Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS

“MISTERY BOX”

Untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang diampu
oleh Ibu Fika Fitriasari, S.E.,M.M

Disusun Oleh:

Gustomi Yuswindarsono 201510160311012


Arta Adrie Juan 201510160311023
Faizal Efendi 201510160311052
Muhammad Iqbal Wahyudi 201510160311053

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
proposal Studi Kelayakan Bisnis dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada dosen kami, ibu Fika Fitriasari,
S.E.,M.M yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
proposal ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Malang, 26 Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar .... .................................................................................. ii

Daftar Isi .... .................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .... .................................................................................. 1

BAB II. RENCANA BISNIS

A. Ikhtisar Perencanaan Bisnis ........................................................................... 2

BAB III. TINJAUAN ASPEK BISNIS

A. Aspek Pasar .... .................................................................................. 4

B. Aspek Teknis dan Teknologi .......................................................................... 7

C. Aspek Manajerial dan SDM ......................................................................... 10

D. Aspek Keuangan .... ................................................................................ 14

E. Aspek Lingkungan Hidup ............................................................................. 19

F. Aspek Sosial, Ekonomi, Politik .................................................................... 19

G. Aspek Yuridis .... ................................................................................ 19

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .... ................................................................................ 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman milenial ini persaingan bisnis di Indonesia sangat kompetitif,
dimana setiap perusahaan diharuskan untuk menciptakan inovasi terhadap
setiap barang yang di produksi, atau melahirkan produk baru yang dapat
menjadi market leader disetiap segmen pasar. Hal ini tentu saja harus
diperhatikan dengan matang dan menyusun strategi pengembangan produk
dengan baik, agar dapat mewujudkan visi setiap perusahaan. Selain itu setiap
perusahaan bukan hanya melulu tentang pengembangan produk, tapi juga harus
melihat dari perspektif kebutuhan masyarakat, sehingga setiap barang yang di
produksi mampu menjawab kebutuhan masyarakat atau konsumen.
Pengusaha dalam setiap sektor usaha, baik di bidang makanan, otomotif,
elektronik maupun sektor usaha yang lain di tuntut untuk pandai membaca
peluang bisnis yang ada dan selalu kreatif, sehingga mampu mengisi peluang
yang ada. Dalam bidang makanan telah banyak diisi oleh pengusaha local
maupun internasional, seperti: Mcd, KFC, CFC, Ayam Nelongso, warung
makan kaki lima dan lain sebagainya. Selain karena makanan adalah kebutuhan
pokok masyarakat, juga kemudahan dalam memproduksi dan promosi yang
menjadi daya tarik para pengusaha untuk mendirikan usaha di bidang makanan.
Hal ini yang menjadi motivasi kami untuk membuka usaha di bidang makanan
dan dapat bersaing dengan pengusaha pengusaha lain.

Mistery box adalah satu produk yang kami produksi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat semua kalangan tanpa terkecuali. Dengan harga
terjangkau dan kualitas produk yang bagus, produk ini akan diterima dengan
baik oleh masyarakat.

1
BAB II
RENCANA BISNIS
A. Ikhtisar Perencanaan Bisnis
Seperti diketahui untuk memulai sebuah usaha diperlukan sebuah rencana
bisnis yang matang dan harus meluangkan waktu untuk mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi yang berhubungan dengan usaha nantinya,
dimulai dengan mencatat apa saja yang terlintas di pikiran, kemudian mencari
informasi dan data-data lainnya, apa saja yang harus disertakan dan apa saja
yang tak perlu disertakan, bagaimana melengkapi dan dimana bisa
mendapatkan sumber-sumber informasi untuk menyusun rencana bisnis yang
baik. Bintoro Tjokroamidjojo (2015) menyatakan bahwa perencanaan dalam
arti luas adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
1. Obyek Riset : Mystery Box
2. Waktu Riset : 1 bulan
3. Tim riset :Terdiri dari empat anggota berdasarkan job
description dari masing-masing anggota.
4. Metode
a. Studi Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke objek
penelitian tersebut, dimana kami melakukan pengamatan atau survey
terhadap beberapa bisnis di bidang makanan di area Kota Malang.
b. Studi Pustaka
Kami melakukan pencarian studi pustaka dengan mencari
bahan-bahan yang berkaitan bisnis usaha baik berupa buku, survey,
tulisan-tulisan kajian ilmiah ataupun kajian ilmiah di perpustakaan.
5. Alat Riset
Alat yang digunakan dari beberapa aspek berupa :
1) Aspek pemasaran
2) Aspek Teknis/Teknologi
3) Aspek Manajerial & SDM
a. Aspek Keuangan :

