Anda di halaman 1dari 5

BAB 1 MENGANALISIS PELUANG USAHA

A. Peluang dan Risiko Usaha


Seorang wirausaha harus berfikir positif dan kreatif, yaitu dengan cara:

1. Percaya bahwa usaha dapat dilaksanakan;


2. Menerima gagasan baru;
3. Bertanya pada diri sendiri;
4. Mendengarkan saran orang lain;
5. Memiliki etos kerja tinggi;
6. Pandai berkomunikasi.

Metode yang bisa diterapkan untuk upaya tersebut adalah analisis SWOT.

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui:

a. Strength adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran.
b. Weakness adalah kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha.
c. Opportunity adalah peluang usaha apa saja yang menguntungkan dan sesuai dengan kemampuan.
d. Threat adalah ancaman apa saja yang terjadi saat memulai usaha.

Dengan analisis tersebut, risiko usaha yang terjadi setidaknya bisa diminimalisir atau dikurangi.
Beberapa risiko yang mungkin bisa terjadi adalah sebagai berikut.

1) Perubahan permintaan
2) Perubahan konjungtur (kondisi ekonomi)
3) Persaingan yang terjadi
4) Force majeur (akibat bencana alam dan sesuatu yang tidak terduga)

B. Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha

1. Keberhasilan Usaha

Menurut “Small Business Development Center”, untuk mencapai keberhasilan usaha bergantung pada hal-
hal berikut.

a. Individual skill and attitudes, yaitu keterampilan dan sikap individual.


b. Knowledge of business, yaitu pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan.
c. Estabilisment of goal, yaitu kemantapan dalam menentukan tujuan perusahaan.
d. Take advantages of the opportunities, yaitu keunggulan dalam mencari peluang.
e. Adapt the change, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.
f. Minimize the threats to business, yaitu kemampuan untuk meminimalkan.

Adapun faktor-faktor keberhasilan usaha dapat diidentifikasi sebagai berikut.

a. Faktor manusia, karena maju mundurnya suatu usaha bergantung dari SDM-nya.
b. Faktor keuangan, diperlukan untuk operasional perusahaan seperti produksi, pemasaran, distribusi,
atau tenaga kerja.
c. Faktor permodalan, sumber modal bisa dari sendiri atau dari orang lain.
d. Faktor organisasi, berfungsi menetapkan kegiatan yang harus dilaksanakan dan mengelompokan
kegiatan sesuai tugas yang akan dilaksanakan agar tujuan dapat tercapai.
e. Faktor perencanaan, berfungsi merumuskan dan menentukan tujuan usaha yang diharapkan, untuk
kemudian dituangkan ke dalam sasaran.
f. Faktor mengatur bisnis, adanya fungsi manajemen yang baik dalam pengaturan kegiatannya.
g. Faktor pajak dan asuransi, turut dalam pembangunan pemerintah dan mengansuransikan
perusahaan serta karyawannya.
h. Faktor fasilitas pemerintah, pemberian kemudahan dalam mengurus izin usaha yang diperlukan
oleh wirausahawan.
i. Catatan bisnis, penting untuk mencatat segala transaksi, kejadian atau peristiwa dalam setiap
kegiatannya sebagai gambaran untuk mengetahui keadaan perusahaan.

2. Kegagalan usaha

Kelemahan yang dimiliki antara lain:

a. Tidak mau mengembangkan diri;


b. Tidak mau mempelajari pengetahuan dan teknelogi;
c. Kurang tanggap dengan perubahan;
d. Mengabaikan pencatatan transaksi keuangan;
e. Enggan melakukan promosi dan riset terhadap konsumen;

Namun demikian, masih banyak faktor lain yang menyebabkan kegagalan, di antaranya:

a. Tidak adanya perencanaan;


b. Tidak memiliki pendidikan yang relevan dengan usaha yang dijalani;
c. Tidak berorientasi ke masa depan;
d. Kurang spesialisasi (bidang kekhususan);
e. Jarang mengadakan inovasi;
f. Tidak ada pembukuan yang teratur;
g. Tidak mengadakan analisis pasar;
h. Kurang pengetahuan dan hukum;
i. Kurang mempelajari ilmu modern;
j. Cepat puas diri;
k. Jarang melakukan pengkaderan (penerus);
l. Keluarag sentries (nepotisme);

C. Mengembakan Ide dan Peluang Usaha


Untuk mengembangkan idea tau gagasan tentang peluang usaha, kita harus berfikir secara:

1. Positif, arahkan pada hal-hal yang mudah dan bermanfaat.


2. Kreatif, yaitu arahkan pada hal-hal yang dapat tertarik akan produk kita.
3. Inovatif, yaitu arahkan pada penciptaan produk baru yang berguna di masyarakat.
4. Inisiatif, yaitu langsung bergerak, jangan ditunda lagi.
5. Fleksibel, yaitu sesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
6. Responsif, yaitu selalu mengikuti perkembangan yang terjadi.
D. Menganalisis Kemungkinan dan Kegagalan Usaha
Selain analisis SWOT, banyak cara dalam menganalisis peluang usaha agar mengurangi kemungkinan
kegagalan dalam berusaha. Satu di antaranya adalah evaluasin secara sistematis dengan menejemen
POAC. Menejemen POAC, mencakup:

1. Planning, yaitu membuat perencanaan yang matang dan tersusun rapi


2. Organizing, yaitu bagaimana mengatur dan menetapkan kegiatan yang dilaksanakan, termasuk
pembagian tugas tenaga kerja.
3. Actuating, yaitu penggerakan atau pelaksanaan dari rencana, dan pengaturan tersebut dengan
lancer dan terkendali.
4. Controlling, yaitu pengendalian dan pengawasan, apakah yang dilakukan sesuai dengan apa yang
dibuat atau menyimpang.

