Anda di halaman 1dari 41

Perhatikan Gambar 2.1.

Gambar di atas merupakan diagram peluang bisnis pada bidang pariwisata di


Indonesia. Pertumbuhan sektor pariwisata terus melesat dalam lima tahun terakhir. Hal tersebut turut
berdampak positif pada pelaku usaha baru. Pertumbuhan wisatawan mancanegara yang demikian pesat
memungkinkan peluang yang luar biasa besar jika Anda mampu mengambil kesempatan dan ikut
mengambil bagian sebagai seorang wirausaha.

Secara mendasar, wirausaha adalah seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan
mengerahkan segala sumber daya yang ada, kepandaian, serta pengalamannya untuk membuat produk
baru, khususnya produk yang dipakai dalam pembuatan produk barang/jasa. Setelah dibuat, produk
dipasarkan bagi kebutuhan masyarakat luas. Kegiatan berwirausaha berarti berusaha untuk membuka
lapangan kerja sendiri. Agar dapat menjadi seorang wirausaha yang ulet diperlukan sikap yang
mencerminkan ketekunan dan kecermatan menganalisis peluang-peluang usaha karena peluang usaha
tidak dapat diramalkan. Hal tersebut bergantung pada kreativitas wirausahawan itu sendiri. Selain
cermat menganalisis peluang usaha, seorang wirausahawan harus dapat mengumpulkan sumber daya
yang potensial, menangani administrasi, dan mengatur finansial usaha: Bagaimana selengkapnya
mengenai wirausaha dan karakternya, khususnya bidang usaha perjalanan wisata? Pelajarilah dalam bab
ini dengan baik.

Analisis Peluang Usaha


Analisis peluang usaha adalah suatu analisis yang bertujuan mengetahui apakah usaha tersebut dapat
dikerjakan, dilaksanakan, dan memberikan keuntungan di kemudian hari. Banyak sekali peluang usaha
yang ada di sekitar Anda dengan terus mencari dan bertanya. Sebagai orang yang kreatif, calon
wirausahawan akan mampu melihat begitu banyak peluang usaha yang berpotensi untuk diciptakan.
Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis wirausahawan harus bekerja keras, ulet, dan percaya
kepada kemampuan diri sendiri. Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha, seorang wirausaha
harus berpikir positif dan kreatif dengan cara sebagai berikut.

1. Percaya bahwa usaha dapat dilaksanakan.

2. Menerima gagasan baru.

3. Mendengarkan saran orang lain.

4. Memiliki etos kerja tinggi.

5. Pandai berkomunikasi.

Menurut Paul Charlap, ada empat rumusan mencapai sukses, yaitu

1. work hard (bekerja keras):

2. work smart (bekerja cerdas):

3. enthusiasm (kegairahan), dan

4. service (pelayanan).

Oleh sebab itu, ketika muncul peluang usaha baru Anda harus segera membuat inisiatif dengan
merencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk melaksanakan peluang tersebut. Bagi wirausahawan,
pengenalan diri merupakan modal awal untuk dapat mengenali lingkungannya, mengindra peluang
usaha, dan mengerahkan sumber daya untuk meraih peluang usaha yang ada. Seorang wirausaha harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mengarahkan dirinya memperoleh peluang,
menyusun konsep usaha, merencanakan masuk pasar, mengembangkan diri serta dibekali dengan
teknik-teknik usaha tertentu. Banyak jenis usaha yang dapat dikelola bergantung pada beberapa hal,
yaitu

1. minat seseorang:

2. modal yang dimiliki:


3. relasi yang dimiliki, dan

4. berbagai peluang lainnya.

Setiap usaha yang dijalankan pasti berorientasi mencari keuntungan. Namun, saat Anda berusaha tidak
akan terlepas dari risiko yang akan dihadapi. Hal tersebut tidak perlu dicemaskan karena hanya akan
memperlambat dan menghambat usaha. Untuk mengantisipasinya, persiapkan perhitungan secara
matang langkah usaha yang akan ditempuh sehingga akan mengurangi risiko yang dihadapi.
Ketersediaan informasi bagi Seorang wirausaha mutlak diperlukan.

Setelah seorang wirausaha mewujudkan ide dan peluang usaha tersebut, sebaiknya mulailah dari usaha
yang berskala kecil terlebih dahulu. Di samping memperkecil risiko, langkah tersebut membantu
mendayagunakan modal dan memantapkan strategi usaha.

Dalam dunia bisnis selalu ada ungkapan, “dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk
mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya" Faktanya, untuk menjalankan ungkapan tersebut memang
sulit dan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

B. Tujuan dan Manfaat Analisis Peluang Usaha

Tujuan dari disusunnya analisis peluang usaha untuk mengetahui apakah suatu Usaha tersebut layak
atau tidak untuk dilaksanakan serta mengetahui keuntungan dan kerugian usaha tersebut kedepannya.
Analisis lain dengan melakukan observasi langsung ke konsumen untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhan yang ada di Masyarakat Berdasarkan observasi tersebut, Anda dapat mengetahui besar
kecilnya minat konsumen terhadap usaha yang dilaksanakan. Setelah mengobservasi, Anda membagi
atau membuat segmentasi konsumen sehingga target konsumen dan keuntungan pun lebih Mudah
diraih. Oleh karena itu, wirausahawan harus jeli terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti
selera konsumen, kebiasaan masyarakat, saluran distribusi, Serta perubahan teknologi dan komunikasi.
Kesimpulannya, produk yang dibuat harus mampu menarik minat sehingga kegagalan usaha dapat
dihindari. Selain itu, produk juga dapat dibuat lebih terjangkau bagi konsumen dengan cara sebagai
berikut.

1. Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas, dan laku terjual dengan harga bersaing.

2. Membuat desain baru dengan harga terjangkau.

3. Membuat produk lebih cepat dan murah.

4. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang lebih menguntungkan.


C. Konsep Dasar Peluang Usaha Produk Barang/Jasa Bisnis Pariwisata

Peluang merupakan kesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa. Adapun usaha memiliki
pengertian yaitu berbagai daya untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Jika dilihat dari dua pengertian
tersebut, Anda dapat menyimpulkan bahwa secara terminologis, pengertian peluang usaha adalah
kesempatan yang dapat dimanfaatkan

seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya (keuntungan-kekayaan-uang) dengan


memanfaatkan berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.

1. 'Sumber-Sumber Peluang Usaha

Peluang usaha dapat bersumber dari banyak hal, baik itu di dalam diri maupun di luar diri. Sumber-
sumber peluang usaha yang dapat dimanfaatkan dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Peluang dari informasi yang diperoleh

Era globalisasi ditandai dengan meningkatnya kecepatan sampai pada kecepatan yang luar biasa. Agar
Anda dapat menangkap peluang usaha, Anda harus dapat mengikuti arus informasi dengan tepat dan
efektif, Informasi apa saja yang dapat membuka peluang usaha? Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.

1) Lebih cepat menerima sebuah informasi tentang produk yang sedang tren di masyarakat dan cara
memperolehnya dapat menjadi peluang usaha.