2
b. Proyeksi Laporan Keuangan
c. Payback Periode (PBP)
d. Net Present Value (NPV)
4) Aspek Lingkungan
5) Aspek Sosial, Ekonomi, Politik
6) Aspek Yuridis

6. Ringkasan dan hasil rekomendasi hasil riset:


Usaha makanan bernama “Mystery Box” sendiri berawal dari keresahan
empat orang mahasiswa yang biasanya bingung saat ingin makan. Kami
beranggapan jika seseorang khususnya mahasiswa sedang lapar maka sering kali
mahasiswa bingung ingin menentukan apa yang ingin dimakan. Maka dari itu
usaha ini dibuat untuk memuaskan orang-orang yang bingung ingin makan apa,
karena menurut kami, yang menguatkan peluang bisnis dalam usaha ini adalah
konsep dimana seseorang membeli makanan tetapi ia tak tahu apa isi di dalam
kotak makanan yang ia beli, dari konsep tersebut pula yang bisa membuat
konsumen tidak pernah bosan untuk membeli produk kami karena makanan yang
mereka beli selalu berubah-ubah dan tidak menentu, serta membuat konsumen
semakin penasaran.
Dalam hal merk sendiri, kami memilih nama “Mystery Box”, alasan kami
memilih nama tersebut adalah karena nama tersebut mewakili konsep produk,
mudah dalam pengucapannya dan mudah jika diingat oleh konsumen. Sehingga
dengan adanya pproduk ini diharapkan konsumen dapat menikmati hari-harinya
tanpa bingung memilih makanan.

3
BAB III
TINJAUAN ASPEK BISNIS
A. Aspek pasar
Sebelum memulai usaha, dan mengetahui layak atau tidaknya usaha ini,
pertama akan dilakukan kajian aspek pasar dengan menganalisis pasar
potensial yang akan dimasuki oleh produk yang dihasilkan. Dengan demikian
akan diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud. Untuk mengetahui
pasar potensial kami akan menganalisis permintaan dan penawaran.
a. Rencana Pemasaran Produk :
 Kualitas : Menggunakan bahan-bahan produk pilihan yang terbaik.
 Kemasan : Foodbox
b. Rencana pemasaran harga :
 Kami memberikan produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan
kualitas yang baik dan konsep yang unik. Alasan kami menetapkan
harganya sesuai dengan kualitas yang kami berikan dan belum ada yang
menjual produk seperti yang kami jual.
c. Produk : Produk makanan berisi nasi, lauk pauk dan sayur tetapi rara atau
jenis dari berbagai macam hal tersebut tidak diketahui oleh konsumen
sampai konsumen membuka kemasan.
d. Strategi Pemasaran yang diharapkan :
 Kenali Pelanggan, kami lebih mengutamakan apa yang diinginkan dan
disukai oleh para pelanggan.
 Mempertahankan Konsep, kami selalu berusaha mempertahankan
konsep dan selalu memuaskan rasa penasaran pelanggan.
 Melakukan Promosi Produk. Promosi yang akan kita gunakan dari
mulut ke mulut dan juga melalui media cetak dan media online seperti
brosur, pamflet, Instagram, facebook, twitter dan sebagainya.
 Memilih dan menentukan lokasi yang strategis, yang mudah dikenali
dan diketahui keberadaan tempat jualan.

