Anda di halaman 1dari 14

-Kualitas dasar

Daya pikir,Daya Hati dan Daya Fisik

-kualitas Instrumental
penguasaan lintas disiplin ilmu

-Sumber Ide da Peluang Usaha


Sumber Peluang Usaha dan Cara Mengembangkannya
Peluang usaha berasal dari inspirasi, ide yang bersumber dari berbagai macam hal, diantaranya :
1. Peluang dari Diri Sendiri
a. Hobi
Dengan menekuni bidang yang digemari (hobi) bisa menjadi awal dari kesuksesan seseorang dalam
berwirausaha, bahkan usahanya bisa berkembang dan tumbuh pesat.
Contoh : Bill Gates yang hobi mengotak atik computer beranggapan bahwa computer pertama yang
diciptakan oleh IBM terlalu besar, banyak orang yang kesulitan mengoperasikannya sehingga muncul
ide untuk membuat computer lebih praktis dan mudah dioperasikan oleh setiap orang. Akhirnya Bill
Gates menciptakan Microsoft dengan sistem operasi Windows yang saat ini telah digunakan oleh
hampir setiap orang di seluruh dunia.
b. Keahlian
Keahlian yang dimiliki dapat menjadi modal untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengn bidang
keahlian.
Contoh : Larry Page dan Sergey Brin yang ahli dalam matematika menciptakan mesin pencari (search
engine) Google karena menemukan peluang usaha dari masalah dan kesulitan yang mereka hadapi
selama menjadi mahasiswa yaitu ketika harus mencari referensi tugas dan penelitian.

c. Pengetahuan dan Latar Belakang Pendidikan


Pengetahuan dan latar belakang pendidikan merupakan salah satu hal yang paling potensial untuk
menemukan peluang karena Anda sudah mengetahui, memelajari dan memahami bidang yang
ditekuni.
Contoh : Seorang lulusan SMK otomotif terus mendalami bidang perbaikan motor dan mobil, akhirnya
memahami bahwa usaha itu bersumber dari banyaknya keluhan dan kesulitan yang dihadapi oleh
pemilik kendaraan bermotor. Oleh karena itu, ia hanya fokus pada bidang tersebut. Misalnya, jasa AC
mobil, aksesoris, perbaikan mesin motor, modifikasi, pengecatan atau yang lainnya.

2. Peluang dari Lingkungan


Banyak peluang dan ide yang timbul dari lingkungan :
a. Usaha atau bisnis orang tua
Kesulitan-kesulitan bisnis yang diceritakan oleh orang tua dapat mendatangkan ide apabila dihubungkan
dengan pendidikan, hobi, pengetahuan dan keahlian yang Anda miliki.
b. Lingkungan rumah, yaitu tetangga, teman sekolah dan teman main
Peluang usaha dan ide usaha bisa muncul dengan mengamati atau mendengar kesulitan dan masalah yang
tetangga atau teman hadapi apabila dihubungkan dengan pendidikan, hobi, pengetahuan dan
keahlian yang Anda miliki.
c. Saat berkunjung di berbagai tempat

3. Peluang dari Perubahan yang Terjadi


a. Perubahan lingkungan
b. Perubahan gaya hidup
c. Perubahan tingkat kebutuhan
d. Perubahan teknologi dan komunikasi
e. Perubahan musim

4. Peluang dari Konsumen


Suara-suara kosumen yang dapat menciptakan peluang baru diantaranya :
a. Keluhan-keluhan konsumen
b. Saran-saran konsumen
c. Permintaan khusus konsumen atau calon konsumen
d. Angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk atau jasa tertentu
e. Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa

5. Peluang dari Gagasan Orang Lain


Gagasan orang lain yang bersifat orisinil akan memunculkan sebuah peluang usaha baru pula.

Sumber ide
1. Pengalaman & Pekerjaan
Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan sumber ide bisnis.
Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya mencari cara baru untuk
mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide yang menarik. Demikian juga
pengalaman kerja yang diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah dan sedang ditekuni, juga
merupakan sumber sangat besar untuk menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat. Seseorang dengan
jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa saja yang berhubungan
langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaannya saat itu.

2. Keterampilan
Keterampilan apapun yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup lama akan
membentuk naluri atau insting bisnis. Banyak orang yang memulai usaha sendiri berdasarkan pada
keterampilan yang mereka miliki.

3. Minat dan Hobi


Minat dan hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat untuk mandiri. Orang
tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan dengan minat
dan hobi.

4. Pengamatan
Mengamati sesuatu yang terjadi di "sekitar" kita bisa menjadi peluang bisnis. Pengamatan ini
diperlukan bagi mereka yang ingin mandiri. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi bisa
menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus dikembangkan

-Tujuan Pengawetan
Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk
mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain
untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau oleh industri pengolahan makanan..

pengawetan bahan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya
simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.
-Unsur Unsur Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material)
Ini merupakan bahan yang secara langsung dipakai untuk memproduksi suatu barang jadi yang siap
dipasarkan. Bahan baku tersebut mencakup semua bahan yang secara fisik dapat diidentifikasi
sebagai bagian dari produk jadi.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Tenaga kerja mengkonversi bahan baku langsung menjadi suatu barang jadi yang siap
dipasarkan. Direct Labour merupakan biaya-biaya bagi semua tenaga kerja langsung yang
ditempatkan dan diberdayakan dalam menangani kegiatan produksi secara langsung.
3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead)
Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output
tertentu. Beberapa elemen biaya overhead pabrik diantaranya;
 Biaya bahan baku tidak langsung
 Biaya tenaga kerja tidak langsung
 Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
 Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
 Biaya listrik dan air pabrik
 Biaya asuransi pabrik
 Biaya overhead lain-lain

-Saluran pemasaran
a.Saluran pemasaran langsung
Saluran pemasaran langsung merupakan saluran saluran pemasaran yang tidak mempunyai tingkat
perantara, saluran ini terdiri dari perusahaan yang menjual langsung produknyakepada konsumen.
Contoh: Amway dan Tupperware menjual langsung produknya kepada konsumen.

b.Saluran pemasaran tidak langsung


Saluran pemasaran tidak langsung, merupakan saluran pemasaran yang terdiri dari satu tingkat
perantara atau lebih.
•Saluran pemasaran 2 tingkat terdiri satu tingkat perantara, yaitu pedagang eceran.
•Saluran pemasaran 3 tingkat terdiri dari das tingkat perantara, yaitu pedagang besar dan pedagang
eceran.
•Saluran pemasaran 4 tingkat terdiri dari tiga tingkat perantara, yaitu pedagang besar, agen dan
pedagang eceran.

Fungsi Saluran Pemasaran


Saluran distribusi memindahkan barang dari produsen kepada konsumen, saluran distribusi
mengatasi kesenjangan utama dalam waktu, tempat, dan kepemilikan yang memisahkan barang
serta jasa dari mereka yang menggunakannya. Anggota saluran pemasaran melaksanakan berbagai
fungsi al:
a.Informasi, saluran pemasaran mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta
informasi intelejen mengenai pelanggan, pesaing serta pelaku dan kekuatan dalam lingkungan
pemasaran.
b.Promosi, saluran pemasaran mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasi untuk
merangsang pembelian.
c.Promosi, saluran pemasaran mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasip untuk
merangsang pembelian.
d.Kontak, saluran pemasaran menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli
e.Penyesuaian, saluran pemasaran membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan
pembeli seperti pemilahan, perakitan, dan pengemasan.
f.Negosiasi, saluran pemasaran mencapai persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari
penawaran.
g.Distribusi fisik, saluran pemasaran mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk
fisik.
h.Mengambil resiko, saluran pemasaran menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan
fungsi saluran pemasaran.

-syarat syarat pengemasan yang baik


 Sebagai tempat. ...
 Dapat melindungi. ...
 Praktis. ...
 Dapat menimbulkan kesan. ...
 Ketepatan ukuran. ...
 Pengakuan. ...
 Menimbulkan harga diri. ...
 Mengandung informasi dan promosi.

