Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL KEWIRAUSAHAAN

Oleh Ambar wati (18120001)


Universitas Palembang

Konsep Dasar Kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan relatif berbeda-beda menurut para ahli, diantaranya adalah


penciptaan organisasi baru ( Gartner,1988 ), menjalankan kombinasi ( kegiatan ) yang baru
( Schumpeter,1934 ), eksplorasi berbagai peluang ( Kirzner,1973 ), dan lainnya menurut
sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan masing-masing. Berikut beberapa
definisi tentang kewirausahaan menurut para ahli :
Penrose ( 1963 )
Kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang didalam system ekonomi.
Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Richard Cantillon ( 1973 )
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri ( self- employment ). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang
akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana
seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi dalam
kehidupan. Visi tersebut bias berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuat. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada resiko atau ketidakpastian.
Israel Kirzner ( 1979 )
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
Jean baptista say ( 1816 )
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat produksi dan menemukan
nilai dari produksinya.
Frank knight ( 1921 )
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini
menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika
pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial
mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Joseph Schumpeter ( 1934 )
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan
didalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk :
1. Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
2. Memperkenalkan metode produksi baru,
3. Membuka pasar yang baru ( new market ),
4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
5. Menjalankan organisasi baru pada suatu industry. Schumpeter mengkaitkan wirausaha
dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya
dengan kombinasi sumberdaya.
Harvey leibenstein ( 1969,1979 )
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau
melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau
mampu menciptakan sesuatu yang beebeda yang sudah ada sebelumnya.

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa
kewirausahawan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang
muncul dipasar. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang
yang muncul,serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif.

Dikutip dari https://id.scribd.com/document/31422121/Definisi-Kewirausahaan

Ciri Dan Watak Wirausaha


- Ciri-ciri dan watak kewirausahaan
1. Percaya diri keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil kebutuhan untuk berprestasi,berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik
dan inisiatif.
3. Pengambilan resiko kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka
tantangan
4. Kepemimpinan perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain,
menanggapi saran-saran dan kritik
5. Keorisinilan inovatif serta fleksibel
6. Berorientasi ke masa depan
Faktor-Faktor Motivasi Dalam Berwirausaha

Menurut Kamsir,27-28 ciri-ciri wirausaha yang berhasil yaitu :

a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas.


b. Inisiatif dan proaktif.
c. Berorientasi pada prestasi.
d. Berani mengambil resiko.
e. Kerja keras.
f. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang
maupun yang datang.
g. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati.
h. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.

Adapun sikap yang harus dimiliki dalan berwirausaha yaitu :

a. Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang
dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya.
b. Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang jelas
mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan.
c. Selalu taat berdoa,yang merupakan penyerahan diri kepada Allah SWT untuk
meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh.

Sumber dari https://www.academia.edu/8118113/Artikel_Kewirausahaan

Ide Kewirausahaan

Menurut pendapat saya, ide untuk menciptakan kegiatan wirausaha itu tidak harus
menggunakan modal yang terlalu besar. Seperti hal nya jajanan di pinggiran jalan yg sering
disebut dengan street food bisa dijadikan salah satu rekomendasi untuk berwirausaha. Selain
modal atau budget nya yang bersahabat, menu dan tempat nya pun juga menarik dan banyak
digemari oleh masyarakat.

Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui :

 Inovasi

Keberhasilan wirausaha dapat dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan
jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.

 Mengubah tantangan menjadi peluang

Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven)


Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevakuasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara :

 Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif.


 Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin.
 Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.

Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu :

 Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
 Resiko financial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
 Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik

Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu :

 Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih
baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
 Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
 Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau
dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan

Sumber-sumber Potensi Peluang

Proses penjaringan ide tersebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam
penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara menciptakan produk baru dan
berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam,
menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.

Menciptakan Produk Baru Dan Berbeda

Produk dan jasa yang dibuat menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus
benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.

Ada dua unsur pasar yang perlu dipperhatikan :

 Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan


 Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang /jasa

Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha


untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek :

 Analisis demografi pasar


 Analisis serta tingkah laku pesaing
 Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap
dapat menciptakan peluang
Mengamati Pintu Peluang

Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :

 Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru


 Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
 Dukungan keuangan
 Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar

Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati
kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.

Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer) :

 Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat
 Kerugian teknik harus rendah
 Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
 Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
 Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
 Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk barunya

Memperhitungkan Resiko Yang Mungkin Terjadi

Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan possisi pasarnya:

 Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangakan pesaing


 Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
 Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru

Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko
financial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.

Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah
memiliki jiwa dan watak kewirausahaaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri
ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.

Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam
berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda.

Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam :

 Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)


 Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
 Kemampuan dan kemampuan untuk mencati peluang (opportunity)
 Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
 Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk :

 Menghasilkan produk atau jasa baru


 Menghasilkan nilai tambah baru
 Merintis usaha baru
 Melakukan proses/teknik baru
 Mengembangkan organisasi baru

Demikianlah artikel tentang kewirausahaan kami, semoga dapat diterapkan dalam rencana
awal berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai