Anda di halaman 1dari 7

Pert.

4
PELUANG USAHA

I. IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN


1) Pengertian ide kewirausahaan
Ide menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran
berupa gagasan untuk meraih tujuan (Anonim, 2012). Sedangkan kewirausahaan menurut
Drucker adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut
salah satu ahli yakni Thomas W Zimmener kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas
dan inovasi memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi
setiap hari. Sehingga dapat disimpulkan arti ide dalam konteks kewirausahaan adalah
gagasan kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda sebagai sumber
keunggulan untuk dijadikan peluang.
2) Pengertian peluang kewirausahaan
Peluang menurut kamus besar bahasa Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam
bentuk konkret maupun dalam bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang
kewirausahaan dapat diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih
dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau
peluang yang dengan segera diambil.
Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi dua yakni
peluang internal dan peluang eksternal. Peluang internal merupakan peluang yang memang
sudah ada dalam diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai
dengan potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang eksternal merupakan peluang yang lahir
dari proses pembacaan kondisi atau respon seorang wirausaha atas situasi yang menurutnya
berpotensi untuk menjadi peluang (kesempatan pasti).
Keterkaitan ide dan peluang kewirausahaan
Seorang wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi.
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-
jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan
instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang
baru dan menciptakan nilai tersendiri. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak
perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus.
Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi
peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali usaha (business driven)
(Suryana, 2003).
3) Sumber-sumber potensial peluang
Seorang wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-
menerus agar ide-ide yang masih potensial dapat menjadi peluang bisnis yang riil. Proses
penjaringan idea atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan
ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan (screening)
ide dapat dilakukan sebagai berikut:
Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika ide dimunculkan secara nyata, misalnya dalam bentuk barang atau jasa baru. Maka
barang atau jasa baru tersebut harus berbeda dengan barang atau jasa yang ada di pasar.
Selain itu, produk atau jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau
penggunanya. Agar lebih berguna, barang atau jasa itu harus bernilai bagi konsumen baik
pelanggan maupun konsumen potensial lainnya.
Mengamati pintu peluang
Hal ini berkaitan dengan mengantisipasi pesaing di pasaran. Wirausaha harus mengamati
potensi-potensi yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan
posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing
dalam menanamkan modalnya (Suryana, 2003).
Dalam berwirausaha memang membutuhkan keberanian dengan tidak takut pada kerugian.
Akan tetapi, mengantisipasi hal-hal yang menghambat suatu usaha sangat perlu dilakukan.
Caranya adalah dengan memunculkan beberapa kemungkinan pertanyaan terhadap
pesaing:
a) Pertanyaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam pengembangan
produk, meliputi:
- Bagaimana kemampuan teknik yang dimiliki pesaing dalam pengembangan produk jika
dibandingkan kemampuan teknik yang kita miliki?
- Bagaimana track-record pesaing untuk mencapai sukses dalam pengembangan produk?
b) Pertanyaan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing tentang kapabilitas dan
sumber-sumber yang dimiliki, meliputi:
- Sejauh mana kemampuan dan kesediaan pesaing untuk melakukan investasi dalam
pengembangan produk baru dan produk awal?
- Keunggulan pasar apa yang dimiliki pesaing?
c) Pertanyaan untuk menentukan apakah pintu peluang ada atau tidak, meliputi:
- Sejauh mana kecepatan perusahaan kita membawa produk ke pasar dapat mendahului
pesaing?
- Apakah perusahaan memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai serangan pesaing?
Ada beberapa hal yang mampu menciptakan peluang, (Zimmerer, 1996: 87). yaitu:
v Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat.
V Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, pengunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya.
v Apabila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya.
v Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
v Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.
v Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk baru.
Analisis produk dan proses produksi secara mendalam.
Analisis produk secaara lebih detail sangat diperlukan untuk menjamin apakah jumlah
dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan
untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang dikeluarkan untuk membuat
produk lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?
Menaksir produk awal.
Biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru sangat berkaitan dengan mengamati pintu
peluang. Dari mana sumbernya dan untuk apa dipergunakan? Berapa yang diperlukan
untuk operasi, untuk perluasan dan untuk biaya lainnya?
Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Kita misalkan resiko teknik, resiko finasial dan resiko pesaing. Resiko pesaing adalah
kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya dipasar. Sebagai
seorang wirausaha yang handal, harus memprediksi dengan menganalisa pesaing di
pasar. Resiko teknik yakni berhubungan dengan proses perkembangan produk yang
cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu objek penentu apakah ide secara
actual dapat ditranformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas
dan kharakteristiknya. Resiko finansial adalah resiko yang timbul sebagai akibat
ketidakcukupan finansial baik baik dalam tahap pengembangan produk baru maupun
dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mengundang biaya produk
baru.
Dalam hal resiko juga perlu di analisa resiko dari usaha kita dengan adanya pesaing. Dari
itu seorang wirausaha perlu untuk memberikan pertanyaan tentang suatu kemungkinan,
seperti:
- Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan pesaing?
- Tingkat keberhasilan apa yang dicapai oleh pesaing?
- Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi perkembangan produk baru yang
diperkenalkannya?
- Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan pesaing?
- D. Bekal pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan
Dalam survei yang dilakukan oleh Lambing pada tahun 2000 bahwa kebanyakan responden
yang menjadi wirausaha berasal dari pengalaman sehingga ia memiliki jiwa dan watak
kewirausahaan. Sehingga watak dan jiwa kewirausahaan menjadi persyaratan utama untuk
menjadi wirausaha yang berhasil. Jiwa dan watak kewirausahaan sangat dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Dan kompetensi itu juga dipengaruhi oleh
pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seorang wirausaha adalah seorang yang mampu menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut
secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuang untuk mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif), kemauan dan kemampuan
untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menangung resiko
(risk bearing), dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
Kemampuan dan kemauan tersebut diperlukan terutama untuk:
= Menghasilkan produk atau jasa baru.
= Menghasilkan nilai tambah baru.
= Merintis usaha baru.
= Melakukan proses atau teknik baru
= Mengembangkan organisasi baru (Zimmener, 1993)
4) Tips Memilih Bisnis yang Berhasil
a. PRODUK
Produk barang maupun jasa merupakan sumber penghasilan suatu perusahaan. Produk
adalah sesuatu yang ditawarkan oleh pihak produsen kepada konsumen. Karena itu
produk tidak dapat Anda tawarkan begitu saja kepada konsumen tampa membuatnya
menjadi lebih menarik dibandingkan dengan produk pesaing Anda. Harus ada nilai lebih
yang bisa menj adi alasan kenapa konsumen harus memilih produk itu. Karena im saya
menyusun dafitar atau checklist atau standar yang sebaiknya dipenuhi agar produk Anda
mampu bersaing dan konsumen memilih produk tersebut.