-Aspek Analisis Pasar dan Studi Kelayakan


1. Aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis

Aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada semua hal
terkait legalitas rencana bisnis yang hendak dilakukan oleh perusahaan.
Ketentuan-ketentuan hukum tersebut meliputi:

a. Izin lokasi

b. Akte pendirian perusahaan dari notaris

c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

d. Surat tanda daftar perusahaan

e. Surat izin tempat usaha dari Pemerintah Daerah setempat


f. Surat tanda rekanan dari Pemerintah Daerah setempat

g. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


2. Aspek ekonomi dan budaya dalam studi kelayakan bisnis

Aspek ekonomi dan budaya dalam studi kelayakan bisnis menyangkut


pada dampak suatu badan usaha untuk masyarakat sekitar.

a. Dari segi budaya, penelitian dalam studi kelayakan bisnis akan


menjawab bagaimana dampak keberadaan sebuah bisnis terhadap adat
istiadat di wilayah setempat

b. Dari segi ekonomi, penelitian dalam studi kelayakan bisnis akan


menjawab apakah sebuah bisnis mampu menaikkan atau justru
menurunkan rata-rata pendapatan per kapita di wilayah setempat
3. Aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis

Aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis menyangkut


pada pertanyaan apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan
dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Aspek tersebut dapat dilihat melalui
hal-hal berikut:

a. Potensi pasar, dinilai berdasarkan bentuk pasar/ konsumen yang dipilih

b. Jumlah konsumen potensial. Jumlah ini diketahui melalui proses


mengukur dan meramal permintaan dan penawaran berdasarkan produk
sejenis yang telah ada saat ini

c. Daya beli masyarakat dengan memperhitungkan perkembangan atau


pertumbuhan penduduk

d. Segmentasi, target dan posisi produk di pasar

e. Situasi persaingan di lingkungan industri

f. Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk sejenis saat


ini
g. Manajemen pemasaran, terdiri atas analisis persaingan dan bauran
pemasaran
4. Aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis

Aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis menyangkut


pada hal-hal teknis dan teknologi yang akan dipakai pada perusahaan
tersebut. Aspek-aspek tersebut antara lain terdiri dari:

a. Pemilihan strategi produksi

b. Pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi

c. Rencana kualitas

d. Pemilihan teknologi

e. Perencanaan kapasitas produksi

f. Perencanaan letak pabrik

g. Perencanaan tata letak (layout)

h. Perencanaan jumlah produksi

i. Manajemen persediaan

j. Pengawasan kualitas produk


5. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis

Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada


pembangunan dan pengembangan operasional perusahaan. Aspek
manajemen memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari manajemen
sumber daya manusia hingga manajemen finansial perusahaan. Semua
hal yang terkait dengan bagaimana operasional perusahaan dapat
dijalankan termasuk pada aspek manajemen dalam studi kelayakan
bisnis.
6. Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis
Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada besaran
modal dan sumber dana yang akan digunakan dalam membangun sebuah
usaha serta kapan dan bagaimana modal tersebut dapat dikembalikan.
Jika diuraikan, maka aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis terbagi
menjadi:

a. Kebutuhan dana dan sumbernya

b. Aliran kas (cash flow)

c. Biaya modal (cost of capital)

- Biaya utang

- Biaya modal sendiri

d. Perihal kepekaan

e. Pemilihan investasi

- Pilihan leasing atau beli

- Urutan prioritas proyek bisnis

-Unsur Unsur marketig 4p


1. Product (Produk)

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274), “Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan
di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan”. Produk tidak hanya selalu berupa barang tetapi bisa juga
berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya (barang dan jasa).

Contoh: Rumah makan adalah tempatnya para kuliner dan konsumen lainnya untuk mengisi perut
kosong. Produk yang ditawarkan tentunya berbagai macam jenis makanan khas daerah yang disajikan
dengan hidangan pelangkap lainnya seperti minuman misalnya. Adapun hal lain yang ditawarkan
rumah makan tersebut seprti ruang meating, pemandangan bernuansa alam dan juga pelayanan
antar.
2. Price (harga)

Menurut Mc.Daniel Dkk (2001 : 56 ) harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk
mendapatkan suatu produk. Harga bukan saja suatu komponen bagi perusahaan untuk
mengembalikan modalnya. Tetapi juga untuk mendapatkan keuntungan dan menentukan
kelangsungan hidup perusahaan.