2) Informasi tentang kebutuhan produk yang harganya lebih mahal di tempat lain untuk produk yang
sama. Hal ini juga sebuah peluang karena adanya selisih harga.

3)Informasi tentang kebutuhan produk tertentu dan Anda tahu di mana dapat memperoleh produk
tersebut.
b. Peluang dari diri sendiri Peluang dari diri sendiri adalah peluang yang muncul dari apa yang telah ada
di dalam diri. Peluang usaha yang terdapat di dalam diri dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Hobi

Hobi dapat menjadi awal dari kesuksesan seseorang dalam berwirausaha, bahkan usaha tersebut dapat
berkembang dan tumbuh pesat. Anda dapat melihat di sekitar Anda banyak sekali orang-orang sukses
yang mengawali usaha dari hal-hal yang dianggap sebagai hobi. Tentu saja Anda tidak dapat hanya
bermodal rasa suka saja, tetapi juga harus disertai dengan sifat tekun dan disiplin.

2) Keahlian

Keahlian yang dimiliki dapat menjadi modal untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengan bidang
keahliannya.

3) Pengetahuan dan latar belakang pendidikan

Pengetahuan dan latar belakang pendidikan merupakan salah satu hal yang paling potensial untuk
menemukan peluang karena Anda telah mengetahui, mempelajari, dan memahami bidang yang
ditekuni.

c. Peluang dari lingkungan Selain dari dalam diri sendiri, Anda juga dapat melihat peluang usaha dari luar
diri, yaitu lingkungan. Peluang-peluang usaha yang berasal dari lingkungan dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1) Usaha atau bisnis orang tua Kesulitan-kesulitan bisnis yang diceritakan oleh orang tua dapat

mendatangkan ide jika dihubungkan dengan pendidikan, hobi, pengetahuan, dan keahlian yang dimiliki.

2) Lingkungan rumah (tetangga, teman sekolah, dan teman main)

Peluang usaha dan ide usaha dapat muncul dengan mengamati atau mendengar kesulitan dan masalah
yang tetangga atau teman hadapi Jika dihubungkan dengan pendidikan, hobi, pengetahuan, dan
keahlian yang dimiliki. 3) Ketika melakukan travelling ( Travelling selalu menyajikan pengalaman unik
yang dapat menjadi insipirasi dalam membuka usaha. Banyak kebudayaan atau kegiatan unik yang dapat
disaksikan apabila menyukai kegiatan travelling.

d. Peluang usaha dari perubahan yang terjadi


Kehidupan merupakan suatu hal yang dinamis. Kehidupan tidak pernah diam dan selalu bergerak untuk
melakukan perubahan. Apabila jeli mengamati perubahan yang ada di dalam kehidupan, Anda dapat
melihat peluang yang ada.

Peluang usaha yang dapat diambil dari perubahan di dalam aspek kehidupan, di antaranya

1.perubahan lingkungan:

2.perubahan gaya hidup:

3.perubahan tingkat kebutuhan:

4.perubahan teknologi dan komunikasi: dan

5.perubahan musim.

Peluang dari konsumen

Konsumen merupakan pihak yang aktif. Konsumen selalu menyuarakan keinginan-keinginan agar dapat
memenuhi kebutuhannya. Hal ini tentu saja
dapat membuka peluang usaha. Hal-hal pada konsumen yang dapat dijadikan peluang usaha, yaitu

1.keluhan-keluhan konsumen:

2.saran-saran konsumen:

3.permintaan khusus konsumen atau calon konsumen:

4.angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk ataujasa tertentu, dan

5.harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa.

Kehidupan merupakan suatu hal yang dinamis. Kehidupan tidak pernah diam dan selalu bergerak untuk
melakukan perubahan. Apabila jeli mengamati perubahan yang ada di dalam kehidupan, Anda dapat
melihat peluang yang ada.

Peluang usaha yang dapat diambil dari perubahan di dalam aspek kehidupan, di antaranya

1.perubahan lingkungan:

2.perubahan gaya hidup:

3.perubahan tingkat kebutuhan:

4.perubahan teknologi dan komunikasi: dan

5.perubahan musim.

Peluang dari konsumen

Konsumen merupakan pihak yang aktif. Konsumen selalu menyuarakan keinginan-keinginan agar dapat
memenuhi kebutuhannya. Hal ini tentu saja

dapat membuka peluang usaha. Hal-hal pada konsumen yang dapat dijadikan peluang usaha, yaitu

1.keluhan-keluhan konsumen:
2.saran-saran konsumen:

3.permintaan khusus konsumen atau calon konsumen:

4.angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk ataujasa tertentu, dan

5.harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa.

f. Peluang dari gagasan orang lain

Menjadi pendengar yang baik dapat memunculkan keuntungan pada Anda. Dengan menjadi pendengar
yang balk, Anda dapat menangkap gagasan orang lain dan memanfaatkannya sebagai peluang usaha.
Gagasan orang lain yang bersifat orisinal akan memunculkan sebuah peluang usaha baru pula.

2. Karakteristik Peluang Usaha yang Baik

Bagaimanakah cara membedakan antara peluang usaha yang baik dengan yang tidak baik?
Penjelasannya sebagai berikut.

a.Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar benar teruji untuk dilakukan riset dan trial. Usaha yang
dilakukan benar benar dapat menawarkan keuntungan sesuai dengan kebutuhan pasar dan telah teruji
aspek ketahanannya. Oleh karena itu, pengetahuan mengenal usaha yang akan Anda geluti harus
senantiasa Anda asah. Anda harus mengetahui secara mendalam persyaratan, risiko, dan pangsa pasar
usaha yang akan Anda tekuni.

b. Ada keyakinan untuk mewujudkannya

Setiap usaha harus dilandasi dengan keyakinan karena masa depan akan selalu berubah-ubah. Sebagai
contoh, mungkin zaman ini pasar masih membutuhkan suatu produk barang/jasa. Namun, Anda tidak
akan tahu apakah produk barang/ jasa tersebut akan berlaku selamanya atau tidak. Oleh sebab itu, Anda
harus yakin dalam melakukan usaha. Tanpa adanya keyakinan Anda tidak akan mampu menghadapi
perubahan.
c. Ada rasa senang dalam menjalankannya

Semua usaha produk barang/jasa akan sia-sia apabila Anda hanya setengah hati dalam melakukannya.
Jika melakukan dengan rasa senang, Anda akan selalu bersemangat dalam mengembangkan usaha.

d. Peluang usaha itu original dan tidak meniru

Original (asli) berarti peluang usaha tersebut memang berasal dari pemikiran

dan perhitungan sendiri, bukan hasil nekat akibat meniru peluang usaha orang lain.

e. Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan pasar dimasa yang
akan datang. Setiap peluang usaha harus memiliki ketahanan terhadap perubahan zaman dan tidak
terpaku pada satu tren semata. Oleh sebab itu, sebagai wirausahawan yang bergelut dalam bidang
produk barang/ jasa harus siap dalam menganalisis tingkat kebutuhan pasar dan persyaratan, baik itu
teknis maupun nonteknis dalam dunia bisnis tersebut.

f. Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang dapat bertahan lama. Usaha yang sesuai dengan
keinginan akan dilakukan dengan senang hati. Lain halnya dengan usaha yang tidak sesuai dengan
keinginan. Selain adanya celah dalam

pengetahuan, usaha yang tidak diinginkan akan dikerjakan secara setengah hati.