b. Kualitas Terbaik
Kualitas merupakan standar pertama yang harus dipenuhi oleh suatu produk dan
layanan. Tidak ada kompromi untuk standar kualitas suatu produk kecuali Anda
mengubah kemasan dan nama perusahaan Anda. Kenapa? Karena tanpa kualitas, Anda
hanya dapat menipu konsumen sekali saja. Begitu konsumen membeli produk itu dan
tidak menemukan kualitas yang diharapkan, kemungkinan besar mereka akan
meninggalkan Anda, kecuali memang tidak ada pilihan lain.
Kualitas yang baik akan memberikan pengalaman baik kepada konsumen. Mereka bisa
menjadi iklan bagi produk Anda karena mereka akan membagi pengalaman baik tersebut
dengan konsumen lainnya. Jangan pernah berpikir kalau produk Anda berkualitas dan
tahan lama membuat konsumen akan lama membeli lagi produk Anda kembali. Kualitas
bukan ditentukan oleh produsen, tetapi ditentukan oleh kepuasan konsumen. Jadi,
berikan yang terbaik untuk kualitas produk Anda agar anda dapat menerima hasil terbaik
para pelanggan.
c. Harga Pantas
Orang bilang harga tidak berbohong. Artinya, bila harga suatu barang mahal, maka
memang harga mahal itu wajar untuk produk yang berkualitas. Maksud sebenarnya
adalah harga suatu produk haruslah dalam jangkauan yang waj ar, .tidak terlalu mahal,
dan tidak terlalu murah. Bila harga terlalu mahal, konsumen akan berpikir beberapa kali
sebelum membeli produk itu.
Beberapa orang justru lebih memilih membeli produk yang lebih murah asal bisa dipakai
tanpa memikirkan kualitas. Namun tentu hal ini tidak berlaku lama, karena dengan proses
Waktu, konsumen tersebut akan tersadar bahwa sebenarnya membeli produk berkualitas
akan lebih menguntungkan dari segi penghematan biaya, Waktu, dan tenaga. Namun,
harga yang terlalu murah pun akan menimbulkan kecurigaan dan kesan murahan serta
tidak berlcualitas Walaupun produk itu memiliki kualitas yang baik. Oleh karena itu, Anda
harus pintar menentukan harga yang wajar dan pantas.
Berikut cara menentukan harga yang wajar dan pantas untuk sebuah produk:
1. Tentukan harga modal per item dari produk Anda. Jumlahkan biaya produksi, biaya
promosi, dan biaya distribusi per item produk. Lalu, jadikan total biaya per item
produksi menj adi harga modal untuk produk tersebut.
2. Lakukan survei produk sejenis dan tentukan range produk untuk kategori kemurahan
dan kemahalan. Caranya, lihat dari kemasan produk dan pastikan kualitasnya baik. Bila
kemasan menarik dan harga sedikit di atas harga rata-rata produk sejenis, maka harga
tersebut bisa jadi menjadi patokan harga tertinggi untuk harga waj ar atau pantas
untuk produk tersebut. Barang yang dianggap murah biasanya bisa kelihatan dari
kemasannya. Kemasan yang biasa dan tidak menarik membuat biaya produksinya
menj adi murah. Namun kemasan tidak menunjukan kualitas. Iadi Anda harus mencari
patokan barang berkualitas dengan kemasan biasa dan jadikan harga barang tersebut
menj adi harga terendah untuk harga pantas produk tersebut.
3. Anda tinggal memilih dari jangkauan harga wajar dari harga tertinggi dan terendali
produk tersebut dan mungkin baik untuk memilih tidak terlalu jauh dari harga wajar
terendah sebagai awal produk Anda. Anda dapat meningkatkan harga seiring
perkembangan dari produk Anda.

d. Kemasan Menarik
Kemasan merupakan kunci pemikat pertama dari suatu produk. Kemasan menjadi daya
tarik visual untuk produk Anda. Pandangan visual merupakan interaksi tercepat dan
mungkin yang perfama yang dapat dilakukan oleh konsumen dengan produk Anda. Saat
ini konsumen lebih sudah tidak terlalu sensitif terhadap harga. Karena bila Anda menj ual
produk di luar kebutuhan pokok, target pemasaran Anda sebagian besar terhadap
golongan menengah ke atas yang menjadikan harga bukan faktor utarna untuk keputusan
membeli suatu produk. Karena itu, kemasan yang memberikan pengalaman baik kepada
konsumen akan membuat konsumen mengingat produk tersebut dan tentu berpeluang
besar menjadi pembeli produk Anda. Karena itu pastikan kemasan produkAnda memiliki
kemasan:
1. Menarik. Desain produk yang menarik dan unik akan menjadi nilai lebih yang
membedakan produk Anda dengan produk sejenis. Desain yang menarik akan
memikat konsumen pada Saat melihat produk itu dan membuatnya berpeluang
menjadi pembeli. Karena bagaimana konsumen akan membeli produk Anda bila
melihatnya saja tidak teltarik? Karena itu, pastikan desain produk Anda dapat menarik
perhatian konsumen.
2. Bentuk yang ergonomis, yaitu yang disesuaikan dengan keadaan Fisik manusia
sehingga pengguna produk lebih nyaman dalam menggunakan produk tersebut.
Contohnya, produk kursi yang didesain bentuknya ergonomis akan membuat
seseorang dapat duduk lebih lama di kursi tersebut dibandingkan duduk di bangku
biasa yang bentuknya standar saja. Kenyamanan merupakan pengelaman yang sangat
baik bagi konsumen dan menjadikan konsumen betah menggmakan produk anda.
3. Sentuhan berkualitas. Setelah melihat, konsumen akan tertarik untuk menyentuhnya.
Ada beberapa barang yang menjadikan sentuhan merupakan jawaban dari kualitas
suatu produk, contohnya produk tekstil. Dengan menyentuhnya, konsumen dapat
merasakan kualitas dan pengalaman yang baik dari produk Anda.
4. Aroma yang menggugah, secara tidak sadar mempengaruhi kondisi psikologis
seseorang. Seperti kita ketahui, ada terapi dengan aroma yang mampu menenangkan
jiwa seseorang. Karena itu, aroma yang menarik dan menggugah konsumen akan
membantu membuat konsumen menjadi pembeli produk Anda. Terlebih produk
makanan. Dulu di Bandung Zaman kuliah, saya sering mencoba makanan baru karena
tidak tahan mencium aroma masakan yang begitu menggoda.
5. Informasi baik, jangan lupa sertakan informasi penting dengan produk Anda, baik
Cara penggunaan, efek samping, kandungan produk, alamat pemsahaan, dan
informasi lainnya untuk membantu pembeli mengetahui lebih jauh apa yang mereka
inginkan. Jangan sampai pembeli mérasa tenipu dengan produk Anda karena hal ini
akan membuat konsumen tidak akan membeli produk Anda untuk kedua kalinya.
e. Penuhi Kebutuhan Konsumen
Anda harus jeli melihat kebutuhan konsumen, apa yang sedang mereka perlukan atau
yang akan mereka butuhkan. Contohnya, para produsen baju memproduksi jaket lebih
