Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PELUANG USAHA

A. Pengertian
Secara terminologis pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dapat
dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang di inginkannya (keuntungan -
kekayaan - uang) dengan memanfaatkan berbagai faktor baik faktor eksternal maupun
internal.
Seseorang yang sedang mencari peluang usaha sebaiknya berpikir secara positif dan
kreatif, diantaranya:
1. Terbuka menerima gagasan baru
Menerima saran
Komunikasi dengan orang lain

2. Etos kerja tinggi

Faktor-faktor yang dapat memunculkan inspirasi adalah sebagai berikut:


1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
a. Pengetahuan yang dimiliki
b. Pengalaman dari individu itu sendiri
c. Pengalaman saat meliahat orang menyelesaikan masalah
d. Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri

2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang
a. Masalah yang dihadapi belum terpecahkan
b. Kesulitan yang dihadapi sehari-hari
c. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain
d. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru

Ciri-ciri ide:
1. Mampu memenuhi kebutuhan dari konsumen
2. Memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage) dalam sebuah kompetisi
(memiliki daya saing)
3. Tidak bersifat sementara atau adanya aspek waktu yang lama
4. Memenuhi aspek kreativitas dan inovasi yang bersifat solusi atau penyelesaian
masalah dan kesulitan yang selama ini belum ada orang yang mampu
menyelesaikannya.

Ciri-ciri peluang usaha yang baik adalah sebagai berikut:


1. Peluang itu orisinil dan tidak meniru
2. Peluang harus dapat mengantisipasi perubahan persaingan dan kebutuhan pasar di
masa mendatang
3. Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama
4. Bersifat ide yang kreatif dan inovatif
5. Ada rasa senang menjalankannya
6. Ada keyakinan bisa mewujudkannya dan sukses

B. Sumber peluang usaha


1. Peluang dari diri sendiri
a. Hobi
b. Keahlian
c. Pengetahuan dan latar belakang pendidikan
2. Peluang dari lingkungan
a. Usaha atau bisnis orang tua
b. Lingkungan rumah
c. Kebiasaan anda ketika berangkat dan pulang sekolah
d. Saat anda berkunjung ke berbagai tempat
3. Peluang dari perubahan yang terjadi
a. Perubahan global
b. Perubahan lingkungan
c. Perubahan musim
d. Perubahan gaya hidup
e. Perubahan teknologi informasi dan komunikasi
f. Perubahan tingkat tekanan pekerjaan yang semakin berat
4. Peluang dari konsumen
a. Keluhan konsumen
b. Saran dari konsumen
c. Permintaan khusus konsumen
d. Angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk barang atau jasa.
5. Peluang dari gagasan orang lain
1
6. Peluang dari informasi yang diperoleh

KUIS!!!
1. Carilah contoh dari peluang yang timbul dari adanya perubahan musim dan
perubahan gaya hidup!
2. Carilah contoh peluang yang dapat diperoleh dari gagasan orang lain!

C. Cara Menganalisis Peluang


Dengan adanya informasi wirausaha dapat mengetahui peluang, ancaman usaha,
kekuatan, kelemahan usaha (SWOT)
Menganalisis peluang usaha diawali melalui analisis SWOT :
1. Strenght/kekuatan, adakah dukungan kekuatan dalam melakukan usaha.
2. Weakness/kelemahan, apa kelemahan yang menghambat keberlangsungan usaha.
3. Opportunity/kesempatan/peluang, cari dimana peluang/peluang apa.
4. Threat/ancaman, hal apa yang bisa mengancam kelangsungan usaha.

Menurut Charlap 4 unsur yang harus dimiliki wirausahawan :


 Work Hard (kerja keras)
 Work smart (kerja keras)
 Enthusiasme (kegairahan)
 Service (Pelayanan)

D. Resiko Usaha
Resiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan suatu wirausaha :
1. Resiko teknik :Berhubungan dengan proses pengembangan produk.
2. Resiko pesaing :Berhubungan dengan kemampuan dan kesediaan pesaing
mempertahankan posisinya di pasar.
3. Resiko finansial :Resiko yang timbul akibat ketidakcukupan finansial/dana baik
dalam pengembangan produk maupun dalam menciptakan dan mempertahankan
perusahaan untuk mendukung biaya produk baru.

Resiko usaha dapat diatasi dengan cara :


1. Keahlian mengambil resiko dalam usaha
2. Resiko diketahui sebelumnya
3. Resiko pertengahan usaha
4. Resiko inisiatif dalam usaha
5. Resiko di asuransikan
6. Resiko usaha yang tidak diasuransikan
7. Resiko dalam Persaingan
8. Resiko dalam keuangan usaha
9. Resiko dalam Pemasaran

Latihan mandiri

1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang resiko?


2. Tuliskan perilaku pengusaha dalam pemngambilan keputusan terhadap suatu resiko!
3. Mengapa setiap pengusaha harus meminimalisasi resiko yang merugikan?
4. Sebutkan resiko-resiko yang mungkin akan terjadi dalam perusahaan!
5. Apakah resiko itu sepadan dengan hasil usaha?

E. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha


1. Faktor kegagalan
Zimmerer mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausahawan
gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :
a. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasikan usaha, kemampuan mengoordinasikan, keterampilan

2
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan menginterasikan operasi
perusahan.
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam
memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
d. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
f. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi
dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak
efisien dan tidak efektif.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-
setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang di lakukan menjadi
labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewiraushaan.
Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, maka
ia tidak ada jaminan untuk menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan
dalam berwirausaha hanya bisa di peroleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

2. Faktor keberhasilan
Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan wirausaha, Buchari (2007: 134)
a. Mampu melayani konsumen secara baik dan mengetahui persis target pasarnya
b. Memiliki modal cukup
c. Mencari dan menggunakan informasi secara tepat
d. Mampu memenej waktu secara efektif
e. Memiliki tenaga ahli ysng bisa diandalkan

F. Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif


Peluang usaha harus diberdayakan menjadi peluang emas dengan cara:
1. Make modification (melakukan beberapa perubahan)
2. Make it better (membuat yang lebih baik)
3. Make it the first (menjadi yang pertama)
4. Make it special product (membuat produk khusus)
5. Cloning (meniru tetapi merek berbeda)
6. Substitute (menjadi produk pengganti)

Langkah pengembangan ide dan peluang usaha :


1. Tetapkan dengan jelas pengembangan ide usaha
2. Tentukan tujuan khusus dalam pengembangan ide usaha
3. Berupaya supaya karyawan memahami setiap perkembangan ide
4. Buat dan laksanakan system pencatatan prestasi pengembangan ide usaha
5. Memberikan penghargaan kepada karyawan agar prestasi perkembangan ide usaha
menjadi obsesi
6. Upaya agar para karyawan perusahaan

3
BAB 2
MENGANALISIS ASPEK-ASPEK USAHA

A. Tujuan dan sasaran usaha


Tujuan perusahaan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
perusahaan. Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif dan pendapatan
target tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan. Adapun penetapan
tujuan perusahaan adalah :
a. Untuk mencapai keberhasilan usaha
b. Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan lain
c. Untuk melakukan merger dengan perusahaan lain
d. Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk bekerjasama.
e. Menjamin adanya fokus dari berbagai personal yang ada dalam perusahaan.
Oleh karena itu wirausahawan harus dapat memudahkan tujuan utama perusahaannya
menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil yang disebut sasaran.
Penentuan sasaran anda strategi yang dilakukan wirausahawan selalu memperhatikan
kebutuhan fungsional, kemampuan, kesempatan atau secara konvensional didahului
adanya analisis SWOT. Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran usaha, sebaiknya
perusahaan memiliki hal-hal sebagai berikut :
a. Kesempatan menghasilkan laba
b. Kedudukan pasar
c. Sumber daya manusia
d. Pengembangan usaha
e. Sumber daya keuangan
f. Sarana kerja
g. Tanggung jawab sosial.

B. Perusahaan
1. Pengertian perusahaan
Perusahaan adalah kesatuan teknis ekonomi yang kegiatan utamanya
menghasilkan barang dan jasa.
2. Jenis perusahaan
a. Perusahaan Ekstraktif
Perusahaan ekstraktif adalah jenis perusahaan yang mengambil segala sesuatu
yang disediakan oleh alam. Contoh : Perusahaan pertambangan, penangkapan ikan,
pengrajin garang, dan lain-lain.
b. Perusahaan Agraris/pertanian
Perusahaan agraris/pertanian adalah jenis perusahaan yang lepangan usahanya
mengolah tanah sebagai faktor produksi utama. Contoh: Perusahaan pertanian,
perkebunan, perikanan darat, dan lain-lain.
c. Perusahaan Industri
Perusahaan industri adalah perusahaan yang kegiatan usahanya mengolah ahan
mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh: perusahaan
pembuat roti, gula pasir, tepung dan lain-lain.
d. Perusahaan Perdagangan
Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli
dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk barang dengan tujuan
memperoleh keuntungan. Contoh: Retail, toserba, supermarket, hipermarket,
perusahaan ekspor impor.
e. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menyelenggarakan
pelayanan jasa kepada orang lain yang membutuhkan dengan memperoleh imbalan.
Contoh: jasa transportasi, jasa salon kecantikan, jasa perbankan, dan lain-lain.

