Anda di halaman 1dari 7

BAB 7

PROFIL WIRAUSAHAWAN POTENSIAL DAN TANGGA MENUJU PUNCAK KARIER

A. Hakikat Wirausahawan Potensial

1. Memahami Profil Wirausahawan


Profil wirausahawan dapat diartikan sebagai sosok individu yang mempunyai ciri dan sifat
kewirausahaan. Suryana (2001: 8) menjelaskan bahwa para wirausaha adalah individu-
individu yang berorientasi pada tindakan dan bermotivasi tinggi mengambil risiko dalam
mengejar tujuannya.

Ciri-ciri dan sifat-sifat berikut memberikan sebuah profil dari wirausaha sebagaimana profil
kewirausahaan :

a. Menyukai Tanggung Jawab


b. Lebih Menyukai Risiko Menengah
c. Keyakinan atas Kemampuan Mereka untuk Berhasil
d. Hasrat untuk Mendapatkan Umpan Balik Langsung
e. Tingkat Energi yang Tinggi
f. Orientasi ke Depan
g. Keterampilan Mengorganisasi

2. Identitas Wirausahawan

Menurut Fadel Muhammad (2009), ada sekitar tujuh ciri yang merupakan identitas seorang
wirausaha, yaitu:
a. kepemimpinan;
b. inovasi;
c. cara pengambilan keputusan;
d. sikap tanggap terhadap perubahan;
e. bekerja ekonomis dan efisien;
f. visi masa depan.
Keberhasilan untuk menjalankan wirausaha harus berdasarkan hal berikut:
a. bebas dari perasaan takut, cemas, dan rendah diri dalam berusaha;
b. disiplin dan berkepribadian yang kuat dalam menjalankan usahanya;
c. bekerja dan berusaha dengan tekun dan tekad yang kuat untuk maju;
d. berusaha dengan penuh keyakinan, iman, dan penuh ketawakalan dalam
berusaha;
e. berkeyakinan terhadap kemampuan diri dalam berusaha;
f. mempunyai bakat serta mengembangkannya dalam wirausaha;
g. mempunyai semangat tinggi dan penuh kesungguhan dalam usaha.

3. Kompetensi Wirausahawan
a. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha yang akan dilakukan.
b. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar - dasar
pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan
mengenalikan perusahaan, termasuk memperhitung kan, memprediksi,
mengadministrasikan, dan membukukan kegiatankegiatan usaha.
c. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha
yang dilakukannya.
d. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya
bentuk materi, tetapi juga rohani.
e. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan mengelola keuangan,
secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat,
dan mengendalikannya secara akurat.
f. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
g. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan /
memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
h. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan
kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat, dan memuaskan.
i. Knowing hozu to compete, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausaha
harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang
(opportunity), dan ancaman (threat) dirinya dan pesaing.
j. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan/ pedoman yang
jelas tersurat, tidak tersirat (Triton, 2007: 137–139).

B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kewirausahaan serta Keuntungan dan Kerugiannya

1. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kewirausahaan


Faktor-faktor yang memengaruhi kewirausahaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor
internal dan eksternal.
a. Faktor Internal
1) Kebutuhan berprestasi (need for achievement).
2) Internal locus of control.
3) Kebutuhan akan kebebasan (need for independence).
4) Nilai-nilai pribadi.
5) Pengalaman.

b. Faktor Eksternal
1) Role
2) Dukungan keluarga dan teman.
3) Pendidikan.

2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha


a. Tidak kompeten dalam manajerial atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama kegagalan
wirausaha.
b. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan mengoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan, misalnya memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
d. Gagal dalam perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal
dalam perencanaan, akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai.
f. Kurangnya pengawasan peralatan
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi.
3. Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan
a. Keuntungan Kewirausahaan
1) otonomi.
2) tantangan awal dan perasaan motif berprestasi.
3) kontrol finansial (pengawasan keuangan)
b. Kerugian Kewirausahaan
1) pengorbanan personal.
2) beban tanggung jawab.
3) kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal.

