SAP 11
NAMA KELOMPOK:
Faktor Internal, yang berasal dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain:
a. Pengetahuan yang dimiliki
b. Pengalaman dari individu itu sendiri
c. Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
d. Instuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri
Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek
untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara lain:
Disamping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut:
1) Jasa servis
Banyak orang yang ingin mengikuti perkembangan teknologi sehingga banyak sekali
dijumpai alat canggih seperti televisi, VCD, komputer, vacuum cleaner, mesin cuci,
sepeda motor, bahkan mobil.
2) Jas Hiburan
3) Jasa Transportasi
Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil dan
sebagainya.
4) Jasa kesehatan
Contoh memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan seperti finess, SPA,
pijat refleksi dan pengobatan alternative.
Contoh jasa penitipan anak, catering, tenaga kebersihan, penulis atau pengetikan
karya tulis sebagainya.
Sedangkan pemiliha produk, berupa barang yang dapat menciptakan peluang usaha
adalah dengan mempertimbangkan produk-produk yang:
b) Melakukan wawancara
c) Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen
Demikian juga untuk mengetahui seberapa besar kekuatan daya beli konsumen.
Kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita:
Di bawah ini adalah daftar sumber ide yang dapat memberikan gagasan awal atau pemikiran
awal untuk menentukan usaha apa yang hendak dijalankan:
Dan masih banyak lagi selama masih ada kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih
terdapat peluang yang dapat kita manfaatkan, misal:
Beberapa langkah untuk mengenali dan memilih peluang bisnis yang tepat antara lain:
Perubahan situasi dan kondisi bisnis yang cepat melahirkan ketidak pastian
dalam berusaha, kondisi tersebut sangat menyulitkan dan dapat berdampak buruk bagi usaha,
tetapi bagi sebagian orang yang selalu berusaha menciptakan peluang usaha ditengah
kesempatan dan kebutuhan hidup kondisi ini adalah tantangan yang dapat melahirkan peluang
terbaik untuk memulai bisnis dan orang dengan kemampuan demikian disebut entrepreners.
Pemanfaatan situasi ketidakpastian menjadi peluang dan bisnis baru bukan semata menjadi
keuntungan pribadi pebisnis tetapi juga berpotensi untuk meningkatkan keseluruhan efisiensi
pasar dan berkembangnya inovasi di masyarakat.
Perlu di ungkapkan disini, ketika terpaan krisis yang melanda Indonesia ternyata tidak
selalu menimbulkan dampak negatif. Fenomena ketahanan Usaha Kecil Menengah (UKM)
terhadap krisis ekonomi membawa angin segar perubahan arah kebijakan pembangunan
Indonesia, yang dulu lebih memfokuskan diri pada pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh
industri-industri besar hasil konglomerasi dan ketidakberpihakan pada pengembangan UKM.
Kini, UKM lah yang menjadi fokus pengembangan ekonomi Indonesia sebagai penunjang pokok
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Hasil survey lembaga penelitian SMERU “Peta Upaya Penguatan Usaha Mikro/Kecil di
tingkat Pusat tahun 1997-2003” Desember 2003 telah membuktikan kekuatan UKM sebagai
katup pengaman (safety valve) kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Cerita di balik musibah
selalu ada hikmah yang dapat diambil, benar-benar dapat dibuktikan oleh bangsa Indonesia
dengan fenomena ketahanan UMKM tersebut. Keberadaan dan peran strategis UMKM dalam
perekonomian mendorong berbagai pihak untuk bahu membahu melakukan pemberdayaan dan
dukungan, seluruh komponen di bangsa ini bergerak dalam pembinaan UMKM termasuk
BUMN dalam bentuk Program Bina Lingkungan(PKBL), perusahaan-perusahaan dengan
program Community Social Responsibility(CSR), perbangkan dengan kredit usaha mikro, dan
lainnya tidak ketinggalan Perguruan Tinggi berperan melalui program Pengabdian Pada
Masyarakat (PPM) dengan konsultansi bisnis dan peningkatan kemampuan manajerial usaha.
Perlu menjadi catatan bahwa, usaha yang datangnya dari luar dalam pemberdayaan UMKM
hanya sebatas stimulus atau rangsangan, maju mundur dan berkembangnya UMKM adalah
mutlak karena keinginan dan motivasi dari pelaku usaha itu sendiri dengan merubah pola berfikir
usaha sekedar menutupi kebutuhan berubah menjadi seorang entrepreneur