Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan
dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar kemauan sendiri dan atau
mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan dan atau kemampuan sendiri. Wirausaha adalah
orang-orang yang memiliki sifat-sifat kewiraswastaan/kewirausahaan dan umumnya memiliki
keberanian dan mengambil resiko terutama dalam menangani usaha atau perusahaannya dengan
berpijak pada kemampuan dan atau kemampuan sendiri (Sunarya,Sudaryono dkk,2011)
Di zaman modern saat ini banyak sekali terjadi pengangguran di mana-mana, seharusnya
manusia semakin bisa memnfaatkan lingkungan disekitarnya, Negara Indonesia merupakan
negara yang sangat kaya namun manusia seperti di tuntut untuk semakin kreatif, inovatif, kritis
dan semakin mandiri. Di sana manusia sangat membutuhkan penegtahuan dan ide yang kreatif
yang mampu membawa peluang dalam membuka usaha bisnisnya. Oleh karena itu banyak para
wirausaha yang mulai membuka bisnis secara sederhana, secara pelan-pelan tapi pasti, tantangan
dalam sebuah usaha atau bisnis itu merupakan hal yang sudah biasa bukan rahasia lagi.
Sebenarya manusia membutuhkan sebuah ide cemerlang dalam menciptakan sebuah inovasi baru
bagi dirinya maupun orang banyak ketika ingin merintis sebuah.
Sebuah ide akan menimbulkan sebuah peluang besar bagi mereka yang ingin membuka
sebuah usaha, namun pada realitanya banyak di antara kita adalah orang-orang yang berilmu dan
pintar namun tak mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya, bahkan mereka yang tidak
mempunyai gelar apapun dan hanya tamatan SMP malah terlihat sukses dari pada mereka yang
bergelar dan akhirnya pengangguran pun terjadi di mana-mana.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari ide dan peluang ?
2. Lalu bagaimana caranya memanfaatkan peluang yang ada?
3. Bagaimana solusi yang tepat dalam mengatasi permasalah-permasalahan yang ada?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami pengertian dari ide dan peluang
2. Untuk memahami cara memanfaatkan peluang yang ada
3. Untuk memahami solusi yang tepat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ide Kewirausahaan
Kewirausahaan menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan
dapat dicapai bila mana kewirausahaan menggunakan produk, proses, dan jasa inovasi sebagai
alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu inovasi merupakan instrumen penting untuk
memberdayakan segala sumber guna menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai
secara terus menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan mengubah tantangan menjadi
peluang melalui berbagai idennya sehingga pada akhirnya ia menjadi pengendali usaha. Semua
tantangan bisa menjadi peluang apabila terdapat inovasi, misalnya menciptakan permintaan
melalui penemuan baru. Dengan penemuan baru, pengusaha mengendalikan pasar, menciptakan
konsumen untuk produksinnya. Dengan demikian produsen tidak lagi bergantung pada
konsumen seperti pada filsafat pemasaran yang konvensional.
Menurut zimmerer, bagi wirausaha, ide dapat menciptakan peluang untuk memenuhi
kebutuhan ril di pasar. Ide-ide itu menciptakan potensi pasar yang sekaligus merupakan peluang
usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan potensi (peluang usaha), kewirausaha perlu
mengindentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
1. Mengurangi risiko melalui strategi yang proaktif.
2. Menyebarkan risiko ke aspek-aspek yang paling mungkin.
3. Mengelolah risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.
Risk managenent adalah suatu proses dimana manajer perusahaan mengidentifikasi risiko
pada seluruh bagian organisasi yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian dan kemungkinan
mengembangkan rencana untuk meniadakan atau memperkecil jumlah kerugian yang mungkin
terjadi. Tujuan menajemen risiko adalah meminimalkan dampak merugikan sebagai akibat dari
timbulnya risiko adalah merencanakan sumber daya secara efektif guna mengembalikan
keseimbangan dan keefektifan operasional organisasi sesudah mengalami gangguan kerugian
yang sangat hebat. Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Resiko pasar atau persaingan.
2. Resiko finansial,
3. Resiko teknis.

