Anda di halaman 1dari 20

BAB I

MENGANALISIS PELUANG USAHA


A. Peluang Usaha
1. Definisi Peluang Usaha
Peluang dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti
kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi,peluang
berasal dari kesempatan yang muncul dan menjadi ilham (ide) bagi
seseorang. Inspirasi merupakan sumber dari peluang ketika seseorang
memperoleh inspirasi,berarti dia membuka sebuah peluang untuk suatu hal
yang baru. Peluang usaha adalah suatu kesempatan yang dapat dicari
disegala jenis usaha yang diinginkan dan dapat menguntungkan.
2. Risiko Usaha
Ada bermacam-macam risiko dalam usaha, yaitu :
a. Resiko teknis
Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan wirausaha / manajer dalam
mengambil keputusan.
b. Resiko Pasar
Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak
laku di pasaran.
c. Resiko Kredit
Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar
pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati.
d. Resiko Alam
Resiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa
bumi, banjir, angin topan, kemarau panjang.
3. Analisis Peluang Usaha
a. Analisis Peluang Usaha Berdasarkan Jenis Produk/Jasa

Apabila dianalisis, pada zaman sekarang, banyak orang bekerja


begitu sibuknya, sehingga tidak sempat mengerjakan hal-hal yang
dianggapnya kurang penting. Ini merupakan suatu hal yang bisa kita
manfaatkan untuk memunculkan peluang atau kesempatan usaha,
terutama di bidang jasa atau pelayan. Misalnya sebagai berikut :
1) Jasa Servis
2) Jasa Hiburan
3) Jasa Transportasi
4) Jasa Kesehatan
5) Jasa Yang Lain
Sedangkan untuk peluang usaha pemilihan produk, berupa barang,
yang dapat menciptakan peluang usaha adalah dengan mempertimbangkan produk-produk sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)

Mudah dalam pemakaian


Efisien dalam penggunaan
Kualitas produk yang terjamin
Hemat dalam pemakaian
Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian

Produk/barang yang dibutuhkan oleh masyarakat yang disibukkan oleh


berbagai kegiatan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan di rumah
Misalnya ; Alat pemasak nasi sekaligus untuk menyimpan dan
memanaskan sayur, panci yang multiguna (untuk menggoreng,
merebus, dan oven), sapu yang berfungsi untuk mengepel dan
menyapu lantai dan sebagainya).
2) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan di luar rumah
Misalnya ; Tas multifungsi, yang bisa dipakai untuk kerja, tetapi
juga bisa dipakai untuk membawa pakaian untuk perjalanan
dengan cara dilipat atau dimodifikasi.
3) Produk lainnya yang dibutuhkan tanpa mengenal tempat
Misalnya ; Air dalam kemasan, mie instan dan sebagainya.
b. Analisis Peluang Usaha Berdasarkan Minat dan Daya Beli Konsumen
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha
yang kita dirikan, kita bisa melakukan observasi. Observasi ini bisa
dilakukan dengan cara:
1)
Mengadakan pengamatan langsung ke pasar;
2)
Melakukan wawancara;
3)
Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen.

Cara kedua yaitu kita harus meneliti siapa konsumen yang akan
menggunakan produk kita.
Hubungan antara minat, daya beli dan kelangsungan usaha adalah
dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Minat besar, daya beli kuat, kelangsungan usaha terjamin.
2) Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan usaha terhambat.
3) Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak dapat berlangsung.
Kesimpulan bahwa agar produk yang kita ciptakan mampu menarik
minat konsumen dan terjangkau oleh mereka, maka kita harus:
1) Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan
laku dijual dengan harga bersaing;
2) Membuat desain yang baru dan harga terjangkau;
3) Membuat produk lebih cepat dan lebih murah;
4) Menentukan wilayah pemasaran yang menguntung-kan;
B. Sumber Peluang Usaha, Cara Mengembangkannya, dan faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan usaha
1. Sumber Peluang Usaha
a. Peluang dari diri sendiri
Peluang yang paling potensial dan sangat besar rasio kesuksesannya
adalah peluang yang bersumber dari dalam diri sendiri. Salah satu
peluang yang berasal dari diri anda adalah sebagai berikut.
1) Hobi
Hobi bisa menjadi awal dari kesuksesan seseorang dalam
berwirausaha, bahkan usahanya bisa berkembang dan tumbuh
pesat.
2) Keahlian

Keahlian

yang

anda

miliki

dapat

menjadi

modal

untuk

mengembang-kan usaha yang sesuai dengan bidang keahlian.


