Ciri-ciri dan sifat-sifat berikut memberikan sebuah profil dari wirausaha sebagaimana profil
kewirausahaan :
2. Identitas Wirausahawan
Menurut Fadel Muhammad (2009), ada sekitar tujuh ciri yang merupakan identitas seorang
wirausaha, yaitu:
a. kepemimpinan;
b. inovasi;
c. cara pengambilan keputusan;
d. sikap tanggap terhadap perubahan;
e. bekerja ekonomis dan efisien;
f. visi masa depan.
Keberhasilan untuk menjalankan wirausaha harus berdasarkan hal berikut:
a. bebas dari perasaan takut, cemas, dan rendah diri dalam berusaha;
b. disiplin dan berkepribadian yang kuat dalam menjalankan usahanya;
c. bekerja dan berusaha dengan tekun dan tekad yang kuat untuk maju;
d. berusaha dengan penuh keyakinan, iman, dan penuh ketawakalan dalam
berusaha;
e. berkeyakinan terhadap kemampuan diri dalam berusaha;
f. mempunyai bakat serta mengembangkannya dalam wirausaha;
g. mempunyai semangat tinggi dan penuh kesungguhan dalam usaha.
3. Kompetensi Wirausahawan
a. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha yang akan dilakukan.
b. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar - dasar
pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan
mengenalikan perusahaan, termasuk memperhitung kan, memprediksi,
mengadministrasikan, dan membukukan kegiatankegiatan usaha.
c. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha
yang dilakukannya.
d. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya
bentuk materi, tetapi juga rohani.
e. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan mengelola keuangan,
secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat,
dan mengendalikannya secara akurat.
f. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
g. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan /
memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
h. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan
kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat, dan memuaskan.
i. Knowing hozu to compete, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausaha
harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang
(opportunity), dan ancaman (threat) dirinya dan pesaing.
j. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan/ pedoman yang
jelas tersurat, tidak tersirat (Triton, 2007: 137–139).
b. Faktor Eksternal
1) Role
2) Dukungan keluarga dan teman.
3) Pendidikan.
a. Fungsi Makro
1) memperkukuh perekonomian nasional yang berperan sebagai fungsi pemasok,
produksi, penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar;
2) meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber daya yang
ada;
3) dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan
dalam berusaha, dan pemerataan dalam pendapatan.
b. Fungsi Mikro
1) pengembangan teknologi baru;
2) penemuan pengetahuan baru;
3) perbaikan produk dan jasa yang ada.
3. Tantangan Kewirausahaan dalam Konteks Global
Pertumbuhan penduduk dunia yang semakin cepat disertai persaingan yang tinggi akan
menimbulkan berbagai angkatan kerja yang kompetitif dan akan menimbulkan
pengangguran bagi sumber daya manusia yang tidak memiliki keunggulan daya saing yang
kuat.
` a. Teknik Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen
(probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen (product), menentukan tingkat harga (price),
mempromosikannya agar produk dikenal konsumen (promotion), dan
mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place).
D. Etika Bisnis
1. Batasan Etika dan Akhlak Kegagalan
etika bisnis bukan terletak pada ketidaktahuan atau keengganan para pelaku bisnis untuk
menyelenggarakan bisnis secara etis (faktor internal), melainkan terletak pada faktor
eksternal.
2. Mitos Bisnis Amoral
“Bisnis adalah bisnis, jangan dicampuradukkan dengan etika.” Ungkapan ini disebut mitos
bisnis amoral. Ungkapan ini menggambarkan dengan jelas paham atau kepercayaan orang
bisnis sejauh mereka menerima mitos seperti itu tentang dirinya, kegiatannya, dan orang
lain yang menjalin hubungan bisnis dengannya.
3. Sumbangan Etika Bisnis
Setelah melihat perlunya etika bisnis, kita perlu meninjau lebih jauh mengenai etika bisnis
serta sumbangan yang diberikan. Etika bisnis merupakan bidang etika khusus (terapan) yang
baru berkembang pada awal tahun 1980-an. Etika bisnis mengingatkan kita bahwa dalam
melakukan bisnis, kita tetap bertindak dan berperilaku sebagai manusia yang mempunyai
matra etis. Dalam konteks bisnis sebagai suatu profesi yang luhur, etika bisnis mengajak kita
untuk berusaha mewujudkan citra bisnis dan manajemen yang baik (etis)
4. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
a. Prinsip-prinsip Etika dalam Perilaku Bisnis
1) Kejujuran (honesty),
2) Integritas (integrity
3) Memelihara janji (promise keeping),
4) Kesetiaan (fidelity),
5) Kewajaran/keadilan (fairness),
6) Suka membantu orang lain (caring for others),
7) Hormat kepada orang lain (respect for others),
8) Kewarganegaraan yang bertanggung jawab (responsibility citizenship),
9) Mengejar keunggulan (pursuit of excellence),
10) Dapat dipertanggungjawabkan (accountability),