3
Risiko pasar terjadi akibat ada ketidakpastian pasar, Resiko finansial terjadi akibat
rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya. Resiko teknis terjadi akibat berbagai faktor,
seperti lingkungan ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial politik. Menurut zimmerer (1996),
kreatifitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang atau jasa baru. Ide
bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak melakukan evaluasi pengamatan
secara terus menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang
tercipta ketika wirausaha memilih cara pandang baru terhadap ide lama. Pertanyaannya,
bagaimana ide menjadi peluang? Terdapat beberapa jawaban atas pertanyaan ini, antara lain:
1. Ide dapat digeneralkan secara internal melalui perubahan metode yang lebih baik di
dalam melayani dan memuaskan pelanggan.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan atau melakukan pekerjaan.
Hasil dari ide secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk
bagi perusahaan atau kreasi baru pada barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha
berhasil bukan atas ide sendiri tetapi dari hasil mengamati dan menerapkan ide orang lain yang
kemudian dibuah menjadi peluang. Peluang untuk memasuki dunia usaha dapat diperoleh
melalui berbagi jalan masuk. Alternatif mana yang akan digunakan sangat tergantung situasi dan
kondisi calon.
Agar ide-ide yang potensial dapat menjadi peluang bisnis, wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang itu secara terus menerus. Proses penjaringan ide potensial
sehingga menjadi produk dan jasa yang sesungguhnya. Langkah penjaringan ide dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
1. Menciptakan produk baru dan berbeda.
Ketika ide diwujudkan, misalnya dalam bentuk barang atau jasa baru, produk dan
jasa tersebut harus bersaing dengan produk dan jasa yang sudah ada di pasar. Produk dan
jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pelanggannya. Agar berguna, barang dan jasa
harus bernilai bagi pelanggan. Oleh sebab itu wirausaha harus benar-benar mengetahui
prilaku konsumen di pasar. Dalam mengamati prilaku pasar, paling sedikit ada dua unsur
yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang atau jasa.

4
Dengan demikian menjadi jelas bahwa wirausaha yang sukses perlu menciptakan
produk dan jasa unggulan, misalnya, apakah produk yang berupa barang dan jasa itu
dapat meningkatkan efesiensi bagi pemakai? Berapa besarnya? Apakah perbaikan dalam
efesiensi bagi pemakai? Berapa besarnya? Apakah perbaikan dalam efesiensi itu juga
diketahui pembeli potensial? Berapa persen target yang ingin dicapai dari segi segmentasi
pasar tersebut? Pertanyaan-pertanyaan harus dijawab didalam penciptaan peluang.
Contoh: flasdisk yang juga berfungsi sebagai web camera, yaitu dapat diberi logo sesuai
dengan pesanan pelanggan untuk sarana promosi produk atau yang lain. Flasdisk ini
dapat diperdagangkan atau sebagai hadiah peluncuran produk baru perusahaan. Bentuk
warna packaging maupun logo flasdisk bisa disesuaikan dengan permintaan pelanggan.
Apabila kewirausahaan fokus pada segmen pasar, peluang itu tergantung pada
prilaku segmen. Kemampuan untuk memperoleh peluang sangat bergantung pada
kemampuan wirausahanitu untuk menganalisis pasar dalam berbagai spek, meliputi:
a. Kemampuan menganalisis demoografi pasar.
b. Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku persaing.
c. Kemampuan menganalisis keungguan bersaing dan kevakuman persaing yang dapat
dijadian sebagi peluang.
2. Mengamati pintu peluang.
Kewirausahaan harus mengamati segala potensi yang dimiliki pesaing, misalnya
kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, dan
keunggulan lain yang dimiliki pesaing. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan
posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan dan risiko dalam
menanamkan modal barunya.
Menurut zimmerer (1996:87), ada beberapa keadaan yang dapat menjadi peluang yaitu :
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
b. Kerugin teknik harus rendah. Oleh karena itu prnggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya.
c. Saat dimana persaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan stategi
produknya.
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.