3) Pengetahuan dan latar belakang pendidikan
Pengetahuan dan latar belakang pendidikan merupakan salah satu
hal yang paling potensial untuk menemukan peluang emas karena
anda sudah mengetahui, memelajari dan memahami bidang yang
anda tekuni
b. Peluang dari lingkungan
Banyak peluang dan inspirasi yang timbul dari lingkungan, antara lain
sebagai berikut.
1) Usaha atau bisnis orang tua.
2) Lingkungan rumah, yaitu tetangga, teman sekolah dan teman main.
3) Kebiasaan anda ketika berangkat dan pulang sekolah, baik itu
dalam perjalanan atau di lingkungan sekolah dan teman sekolah.
c. Peluang dari peubahan yang terjadi
Peluang terbesar yang sering muncul sebagai sebuah bisnis adalah
peluang yang berasal dari perubahan di lingkungan, yaitu sebagai
berikut.
1) Perubahan global
2) Perubahan lingkungan
3) Perubahan peraturan pemerintah
4) Perubahan musim

5) Perubahan gaya hidup


6) Perubahan tingkat kebutuhan tentang kesehatan, gaya hidup, dan
pola makan masyarakat pada umumnya
7) Perubahan tingkat tekanan pekerjaan yang semakin tinggi (berat),
sehingga kebutuhan akan hiburan semakin tinggi
8) Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuan
teknolosi mobile phone (HP) dan internet sehingga memunculkan
sistem penjualan online (toko online)
d. Peluang dari konsumen
Suara konsumen sangat diperlukan untuk menciptakan gagasan baru
dalam rangka memperbaiki kualitas produk dan menciptakan peluang
bagi yang dapat menciptakan peluang baru di antaranya:
1)
2)
3)
4)

Keluhan-keluhan konsumen,
Saran-saran dari konsumen,
Permintaan khusus konsumen dan calon konsumen,
Angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk atau jasa

tertentu,
5) Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa anda
e. Peluang dari gagasan orang lain
Gagasan dari orang lain yang bersifat orisinil akan memunculkan
sebuah peluang usaha yang baru pula.
f. Peluang dari informasi yang diperoleh
Informasi yang diperoleh dapat menjadi sebuah peluang jika anda
mampu menghubungkan antara pengalaman dan pengetahuan yang
anda miliki untuk mewujudkannya.
2. Cara Mengembangkan Peluang Usaha
a.Tetapkan dengan jelas pengembangan ide usaha tersebut.
b.
Tentukan tujuan khusus dalam pengembangan ide usaha tersebut.
c.Upayakan agar setiap karyawan dalam perusahaan memahami
pengembangan usaha ide tersebut.

d.

Buat dan laksanakan system pebcatatan prestasi pengembangan ide

usaha.
e.Berikan penghargaan pada karyawan agar prestasi pengembangan ide
menjadi obsesi
f. Upayakan agar para karyawan memahami peranannya dan berikan
kesempatan untuk teribat untuk pengembangan usaha dalam prestasi
perusahaan.
3. Faktor-faktor Kegagalan Dan Keberhasilan Usaha
a. Faktor-faktor Keberhasilan Usaha
1) Faktor manusia
Merupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha
karena manusia yang mempunyai ide dan rencana usaha yang beretos
kerja tinggi, rajin, optimis dan pantang menyerah.
2) Faktor perencanaan
Dimulai dari :
a) Merencanakan produk apa yang akan dibuat
b) Memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan
c) Merencanakan jumlah produk yang akan dibuat
d) Merencanakan tempat pemasaran produk
Dengan tujuan perencanaan ini, adalah :
a) Mendorong cara berpikir wirausaha jauh ke depan
b) Mengkoordinasi kegiatan usaha
c) Mengawasi semua kegiatan usaha
d) Merumuskan tujuan usaha yang dicapai
3) Faktor keuangan
Faktor keuangan digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan
segala pengeluaran untuk kepentingan operasi produksi seperti
pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji pegawai, promosi dan
biaya distribusi.
4) Faktor mengatur usaha
a) Membuat jadwal usaha
b) Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya
c) Menyusun struktur organisasi usaha
d) Memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan
e) Menetapkan balas jasa dan insentif
f) Pengaturan mesin mesin produksi
g) Pengaturan tata laksana usaha
h) Penataan barang-barang
i) Penataan administrasi usaha
j) Pengawasan usaha dan pengenaliannya
5) Faktor organisasi