4
e. Segmenting – Targeting – Positioning
1) Segmentasi
 Segmentasi Perilaku dan Sikap
Segmentasi ini terdiri dari beberapa kelompok konsumen
yang didasarkan pada pengetahuan, penggunaan atau reaksi
mereka terhadap suatu produk. Konsumen untuk “Mystery Box”
ini dapat dikelompokkan menjadi pengguna produk paket black,
paket gold, dan paket platinum.
 Segmentasi Demografi
Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-
kelompok dengan dasar pembagian usia, jenis kelamin, tingkat
ekonomi, dan tingkat pendidikan. “Mystery Box” dapat
dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat, dari usia muda
hingga usia tua.
 Segmentasi Geografi
Segmentasi geografi terbagi atas wilayah, ukuran kota,
kepadatan penduduk, iklim, dan keadaan topografis. “Mystery
Box” diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia khususnya daerah
Malang karena usaha ini berproduksi di kota Malang dan
merupakan sebuah usaha baru yang memulai untuk mencari pasar.
 Segmentasi Psikografi
Segmentasi psikografi menyangkut tentang gaya hidup (life
style) maupun kepribadian konsumen itu sendiri. “Mystery Box”
adalah sebuah produk makanan dengan konsep yang unik dan
penuh dengan kejutan.
2) Targeting
Target pemasaran untuk “Mystery Box” ialah masyarakat yang
kebingungan ketika sedang merasa lapar dan tidak tau ingin makan apa.
Keadaan seperti ini biasanya menyebabkan individu tersebut tidak
pilih-pilih makanan karena bingung dan lapar. Maka dari itu produk
kami sangat efektif bagi konsumen karena konsumen tidak mengetahui
lauk yang ada di dalam produk.

5
3) Positioning
Kami ingin meenciptakan image atau citra perusahaan di benak
konsumen sebagai produk makanan yang berkonsep unik dengan
menawarkan rasa penasaran pada pelanggan. Selain itu, “Mysteri Box”
memiliki tagline yang berbunyi “ Feel the surprise”.
f. Kondisi Persaingan
Kondisi persaingan pada usaha ini sangat baik karena pesaing masih
sedikit dipasaran yang menawarkan produk makanan pokok dengan konsep
yang unik.
g. Sikap, perilaku dan kepuasan konsumen
Kami memberikan sebuah produk makanan dengan konsep yang
unik yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan, dan menyediakan
berbagai pilihan varian paket dengan harga yang dapat di jangkau oleh
semua kalangan.
h. Analisis persaingan bisnis
Dalam bisnis ini pesaing utama “Mysteri Box” adalah rumah makan
yang tersebar di wilayah Malang. Seperti ayam nelongso, Sambel Deso,
Ayam Geprek, Spesial Sambal dan warung kaki lima.

6
B. Aspek Teknis / Teknologi
a) Perencanaan Produksi dan Kapasitas Operasional
Produk yang akan kami produksi adalah nasi kuning dan nasi putih
yang akan di beri nama “Mystery Box”. Maksud dari nama tersebut ialah
produk yang kami sajikan tersaji didalam box dan lauk dari nasi kuning
maupun putih yang ada di dalam box tersebut tidak diketahui oleh konsumen
untuk membuat konsumen penasaran.
b) Teknik dan teknologi operasional yang di gunakan
Aset usaha yang dibeli:
Harga
No Keterangan Unit Jumlah
Satuan
Kompor dan
1 1 Rp 300.000 Rp 300.000
gas
2 Wajan 2 Rp 40.000 Rp 80.000
3 Spatula 2 Rp 12.000 Rp 24.000
4 Pisau 3 Rp 7.500 Rp 22.500
Rice cooker
5 1 Rp 1.550.000 Rp 1.550.000
5kg
6 Nampan 2 Rp 5.000 Rp 10.000
7 Panci 2 Rp 50.000 Rp 100.000
Jumlah Rp 2.086.500

7
d) Perencanaan Lokasi Dan Tata Letak
Tata letak lokasi yang kami pilih adalah di jalan tirto utomo gang 09
No. 20 dengan sistem take away serta kami membuka sistem PO (Pre
Order).