3. Unsur-Unsur dalam Peluang Usaha Peluang usaha terjadi akibat adanya keterkaitan berbagai macam
unsur. Unsur-unsur

yang dapat membuat seseorang sukses dalam menekuni peluang usaha yang telah dilihat sebelumnya
dijelaskan sebagai berikut.
a. Mengamati tren usaha

Melakukan pengamatan terhadap tren usaha yang terjadi pada pasar juga akan sangat membantu untuk
memperbaiki kegiatan usaha yang baru saja dimulai.

b. Usaha warisan Sebuah usaha juga merupakan sebuah usaha yang dilakukan secara turuntemurun |

c. Ikut-ikutan

Sebuah usaha yang ditekuni oleh seorang usahawan juga merupakan kerja sama bersama partner.

d. Coba-coba "

Coba-coba yang disertai dengan perhitungan matang juga dapat menjadi pemicu peluang usaha.

e. Sesuai keahlian

Usaha yang dilakukan berdasarkan keahlian yang dimiliki hasilnya akan lebih memuaskan bagi seorang
usahawan.

f. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar

Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalani dengan kebutuhan sekitar akar berpengaruh pada
permintaan pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah digapai.
g. Memanfaatkan koneksi dan relasi

Koneksi dan relasi yang Anda miliki juga sangat berguna, baik dalam hal promosi maupun
pengembangan usaha.

h. Pengamatan pasar

Sebelum memulai sebuah usaha, ada baiknya Anda melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar
terhadap produk yang akan Anda geluti. Pengamatan ini sangat berguna bagi panjang atau tidaknya
umur usaha yang akan digeluti.

i. Membuat inovasi baru

Hal yang sangat dan selalu perlu dilakukan oleh seorang wirausaha yaitu melakukan inovasi yang dapat
dilakukan untuk sebuah produk yang akan dijalani.

j. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada

Pengamatan terhadap produk atau jasa juga merupakan hal terpenting yang harus dilakukan oleh
seorang wirausahawan agar kekurangan pada produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki.

4. Peluang Usaha Bidang Pariwisata

Bisnis pariwisata akhir-akhir ini semakin menjanjikan. Indonesia merupakan salah satu destinasi dari
turis berbagai negara. Makin banyak yang melirik bisnis pariwisata karena masih banyak potensi yang
dimiliki Indonesia sebagai destinasi wisata, khususnya wisata alam. Indonesia memiliki pesona alam
yang cantik dan natural. Selain itu, letak Indonesia sebagai negara kepulauan begitu strategis. Indonesia
memang terkenal kaya dengan keindahan alam dan keanekaragaman budaya yang berpotensi besar
untuk dijadikan objek wisata. Di sisi lain, neraca jasa di Indonesia memang selalu defisit dan
membutuhkan sektor jasa yang berpotensi besar untuk

dijadikan pemasukan. Jenis-jenis bisnis pada bidang pariwisata dijelaskan sebagai berikut.

a. Bisnis penginapan

Setiap wisatawan akan membutuhkan tempat untuk beristirahat atau menjadi homebase ketika hendak
berkeliling ke objek-objek wisata yang dekat. Anda tidak perlu berpikir besar dengan membangun hotel
mewah dengan fasilitas yang lengkap. Saat ini sedang marak cara berlibur ala backpacker yang tentu saja
wisatawan hanya membawa uang dalam jumlah yang terbatas. Untuk itulah penginapan dengan harga
terjangkau dan fasilitas sederhana justru lebih banyak diminati.

Jika Anda hanya memiliki rumah di sekitar tempat wisata, hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
homestay yang merupakansebuah model penginapan dengan menyediakan fasilitas lebih lengkap dan
kadang pemilik rumah dapat menghuni dan berbaur dengan para tamu. Dengan demikian, Anda
memang perlu memilih dengan matang konsep penginapan seperti apa yang akan Anda tawarkan
kepada para wisatawan. Tren yang sedang terjadi saat ini, mayoritas wisatawan baik mancanegara atau
nusantara cenderung memilih penginapan khas daerah tujuan wisata (rumah adat) untuk merasakan
kehidupan masyarakat pada daerah tersebut sebagai kenangan yang tidak terlupakan.

Bisnis kuliner

Anda tentu tahu bahwa siapa pun membutuhkan makanan. Di mana pun usaha kuliner selalu cocok, baik
itu di kawasan industri, pertambangan, bandara, atau di pemukiman kumuh. Jadi, jika di tempat-tempat
demikian cocok, tentunya di daerah wisata akan lebih cocok lagi. Namun, Anda harus menyesuaikan
dengan

tradisi dan budaya setempat. Tidak hanya itu, dalam konteks pariwisata Anda harus mampu
menyuguhkan jenis makanan yang khas dari daerah tempat wisata tersebut. Barangkali Anda langsung
berpikiran untuk membuat makanan khas dari suatu daerah lalu dijadikan oleh-oleh? Hal tersebut
mungkin dapat menjadi ide bagus.

Menurut beberapa pakar bisnis, ide mempuat makanan khas daerah terlalu sederhana. Jika akses modal
Anda cukup besar, Anda dapat bekerja sama dengan penginapan atau homestay yang ada. Buatlah
sebuah konsep makan dengan sensasi berbeda yang dialami wisatawan, seperti menyediakan meja
makan di dekat dapur. Jadi, wisatawan dapat melihat langsung bagaimana makanan tersebut diolah.
Selain memberikan pengetahuan, interaksi dengan penduduk lokal semacam ini akan menjadi nilai lebih
bagi para wisatawan.

c. Bisnis penyewaan kendaraan

Salah satu keluhan dari para wisatawan yang berlibur tanpa menggunakan jasa perusahaan perjalanan
adalah transportasi. Pemerintah masih banyak yang belum mampu memberikan fasilitas yang baik untuk
memberikan kemudahan bagi wisatawan berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Bisnis sewa
kendaraan, baik itu kendaraan roda empat dan roda dua sepertinya sangat masuk akal di daerah yang
dekat dengan tempat wisata. Bagaimana tidak? Akan banyak orang yang membutuhkan akses
kendaraan pribadi ketika wisatawan sedang tidak membawa dari rumah karena terlalu jauh, terutama
untuk wisatawan asing dari luar negeri. Bisnis penyewaan kendaraan juga sangat erat kaitannya dengan
bisnis traveling. Dalam hal ini Anda dapat menyediakan jasa antar jemput para turis dari lokasi wisata ke
hotel atau mungkin ke tempat lain.

Salah satu keluhan dari para wisatawan yang berlibur tanpa menggunakan jasa perusahaan perjalanan
adalah transportasi. Pemerintah masih banyak yang belum mampu memberikan fasilitas yang baik untuk
memberikan kemudahan bagi wisatawan berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Bisnis sewa
kendaraan, baik itu kendaraan roda empat dan roda dua sepertinya sangat masuk akal di daerah yang
dekat dengan tempat wisata. Bagaimana tidak? Akan banyak orang yang membutuhkan akses
kendaraan pribadi ketika wisatawan sedang tidak membawa dari rumah karena terlalu jauh, terutama
untuk wisatawan asing dari luar negeri. Bisnis penyewaan kendaraan juga sangat erat kaitannya dengan
bisnis traveling. Dalam hal ini Anda dapat menyediakan jasa antar jemput para turis dari lokasi wisata ke
hotel atau mungkin ke tempat lain.

d. Membuka tempat parkir

Di mana kendaraan-kendaraan tersebut akan dititipkan? Tentu saja hal tersebut merupakan kebutuhan
baru ketika wisatawan dapat membawa kendaraan, yaitu lahan parkir.

Gambar 2.8 Lahan parkir kawasan wisata Sumber: tripadvisor.co.id, 2020

Jika Anda memiliki lahan di tempat wisata, Anda dapat membangunnya sebagai lahan parkir. Hal ini
sangat menguntungkan karena hanya perlu mengeluarkan biaya perawatan yang tidak besar, sedangkan
uang setiap hari masuk dari kendaraan yang diparkir. Di sekeliling tempat parkir tersebut Anda dapat
saja bekerja sama dengan orang lain untuk membuka warung-warung kecil tempat berjualan suvenir
atau makanan khas atau dapat menyediakan WC umum yang harus tetap dijaga kebersihannya. Jika
Anda memiliki akses modal yang besar, Anda dapat berinovasi dengan membangun tempat parkir yang
portable sehingga dapat memuat lebih banyak kendaraan. Namun, perlu kajian kekuatan yang tepat
untuk memastikan kendaraan yang diparkir di sana mendapatkan posisi yang aman.
e. Bisnis penjualan suvenir

Suvenir merupakan barang khas yang Anda beli di tempat wisata. Biasanya suvenir tersebut dibeli untuk
nanti diberikan kepada kerabat ketika sudah kembali kepada aktivitas normal. Namun, lebih daripada itu
suvenir akan mengingatkan bahwa Anda pernah mengunjungi suatu tempat. Hal tersebut merupakan
peluang besar yang dapat Anda kembangkan. Suvenir ini dapat berupa gantungan kunci, dompet, kain,
kaos, tas, topi, kerajinan tangan, mainan, dan masih banyak lagi barang yang dapat Anda eksplor untuk
digunakan sebagai suvenir. Barangkali oleh-oleh yang berupa makanan merupakan pilihan yang juga
menarik. Namun, makanan memiliki masa kedaluwarsa yang relatif lebih singkat daripada ketika Anda
membeli suvenir.

f. Bisnis jasa penerjemah dan tour guide

Tidak setiap warga di daerah wisata dapat berbahasa asing, minimal bahasa Inggris. Padahal seharusnya
untuk memudahkan berkomunikasi dengan wisatawan asing, warga minimal dapat berbahasa Inggris
dasar untuk percakapan sehari-hari. Jasa penerjemah biasanya sangat dibutuhkan oleh para wisatawan
asing yang berkunjung ke Indonesia. Oleh sebab itu, banyak

Salah satu keluhan dari para wisatawan yang berlibur tanpa menggunakan jasa perusahaan perjalanan
adalah transportasi. Pemerintah masih banyak yang belum mampu memberikan fasilitas yang baik untuk
memberikan kemudahan bagi wisatawan berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Bisnis sewa
kendaraan, baik itu kendaraan roda empat dan roda dua sepertinya sangat masuk akal di daerah yang
dekat dengan tempat wisata. Bagaimana tidak? Akan banyak orang yang membutuhkan akses
kendaraan pribadi ketika wisatawan sedang tidak membawa dari rumah karena terlalu jauh, terutama
untuk wisatawan asing dari luar negeri. Bisnis penyewaan kendaraan juga sangat erat kaitannya dengan
bisnis traveling. Dalam hal ini Anda dapat menyediakan jasa antar jemput para turis dari lokasi wisata ke
hotel atau mungkin ke tempat lain.

d. Membuka tempat parkir

Di mana kendaraan-kendaraan tersebut akan dititipkan? Tentu saja hal tersebut merupakan kebutuhan
baru ketika wisatawan dapat membawa kendaraan, yaitu lahan parkir.

Gambar 2.8 Lahan parkir kawasan wisata Sumber: tripadvisor.co.id, 2020


Jika Anda memiliki lahan di tempat wisata, Anda dapat membangunnya sebagai lahan parkir. Hal ini
sangat menguntungkan karena hanya perlu mengeluarkan biaya perawatan yang tidak besar, sedangkan
uang setiap hari masuk dari kendaraan yang diparkir. Di sekeliling tempat parkir tersebut Anda dapat
saja bekerja sama dengan orang lain untuk membuka warung-warung kecil tempat berjualan suvenir
atau makanan khas atau dapat menyediakan WC umum yang harus tetap dijaga kebersihannya. Jika
Anda memiliki akses modal yang besar, Anda dapat berinovasi dengan membangun tempat parkir yang
portable sehingga dapat memuat lebih banyak kendaraan. Namun, perlu kajian kekuatan yang tepat
untuk memastikan kendaraan yang diparkir di sana mendapatkan posisi yang aman.

e. Bisnis penjualan suvenir

Suvenir merupakan barang khas yang Anda beli di tempat wisata. Biasanya suvenir tersebut dibeli untuk
nanti diberikan kepada kerabat ketika sudah kembali kepada aktivitas normal. Namun, lebih daripada itu
suvenir akan mengingatkan bahwa Anda pernah mengunjungi suatu tempat. Hal tersebut merupakan
peluang besar yang dapat Anda kembangkan. Suvenir ini dapat berupa gantungan kunci, dompet, kain,
kaos, tas, topi, kerajinan tangan, mainan, dan masih banyak lagi barang yang dapat Anda eksplor untuk
digunakan sebagai suvenir. Barangkali oleh-oleh yang berupa makanan merupakan pilihan yang juga
menarik. Namun, makanan memiliki masa kedaluwarsa yang relatif lebih singkat daripada ketika Anda
membeli suvenir.

f. Bisnis jasa penerjemah dan tour guide

Tidak setiap warga di daerah wisata dapat berbahasa asing, minimal bahasa Inggris. Padahal seharusnya
untuk memudahkan berkomunikasi dengan wisatawan asing, warga minimal dapat berbahasa Inggris
dasar untuk percakapan sehari-hari. Jasa penerjemah biasanya sangat dibutuhkan oleh para wisatawan
asing yang berkunjung ke Indonesia. Oleh sebab itu, banyak

wisatawan yang sangat membutuhkan jasa penerjemah. Jasa ini berkaitan dengan jasa tour guide yang
berhubungan dengan para turis yang ingin mengetahui apa yang dikunjungi. Untuk membuka jasa ini,
pertama-tama Anda memang harus menguasai terlebih dahulu narasi dan cerita-cerita di balik tempat
wisata yang dikunjungi oleh wisatawan. Dengan menguasai informasi lebih baik, Anda dapat bercerita
lebih banyak kepada wisatawan dan Anda dapat saja direkomendasikan oleh wisatawan itu kepada
teman-temannya ketika kelak sudah pulang kembali ke negaranya.
g. Bisnis jasa fotografi/videografi

Saat ini setiap orang memiliki kamera pada gadget untuk mengabadikan tiap kenangan indah yang
dilalui ketika berwisata. Namun, apakah itu lalu mematikan peluang bisnis fotografi pada daerah wisata?
Nyatanya tidak karena selalu ada batasan-batasan yang dimiliki oleh wisatawan untuk mengabadikan
momennya sendiri.