Faktor organisasi akan membentuk sumber daya dalam suatu pola,


sehingga orang-orang akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien
sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan
organisasi.
Dengan adanya organisasi, wirausaha dapat :
a)
Mempertegas hubungan dengan para karyawan
b)
Menciptakan hubungan antar karyawan
c)
Mengetahui tugas yang akan dijalankan para
karyawan
d)

Mengetahui

kepada

siapa

karyawan

harus

bertanggung jawab
6) Faktor pemasaran
a) Daya serap pasar dan prospeknya
b) Kondisi pemasaran dan prospeknya
c) Program pemasarannya
7) Faktor administrasi
Administrasi perusahaan mencatat seluruh kegiatan dan kejadian yang
terjadi setiap harinya dan dibuat secara kronologis dan kemudian
didokumentasikan.
8) Faktor fasilitas pemerintah
Fasilitas pemerintah untuk para pengusaha kecil menurut UU RI No. 9
Tahun 1995, diantaranya :
a) Kemudahan dalam memberi izin usaha
b) Keringanan membayar pajak
c) Membantu dalam penyebaran informasi pasar, teknologi, desain
dan peningkatan kualitas
d) Membantu fasilitas listrik, bahan baku, jalan raya pemasaran
produk keluar negeri dan sebagainya
e) Memberi keringanan dalam tariff prasarana usaha
f) Member kemudahan dalam pendanaan usaha
g) Member bantuan konsultasi hokum dan pembelaan dalam usaha
b. Faktor-faktor Pendukung Kegagalan Perusahaan
1)
Kebiasaan menunda waktu
a) Menunggu hari esok di dalam usaha
b) Menunggu waktu dalam usaha
2)
Kurang ketekunan dan ketakwaan
a) Membayangkan kegagalan yang bukan-bukan
b) Kurang tekun dan kurang takwa kepada Tuhan YME
3)
Kebiasaan boros
a) Mengeluarkan uang tanpa ada perhitungan dan pengendalian
b) Perasaan takut miskin

c)
4)
a)
b)
c)
d)
5)
6)
7)

Sifat mementingkan diri sendiri


Kepribadian yang negatif
Kurang mampu menggunakan kekuatan yang ada pada dirinya
Kurang bergaul
Perasaan rendah diri
Lekas menyerah dan tidak percaya pada diri sendiri
Tidak ada perecanaan usaha yang tepat dan matang
Kurang dana untuk modal usaha
Tidak ada kecocokan antara minat dan bakat dengan bidang

usaha yang dijalankan


8)
Kurang pengalaman dalam usaha
9)
Lemah dalam bidang pemasaran
C. Memetakan Peluang Usaha dan Memanfaatkan Peluang Secara Kreatif
dan Inovatif
1. Memetakan Peluang Usaha
Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dan dipikirkan oleh para
wirausahawan adalah sebagai berikut :
a. Bidang usaha yang dahulu mengalami keberhasilan, belum tentu
berhasil pada masa sekarang
b. Kecakapan usaha yang dimiliki dan dikembangkan belum tentu
berguna bagi masyarakat sekitar
c. Bidang usaha yang berhasil ditangani oleh orang lain, belum tentu
berhasil apabila kita tangani
d. Bidang usaha yang dapat berkembang disuatu tempat atau daerah
belum tentu dapat berkembang ditempat atau daerah lain.
2. Pemanfaatan Peluang Secara Kreatif
Berikut ini beberapa peluang usaha yang bisa dimanfaatkan secara kreatif
dan mampu menghasilkan nilai tambah, antara lain sebagai berikut :
a. Memanfaatkan barang bekas, misalnya : sedotan dibuat bunga, kardus
menjadi bingkai tas
b. Memanfaatkan barang yang tersedia atau disediakan oleh alam, seperti
membuat gerabah dan kerajinan dari tanah liat seperti membuat sebuah
asbak
c. Memanfaatkan kejadian atau peristiwa yang ada disekitarnya, misalkan
: berdagang aneka keperluan sekolah menjelang tahun ajaran baru,
berjualan aneka minuman dikala musim kemarau
3. Pemanfaatan Peluang secara Inovatif

Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdayagunanya


produk atau jasa kearah yang lebih produktif. Sumber-sumber inovatif
seorang wirausahawan adalah :
a. Adanya konsep pengetahuan dasar didalam pemanfaatan peluang
usaha
b. Adanya suatu proses yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
terhadap produk/jasa
c. Adanya perubahan dalam persepsi kebutuhan konsumen terhadap
produk atau jasa
d. Adanya kejadian yang tidak diharapkan didalam pemanfaatan peluang
e.
f.
g.
h.

usaha
Adanya ketidakharmonisan didalam membuat produk barang atau jasa
Adanya perubahan dan pengembangan pada industri dan pasar
Adanya perubahan dalam demografi penduduk
Adanya selera, minat, dan daya beli konsumen terhadap produk atau
jasa

BAB II
ASPEK-ASPEK PERENCANAAN USAHA
(ORGANISASI DAN PRODUKSI)
A. Aspek Organisasi Sederhana dalam Pengelolaan Usaha
1. Tujuan dan Sasaran Usaha
a. Tujuan Perusahaan
1) Untuk mencapai keberhasilan di dalam usaha
2) Mengatur dan membentuk kerja sama dengan perusahaan lain.
3) Berguna untuk melakukan merger dengan perusahaan lain.
4) Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk jerja
sama.
5) Menjamin adanya fokus tujuan dari berbagia personil yang ada di
dalam perusahaan.
b. Sasaran Usaha
Sasaran perusahaan adalah penjabaran dari tujuan, yaitu
sesuatu yang akan dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka waktu
tertentu. Agar sasaran dapat dicapai dengan efektif dan efesien maka
sasaran perusahaan harus dibuat secara spesifik, terukur, jelas
kriterianya, dan disertai indikator-indikator yang lebih rinci. Sasaran

perusahaan mungkin dapat dirumuskan untuk mencapai pertumbuhan


pelan-pelan ataukah pertumbuhan yang cepat untuk keuntungan sesaat.
2. Bentuk-bentuk Badan Usaha
a.
Badan usaha berdasarkan bentuk hukumnya :
1) Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dikelola secara
perorangan serta memiliki tanggung jawab penuh terhadap
kelangsungan perusahaan dan modalnya berasal dari miliki sendiri.
2) Perusahaan kemitraan/persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua
orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk
mencapai tujuan bisnis. Untuk mendirikan badan usaha
persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah
yang terkait.
3) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas adalah suatu perseroan yang berbentuk badan
hukum yang menyelenggarakan perusahaan, didirikan dalam suatu
perbuatan hukum bersama oleh beberapa orang dengan modal
tertntu yang terbagi atas saham-saham para anggota dapat memiliki
satu atau lebih saham dan bertanggung jawab terbatas sampai
jumlah saham yang dimilikinya.
4) Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan asas-asas
kekeluargaan.
5) Yayasan
Merupakan badan hokum dan juga dapat dianggap sebagai badan
usaha yang memiliki kekuatan hukum
b.
Badan usaha berdasarkan kepemilikan modalnya :
1) Badan usaha milik Negara
2) Badan usaha milik swasta
3) Badan usaha milik campuran
c.Badan usaha berdasarkan perbandingan penggunaan tenaga kerja
dan mesin :
1) Badan usaha padat modal
2) Badan usaha padat karya
d.
Badan usaha menurut lapangan usahanya :
1) Badan usaha agraris
2) Badan usaha ekstraktif
3) Badan usaha industry
4) Badan usaha perdagangan

5) Badan usaha jasa


3. Struktur Organisasi Sederhana
Bagan organisasi adalah suatu bentuk tulisan/lukisan yang
menunjukan segi-segi penting dalam organisasi. Sedangkan struktur
organisasi adalah suatu susunan skematis yang menunjukkan fungsifungsi, departemen-departemen, atau posisi dalam organisasi dan tata
huungan kerja.
4. Struktur Organisasi Informal
Struktur
Organisasi Informal

adalah jaringan komunikasi

informasi diantara para karyawan perusahaan jaringan ini (kadang-kadang


disebut sebagai selentingan) terjadi diantara karyawan yang bekerja
pada tugas yang sejenis atau divisi yang tidak berhubungan.
B. Aspek Produksi dalam Pengelolaan Usaha
1. Produk dan Jasa
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan. Produk dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
barang dan jasa.
a. Barang
Barang adalah hasil kegiatan produksi yang memiliki sifat-sifat fisik
dan kimia serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat
produksi tersebut dikonsumsi atau digunakan.
b. Jasa
Jasa adalah hasil kegiatan produksi yang tidak memiliki sifat-sifat fisik
dan kimia serta tidak ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan
saat produksi tersebut dikonsumsi atua digunakan.
2. Pengelolaan Persediaan
Pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha
untuk menjaga agar persediaan barang tetap stabil (tidak sampai
kekurangan dan kelebihan) sesuai rencana. Pengelolaan persediaan yang
baik maka akan menghemat biaya dan meningkatkan pendapatan.
Persediaan yang tidak dikelola dengan tepat akan menimbulkan berbagai
permasalahan, seperti terhambatnya kegiatan produksi, kehilangan