Latihan mandiri

1. Bidang usaha yang mengolah sumber daya alam menjadi barang jadi yang siap pakai disebut
dengan bidang usaha....
2. Sebutkan 3 contoh yang termasuk dalam bidang usaha agraris!
3. Sebutkan 3 contoh BUMN yang berbentuk persero!
4. Salah satu perbedaan antara badan usaha dengan perusahaan yaitu...
5. Bidang usaha yang kegiatannya membeli barang dan dijual kembali tanpa mengubah bentuk,
yaitu....

4
C. Badan usaha
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan usaha milik negara adalah badan usaha yang modalnya berasal dari kekayaan
negara yang disisihkan untuk menyelenggarakan suatu perusahaan. Contoh: PT. Kereta
Api Indonesia (KAI), PT Pos, PT. Pelni, PT. Pertamina.
Pendirian badan usaha milik negara bertujuan untuk:
 Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas Negara
 Mengejar dan mencari keuntungan
 Pemenuhan hajat hidup orang banyak
 Perintis kegiatan-kegiatan usaha
 Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah
Jenis BUMN :
a. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang
berasal dari negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN.
Ciri-ciri
 “Public Service” (Melayani Masyarakat)
 Bagian dari Departemen/Direktorat Jenderal/Direktorat
 Dipimpin oleh seorang kepala
 Fasilitas disediakan Negara
 Pegawainya berstatus pegawai negeri
 Pengawasannya dilakukan oleh alat perlengkapan Negara yng berwenang
Kelebihan/Kebaikan
 Lebih mengutamakan kepentingan umum daripada mengejar laba
 Laba yang diperoleh sebagai pendapatan Negara
 Mudah untuk mendapatkan modal
 Keduduksn pegaainya kuat (PNS)
Kekurangan/Kelemahan
 Kemampuan kerja karyawan terkadang tidak sesuai bidangnya
 Inefisiensi yang tinggi
 Kemandirian modal rendah sehingga membebani keuangan Negara
Contoh Perjan RRI - mulai 2005, RRI dan TVRI sudah berubah badan hukum menjadi
LPP dan sudah tidak lagi di bawah naungan Kementrian Negara BUMN, melainkan
menjadi lembaga di bawah Presiden, dengan kementrian teknisnya adalah Depkominfo,
Perjan RS AB Harapan Kita, Perjan RS Cipto Mangunkusumo, ,dll
b. Perusahaan Umum (Perum)
Sejenis perusahan badan pemerintah yg mengelola sarana umum. Perusahaan Umum
(Perum) adalah BUMN yang kegiatan usahanya bertujuan untuk melayani kepentingan
masyarakat tanpa meninggalkan kepentinan bisnis (mencri keuntungan).
Ciri-ciri:
 Makna usahanya “public sevice” sekaligus “profit oriented”
 Jenis usahanya merupakan kepntingan masyarakat umum
 Mempunyai kekayaan dan kewenangan tersendiri
 Berkedudukan sebagai badan usaha privat
 Modalnya milik Negara yang merupakan kekayaan yang terpisah
 Dipimpin oleh Dewan Direksi
 Pegawainya bersatatus pegawai perusahaan Negara
Kelebihan/Kebaikan:
 Melayani kepentingan umum
 Kegiatan usaha bepegang pada prinsip-prinsip bisnis
 Keuntungan digunakan untk kepentingan Negara
Kekurangan/Kelemahan:
 Sering terjadi inefisiensi
 Mentalitas karyawan rendah
 Membebani keuangan Negara apabila Perum tersebut tidak produktif.
Contohnya : Perum DAMRI, Perum Percetakan Uang RI.
c. Persero (Perseoan Terbatas Pemerintah)
Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar
keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang
dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan
untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Ciri-ciri:
 Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh menteri dengan memperhatikan perundang-
undangan
 Modalnya berbentuk saham

5
 Tujuan utama memperoleh keuntungan atau “Profit Oriented”
 Bergerak dibidang usaha yang vital bagi kepentingan umum
 Sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh Negara
Kelebihan/Kebaikan
 Melayani kepentigan umum
 Keuntungan dipergunakan untuk kepentingan Negara
 Kegiatan usahnya dijalankan dengan professional
Kekurangan/Kelemahan
 Sering terjadi pemborosan
 Etos Kerja yang rendah
 Tidak meratanya sistem penggajian
Contoh : PT Taspen, PT Danareksa, PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya,
PT.Pelabuhan Indonesi, PT Pelayaran Nasional Indonesia, PT Angkasa Pura, PT
Kereta Api Indonesia, PT Pos Indonesia, dll.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


a. Badan usaha perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah perusahaan yang didirikan, dimiliki, dipimpin, dan
dipertanggungjawabkan oleh perseorangan.
Ciri-ciri :
 Umumnya tidak berbadan hukum
 Pemilik perusahaan adalah pribadi
 Tanggungjawab tidak terbatas (laba/tugi ditanggung sendiri)
 Pendirian Usaha relative mudah
 Modal relatif terbatas
Kelebihan :
 Mudah cara pendirian dan pembubarannya
 Pengelolaan dan pengopersian usaha sederhana
 Rahasia Perusahaan lebih terjamin
 Seluruh keuntungan menjadi milik sendiri
 Cepat dalam pengambilan keputusan
 Pemilik lebih leluasa mengelola usaha (Manajemennya fleksibel)
 Biaya organisasi rendah, karena organisasi tergolong sederhana
 Aktifitasnya relatif simple
Kelemahan:
 Tanggungjawab perusahaan tidak terbatas
 Ketergantungan kepada pemilik sangat tinggi
 Keterampilan dan keahlian pengelola terbatas
 Kekuasaan tunggal, sukar menerima saran
 Modal tidak terlalu besar serta relatif terbatas sehingga sukar berkembang
(sukar memperoleh fasilitas kreditdan ide-ide)
 Seluruh kerugian menjadi tanggungan pemilik Hidup dan mati badan usaha
hanya ditangan seseorang.
 Aset pribadi sulit dibedakan dengan asset perusahaan
 Pengelolaan tergantung kemampuan si pemilik
 Kelangsungan perusahaan kurang terjamin
b. Firma
Badan usaha firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan dua orang atau lebih yang
menjalankan kegiatan usaha dengan satu nama. Masing-masing sekutu (firmant) ikut
memimpin perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap hutang perusahaan.
Ciri-ciri
 Pemilik adalah para sekutu yang secara aktif menjalankan/memngelola
perusahaan
 Tanggungjawab tidak tebatas
 Akan berakhir bila salah satu anggota mengundurkan diri/meninggal dunia dan
atau bila masa usahanya telah sampai pada saat yang ditentukan dalam akta
pendirian
Kelebihan/Kebaikan
 Modalnya lebih besar karena gabungan beberapa orang
 Keahlian masing-masing sekutu akan saling melengkapi
 Setiap tindakan perusahaan merupakan keputusan bersama
 Kelangsungan hidup lebih terjamin karena dikelola oleh beberapa orang
(manajemen Lebih Terarah)
Kekurangan/Kelemahan
 Tanggungjawab pemilik yang tidak terbatas terhadap hutang perusahaan
 Mudah terjadi perselisihan diantara sekutu perusahaan (pemimpin lebih dari
satu orang)
6
 Apabila salah satu sekutu melakukan kesalahan akibatnya ditanggung oleh
seluruh anggota firma (kerugian ditanggung bersama)
 Persekutuan firma sewaktu-waktu dapat berakhir apabila salah satu sekutu
meninggal dunia, pailit, dibubarkan, masa berlaku berakhir, ataupun
mengundurkan diri.
c. Commanditaire Vennootschap / Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan komanditer atau CV (dari bahasa Belanda Commanditaire
Vennootschap) adalah badan usaha yang terdiri dari beberapa sekutu komanditer.
Sekutu komanditer adalah sekutu yang hanya menyerahkan atau menyertakan modal,
dan tidak turut campur dalam pengelolaan perusahaan. Pada CV dikenal dua macam
sekutu yaitu: Sekutu aktif, yaitu sekutu yang ikut menyertakan modal sekaligus aktif
mengelola jalannya usaha. Sekutu pasif atau sekutu komanditer, yaitu sekutu yang
hanya menyertakan modal saja dan tidak terlibat dalam pengelolaan usaha.
Ciri-ciri :
 Terdapat sekutu aktif dan sekuti pasif
 Tanggungjawab sekutu aktif tidak terbatas sedangkan sekutu pasif
bertanggungjawab sebasar modal yang disetorkan
Kelebihan/Kebaikan
 Cara pendiriannya mudah
 Modalnya relatif besar yang bersumber dari para sekutu (pasif)
 Kelancaran usaha tidak tergantung pada seseorang
 Adanya pemisahan resiko antara sekutu aktif dan sekutu pasif
 Sistem pengelolaan lebih baik
 Mudah memperoleh kredit dari bank
Kekurangan/Kelemahan
 Sekutu aktif memikul tanggungjawab yang tidak terbatas (Tanggungjawab tidak
sama)
 kelangsungan usaha sewaktu-waktu dapat terganggu
 Kelangsungan usaha sangat tergantung sekutu aktif
 Modal yang disetor suka ditarik kembali
 kesulitan untuk menarik modal yang telah disertakan
d. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) disebut juga Naamloze Vennootschap (NV-Bahasa
Belanda), adalah badan usaha yang dari persekutuan antara dua orang atau lebih
yang modalnya diperoleh dengan cara menjual saham. Pemilik saham disebut juga
pesero, yang memiliki tanggung jawab terbatas terhadap perusahaan. Tanggung
jawab terbatas artinya bertanggungjawab sebatas modal yang disetor (saham yang
dimiliki).
Ciri-ciri
 Modal terbagi dalam saham-saham
 Tanggungjawab sebesar saham yang dimiliki
 Adanya pemishaan kekayaan
Kelebihan/Kebaikan
 Mudah memperoleh/menambah modal dengan cara menjual saham
 Keprofesionalan pengelola lebih bisa diandalkan (Manajemen lebih profesional)
 Keberlangsungan usha lebih terjamin
 Pemilik saham dapat sewaktu-waktu memindahtangankan atau menjualnya
kepada orang lain
 Tanggung jawab pemilik sebatas saham yang dimilikinya
 Mudah memperoleh kredit dari bank
Kekurangan/Kelemahan
 Proses pendirian memerlukan perijinan yang mahal, lama dan berbelit
 Spekulasi saham dibursa saham menyebabkan labilnya permodalan perusahaan
 Rahasia badan usaha kurang terjamin karena semuanya harus dilaporkan
kepada RUPS
 Partisipasi pemegang saham sangat kecil, operasional tergantung Dewan Direksi.
e. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang paling sesuai dengan kepribadian
bangsa indonesia. Hal itu sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 1: “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Kemudian
ditegaskan dalam penjelasan pasal 33 ayat 1 UUD 1945: “Produksi dikerjakan oleh
semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang per orang.
Bangun usaha yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Secara etimologis (asal kata)
koperasi berasal dari Bahasa Inggris, yaitu cooperative, co artinya bersama-sama dan
operative atau operation artinya bekerja. Jadi koperasi dapat diartikan sebagai kerja
atau usaha bersama. Menurut UU No. 25 Tahun 1992 pasal 1, koperasi diartikan
sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
7
koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Kelebihan/Kebaikan
 Mengutamakan kepentingan anggota
 Keuntungan dinikmati bersama
 Sifat kekeluargaan lebih menjiwai usaha
Kekurangan/Kelemahan
 Terkesan terlalu mementingkan kegitan sosial
 Kekurangan SDM sering menjadi kendala
 Permodalan terbatas

