Anda di halaman 1dari 8

1.

Bloomberg
Bloomberg Philantropies adalah bagian dari kerajaan media Bloomberg yang berfokus pada
peningkatan taraf hidup dalam berbagai aspek. Mengupayakan perubahan lingkungan dengan
penekanan pada pengembangan energi bersih serta membangun kota-kota yang berkelanjutan.
Program ini juga turut meningkatkan kesehatan publik dengan pencegahan kegemukan,
pengendalian distribusi tembakau serta keselamatan di jalan.

2. Google
Menurut Reputation Institute, google sempat lama menduduki peringkat pertama di dunia untuk
program-program CSR-nya. Penerapan transparansi dilingkungan kerja dengan menomorsatukan
perilaku yang baik menjadi program andalan perusahaan raksasa ya g satu ini

3. Disney
Setiap tahunnya, Disney mempublikasikan laporan CSR-nya berkisar upaya-upaya apa saja yang
sudah dilakukan untuk peningkatan standar kesejahteraan buruh, hidup sehat, perlakuan adil di
lingkup kerja hingga komunitas. Contoh dari program yang diterapkan adalah standarisasi
toleransi tingkat emisi pada taman-taman hiburan.
 
4. Duracell
Dengan produk baterai yang dikenal bisa diandalkan, Duracell memiliki PowerForward program
yang dirancang untuk membantu daerah-daerah yang terkena bencana. Sejak tahun 2011 lalu
program ini telah membagikan hampir setengah juta baterai secara cuma-cuma bagi sekitar 34
ribu keluarga yang membutuhkan. Bantuan ini juga termasuk akses internet dan tempat untuk
mengisi ulang gadget sehingga mereka bisa berkomunikasi dengan sanak famili.
 
5. Lego
Produsen mainan edukasi ini memiliki reputasi yang baik dalam perilaku kerja yang etis,
pelaksanaan bisnis yang adil, dan beroperasi setransparan mungkin. Lego memiliki dua program
yaitu Build the Change da Sustainable Materials Center dan bekerja sama dengan WWF untuk
mendorong leibh banyak linkungan yang berkelanjutan. perusahaan ini  juga berkomitmen pada
tahun 2030 nanti akan memproduksi produknya denganmenggunakan bahan-ahan yang lebih
ramah lingkungan.

6. KOMPAS KOMPAS TV LIVE RADIO KOMPASIANA.COM


KOMPASKARIER.COM GRAMEDIA.COM GRIDOTO.COM BOLASPORT.COM
GRID.ID KONTAN.CO.ID REGISTER LOGIN NEWS EKONOMI BOLA TEKNO SAINS
ENTERTAINMENT OTOMOTIF LIFESTYLE PROPERTI TRAVEL EDUKASI KOLOM
IMAGES TV VIK JEO BAGIKAN: 4 Perusahaan Indonesia Dapat Penghargaan Inovasi CSR
Tingkat Asia Home Ekonomi Inspirasi 4 Perusahaan Indonesia Dapat Penghargaan Inovasi CSR
Tingkat Asia SRI NOVIYANTI Kompas.com - 03/06/2017, 15:18 WIB Empat perusahaan asal
Indonesia menerima penghargaan Asia Responsible Entrepreneurship Award (AREA) 2017. PT
Japfa Comfeed Indonesia Tbk menjadi salah satunya yang menerima penghargaan dengan
kategori Health Promotion.(KOMPAS.com/ SRI NOVIYANTI) BANGKOK, KOMPAS.com—
Empat perusahaan asal Indonesia masuk daftar penerima penghargaan Asia Responsible
Entrepreneurship Award (AREA) 2017, Jumat (2/6/2017). Penghargaan ini datang dari
Enterprise Asia. Keempat perusahaan tersebut adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT
Combiphar

7., PT Bhimasena Power Indonesia, dan PT Pembangkitan Jawa Bali. AREA

merupakan ajang tahunan yang pada tahun ini sudah digelar untuk kali ketiga. Kriteria
penghargaan adalah inovasi program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility atau CSR). “Kami menyoroti upaya-upaya bisnis untuk mempromosikan
perusahaan lewat program tanggung jawab sosial yang manusiawi dan berkelanjutan,” ujar
Chairman of Enterprise Asia, Tan Sri Fong Chan Onn, saat memberikan sambutan malam
anugerah di Bangkok, Thailand, Jumat malam.    (Baca juga: Apa Kunci Sukses Usaha pada
Abad 21?) Menurut Fong, sekarang adalah waktu bagi perusahaan membangun budaya
kesadaran bertanggung jawab sosial demi melindungi pangsa pasar, para pemegang saham, dan
keberlangsungan perusahaan berkelanjutan pada masa depan.

8. PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) menerima penghargaan Asia Responsible


Entrepreneurship Award (AREA)

2017 atas kategori Social Empowerment, JUmat (2/6/2017) di Bangkok, Thailand.


(KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI) Pada 2017, penghargaan diberikan dalam 6 kategori, yaitu
social empowerment, investment in people, health promotion, green leadership SME CSR, dan
responsible bussiness leadership. Total, ada 57 perusahaan yang menerima anugerah untuk tahun
ini. “Ada lebih dari 300 pengajuan program tanggung jawab sosial dari 14 negara di Asia yang
telah kami terima,” imbuh Fong. Dari hidup sehat sampai bantuan pendidikan Empat perusahaan
asal Indonesia yang masuk daftar penerima penghargaaan masuk dari kategori health promotion
dan social empowerment. Wujud inovasinya berbeda-beda, mulai dari edukasi tentang
pentingnya hidup sehat, sekolah gratis, hingga pemberdayaan masyarakat. PT Combiphar,
misalnya, memiliki program “COMBI HOPE Healthy Living Education” yang fokus soal upaya
mewujudkan hidup sehat di Indonesia pada masa depan. Berjalan sejak 2014, program ini
menekankan tujuan pada peningkatan kemampuan baca tulis dan akses terhadap pendidikan
kesehatan bagi generasi muda Indonesia. Semula, target sasaran program adalah 2.000 siswa di
Jakarta, representasi kota besar. Namun, pada tahun pertama program, pesertanya malah sudah
melampaui target yaitu diikuti 6.500 pelajar dari 48 SMA di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
Lain lagi dengan inovasi

9.PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Lewat program “JAPFA4KIDS”

yang dimulai pada 2008, perusahaan ini mencoba mengenalkan, mempromosikan, meningkatkan
kesadaran, dan menciptakan sistem di sekolah tingkat dasar, mengenai pentingnya gizi seimbang.
“Kami fokus pada kesadaran hidup bersih dan sehat bagi anak-anak Indonesia, khususnya yang
berada di daerah-daerah terpencil,” ujar Corporate Affair Director Japfa, Rachmat Indrajaya,
kepada Kompas.com, Jumat. Hingga 2016, program tanggung jawab sosial itu mencatat
penerima manfaat sebanyak 111.942 siswa dan 7.166 guru dari 632 sekolah yang tersebar di 21
provinsi di Indonesia. Adapun

10.PT Pembangkit Jawa Bali (PJB)

memiliki program tanggung jawab sosial bertajuk “Akademi Komunitas PJB”. Program tersebut
fokus pada pemberian beasiswa pendidikan kejuruan tingkat Diploma 1. Sasaran program adalah
para siswa setingkat SMA yang kurang mampu dan tinggal di sekitar pembangkit listrik PJB.
“Program ini banyak diapresiasi banyak pihak. Kami sudah mendapatkan beberapa penghargaan
nasional. Sekarang (malam ini) bahkan mendapat penghargaan di tingkat Asia,” tutur General
Manager PT PJB UP Paiton, Abu Hasan, Jumat.  PT Bhimasena Power Indonesia menerima
penghargaan Asia Responsible Entrepreneurship Award (AREA) 2017 lewat program inisatif
tanggung jawab sosial perusahaan “Community Empowerment through Social Mitigation
Program”, Jumat (2/6/2017) di Bangkok, Thailand.(KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Perusahaan Indonesia Dapat
Penghargaan Inovasi CSR Tingkat
Asia", https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/06/03/151821926/4.perusahaan.indonesia.d
apat.penghargaan.inovasi.csr.tingkat.asia. 
Penulis : Sri Noviyanti
1. Google

Menurut Reuters, tahun 2014 Google telah memindahkan sekitar 10,7 miliar euro (kira-kira 12
miliar dolar AS) keuntungan dari perusahaannya di Belanda ke sebuah afiliasi yang bermarkas di
Bermuda yang disebut Google Ireland Holdings. Strategi pajak ini diduga dilakukan perusahaan
agar hanya membayar pajak 6% dari keuntungan karena tingkat pajak di Irlandia yang relatif
rendah.

2. Apple

Pada awal November 2017, Apple dituduh menghindari pajak dengan memindahkan keuntungan
perusahaannya ke Jersey. Perlu diketahui, Jersey memberlakukan tarif pajak perusahaan nol
persen untuk perusahaan asing.

Apple telah menghasilkan 44,7 miliar dolar AS di luar Amerika Serikat pada 2017 dan hanya
membayar pajak luar negeri 1,65 miliar dolar AS atau kurang dari 4%. Uni Eropa menginginkan
Apple membayar sekitar 15 miliar dolar AS. Namun Apple masih membantah temuan tersebut.

3. Starbucks

Starbucks telah dua kali terlibat dalam skandal penghindaran pajak yakni pada tahun 2012 dan
2015. Investigasi mengungkapkan bahwa Starbucks telah memangkas pembayaran pajaknya
hingga 30 juta euro sejak 2008.

Perusahaan hanya membayar pajak penghasilan 2,6 juta euro di Belanda atau kurang dari 1%
dari keuntungan sebelum pajak sebesar 407 juta euro.