banyak pada saat musim hujan karena kebanyakan orang membutuhkan jaket pada Saat
itu. Bila Anda pandai menganalisis perkembangan pasar, maka Anda bisa melihat apa
yang bisa Anda keluarkan dan menjadi barang kebutuhan konsumen. Namun biasanya hal
seperti ini terjadi dalam jangka panjang.
f. Ikuti Tren Pasar
Anda senang tren atau model yang sedang laku di pasaran? Tidak ada salahnya kita selalu
terbuka dan menerima perubahan pasar, karena perubahan tren pasar merupakan
perubahan kebutuhan para konsumen. Tren justru akan menjadi sesuatu yang dapat
memicu penjualan produk Anda. Pada Saat handphone sedang tren mengeluarkan model
Blackberry, konsumen pun ramai-ramai membeli model Blackberry. Hal ini karena tren
pasar sedang menuju ke kendaraan multi-fungsi. Jika Anda tidak mengikuti
perkembangan pasar, maka Anda pasti ketinggalan dari para pesaing Anda.
5) PASAR SASARAN
Pemetaan pasar sasaran bagi sebuah pemasaran produk bisa dibagi menjadi 3 kategori,
yaitu elit, menengah dan biasa. Persaingan usaha yang kompleks terjadi dalam pasar sasaran
yang luas, yaitu menengah dan biasa. Hal ini harus diantisipasi oleh para wirausaha jika tidak
ingin teij ebak dalam memasarkan produknya.
Dalam usaha harus ada kompensasi atas suatu pekerjaan yang dicapai, sebagai stimulus atas
suatu prestasi. Misalnya, dengan pembeiian awards, insentif beasiswa, dan lain sebagainya.
6) MODAL
Dalam menjalankan usaha, adakalanya Anda mendapatkan modal kecil, tetapi diupayakan
bisa menghasilkan keuntungan besar. Memang ada usaha yang bisa berjalan dengan modal
kecil, namun jauh lebih efektif dengan menggunakan modal besar. Intinya adalah dengan
mensinergikan modal
7) MENCARI PARTNER / TIM KERJA
Mencari tim kerja yang ideal adalah tim yang memiliki visi usaha yang sama dengan kita. Visi
dan misi harus sejalan, minimal 60% sama secara keselurhan. Kemudian menanamkan
keterbukaan dan kejujuran karena keduanya hal penting bagi seorang wirausaha ketika
memulai usaha.
8) TELADAN YANG BAIK
Wirausaha harus memberikan contoh yang baik. Misalnya, seorang wirausaha di awal-awal
merintis usahanya harus bekelja keras, memberi contoh yang baik dari pribadinya; etos
kerja, sikap, santun, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, bawahan akan menj adi solid
sehingga target-target yang diinginkan tercapai.
9) MEMILIKI NIAT BAIK
Seorang Wirausaha harus pLmya niat baik dan tujuan yang baik pada pekerjaan, partnemya
dan konsumennya. Kalau hal tersebut tidak tertanam dalam diri wirausaha maka akan
membuat stress kezja dan menyita waktu yang lama.
10) MENJELASKAN EKSISTENSINYA
Wirausaha yang ingin usahanya beljalan sesuai yang diharapkan harus bisa menjelaskan visi
dan misi usahanya kepada keluarga, lingkungan kerjanya, dan lingkungan yang mendukung
usahanya. Hal ini untuk mendapatkan dukungan dari semua pihak, bahkan bukan tidak
mungkin mendapatkan pertolongan Tuhan.

II. MODAL USAHA KECIL


Usaha Modal Kecil – Memulai bisnis atau usaha bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang
mudah. Salah satu alasan klasik yang masih menjamur yaitu minim modal. Persepsi kebanyakan
orang adalah usaha itu harus bermodalkan dana yang besar agar dapat menjadi usaha yang
besar pula. Padahal usaha modal kecil juga memiliki banyak peluang sukses.
Menjadi pengusaha tidaklah menjadi cita-cita utama bagi kebanyakan masyarakat Indonesia,
bahkan anak-anak lebih diarahkan bercita-cita menjadi dokter, insinyur, dan sebagainya. Tentu
saja semua profesi itu baik selama cara menjalakannya juga baik dan halal.
Untuk memulai suatu hal, memerlukan motivasi yang kuat dan tujuan yang kuat. Memiliki
tujuan yang jelas akan memudahkan seseorang melangkah tanpa peduli berbagai resiko. Bagi
pelaku usaha atau calon pengusaha, perlu mengetahui mengapa harus merintis sejak dini.
Berikut ulasannya:
1. Menjadi Bos untuk Diri Sendiri
Mengutip dari kata pengusaha sukses Bob Sadino yang mengatakan bahwa setinggi apapun
pangkat seseorang, ia tetap pegawai. Sekecil apapun usaha yang dijalankan, tetap saja ia
menjadi bosnya. Dengan memiliki usaha, tidak perlu terikat dengan apapun. Seorang pelaku
usaha itu bebas menentukan arahnya sendiri.
Berbeda ketika menjadi pegawai yang harus patuh pada aturan dan terikat oleh apapun.
Tapi bukan berarti menjadi pengusaha itu bisa melakukan seenaknya, maksudnya di sini
adalah menjadi pengendali dari usaha yang dijalankan.
2. Pendapatan yang Tidak Terbatas
Berpenghasilan banyak tentu saja merupakan dambaan semua orang. Mengapa pendapatan
lebih banyak? Hal itu dikarenakan bisnis yang dijalankan sendiri bisa meningkat dari strategi
sendiri. Berbeda ketika menjadi pegawai, penghasilan cenderung stabil dan nyaris tidak
cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Mungkin saja tidak setiap hari memperoleh penghasilan yang besar, tapi tetap saja pebisnis
itu berpeluang besar mendapatkan penghasilan tidak terduga. Itulah sebabnya menjadi
seorang pengusaha hanya sukses dijalankan oleh orang yang menyukai dan siap dengan
tantangan.
3. Belajar Menjadi Pemimpin
Melalui ajang membuka usaha, seseorang dapat belajar menjadi pemimpin yang baik dan
bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan ia yang menentukan arah usaha yang digelutinya,
sekaligus harus memikirkan nasib karyawannya. Pengalaman ini dapat meningkatkan
kemampuan kepemimpinan dengan cepat.
Jadi, meskipun sebelumnya tidak berjiwa pemimpin tapi jika telah menjalankan sebuah
usaha, lambat laun terbentuk karakter kepemimpinan yang lebih hebat. Apalagi jika sudah
mulai merekrut banyak karyawan, itu akan lebih hebat lagi.
4. Dapat Menghidupi Orang Lain
Seorang pengusaha memberikan peluang kepada pengangguran untuk dipekerjakan.
Dengan begitu, orang yang kebingungan mencari kerja bisa menjadi karyawan pada usaha
yang dijalankan. Merekrut karyawan juga membuat pengusaha lebih mudah dalam bekerja.
Jadi, seorang pengusaha itu tidak hanya menguntungkan bagi diri sendiri tapi juga sangat
bermanfaat bagi sekelilingnya. Meskipun hanya dengan modal kecil tapi tidak dipungkiri
suatu saat akan menjadi terkenal dan besar.
5. Hidup Menjadi Penuh Tantangan
Menekuni sebuah usaha memang tidak mudah, terdapat banyak resiko yang harus dihadapi
dengan strategi jitu. Hal ini yang akan membuat hidup lebih berwarna dan penuh dengan
tantangan. Tidak semua pengusaha mampu melewatinya, bahkan memilih berhenti setelah
mengalami banyak kerugian. Tapi, pengusaha yang baik mampu melewatinya.

Anda mungkin juga menyukai