera konsumen agar pelanggan tidak mudah bosan.
4. Semangat wirausaha harus selalu tertanam dalam diri kita.
5. Jangan mudah menyerah menghadapi berbagai hambatan dan masalah.

DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Alfianto eko. Kewirausahaan. Jurnal Heritage vol.1 no.2. 2017
2. Rosmiati, Teguh Santoso Donny, Munawar. Sikap, Motivasi, dan Minat
Berwirausaha Mahasiswa. JMK vol.17,no.1. 2017
3. Hadiyati Ernani. Kajian Pendekatan Pemasaran Kewirausahaan dan Kinerja
Penjualan Usaha Kecil.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, vol.11 no.2. 2009
4. Aprilianty Eka.PENGARUH KEPRIBADIAN WIRAUSAHA,PENGETAHUAN
KEWIRAUSAHAAN, DAN LINGKUNGAN
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK.Jurnal Pendidikan
VOkasi, Vol.2, no.3. 2012

Anda mungkin juga menyukai