Contoh: Setiap menu makan yang disediakan oleh rumah makan tersebut, tentunya memiliki harga
yang berbeda-beda tergantung dengan menu yang disajikan. Terkadang juga harga yang ditawarkan
bisa lebih murah pada waktu-waktu tertentu.

3. Place (Tempat)

Place atau tempat ini terkait dengan pola distribusi yang dilakukan untuk pemasaran. Sebelum
produsen memasarkan produknya, maka sudah seharusnya terdapat perencanaan tentang pola
distribusi yang akan dilakukannya. Hal yang penting untuk ditentukan adalah perantara dan saluran
distribusinya.

Contoh: Jenis lokasi dan tempat di mana rumah makan itu dibangun akan sangat mempengaruhi
tingkat konsumen yang datang. Contohnya untuk daerah sekitar kampus akan sangat cocok
keberadaan rumah makan yang menyediakan sayur-sayur siap saji. Karna tidak sedikit mahasiswa
yang tidak pandai memasak sehingga mereka lebih memilih untuk membeli.

4. Promotion (Promosi)

Menurut Tjiptono (2008:219), pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Yang perlu dilakukan oleh prusahaan adalah:

1. memperkenalkan produk baru kepada masyarakat.

2. Memperpanjang masa kedewasaan produk.

3. Menjaga stabilitas prusahaan dari kemungkinan persaingan.

4. Mendorong penjualan produk.

1.Pendinginan
Pendiginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan bahan yaitu -2

sampai +10 0 C. Cara pengawetan dengan suhu rendah lainya yaitu pembekuan. Pembekuan

adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku yaitu pada suhu 12 sampai -24 0 C.

Pembekuan cepat (quick freezing) di lakukan pada suhu -24 sampai -400 C. Pendinginan

biasanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau minggu tergantung

pada macam bahan panganya, sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan pangan

untuk beberapa bulan atau kadang beberapa tahun. Perbedaan lain antara pendinginan dan

pembekuan adalah dalam hal pengaruhnya terhadap keaktifan mikroorganisme di dalam

bahan pangan. Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan pangan tidak dapat membunuh

bakteri, sehingga jika bahan pangan beku misalnya di keluarkan dari penyimpanan dan di

biarkan mencair kembali (thawing), pertumbuhan bakteri pembusuk kemudian berjalan cepat

kembali. Pendinginan dan pembekuan masing-masing juga berbeda pengaruhnya terhadap

rasa, tekstur, nilai gizi, dan sifat-sifat lainya. Beberapa bahan pangan menjadi rusak pada

suhu penyimpangan yang terlalu rendah.

2.Pengeringan

pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air

dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui

penggunaan energi panas. Biasanya, kandungan air bahan tersebut di kurangi sampai batas

sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya. Keuntungan pengeringan

adalah bahan menjadi lebih awet dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga

mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga

menjadi berkurang sehingga memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya

produksi menjadi lebih murah. Kecuali itu, banyak bahan-bahan yang hanya dapat di pakai

apabila telah di keringkan, misalnya tembakau, kopi, the, dan biji-bijian. Penyedotan uap air

ini daoat juga di lakukan secara vakum. Pengeringan dapat berlangsung dengan baik jika

pemanasan terjadi pada setiap tempat dari bahan tersebut, dan uap air yang di ambil berasal
dari semua permukaan bahan tersebut. Factor-faktor yang mempengaruhi pengeringan

terutama adalah luas permukaan benda, suhu pengeringan, aliran udara, tekanan uap di udara,

dan waktu pengeringan.

3.Pengemasan

Pengemasan merupakan bagian dari suatu pengolahan makanan yang berfungsi untuk

pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air. Teknologi

pengemasan perkembangan sangat pesat khususnya pengemas plstik yang dengan drastic

mendesak peranan kayu, karton, gelas dan metal sebagai bahan pembungkus primer.

