Anda di halaman 1dari 11

IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN

Makalah ini Ditulis untuk Memenuhi Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu

Ustadz Mulyana Saleh, S.E., M.Pd.

Disusun Oleh :

Muhamad Azaria Mahardika (19.02.013)

Salman Al Farisi (19.02.036)

PRODI HUKUM EKONOMI SYARI’AH (MUAMALAH)

SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH HUSNUL KHOTIMAH KUNINGAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan begitu banyak
nikmat-Nya, sehingga dalam kesempatan kali ini kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Sholawat beserta salam, tak lupa tercurah limpahkan kepada baginda kita yakni
Nabi Muhammad Saw. yang telah mengantarkan kita dari zaman jahiliyyah ke zaman yang
InsyaaAllah dirahmati oleh-Nya.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih pula yang sebesar-besarnya kepada para
pihak yang telah mendukung penyusun dalam menyelesaikan tugas pembuatan Makalah Ide
dan Peluang Kewirausahaan. Kami selaku penyusun sepenuhnya menyadari bahwa masih
banyaknya kekurangan dalam makalah ini. Maka dari itu, kami harap kritik dan sarannya
yang membangun.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi
pembaca sekalian. Mohon maaf atas segala kekurangan, hal itu tentu berasal dari kami selaku
penyusun. Dan apabila terdapat kebaikan, hal itu tentunya datang dari Allah Swt.

Kuningan, 27 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

A. Timbulnya Ide Kewirausahaan


B. Mengembangkan Suatu Ide Baru
C. Peluang dalam Kewirausahaan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memulai untuk berwirausaha tidaklah semudah yang kita bayangkan. Mengingat di


era globaliasi ini persaingan berwirausaha sangat ketat. Jika kita ingin melakukan usaha,
maka kita harus mempunyai gagasan ide yang cemerlang untuk menembus dan memajukan
wirausaha kita dan kita juga harus bisa mencari peluang sekecil mungkin untuk mengenalkan
usaha kita pada dunia.

Ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap
peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda,
mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitumgkan resiko
yang mungkin terjadi.

Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan


pengetahuan, seperti kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan
nilai tambah baru, melakukan proses atau teknik baru, dan mengembangkan organisasi baru

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana timbulnya ide kewirausahaan?
2. Bagaimana cara mengembangkan suatu ide baru?
3. Apa saja peluang dalam kewirausahaan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui timbulnya idekewirausahaan.
2. Untuk mengetahui cara mengembangkan suatu ide baru.
3. Untuk mengetahui peluang dalam kewirausahaan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Timbulnya Ide Kewirausahaan


Wirausaha dapat menambah nilai suatu barang atau jasa melalui inovasi.
Keberhasilan wirausaha dapat dicapat apabila wirausaha mengunakan produk, proses
dan jasa –jasa inovasi sebagai alat untuk mengali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi
merupakan instrumet penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar
menghasilkan hal yang baru dan menciptakan nilai.
Ide muncul apabila kita memiliki pengetahuan danpengalaman yang luas. Ide
muncul juga dari mimpi-mimpi atau khayalan-khayalan(dreams). Setelah ide atau
khayalan-khayalan muncul , munculah gagasan-gagasan dan angan-angan. Dari
gagasanini lah tindakan inovasi dilakukan. Wira usaha yangberhasil meningkatkan
nilai adalah wirausahawan yang dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui
inovasi.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi kebutuhan riil pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial
di pasar sekaligus menjadi peluang pasar. Dalam mengevaluasi ide untuk
menciptakan nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
1) Kemungkinan banyaknya resiko yang dapat dieleminir melalui strategi yang
proaktif.
2) Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin.
3) Mengelola resiko yang mendatangkan nilai dan manfaat. Ada tiga bentuk
resiko yang dapat dievaluasi:
a) resiko pasar atau resiko persaingan,
b) resiko finansial,
c) resiko teknik.
Resiko pasar terjadi akibat terjadinya ketidakpastian pasar. Rerisiko finansial
terjadi akibat terjadinya rendah penjualan dan tingginya biaya. Resiko teknik terjadi
akibat adanya kegagalan teknik.
Pada hakekatnya ketidakpastian pasar terjadi akibat dari berbagai faktor
seperti lingkungan ekonomi, teknologi, demografi dan sosial politik.
Lebih lanjut Zimmerer mengatakan bahwa kreativitas sering kali mencul
dalam bentuk-bentuk ide untuk mengahsilkan barang dan jasajasa barang. Ide itu
sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan
evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Banyak ide-ide yang betul asli, akan
tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru
terhadap ide yang lama. Untuk menjadikan ide bisa menjadi peluang , ada beberapa
cara:
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara atau metode
yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi
kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan
atau modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.

Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk
arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang
dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha yang berhasil bukan ata ide sendiri tetapi
hasil pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain dan bisa menjadi peluang.