8
e) Kualitas pelayanan
Kami menyediakan fasilitas yang dapat memberi kenyamanan
kepada seluruh pelanggan . seperti memastikan makanan/produk yang di
terima oleh pelanggan selalu dalam keadaan layak makan.
f) Quality control
Kami selalu melakukan kegiatan pengawasan dari awal sampai
proses akhir pembuatan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk
yang akan di sajikan ke konsumen atau sebelum proses produksi semua
dalam keadaan bersih dan kualitasnya bagus, sehingga menjamin kualitas
produk hingga ke tangan konsumen .
g) Hasil Analisis Studi Aspek Teknis dan Teknologi
Hasil analisis terhadap elemen elemen studi aspek teknis dan
tekologi diatas ialah layak. Baik dalam hal tata letak/lokasi maupun
perencanaan produk, perencanaan operasional/ kapasitas operasional
maksimal dalam pengerjaan, Teknik dan teknologi yang digunakan, kualitas
pelayanan yang kami berikan, maupun quality control yang kami
perhatikan.

9
C. Aspek Manajerial dan SDM
a) Struktur Organisasi

Manajemen
Stratejik
Arta Adrie Juan

Keuangan Pemasaran
Operasional Msdm
Gustomi Yus Muhammad
Faizal Efendi Arta Adrie Juan
Windarsono Iqbal Wahyudi

b) Model manajeman
Model manajeman menggunakan sistem fungsional. Karena pemilik
bertanggung jawab atas rencana rencana yang di buat untuk keberhasilan
usaha. Sistem fungsional yaitu setiap pegawai yang ditempatkan
dibagiannya harus bertangung jawab sesuai tugas yang diberikan. Gaya
kepemimpinan pada organisasi ini adalah otoritas terbuka karena pemilik
memiliki hak untuk membagikan tugas pada masing masing pegawai
tetapi memperhatika pendapat pegawai. Selain itu, pemilik juga ikut
merangkap dalam pelaksanaan aspek manajemen fungsional pada
perusahaan.

c) Bentuk implementasi POAC


1. Planning
Planning atau perencanaan adalah tahap awal berdirinya suatu
perusahaan. Dalam perusahaan perencaan ini mencakup:
a Mewujudkan visi dan misi perusahaan
b Menetapkan standart dan indicator keberhasilan suatu usaha
c Menetukan strategi dan taktik yang diaplikasikan pada
pelaksanaan kerja.
2. Organizing
Untuk menunjang keberhasilan usaha ini maka di perlukan
struktur organisasi yang jelas dan bertanggung jawab. Adapun
struktur organisasi dalan usaha ini adalah sebagai berikut:

10
a. Pemilik : Arta Adrie Juan
b. Keuangan : Gustomi Yus Windarsono
c. Pemasaran : Muhammad Iqbal Wahyudi
d. Operasional : Faizal Efendi
e. Msdm : Arta Adrie Juan
3. Actuating
Direktur berperan menggerakkan para pegawai untuk
melakukan perkerjaan yang sudah dibagikan kepada masing-masing
pegawai. Jika terjadi kelalaian maka akan mendapat peringatan,
tetapi jika kelalaian terjadi selama 3 kali, maka akan dikenakan Drop
Out.
4. Controlling
Pengawasan pada proses pembuatan produk ditugaskan kepada
manajer operasional dari belanja bahan baku sampai ke distributor.
Serta pengawasan pada keuangan ditugaskan pada bagian keuangan
yang selaku pemilik usaha kue rangin sendiri serta membuat
perencanaan untuk kedepannya.
d) Perencanaan SDM, Job Analysis & Job Description
1. Perencanaan SDM
Untuk sementara ini perusahaan mempekerjakan 4 karyawan
dengan rincian 4 orang laki-laki.
2. Job analysis
Perusahaan mempekerjakan 4 orang dengan spesifikasinya adalah :
a. 1 orang karyawan bekerja sebagai staff operasional
b. 1 orang karyawan bekerja sebagai staff keuangan
c. 1 orang karyawan bekerja sebagai staff pemasaran
d. 1 orang karyawan bekerja sebagi taff MSDM.