Berbagai jenis bahan pengepak seperti tetaprak, tetabrik, tetraking merupakan jenis teknologi

baru bagi berbagai jus serta produk cair yang dapat dikemas dalam keadaan qaseptiis steril.

Sterilisasi bahan kemasan biasanya dilakukan dengan pemberian cairan atau uap hydrogen

peroksida dan sinar UV atau radiasi gama.

Jenis generasi baru bahan makanan pengemas ialah lembaran plstik berpori yang

disebut Sspore 2226, sejenis platik yang memilki lubang – lubang . Plastik ini sangat penting

penngunaanya bila dibandingkan dengan plastic yang lama yang harus dibuat lubang dahulu.

Jenis plastic tersebut dapat menggeser pengguanaan daun pisang dan kulit ketupat dalam

proses pembuatan ketupat dan sejenisnya.

4.Pengalengan

Namun, karena dalam pengalengan makanan digunakan sterilisasi komersial (bukan

sterilisasi mutlak), mungkin saja masih terdapat spora atau mikroba lain (terutama yang

bersifat tahan terhadap panas) yang dapat merusak isi apabila kondisinya memungkinkan.

Itulah sebabnya makanan dalam kaleng harus disimpan pada kondisi yang sesuai, segera

setelah proses pengalengan selesai.

Pengalengan didefinisikan sebagai suatu cara pengawetan bahan pangan yang dipak

secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya) dalam suatu

wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua mikroba

patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk. Pengalengan secara hermetis memungkinkan


makanan dapat terhindar dan kebusukan, perubahan kadar air, kerusakan akibat oksidasi, atau

perubahan cita rasa.

5.Penggunaan bahan kimia

Bahan pengawet dari bahan kimia berfungsi membantu mempertahankan bahan

makanan dari serangan makroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap, manis,

dan pewarna. Contoh beberapa jenis zat kimia : cuka, asam asetat, fungisida, antioksidan, in-

package desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory untuk

melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca panen untuk

memperpanjangkesegaran masam pemasaran. Nitogen cair sering digunakan untuk

pembekuan secara tepat buah dan sayur sehinnga dipertahankan kesegaran dan rasanya yang

nyaman.

Suatu jenis regenerasi baru growth substance sintesis yang disebut morfaktin telah

ditemuakan dan diaplikasikan untuk mencengah kehilangan berat secara fisiologis pada pasca

panen, kerusakan karena kapang, pemecahan klorofil serta hilangnya kerennyahan buah.

Scott dkk (1982) melaporkan bahwa terjadinya browning, kehilangan berat dan pembusukan

buah leci dapat dikurangi bila buah – buahan tersebut direndam dalam larutan binomial

hangat (0,05%, 520C ) selama 2 menit dan segera di ikuti dengan pemanasan PVC (polivinil

klorida ) dengan ketebalan 0,001 mm.

6.Pemanasan

penggunaan panas dan waktu dalam proses pemanasan bahan pangan sangat

berpengaruh pada bahan pangan. Beberapa jenis bahan pangan seperti halnya susu dan kapri

serta daging, sangat peka terhadap susu tinggi karena dapat merusak warna maupun rasanya.

Sebaliknya, komoditi lain misalnya jagung dan kedelai dapat menerima panas yang hebat

karena tanpa banyak mengalami perubahan. Pada umumnya semakin tinggi jumlah panas

yang di berikan semakin banyak mikroba yang mati.


Pada proses pengalengan, pemanasan di tujukan untuk membunuh seluruh mikroba

yang mungkin dapat menyebabkan pembusukan makanan dalam kaleng tersebut, selama

penanganan dan penyimpanan. Pada proses pasteurisasi, pemanasan di tujukan untuk

memusnahkan sebagian besar mikroba pembusuk, sedangkan sebagian besar mikroba yang

tertinggal dan masih hidup terus di hambat pertumbuhanya dengan penyimpanan pada suhu

rendah atau dengan cara lain misalnya dengan bahan pengawet. Proses pengawetan dapat di

kelompokan menjadi 3 yaitu: pasteurisasi, pemanasan pada 100 0C dan pemanasan di atas

1000 C.

7.Teknik fermentasi

. fermentasi bukan hanya berfungsi sebagai pengawet sumber makanan, tetapi juga

berkhasiat bagi kesehatan. Salah satumya fermentasi dengan menggunakan bakteri laktat

pada bahan pangan akan menyebabkan nilai pH pangan turun di bawah 5.0 sehingga dapat

menghambat pertumbuhan bakteri fekal yaitu sejenis bakteri yang jika dikonsumsi akan

menyebabkanakan muntah-muntah, diare, atau muntaber.

Bakteri laktat (lactobacillus) merupakan kelompok mikroba dengan habitat dan lingkungan

hidup sangat luas, baik di perairan (air tawar ataupun laut), tanah, lumpur, maupun batuan.

tercatat delapan jenis bakteri laktat, antara lain Lacobacillus acidophilus, L fermentum, L

brevis,dll

Asam laktat yang dihasilkan bakteri dengan nilai pH (keasaman) 3,4-4 cukup untuk

menghambat sejumlah bakteri perusak dan pembusuk bahan makanan dan minuman. Namun,

selama proses fermentasi sejumlah vitamin juga di hasilnhkan khususnya B-12. Bakteri laktat

juga menghasilkan lactobacillin (laktobasilin), yaitu sejenis antibiotika serta senyawa lain

yang berkemampuan menontaktifkan reaksi kimia yang dihasilkan oleh bakteri fekal di dalam

tubuh manusia dan bahkan mematikannya , Senyawa lain dari bakteri laktat adalah NI (not

yet identified atau belum diketahui). NI bekerja menghambat enzim 3-hidroksi 3-metil

glutaril reduktase yang akan mengubah NADH menjadi asam nevalonat dan NAD. Dengan
demikian, rangkaian senyawa lain yang akan membentuk kolesterol dan kanker akan

terhambat.

8.Teknik Iradiasi

Iradiasi adalah proses aplikasi radiasi energi pada suatu sasaran, seperti pangan.

Menurut Maha (1985), iradiasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk pemakaian energi

radiasi secara sengaja dan terarah. Sedangkan menurut Winarno et al. (1980), iradiasi adalah

teknik penggunaan energi untuk penyinaran bahan dengan menggunakan sumber iradiasi

buatan.

digunakan (Sofyan, 1984; Winarnoradiasi pengion adalah radiasi partikel Contoh

radiasi pengion yang disebut terakhir ini paling banyak,Jenis iradiasi pangan yang dapat

digunakan untuk pengawetan bahan pangan adalah radiasi elektromagnetik yaitu radiasi yang

menghasilkan foton berenergi tinggi sehingga sanggup menyebabkan terjadinya ionisasi dan

eksitasi pada materi yang dilaluinya. Jenis iradiasi ini dinamakan radiasi pengion, contoh dan

gelombang elektromagnetik et al.,1980).

Dua jenis radiasi pengion yang umum digunakan untuk pengawetan makanan adalah :

sinar gamma yang dipancarkan oleh radio nuklida 60Co (kobalt-60) dan 137Cs (caesium-37)

dan berkas elektron yang terdiri dari partikel-pertikel bermuatan listrik. Kedua jenis radiasi

pengion ini memiliki pengaruh yang sama terhadap makanan.

Menurut Hermana (1991), dosis radiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap ke dalam

bahan pangan dan merupakan faktor kritis pada iradiasi pangan. Seringkali untuk tiap jenis

pangan diperlukan dosis khusus untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Kalau jumlah

radiasi yang digunakan kurang dari dosis yang diperlukan, efek yang diinginkan tidak akan

tercapai. Sebaliknya jika dosis berlebihan, pangan mungkin akan rusak sehingga tidak dapat

diterima konsumen

Keamanan pangan iradiasi merupakan faktor terpenting yang harus diselidiki sebelum

menganjurkan penggunaan proses iradiasi secara luas. Hal yang membahayakan bagi

konsumen bila molekul tertentu terdapat dalam jumlah banyak pada bahan pangan, berubah
menjadi senyawa yang toksik, mutagenik, ataupun karsinogenik sebagai akibat dari proses

iradiasi.

Anda mungkin juga menyukai