D. Organisasi
Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer
melakukan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana
keseluruhan kerja tersebut dapat berkoordinasi dan berkomunikasi.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut dipadukan (koordinasi). Selain daripada itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.

Organisasi Informal dan Organisasi Formal :


1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan Terbatas (PT), Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : arisan ibu-ibu sekampung,
belajar bersama anak-anak sd,keluarga, kemping ke gunung pangrango bersama teman,
dan lain-lain.

Bentuk-bentuk organisasi
1. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan
wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari
bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau
peruahaan yang berskala kecil.
Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini :
a. Adanya kesatuan Perintah
b. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
c. Organisasi tergantung pada satu pemimpin
Kelebihan/Kebaikan :
a. Pengambilan keputusan cepat
b. Pengendalian lebih mudah
c. Solidaritas antar karyawan tinggi
Kekurangan/Kelemahan
a. Pemimpin cenderung otokratis
b. Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
c. Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang

DIREKTUR

SDM PRODUKSI KEUANGAN

1 2 1 2 1 2

2. Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)


Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan
memperhatikan saran-saran dari staf ahli. Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil
Kepala Sekolah.
Ciri-ciri :
a. Umumnya digunakan untuk organisasi besar

8
b. Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
c. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan :
a. Pembagian tugas jelas
b. Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
c. Penempatan orang pada tempat yang tepat
d. Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan :
a. Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
b. Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
c. Solidaritas antar karyawan rendah

DIREKTUR

STAF STAF

SDM PRODUKSI PEMASARAN

SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR

SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR

3. Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)


Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada
hubingan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional
dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif.
Ciri-ciri Organisasi Fungsional :
a. Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
b. Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi
c. Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama
Kelebihan/Kebaikan :
a. Pembagian tugas jelas
b. Semua orang bekerja sesuai dengan keahliannya
c. Mendorong terjadinya spesialisasi
Kekurangan/Kelemahan
a. Dalam penerapan memerlukan biaya yang besar
b. Koordinasi sulit dijalankan
c. Keahlian tidak bisa berkembang di luar bidangnya

DIREKTUR

SDM PRODUKSI PEMASARAN

PROYEK 1 PROYEK 2 PROYEK 3

4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf


Struktur ini merupakan campuran dari beragam desain struktur organisasi sebelumnya
yang berusaha memberikan kebaikan dan meninggalkan keburukan/kelemahan dari
masing-masing desain struktur lainnya.

9
DIREKTUR

STAF

SDM KEUANGAN PEMASARAN PRODUKSI

PEGAWAI/KARYAWAN

E. Produk barang dan jasa


1. Pengertian produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar
dipehatikan, diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan.
Produk merupakan keluaran (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan
atau jasa.
Jenis Produk menurut sifat/intensitas kebutuhan pemakainya
a. Produk Primer (pokok)  produk utama yang dibutuhkan masyarakat.
Contoh : rumah, makanan, dan pakaian.
b. Produk Sekunder (penunjang)  produk penunjang kehidupan masyarakat agar
lebih baik
Contoh : perabotan, Jasa Pendidikan, Produk Kesehatan, HP, leptop, televisi,
dsb
c. Produk Tersier (mewah)  produk kebutuhan pelengkap yang sifatnya mewah.
Contoh : mobil mewah,rumah mewah,home-teather,dll
2. Produk barang
Karakteristik barang :
* Berwujud (tangiable)
* Produksi dan Konsumsi umumnya tidak bersamaan
* Merupakan output (real) yang bernilai
* Umumnya dihasilkan di pabrik (rumah Produksi)
* Dapat disimpan sebagai persediaan (stock)
* Terdapat pemindahan kepemilikan
* Cenderung stabil, berdasar rasionalitas produsen (untuk produk pesanan bisa
disesuaikan dengan keinginan konsumen)
* Setelah produk itu jadi maka akan terpisah dari alat produksinya
Jenis produk barang
Jenis Produk berdasarkan tujuan pemakainya
a. Shopping Goods  memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan,
dan jenis
b. Convinience Goods  bersifat mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan
tersedia di toko terdekat
c. Speciality Goods  kebutuhan konsumen yang membutuhkan layanan khusus
dan terdapat di toko tertentu
d. Unsought Goods  barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan
mendatangi konsumen
Barang menurut motivasi pembeli dan penggunaannya
a. Consumer Goods  barang yang dibeli untuk langsung dihabiskan.
b. Industrial Goods  barang (Bahan Baku) atau Bahan Mentah yang di beli untuk
untuk diolah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.
c. Business Goods  barang yang dibeli untuk di jual kembali, dikombinasikan
dengan barang lain, dibuat inovatif dan mencirikan perusahaan penjual.
3. Produk jasa
Karakteristik jasa :
* Tidak Berwujud (Intangiable)
* Produksi dan konsumsi dilakukan bersamaan
* Merupakan kegiatan atau proses dan hasil yang bernilai
10
* Dihasilkan dari interaksi penjual dan pembeli
* Tidak dapat disimpan sebagai persediaan (instorable)
* Tidak terdapat pemindahan kepemilikan
* Sangat fleksibel, mudah beubah-ubah (variability) dan berbeda atau bisa
disesuaikan dengan keinginan konsumen
* Tidak dapat dipisahkan dari unsur sumbernya baik berupa orang, mesin, ataupun
lainnya (Inseparability)

Soal diskusi

Restoran dalam kegiatan usahanya selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Restoran
juga menghasilkan berbagai menu untuk memuaskan selera pelanggan. Pelaynan yang diberikan
merupakan jasa, sedangkan makanan yang disajikan adalah hasil produksinya (barang berwujud).
Dengan demikian, apakah sebenarnya produk inti usaha restoran? Barang atau jasa?