11
3. Job description
a. Bagian Direktur
Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep
dan rencana umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan
kebijakan/keputusan atas segala rancang bangun dan
implementasi perusahaan ke arah pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan serta menerima laporan dari
keuangan dan dicek kembali.
b. Bagian Keuangan
Bertugas untuk mengelola kas perusahaan. Bagian ini
bertanggung jawab terhadap keuangan usaha ini dan membuat
laporan untuk direktur.
c. Bagian Marketing
Mempromosikan produk yang ada di “Mysteri Box”
membuat ide atau inovasi terbaru untuk menarik pembeli atau
customer agar membeli produk yang diproduksi.
d. Bagian Manajer Operasional
Mengawasi bagian produksi, maupun saat berbelanja
bahan baku. Melakukan pengecekan pada safety saat produksi
serta membuat jadwal produksi secara tepat waktu sesuai
pesanan.
e. Bagian MSDM
Merekrut karyawan untuk opersional perusahaan serta
mengevaluasi karyawan yang kurang baik dalam pelayanan.
1) Keuangan
a Laki-laki
b Usia Maksimal 26 Tahun
c Ahli di bidangnya
2) Manager Operasional
a Laki-laki
b Usia Maksimal 26 Tahun
c Ahli di bidangnya

12
e. Mengerti tentang masakan dan tentang cara
memasaknya
3) Manajer MSDM
a. Laki-laki
b. Usia Maksimal 26 tahun
c. Ahli di bidangnya
4) Manajer Pemasaran
a. Laki-laki
b. Usia Maksimal 26 tahun
c. Ahli di bidangnya
d. Kreatif dalam cara memasarkan produk
e. Jam Kerja 07.00 WIB – 17.00 WIB
f. Gaji Pegawai
Direktur Rp. 780.000
Keuangan Rp. 650.000
Marketing Rp. 650.000
Manajer Operasional Rp. 650.000
Manajer SDM Rp. 650.000

13
D. Aspek Keuangan
Kebutuhan Dana

1. Peralatan
Keterangan Harga
Kompor Rp 300.000.00
Wajan Rp 80.000.00
Spatula Rp 24.000.00
Pisau Rp 22.500.00
Rice Cooker 5kg Rp 1.550.000.00
Nampan Rp 10.000.00
Panci Rp 100.000.00
Kemasan Rp 90.000.00
Sticker Logo Rp 9.000.00
Jumlah Rp 2.185.500.00

2. Bahan Baku

Keterangan Harga
Beras Rp 1.690.000.00
Rempah Rp 260.000.00
Bumbu Dapur Rp 3.900.000.00
Minyak Rp 572.000.00
Gurame Rp 2.340.000.00
Ayam Rp 1.820.000.00
Cumi Rp 1.690.000.00
Udang Rp 1.950.000.00
Telur Rp 988.000.00
Tahu dan Tempe Rp 520.000.00
Gas Rp 70.000.00
Jumlah Rp 15.800.000.00

14
1. Biaya Variabel

Keterangan Harga

Listrik Rp. 100.000

Air Rp. 100.000

Bensin Rp. 300.000

Biaya Sewa Tempat Rp. 1.000.000

Transportasi Rp. 500.000

Total Rp. 2.000.000

2. Gaji Karyawan
Direktur Rp. 780.000
Keuangan Rp. 650.000
Marketing Rp. 650.000
Manajer Operasional Rp. 650.000
Manajer SDM Rp. 650.000

15
3. Penilaian dan Pemilihan Investasi
a. Break Event Point
Break Event Point (BEP) adalah titik impas di mana posisi jumlah
pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat
keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan.
1. Break Event Point Unit
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑅𝑝 23.365.500
𝐵𝐸𝑃 𝑢𝑛𝑖𝑡 = = = 934,62 unit
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑅𝑝 25.000

2. Break Event Point Harga


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑅𝑝 23.365.500
𝐵𝐸𝑃 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 = = = Rp.
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 1560

14.977,88

b. Payback Periode
Payback Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi (initial cash invesment) dengan
menggunakan aliran kas.

Bulan Arus Kas Arus Kas Kumulatif


Bulan 0 (Rp 25.000.000) (Rp 25.000.000)
Bulan 1 Rp 21.250.000 (Rp 3.750.000)
Bulan 2 Rp 21.750.000 Rp 18.000.000

Bulan 3 Rp 22.250.000 Rp 40.250.000

Bulan 4 Rp 23.000.000 Rp 63.250.000

Bulan 5 Rp 23.750.000 Rp 87.000.000

16
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑃 = + 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑏𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛
𝐾𝑎𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑝 3.750.000
𝑃𝑃 = + 2 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
𝑅𝑝 21.750.000
𝑃𝑃 = 2,17 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai Payback Periode
sebesar 2,17 bulan atau dengan kata lain proyek ini akan
menghasilkan pengembalian selama 2 bulan 5 hari.
c. Net Present Value
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara present value dari
investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih
dimasa yang akan datang.
Bulan Arus Kas Operasional Bersih
Bulan 1 Rp 39.000.000

