Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

Analisa Peluang Usaha dan Perencanaan


Produk Usaha

Nama : HILDDA CHOIRUN NISA’


No.Abs : 31
Kelas : XI-PKM 1

Analisa Peluang Usaha dan Perencanaan


Produk Usaha
PETA KONSEP

Analisis Peluang Usaha dan


Perencanaan Produk Usaha

Analisis Peluang dan Resiko


Perencanaan Produk Usaha
Usaha

Pengertian Perencanaan
Peluang Usaha
Produk

Tujuan dan Fungsi


Resiko Usaha
Perencanaan Produk

Proses Perencanaan Produk


Analisis Peluang Usaha
Usaha

KD 3.2 Menganalisis peluang usaha produk usaha produk barang/jasa.


KD 4.2 Merencanakan produk usaha
A.Analisis Peluang dan Resiko Usaha
1. Peluang Usaha
Pemanfaatan peluang usaha yang baik dapat dijadikan sebagai modal utama oleh seorang
pengusaha. Dalam melakukan suatu kegiatan wirausaha, setiap keahlian dan kesempatan sangat
menentukan sebuah kesuksesan seseorang. Dapat dikatakan jika tidak adanya pengalaman dan
kemampuan dalam memanfaatkan peluang, dapat dipastikan sebuah usaha tidak akan berjalan
dengan baik.
a. Pengertian Peluang Usaha
Secara etimologis, peluang usaha terdiri atas dua kata, yaitu "peluang" dan "usaha".
Dalam bahasa Inggris, peluang disebut dengan opportunity yang memiliki arti “ke sempatan".
Secara sederhana, peluang dapat diartikan sebagai suatu kesempatan yang muncul atau terjadi
pada suatu peristiwa. Adapun usaha dapat diartikan sebagai upaya atau daya untuk mendapatkan
suatu hal yang diinginkan. Apabila dua pengertian tersebut disimpulkan, secara terminologis
peluang usaha adalah suatu kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh seseorang dengan tujuan
untuk mendapatkan apa yang diinginkan, baik berupa keuntungan dan kekayaan dengan cara
memanfaatkan berbagai faktor, baik eksternal ataupun internal.
b. Sumber Peluang Usaha
Peluang usaha dapat bersumber dari berbagai hal, baik dari dalam ataupun luar diri Anda.
Terdapat beberapa sumber peluang usaha yang dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai
wirausaha, yaitu sebagai berikut.
1) Peluang dari Diri Sendiri
Peluang dari diri sendiri merupakan suatu peluang yang muncul dari dalam diri manusia.
Terdapat beberapa peluang usaha yang dapat dimanfaatkan berasal dari diri sendiri.
a) Hobi
Hobi dapat dijadikan sebagai awal dari kesuksesan dalam melakukan kegiatan usaha,
bahkan usaha yang dilakukan dapat berkembang d baik dan tumbuh secara pesat. Sebagai
seorang wirausaha.
b) Keahlian
Keahlian yang dimiliki dapat dijadikan sebagai modal dalam mengembang kan usaha yang
sesuai dengan bidang keahliannya.
c) Pengetahuan dan latar belakang pendikan
Pengetahuan dan latar belakang pendidikan adalah salah satu hal yang pen ting untuk
menemukan suatu peluang.

2) Peluang dari Lingkungan


Peluang usaha tidak hanya datang dari dalam diri, tetapi juga dapat berasal dari luar. Berikut
beberapa peluang usaha yang berasal dari lingkungan.
a) Usaha atau bisnis orang tua
Peluang usaha dapat didapatkan saat orang tua menceritakan mengenai berbagai kesulitan
bisnis. Hal tersebut dapat mendatangkan suatu ide jika dihubungkan dengan hobi, pengetahuan,
keahlian, dan pendidikan yang dimiliki.
b) Lingkungan rumah (tetangga, teman sekolah, dan teman main)
Peluang usaha dan ide usaha dapat diperoleh dengan cara mengamati atau mendengar
berbagai masalah dan kesulitan teman atau tetangga jika dihu bungkan dengan hobi,
pengetahuan, keahlian, dan pendidikan yang dimiliki.
3) Peluang Usaha dari Perubahan yang Terjadi
Kehidupan manusia selalu bersifat dinamis atau berubah-ubah. Kehidupan selalu bergerak
untuk melakukan perubahan. Apabila jeli dalam mengamati perubahan yang ada dalam
kehidupan, Anda dapat melihat berbagai peluang usaha. Berikut adalah beberapa peluang usaha
yang dapat diambil dalam perubahan dalam aspek kehidupan.
a) Perubahan gaya hidup.
b) Perubahan teknologi dan komunikasi.
c) Perubahan lingkungan.
d) Perubahan musim.
e) Perubahan tingkat kebutuhan.
4) Peluang dari Konsumen
Konsumen merupakan pihak yang aktif. Konsumen selalu menyampaikan ke inginan agar
selalu dapat memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut dapat mem buka adanya peluang usaha.
Berikut beberapa hal pada konsumen yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha.
a) Saran dari konsumen.
b) Keluhan dari konsumen.
c) Permintaan khusus dari konsumen atau calon konsumen.
d) Angan-angan yang diimpikan oleh konsumen mengenai produk atau jasa tertentu.
e) Harapan yang berasal dari konsumen terhadap jasa atau produk
5) Peluang dari Gagasan Orang Lain
Sebagai pelaku usaha, Anda harus selalu menjadi pendengar yang baik karena h tersebut
dapat memunculkan keuntungan. Dengan menjadi pendengar yang baik Anda mampu
menangkap gagasan orang lain sehingga dapat memanfaatkanny sebagai suatu peluang usaha.
Gagasan yang berasal dari orang lain yang bersif orisinal dapat memunculkan suatu peluang
usaha baru.
6) Peluang dari Informasi yang Diperoleh
Pada era globalisasi ini, dapat ditandai dengan adanya peningkatan kecepatan sampai pada
kecepatan yang luar biasa. Jadi, agar Anda mampu menangkap berbagai peluang usaha, sebagai
calon pengusaha, Anda harus mampu mengikut arus dari informasi dengan efektif dan tepat.
Terdapat beberapa informasi yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha, yaitu sebagai berikut.
a) Sebagai calon wirausaha, Anda harus lebih cepat dalam menerima sebuah informasi
mengenai produk yang sedang tren di kalangan masyarakat dan dengan berbagai
informasi tersebut dapat dijadikan sebagai peluang usaha Hal tersebut dikarenakan
dengan adanya kemampuan konektivitas (meng hubungkan antara kebutuhan dan
pemenuhan kebutuhan) telah dimiliki
b) Informasi mengenai kebutuhan produk yang memiliki harga lebih mahal ditempat lain
untuk jenis produk yang sama. Hal tersebut juga dapat dijadikan sebagai peluang usaha
karena adanya selisih harga.
c) Informasi mengenai kebutuhan pokok tertentu, sebagai calon wirausaha dapat mengetahui
di mana untuk memperoleh produk tersebut.

c. Unsur-unsur dalam Peluang Usaha


Berikut unsur-unsur tersebut.
1) Pengamatan Pasar
Sebelum memulai suatu usaha, sebagai seorang wirausaha harus melakukan suatu
pengamatan mengenai kebutuhan pasar terhadap produk yang akan diproduksi.
2) Membuat Inovasi Baru
Sebagai seorang pengusaha, membuat inovasi baru dapat dilakukan pada produk yang
dijual pada konsumen.
3) Sesuai Keahlian
Usaha yang dilakuan harus berdasarkan pada bidang keahlian yang dimiliki. Jadi. usaha
yang dilakukan akan memuaskan dan sesuai dengan tujuan awal.
4) Menyesuaikan dengan Kebutuhan Sekitar
Penyesuaian kondisi usaha yang akan dijalani dengan kebutuhan sekitar sangat perlu
dilakukan.
5) Memanfaatkan Koneksi atau Relasi
Koneksi dan relasi yang dimiliki oleh seorang wirausaha akan memiliki banyak manfaat,
baik untuk promosi ataupun untuk melebarkan sayap usaha atau pengembangan usaha.
6) Mengamati Tren Usaha
Sebagai pengusaha harus melakukan pengamatan pada tren usaha yang ada pada pasar.
7) Mengamati Kekurangan Produk dan Jasa yang Ada
Pengamatan produk, baik barang atau jasa adalah hal yang penting, Jadi, hal ini harus
dilakukan oleh seorang wirausaha.
8) Pemanfaatan Produk dari Perusahaan Lain
Sebagai pelaku usaha, memanfaatkan produk yang berasal dari perusahaan lain dapat
dilakukan.
9) Usaha Warisan
Sebuah usaha dapat berupa sebuah usaha yang dilakukan secara turun-temurun,sehingga
hanya meneruskan dan mengembangkan usaha dari leluhur.
10) Ikut-ikutan
Sebuah usaha yang ditekuni oleh seorang wirausaha juga dapat berasal dari gabungan
bersama partner atau usaha yang diajak oleh partner lainnya untuk menekuninya secara
bersama-sama.
11) Coba-Coba
Usaha coba-coba dapat dilakukan, tetapi harus disertai dengan perhitungan yang matang
dan dapat menjadi pemicu adanya peluang usaha.

d. Ciri-Ciri Peluang Usaha yang Baik dan Potensial


Berikut beberapa ciri-ciri dari peluang usaha yang baik dan potensial.
1) Ciri-Ciri Peluang Usaha Yang Baik
Tendapat beberapa ciri-ciri peluang usaha yang baik, yang ke depannya dapat Anda
jadikan sebagai suatu kegiatan usaha baik dalam bidang jasa ataupun barang, yaitu
sebagai berikut.
a) Peluang tersebut asli/orisinal
b) Peluang tersebut harus bisa mengantisipasi perubahan persaingan di pasar Peluang
usaha yang baik harus dapat bersaing dan memenuhi kebutuhan pasar untuk
sekarang maupun masa yang akan datang.
c) Terdapat keyakinan bisa mewujudkannya
d) Peluang tersebut harus sesuai dengan keinginan.
e) Kelayakan usahanya sudah teruji
2) Ciri-Ciri Peluang Usaha Potensial
Terdapat beberapa ciri peluang usaha potensial yang ke depannya dapat Anda jadikan
sebagai suatu kegiatan usaha baik dalam bidang jasa ataupun barang, yaitu sebagai
berikut.
a) Memiliki nilai jual
b) Bukan sekedar ambisi,melainkan sifatnya rill
c) Bisa bertahan lama dan berkelanjutan
d) Bukan bisnis musiman
e) Skala usaha bisa diperbesar
f) Modal memulainya tidak terlalu besar
e. Tips Menentukan Alternatif Pilihan dalam Berwirausaha
Terdapat beberapa tips yang dapat digunakan dalam menentukan alternatif dalam
berwirausaha, yaitu sebagai berikut.
No. Tips Penjelasan
1. Cita-cita Salah satu cara memunculkan ide kegiatan bisnis
dapat Anda peroleh dari keinginan atau cita-cita
pribadi. Berbekal dari kemauan keras untuk
menjadi seorang wirausaha, Anda akan melihat
segala peluang terbuka. Cita-cita adalah dorongan
yang kuat untuk dapat melahirkan sesosok
wirausahawan andal. Selain itu, cita cita yang
dimiliki dapat diumpamakan sebagai tombol power.
Apabila tombol tersebut diaktifkan maka segala
peluang dapat timbul secara cepat di pikiran Anda.
2. Underpressure Terkadang ide muncul saat seseorang dalam
keadaan tertekan. Ide mengenai jenis usaha apa pun
dapat muncul karena posisi terdesak oleh suatu
keadaan. Misal, seorang kepala keluarga akan
berusaha mencari ide dengan tujuan untuk
mendapatkan penghasilan agar keluarganya dapat
terus lestari dan hidup makmur. Selain itu, bisa juga
seorang ibu rumah tangga yang hanya
mengandalkan pendapatan dari suami berpikir
untuk mencari pendapatan tambahan. Dengan
adanya keadaan terdesak, akan timbul ide untuk
menjalankan bisnis tertentu sehingga usaha tersebut
akan menambah pendapatan keluarga
3. Pengembangan produk Pada dasarnya, menciptakan produk baru
yang sudah ada berdasarkan pada pengembangan produk yang
sudah ada adalah suatu ide bagus yang dapat
dijadikan sebagai lahan bisnis. Dengan adanya
karakteristik tersebut, produk yang Anda hasilkan
akan menjadi incaran para konsumen. Hal tersebut
dikarenakan secara otomatis produk yang Anda
hasilkan adalah perbaikan serta pengembangan dari
produk sebelumnya. Anda akan mendapat
penghasilan yang berlimpah. Hal tersebut
dikarenakan perusahaan Anda adalah leader dalam
produk tersebut. Akan tetapi, jangan terlena dengan
kondisi tersebut. Para pesaing bersiap mengekor
dari kesuksesan Anda dengan cara meniru produk
laris tersebut. Sebelum terjadi hal seperti itu, Anda
perlu melakukan tindakan antisipasi. Proses
antispiasi tersebut terkait dengan adanya
perlindungan hukum dengan tujuan agar karya
Anda tidak dapat ditiru dengan seenaknya.
4. Prospek pasar Melihat adanya suatu gaya hidup yang sedang tren
dapat juga dijadikan sebagai ide bisnis. Dengan
demikian, usaha bisnis Anda akan banyak menarik
minat pembeli. Hal tersebut dikarenakan produk
yang Anda tawarkan adalah sesuatu yang sedang
diminati. Misal, saat ini, pengguna telepon
genggam sangat banyak jumlahnya, mulai dari anak
usia sekolah dasar hingga orang tua. Permintaan
akan pulsa sangat tinggi. Oleh karena itu, berbisnis
pulsa dapat dijadikan sebagai alternatif dalam
berbisnis. Setelah itu, carilah tempat strategis untuk
memulai bisnis tersebut.

2. Risiko Usaha
Risiko usaha adalah naik turunnya suatu kegiatan usaha yang terjadi karena adanya
ketidakpastian, Akan tetapi, terdapat berbagai cara atau upaya yang dape digunakan untuk
mengurangi berbagai risiko usaha. Salah satunya yang sering digunakan untuk mengurangi
risiko usaha adalah asuransi. Saat perusahaan mem beli asuransi, risiko usaha dipindahkan
dari perusahaan ke asuransi dengan cara membayar premi Dalam mengelola usaha, Anda
juga harus memikirkan risik yang harus dihadapi meskipun terdapat beberapa kelemahan
asuransi yang harus dipertimbangkan Jadi, sebagai pengusaha, Anda harus memiliki asuransi
usaha.
a. Kategori Risiko
Risiko dapat digolongkan atau dibagi menjadi dua jenis, yaitu risiko murni dan risiko
spekulatif, Berikut penjelasan kategori risiko tersebut.
1) Risiko Murni
Risika Murni Ristko murni adalah jenis risiko yang mampu menyebabkan adanya
kerugian dan tidak akan mungkin menimbulkan suatu keuntungan. Risiko murni
pada dasarnya terjadi karena adanya ketidaksengajaan dan tidak dapat dicegah.
Misalnya, adalah sebagai berikut.
a) Kerugian akibat dari karyawan mogok.
b) Kerugian akibat mark up anggaran.
c) Kerugian akibat pencurian.
2) Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif merupakan jenis risiko yang diambil dengan sengaja atau secara
sadar oleh seorang wirausaha dan memiliki dua kemungkinan, yaitu men dapatkan
keuntungan atau mendapatkan kerugian. Berikut contoh dari risiko spekulatif
a) Membeli mobil tanpa adanya asuransi akan mengandung risiko spekulatif,
yaitu risiko jika mengalami musibah sehingga perusahaan akan mengalami
kerugian
b) Membeli barang dengan menggunakan uang negara lain atau asing Contoh
nya, dengan menggunakan dolar Amerika.
Selain kedua risiko di atas, terdapat dua jenis risiko usaha jika didasarkan dari
dampaknya, berikut penjelasannya.
1) Risiko sistematis
Resiko sistematis merupakan risiko yang memiliki dampak yang lebih
kompleks jika dibandingkan dengan risiko spekulatif dan murni. Contohnya,
risiko akibat krisis moneter.
2) Risiko Spesifik
Risiko spesifik merupakan jenis risiko yang memiliki dampak khusus dan
tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalisasi. Contohnya, risiko yang
diakibatkan limbah.
Jika didasarkan pada kontrol, risiko usaha dapat dikategorikan menjadi berikut.
1) Risiko yang Dapat Dikendalikan
2) Risiko yang Tidak Dapat Dikendalikan
b. Jenis-jenis Risiko Usaha
Berikut jenis-jenis risiko usaha.
1) Risiko Produksi
2) Risiko Pemasaran
3) Risiko Sumber Daya Manusia
4) Risiko Finansial
5) Risiko Lingkungan
6) Risiko Teknologi
7) Risiko Permintaan Pasar
8) Risiko Perbaikan
9) Risiko Kerja Sama
10) Risiko Peraturan Pemerintah
11) Risiko Pengembangan Aset
c. Risiko Wirausaha
Sebagai seorang wirausaha, saat akan memulai kegiatan usahanya pada umumnya
akan menghadapi risiko besar. Di Negara Amerika Serikat, lebih dari 3 juta bisnis
baru dimulai setiap tahunnya, dan dua pertiga dari bisnis tersebut bergerak dalam
bisnis/usaha kecil. Akan tetapi, rata-rata kegagalan di antara bisnis baru ini cukup
mengganggu. Berdasarkan penelitian, 25 sampai 33 % usaha kecil selama dua tahun
pertama masa operasi mengalami kegagalan. Terdapat tiga penyebab yang menjadi
kegagalan bisnis, yaitu sebagai berikut.
1) Masuk Bisnis Terlalu Cepat
2) Kehabisan Uang
3) Kegagalan Perencanaan
Terdapat empat kategori utam dari kegagalan suatu bisnis, yaitu sebagai
berikut.
a) Kurangnya dana atau modal.
b) Metode bisnis yang tidak mencukupi.
c) Rendahnya kualitas manajemen.
d) Kesalahan perencanaan.
Selain risiko di atas, seorang wirausaha juga akan menghadapi risiko-risiko
berikut.
a) Risiko karier.
b) Risiko keluarga dan sosial.
c) Risiko finansial.