pelanggan serta terjadi pemborosan. Oleh karena itu pengelolaan


persediaan memberi beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut :
Dalam melakukan pengelolaan persediaan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu :
a.System pencatatan yang paling tepat
b.
Metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan
c.Menghitung persediaan
d.
Menyusun laporan pesediaan, agar terjadi keseimbangan antara
biaya yang dikeluarkan dan pendapatan di dalam satu periode.
3. Proses Produksi
Proses produksi adalah kegiatan penciptaan, pengubahan atau
penambahan nilai guna suatu barang. Proses produksi merupakan kegiatan
yang dominan dilakukan oleh perusahaan industri. Proses produksi
memiliki sifat-sifat yang dibedakan menjadi :
a.Proses produk terus menerus (continuous process of production)
Adalah suatu proses produksi dimana pengolahan bahan bakunya
mengalir secara berurutan melalui beberapa tahapan pengerjaan
sampai akhirnya menjadi bahan jadi.
b.
Proses produksi berselingan (intermittent process of production)
Adalah proses produksi yang terputus-putus, proses produksi
dilakukan tidak secara berurutan, melainkan setiap tahap pengerjaan
setelah selesai akan terhenti dahulu sebelum dilanjutkan pada tahap
berikutnya.
4. Penyimpanan Produk
Penyimpanan produk adalah suatu kegiatan dalam proses produksi
yang dapat menciptakan kegunaan waktu (time utility). Kegiatan
meyimpan produk ini berkaitan dengan produk yang dihasilkan dalam
musim tertentu tetapi produk ini merupakan produk yang selalu
dibutuhkan setiap saat tanpa mengenal waktu dan musim.
Pada prinsipnya fungsi dari kegiatan menyimpan adalah :
a. Untuk menghindari adanya kerusakan
b. Untuk tujuan spekulasi di dalam usaha
c. Untuk menjaga kelancaran atau kontinuitas perusahaan
d. Untuk menghemat hanya dengan melakukan pembelian produk dalam
jumlah besar (efisiensi pembelian dan produksi).
e. Untuk memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan
f. Untuk memaksimalkan investasi persediaan
g. Untuk memaksimalkan profit

Prosedur penyimpanan produk adalah sebagai berikut :


a.
b.
c.
d.

Adanya penerimaan dan penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.


Adanya pengurusan dan penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.
Adanya pengaturan keluar masuknya hasil produksi di dalam gudang.
Adanya penataan dan pengurusan administrasi penyimpanan hasil
produksi di dalam gudang.

Kegiatan yang berhubungan dengan administrasi penyimpanan hasil


produksi di dalam gudang adalah sebagai berikut :
a. Mencatat tanggal penerimaan dan pengeluaran, serta kondisi hasil
produksi yang disimpan dalam gudang.
b. Mencatat jenis dan nama produk yang disimpan dalam gudang.
c. Mencatat hasil jumlah produksi yang disimpan dan dikeluarkan
gudang.
d. Mencatat arus keluar masuk hasil produksi yang disimpan di dalam
gudang.

BAB III
ASPEK-ASPEK PERENCANAAN USAHA
(ADMINISTRASI USAHA)
A. Perizinan Usaha
Perizinan usaha/perusahaan adalah suatu bentuk persetujuan atau
pemberian izin dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan
usaha yang dilakukan oleh perserangan atau badan usaha. Izin tersebut
biasanya diberikan oleh instansi pemerintah yang terkait dengan kegiatan
usaha yang akan diselenggarakan oleh pihak yang meminta izin. Macammacam surat izin mendirikan usaha antara lain sebagai berikut:
1. Akta Pendirian Usaha
Adalah langkah pertama dalam mendirikan usaha/perusahaan yang
bersifat formal dilakukan didepan notaris. Akta pendirian ini dibubuhi

materai, kemudian ditandatangani pendiri perusahaan, saksi dan notaris.