C. Tangga Menuju Puncak Karier Wirausahawan


1. Mau kerja keras (capacity for hard work).
2. Bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through people
3. Penampilan yang baik (good appearance),
4. Yakin/percaya diri (self confidence).
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision).
6. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education).
7. Ambisi untuk maju (ambition drive),
8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate),

D. Profil Wirausahawan Sukses


1. Elang Gumilang (Mahasiswa Miliader) Pengusaha Properti
2. Erry, Pekerja Keras yang Sukses “Integritas Merupakan Investasi yang Menghasilkan”
3. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad
4. Tanri Abeng “Manajer Satu Miliar”
5. Salim Irfan Lulusan STM Mesin Pemilik CV Sejahtera
BAB 8
PERANAN WIRAUSAHA DAN ETIKA BISNIS

A. Peran dan Fungsi Wirausaha

1. Peran Wirausaha Roopke (1995) mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan perannya,


yaitu sebagai berikut.
a. Kewirausahaan rutin. Wirausaha dalam melakukan kegiatan sehariharinya
cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi
tradisional. Menghasilkan barang, pasar, dan teknologi. Dibayar dalam bentuk gaji.
b. Kewirausahaan arbitrase. Wirausaha selalu mencari peluang melalui kegiatan
penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan ini tidak perlu
melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi.
c. Wirausaha inovatif. Wirausaha menghasilkan ide-ide dan kreasi baru yang
berbeda.

2. Fungsi Makro dan Mikro Usaha

a. Fungsi Makro
1) memperkukuh perekonomian nasional yang berperan sebagai fungsi pemasok,
produksi, penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar;
2) meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber daya yang
ada;
3) dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan
dalam berusaha, dan pemerataan dalam pendapatan.

b. Fungsi Mikro
1) pengembangan teknologi baru;
2) penemuan pengetahuan baru;
3) perbaikan produk dan jasa yang ada.
3. Tantangan Kewirausahaan dalam Konteks Global
Pertumbuhan penduduk dunia yang semakin cepat disertai persaingan yang tinggi akan
menimbulkan berbagai angkatan kerja yang kompetitif dan akan menimbulkan
pengangguran bagi sumber daya manusia yang tidak memiliki keunggulan daya saing yang
kuat.

B. Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya

1. Merintis Usaha Baru


a. Bidang dan Jenis Usaha yang Dimasuki
b. Bentuk Usaha dan Kepemilikan yang Akan Dipilih
c. Tempat Usaha yang Akan Dipilih
d. Organisasi Usaha yang Akan Digunakan
e. Lingkungan Usaha
2. Membeli Perusahaan yang Sudah Didirikan
Banyak alasan seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada
mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
a. risiko lebih rendah;
b. lebih mudah;
c. memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar
3. Franchising (Kerja Sama Manajemen/Waralaba)
Franchising adalah kerja sama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur.
Inti dari franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari
perusahaan induk.

C. Usaha Kecil dan Model Pengembangannya

1. Makna Usaha Kecil


UU No. 9/1995 Pasal 5 tentang usaha kecil, menyebutkan:
a. usaha kecil memiliki tenaga kerja 5 s.d. 19 orang yang termasuk pekerja kasar,
pekerja pemilik, dan pekerja keluarga. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja
kurang dari 5 orang diklasifikasikan sebagai industri rumah tangga;
b. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,- tidak termasuk tanah
dan tempat usaha; atau
c. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000,-.