F. Pengelolaan persediaan
Pengertian Persediaan (Inventory)
Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untk
diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan
digunakan.

Tujuan Pengelolaan Persediaan


1. Laba yang maksimal dapat dicapai dengan meminimalkan biaya yang berkaitan
dengan persediaan
2. mendorong perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah yang relatif besar
adalah masalah ketidakpastian permintaan. Jika permintaan akan bahan atau produk
lebih besar dari yang diperkirakan, maka persediaan dapat berfungsi sebagai
penyangga, yang memberikan perusahaan kemampuan untuk memenuhi tanggal
penyerahan sehingga pelanggan merasa puas.

Metode Pencatatan Persediaan


FIFO (First In First Out), barang yang masuk terlebih dahulu dianggap yang pertama
kali dijual/keluar sehingga persediaan akhir akan berasal dari pembelian yang
termuda/terakhir.
LIFO (Last In First Out), barang yang terakhir masuk dianggap yang pertama kali
keluar, sehingga persediaan akhir terdiri dari pembelian yang paling awal.
Average cost (AC), pengeluaran barang secara acak dan harga pokok barang yang
sudah digunakan maupun yang masih ada ditentukan dengan cara dicari rata-ratanya.
Penerapan asumsi ini berlaku baik dalam sistem periodik maupun dalam sistem perpetual.

Sistem Pengelolaan dan Pencatatan Persediaan


Pencatatan bahan baku pada dasarnya meliputi pencatatan pembelian dan pemakaian
bahan baku dalam proses produksi. Sistem pencatatan bahan baku menggunakan cara-
cara berikut ini.
1) Pencatatan sistem fisik (periodik)
Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses
produksi dihitung dan dicatat pada setiap akhir periode, setelah lebih dahulu dihitung
harga pokok persediaan bahan baku pada akhir periode. Dengan demikian, selama
periode berjalan, tidak ada pencatatan mengenai harga pokok bahan baku yang
dipakai dalam proses produksi.
2) Pencatatan sistem perpectual
Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dibeli dan harga pokok bahan
baku yang diproses dalam produksi dicatat dalam perkiraan persediaan bahan baku.
Harga pokok bahan baku yang diproses, dicatat debet perkiraan barangdalam proses
dan kredit pada perkiraan persediaan bahan baku. Dengan demikian, metode
penilaian persediaan diterapkan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang
keluar (diproses).
Dengan mengetahui dan memahami sistem pencatatan dan metode pencatatan,
akan dapat dihitung persediaan barang dagangan dengan tepat sehingga dapat
mengatur pengadaan persediaan barang dagangan dengan tingkat persediaan yang
menguntungkan.
Setelah menghitung dan mencatat persediaan barang, selanjutnya perlu disusun
laporan persediaan barang dagangan. Penyusunan laporan persediaan perlu dibuat
dalam rangka pelaksanaan administrasi. Laporan persediaan barang dagangan dibuat
secara periodik.
Data yang diperlukan untuk menyusun laporan ini diperoleh dari :
a. buku pembelian (tunai/kredit),
b. buku penjualan (tunai/kredit),
11
c. kartu persediaan gudang,
d. kartu persediaan di toko,
e. kartu retur pembelian, dan
f. kartu retur penjualan.
Buku pembelian, buku penjualan serta kartu retur pembelian dan penjualan
digunakan sebagai alat penguji kebenaran keluar masuk barang di gudang sesuai
dengan salinan surat kiriman barang, surat penerimaan, faktir penjualan, dan
sebagainya. Sedangkan kartu persediaan barang digudang dan di toko digunakan
untuk melihat kenyataan barang yang tersedia dan meneliti antara catatan di kartu
persediaan dengan jumlah barang sebenarnya secara fisik.
Setelah penyusunan laporan persediaan selesai, selanjutnya laporan tersebut
disampaikan ke bagian keuangan, yang kemudian akan dijadikan sebagai data
untuk menyusun laporan keuangan, yaitu laporan rugi laba dan neraca.
Laporan persediaan harus akurat, karena penetapan nilai persediaan
dagangan sangat mempengaruhi keseimbangan antara biaya-biaya yang
dikeluarka dengan pendapatan di dalam satu periode. Ketidakakuratan dari suatu
laporan persediaan memungkinkan timbulnya kesalahan penetapan nilai
persediaan akhir, yang kemudian mengakibatkan kesalahan dalam penetapan laba
kotor maupun laba bersih, sehingga akhirnya akan mengakihatkan terjadinya
kesalahan dalam pelaporan aktiva/harta dan modal di dalam neraca.
Oleh karena akhir suatu periode merupakan persediaan awal untuk periode
berikunya, maka jika persediaan akhir ditetapkan salah, akan mengakibatkan
berlanjutnya kesalahan yang tidak dapat dihindarkan.

G. Proses produksi
Dalam pengertian sederhana, produksi berarti menghasilkan barang/jasa. Menurut Ilmu
Ekonomi, pengertian produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau
kegiatan menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang.
Dari pengertian tersebut jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang meliputi:
1. menghasilkan barang atau jasa.
2. meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
3. meningkatkan kemakmuran masyarakat.
4. meningkatkan keuntungan.
5. memperluas lapangan usaha.
6. menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
Berdasarkan pengertian dan tujuan dari kegiatan produksi tentunya manusia berusaha
apa yang merupakan kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi secara baik atau mendekati
kemakmuran.

Faktor-faktor Produksi
 Sumberdaya Alam/tanah
 Tenaga Kerja
 Modal
 Keahlian/skill
Sifat Proses Produksi dan Contohnya
 Produksi yang terputus-putus, didasarkan atas dasar pesanan masuk.
Contoh : Kartu Undangan, Rias Pengantin, Mesin Produksi, dll.
 Produksi yang terus-menerus, didasarkan pada ramalan penjualan, kemampuan
produksi, demografi masyarakat, serta strategi peningkatan pemasaran dan laba.
Contoh : laptop, handphone, guru sekolah formal, jasa auditing, jasa cleaning, motor,
buku tulis, voucher pulsa, dll.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tahapan produksi
 Routing : menetapkan urutan produksi
 Scheduling : menentukan alokasi waktu dan jadwal kegiatan proses produksi
 Dispatching : menetapkan urutan perintah proses produksi
 Follow Up : menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan, dan tindak
lanjut-tindak lanjut proses produksi

Proses Produksi
Syarat Perencanaan Proses Produksi
1. Harus sesuai dengan tujuan dan strategi perusahaan
2. Harus sederhana, mudah dipahami dan mudah dijalankan
3. Harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan

Unsur-unsur Biaya Produksi


 Biaya Bahan Baku (BBB) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan
bahan utama pembuatan produk. Contoh : bahan baku pakaian adalah kain, bahan
baku produk kue adalah terigu, dan lain-lain.

12
 Biaya Tenaga Kerja (BTK) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah
tenaga kerja langsung untuk membuat suatu produk.
 Biaya Overhead adalah biaya selain BBB dan BTK yang dikeluarkan untuk membuat
suatu produk jadi. Biaya ini sering disebut Biaya Overhead Pabrik (BOP). Contoh :
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tak langsung, biaya penyusutan
mesin/pabrik, biaya pemeliharaan mesin, biaya listrik dan air, dll. BOP terbagi menjadi
berikut :
* BOP tetap adalah biaya overhead yang tidak berubah atau tetap dalam satu
periode tertentu dan tidak terpengaruh oleh jumlah produk.
* BOP variable adalah biaya overhead yang berubah secara proporsional sesuai
dengan jumlah produk yang dihasilkan.