Oleh notaris, akta pendirian tersebut didaftarkan ke pengadilan negeri
setempat. Dalam akta pendirian tercantum hal-hal sebagai berikut:
a. Tanggal pendirian perusahaan
b. Bentuk dan nama perusahaan
c. Nama para pendiri
d. Alamat tempat usaha
e. Tujuan pendirian usaha
f. Besarnya modal usaha
g. Kepengurusan dan tanggung jawab anggota pendiri usaha
h. Tahun buku dan sebagainya.
2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat
yang berwenang kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan di
bidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada para pengusaha, baik
itu perorangan, firma, CV, Koperasi, BUMN, dan lain sebagainya. SIUP
untuk perusahaan kecil dan menengah tidak memiliki batas kadaluarsa
selama perusahaan terkait masih menjalankan perusahaannya. Sedangkan
3.

SIUP perusahaan besar mempunyai masa berlaku selama 5 tahun.


Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
SITU adalah izin yang dikeluarkan oleh bagian Undang-Undang
Gangguan Pemda setempat. Untuk mendapatkan SITU, pengusaha terlebih
dahulu harus mendapat izin dari para tetangga di lingkungan tempat usaha,

4.

RT, RW dan kelurahan setempat.


Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Adalah suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dan
untuk dan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam
pengawasan administrasi perpajakan.
Setiap wajib pajak diwajibkan mendaftarkan dirinya pada
Direktorat Jenderal Pajak. Pihak yang diwajibkan untuk mendaftarkan dan
mendapatkan NPWP adalah setiap wajib pajak yang meliputi:
a. Setiap badan yang menjadi subjek pajak penghasilan yaitu PT, CV,

5.

firma, BUMN/BUMD, koperasi dan bentuk usaha lainya.


b. Setiap wajib pajak pribadi/perorangan
Nomor Register Perusahaan (NRP) atau Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib


daftar perusahaan, maka perusahaan diwajibkan mendaftarkan ke kantor
pendaftaran perusahaan yaitu dikantor Departemen Perdagangan setempat.
NRP/TDP wajib dicantumkan pada papa nama perusahaan dan dipasang
ditempat yang mudah dilihat oleh umum.
B. Surat Menyurat
Surat merupakan salah satu media untuk menyampaikan informasi
pada pihak lain dengan maksud tertentu, baik atas nama pribadi maupun
organisasi. Bentuk-bentuk surat niaga antara lain sebagai berikut:
1. Surat Permintaan Penawaran
Surat permintaan penawaran adalah surat yang dibuat oleh calon
pembeli yang ditujukan kepada penjual, dengan maksud meminta
keterangan mengenai barang-barang yang akan dibeli. Jadi, surat
permintaan adalah surat yang berisi permintaan suatu keterangan atau
informasi (harga, diskon, pembayaran, dan sebagainya).
2. Surat Penawaran
Surat penawaran adalah surat yang dibuat oleh calon penjual yang
ditujukan oleh calon pembeli dengan maksud untuk memberikan
keterangan serta menawarkan barang yang akan dijual. Fungsi Surat
Penawaran yaitu:
a. Memperkenalkan barang kepada masyarakat tentang produk baru yang
dihasilkan.
b. Memperluas jaringan pemasaran hasil produksi.
c. Memelihara hubungan baik dengan relasi bisnis agar tidak terputus.
3. Surat Pesanan
Surat Pesanan adalah surat yang dibuat oleh calon pembeli yang
ditujukan kepada calon penjual untuk memesan suatu barang yang
diinginkan. Sedangkan pesanan harus disusun dengan bahasa yang jelas,
singkat dan terperinci. Fungsi surat pesanan yaitu:
a. Sebagai tolak ukur kualitas suatu barang,
b. Sebagai pedoman untuk pengiriman suatu barang,
c. Sebagai barometer maju tidaknya suatu perusahaan,
d. Sebagai pedoman untuk menentukan besar kecilnya pembayaran.
4. Surat Pemberitahuan Pengiriman Barang