d. Mengatasi Risiko Usaha


Berikut beberapa cara atau upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko usaha.
1) Melakukan pengamatan mengenai hambatan-hambatan yang muncul di tengah
perjalanan usaha atau bisnis yang baru dijalani.
2) Sebagai wirausaha harus mampu memilih peluang bisnis sesuai dengan kemam
puan dan minat yang dimiliki.
3) Sebagai seorang wirausaha, Anda harus mencari berbagai informasi mengenai
kunci keberhasilan dari bisnis yang sedang dijalankan.
4) Sebagai seorang wirausaha, usahakan modal yang digunakan sesuai dengan
risiko usaha yang diambil.
5) Sebagai pelaku usaha, Anda harus memiliki kreativitas dan keteguhan hati. Hal
tersebut dapat membantu Anda dalam membangun kesuksesan dalam usaha atau
bisnis yang dijalani.
6) Mencari berbagai informasi mengenai prospek dari usaha atau bisnis yang paling
baik sebelum menjalankan suatu usaha yang dipilih
7) Melakukan pengamatan mengenai kebutuhan masyarakat yang paling banyak
digunakan.
e. Manajemen Risiko Usaha
Berikut empat langkah mudah memanajemen risiko usaha.
1) Identifikasi Risiko
Berdasarkan berbagai jenis risiko usaha yang telah dipaparkan sebelumnya,
Anda dapat mencoba identifikasi dan jenis risiko tersebut.
2) Ranking Berdasar Kerugian
Setelah memiliki daftar tentang berbagai risiko usaha, saatnya Anda
menganalisis dan mengurutkannya berdasarkan dampak terburuk.
3) Kontrol Risiko Daftar dengan berbagai risiko ini, tidak akan berarti jika tidak
ada rencana aksi yang dapat dilakukan untuk penganggulangannya. Terdapat
lima sikap untuk menyikapi risiko usaha, yaitu sebagai berikut.
a) Menghindari risiko (risk avoidance)
b) Mengurangi risiko (risk reduction)
c) Memindahkan risiko (risk transfer)
d) Menerima risiko (risk retention)
f. Manfaat Melakukan Analisis dan Manajemen Risiko Bisnis
Berikut manfaat dalam melakukan analisis dan manajeman risiko usaha.
1) Sebagai Bahan Evaluasi dan Keputusan Usaha Evaluasi
2) Peningkatan Produktivitas dan Keuntungan Produktivitas
3) Memudahkan Estimasi Biaya
4) Bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Berikut adalah jenis peranan tanggung jawab sosial perusahaan.
a) Tanggung jawab terhadap pelanggan
Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan
menjual produknya yang akan didiskusikan kemudian.
(1) Praktik tanggung jawab produksi
(2) Praktik tanggung jawab penjualan
b) Tanggung jawab terhadap karyawan
Perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya
guna memastikan keselamatan mereka, perlakuan yang semestinya
oleh karyawan lain, dan peluang yang setara.
(1) Keselamatan karyawan
(2) Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain
c) Tanggung jawab kepada pemegang saham(investor)
d) Tanggung jawab terhadap kreditor
e) Tanggung jawab terhadap lingkungan

3. Analisis Peluang Usaha


Berikut penjelasan analisis SWOT.
a. Pengertian Analisis SWOT
SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunities (peluang), dan threats (ancaman). SWOT merupakan salah satu model
yang digunakan dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi pada profit
atau nonprofit dengan tujuan untuk mengetahui keadaan organisasi atau perusahaan
tersebut secara komprehensif.
1) Strength(S)
Strenght adalah analisis kekuatan. Strength dapat diartikan sebagai situasi
atau kondisi kekuatan dari perusahaan atau organisasi saat ini. Analisis ini
dapat diisi dengan menggunakan panduan sebagai berikut.
a) Apa kelebihan yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan?
b) Apa saja yang membuat organisasi atau perusahaan lebih baik jika
dibanding kan dengan organisasi atau perusahaan lainnya?
c) Apa saja keunikan yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi?
d) Apa saja yang menjadi penyebab kenaikan penjualan pada
perusahaan?
e) Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen tentang kelebihan dari
usaha Anda?
2) Weaknesses(W)
Weaknesses adalah analisis kelemahan. Weaknesses dapat diartikan sebagai
situasi ataupun kondisi kelemahan dari organisasi atau perusahaan pada saat
ini. Analisis ini dapat diisi dengan panduan sebagai berikut.
a) Apa saja yang dapat dilakukan pengusaha dalam meningkatkan
perusahaan atau organisasi?
b) Apa yang harus dihindari oleh perusahaan atau organisasi?
c) Apa saja yang menjadi faktor penyebab hilangnya penjualan?
d) Apa saja yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen tentang
kelemahan perusahaan atau organisasi?
e) Hal apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing sehingga mereka lebih
baik dari organisasi atau perusahaan?
3) Opportunity(O)
Opportunity adalah analisis peluang. Opportunity dapat diartikan sebagai
situasi atau kondisi peluang yang berada di luar organisasi atau perusahaan
dan mampu memberikan peluang untuk mengembangkan organisasi atau
perusahaan di masa depan. Analisis ini dapat diisi dengan panduan sebagai
berikut.
a) Apa kesempatan yang mampu Anda lihat?
b) Apa perkembangan tren yang sejalan dengan organisasi atau
perusahaan Anda?
4) Threats(T)
Threats adalah analisis ancaman. Threats dapat diartikan sebagai cara untuk
menganalisis mengenai tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh
suatu perusahaan ataupun organisasi. Analisis ini dapat diisi menggunakan
panduan sebagai berikut.
a) Apa saja yang menjadi hambatan sekarang dari perusahaan atau
organisasi?
b) Hal apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing perusahaan atau
organisasi?
c) Perkembangan teknologi apa yang mampu mengancam perusahaan
atau organisasi?
d) Apakah ada perubahan peraturan pemerintah yang mampu
mengancam perkembangan organisasi atau perusahan?
b. Fungsi SWOT
Berikut fungsi dari analisis SWOT.
1) Memasuki sebuah industri yang baru.
2) Memutuskan peluncuran produk baru.
3) Menganalisis posisi dari perusahaan pada peta persaingan usaha dalam kurun
waktu tertentu.
4) Melihat sejauh mana kelemahan dan kekuatan dari perusahaan.
5) Membuat suatu keputusan saat memecahkan masalah yang memiliki kaitan
dengan peluang dan ancaman yang muncul dalam suatu usaha.
c. Faktor Internal dan Eksternal dalam Perspektif SWOT
Berikut pengaruh dari faktor internal dan eksternal yang berkaitan dengan ana lisis
SWOT dalam menentukan suatu peluang usaha.
1) Faktor Internal lo
Faktor internal memengaruhi terbentuknya strengths dan weaknesses (S dan
W). Faktor tersebut menyangkut dengan berbagai kondisi yang terjadi di
dalam perusahaan dan mampu memengaruhi terbentuknya pembuatan
keputusan dalam perusahaan.
2) Faktor Eksternal
Faktor ini memengaruhi terbentuknya opportunities dan threats (O dan T).
Faktor ini memiliki kaitan dengan berbagai kondisi yang terjadi di luar
perusahaan yang mampu memengaruhi pembuatan keputusan dalam
perusahaan atau organisasi. Faktor ini meliputi lingkungan industri, bisnis
makro, ekonomi, hukum, teknologi, politik, sosial budaya, dan
kependudukan.
d. Masalah dan Solusi dalam Menganalisis Peluang Usaha
Cara mengatasi berbagai permasalahan dalam melakukan analisis peluang usaha.
1) Masalah dalam Mencari Peluang Usaha
Masalah yang dihadapi dalam mencari peluang usaha, yaitu sebagai berikut.
a) Kurangnya objektivitas.
b) Kurangnya kedekatan dengan pasar.
c) Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai.
d) Diabaikannya kebutuhan finansial.
e) Kurangnya diferensiasi produk.
f) Pemahaman hukum yang tidak memadai
g) Modal.
h) Menunda bisnis.
i) Gagal melakukan marketing yang jitu.
2) Solusi Memecahkan Masalah Peluang Usaha
Solusi yang dapat ditempuh dalam menanggulangi masalah tersebut adalah
sebagai berikut.
a) Mempertahankan sikap objektivitas dan selalu mencari gagasan bagi
produk dan jasa.
b) Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki.
c) Memahami persyaratan teknis dari produk.
d) Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan
dan produksi
e. Contoh Penerapan Analisis SWOT
Berikut contoh dari penerapan analisis SWOT dalam beberapa usaha.
1) Usaha Rumahan
Berikut contoh analisis SWOT untuk usaha keripik mangga yang merupakan
salah satau bisnis rumahan.
a) Strength (kekuatan)
Analisisnya sebagai berikut.
(1) Memiliki rasa yang unik, khas, manis, dan memiliki perbe daan
dengan produk lain.
(2) Bahan baku dari usaha mudah didapat karena letak produksi dekat
dengan perkebunan mangga.
b) Weakness(kelemahan)
Analisisnya sebagai berikut.
(1) Kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan sehingga berdampak
pada belum meluasnya produk.
(2) Kerap terjadi kesalahan pada proses pengolahan.
(3) Memiliki lokasi produksi yang kurang strategis.
(4) Jumlah karyawan untuk bekerja yang sedikit.
c) Opportunity(peluang)
Analisisnya sebagai berikut.
(1) Produk olahan keripik mangga masih jarang. Dengan demikian,
peluang untuk mengembangkan usaha keripik mangga tergolong besar
dan luas.
(2) Banyak bahan baku yang mudah didapat dan tersedia di mana-
mana.
(3) Produk olahan keripik banyak digemari oleh kalangan masyarakat.
d) Theats(ancaman)
Analisisnya sebagai berikut.
(1) Masih banyak masyarakat yang belum tahu mengenai produk
olahan keripik mangga.
(2) Produk olahan keripik mangga kurang populer jika dibandingkan
dengan produk keripik singkong.
2) Usaha Batik
Berikut contoh analisis SWOT pada usaha batik.
a) Strength (kekuatan)
Analisisnya sebagai berikut.
(1) Mampu menekan harga pro duksi karena berkedudukan sebagai
produsen dan distributor.
(2) Produk dijual dengan grosir dan retail dengan harga yang
terjangkau dan memiliki kua litas terjamin.
(3) Memiliki kualitas yang mampu bersaing dan harga yang
terjangkau.
(4) Tersedia tempat produksi sendiri sehingga mampu mengurangi
berbagai biaya produksi, tetapi kualitas dari produksi tetap terjaga.
(5) Adanya bisnis online yang mampu mempermudah dalam hal pe
masaran.
b) Weakness(kelemahan)
Analisisnya sebagai berikut.
(1) Kemampuan dan keterampilan dari SDM (Sumber Daya Manusia)
yang belum cukup.
(2) SDM kurang ahli dalam hal mengelola usaha, manajemen
produksi, administrasi, dan keuangan.
(3) Produk batik terkenal dengan toko yang menjual produk grosir.
Hal tersebut berakibat sulitnya untuk menaikkan harga.
(4) Kegiatan promosi dan iklan yang kurang.
(5) Proses produksi masih menggunakan mesin semitradisional.
c) Opportunities(peluang)
Analisisnya sebagai berikut.
(1) Banyak wisatawan, baik asing ataupun lokal yang tertarik dengan
batik.
(2) Memiliki target pasar yang makin luas.
(3) Memiliki lokasi yang strategis.
d) Threats(ancaman)
Analisisnya sebagai berikut.
(1) Adanya perekonomian tidak stabil sehingga perubahan daya beli
masyarakat cepat.
(2) Harga dari bahan baku yang tidak stabil sehingga berpengaruh
pada biaya produksi dan harga jual.
(3) Persaingan harga di pasaran makin ketat.
(4) Adanya pesaing yang bekerja sama dengan artis untuk dijadikan
brand dari produk untuk memperluas promosi.
(5) Munculnya usaha-usaha baru yang bergerak di bidang yang sama
sehingga meningkatkan pesaing dalam usaha tersebut.

B. Perencanaa Produk Usaha


Perencanaan produk harus dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara
formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai, dan sebelum tim pengembang yang lebih
besar dibentuk. Setelah Anda mempelajari materi peluang usaha, Anda akan mempelajari
mengenai perencanaan produk usaha
1. Pengertian Perencanaan Produk
Perencanaan produk merupakan salah satau proses untuk menciptakan ide produk dan
menindaklanjuti produk ke pasar. Selain itu, seorang wirausaha harus memiliki strategi cadangan
jika produk yang dipasarkan gagal. Termasuk ekstensi produk atau perbaikan, proses distribusi,
perubahan harga, dan tahapan promosi.
2. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Produk
Perencanaan suatu produk sering dilakukan oleh seorang wirausaha sebelum melakukan
kegiatan produksi. Berikut tujuan dan fungsi dari perencanaan produk usaha.
a. Tujuan Perencanaan Produk Usaha
Berikut tujuan perencanaan produk usaha.
1) Memaksimalkan pelayanan terhadap konsumen.
2) Meminimalkan biaya produksi.
3) Memaksimalkan laba atau keuntungan.
4) Meminimalkan adanya perubahan dalam nilai produksi.
5) Meminimalkan adanya perubahan dalam tingkat tenaga kerja.
6) Memaksimalkan pemanfaatan alat dan perlengkapan produksi.
b. Fungsi Perencanaan Produk Usaha
Berikut fungsi perencanan produk usaha.
1) Menjamin agar rencana penjualan dan rencana produksi tetap konsisten pada rencana
awal dari suatu usaha.
2) Dijadikan sebagai alat ukur performa proses produksi.
3) Memonitor agar kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
4) Mengatur penyediaan produk sehingga mampu mencapai target produksi dan rencana
strategis.
5) Mengarahkan proses penyusunan dan pelaksanaan jadwal produksi.

