Anda di halaman 1dari 4

ide dan peluang kewirausahaan

Pengertian ide dan peluang kewirausahaan


1) Pengertian ide kewirausahaan
Ide menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran berupa
gagasan untuk meraih tujuan (Anonim, 2012). Sedangkan kewirausahaan menurut Drucker adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut salah satu ahli yakni
Thomas W Zimmener kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas dan inovasi memecahkan
masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Sehingga dapat
disimpulkan arti ide dalam konteks kewirausahaan adalah gagasan kreativitas dalam menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda sebagai sumber keunggulan untuk dijadikan peluang.

2) Pengertian peluang kewirausahaan


Peluang menurut kamus besar bahasa Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk
konkret maupun dalam bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan dapat
diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi
diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau peluang yang dengan segera diambil.
Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi dua yakni peluang
internal dan peluang eksternal. Peluang internal merupakan peluang yang memang sudah ada dalam
diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Sedangkan peluang eksternal merupakan peluang yang lahir dari proses pembacaan kondisi atau
respon seorang wirausaha atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi peluang
(kesempatan pasti).
Keterkaitan ide dan peluang kewirausahaan
Seorang wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan
wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai alat
untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrument penting untuk
memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai
tersendiri. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru
untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara
mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali
usaha (business driven) (Suryana, 2003).

C. Sumber-sumber potensial peluang


Seorang wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus agar
ide-ide yang masih potensial dapat menjadi peluang bisnis yang riil. Proses penjaringan idea atau
disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk
dan jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan (screening) ide dapat dilakukan sebagai berikut:
Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika ide dimunculkan secara nyata, misalnya dalam bentuk barang atau jasa baru. Maka barang
atau jasa baru tersebut harus berbeda dengan barang atau jasa yang ada di pasar. Selain itu, produk
atau jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau penggunanya. Agar lebih berguna,
barang atau jasa itu harus bernilai bagi konsumen baik pelanggan maupun konsumen potensial
lainnya.
Mengamati pintu peluang
Hal ini berkaitan dengan mengantisipasi pesaing di pasaran. Wirausaha harus mengamati potensi-
potensi yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar
dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan
modalnya (Suryana, 2003).
Dalam berwirausaha memang membutuhkan keberanian dengan tidak takut pada kerugian. Akan
tetapi, mengantisipasi hal-hal yang menghambat suatu usaha sangat perlu dilakukan. Caranya adalah
dengan memunculkan beberapa kemungkinan pertanyaan terhadap pesaing:
a) Pertanyaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam pengembangan produk,
meliputi:
Bagaimana kemampuan teknik yang dimiliki pesaing dalam pengembangan produk jika dibandingkan
kemampuan teknik yang kita miliki?
bagaimana track-record pesaing untuk mencapai sukses dalam pengembangan produk?
b) Pertanyaan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing tentang kapabilitas dan
sumber-sumber yang dimiliki, meliputi:
Sejauh mana kemampuan dan kesediaan pesaing untuk melakukan investasi dalam pengembangan
produk baru dan produk awal?
Keunggulan pasar apa yang dimiliki pesaing?
c) Pertanyaan untuk menentukan apakah pintu peluang ada atau tidak, meliputi:
Sejauh mana kecepatan perusahaan kita membawa produk ke pasar dapat mendahului pesaing?
Apakah perusahaan memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai serangan pesaing?
Ada beberapa hal yang mampu menciptakan peluang, (Zimmerer, 1996: 87). yaitu:
v Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat.
v Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, pengunaan teknik harus dipertimbangkan
sebelumnya.
v Apabila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya.
v Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
v Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.
v Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk baru.
Analisis produk dan proses produksi secara mendalam.
Analisis produk secaara lebih detail sangat diperlukan untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas
produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk
tersebut? Apakah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk lebih efisien daripada biaya yang
dikeluarkan oleh pesaing?
Menaksir produk awal.
Biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru sangat berkaitan dengan mengamati pintu peluang. Dari
mana sumbernya dan untuk apa dipergunakan? Berapa yang diperlukan untuk operasi, untuk
perluasan dan untuk biaya lainnya?
Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Kita misalkan resiko teknik, resiko finasial dan resiko pesaing. Resiko pesaing adalah kemampuan dan
kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya dipasar. Sebagai seorang wirausaha yang
handal, harus memprediksi dengan menganalisa pesaing di pasar. Resiko teknik yakni berhubungan
dengan proses perkembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu
objek penentu apakah ide secara actual dapat ditranformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan
dengan kapabilitas dan kharakteristiknya. Resiko finansial adalah resiko yang timbul sebagai akibat
ketidakcukupan finansial baik baik dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam
menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mengundang biaya produk baru.
Dalam hal resiko juga perlu di analisa resiko dari usaha kita dengan adanya pesaing. Dari itu seorang
wirausaha perlu untuk memberikan pertanyaan tentang suatu kemungkinan, seperti:
Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan pesaing?
Tingkat keberhasilan apa yang dicapai oleh pesaing?
Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi perkembangan produk baru yang diperkenalkannya?
Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan pesaing?
D. Bekal pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan
Dalam survei yang dilakukan oleh Lambing pada tahun 2000 bahwa kebanyakan responden yang
menjadi wirausaha berasal dari pengalaman sehingga ia memiliki jiwa dan watak kewirausahaan.
Sehingga watak dan jiwa kewirausahaan menjadi persyaratan utama untuk menjadi wirausaha yang
berhasil. Jiwa dan watak kewirausahaan sangat dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Dan kompetensi itu juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seorang wirausaha adalah seorang yang mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda atau
kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin
dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuang untuk mengerjakan
sesuatu yang baru (kreatif), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity),
kemampuan dan keberanian untuk menangung resiko (risk bearing), dan kemampuan untuk
mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemampuan dan kemauan tersebut diperlukan
terutama untuk:
Menghasilkan produk atau jasa baru.
Menghasilkan nilai tambah baru.
Merintis usaha baru.
Melakukan proses atau teknik baru
Mengembangkan organisasi baru (Zimmener, 1993).

Anda mungkin juga menyukai