Surat pemberitahuan pengiriman barang adalah,surat yang


dikirimkan oleh penjual kepada pembeli dengan maksud untuk
memberitahukan bahwa pesanan bahwa diterima dan barang sudah dikirim
ke alamat pembeli.pengiriman barang harus disertai dengan faktur. Fungsi
surat pemberitahuan pengiriman barang, antara lain:
a.Untuk meyakinkan pembeli bahwa pesanan sudah dilayani dengan
baik
b.
Sebagai pedoman untuk pengiriman barang yang dikirim sesuai
dengan yang dipesan
c.Sebagai alat penagih bila pembeli lupa atau tidak mau membayar
5. Surat Pengaduan
Surat pengaduan (claim) adalah surat yang dibuat oleh pembeli
kepada penjual dengan maksud memberitahukan bahwa barang yang
dikim tidak sesuai dengan pesanan. Surat pengaduan yang diterima penjual
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.Memiliki alasan kuat dengan bukti yang sah
b.
Harus bersifat adil dan benar
c.Harus sopan dan hormat untuk menjaga relasi
6. Surat Pengiriman Pembayaran
Setelah pembeli menerima barang, maka ia harus segera memenuhi
kewajibannya yaitu membayar barang yang dipesan dan mengirim surat
pengiriman pembayaran. Hal-hal yang perlu ditulis pembeli dalam surat
pengiriman pembayaran, yaitu:
a. Jumlah barang yang diterima
b. Harga yang seharusnya(harga faktur)
c. Waktu pembayaran
d. Cara pembayaran
e. Besarnya pembayaran
f. Bukti pembayaran
C. Pencatatan Transaksi Barang/Jasa dan Transaksi Keuangan
1. Pencatatan Transaksi Barang/Jasa
a. Bukti Transaksi Intern
Bukti Transaksi Intern adalah bukti transaksi yang dibuat oleh dan
untuk intern perusahaan.
1) Bukti kas masuk,yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah
menerima uang secara tunai,missal nya pembayaran tagihan dari
perusahaan lain

2) Bukti kas luar,yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah


mengeluarkan uang tunai ,misalnya pembayaran gaji,pembayaran
hutang,atau pengeluaran-pengeluaran lain.
b. Bukti transaksi ekstren
Bukti transaksi ekstren adalah bukti transaksi yang berhubungan
dengan pihak luar.Bukti transaksi ekstren adalah sebagai berikut :
1) Faktur, yaitu tanda bukti pembelian atau penjualan secara kredit.
2) Kuitansi,yaitu bukti penerimaan sejumlah uang yg ditandatangani
oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar
sejumlah uang tersebut.
3) Nota, yaitu bukti kas pembelian sejumlah barang secara tunai.
4) Nota debet,yaitu merupakan bukti transaksi pengiriman
kembalibarang yang telah di beli.
5) Nota kredit, yaitu merupakan bukti transaksi penerimaan kembali
barang yang telah di jual.
6) Cek, yaitu surat perintah yang di buat oleh pihak yang mempunyai
rekenijg di bank.
2. Pencatatan Transaksi Keuangan
a. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi (Icome

Statement)

adalah

laporanyang

menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan


pada suatu periode akuntasi atau satu tahun. Pendapatan adalah
kenaikan kekayaan perusahaan sebagai akibat dari penjualan produk
dalam kegiatan usaha formulannya. Sedangkan beban usaha adalah
pengorbanan ekonomis untuk memperoleh barang dan jasa yang
dilakukan dalam usahanya dan bermanfaat pada periode tertentu,
misalnya beban listrik, telepon,air dan lain-lain,
b. Laporan Perubahan Modal
Laporan Perubahan Modal (Statement of Owners Equity) adalah
laporan yang menunjukan perubahan modal pemilik atau laba yang
tidak dibagikan pada suatu periode akutansikarena ada nya transaksi
usaha selama periode tersebut. Modal adalah harta kekayaan yang di
tanamkan oleh pemilik perusahaan ke dalam perusahaan yang di
milikinya.Laba usaha adalah selisih antara pendapatan yang di peroleh
perusahaan pada periode tertentu dengan beban usaha yang di