3. Proses Perencanaan Produk Usaha


Sebagai seorang wirausaha harus melakukan proses perencanaan produk se belum
melakukan proses produksi. Terdapat dua tahap awal dalam perencanaan produk baru, yaitu
pencarian ide atau konsep baru yang digunakan untuk membuat produk dan melakukan tes awal
yang bertujuan untuk mengetahui ide konsep dapat diterima konsumen atau tidak.
a. Ide generasi
Dalam tahapan ini, seorang wirausaha akan melakukan pencarian ide untuk suatu
produk. Ide ini dapat berupa produk yang benar-benar baru atau produk yang sudah umum
di pasaran, tetapi menggunakan suatu inovasi baru.
b. Product Screening
Pada tahap pascapencarian ide, ide dan konsep produk sudah harus dibuat. Akan
tetapi, seorang wirausaha harus mencari tahu konsep dari produk tersebut dapat diterima
oleh masyarakat atau tidak. Terdapat beberapa ide disaring dan dipilih paling baik dan
memiliki potensi tinggi. yang kemudian Produk screening, patokan
utama untuk menentukan dari kelayakan ide, yaitu dengan menggunakan daftar yang disebut
dengan screening check list, yakni sebuah ide produk harus mampu untuk memenuhi seluruh
atau sebagaian besar dari poin dalam screening checklist.
c. Tahapan Penyaringan Ide/Screening Checklist
Screening checklist merupakan daftar yang digunakan untuk meninjau kepantasan
suatu ide yang kemudian diputuskan ide tersebut dapat dikembangkan menjadi produk
nyata atau tidak. Poin-poin dari screening checklist adalah sebagai berikut.
1) Karakteristik Umum dari Produk Terbaru Tersebut
2) Karakteristik Pemasaran dari Produk Baru Tersebut
3) Karakteristik Produk Baru Tersebut
d. Concept Testing
Konsep yang telah diperoleh kemudian diujicobakan kepada masyarakat untuk
mengetahui seberapa jauh tingkat ketertarikan masyarakat terhadap produk. Sebagai
seorang wirausaha, tentunya akan mengetahui sejauh mana masyarakat tertarik dan siap
dengan konsep dari produk. Concept testing dapat dilakukan dengan me laksanakan
survei, tes, dan mempelajari tren dari pasar.
e. Business Analysis
Pada tahap ini, diasumsikan pengujian terhadap konsep produk ke masyarakat
berakhir positif (memiliki potensi yang besar) kemudian hal yang dilakukan, yaitu
melakukan analisis bisnis dengan tujuan untuk menentukan semua hal yang memiliki
kaitan dengan aspek finansial dalam produksi dan pemasaran. Hal-hal yang dianalisis
adalah potensi permintaan terhadap produk ini kelak, perkiraan pembiayaan, harga
yang ditawarkan oleh pihak pesaing, jumlah investasi, dan proyeksi profit.
Analisis bisnis adalah suatu hal yang terbilang rumit. Hal tersebut dikarenakan
menyangkut berbagai bentuk masalah finansial dari seluruh aspek produksi barang,
terutama jika barang atau produk yang akan dibuat merupakan produk baru.
f. Product Development
Setelah produk dianggap cukup baik untuk dikembangkan, seorang wirausaha
akan melakukan tahap selanjutnya, yaitu product development. Pada tahapan ini, kon
sep yang masih berupa ide dan rancangan mulai dikembangkan menjadi bentuk fisik.
Setelah itu, dilakukan analisis yang mendalam mengenai kemungkinan pemasaran
produk. Hal tersebut dikarenakan telah berbentuk fisik sehingga perencanaan
pemasaran produk pun dapat dilakukan dengan lebih mendetail dan nyata.
g. Test Marketing
Pada tahapan ini, konsep telah menjadi suatu produk utuh dan siap untuk diuji
cobakan ke pasar yang potensial. Dalam hal ini, produk sudah mulai dipasarkan, teta
pi di wilayah pemasaran yang sempit dan dikontrol. Hal tersebut dilakukan dengan
tujuan untuk melihat sejauh mana produk dapat diterima oleh konsumen di yang telah
direncanakan sebelumnya.
Setelah tahapan product development dan test marketing dilakukan, produk
tidak serta merta dilepas, tetapi dilihat mengenai kinerja setelah diluncurkan di pasar
yang terbatas. Apabila kinerja memuaskan dan diterima dengan baik oleh konsumen,
barulah seorang wirausaha dapat melepas produknya ke pasar.

Anda mungkin juga menyukai