5
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk barunya.
3. Analisa produk dan proses produksi.
Analisa ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk
yang dihasilkan sudah memadai. Berapa biaya yang kita keluarga untuk membuat produk
tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efesien dari pada biaya yang dikeluarkan
pasaing?
4. Menaksir biaya awal, yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
Dari mana sumbernya dan digunakan untuk apa? Berapa biaya yang diperlukan
untuk operasi, perluasan, dan lainnya?
5. Memperhitung resiko yang mungkin terjadi, misalnya resiko teknik, finansial, dan
pesaing.
Resiko persaing adalah kemampuan dan kesedian kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisinya di pasar. Resiko pesaing meliputi:
a. Kemungkinkan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan
pesaing?
b. Ringkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh persaing dalam mengembangkan
produk yang diperkenalkannya.?
c. Seberapa jauh dukungan keuangan persaingan bagi pengembangan produk yang
diperkenalkannya?
d. Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan pesaaing?
Resiko teknis berhubungan dengan proses pengembangan produk yang sesuai dengan
yang diharapkan atau berhubungan dengan objek penentu apakah ide secara aktual
dapat ditransformasi menjadi produksi yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan
karakteristiknya(Sunarya, Sudaryono. 2011)

B. Mencari Ide Usaha


Ketika anda akan memulai usaha, pasti ada merasa ketakutan. Jika anda merasa khawatir,
berarti anda memiliki kebiasan buruk yang dinamakan mentalblocing. Mentalblocing mengacu
pada seseorang yang mengalami ketakutan untuk memulai, khawatir untuk memulai, serta sulit

6
untuk memulai. Mentalblocing perlu disingkirkan, caranya adalah dengan mengubah pola piker
yang selama ini tercipta di kepala.
Kebingungan sebelum memulai usaha memang biasanya muncuk karena seseorang tidak
tidak memiliki wawasan yang terbuka tetang berbagai hal di dunia bisnis. Untuk itu, ada baiknya
anda yang ingin berbisnis lebih mengembangakan pengetahuan di berbagai bidang. Jadi, jangan
anda bisa cepat melangkahkann kaki ke dunia bisnis jika anda malas mengggali informasi dan
pengetahuan di berbagai bidang di dunia bisnis. Jadi, perluaslah cakrawalan pengetahuan anda
sebelum memulai bisnis. Ketika mencari ide usaha, anda perlu melakukan analisis peluang usaha
yang anda pilih, yaitu dengan strategi sebagai berikut:
1. Kenalilah kemampuan/potensi diri anda
Sebuah usaha akan mencapai kesuksesan apabila usaha tersebut di jalankan sesuai
dengan kemampuan diri. Untuk itu, pertimbangkanlah dengan matang bidang usaha mana
yang kiranya tepat dengan kemampuan dalam diri anda. Jangan sekali-kali memilih bidang
usaha yang sama sekali tidak anda kuasai karena akan membuat usaha anda berantakan dan
uang anda akan terbuang percuma.
2. Pilih bidang usaha yang cocok
Untuk mencapain tujuan usaha sesuai dengan yang anda harapkan anda harus bisa
memilih bidang usaha yang cocok dengan diri dan kemampuan keuangan yang anda miliki.
3. Analisis masa depan usaha yang dipilih
Agar anda tidak kecewa terhadap bidang usaha yang telah anda pilih. Cobalah anda
analisis sendiri apakah usaha tersebut bisa bertahan lama. Analisislah bagaimana
pertumbuhan usaha tersebut kelak lakukan riset kecil. Jangan sampai anda menyesal karena
memasukan usaha yang salah. Riset ini dapat membantu anda menyiasati strategi usaha serta
mengenali keunggulan dan kelemaha pesaing-pesaing usaha anda.
Saat anda menemukan berbagai alternative pilihan bisnis, anda harus dengan teliti
mempertimbangkanya. Semua memiliki peluang baik dan resiko. Pertimbangan kemampuan
modal anda. Jika masih bingung juga, coba lihat peluang pasarnya, mana yang bisa
dilakukan segera. Masih bingung juga? Pertimbang masa depan bisnis yang di pilih.
Misalnya, bisnis wartel saat ini memili prospek yang kurang baik di bandingkan yang lain.
Pemilih usaha pun perlu tekad dan ketekunan. Kalau tidak, banyak banyak waktu yang akan
terbuang dan pada akhirnya anda malah berkesimpulan “rasanya saya memang tidak punya

7
bakat bisnis” padahal ini bukan soal bakat, ketekunan anda saja yang tahan diuji oleh
beragam pilihan.

Selain melakukan hal di atas, anda dapat menambah informasi sebelum memulai usaha,
seperti mengukuti pendidikan nonformal, seminar,lokakarya, dan sejenisnya. Anda bisa juga
mencari referensi dari buku, majalah, tabloid, atau media cetak lainya. Tidak ada salahnya juga
anda bertanya, anda memperkaya ilmu pengetahuan anda terhadap peluang –peluang yang masih
ada sehingga anda tidak miskin informasi. Semakin banya bertanya semakin banyak pilihan yang
bisa di jadikan alternative untuk mendapatka informasi tentang peluang usaha.
Selanjutnya, anda perlu mengetahui cara untuk memulai usaha yang baik dan benar.
Segala sesuatunya akan berjalan baik apabila diawal baik dan benar.
1. Bidang usaha
Tentukan lebih dulu bidang usaha apa yang anda ingin jalankan. Pada prinsipnya,
semua bidang usaha tersebut bisa di bagi, menjadi:
a. Bidang usaha yang jarang atau belum ada
Beberapa dari anda mungkin ragu bila ingin memulai bidang usaha yang belum ada
atau yang masih jarang di lakuakan tapi itu buka berarti bahwa anda tidak akan sukses.
b. Bidang usaha yang sudah banyak dilakukan.
Bisa juag anda memulai bidang usaha yang sudah banyak dilakukan. Namun, banyak
juga orang yang ragu untuk memulai bidang usaha yang sudah banyak dijalankan. Sebagai
contoh, banyak wanita ragu untuk membuka butik karena di sekitarnya sudah banyak yang
melakukan. Sebenarnya, walau butik anda baru berdiri, tapi kalu baju-baju yang anda jual
mempunyai kelebihan atau ciri khas di bandingkan pesain anda, selalu ada peluang untuk
berhasil. Belum lagi factor pelayanannyang baik, walau usaha ini banyak pesaing, peluang
untuk berhasil tetap terbuka.
2. Lokasi
Dimana anda ingin membuka usaha? Dirumah sendiri, menyewa tempat kecil di
pinggir jalan, atau anda ingin menyewa sebuah ruko? Janga lupa bahwa dalam beberapa
jenis bidang usaha, lokasi memegang peranan yang cukup penting. Anda sendirilah yang
harus menentukan lokasi yang tepat untuk usaha anda. Sekali lagi, lokasi memegang peranan
yang sangat penting.

8
3. Pelanggan
Bagaima cara anda untuk mendapatkan pembeli barang dagangan anda? Atau bila itu
usaha jasa, bagaimna cara anda mendapatkan klien? apakah anda akan memulainya dengan
mempromosikannya dari mulut ke mulut? Ada begitu banyak cara untuk mempromosikan
sebuah usaha hingga nantinya ada penjualan.
4. Tenaga kerja
Berapa orang yang akan anda pekerjakan? Apakah anda sendiri yang kerja disitu?
Apakah anda akan mempekerjakan sejumlah orang dalam usaha anda? Mungkin ada bainya
kalau anda mulai dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit terlebih dahulu. Nanti bila usaha
anda makin berkembang, anda mungkin akan membutuhkan sejumlah tambahan orang yang
bisa anda pekerjakan.
5. Perencanaan keuangan
Banyak usaha yang bangkrut karena kehabisa uang tunai. Karena itu penting sekali
bagi anda untuk memperhitungkan jumlah modal awal yang sebaiknya anda miliki untuk
bisa menjalankan usaha. Alangkah baiknyaapabila modal tersebut bisa mencukupi
pembayaran pengeluaran perusaan selama 12 bulan ke depan. Selain modal awal, yang harus
anda lakuakn adalah membuat perkiraan arus kas selama 12 bulan ke depan. Perkiraan arus
adalah perhitungan yang mengggambarkan beberapa perkiraan arus keluar masuk uang tunai
dalam usaha anda. Denga demikian, dalam setahun kedepan, usaha anda di harapkan tidak
akan bangkrut hanya gara-gara kehabisan uang tunai. Bila segala hal untuk memulai bisnis
sudah anda siapkan, segeralah anda menetapkan hari baik untuk memulai bisnis.

C. Peluang dan tantangan seorang wirausahawan


Pada era modern sekarang ini ada banyak peluang dan tantangan yang bias di manfaatkan
oleh seorang wirausahawan. Adapun peluang tersebut adalah,
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang begitu cepat telah mendorong
percepatan perolehan informasi .dan masyarakat telah terbentuk pola pikir yang biasa
memfilter setiap invormasi yang di peroleh dan memilah informasi yang dianggap
menarik dan tidak untuk diterapkan.

9
b. Tingkat income perkapita dan jumlah penduduk semakin bertambah. Semua ini di ikuti
dengan semakin meningkatnya tingkat kebutuhan yang di inginkan ,termasuk produk
yang mampu member kepuasan (satisfaction)
c. Tingkat pendidikan masyarakat di seluruh dunia semakin meningkat ini terlihat dari
jumlah lulusan perguruan tinggi yang semakin banyak. Bahkan adabanyak perguruan
tinggi yang membuka penerimaan .kondisi iniberpengaruh pada seleksi penilaian produk
yang digunakan secara lebih selektif ,karna kemampuan melihat dan menilai dampak
positif dan negative dari suatu produk .misalnya masyarakatsudah mulai memperhatikan
kesehatan,seperti olah raga ,komposisi makanan,kebersihan,kenyamanan bekerja, dan
lain sebagainya .maka seorang wirausahaan harus bias melihat peluang ini dengan baik
seperti menciptakan produk yang memenuhi harapan kelompok seperti itu .
d. Peran wirausahawan dengan kemampuanya membuka usaha maka kemungkinan
terbukanya lapangan kerja sehingga angka pengangguran akan menurun .dan ini otomatis
bias mengurangi beban Negara .
Disamping peluang yang di lihat oleh seorang wirausahawan maka ia juga harus bias melihat
beberapa tantangan ,yaitu:
a. Persaingan bisnis yang teraplikasi dalam bentuk penciptaan beragam jenis produk telah
menyebabkan banyak produk yang tidak laku terjual di pasar karna kurang diminati oleh
konsumen.sehingga seorang wirausahawan di tantang untuk mampu berinovasi terus
menerus.
b. Ilmu pengetahuan dan informasi yang bias diperoleh dengan cepat telah melahirkan sikap
selektif yang tinggi di masyarakat dalam menilai setiap produk secara lebih detil . Artinya
masyarakat tidak mudah untuk terpengaruh terhadap setiap iklan yang di tampilkan di
berbagai media cetak dan elektronik.
c. Manusia memiliki karakter yang slalu berubah .sehingga seorang wirausahawan harus
mampu selalu menciptakan inovasi produk sebuah produk yang baik adalah produk yang
bias beradaptasi dengan perubahan zaman .di dunia ini tidak ada yang abadi namun yang
abadi itu adalah perubahan .dan mereka yang ma uterus berubah merupakan mereka yang
terus bias bertahan terhadap berbagai perubahan zaman.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan
dapat dicapai bila mana kewirausahaan menggunakan produk, proses, dan jasa inovasi sebagai
alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu inovasi merupakan instrumen penting untuk
memberdayakan segala sumber guna menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai
secara terus menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan mengubah tantangan menjadi
peluang melalui berbagai idennya sehingga pada akhirnya ia menjadi pengendali usaha.
Jadi Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasin terhadap
peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda.
mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan resiko yang
terjadi. untuk memperoleh peluang, wirausaha memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan,
seperti kemampuan menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha,
melakukan proses atau teknik, atau mengembangkan organisasi baru. ide pasti menghasilkan
peluang, sebaliknya tidak ada ide tidak akan menghasilkan peluang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Syamsuddin Makmun, Abin. 2012. Ide-ide Kewirausahaan. Yogyakarta: G-Media

Sunaryo, Sudaryono. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan teori dan kasus. Bandung: ALFABETA cv.

Dharmawan, A. 2004. Ide Kewirausahaan. Bandung: Binacipta

12

Anda mungkin juga menyukai