Bulan 2 Rp 42.900.000
Bulan 3 Rp 47.190.000

Bulan 4 Rp 51.909.000

Bulan 5 Rp 57.099.900

Berdasarkan dari proyeksi arus kas operasional bersih yang dibuat


selama 5 bulan ini maka penilaian nilai investasi jika Perusahaan
menggunakan metode NPV dan kesepakatan BI rate sebesar 10%, maka
nilai NPV adalah sebagai berikut:
𝐶𝐹
𝑁𝑃𝑉 = ∑ − 𝐼0
(1 + 𝑖)𝑛
Dimana, NPV = Net Present Value
CF = Cash Flow
I = Tingkat bunga
I0 = Investasi Awal

17
Berdasarkan rumus diatas dapat diketahui bahwa :
39.000.000 42.900.000 47.190.000 51.909.000 57.099.900
𝑁𝑃𝑉 = ( + + + + ) − 𝑅𝑝 25.000.000
( 1 + 0,1)1 (1 + 0,1)2 ( 1 + 0,1)3 (1 + 0,1)4 (1 + 0,1)5
= 177.272.727 – 25.000.000
= Rp 152.272.727
Perhitungan diatas menghasilkan nilai NPV > 0 yaitu sebesar Rp
152.272.727, sehingga usaha “Mystery Box”dierima.

18
E. Aspek Lingkungan Hidup
Pada aspek lingkungan hidup sangat perlu diperhatikan ,diketahui hasil
analisis dampak mengenai lingkungan mengenai jenis limbah hasil proses
produksi yaitu berupa sampah plastik dari kemasan bahan-bahan yang telah
digunakan. Untuk tetap menjaga lingkungan maka limbah hasil produksi
dibuang pada tepat yang seharusnya. Maka dari itu di kemasan yang kami
berikan kepada konsumen tertulis himbauan untuk membuang sampah pada
tempatnya.
F. Aspek Sosial, Ekonomi dan Politik
Pada usaha ini dapat memberikan peluang pekerjaan terhadap
pengangguran, sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat yang ada
di Malang, bisa menambah pendapatan daerah Malang maupun Jawa Timur,
serta meningkatkan mutu hidup masyarakat sekitar. Usaha ini nantinya akan
bekerja sama dengan beberapa aplikasi ojek online untuk mempermudah
konsumen membeli produk yang akan kami jual.
G. Aspek Yuridis
Tahapan Proses Pendirian dan Perizinan Usaha
Tahap I : Persiapan (Konsultasi, Pengisian formulir Pendirian Usaha dan
Surat Kuasa)
1. Konsultasi diperlukan untuk mengetahui ruang lingkup pendirian usaha,
biaya dan cara pembayaran, prosedur dan persyaratan yang dibutuhkan
untuk pendaftaran dan perizinan serta berbagai aspek terkait dengan
kegiatan usaha yang akan dilaksanakan perseroan .
2. Persiapan dilakukan oleh para pendiri perseroan dengan mengisi formulir
dan surat kuasa pendirian usaha.
3. Lama proses : tergantung proses pengerjaan.
Tahap 2 : Pembuatan Draft/ Notulen Anggaran Dasar Usaha
Draf/ Notulen anggaran dasar dibuat berdasarkan informasi yang dibuat
oleh para pendiri perseroan di dalam Formulir pendirian usaha dan Surat
Kuasa.
Lama proses : 1 (satu) hari kerja setelah permohonan diajukan
Persyaratan yang dibutuhkan :

