PELUANG USAHA
Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu atau masyarakat. Untuk
memahami kebutuhan masyarakat diperlukan suatu analisis terdapat lingkungan usaha secara
keseluruhan, yang meliputi banyak faktor.
1
3) Kesuksesan bisnis merupakan akumulasi dari kesuksesan dalam menaklukkan
kegagalan demi kegagalan sehingga semuanya dapat terwujud. Oleh sebab itu. jika
Anda terampil, kompeten. dan cekatan dalam menjalankan bisnis Anda serta memiliki
pengetahuan yang cukup, maka bisnis Anda akan meraih kesuksesan dengan cepat.
Adapun beberapa sumber peluang yang muncul dari diri sendiri antara lain:
1) Hobbi (bakat dan minat); hobbi yang Anda miliki dapat menjadi sebuah peluang bisnis
yang menguntungkan. hal ini menjadi masuk akal karena pada saat Anda menjadikan
hobbi sebagai usaha. Anda akan mencurahkan segala kemampuan yang Anda miliki,
karena Anda menyukai hal tersebut. Misalnya, jika hobbi memasak, kita bisa
membuka restoran, catering, dan warung makanan.
2) Pengetahuan dan latar belakang pendidikan; hal ini bisa menjadi potensi dalam
menemukan peluang. karena Anda sudah mengetahui. mempelajari dan memahami
bidang yang Anda tekuni. Untuk itu segera pahami cara memberdayakan peluang yang
Anda miliki dari latar belakang pendidikan Anda. Misalnya, seseorang lulusan SMK
jurusan teknik sepeda motor membuka bengkel sepeda motor.
3) Keahlian, keterampilan dan pengalaman pribadi; keahlian yang Anda miliki dapat
memberikan sumber inspirasi dan sumber peluang bisnis yang ingin Anda
kembangkan. Mulailah dari bidang di mana Anda merasa memiliki keahlian di bidang
tertentu, kemudian temukan inspirasi dan peluang bisnisnya. Contoh, seseorang yang
memiliki pengalaman bekerja di showroom mobil besar akhirnya membuka bisnis jual
beli mobil bekas.
2
b. Peluang Dari Lingkungan
Banyak peluang dan inspirasi yang timbul justru dari lingkungan kita, misalnya:
1) Usaha atau bisnis orang tua.
Inspirasi bisa datang dari orang tua yang sering menceritakan kesulitan-kesulitan
bisnisnya. Kemudian, sang anak akan menghubungkan cerita-cerita tersebut dengan
latar belakang pendidikan, hobbi, pengetahuan, dan keahlian yang dimilikinya.
Contoh: Dian Pelangi yang meneruskan bisnis fashion milik orang tuanya. Dalam
mengelola bisnis tersebut Dian berbekal ilmu yang didapat dari sekolah mode
ESMOD.
3
2) Perubahan lingkungan.
Misalnya, ada pembangunan perumahan baru, muncul peluang usaha toko kelontong,
bengkel, kebutuhan rumah tangga, dan sebagainya.
3) Perubahan peraturan pemerintah.
Perubahan peraturan pemerintah juga akan menimbulkan ancaman bagi industri yang
terkena dampaknya dan peluang bagi yang mampu menganalisis dan mendapatkan
manfaatnya. Contoh, ditetapkannya peraturan Pemerintah yang mewajibkan semua
Pegawai Negeri Sipil mengenakan batik setiap hari kamis, membuka peluang usaha
bagi para penjahit dan pengrajin batik.
4) Perubahan musim.
Misalnya perubahan dari musim kemarau ke musim penghujan. Pada saat musim
penghujan permintaan akan jas hujan dan payung meningkat, kondisi ini memberikan
peluang bagi produsen jas hujan dan payung untuk meningkatkan jumlah
produksinya.
5) Perubahan gaya hidup
Misalnya gaya hidup pada saat ini yang semakin banyak aktivitas masyarakat
dilakukan di malam hari. Kondisi ini memberikan peluang bagi warung, toko,
minimarket, untuk meningkatkan jam operasionalnya guna meningkatkan penjualan.
6) Perubahan tingkat kebutuhan tentang pola hidup yang lebih sehat
Misalnya banyak masyarakat yang menginginkan tempat tinggal, kantor atau tempat
bekerja yang bersih, sehat, dan rapi tanpa harus merepotkan diri. Kondisi ini
memberikan peluang untuk mendirikan usaha jasa kebersihan lingkungan.
7) Perubahan tingkat tekanan pekerjaan yang semakin tinggi (berat)
Hal ini dapat membuka peluang untuk memberikan sebuah layanan hiburan bagi
pekerja tersebut.
8) Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuan teknologi mobile
phone dan internet.
9) Perubahan tingkat pertumbuhan pemilik kendaraan akan memunculkan peluang
penjualan sparepart, asuransi, aksesori bengkel, dan lain-Iain.
4
d. Peluang Dari Konsumen
Suara konsumen itu penting karena sering menciptakan gagasan baru dalam memperbaiki
produk yang ada dan peluang bagi yang akan mendirikan usaha baru. Masukan-masukan dari
konsumen yang dapat memberikan inspirasi peluang baru, antara lain:
1) Keluhan-keluhan dari konsumen.