Biaya Produksi = BBB + BTK + BOP

Biaya per unit =  Biaya Produksi


                            Unit yang dihasilkan

13
BAB 3
ASPEK ADMINISTRASI USAHA

A. ADMINISTRASI PERUSAHAAN
Administrasi dibidang usaha antara lain adalan perizinan usaha, surat menyurat, pencatatan
transaksi keuangan dan pajak.
1. PERIZINAN USAHA
Perizinan usaha/perusahaan adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian
izin dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha yang dilakukan
oleh perseorangan maupun badan.
Maksud dikeluarkannya izin usaha oleh pemerintah adalah untuk memberikan
pembinaan, pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha dan menjaga
ketertiban dalam usaha serta menciptakan pemerataan kesempatan berusaha.
Macam-macam izin usaha antara lain:
a. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Surat Izin Usaha Perdagangan adalah surat izin yang diberikan oleh mentri
atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan
usaha di bidang perdagangan dan jasa, baik perorangan, Firma, CV, PT,
Koperasi, BUMN dan sebagainya dan berlaku selama 5 (lima) tahun.
Untuk perusahaan kecil dan menengah SIUP diterbitkan dan ditandatangani
oleh Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten/kota setempat atas nama menteri
dan berlaku tidak terbatas selama perusahaan tersebut masih menjalankan
kegiatannya.
b. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Setiap Perusahaan perlu mengurus SITU. SITU dikeluarkan oleh pemerintah
kabupaten/kota dan provinsi setempat sepanjang ketentuan-ketentuan undang-
undang gangguan (HO/Hider Ordonnantie) mewajibkan.
Prosedur pengurusan SITU antara lain :
1) Pengusaha harus meminta izin tertulis pada para tetangga kiri, kanan,
depan dan belakang pada tempat usaha berada
2) Apabila sudah memperoleh izin dari tetangga dan diketahui ketua RT,
RW selanjutnya diteruskan ke kantor kelurahan/ desa dan kecamatan
untuk membuat izin tempat usaha
3) Permohonan surat izin dari tetangga yang diketahui ketua RT, RW,
lurah/kepala desa dan kecamatan. Selanjutnya diurus ke kabupaten/kota
untuk memperoleh SITU. Surat izin tempat usaha SITU setiap setahun
sekali dilakukan registrasi (daftar ulang)
4) Membayar biaya izin dan leges

c. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


Setiap wajib pajak harus mendaftar dirinya pada kantor Pelayanan Pajak
setempat dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak), terhadap wajib
pajak yang tidak mendaftar diri untuk mendapatkan NPWP akan dikenakan
sanksi pidana sesuai dengan ketentuan dalam pasal 39 Undang-Undang Nomor
6 Tahun 1983, yaitu :
Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftar dirinya atau
menyalahgunakan atau menggunakan hak tanpa NPWP sehingga dapat
menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya tiga tahun dan / atau denda setinggi-tingginya sebesar empat kali jumlah
pajak yang terutang atau yang kurang atau yang tidak bayar.
Pada umumnya yang diwajibkan untuk mendaftarkan dan mendapatkan
NPWP adalah setiap wajib pajak yang meliputi:
1) Setiap badan yang menjadi subjek pajak penghasilan yaitu : PT, CV,
Firma, BUMN/BUMD, Persekutuan, Perseroan/perkumpulan kongsi,
koperasi,yayasan/ lembaga dan bentuk usaha tetap
2) Setiap wajib pajak orang pribadi/perorangan yang mempunyai
penghasilan neto di atas pengasilan kena pajak
3) Objek pajak yang harus dibayarkan
1. Pajak Pertambahan Nilai dan Barang Mewah (PPnBM)
Pajak ini diberlakukan bagi pajak yang bermodal Rp 10 juta ke
atas, atau melakukan / penyerahan barang / jasa dengan nilai
lebih dari Rp 24 juta setiap tahun
2. Pajak Penghasilan Karyawan (PPh)
Semua perusahaan yang sudah berpenghasilan dalam jumlah
tertentu akan terkena pajak. Bagi perusahaan kecil pihak ini
meliputi seluruh penghasilan setelah dikurangi bermacam-macam
biaya pengeluaran (biaya produksi, pemeliharaan dan lain-lain).
Besarnya pungutan berbeda-beda tergantung besarnya
penghasilan :
 Rp 0 s/d Rp 10 juta, tarif pajak = 15 %
14
 Rp 10 juta s/d Rp 50 juta, tarif pajak = 25%
 Rp 50 juta ke atas, tarif pajak = 35%
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak ini diberlakukan kepada perseorangan ataupun badan
hukum yang mempunyai tanah dan bangunan yang berdiri
diatasnya berkewajiban membayar pajak yang telah ditetapkan
oleh petugas Pajak Bumi dan Bangunan setempat.
4) Dokumen – dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan NPWP
antara lain :
a) Fotocopy Akta Pendirian / Akta perubahan terakhir
b) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha / Surat keterangan lain dari
instansi yang berwenang
c) Fotocopy KTP / Kartu Keluarga / Paspor pengurus
d) Fotocopy kartu NPWP Kantor Pusat (yng berstatus cabang)
e) Surat kuasa (bagi pengurus yang diwakili kuasanya)
2. SURAT-MENYURAT
Surat adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada pihak
lain, baik atas nama pribadi maupun jabatannya dalam organisasi dengan maksud
tertentu. Kegiatan surat-menyurat merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam
perusahaan tau kantor. Kegiatan ini dilakukan untuk intern maupun ekstern.
Surat sebagai alat komunikasi dan informasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Sebagai duta atau wakil organisasi / perusahaan
b. Sebagai alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian
c. Sebagai pedoman, misalnya surat yang berisi instruksi
d. Sebagai alat pengingat, misalnya surat yang telah diarsipkan
Meskipun pada zaman sekarang alat komunikasi sudah serba modern, tetapi
surat-menyurat tetap merupakan salah satu faktor yang paling penting di dalam dunia
usaha, sehingga surat-menyurat tetap diselenggarakan, baik dalam dunia mupun
pemerintah.
Jenis-jenis surat antara lain:
a. Surat Perkenalan
Surat perkenalan adalah surat dari penjual kepada calon pembeli yang berisi
informasi tentang perusahaan / hasil produk penjual agar diketahui oleh calon
pembeli.. Dengan demikian, sebenarnya di dalam surat perkenalan telah ada unsur
penawaran yang sifatnya terselubung (implisit).
Informasi tentang perusahaan penjual yang dicantumkan dalam surat
perkenalan adalah :
1) Nama perusahaan dan bidang usaha atau kegiatannya
2) Gambaran kemampuan yang dimiliki, tenaga ahli dan peralatan yang
dipakainya
3) Pekerjaan / proyek yang pernah ditangani
4) Harapan atau prospek yang dikehendaki oleh penjual
b. Surat Permintaan Penawaran
Surat permintaan penawaran adalah surat dari calon pembeli kepada penjual
yang isinya meminta penawaran. Maksudnya,calon pembeli meminta melalui surat
agar penjual mengajukan penawaran secara resmi kepadanya. Dengan adanya
penawaran dari penjual nantinya calon pembeli akan mengetahui harga, syarat jual
beli dan keterangan tentang barang atau jasa yang akan dibeli. Inilah yang menjadi
tujuan calon pembeli menulis surat permintaan penawaran kepada penjual. Bila
calon pembeli telah mengetahui kondisi suatu barang. Jasa berikut harga dan
syarat jual belinya, tentu ia tidak perlu meminta penawaran dari penjual.
Surat permintaan penawaran yang ditujukan kepada calon relasi hendaknya
berwujud surat bersampul yang isinya cukup terinci. Karena kedudukannya
sebagai surat permintaan penawaran, isinya harus jelas agar penjual mengetahui
secara pasti keinginan calon pembeli.
Di dalam surat permintaan penawaran barang biasanya calon pembeli
menanyakan:
1) Nama dan jenis barang
2) Ciri-ciri khusus (spesifikasi) barang, yaitu : tipe ukuran, kualitas, kapasitas
dan lain-lain
3) Harga satuan
4) Potongan
5) Cara pembayaran
6) Cara penyerahan
7) Kemudahan yang mungkin diperoleh pembeli, seperti servis gratis, garansi
dan lain-lain yang merupakan layanan purnajual (after sales service).
Selain menanyakan hal-hal di atas, di dalam surat permintaan penawaran calon
pembeli meminta daftar harga dan katalog (bila barang bervariasi) dan keterangan
teknis tentang barang berupa leaflet atau brosur. Untuk barang yang