Gambar 2.9 Bisnis fotografi di tempat wisata Sumber: Mujahidin, 2018

Keterbatasan tersebut seperti pada kualitas kamera agar terlihat indah, sudut pengambilan, spot yang
menarik, dan sebagainya. Bermodalkan kamera digital SLR atau jenis lain dengan kualitas profesional,
Anda dapat menawarkan jasa sebagai fotografer atau videografer. Anda dapat menawarkanjasa
tersebut dalam paket wisata atau Anda dapat langsung menawarkan kepada wisatawan. Jika Anda fokus
pada foto, upayakan Anda dapat langsung mencetak hasil foto tersebut dengan kualitas yang baik.

h. Bisnis event organizer

Tempat wisata sering kali tidak hanya menjadi tempat berwisata saja tanpa ada agenda lain. Tidak
jarang orang yang mengadakan sebuah acara atau kegiatan di daerah tempat wisata, baik itu pertemuan
bisnis, pernikahan, reuni, launching produk, dan lain-lain. Jadi, jasa event organizer sepertinya cukup
dibutuhkan. Anda tentu saja perlu melakukan banyak persiapan untuk membangun bisnis ini. Pertama,
Anda perlu menyusun konsep-konsep acara yang jelas sehingga dapat Anda tawarkan kepada calon klien
Anda. Selanjutnya, Anda menjalin komunikasi dan kerja sama yang sangat baik dengan pengusaha
restoran atau yang memiliki tempat untuk pertemuan (hotel, penginapan, dan sebagainya), bekerja
samalah juga dengan pengusaha suvenir yang ada di daerah tersebut.

Salah satu keluhan dari para wisatawan yang berlibur tanpa menggunakan jasa perusahaan perjalanan
adalah transportasi. Pemerintah masih banyak yang belum mampu memberikan fasilitas yang baik untuk
memberikan kemudahan bagi wisatawan berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Bisnis sewa
kendaraan, baik itu kendaraan roda empat dan roda dua sepertinya sangat masuk akal di daerah yang
dekat dengan tempat wisata. Bagaimana tidak? Akan banyak orang yang membutuhkan akses
kendaraan pribadi ketika wisatawan sedang tidak membawa dari rumah karena terlalu jauh, terutama
untuk wisatawan asing dari luar negeri. Bisnis penyewaan kendaraan juga sangat erat kaitannya dengan
bisnis traveling. Dalam hal ini Anda dapat menyediakan jasa antar jemput para turis dari lokasi wisata ke
hotel atau mungkin ke tempat lain.

5. Kendala dalam Bisnis Pariwisata di Indonesia

Meski berkembang cukup pesat, terdapat beberapa masalah pariwisata yang masih

menjadi kendala di Indonesia. Sarana, prasarana, dan teknologi informasi merupakan

beberapa di antaranya. Setidaknya ada tujuh masalah yang menjadi kendala bagi

bisnis pariwisata di Indonesia, yaitu

a. sarana dan prasarana,

b. SDM (sumber daya manusia):

c. komunikasi dan publisitas:

d. kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam lingkup negara dan daerah,
e. teknologi informasi yang memungkinkan turis mengakses banyak info soal wisata Indonesia:

f. kesiapan masyarakat: dan

g. investasi yang belum banyak berkembang di daerah.

Untuk meminimalisasi hal tersebut dibutuhkan tenaga profesional yang merupakan bagian dari
masyarakat dan pemerintah untuk mendorong terus berkembangnya objek wisata dalam suatu daerah
yang ada di Indonesia.

6. Pemanfaatan Peluang Usaha secara Kreatif dan Inovatif

Kreativitas dalam bidang produk barang/jasa berartimampu membuat suatu karya baru yang tepat guna
dan diterima masyarakat pada waktu tertentu. Produk yang diciptakan sebaiknya memenuhi kriteria
sebagai berikut.

a. Useful

Produk barang/jasa yang dibuat tersebut mampu dipakai dan digunakan serta dapat menumbuhkan
estetika atau keindahan.

b. Understandable

Produk barang/jasa yang dibuat sebaiknya dapat dimengerti, maksudnya berupa hasil kerja dibuat
dalam waktu yang sama, proses yang sama, dan bukan merupakan kebetulan suatu proses.

c. Inovatif

Suatu produk barang/jasa yang dibuat hendaknya berupa karya bernilai inovatif yang berarti produk
sudah ada dibuat lebih menarik daripada sebelumnya.

D. Risiko Perhotelan dan Jasa Pariwisata


Risiko dan peluang usaha selalu berjalan beriringan. Risiko usaha merupakan informasi kejadian,
kerugian, atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yan diambil dalam kegiatan usaha
sehari-hari. Layaknya jeli melihat peluang usaha, berani

mengambil risiko merupakan hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan Potensi sendiri sebagai
wirausaha.

Gambar 2.10 Risiko terburuk bisnis adalah kegagalan usaha karena ingin berhasil Sumber:
Stalkerrainbow

Para wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan risiko usaha atau bisnisnya. Pengambilan risiko
dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian akan masa
depan, dan keinginan hidup di masa sekarang. Secara umum, risiko dibagi menjadi enam jenis sebagai
berikut.

1. Risiko Pasar

Risiko ini terjadi akibat produk barang/jasa yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasar. Produk
telah menjadi kuno (absolensence) akibat penerimaan (revenue) yang diperoleh terus menurun dan
terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha yang berakibat usahanya sampai di terminal alias
gulung tikar atau bangkrut. Risiko pasar yang lain yaitu persaingan dalam usaha produk barang/jasa.
Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu wirausaha biasanya selalu diamati oleh wirausahawan lainnya.
Oleh karena itu, para pembisnis tidak boleh lengah terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang
berkembang agar tidak berakibat yang fatal karena tindakan pesaing.

Hal yang merupakan risiko bagi para pebisnis yang mengakibatkan barang produk barang/jasa tidak laku
dijual, di antaranya

a. adanya perkembangan teknologi:

b. adanya tindakan atau peraturan baru yang berwajib: dan c. adanya pencurian, kecelakaan, dan
kebakaran.

Upaya yang dapat ditempuh untuk mengantisipasi risiko tersebut dapat dijelakan sebagai berikut.

a. Mengadakan inovasi produk (product innovation), yaitu membuat desain baru dari produk
barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas.

b. Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh informasi pasar secara
berkesinambungan. Biasanya cara ini memerlukan dana yang besar dan hanya layak untuk usaha yang
besar.

2.Risiko Real

Risiko real adalah risiko yang terlihat, dapat dihitung, dapat diantisipasi, dan dapat dihindari. Berikut hal-
hal yang termasuk ke dalam risiko real, di antaranya

a. kehilangan modal:

b. kehilangan kesempatan:

c. kehilangan mata pencaharian: dan


d. kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya (dicision making) karena ada
pengalihan gaya bisnis keluarga menjadi gaya bisnis profesional.

3. Risiko Psikologis

Risiko psikologis adalah risiko yang tidak terlihat, tidak terhitung, dapat diantisipasi,

tapi belum tentu dapat dihindarkan. Hal-hal yang termasuk ke dalam risiko psikologis dapat dijelaskan
sebagai berikut.

a. Kehilangan reputasi (hilang muka, nama besar, dan citra) dan risiko menanggung malu.

b. Kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain, sehingga akan menumbuhkan sikap
paranoid.

C. Kehilangan perasaan (potent) atau mampu menyebabkan hilangnya rasa percaya diri.

d. Kehilangan jati diri.

e. Kehilangan motivasi dan lain sebagainya.

4. Risiko di Luar Kemampuan Manusia (Force Major)

Risiko ini terjadi di luar kuasa manusia, seperti bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, dan
kebanjiran. Karena kemungkinan terjadinya sangat kecil, risiko ini dianggap tidak ada. Risiko ini dapat
dialihkan dengan memanfaatkan jasa asuransi.
Gambar 2.11 Kegagalan menjadi salah satu jalan menuju kesuksesan Sumber: Pardi, t.t.

5. Risiko Teknis ( Kerugian)

Risiko ini terjadi akibat ketidakmampuan seorang wirausahawan atau yang mengoorganisasi usaha
dalam mengambil keputusan risiko yang dapat sering terjadi berhubungan dengan hal sebagai berikut.

a. Biaya produksi yang tinggi (inefisiensi).

b, Risiko karena adanya pemogokan karyawannya akibat kesejahteraan kurang diperhatikan.

c. Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (banyaknya tenaga kerja).

d. Tejadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan.

e. Terjadi pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik,

f. Terus-menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus membengkak serta harga jual tidak
berubah.
g. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja menurun.

h. Perencanaan dan desain yang salah sehingga sulit dioperasionalkan serta hal. hal yang berhubungan
dengan ketatalaksanaan perusahaan.

i. Risiko karena tidak dipercaya oleh perbankan akibat terjadi kredit macet di dalam perusahaan.

6. Menangani Risiko

Risiko dapat ditangani dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.

a. Pengetahuan seorang wirausaha

1) Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang
dihasilkan diupayakan memakai metode yang dapat menurunkan biaya produksi (efisien).

2) Kemampuan mengorganisasi (organizational skill), yaitu kemampuan meramu dengan tepat dari
faktor produksi dalam usaha yang mencakup sumber daya modal.

3) Kemampuan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dan dapat
dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Dengan demikian, setiap
pemimpin dituntut membuat konsep kerja yang baik (conceptual skill).

b. Membuat strategi yang terarah untuk masa depan


Strategi yang dimaksud, meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia,
strategi operasional, strategi pemasaran, dan strategi penelitian dan pengembangan. Tujuan dari
strategi ini sebagai berikut.

1) Agar tetap memperoleh kuntungan.

2) Hari depan yang lebih baik dari sekarang (usaha berkembang).

3) Agar tetap bertahan (survive).

4) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi.

5) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi memiliki konsekuensi setiap saat harus membayar
premi asuransi yang merupakan pengeluaran tetap. Contoh: asuransi kebakaran dan asuransi tenaga
kerja.

Salah satu keluhan dari para wisatawan yang berlibur tanpa menggunakan jasa perusahaan perjalanan
adalah transportasi. Pemerintah masih banyak yang belum mampu memberikan fasilitas yang baik untuk
memberikan kemudahan bagi wisatawan berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Bisnis sewa
kendaraan, baik itu kendaraan roda empat dan roda dua sepertinya sangat masuk akal di daerah yang
dekat dengan tempat wisata. Bagaimana tidak? Akan banyak orang yang membutuhkan akses
kendaraan pribadi ketika wisatawan sedang tidak membawa dari rumah karena terlalu jauh, terutama
untuk wisatawan asing dari luar negeri. Bisnis penyewaan kendaraan juga sangat erat kaitannya dengan
bisnis traveling. Dalam hal ini Anda dapat menyediakan jasa antar jemput para turis dari lokasi wisata ke
hotel atau mungkin ke tempat lain.

5. Risiko Teknis ( Kerugian)

Risiko ini terjadi akibat ketidakmampuan seorang wirausahawan atau yang mengoorganisasi usaha
dalam mengambil keputusan risiko yang dapat sering terjadi berhubungan dengan hal sebagai berikut.

a. Biaya produksi yang tinggi (inefisiensi).


b, Risiko karena adanya pemogokan karyawannya akibat kesejahteraan kurang diperhatikan.

c. Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (banyaknya tenaga kerja).

d. Tejadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan.

e. Terjadi pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik,

f. Terus-menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus membengkak serta harga jual tidak
berubah.

g. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja menurun.

h. Perencanaan dan desain yang salah sehingga sulit dioperasionalkan serta hal. hal yang berhubungan
dengan ketatalaksanaan perusahaan.

i. Risiko karena tidak dipercaya oleh perbankan akibat terjadi kredit macet di dalam perusahaan.

6. Menangani Risiko

Risiko dapat ditangani dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.

a. Pengetahuan seorang wirausaha

1) Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang
dihasilkan diupayakan memakai metode yang dapat menurunkan biaya produksi (efisien).
2) Kemampuan mengorganisasi (organizational skill), yaitu kemampuan meramu dengan tepat dari
faktor produksi dalam usaha yang mencakup sumber daya modal.

3) Kemampuan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dan dapat
dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Dengan demikian, setiap
pemimpin dituntut membuat konsep kerja yang baik (conceptual skill).

b. Membuat strategi yang terarah untuk masa depan

Strategi yang dimaksud, meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia,
strategi operasional, strategi pemasaran, dan strategi penelitian dan pengembangan. Tujuan dari
strategi ini sebagai berikut.

1) Agar tetap memperoleh kuntungan.

2) Hari depan yang lebih baik dari sekarang (usaha berkembang).

3) Agar tetap bertahan (survive).

4) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi.

5) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi memiliki konsekuensi setiap saat harus membayar
premi asuransi yang merupakan pengeluaran tetap. Contoh: asuransi kebakaran dan asuransi tenaga
kerja.

E. Analisis Peluang Usaha Bidang Pariwisata dengan Metode SWOT


Dalam rangka mengidentifikasi peluang usaha perlu dilakukan analisis yang salah satu metodenya, yaitu
analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman
(threat).

Gambar 2.12 Analisis SWOT usaha kecil Sumber: Azzaini, 2019

Dalam suatu proyek bisnis/wirausaha atau suatu spekulasi bisnis, kegunaan analisis SWOT ini untuk
mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk barang atau jasa
sebagai alat penyusun strategi.

Dasar Pemahaman Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), Oopportunities (peluang),
dan threats (ancaman). Dalam hal ini SWOT sebagai suatu model daiam menganalisis suatu organisasi
yang berorientasi profit dan nonprofit dengan tujuan utama mengetahui keadaan organisasi tersebut
secara lebih komprehensif. Maksud dari analisis SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Kekuatan (strengths)
Kekuatan (strengths) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi dan
proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Hal tersebut yaitu kekuatan yang dimiliki pariwisata. Dengan
mengetahui kekuatan, pariwisata dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan
dalam pasaran dan mampu bersaing untuk perkembangan selanjutnya yang menyangkut pariwisata.

b. Kelemahan (weakness)

Kelemahan (weakness) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek, atau
konsep bisnis yang ada, kelemahan yang dianalisis, merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi dan proyek atau konsep bisnis itu sendiri, yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan atau
merugikan bagi pengembangan objek wisata.

Peluang (opportunities)

Peluang (opportunities) merupakan kondisi peluang berkembang di masa yan akan datang. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi,

proyek atau konsep bisnis itu sendiri, seperti kompetitor dan kebijakan. d. Ancaman (threats)

Ancaman (threats) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri. 2. Faktor Eksternal dan Internal dalam Perspektif
SWOT Pengaruh faktor internal dan eksternal dalam kaitannya dengan analisis SWOT dalam
menentukan peluang usaha sebagai berikut. a. Faktor eksternal

Faktor eksternal memengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O ang T). Faktor ini menyangkut
dengan kondisi-kondisi di luar perusahaan yang memengaruhi dalam pembuatan keputusan
perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environment) dan lingkungan bisnis
makro (macro
environment), ekonomi, politik, hukum, tekonologi, kependudukan, dan sosiai budaya.

b. Faktor internal

Faktor internal memengaruhi terbentuknya strengths and weaknesses (S and W). Faktor ini menyangkut
dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan. Hal ini turut memengaruhi terbentuknya pembuatan
keputusan (decision making) perusahaan. Faktor internal ini mencakup semua macam manajemen
fungsional, yaitu pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan

pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan (corporate culture).

3. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan
untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang dapat diharapkan. Adanya kebutuhan finansial dan
pengembalian (return) dapat sangat berbeda bergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi usaha
baru. Berikut langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan finansial.

No. Langkah-Langkah 1.

— Penjelasan

Penentuan kebutuhan “Penentuan kebutuhan finansial dilakukan satu bulan sekali finansial total dengan
agar kebutuhan akan finansial tercukupi sehingga tidak dana yang diperlukan mengalami kelebihan dan
kekurangan dana. Dalam kaitannya untuk operasional dengan usaha produk barang/jasa, wirausaha
dapat memperhitungkan aspek finansial, seperti alat transportasi,

alat dan bahan material untuk membuat produk tersebut.


2. Penentuan sumber Penentuan sumber daya finansial yang tersedia harus daya finansial yang
dibedakan antara sumber finansial jangka pendek, tersedia menengah, dan jangka panjang. Hal ini
berkaitan dengan

| usaha produk barang/jasa yaitu aspek transportasi. Finansial jangka menengah seperti bahan dan
material yang dipakai membuat produk. Finansial jangka panjang yaitu aspek

' #nansial untuk memperluas dan mempertahankan keutuhan usahanya.

4. Contoh Analisis SWOT Bisnis Pariwisata

Contoh analisis SWOT usaha bisnis pariwisata kekinian untuk kaum milenial sebagai berikut.
Gambar 2.14 Sepuluh destinasi prioritas yang dicanangkan pemerintah Indonesia (10 Bali Baru) Sumber:
Putra, 2019

Sepuluh destinasi prioritas yang disiapkan oleh pemerintah merupakan peluang bisnis yang luar biasa
untuk Anda para kaum milenial. Terlebih jika Anda adalah salah satu kaum muda yang tinggal di salah
satu daerah destinasi tersebut. Ada beberapa peluang usaha yang dapat Anda tangkap dari kebijakan
fenomenal ini. Peluang usaha ini tidak tertutup untuk Anda yang tidak berada di daerah tersebut.
Beberapa contoh usaha yang dapat Anda lakukan sebagai berikut.

a. Usaha kuliner

Untuk membuka usaha kuliner tentunya dibutuhkan keahlian memasak. Keahlian ini dapat dipelajari
melalui Youtube, aplikasi resep masakan, atau belajar langsung dari resep keluarga. Sebaiknya membuat
usaha kuliner dengan menu masakan atau jajanan untuk oleh-oleh khas dari daerah destinasi tersebut.
Gambar 2.15 Ayam taliwang makanan khas Mandalika Lombok Sumber: Dika Saputri, 2019

Contoh: Jika Anda tinggal di Mandalika, Lombok, Anda dapat membuka Usaha ayam taliwang Lombok.
Analisis SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Strength

Makanan khas Mandalika, Lombok yang sangat terkenal di Indonesia.

2) Weakness

Tidak semua orang menyukai ayam dan masakan yang pedas karena ayam taliwang identik dengan rasa
yang pedas.

3) Opportunity

Bahan baku utama ayam taliwang sangat mudah didapatkan.

4) Threats

Banyak tempat makan yang menyediakan masakan serupa. Berdasarkan analisis SWOT yang telah
dilakukan, ada beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan untuk memulai membuka usaha kuliner
ayam taliwang, yaitu

1) menciptakan resep yang khas olahan sendiri untuk memperkuat identitas produk (ayam taliwang),

2) menciptakan tampilan sajian yang menarik dan unik,

3) gunakan bahan lokal yang terbaik:


4) menciptakan suasana tempat makan yang nyaman dan bernuansa khas Mandalika, Lombok,

5) berikan layanan yang ramah kepada pelanggan: dan

6) lakukan promosi melalui media sosial, youtube atau media cetak.

5. Penetapan Kelayakan Produk Barang/Jasa Bisnis Pariwisata Langkah-langkah dalam penetapan


kelayakan usaha dijelaskan sebagai berikut.

a. Analisis kelayakan

Sebelum peluang usaha baru diimplementasikan, analisis dalam bidang teknis perlu diperhatikan.
Melaksanakan analisis kelayakan teknis seperti pembuatan produk kreatif dan kualitas hasil produknya
sangat dibutuhkan dan disukai masyarakat.

b. Analisis peluang pasar

Seorang wirausahawan yang akan membuka usaha baru selalu membutuhkan informasi tentang pasar
karena tujuan dari pemasaran untuk memenuhi permintaan pelanggan. Hal tersebut dilakukan dengan
mencari informasi mengenai produk barang/jasa yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

c. Menentukan jumlah konsumen potensial Langkah ketiga yaitu menentukan jumlah konsumen
potensial. Seorang wirausaha produk barang/jasa harus belajar dengan usaha yang sudah berdiri. Dalam
hal ini, seorang wirausaha produk barang/jasa harus mempelajari wirausaha yang lebih dulu bergerak di
bidang usaha tersebut. Dengan demikian, wirausaha mampu mengetahui data statistik konsumen
potensial dari usaha produk barang/jasa tersebut.

d. Sumber informasi pasar Sumber informasi pasar adalah informasi untuk mengevaluasi peluang pasar
masa sekarang dan yang akan datang dari suatu bentuk. Dua pendekatan untuk memperoleh data
tentang informasi tersebut yaitu mengadakan penelitian secara spesifik yang dirancang untuk
mengumpulkan informasi yang disebut dengan data primer. Selain itu, menemukan data-data relevan
yang berasal dari usaha-usaha yang sudah berdiri, seperti melakukan riset pada sebuah usaha produk
barang/jasa paling sukses di Indonesia.
e. Ujicoba pasar Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset yang utama untuk mengurangi risiko yang
ada pada suatu usaha. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar berkaitan dengan usaha produk
barang/jasa dengan cara membuat sebuah karya baru dan dilihat respons masyarakat terhadap produk
tersebut.

f Studi kelayakan pasar Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu
yang banyak dan merupakan tugas yang rumit, tetapi wirausaha produk barang/jasa baru perlu untuk
melakukannya. Studi kelayakan pasar akan dapat mengurangi risiko kerugian dan kegagalan usaha
produk barang atau jasa. Studi kelayakan pasar merupakan analisis lebih lanjut dari kegiatan uji coba
pasar.

F Merencanakan Produk Kreatif untuk Usaha

Produk kreatif merupakan produk yang menggunakan teknologi digital untuk membantu proses
operasional usaha. Penggunaan teknologi digital dapat diterapkan dalam bentuk pemasaran online,
membuka akun penjualan di media sosial, menggunakan aplikasi keuangan dan administrasi usaha,
bahkan membuat toko online melalui blog atau marketplace. Beberapa hal yang perlu Anda rencanakan
dalam membuat produk kreatif sebagai berikut.

1. Latar Belakang Usaha

Dalam hal ini, mengetahui latar belakang usaha yang akan dijalankan dapat dilakukan dengan memilih
bidang usaha sesuai dengan hal yang paling disukai dan paling memungkinkan dilakukan untuk kondisi
saat ini.

2. Ide Kreatif dan Inovasi Usaha

Menemukan ide dan inovasi kreatif dari produk yang akan diproduksi lebih berdaya guna, efisien,
memberikan solusi untuk permasalahan, dan memiliki nilai tambah.

3. Deskripsi Produk

Menggambarkan produk secara terperinci dalam kata-kata, visual, serta konsep atau Cara penjualan
pada produk barang/jasa dengan penggunaan internet of thing.

4. Target dan Segmentasi Pelanggan

Menentukan segmen dan target pelanggan secara spesifik agar penjualan Produk tepat sasaran.
5. Sumber Modal/Pendanaan

Pertimbangan sumber dana untuk modal usaha.

6. Cara Penjualan dan Pemasaran

Membuat konsep atau cara penjualan dan pemasaran dengan tujuan agar dapa mengetahui kebutuhan
alat, lokasi, dan fasilitas yang dibutuhkan.

7. Lokasi Usaha

Lokasi usaha terdiri atas lokasi produksi dan lokasi penjualan. Layout lokasi dibuat terperinci agar dapat
merencanakan kebutuhan peralatan dan fasilitas.

8. Alat dan Fasilitas

Alat dan fasilitas sebaiknya direncanakan berdasarkan layout dan cara penjualan dengan jumlah dan
jenis yang telah diperhitungkan agar efisien dalam penggunaan modal.

9. Bahan Baku

Merencanakan bahan yang digunakan untuk produksi dalam jenis, ukuran, merek dagang, dan komposisi
penggunaan.

10. Cara Pengolahan Dan Produksi


Perencanaan cara pengolahan perlu dilakukan mulai dari tahap uji coba sehingga mendapatkan cara
terbaik untuk memproduksi produk. Selain itu, hal yang harus dilakukan adalah mengetahui alur proses
mulai dari awal hingga sampai kepada end user.

11. Nama Usaha, Merek Dagang, Dan Logo

Sejak awal rencanakan nama, merek dagang, dan logo usaha. Berikan sentuhan kreatif agar memberikan
nilai tambah pada produk.

12. Kemasan

Kemasan dengan desain yang menarik akan memberi nilai keunggulan pada produk. Oleh karena itu,
sejak awal perlu perencanaan kemasan, baik dari segi bahan maupun desain.

13. Penggunaan Teknologi Digital Perencanaan penggunaan teknologi digital dalam proses produksi dan
pemasaran, seperti media sosial, aplikasi penjualan, dan blog.

G. Action Plan

Setelah membuat perencanaan usaha, langkah selanjutnya yaitu membuat rencana aksi. Manfaat dari
pembuatan rencana aksi agar Anda dapat mengetahui hal-hal yang akan dilakukan setelah pembuatan
rencana usaha beserta jadwal waktu yang ditetapkan. Setelah membuat rencana aksi, Anda dapat
langsung mempersiapkan usaha sampai pada pelaksanaan usahanya. Artinya, usaha Anda telah dapat
diwujudkan. Berikut contoh rencana aksi yang dapat membantu anda untuk merealisasikan usaha.

1. Tahap 1

a. Uji coba pembuatan produk/jasa.

b. Evaluasi produk.

c. Revisi/perbaikan.
d. Finalisasi produk dan penentuan komposisi bahan baku. 2. Tahap 2

a. Menentukan merek dagang.

b. Mendesain logo.

C. Membuat tagline usaha.

d. Membuat contoh kemasan,

e. Kelengkapan tambahan lainnya.

3. Tahap 3

a. Mendapatkan supplier dan lokasi produksi,

b. Mendapatkan lokasi penjualan.

c. Membuat gambaran layout lokasi produk.

d. Mendapatkan informasi perizinan usaha.

e. Membuat catatan dan mencari informasi kebutuhan peralatan menurut ukuran, jumlah, dan merek.

f. Membuat catatan kebutuhan fasilitas, seperti listrik, parker, internet, dan lainnya.

g. Menghitung kebutuhan modal berdasarkan perhitungan kebutuhan usaha.

h. Menghitung kebutuhan tenaga kerja, membuat struktur organisasi, dan catatan tugas.

i. Kebutuhan usaha lainnya.

4. Tahap 4

a. Menghitung harga pokok produksi dan total biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap produksi
dibagi dengan hasil produksinya.
b. Penentuan harga jual.

c. Pembuatan sistem produksi.

d. Pembuatan sistem penjualan dan operasional.

e. Membuat rencana pemasaran.

f. Penggunaan teknologi digital.

Anda mungkin juga menyukai