4. Ikea

Perusahaan multinasional Swedia Ikea dituduh tidak membayar pajak lebih dari 1 miliar euro
selama enam tahun terakhir. Ikea dilaporkan memindahkan uang dari toko-toko di Eropa ke
tempat bebas pajak yakni di Lichtenstein dan Luksemburg.

Akibatnya, pada tahun 2014 Ikea diduga tidak membayar pajak sebesar 35 juta euro di Jerman,
24 juta euro di Prancis, dan 11,6 juta euro di Inggris.

5. Microsoft

Perusahaan teknologi yang berbasis di Seattle ini dilaporkan menggunakan perusahaan lain di
Luksemburg sebagai tempat yang aman dari otoritas pajak. Pada 2012, Microsoft dilaporkan
mengirimkan uang tunai yang dihasilkan dari sistem operasi Windows 8 yang baru ke
Luksemburg dan menghindari membayar pajak perusahaan negara bagian Inggris lebih dari 1,7
miliar pound (2,4 miliar dolar AS).
6.Leo Graha

Sukses Pratama Saat dipergoki, Arief dan Wakilnya Sachrudin, melihat dua perusahaan besar
itu membuang limbah lewat saluran yang terhubung langsung dengan Sungai Cisadane. Warna
cairan yang dikeluarkan sangat pekat dan menimbulkan aroma tak sedap.

"Limbah PT Leo Graha berupa bubur kertas berwarna putih dan berbuih. Sangat kelihatan sekali,
apalagi kondisi Sungai Cisadane sedang kering," kata Arief, Selasa (30/9/2014).

7.PT. Sungai Cisande

600 perusahaan penghasil limbah cair itu terdiri dari perusahaan besar, menengah, dan kecil. Ada
30 perusahaan yang lokasinya di pinggir Sungai Cisadane," ungkap Agus.

Dari 30 tersebut, satu di antaranya adalah perusahaan besar yakni PT Cussons, yang disinyalir
membuang limbah ke Sungai Cisadane. "Makanya perusahaan tersebut didenda Rp 2 miliar
sebagai ganti rugi," ungkap Agus. (Mut)

8.PT.PrimaKremasindo
PT Prima Kremasindo diketahui menghasilkan limbah berbahaya berupa bahan bakar batu bara
yang diduga dibuang ke Kali Bekasi tanpa melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang
direkomendasikan pemerintah. 

Dalam Sidak tersebut, rombongan Wali Kota Bekasi mendapati tumpukan batu bara bekas bahan
bakar produksi di area belakang pabrik dekat tepi sungai.

9.PT.PrimaBajaUtama
PT Prima Baja Utama diketahui tidak dilengkapi dengan (IPAL) sehingga tingkat keasaman dari
limbahnya melebihi baku mutu.

"Kandungan limbah itu bisa merusak ekosistem sungai, sehingga kita segel sampai manajemen
mau memperbaiki kesalahannya," katanya.
10.PT.TekstilKarawang
Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya mengatakan, pabrik tekstil yang ditutup ialah PT
Sinar Putra Hugitex, berlokasi di Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Karawang. Pabrik
yang sudah beroperasi dengan selama 20 tahun itu diduga membuang limbah beracun
ke anak sungai Citarum.

Dari hasil penyelidikan Reskrim menemukan perusahaan tekstil membuang limbah langsung ke
anak sungai Citarum.

"Jadi ini olah TKP (tempat kejadian perkara) penetapan status quo pabrik tekstil ini," kata Slamet
di Karawang, Jumat (29/6).

Saat polisi melakukan olah TKP, tidak terlihat adanya aktivitas produksi di pabrik tersebut.
Polisi juga telah memasang garis polisi di areal instalasi pengolahan limbah pabrik.

Slamet mengatakan, setelah dilakukan olah TKP perusahaan tersebut, tidak menggunakan IPAL
sehingga penetapan status quo, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan terkait dugaan
pembuangan limbah sembarangan itu.

"Sesuai dengan peninjauan ke lokasi, limbah cair pabrik itu dibuang langsung, tanpa dilakukan
pengolahan terlebih dahulu. Limbah cair itu dialirkan ke anak sungai Citarum melalui sebuah
saluran," jelasnya.

Dalam melakukan penyelidikan kasus tersebut, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang.

Atas tindakannya itu, pihak perusahaan terancam Undang Undang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.Polisi juga masih menunggu uji laboratorium untuk mengetahui bahan
berbahaya apa yang terkandung dalam limbah tersebut.

"Sekarang ini akan dilakukan penyelidikan dan pendalaman. Apakah ada unsur pidana nya atau
tidak, sudah berapa lama kegiatan pembuangan limbah ke sungai itu di lakukan, berapa volume
limbah yang dibuang, semuanya akan didalami," tutupnya. [fik]
DAFTAR NAMA PERUSAHAAN

YANG MELAKUKAN DAN TIDAK MELAKUKAN

CSR

Disusun Oleh :

Nabil Marzuq Khairi 1811000016

Farhan Ihza Pahlevi 1811000028

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PERBANAS INSTITUTE

SEPTEMBER 2018

Anda mungkin juga menyukai