15
memungkinkan, calon pembeli dapat juga meminta dikirimi contoh barang yang
sesungguhnya.
Melalui surat permintaan penawaran jasa, calon pembeli dapat menanyakan :
1) Bentuk layanan jasa yang dapat disajikan oleh penjual
2) Peralatan yang dipakai oleh penjual sebagai penunjang (kalau ada)
3) Harga potongan
4) Cara pembayaran
Dalam permintaan penawaran jasa,calon pembeli dapat juga meminta daftar harga
(sesuai tngkat jasa yang akan diberikan). Biasanya semua telah tercantum di dalam
prospektus yang sudah disiapkan oleh perusahaan penjual jasa. Permintaan
penawaran sebaiknya tidak hanya diajukan kepada satu penjual, tetapi kepada
beberapa penjual. Langkah ini ditempuh agar daftar harga dan keterangan yang
terkumpul nantinya dapat dibandingkan satu sama lainnya.
c. Surat Penawaran
Surat penawaran adalah urat dari penjual kepad calon pembeli yang berisi
penawaran barang atau jasa. Penawaran barang atau jasa dari penjual kepada
calon pembeli dapat terjadi karena adanya permintaan penawaran dari calon
pembeli atau dapat juga tanpa adanya permintaan penawaran dari calon pembeli.
Karena itu surat penawaran dapat dibedakan atas dua macam :
1) Penawaran atas inisiatif penjual
2) Penawaran sebagai balasan surat permintaan penawaran
Surat penawaran yang dikirim oleh penjual atas inisiatif sendiri
mempunyai kedudukan yang lemah karena surat jual itu belum tentu diharapkan
oleh calon pembeli. Tidaklah mengherankan jika sambutan terhadap surat yang
demikian itu umunya dingin. Namun hal ini merupakan tantangan bagi setiap
koresponden yang menulis surat penawaran, yaitu mengusahakan bagaimana
agar sambutan yang dingin itu berubah menjadi hangat. Sebuah surat penawaran
atas inisiatif penjual dapat dikatakan berhasil bila surat itu tidak cepat masuk
tempat sampah. Untuk itu isi surat penawaran perlu disusun sebaik mungkin agar
pembaca merasa tertarik.
Oleh karena itu, surat penawaran haruslah memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Bahasa surat harus menarik
2) Isi surat tidak boleh bertentangan dengan kondisi barang atau jasa yang
ditawarkan (pihak yang menawarkan tidak membuat)
3) Isi surat harus memotivasi pembaca agar ingin tahu lebih lanjut tentang
sesuatu yang ditawarkan
4) Surat penawaran haru berisi keterangan yang lengkap dan sebaiknya
dilampiri gambar-gambar
d. Promosi Penjualan
Banyak cara yang dilakukan oleh pengusaha dan produsen barang atau
jasa untuk mempromosikan produk atau dagangannya. Sebagai contoh
propaganda keliling, mengadakan pameran, membagi-bagikan contoh produk,
melakukan demonstrasi pemakaian, mengiklankan produk barang atau jasa
melalui media masa elektronik dan cetak.
Kata iklan berasal dari bahasa arab i’lan yang mempunyai makna sebagai :
1) Berita pesanan (mendorong, membujuk) kepada khalayak ramai tentang
benda / barang dan jasa yang ditawarkan
2) Pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang
dijual, dipasang di media masa seperti surat kabar dan majalah
Iklan dapat dibagi atas dua macam, yaitu :
1) Iklan profit atau iklan komersial, yaitu iklan yang khusus mencari
keuntungan finansial. Iklan profit juga disebut iklan promosi iklan inilah yang
dipakai untuk menawarkan dan meningkatkan penjualan
2) Iklan nonprofit atau iklan nonkomersial, yaitu iklan yang tidak mencari
keuntungan, misalnya : iklan kematian, iklan layanan masyarakat, dll
Media iklan dan bentuknya bermacam-macam, antara lain :
1) Majalah / koran bentuknya bisa iklan baris, bisa juga iklan kolom
2) Radio bentuknya bisa spot iklan, bisa juga pengumuman
3) Iklan TV bentuknya bisa running text (teks berjalan). Loose spot (spot ikla
biasa), bisa juga blocking time (membeli waktu siaran sepanjang misalnya 1
jam)
e. Surat Pesanan dan balasannya
Surat pesanan (order) adalah surat dari pemesan atau pembeli kepada
penjual yang isinya memesan barang atau meminta jasa tertentu. Pemesanan
dilakukan setelah mengetahui informasi tentang barang atau jasa yang akan
dibeli. Informasi tersebut diperoleh melalui surat peawaran, melalui iklan atau
melalui petugas pemasaran (wiraniaga) dari perusahaan penjual. Informasi
tersebut akan menjadi dasar pembuatan surat pesanan.
Dalam surat pesanan harus disebutkan dengan jelas, singkat dan sopan
segala sesuatu yang menyangkut pesanan,yaitu :
16
1) Nama, jenis, tipe dan ciri-ciri lain barang yang dipesan
2) Jumlah atau banyaknya pesanan
3) Cara pembayaran
4) Cara pengiriman atau cara penyerahan yang dikehendaki
5) Waktu penyerahan atau waktu pengiriman yangdiinginkan (kapan
barang tiba)
f. Surat Penerimaan Pesanan
Apabila penjual medapat order dan semua persyaratan yang dikehendaki
pemesan di dalam order itu disetujui oleh penjual, maka penjual dapat segera
mengirimkan barang kepada pemesan. Tetapi alangkah baiknya kalau didahului
dengan surat balasan yang berisi penerimaan pesanan.Manfaat balasan surat
dari penjual kepada pemesan bagi kedua belah pihak sbb:
1) Pemesanan merasa tenang karena pesanannya dapat dipenuhi oleh
penjual
2) Pemesanan tidak lagi mencari barang yang sama dari penjual yang lain
3) Pemesanan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
sebelum barang yang dipesannya tiba. Yaitu uang, alat angkut, gudang
dan lainnya.
g. Surat Konfirmasi Pesanan
Dalam era kemajuan iptek dewasa ini berkomunikasi dapat dilakukan
dengan berbagai media. Demikian juga untuk memesan barang. Selain dengan
perantara surat, pemesanan juga dapat dilakukan dengan perantara telepon,
teleks faksimili dan email-internet.
Pemesanan melalui telepon dan teleks masih lemah dasar hukumnya,
karena tidak mempunyai bukti otentik dan tidak ada tanda tanga pemesan.
Maka setelah menerima pesanan via telepon atau via teleks. Penjual perlu
memastikan sejauh mana kebenaran pesan tersebut, caranya ialah dengan
membuat surat disebut surat konfirmasi pesanan. Surat konfirmasi pesanan
berisi data tentang pesanan yang terdiri atas nama barang, jumlahnya, harga
dan syarat jual beli lainnya seperti tempat penyerahan, waktu penyerahan, cara
pembayaran dan lain-lain
h. Surat Penolakan Pesanan
Penjual yang terpaksa menolak pesanan haruslah segera
memberitahukan penaolaka itu kepada pemesan. Hal itu merupakan salah satu
service pihak penjual terhadap calon pembeli. Surat penolakan pesanan harus
barisi alasan yang logis dengan bahasa yang halus dan sopan agar hubungan
baik dengan pemesan tetap terbina
i. Surat Referensi Bank dan Referensi Dagang
Surat referensi diperlukan oleh bank atau perusahaan bila berhadapan
dengan nasabah atau pelanggan yang masih baru. Surat referensi diperlukan
oleh pihak penjual untuk mengetahui kredibilitas atau creditworthiness calon
pembeli apakah memenuhi syarat untuk diberi kredit atau tidak.
j. Surat Pengiriman Pesanan
Setelah persyaratan jual beli disetujui oleh pihak pembeli dan penjual,
barulah melaksanakan pengiriman pesanan. Surat pengiriman pesanan berisi
pemberitahuan pengiriman pesanan dengan keterangan :
1) Berdasarkan order yang mana barang dikirim
2) Jenis barang apa saja yang dikirim
3) Berapa jumlah barang yang dikirim
4) Dengan alat angkut apa barang dikirim
5) Dokumen apa saja yang dilampirkan bersama surat pengiriman pesanan itu
Dibawah ini diuraikan tentang dokumen barang yang sering dilampirkan
bersama surat pengiriman barang sesuai dengan kasusnya :
a) Dalam pengiriman biasa, bersama surat pengiriman pesanan harus
dilampirkan faktur dan surat pengantar barang. Faktur merupakan tanda
bukti penjualan barang, surat pengantar merupakan tanda bukti penyerahan
barang.
b) Bila barang dikirim melalui perusahaan pegangkutan (darat, laut dan udara)
harus ada surat muatan barang atau surat angkutan barang. Nama surat
angkutan barang berbeda-beda sesuai dengan alat angkutnya antara lain :
 Surat jalan, bila barang diangkut dengan kendaraan darat
 Bill of lading (B/L) atau konosemen, bila barang diangkut dengan
kapal laut
 Air way bill (AWB), bila barang diangkut dengan pesawat udara
 Bila barang yang dikirim perlu dirinci, harus dibuat daftar rincian
barang (packing list) sesuai dengan data yang tertera di dalam faktur
 Bila pemesanan telah melakukan pembayaran (sebagian atau lunas)
penjual harus melampirkan kuitansi

17
Tugas !!  Bila barang yang dikirim itu diasuransikan, penjual dapat melampirkan
polis asuransi atau surat pertanggungan asuransi
Buatlah salah satu dari surat penawaran, permintaan, pesanan, pemberitahuan
pengiriman barang, pengaduan, dan surat pengiriman pembayaran.

B. PENCATATAN TRANSAKSI BARANG DAN JASA


1. Penggolongan Transaksi Perusahaan
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan selama satu periode tertentu terdiri atas
bermacam-macam transaksi, misalnya transaksi pembelian barang, pembelian
perlengkapan, pembayaran utang, penjualan barang, penerimaan tagihan dan
sebagainya. Transaksi itu terjadi berulang-ulang.
Untuk perusahan yang bergerak / menghasilkan jasa, yaitu menyediakan dan
menjual jasa, tidak memiliki persediaan barang dagang. Perusahaan jasa hanya
menyediakan barang berupa perlengkapan dan peralatan untuk melayani pihak lain
yang memerlukan. Penghasilan perusahaan jasa adalah berupa penerimaan dari
pihak lain, sebagai imbalan atau pembayaran atas jasa yang diserahkan perusahaan.
Termasuk dalam penggolongan perusahaan jasa adalah konsultan, bengkel, servis
dan lain-lain.
Untuk perusahaan industri yang menghasilkan produk berupa barang, kegiatan
yang ada di dalamnya adalah membeli bahan baku, mengolah bahan baku dalam
proses produksi, kemudian menjual hasil produksinya. Contoh : perusahaan tekstil,
perusahaan mebel, perusahaan genting dan sebagainya. Semakin besar perusahaan,
semakin banyak transaksi yang terjadi pada satu periode. Untuk itu, perlu dibuat
pencatatan transaksi yang teliti, cermat dan sistematis. Untuk memudahkan dalam
membuat ringkasan dan penyusunan laporan keuangan, transaksi-transaksi yang
sejenis atau transaksi yang mengakibatkan perubahan pada pos yang sama,
dikelompokkan dan dicatat dalam suatu daftar khusus yang disebut perkiraan.
Transaksi yang mengakibatkan perubahan pada pos kas, baik itu penambahan
maupun pengurangan uang kas dicatat pada perkiraan kas. Begitu pula transaksi
yang mengakibatkan perubahan utang, dicatat pada perkiraan utang. Dengan
demikian, akan terdapat perkiraan kas, piutang, utang, perlengkapan peralatan da
sebagainya.
2. Transaksi Perusahaan dan Bukti Transaksi
Transaksi adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan (kondisi) dalam
perusahaan yang harus diproses, mulai dari pencatatan transaksi sampai disajikan
dalam bentuk laporan keuangan. Transaksi yang terjadi pada perusahaan yang satu
dengan perusahaan lainnya pada umumnya sama. Transaksi-transaksi itu antara lain:
a. Penerimaan uang tunai dari pemilik sebagai setoran modal
Kas Rp. xxx
Modal Rp. xxx
b. Pembelian perlengkapan dan peralatan secara tunai atau secara kredit
Secara tunai:
Perlengkapan Rp. xxx
Peralatan Rp.xxx
Kas Rp. xxx
Secara kredit:
Perlengkapan Rp. xxx
Peralatan Rp. xxx
Utang dagang Rp. xxx
c. Pembayaran utang kepada kreditur
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx
d. Penjualan jasa atau barang secara tunai atau kredit
Secara tunai:
Kas Rp. xxx
Penjualan Rp. xxx
Secara kredit:
Piutang dagang Rp. xxx
Penjualan Rp. xxx
e. Pembelian barang secara tunai atau kredit
Secara tunai:
Pembelian Rp. xxx
Kas Rp. xxx
Secara kredit:
Pembelian Rp. xxx
Utang dagang Rp. xxx
f. Pembayaran biaya
Biaya...(listrik,air,telepon,dll)Rp. xxx
Kas Rp. xxx

18
Bukti Transaksi
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus didukung oleh bukti-bukti
transaksi yang kemudian akan dijadikan dokumen pencatatan. Atas dasar bukti
itulah suatu transaksi akan dicatat. Bukti transaksi berisi keterangan secara rinci
mengenai jenis barang atau jasa, jumlah ukuran dalam satuan uang serta pihak-
pihak yang terkait dalam transaksi yang bersangkutan. Selain itu, bukti transaksi
juag menerangkan mengenai sifat transaksi, apakah secara tunai atau kredit.
Berikut ini beberapa contoh bukti tansaksi :
1) Kuitansi
Bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Kuitansi
dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan
kepada pihak yang melakukan pembayaran
2) Cek
Surat perintah kepada bank dari orang yang menandatangani untuk
membayarkan sejumlah uangyang tertulis dalam cek kepada pembawa atau
orang yang namanya disebut dalam cek
3) Bilyet Giro
Surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada yang
bersangkutan untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke
rekening penerima yang namanya disebut dalam giro bilyet.
4) Faktur
Bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh
pihak penjual dan diserahkan kepada pembeli bersama-sama dengan barang
yang dijual.
5) Nota Kontan
Bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kontan. Informasi yang
ada pada nota kontan ini adalah nama perusahaan yang mengeluarkan nota,
nomor nota, tanggal transaksi, jenis barang, banyaknya, harga satuan da
total harga.
6) Nota kredit / Debit
Bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual atau bukti
persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli untuk pengurangan
harga barang, karena sebagian rusak atau tidak sesuai pesanan. Dengan
demikian, nota kredit dibuat oleh pihak penjual. Sedangkan apabila barang
yang diterima oleh pembeli ternyata sebagian rusak atau tidak sesuai
pesanan, maka pembeli dapat menyampaikan nota kepada penjual yang
berisi pengiriman kembali barang yang rusak atau meminta pengurangan
harga. Nota ini dinamakan nota debet.
7) Bukti Memo
Bukti transaksi intern, berupa memo dari pejabat tertentu kepada bagian
akuntansi untuk melakukan pencatatan, misalnya, bukti memo untuk
mencatat terjadinya utang gaji, penarikan cek dan sebagainya.

C. PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN


Transaksi keuangan adalah kejadian atau situasi lain mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan dan oleh itu harus dicatat. Transaksi dalam perusahaan harus diukur. Alat
pengukur transaksi yang digunakan adalah satuan uang. Oleh karena itu, hanya transaksi
yang bernilai uang saja yang harus dicatat, misalnya membayar rekening telepon sebesar
Rp 250.000,00 membeli barang dagangan tunai sebesar Rp 1.000.000,00 dan sebagainya.
Jumlah kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan akam selalu sama dengan sumber
pembelanbjaan. Kekayaan tersebut juga aktiva atau harga aset, sehingga dapat
digambarkan seperti berikut.
AKTIVA = SUMBER PEMBELANJAAN
Sumber pembelanjaan dapat dibagi menjadi dua, yakni dari kreditor dan dari pemilik.
Bagi perusahaan, diterimanya pembelanjaan dari kreditor mengakibatkan timbulnya
kewajiban untuk mengembalikan. Oleh karena itu, sumber pembelanjaan dan kreditor
tersebut dengan kewajiban atau utang. Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal.
Perusahaan tidak mempunyai kewajiban mengembalikan setoran modal pemilik. Namun,
sewaktu-waktu pemilik dapat kmenarik kembali setoran modalnya. Bahkan, jika perusahaan
memperoleh laba, maka laba menjadi hak dari pemilik. Dari keterangan tersebut dapat
digambarkan perluasan persamaannya, yaitu sebagai berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
Sudah menjadi kebiasaan untuk menepmpatkan kewajiban sebelum modal, oleh
karena itu hak kreditor memang lebih didahulukan. Semua transaksi usaha akan
mempengaruhi posisi keuangan, sehingga setiap transaksi dapat dinyatakan dalam bentuk
efeknya terhadap ketiga unsur dalam persamaan akuntansi.
Laporan keuangan adalah catatan transaksi keuangan perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
laporan keuangan terdiri dari:

19
1. Laporan rugi/laba  isinya tentang jumlah penerimaan/penghasilan dan jumal
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam satu periode tertentu.
Laba/rugi = penerimaan/penghasilan/pendapatan-biaya
2. Laporan perubahan modal
Modal akhir = modal awal (+ laba/ - rugi) - prive
3. Neraca  laporan yang berisi harta utang dan modal perusahaan selama periode
tertentu. Komponen neraca ada 2 yaitu:
a) Aktiva merupakan kekayaan/aset yang dimiliki perusahaan, yaitu:
1) Aktiva lancar  kekayaan perusahan berupa uang tunai dan
kekayaan lainnyayang mudah diuangkan.
2) Aktiva tetap  kekayaan yang dimiliki perusahaan dalam jangka
waktu yang lama.
b) Pasiva
1) Utang  kewajiban finansial yang harus dilunasi perusahaan.
2) Modal  sejumlah uang dan kekayaan lainnya yang ditanamkan
dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatan usahanya.

D. PAJAK
1. Pengertian pajak
Pajak adalah iuran dari rakyat untuk negara yang wajib dibayarkan, dan dapat
dipaksakan karena berdasarkan undang-undang dan pemerintah tidak memberikan
balas jasa secara langsung. Ciri – ciri pajak adalah :
a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
b. Pajak dipungut oleh pemerintah
c. Pajak dipergunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
d. Pemungutan pajak dapat dipaksakan
e. Jasa timbal (kontra prestasi) tidak dapat ditunjukkan secara langsung
2. Jenis pajak
a. Pajak Penghasilan (PPh)
b. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
c. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

20
BAB 4
ASPEK PEMASARAN DALAM PENGELOLAAN USAHA

A. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan,menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang
dapat memuaskan keinginandan mencapa pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
B. Seni menjual
Seni menjual adalah suatu seni untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli
barang, jasa, ide yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen merasa
memperoleh keuntungan bila memiliki atau membeli barang yang dibelinya.
C. Menetapkan harga jual
Sebelum menentukan harga produk di pasar, perlu mempertimbangkan faktor utama
dari jenis biaya yang akan menentukan harga. Hal-hal yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan harga produk, adalah sebagai berikut:
1. Biaya bahan baku
2. Biaya overhead
3. Biaya tenaga kerja
Untuk menentukan harga jual produk, maka perlu mengetahui total biaya yang
dibutuhkan dalam membuat produk tersebut, yaitu:

Total biaya= biaya bahan baku + biaya overhead + biaya tenaga kerja

Harga berdasarkan titik impasnya (break event point)/ BEP


BEP adalah kondisi dimana perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi. Profit=0.

Harga BEP = Total Biaya (total cost)


Jumlah Produksi
D. Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja produk (hasil) yang bisa dirasakan dan sesuai dengan harapannya. Metode-
metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan adalah
sebagai berikut:
1. Sistem keluhan dan saran
Sistem ini bisa menggunakan formulir isian, kuesioner, uji sampel langsung
dengan cara tanya jawab pelanggan, telepon, atau dengan situs jejaring sosial
seperti facebook, twitter, instagram dll.
2. Survey kepuasan pelanggan secara berkala
Sistem ini tidak akan akurat jika dilakukan hanya sekali. Harus berkali-kali
agar lebih akurat. Kelemahan sistem ini adalah belum mencerminkan kebenaran
dari hati pelanggan terkadang mengisinya dengan terburu-buru atau hanya ingin
mendapat hadiah.
3. Ghost shopping atau mystery shopper
Sistem ini adalah dengan mempekerjakan orang untuk berpura-pura menjadi
pembeli. Orang ini akan melaporkan hal-hal positif dan negatif dari pelayanan
serta manfaat dari sebuah produk.
E. Promosi
1. Penjualan personal (personal selling)
Penjualan personal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan media
individu. Sistem komunikasi ini dilakukan oleh tenaga penjual atau miraniaga. Para
wiraniaga tersebut akan melakukan hal-hal berikut:
a. Menginformasikan produk
b. Mengenalkan manfaat produk
c. Melakukan pendekatan persuasif kepada calon pelanggan agar membeli
produk
d. Meyakinkan dan membuat calon pelanggan percaya akan keunggulan
produk.
2. Iklan
Iklam membutuhkan media dan tidak dilakukan secara individu atau
perorangan. Melalui sistem iklan ini diharapkan calon pelanggan bisa melihat,

21
mendengar, membaca, mengenal dan akhirnya tertarik dengan produk yang
diiklankan disebuah media.
3. Promosi penjualan
Ada beberapa jenis promosi penjualan, antara lain:
a. Menggunakan alat promosi seperti, contoh (sampel) produk, kupon,
penawaran uang kembali, potongan harga, hadiah, stiker.
b. Promosi dagang, seperti jaminan pembelian, hadiah barang, komisi
dagang, iklan kerja sama.
c. Promosi wiraniaga, seperti bonus, insentif, tur keluarga, dan bonus tiba-
tiba (black bonus)
4. Publikasi
Publikasi mencakup pengaturan komunikasi massa diluar iklan dan promosi
penjualan. Tujuan publikasi adalah memperkuat merek dagang dan peningkatkan
penjualan.
5. Sponsorship
Biasanya sponsorship dilakukan pada:
a. Seminar yang berhubungan erat dengan manfaat produk
b. Acara bincang-bincang ditelevisi dan radio
c. Acara kegiatan pemerintah
d. Acara peluncuran produk baru perusahaan
e. Kegiatan sosial seperti donor darah, bantuan bencana
6. Komunikasi ditempat konsumen yang akan membeli
Komunikasi dengan sistem ini bertujuan untuk mempengaruhi seseorang pada
saat orang tersebut akan mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk.
F. Saluran distribusi
1. Distribusi langsung  tidak melalui perantara.
Produsen konsumen
2. Distribusi semi langsung  melalui perantara khusus dari produsen (agen)
Produsen perantara khusus konsumen
3. Distribusi tidak langsung  melalui perantara (pedagang, retailer, komisioner,
makelar, dll)
Produsen perantara konsumen

22
BAB 5
ASPEK PERMODALAN DAN PEMBIAYAAN USAHA DALAM PENGELOLAAN USAHA

A. Modal usaha
Modal usaha adalah keseluruhan baik berupa uang tunai maupun barang-barang
yang masih ada dalam perusahaan untuk proses produksi.
B. Macam-macam modal usaha
Secara garis besar modal dibagi menjadi 2, yaitu modal aktif dan modal pasif.
Modal aktif terdiri dari 4 jenis, antara lain:
1. Menurut lamanya memberikan jasa dalam proses produksi:
a. Modal tetap
b. Modal lancar
2. Menurut wujud aktivanya:
a. Modal barang
b. Modal uang
3. Berdasarkan tetap tertanamnya modal tersebut dalam perusahaan:
a. Modal konstan
b. Modal variabel
4. Berdasarkan rentabilitas perusahaan:
a. Modal yang dipakai dalam perusahaan
b. Modal yang dipakai di luar perusahaan
Modal pasif adalah hak-hak para pemilik dan para pemberi utang (kreditur) yang
dinyatakan dalam nilai uang. Modal pasif terdiri dari:
1. Modal sendiri
2. Modal asing/pinjaman

Kuis!!
Kerugian-kerugian apa yang akan terjadi bila perusahaan kekurangan modal usaha?

C. Fungsi modal
1. Membiayai ongkos atau biaya yang mungkin diderita
2. Untuk menutup kerugian
3. Member kredit kepada pihak lain
4. Mempertahankan likuiditas

Aktivitas!!
Seorang wirausaha mendirikan sebuah bisnis pencelupan kain dan memulai untuk menerapkan sistem
akuntansi dibisnisnya. Seorang pekerja bernama Joni bekerja di departemen pengiriman di bagian
pengepakan. Suatu hari, Joni mengeluh karena dia selalu bekerja keras tetapi diminta untuk tidak
memboroskan bahan-bahan pembungkusnya serta diperintah untuk melakukan efisiensi. Perlu diketahui
bahwa harga bahan pembungkusnya cukup mahal sedangkan proses membukanya sering kali mengalami
kerusakan dan terkadang dibuang karena gagal dalam proses pengepakan. Pertanyaan:
1. Bagaimana dampak pembuangan bahan-bahan pembungkus bagi wirausaha tersebut? khususnya
di dalam laporan laba/rugi.
2. Langkah apakah yang harus dilakukan wirausaha tersebut dalam program efisiensi bagi Joni?
Apakah harus dilakukan pelatihan terhadap pekerja?
3. Bagaimana langkah wirausaha tersebut dalam mengantisipasi bahan-bahan pengepakan yang
mengalami kerusakan? Cobalah berpikir kreatif untuk mencari alternatif. Sebagai contoh adalah
digunakan sebagai bahan pembuat bingkai foto dari bubur kertas atau dijual ke pengumpul barang
bekas.
Diskusikanlah dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga (3) siswa. Kemudian buat analisis
kasusnya.

23
BAB 6
PROPOSAL USAHA

A. Pengertian proposal usaha


Proposal usaha adalah media untuk menjelaskan profil usaha yang akan
dikembangkan oleh seorang wirausaha
B. Fungsi proposal usaha
Proposal usaha berfungsi sebagai:
1. Representasi pengetahuan dan penguasaan bidang wirausaha yang akan
dijalankan.
2. Wujud perkiraan prospek usaha
3. Tolak ukur dan panduan pelaksanaan kegiatan
Keuntungan yang diperoleh ketika seseorang wirausaha menyusun proposal usaha
adalah:
1. Memberikan gambaran kepada pihak lain tentang profil perusahaan
2. Mengumdang orang-orang yang potensial untuk bergabung dan bekerja sama
3. Memperoleh kesempatan mengembangkan usaha
4. Mengatur pembentukan kerjasama yang saling menguntungkan dengan pihak
lain (membangun relasi)
C. Faktor-faktor penyusunan proposal usaha
1. Tujuan harus realistis
2. Fleksibel/luwes
3. Batasan waktu
4. Komitmen
D. Menyusun proposal usaha
Bagian-bagian proposalusaha
1. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Visi dan misi
c. Tujuan mendirikan usaha
d. Uraian singkat gambaran usaha
2. Profil perusahaan
a. Jenis usaha
b. Nama perusahaan
c. lokasi
3. Struktur organisasi
4. Produk perusahaan
a. Jenis produk
b. Proses pembuatan produk
c. Keunggulan produk
5. Target pasar
a. Segmentasi pasar produk
b. Target pemasaran produk
6. Promosi dan pemasaran
 Strategi pemasaran dan promosi
7. Laporan keuangan
a. Alokasi dana
b. Perhitungan laba
8. Penutup
9. Lampiran

24

Anda mungkin juga menyukai