keluarkan pada periode tersebut. Prive adalah pengambilan uang


perusahaan untuk kepentingan pribadi milik perusahaan.
c. Neraca
Neraca (Balance sheet) adalah daftar yang memperlihatkan posisi
sumber daya perusahaan,serta informasi tentang asal sumber daya
tersebut.Neraca terbagi dua sisi yaitu,sisi aktiva dan sisi pasiva.
Aktiva adalah harta kekayaan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Pasiva adalah kewajiban untuk membayar kepada pihak lain sejumlah
uang.
Modal adalah harta kekayaan yang di tanamkan pemilik perusahaan ke
perusahaan nya.
d. Laporan Arus Kasus
Neraca adalah daftar yang memperlihatkan posisi sumber daya
perusahaan, serta informasi tentang asal sumber daya tersebut.
D. Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-undang
yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan timbale jasa/kontra prestasi
yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran
umum.
1. Fungsi pajak
a. Fungsi penerimaan. Sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluarannya.
b. Fungsi mengatur. Sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi.
2. Jenis-jenis pajak
Ada beberapa jenis pajak yang berlaku di Indonesia yang berhubungan
dengan bisnis, yaitu:
a. Pajak Penghasilan (PPh)
1) PPh pasal 21
Pajak penghasilan atas penghasilan seseorang berupa gaji dengan
nama apapun sehubungan dengan pekerjaananya.
2) PPh pasal 22
Pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah , baik
pemerintah pusat,instansi atau lembaga lainnya berkenaan dengan
pembayaran atas penyerahan barang dan badan-badan tertentu.
Kegeiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain yang
di jual ke luar negeri.
3) PPh pasal 23

Pajak penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima


oleh wajib pajak yang berasal dari modal. Penyerahan jasa (sewawenyewa,konsultasi,dan lain-lain)
Atau penyelenggaraan kegiatan (event organizer) yang telah
dipotong pajak penghasilan 21.
4) PPh pasal 24
Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri yang
dapat di kreditkan terhadap pajak penghasilan yang terhutang.
5) PPh pasal 25
Angsuran pajak peenghasilan yang harus dibayar sendiri oleh wajib
pajak setiap bulan dalam satu tahun . surat pemberitahuan Tahunan
pajak penghasilan (SPT-PPh). Pasal 25-UU No.7 tahun 1983
diubah menjadi No.10 tahun 1994
6) PPh pasal 26
Pajak penghasilan yang dikenakan atau dipotong atas penghasilan
yang bersumber dari Indonesia .diterima atau diperoleh wajib pajak
luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia.
b. Pajak Penambahan Nilai (PPN)
Pajak Penambahan Nilai (PPN) dan jasa serta pajak penjualan atas
barang mewah (PPn-BM) merupakan pajak yang dikenakan atas
konsumsi barang atau jasa di dalam negeri.
3. Tarif Pajak Penghasilan
Tarif pajak penghasilan yang berlaku di Indonesia mulai januari
2001 di tetapkan sebagai penghasilan kena pajak bagi wajib pajak orang
pribadi . penghasilan kena pajak bagi wajib pajak badan hukum dalam
negeri dan bentuk usaha tetap.
a. Tarif PPh wajib pajak orang pribadi dalam satu tahun (PPh 21)
Untuk mengetahui berapa pajak terutang, PKP harus dikalikan dengan
tarif pajak (sesuai Pasal 17 UU PPh) sebagai berikut :
No
1
2
3
4

Lapisan Penghasilan Kena Pajak


Di atas Rp 25 juta s.d. 50 juta
Di atas Rp 50 juta s.d. 100 juta
Di atas Rp 100 juta s.d. 200 juta
Di atas Rp 200 juta

Tarif Pajak
5%
10 %
15 %
35 %

b. Tarif Pajak Badan Usaha (PPh 25)


Adalah pajak yang dikenakan kepada suatu usaha, baik usaha
perseorangan, persekutuan, perseroan, yayasan, koperasi maupun

usaha yang lain. Tarif pajak menurut UU PPh 21 untuk wajib pajak
badan adalah sebagai berikut :
No
1
2
3

Lapisan Penghasilan Kena Pajak


Samapai dengan 50 juta
Di atas Rp 50 juta s.d. 100 juta
Di atas Rp 100 juta

Tarif Pajak
10 %
15 %
30 %

c. Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


PPN merupakan salah satu jenis pajak yang akan selalu dikenakan
pada perusahaan kecil dan menengah ,dasar hukumnya adalah UU
No.8 Tahun 1983 dan revisinya yaitu UU No.11 Tahun 1994 dan UU
No.18 Tahun 2000. Cara menghitung PPn adalah dengan cara
mengalikan tariff pajak dengan Dasar Pengena Pajak (DPP)
Contoh : Seorang Wirausahawan pada bulan April 2012 menjual hasil
produksinya seharga Rp24.000.000,00. Hitunglah besarnya PPN!
Jawab:
PPN = 10% x Rp24.000.000,00
PPN = Rp2.400.000,00

Anda mungkin juga menyukai