Analisis lain adalah dengan melakukan observasi langsung ke konsumen untuk mengetahui keinginan
dan kebutuhan yang ada di di masyarakat. Dari observasi tersebut, kita dapat mengetahui besar kecilnya
minat konsumen terhadap usaha yang dilaksanakan.

Observasi dapat dilakukan dengan cara:

a. Wawancara langsung;
b. Pengamatan ke pasar-pasar;
c. Memberikan angket untuk diisi.

Kesimpulannya, produk yang dibuat harus mampu menarik minat sehingga kegagalan usaha yang
dapat dihindari. Selain itu, produk juga bias di buat lebih terjangkau bagi konsumen dengan cara;

a. Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas, dan laku terjual dengan harga
bersaing;
b. Membuat desain baru dengan harga terjangkau;
c. Membuat produk lebih cepat dan murah;
d. Memilih dan menetukan wilayah pemasaran yang lebih menguntungkan.

E. Analisis Perencanaan Usaha


Dari suatu informasi, kita dapat menghasilkan suatu gambaran dan peluang usaha. Semakin luas
informasi, semakin baik peluang usaha yang didapatkan.

Dalam perencanaan usaha, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Hal tersebut terangkum
dalam 5 W dan 1 H, yaitu:

1. What, yaitu usaha apa yang akan di ambil?


2. Why, yaitu mengapa harus memilih usaha/melaksanakan usaha tersebut?
3. Who, yaitu siapa yang melaksanakan usaha tersebut?
4. When, yaitu kapan usaha tersbut dimulai?
5. Where, yaitu dimana usaha tersebut akan dilaksanakan?
6. How, yaitu bagaimana melaksanakan usaha tersebut?

F. Memetakan Peluang Usaha


Beberapa pertimbangkan yang harus diperhatikan dan dipikirkan oleh para wirausahawan adalah
sebagai berikut.
1. Bidang usaha yang dahulu mengalami keberhasilan belum tentu berhasil pada masa sekarang.
2. Kecakapan usaha yang dipunyai dan di kembangkan belum tentu bagi masyarakat sekitar.
3. Bidang usaha yang berhasil ditangani orang lain, belum tentu berhasil jika kita tangani.
4. Bidang usaha yang berkembang di suatu tempat, dapat berkembang di tempat atau daerah, belum
tentu dapat berkembang di tempat atau daerah lain.

Peluang di bidang jasa yang sangat di butuhkan masyarakat, di antaranya:

a. Jasa servis, merawat dan memperbaiki jika terjadi kerusakan pada alat-alat yang sering kita
pergunakan. Contohnya, servis TV, radio, mobil, motor, dan jasa servis lain nya.
b. Jasa hiburan, memberikan hiburan untuk mengurangi stress. Contoh nya, bioskop, arena
permainan, taman hiburan, café, restoran, dan jasa hiburan lainnya.
c. Jasa transportasi, menyediakan angkutan bagi masyarakat, seperti rental mobil.
d. Jasa perantara, membantu masyarakat yang akan menjual dan membeli barang.
e. Jasa kesehatan, seperti sarana kebugaran, fitness, rumah sakit, dan pengobatan alternative.
f. Jasa yang lain, seperti, catering, editor, atau terjemahan.

Adapun produk dikelompokan sebagai berikut.

a. Produk yang mampu mempermudah pekerjaan di rumah. Artinya, dengan barang tersebut, kita
dapat menyelesaikan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan dengan cepat.
Alatnya seperti, panci multiguna dan peranjang sayuran.
b. Produk yang mampu mempermudah pekerjaan di luar rumah, seperti tas multifungsi, selain untuk
kerja bias untuk menyimpan pakaian.
c. Produk lainnya yang dibutuhkan tanpa, mengenal tempat, seperti air dalam kemasan, atau mie
dalam gelas.

G. Pemanfaatan Peluang secara Kreatif dan Inovatif

1. Kreativitas

Orang yang kreatif adalah orang yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi
lingkungan sekitarnya. Orang kreatif akan memandang barang yang oleh kebanyakan orang dianggap tidak
berguna, menjadi sangat berguna dan mempunyai nilai jual.

Ada beberapa peluang usaha yang bisa dimanfaatkan secara kreatif dam mampu mengahasilkan nilai
tambah, yaitu sebagai berikut.

a. Memanfaatkan barang bekas, sperti:


1) Sedotan dibuat bunga
2) Kardus menjadi bingakai dan tas
b. Memanfaatkan barang yang tersedia /disediakan oleh alam, seperti membuat gerabah dan
kerajiana dari tanah liat
c. Memanfaatkan kejadian atau peristiwa yang ada di sekitar nya,seperti berdagang aneka keperluan
sekolah menjelang ajaran baru dan berjualan aneka minuman ketika musim kemarau.

Tujuh langkah proses berfikir kreatif, diantaranya:

a. Persiapan (preparation);
b. Penyidikan (investigation);
c. Transformasi (transformation);
d. Penetasan (incubation);
e. Penerangan (illumination);
f. Pengujian (verification):
g. Penerapan (impalementation).

2. Inovasi

Inovasi adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan/ide yang berdaya jual dan bisa di
terima masyarakat.

Menurut Coleman dan Hamman, berfikir kreatif adalah berfikir yang menghasilkan metode,
konsep, pengertian, perencanaan, dan seni yang baru.

Anda mungkin juga menyukai