B. Mengembangkan Suatu Ide Baru


Dalam membangun ide bisnis ataupun usaha respon seseorang atau banyak
orang dalam organisasi untuk memecahkan suatu masalah yang teridentifikasi untuk
memenuhi kebutuhan suatu lingkungan yaitu pasar dan masyarakat. Menjalani sebuah
ide bisnis atau usaha yang bagus langkah awalnya yaitu mengubah sebuah keinginan
kreativitas usaha menjadi peluang usaha berbisnis. Terkadang seseorang yang ingin
berbisnis sangat sulit untuk bisnis apa yang cocok untuk dijalankan. Ide bisnis itu
terkadang datang dari mana saja dan kapan saja, namun diperlukan kerja nyata dalam
melaksanakannya.
Menurut peggy Lambing dan Charles R.Kuehl (2000:6) adabeberapa cara
untuk mengembangkan suatu ide baru tentang suatu produk atau jasa:
1) Mengenal suatu kebutuhan pasar.
2) Memperbaiki suatu produk yang sudah ada.
3) Kombinasi industri-industri.
4) Pahami kencenderungan-kecenderungan yang akan dihadapi.
5) Peduli terhadap segala sesuatu.
6) Mempertanyakan asumsi-asumsi.
7) Pertama beri nama, kemudian kembangkan nama tersebut.

C. Peluang dalam Kewirausahaan


Sumber-sumber Potensi Peluang
Ada ide–ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka
wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus.
Proses penjaringan ide (skrining) merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide
potensial menjadi produk jasa riil. Adapun langkah-langakh dalam penjaringan ide
dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Menciptakan produk baru dan berbeda


Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misal dalam bentuk barang dan
jasa baru, maka produk baru tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang
ada di pasar. Selain itu, produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi
pembeli dan pengunanya. Agar berguna tentu saja barang dan jasa itu bernilai bagi
konsumen pelanggan maupun konsumen potensial lainnya. Oleh sebab itu,
wirausaha harus mengetahui betul perilaku konsumen di pasar dengan
memperhatikan atau mengamati dua unsur pasar yaitu;
a) Permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan.
b) Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang dan jasa.
Selain itu, masalah segmentasi pasar merupakan hal penting yang pelu
diperhatikan. Karena secara spesifik peluang itu amat tergantung pada perilaku
segmen pasar. Yang akan dianalisis dari pasar adalah: kemampuan untuk
menganalisis demografi pasar, kemampuan utnuk menganalisis sifat serta tingkah
laku pesaing, kemampuan untuk menganalisis keunggulan bersaing pesaing dan
kefakuman pesaing yang dianggap dapat menciptakan peluang.
2. Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus pandai mengamati potensi-potrensi yang dimiliki pesaing.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan
mengamati kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal baru. Untuk
mengetahui kelemahan dan kekuatan dan peluang yang dimiliki pesaing yang
dapat kita peroleh, ada beberapa pertanyaan penting.
a) Pertanyaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam
mengembangkan produk.
b) Pertanyaan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing tentang
kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki.
c) Pertanyaan untuk menentukan apakah pintu peluang ada atau tidak.

3. Analisis Produk dan proses Produksi Secara Mendalam


Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas
produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk
membuat produk tersebut. Apakah biaya yang dikeluarkan lebih efesien daripada
biaya yang dikeluarkan pesaing.

4. Menaksir biaya awal


Menaksir biaya awal yaitu beberapa biaya awal yang diperlukan oleh usaha
baru. Darimana sumbernya dan untuk apa digunakan . Berapa yang diperlukan
untuk operasi, untuk perluasan dan untuk biaya lainnya.

5. Mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi


Resiko yang dimaksud adalah resiko teknik, finansial dan resiko pesaing.
Resiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan
posisinya di pasar. Resiko teknik adalah berhubungan dengan proses
pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau menyangkut
suatu objek penentu apakah ide secara aktual dapat ditransformasikan menjadi
produk yang siap di pasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya. Sedangkan
resiko finansial merupakan resiko yang muncul sebagai akibat ketidakcukupan
finansial baik dalam phase pengembangan produk baru maupun dalam
menciptakan dan mempertahankan perusahaan dalam memberikan dukungan
biaya produk.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi kebutuhan riil pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial
di pasar sekaligus menjadi peluang pasar. Dalam mengevaluasi ide untuk
menciptakan nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
1. Kemungkinan banyaknya resiko yang dapat dieleminir melalui strategi
yang proaktif.
2. Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin.
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai dan manfaat Ada tiga bentuk
resiko yang dapat dievaluasi:
a) resiko pasar atau resiko persaingan,
b) resiko finansial,
c) resiko teknik.
Menurut peggy Lambing dan Charles R.Kuehl (2000:6) adabeberapa cara
untuk mengembangkan suatu ide barutentang suatu produk atau jasa:
1) Mengenal suatu kebutuhan pasar.
2) Memperbaiki suatu produk yang sudah ada.
3) Kombinasi industri-industri.
4) Pahami kencerunga-kecenderungan yang akan dihadapi.
5) Peduli terhadap segala sesuatu.
6) Mempertanyakan asumsi-asumsi.
7) Pertama beri nama, kemudian kembangkan nama tersebut.

Sumber-sumber Potensi Peluang


1. Menciptakan produk baru dan berbeda.
2. Mengamati pintu peluang.
3. Analisis Produk dan proses Produksi Secara Mendalam.
4. Menaksir biaya awal.
5. Mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-nusa-cendana/kewirausahaan/makalah-
ide-dan-peluang-usaha-kel/20124686

https://id.scribd.com/presentation/365038249/Kewirausahaan-Bab-11

Asyari, Harfandi. 2014. KEWIRAUSAHAAN.

Anda mungkin juga menyukai