19
a) Melampirkan asli Formulir dan Surat Kuasa Pendirian Usaha
Melampirkan copy KTP para pendiri dan pengurus.
b) Melampirkan copy KK pimpinan usaha.
Tahap 3 : Pembuatan Akta Pendirian Usaha
Proses pembuatan Akta Pendirian dilakukan oleh Notaris yang berwenang
AKTA PENDIRIAN USAHA akan dibuat dan ditandatangani oleh
NOTARIS yang berwenang dan dibuat dalam bahasa Indonesia. Lama proses
: 1 (satu) hari kerja setelah permohonan diajukan
Tahap 4 : Surat Keterangan Domisili Perusahaan
Permohonan Surat Keterangan Domisili diajukan kepada Kepala
Kantor Kelurahan setempat sesuai dengan Alamat Kantor perusahaan berada,
sebagai bukti keterangan / keberadaan alamat perusahaan. Lama proses : 2
(dua) hari kerja setelah permohonan diajukan
Persyaratan lain yang dibutuhkan :
a) Copy Kontrak / Sewa Tempat Usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
b) Surat keterangan dari pemilik gedung apabila berdomisili di gedung
perkantoran
c) Copy PBB tahun terakhir sesuai tempat usaha untuk perusahaan yang akan
berdomisili di RUKO/ RUKAN
Tahap 5 : NPWP – Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan
sebagai Wajib Pajak
Permohonan pendaftaran nomor poko wajib pajak diajukan kepada
Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Sesuai dengan keberadaan domisili
perusahaan.
Lama proses NPWP : 2 (dua) hari kerja permohonan diajukan dan
Lama proses SKT wajib pajak : 2 (dua) hari kerja permohonan diajukan
Persyaratan lain yang dbutuhkan:
1. Bukti PPN atas sewa/ kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili di gedung
perkantoran.
Tahap 6 : Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
Permohonan ini diajukan kepada Kantor Penitera Pengadilan Negeri
setempat sesuai keberadaan domisili atau tempat kedudukan perseroan.

20
Lama proses : 2 (dua) hari kerja setelah Permohonan diajukan.
Persyaratan yang dibutuhkan:
1. Melampirkan Asli Akta Pendirian.
Tahap 7 : UUG/SITU-Surat Izin Tempat Usaha
UUG/SITU Ini diperlukan untuk proses Izin Usaha Industri/ Tanda
Daftar Industri atau SIUP- Surat Izin Usaha Perdagangan atau untuk Izin
kegiatan usaha yang dipersyaratkan adanya UUG/SITU beerdasarkan Undang-
undang Gangguan.
Tahap 8 : SIUP- Surat Izin Usaha Perdagangan
Permohonan SIUP diajukan kepada Dinas Perdagangan
Kota/Kabupaten/Propinsi sesuai dengan keberadaan domisili perusahaan.
Lama proses : 10 (sepuluh) hari kerja setelah permohonan diajukan.
Penggolongan SIUP terdiri dari SIUP Besar, Menengah dan Kecil dengan
ketentuan sebagai berikut :
a SIUP Besar untuk Modal disetor diatas 500 Juta.
b SIUP Menengah untuk Modal disetor diatas 200 Juta s.d 500 Juta.
c SIUP Kecil untuk Modal disetor s.d 200 Juta.
Tahap 9 : TDP- Tanda Daftar Perusahaan
Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kantor Dinas Perindustrian
& Perdagangan Kota/ Kabupaten. Kantor Pendaftaran perusahaan sesuai
dengan domisili perusahaan.
Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat TANDA
DAFTAR PERUSAHAAN sebagai bukti bahwa Perusahaan/ Badan Usaha
telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia No.37/M-DAG/PER/9/2007 tentang
“PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN”
Lama Proses : 14 (empat belas) hari kerja setelah permohonan diajukan
Tahap 10 : 1 (satu) set Dokumen yang dilegalisir oleh Notaris
Setelah semua dokumen selesai kami akan ajukan ke Notaris untuk
dilegalisir sesuai dengan aslinya.
Lama proses : 1 (satu) hari kerja setelah permohonan diajukan.

21
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
“Mystery Box” adalah sebuah produk makanan pokok yang menawarkan
konsep yang unik. Konsumen dapat memilih berbagai varian paket yang ditawarkan
dan konsumen tidak mengetahui isi dari box tersebut. Mystery Box telah
memperhatikan berbagai aspek dalam studi kelayakan bisnis dan pembagian
manajemen yang seimbang. Secara garis besar, Mystery Box mempunyai prospek
bisnis yang baik jika dijalankan dengan benar dan konsisten.

22

Anda mungkin juga menyukai