PENDAHULUAN
1. Peluang Usaha
Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu “Peluang” dan “Usaha”.Peluang yang dalam bahasa
inggris disebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah Kesempatan.
Secara sederhana peluang diartikan sebagai kesempatan muncul atau terjadi pada satu
peristiwa. Sedangkan usaha memiliki pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa
yang diinginkan .Sehina secara terminologis pengertian pengertian peluang usaha adalah
kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang
diinginkannya (keuntungan-kekayaan-uang)dengan memanfaatkan berbagai faktor baik
internal maupun eksternal
Faktor internal berasal dari diri kita sendiri semisal bakat dan minat. Selanjutnya faktor
eksternal ,faktor eksternal adalah hal-hal yang berkaitan diluar dari diri kita semisal warnet adalah
salah satu peluang usaha yang dulu pernah booming dan menghasilkan banyak uang bagi
pemiliknya. Namun beberapa tahun ini usaha ini mulai surut semenjak munculnya banyak gadget,
laptop serta area internet gratis.
Jadi, Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya di ambil atau
dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan.
Sumber Peluang Usaha bisa berasal dari beberapa macam sumber, adalah sebagai berikut :
Peluang ini memiliki potensi yang cukup besar dalam menuju kesuksesan, hal ini
disebabkan karena peluang tersebut tumbuh secara tidak langsung dari jiwa seseorang itu sendiri.
Ada beberapa kategori peluang usaha yang berasal dari diri sendiri adalah sebagai berikut:
a. Berasal dari sebuah hobi. Setiap seseorang pasti memiliki sebuah hobi tertentu yang bisa
dijadikan Sumber Peluang Usaha. Salah satu contohnya yaitu seseorang yang hobi dalam menjahit
bisa mengambil peluang usaha sebagai Penjahit, seseorang yang gemar memasak bisa mengambil
peluang usaha membuka warung makan dan masih banyak lagi hobi lainnya yang bisa dijadikan
peluang usaha.
b. Berasal dari sebuah keahlian yang dimiliki. Keahlian yang dimiliki seseorang dapat dijadikan
sebuah modal utama dalam mengembangkan usahanya. Contohnya seseorang yang ahli dalam
memperbaiki TV yang rusak, seseorang yang ahli dalam membuat alat-alat rumah tangga bisa
mengambil peluang usaha mebel dan sebagainya.
c. Berasal dari pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari. Dari beberapa kategori peluang usaha
ini, pengetahuan merupakan hal yang paling potensial dalam menemukan peluang usaha apa yang
harus diambil. Karena seseorang tersebut sudah mencari tahu terlebih dahulu dan mempelajari serta
memahami bidang usaha yang hendak di tekuninya.
2. Peluang yang berasal dari lingkungan.
Peluang ini biasanya timbul dari lingkungan yang ada di sekitar mereka. Seperti salah satu
contoh peluang usaha seorang mahasiswa yang menjual pulsa elektik dan sebagainya.
Ini merupakan salah satu sumber peluang usaha yang sangat besar. Karena peluang ini
muncul disebabkan karena terjadinya sebuah perubahan seperti perubahan gaya hidup, perubahan
peraturan pemerintah, perubahan musim, perubahan pola makan dan perubahan-perubahan
lainnya.
Konsumen merupakan salah satu objek yang sangat diperlukan dalam menentukan
peluang usaha yang hendak ditekuni. Karena dari suara konsumenlah seseorang bisa mengetahui
peluang usaha apa saja yang saat ini sedang dibutuhkan dan perlu dikembangkan.
Peluang usaha ini bersifat orisinil yang bisa memunculkan sebuah gagasan peluang usaha
yang baru.
Peluang ini lebih mengarah pada pengumpulan beberapa informasi yang dibutuhkan yang
perlu menghubungkan sebuah pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk
mewujudkannya. Akan tetapi, peluang tersebut tidak akan bermanfaat jika seseorang tersebut tidak
memiliki kemampuan dalam menghubungkan pengalaman dan pengetahuan tersebut.
Sebelum memulai sebuah usaha, seorang wirausahaan haruslah memperhatikan beberapa hal. Hal-
hal tersebut diantaranya adalah:
1. Lihat karakter usaha Anda dan apakah sudah sesuaikan dengan karakter pribadi anda. Anda
perlu mengenali karakter bidang usaha Anda. Tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter dasar
Anda sesuai dengan karakter usaha Anda.
2. Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut. Merupakan syarat mutlak bahwa seseorang harus
menyukai usaha yang akan digelutinya. Kenyataan menunjukkan bahwa rasa suka pada usaha akan
membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam menjalankannya sehingga
nantinya akan membuahkan hasil yang baik. Disini, memulai usaha dari hobi bisa menjadi
pertimbangan Anda. Karena hobi biasanya merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa
berpotensi menjadi usaha yang berhasil. Tentunya dengan berbagai tambahan analisa lainnya.
Sangat penting bagi kita untuk mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah kita
mampu menjalankan usaha tersebut. Kita bisa mengukur kemampuan kita dengan mengadakan
beberapa analisa atau riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkan
dengan kemampuan kita.
Selain dari Unsur Unsur diatas terdapat pula beberapa unsur dalam peluang usaha baru yaitu :
Sebelum memulai sebuah usaha, ada baiknya kita melakukan pengamatan tentang
kebutuhan pasar terhadap produk yang akan kita geluti. Pengamatan ini sangat berguna bagi
panjang atau tidaknya umur usaha yang akan digeluti.
Hal yang sangat dan selalu perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah melakukan
inovasi yang dapat dilakukan untuk sebuah produk yang akan dijalani.
3. Sesuai keahlian
Usaha yang dilakukan berdasarkan keahlian yang dimiliki hasilnya akan lebih memuaskan
seorang usahawan.
Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalani dengan kebutuhan sekitar akan
berpengaruh pada permintaan pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah digapai.
Koneksi dan relasi yang kita miliki juga sangat berguna, baik dalam hal promosi maupun
pengembangan usaha.
6. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Pengamatan terhadap produk atau jasa juga adalah hal terpenting yang harus dilakukan
oleh usahawan agar kekurangan pada produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki. Sehingga
hasil yang memuaskan dapat dihasilkan.
Memanfaatkan produk dari perusahaan lain juga dapat dilakukan untuk menjadi bahan
pembantu dalam produk atau jasa yang dihasilkan.
9. Usaha Warisan
Sebuah usaha juga dapat merupakan sebuah usaha yang dilakukan secara turun temurun.
10. Ikut-ikutan
Sebuah usaha yang ditekuni oleh seorang usahawan juga dapat merupakan joinan bersama
partner. Atau usaha yang diajak oleh partner lainnya untuk menekuninya bersama-sama.
11. Coba-coba
a. Kurangnya obyektivitas
Selain masalah masalah diatas terdapat pula beberapa masalah dalam memulai usaha baru
yang biasanya menjadi bahan pertimbangan calon wirausahawan :
a. Modal.
Biasanya orang yang hendak mulai usaha selalu mengkambinghitamkan modal. “Modalnya dari
mana?” Padahal, ada banyak cara mendapatkan modal. Dan lagi modal itu tidak melulu soal uang,
modal itu juga bisa berupa ide, berupa tenaga, dan lainnya.
Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain[4][4] :
1) Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi
masalah dengan baik)
3) Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun
berupa mesin)
4) Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi
Sering kan anda dengar “Wah usaha itu seperti yang sudah saya pikirkan satu tahun lalu. Tapi
sayangnya saya tak segera mengeksekusinya.”
b. Sepi pelanggan
Saat bisnis sudah mulai, pembeli atau pelanggan tidak kunjung datang. Ini merupakan
masalah bisnis yang serius yang kerap dialami pebisnis pemula.
Mungkin bisnis bisa berjalan, tapi untuk meningkatkannya kesulitan. Sulit untuk memperluas
jaringan, sulit untuk meningkatkan penjualan, sulit untuk menembus pasar baru.
Sudah mencoba beriklan dan melakukan pemasaran, namun hasilnya tidak sesuai harapan.
Berarti ada masalah pada cara marketing yang dilakukan.
Solusinya yaitu:
1) Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa.
6) Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya
dari pesaing.
7) Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa.
3. Perencanaan Bisnis
Perencanaan usaha adalah serangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk masa
mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut peggi lambing (2000:131),Perencanaan usaha[6][6] adalah suatu cetak biru tertulis
(blue print) yang berisikan tentang misi usaha ,usulan usaha ,operasional usaha, perincian finansial,
strategi usaha ,peluang pasar yang mungkin diperoleh dan kemampuan serta ketrampilan
pengelolaan.
Jadi perencanaan bisnis adalah serangkaian laporan yang berisikan semua hal-hal yang akan
dilakukan dalam proses bisnis dalam rangka mencapai tujuan bisnis.
Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki 2 fungsi yaitu mencakup hal-hal sebagai
berikut:
2. Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah bisa digunakan sebagai pedoman
atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu memungkinkan dan
memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkannya
serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan.
5. Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Bisnis
1. Tahapan riset dan survei lapangan, seperti perilaku konsumen, perilaku pasar, tingkat permintaan, tren, dan arah
perubahan persaingan (change driver).
2. Tapan evaluasi data dan pengelolaan data dengan metode-metode statistik ataumetode-metode analisa yang lain.
3. Tahapan penyelesaian hasil riset dan survei untuk memastikan bahwa data daninformasi itu sudah akurat dan benar.
4. Tahapan perencanaan dan analisa pemilihan strategi perusahaan atas hasil riset.
6. Rincian rugi/laba
7. Perhitungan neraca
Tujuan dari rencana bisnis bukan hanya sebagai pedoman atau buku pegangan dalam berbisnis, tetapi untuk dijalankan
dan sebagai peta perjalanan bisnis yang akan dan di jalankan. Tetapi harus tetap berada dijalur yang benar dan sesuai
dengan yang direncanakan.
Ditinjau dari sisi positifnya, ada beberapa manfaat penting rencana bisnis bagi wirausahawan dalam mensukseskan
bisnisnya, yaitu :
1. Membantu wirausahawan untuk berpikir tentang bisnisnya melalui ide-ide yang dituangkan dalam sebuah rencana
yang terintegrasi dengan baik.
2. Membantu wirausahawan dalam mengambil keputusan dan mengevaluasi keputusan dan mengevaluasi ide-ide bisnis
sehingga resiko kegagalan bisa di minimalisir.
3. Memberikan informasi dan sinyal bagi bisnisnya agar tetap berjalan dengan benar, sehingga rencana bisnis itu bisa
menjadi mercusuar (pedoman) bagi perjalanan bisnisnya.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dari wirausahawan bila bisnisnya berjalan dengan baik sesuai rencana bisnis.
5. Untuk belajar dari kegagalan, kesalahan, dan pandangan-pandangan bisnis yang tidak sesuai pada saat menjalankan
bisnis
6. Menuntun wirausahawan agar menjadikan bisnis pertamanya mempunyai kemungkinan untuk sukses dan terus
tumbuh dan berkembang.
7. Mengingatkan agar dalam berinvestasi tidak didasarkan keputusan yang bersifat emosi saja tanpa landasan yang
tepat Membantu wirausahawan dalam mencari rekan bisnis, pemodal, investor, atau untuk mengajukan kredit modal kerja
ke bank.
7. Karakteristik Perencanaan Bisnis
3. Informasi yang detail mengenai kompetitor dan industri yang akan dimasuki
1. Executive summary / ringkasan Eksekutif, memuat secara ringkas latar belakang, tujuan dan rencana kerja
wirausaha
2. Industry analysis / Analisis Peluang, memuat uraian mengenai keadaan obyektif yang melatar belakangi
industri dimana kegiatan wirausaha tersebut akan berkerja.
3. Company description / Deskripsi Wirausaha, memuat tentang deskripsi kegiatan yang akan dilakukan oleh
wirausaha
4. Product and services description / Deskripsi Produk dan Jasa, memuat tentang uraian mengenai produk
dan jasa yang akan dipasarkan melalaui kegiatan wirausaha
5. Market description / Deskripsi Pasar, memuat uraian mengenai keadaan permintaan dan penawaran
dalam pasar produk barang dan jasa, serta pangsa pasar yang tersedia untuk operasionalisasi wirausaha
6. Marketing strategy / Strategi Pemasaran, memuat uraian mengenagi bagaimana rencana strategis
pemasaran produk barang dan jasa mentikapi keadaan pasarnya.
8. Staffing description / Deskripsi personalia, memuat penempatan personalia dalam kegiatan, yang
memungkinkan usaha akan dapat berjalan dengan baik berdasarkan spesifikasi profesional dan kompetensi
personalia
9. Financial projection / Proyeksi Finansial, merupakan uraian proyeksi penggunaan sumber daya keuangan
untuk pelaksanaan kegiatan
10. Capital needs / Kebutuhan Dana, memuat perhitungan rencana finansial yang diramu dengan rencana
penerimaan, untuk menunjukkan kebutuhan dana untuk memulai usaha
11. Milestones / Tahapan, memuat tata kala tahapan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://mariajhyun.blogspot.co.id/2013/04/-peluang-usaha.html
Suryana,KEWIRAUSAHAAN:Salemba empat,Jakarta:2013.
http://ilmukaya.com/sumber-peluang-usaha/
http://mariajhyun.blogspot.co.id/2013/04/makalah-peluang-
usaha.html
https://andita220182.wordpress.com/tag/perencanaan-bisnis/
Makalah Kliping
Peluang Usaha