2) Saran-saran dari konsumen.
3) Permintaan khusus dari konsumen dan calon konsumen;
4) Angan-angan yang diimpikan oleh konsumen tentang produk atau jasa tertentu.
5) Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa Anda.
5
2) Informasi mengenai kebutuhan pokok yang harganya lebih mahal daripada di tempat
lain untuk produk yang sama dan kita tahu dimana bisa memperoleh produk tersebut
dengan harga lebih murah. lni juga dapat menjadi sebuah peluang karena ada selisih
harga.
3) Informasi tentang kebutuhan produk tertentu dan Anda tahu di mana produk itu ada
atau diproduksi.
b. Analisis SWOT
Kita juga bisa melakukan pemetaan peluang usaha dengan analisis SWOT berikut ini:
1) Strengt adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai
sasaran.
2) Weakness adalah kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha.
3) Opportunity kemungkinan apa saja yang dapat menguntungkan usaha.
4) Threat adalah ancaman apa saja yang mungkin terjadi saat kita mengembangkan
usaha.
Kegunaan analisis SWOT ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam pengembangan usaha produk barang atau jasa sebagai alat penyusun strategi.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang tetapi
secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan dan ancaman. Analisis tersebut dapat
menentukan strategi pengembangan usaha produk barang atau jasa dalam jangka panjang
6
sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan
secara cepat dan terbaik.
Analisis SWOT dapat dilakukan dengan mewawancarai pengusaha produk barang atau
jasa dengan menggunakan kuesioner. Aspek sosial, ekonomi, dan teknik produksi kerajinan
untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha
produk barang atau jasa merupakan aspek yang ada dalam wawancara tersebut.
c. Analisis 5W + 1H
Selain menggunakan analisis SWOT, seorang wirausaha juga bisa menggunakan analisis
lainnya, seperti analisis 5W +1H, yang terdiri atas:
What : jenis usaha apa yang akan kita ambil
Why : kenapa memilih usaha tersebut
When : kapan akan memulai usaha tersebut
Where : dimana kita akan memulai usaha (lokasinya dimana)
Who : siapa yang akan terlibat dalam usahanya
How : bagaimana cara membuatnya (proses produksinya)
Dengan menggunakan analisis tersebut, wirausaha akan lebih mengetahui tentang usaha
yang akan dipilihnya, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan usaha
tersebut.
8
e. Cloning (meniru habis tapi merk berbeda); Cara ini sering dilakukan oleh orang lain
ketika mencari peluang, tapi harus hati-hati mengingat ada unsur paten, HAKI (Hak
Atas Kekayaan Intelektual) atau tuntutan dari pihak yang ditiru. Jadi tirulah fungsi
dan tujuan penggunaan produknya, dengan merek dan kemasan yang berbeda.
f. Substitute (menjadi produk pengganti); Cara ini efektif bila Anda memulai
bisnis/usaha di pasar yang sudah cukup besar, dengan menjadi produk pengganti dari
produk pesaing yang paling besar dan menengah.
b. Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan pasar di
masa yang akan datang.
Setiap peluang harus memiliki ketahanan akan perubahan zaman dan tidak terpaku
pada satu tren semata. Contoh: pada saat ini, tren yang ada dalam dunia perpajakan
adalah dengan menggunakan sistem online. Untuk itu, sebagai wirausahawan harus
siap dalam menganalisis tingkat kebutuhan pasar dan persyaratan baik itu teknis atau
nonteknis dalam dunia usaha.
c. Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama. Usaha yang
sesuai dengan keinginan kita akan kita lakukan dengan senang hati. Lain halnya
9
dengan usaha yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Selain adanya celah dalam
pengetahuan, usaha yang tidak kita inginkan akan dikerjakan secara setengah hati.
d. Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji untuk dilakukan riset dan trial.
Bersifat ide kreatif dan inovatif bukan tiruan dari orang lain. Usaha yang dilakukan di
bidang perpajakan tersebut dapat menghasilkan laba atau keuntungan, sesuai dengan
kebutuhan pasar dan sudah teruji aspek ketahanannya. Untuk itu, pengetahuan
mengenai usaha yang akan kita geluti harus senantiasa kita asah. Kita harus
mengetahui secara mendalam persyaratan, risiko dan pangsa pasar usaha yang akan
kita tekuni.
6. Risiko Usaha
Dalam menggeluti wirausaha, pasti terdapat risiko-risiko yang harus dihadapi dan
dicarikan solusinya. Risiko dan peluang usaha selalu berjalan beriringan. Layaknya jeli melihat
peluang usaha, berani mengambil risiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan
potensi sendiri sebagai wirausaha. Risiko usaha merupakan informasi, kejadian, kerugian atau
pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari.
Risiko dapat bersifat pasti maupun tidak pasti. Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko
10
yang akan kita hadapi adalah seberapa sempurna kita mendapatkan informasi. Semakin
sempurna dalam kita mendapatkan informasi, maka semakin akurat pula kita mengetahui
seberapa besar risikonya.
a. Karateristik Risiko Usaha
Secara umum, risiko usaha memiliki dua karakteristik, yaitu:
1) Risiko adalah sesuatu ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
2) Risiko adalah ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.
11