2. Pengelolaan Usaha Kecil dan Strategi Kewirausahaan


Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan misi usaha,
usulan usaha, operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang
mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya. Perencanaan
usaha mempunyai dua fungsi penting, yaitu:
a. pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha;
b. alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar

3. Teknik dan Strategi Pengembangan Usaha Baru

` a. Teknik Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen
(probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen (product), menentukan tingkat harga (price),
mempromosikannya agar produk dikenal konsumen (promotion), dan
mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place).

b. Strategi Pengembangan Usaha Baru


1) Pengembangan skala ekonomis, yaitu dengan menambah skala produksi,
tenaga kerja, teknologi, sistem distribusi, dan tempat usaha.
2) Perluasan cakupan usaha, yaitu dengan menambah jenis usaha baru,
produk dan jasa baru yang sedang diproduksi (diversifikasi), serta teknologi
yang berbeda.
3) Strategi pemasaran (bagi usaha baru):
a) penetrasi pasar, memperbesar volume penjualan dan periklanan;
b) pengembangan pasar, peningkatan penjualan dengan pengenalan
produk pada pasar baru;
c) pengembangan produk, modifikasi produk yang sudah ada untuk
meningkatkan penjualan;
d) segmentasi pasar, pemasaran produk berdasarkan segmennya.

4. Teknik Penentuan Harga


a. Produk baru
b. Barang konsumsi
c. Barang industri
d. Jasa
e. Promos
5. Kiat Pemasaran Usaha Baru
a. Peluang pasar.
b. Barang dan jasa yang paling dibutuhkan konsumen.
c. Jumlah yang dibutuhkan.
d. Kualitas yang paling tepat.
e. Banyaknya jumlah kualitas.
f. Tempat yang tepat.
h. Jumlah barang yang dibutuhkan.
i. Target yang hendak dicapai.

D. Etika Bisnis
1. Batasan Etika dan Akhlak Kegagalan
etika bisnis bukan terletak pada ketidaktahuan atau keengganan para pelaku bisnis untuk
menyelenggarakan bisnis secara etis (faktor internal), melainkan terletak pada faktor
eksternal.
2. Mitos Bisnis Amoral
“Bisnis adalah bisnis, jangan dicampuradukkan dengan etika.” Ungkapan ini disebut mitos
bisnis amoral. Ungkapan ini menggambarkan dengan jelas paham atau kepercayaan orang
bisnis sejauh mereka menerima mitos seperti itu tentang dirinya, kegiatannya, dan orang
lain yang menjalin hubungan bisnis dengannya.
3. Sumbangan Etika Bisnis
Setelah melihat perlunya etika bisnis, kita perlu meninjau lebih jauh mengenai etika bisnis
serta sumbangan yang diberikan. Etika bisnis merupakan bidang etika khusus (terapan) yang
baru berkembang pada awal tahun 1980-an. Etika bisnis mengingatkan kita bahwa dalam
melakukan bisnis, kita tetap bertindak dan berperilaku sebagai manusia yang mempunyai
matra etis. Dalam konteks bisnis sebagai suatu profesi yang luhur, etika bisnis mengajak kita
untuk berusaha mewujudkan citra bisnis dan manajemen yang baik (etis)
4. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
a. Prinsip-prinsip Etika dalam Perilaku Bisnis
1) Kejujuran (honesty),
2) Integritas (integrity
3) Memelihara janji (promise keeping),
4) Kesetiaan (fidelity),
5) Kewajaran/keadilan (fairness),
6) Suka membantu orang lain (caring for others),
7) Hormat kepada orang lain (respect for others),
8) Kewarganegaraan yang bertanggung jawab (responsibility citizenship),
9) Mengejar keunggulan (pursuit of excellence),
10) Dapat dipertanggungjawabkan (accountability),

b. Masalah yang Dihadapi Etika Bisnis


1) Hubungan primer, meliputi semua hubungan langsung yang diperlukan
perusahaan untuk melaksanakan fungsi dan misinya yang utama, yaitu
memproduksi barang dan jasa dalam masyarakat.
2) Hubungan sekunder, meliputi berbagai hubungan dengan kelompok-kelompok
masyarakat yang merupakan akibat dari pelaksana fungsi dan misi utama
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai